UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Sabtu, 21 Maret 2020

SANDARAN RINDU


Kaupasti merasakan
Kilau gemintang rindu yang 'tlah kukirimkan
Riuh celoteh pun bergema di pekatnya malam

Rona kasih terlukis di cakrawala hati
Kutunggu
Tatapan lembut matamu di bening sukmaku
Katakan..
Kau selalu ada saat kusandarkan rindu dan lelahku

Karya ; #RennyKusuma
16.3.2020

KIDUNG MALAM


Malam, engkau bersenandung
Bersama jeritan langit
Nyanyikan kidung nestapa
Senada lara di relung kalbu

Hampa, jiwa tanpa daya
Menatap ruang kosong
Sepi, senyap, berselimut kabut
Meniti di bawah rintik
Membawa selaksa derita
Nan memupus segala asa

Pg Dewa 10,3,2020
By fadelis
Eli Oktarina Jhon Arby

kumpulan tembang Kata Bunga Anggrek Zeana - RASA YANG ABADI


GAYAMU SETINGGI LANGIT
BAGAI KN GUNUNG HIMALAYA
CARA MU BERBICARA
BAGAI KN TINGGI NYA MENARA EVEL
TAPI DI BALIK ITU SEMUA KAU ADALAH
SEORANG PENGHIANAT.........






# ASSALAMU" ALAIKUM WR WB #
🌷🌷 bunga menayang kn kembali postingan nya 🌷🌷
💝 { CINTA } 💝


** Di saat kau mencintai pasangan mu,
Custru dia mencintai orang lain.
** Jika kau sungguh" sungguh mencintai nya ,maka lepas kan dia.
sekalipun dia hidup di dalam sangkar emas...
** Inilah arti cinta yang sesungguh nya.
!! Jangan kekang dia dalam kehidupan mu""
..... karena itu akan sangat menghancur kan nya.

# Jika dia hancur maka dirimu pun akan hancur,
....karena kau sangat mencintai nya.
** Tiada kebahagiaan dalam hubungan cinta ini.
## Hanya puing"puing kehancuran yang kau dapat kan...
《 YA....ALLAH " HU" YAROBBI 》
Tanam kan lah rasa cinta pada setiap insan yang berpasangan.
......Agar tiada lagi kehampaan yang menerpa setiap hubungan cinta ini....
@MIN y@robb@l "" @l@MIN.

💝 SALAM ZEANA 💝





🍁 ku tunggu dirimu di ujung penantian 🍁


.....Hari demi hari aku terus menunggumu.
Walau, tanpa adanya kepastian.
** Tapi aku tidak pernah merasa bosan !!
** Seperti pelangi yang menapaki langit...
**Seperti matahari yang menyinari alam
ini......
**Seperti rembulan"yang bersinar di
malam hari......
** Aku akan tetap menunggumu walau pun
sampai akhir hayatku.........

🌹 $@L@M : Z€@N@ 🌹





Rasa yang abadi .
Rasa yang harus mengorban kan hati nya demi kebaikan.
Perasaan yang menggebu mampu menghanjur kan orang lain.
Akal,pikiran,perasaan menjadi satu.
Tapi hati .....
Lapisan yang paling indah yang tak mampu di rubah oleh apa pun.

KARYA BAZ






# RASA YANG ABADI #


Rasa yg harus mengorban kan hati nya demi kebaikan.
* Perasaan yg menggebu mampu menghanjur kan orang lain.
* Akal pikiran 'Perasaan menjadi satu !
* Tapi hati ........
Lapisan yg paling indah yg
Tk mampu di rubah oleh siapa pun.



--------------------------------------------------------

## Sangat di akui" bahkan smua mengakui.
Kau adalah sosok orang patut untuk di..
puji,
Kau pemberi semangat buat orang lain
kau bisa merangkul orang lain
kau memberi masukan maupun nasehat
buat orang.....
kau berkata penuh dengan kelembutan
seakan akan dia adalah milik mu.
Saat itu " kau adalah segala nya !!
Dalam hidup nya.
Semua ucapan yg membuat diri nya tersanjung" setiap jalan yg di lalui...
akan membuat nya selalu teringat.
Pernah kah terpikirkan oleh mu "atau terlintas dalm benak mu, semua yg kau lakukan itu ....ternyata untuk menyakiti nya.
** Ternya semua yg kau ucap kn adalah
kebohongan.....
Perhatian, kasih sayang & kelembutan
yg kau lakukan , semua itu hanya lh kepalsuan .
Tapi ,bagimu semua itu nyata.
Karena dirimu yg sebenar nya adalah????
Sosok orang yg ter" lalu berambisi ingin
memiliki sesuatu secara instan..
Sekalipun itu kau menyakiti orang lain.
Ucapan maupun perbuatanmu kau jadi kn
Senjata "untuk meraih keinginanmu.
Sakit sangat sakit.
Tanya pada dirimu & ber"jermin lh
siapa dirimu yg sebenar ny.

( MAAF"" JIKA ADA MERASA SOSOK YG
SEPERTI INI, MAAF KN SAYA
TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENYAKITI.
INI HANYALAH SEKEDAR TULISAN.)
☆☆ $@L@M ☆☆
💔 Z€@N@ 💔.







🌴🌴 HARAPAN....


Harapan & impian doa setiap orang.
Jangan lah terlalu cepat untuk putus asa.
Karena harapan selalu ada buat kita.
Terkadang " orang selalu bilang , harapan
hanya tinggal harapan.
itu tidak lah benar.
Karena ALLAH tidak akan meninggal kan
hamba nya, dalam suka maupun duka.
Rajinlah engkau berdoa agar harapan slalu
datang padamu.
Harapan & impian selalu ada buat kita.
@MIN Y@ROBBAL @L@MIN.

$@L@M ::: Z€@N@.






🍁🍁 ASSALAMU'ALAIKUM WR' WB. 🍁
🌻 SELAMAT PAGI 🌻


☔ DI bawah hujan yg bgitu lebat aku menunggu mu ..
sedikit pun aku tidak merasa takut,
walau pun di sekeliling ku di liputi kesunyian.
Aku terus menunggumu ........dengan berat hati ,aku pun pergi meninggal kan tempat itu.
Aku tidak meminta apa pun dari mu !!
aku hanya perlu waktu mu sedikit saja ""
untuk menjelas kan segala nya.
Segitu mahal kah harga untuk 1 menit 🕥
Sehingga menjatuh kan harga diri"
&Tetesan air mata.😂😂
Rasa sakit ini
Rasa sedih ini
Harga diri ini
Aku akan berusaha untuk melupakanmu
walau pun dengan berat hati . 💔💔
Ternyata harga diri , pengorbanan &
Cinta yang tulus.
Itu smua belum lah cukup untukmu""
Semoga allah mengirim kan seseorang..
Yang pantas untuk mu.

🍁🍁 S@L@M:Z€@N@ 🍁🍁





🌷 MENJAGAMU DALAM DOAKU 🌷


◇◇ Caraku menjagamu adalah dalam doaku.
** Karena aku tau......
Menjaga dalam doa agar dirimu tetap aman.
# Aku terus berdoa untukmu agar kau tetap aman!!
@ku berhak untuk ada dalam hidupmu'
Hingga sampai dimana ketika kamu
terluka.
Aku menjadi pohon besar bagimu""
Menjadi tempat sandaranmu.
Teduh..........& menyejukkan
"" Mungkin ini adalah takdirku.
Meretas kerinduan ku,yang tak mungkin
terjadi.
Tak kah kau lihat ada dirimu di dalam
mataku.
Yang selalu aku bayangkan.
💗 Aku akan selalu ada .......
& tinggal dalam hatimu......💗
Air mata ku " cinta ku akan jadi ingatan mu.....

☆☆ Jika ada kesamaan cerita ini dengan seseorang"
ini hanya lah sekedar tulisan.
M@@f k@N $@¥@

🌳 $@L@M : Z€@N@ 🌳





🍁🍁 ASSALAMU'ALAIKUM WR' WB. 🍁
🌻 SELAMAT PAGI 🌻


☔ DI bawah hujan yg bgitu lebat aku menunggu mu ..
sedikit pun aku tidak merasa takut,
walau pun di sekeliling ku di liputi kesunyian.
Aku terus menunggumu ........dengan berat hati ,aku pun pergi meninggal kan tempat itu.
Aku tidak meminta apa pun dari mu !!
aku hanya perlu waktu mu sedikit saja ""
untuk menjelas kan segala nya.
Segitu mahal kah harga untuk 1 menit 🕥
Sehingga menjatuh kan harga diri"
&Tetesan air mata.😂😂
Rasa sakit ini
Rasa sedih ini
Harga diri ini
Aku akan berusaha untuk melupakanmu
walau pun dengan berat hati . 💔💔
Ternyata harga diri , pengorbanan &
Cinta yang tulus.
Itu smua belum lah cukup untukmu""
Semoga allah mengirim kan seseorang..
Yang pantas untuk mu.

🍁🍁 S@L@M:Z€@N@ 🍁🍁

kumpulan Puisi Endang Astuti - CINTAKU SEMERKAH MAWAR ITU





--------MASIH SEMU--------


Mencumbu akaramu yang masih semu
Di balik temaram malam aku bungkam
Mengintai lembaran syahdu jeruji rindu
Engkau dan aku meminang asmara tiada gamang

Bukti nyata cinta bernyawa walau samar adanya
Meretas rasa selaksa aroma wewangian syurga
Menerbangkan angan bagai merpati hinggapi sarang

Engkau adalah nyawa hidupku
Seiring detak jantung berdebar karenamu
Bersamamu kusandaran sebidang kerinduan
Menyemai sepetak cinta tanpa alasan

Meskipun temu terkurung dalam lipatan waktu
Meski engkau sebatas kekasih bayanganku
Namun bagiku nyata menghiasi relung atma
Hingga tatapan kedua netra berjarak sejengkal saja

By Endang Astuti
Kebumen, 20 Maret 2020



CINTAKU SEMERKAH MAWAR ITU

Untaian indah kujamah teruntukmu sang pencerah, engkau penghapus segala gundah, pengobat rentetan resah, penawar hati dengan segenggam janji setia pada satu cinta untuk selamanya.

Ingin kuberikan setangkai mawar merah sebagai lambang cintaku kepadamu takkan punah meski onak duri menancap pada tangkai hati penuh misteri. Cinta ini bukan sekedar halusinasi namun cinta hakiki yang datang tanpa permisi.

Duhai sang pencerah, terimalah bunga mawar merah dengan sesungging senyum sumringah penuh gairah. Percayalah cintaku semerkah mawar itu, teruslah kau pupuk dan sirami dengan ilmu agar takkan pernah layu.

Dan Tuhan pun pasti tahu, rasa yang menderaku tanpa ambigu. Cintaku tulus kala bisikku kepadamu berhembus. Menyinari lentera cinta kita tiada pupus hingga saatnya ikrar dihadapan wali berjalan dengan mulus.

By Endang Astuti
Kebumen, 16 Maret 2020



MUSNAHNYA SEBUAH ASA

Langkah kaki terhenti kala netra tak mampu membendung batas airmata, sunyi melingkupi diri ketika ingatan menjadi hambatan melangkah ke masa depan. Sendiri merenda nelangsa karena musnahnya sebuah asa.

Engkau yang dulu kucinta pergi menorehkan derita, serpihan lara jua kecewa masih membekas di dada. Cinta pupus terbawa nyiur sang bayu berhembus, layu sebelum bertemu. Tiada lagi madah asmara dibibir penuh pesona, raib tertelan masa.

Hilangnya kasih sayang sebelum berjuang mengalahkan ocehan orang, kalah sebelum berperang. Optimis tipis tiada berpikir realistis. Itulah kita yang tertakdir tak bisa bersama meski cinta pernah ada. Hanya sebatas fatamorgana sebab tak jua bersua. Namun rasa cintaku kepadamu nyata adanya untuk selamanya.

By Endang Astuti
Kebumen, 11 Maret 2020



TENTANGKU PADAMU


Masih samar tergambar
Menepi dibalik sunyi
Jiwa tertindih palungnya
Perih teraniaya janji
Rindu masih memburu
Tiada terpatahkan sampai menghunjam jemu
Ranting cinta menggeliat merantai rasa
Berkuasa meski badai prahara menerpa

Lirih terdengar rinduku bersemayam
hingga mengakar
Gigil dahsyat mengukil kala hasratmu tak lagi bersemat
Masih tentangku padamu
Sang penyejuk kalbu
Takkan mudah kuberlalu
Walau adamu tak bersamaku

By Endang Astuti
Kebumen, 9 Maret 2020




Kumpulan Puisi ahmad Effendi Sibarani - USIA



****** USIA *****"

Siang malam silih berganti.
usia pun kian lama kian tersisa sedikit.
Usia habis berlalu mengikuti siang dan malam.
Usia senantiasa berkurang terus setiap kejapan mata.

Sebagaimana air sungai yang tidak balik mengalir ke hulu, demikian pula usia umat manusia tidaklah balik menuju usia muda.

Seiring dengan berlalunya waktu, kehidupan seseorang pun berkurang dari manfaat yang akan dilakukan.

Bagaikan gembala menghalau dengan tongkat kumpulan sapi menuju padang rumput, demikian pula usia tua dan kematian menggiring kehidupan setiap makhluk.

Lihatlah tubuh yang dikatakan indah ini,
yang penuh luka, terbentuk dari rangkaian tulang, berpenyakitan, penuh pemikiran, yang
tak dapat dicari keabadian dan kekekalannya.

Tubuh ini jika sudah menua akan menjadi sarang penyakit dan lemah.
Tubuh yang membusuk ini akan hancur berkeping-keping.
Hanya Jasad yg taat terhadap_NYA lah yang kan utuh.

Tubuh yang terbentuk dari tumpukan tulang, terbungkus oleh daging dan darah ini merupakan tempat bercokolnya ketuaan, kematian, keangkuhan, ke_akuan dan kesombongan.

Tak lama lagi tubuh ini tidak bisa dijadikan sandaran lagi, digeletakkan di tanah bagaikan sebatang kayu yang tak berguna.
Tulang-belulang ini berwarna putih pucat seperti warna burung merpati dara.

Tak seorang pun yang menghendakinya,
ibarat bunga di musim gugur.
Kenikmatan apakah yang dapat diperoleh dengan memandanginya?

Banyak orang masih terlihat pada pagi hari, tetapi pada sore hari beberapa di antaranya tak tertampak lagi.
Banyak orang masih terlihat pada sore hari, tetapi pada pagi hari beberapa di antaranya tak tertampak lagi.

Sebagaimana buah yang telah masak yang sepanjang waktu dikhawatirkan akan jatuh.
Demikian pula makhluk yang telah lahir; yang dikhawatirkan sepanjang waktu ialah akan mati.

Tidak di langit, di tengah samudra, di cela-cela bukit; tidak di mana pun di dunia ini dapat ditemukan suatu tempat tinggal di mana seseorang dapat menghindarkan diri dari kematian.

Baik anak-anak, orang dewasa, orang dungu, orang bijak, orang kaya maupun orang miskin; semuanya berjalan menuju kematian.

Meskipun dikerumuni serta diratapi oleh sanak keluarga, orang yang akan mati direnggut Raja Kematian seorang diri; ibarat sapi yang akan dijagal, digiring seekor demi seekor.

Dengan berbagai cara makhluk yang terlahirkan berusaha menghindar dari kematian namun tidak berhasil. Kalaupun dapat bertahan hidup hingga tua, pada akhirnya juga akan mati karena memang demikianlah sifat alamiah makhluk hidup.






#### Senandung Do'a ####

Senandung rindu dalam doa.
Tak ada daya dan upaya selain doa.
Mulailah hari-hari kita dengan ber doa.

Karena doa adalah....
Kekuatan jiwa.
Pengobat hati.
Pengikat kasih.
Penawar duka.

Sesusah apapun diri kita yakinlah kepada Allah....
Akan mendengar rintihan doa-doa kita....





Puisi :
Judul :
### ONDAK ATIMU ###
(dalam bhs Indonesianya "Sesuka Hatimu")
Oleh : Ahmad Effendi Sibarani


Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kita pasti mati.
Cintailah siapa saja yang kita senangi, sesungguhnya kita pasti akan berpisah dengannya.
Lakukanlah apa saja yang kita kehendaki, suatu saat nanti kita akan memperoleh balasannya.
Bukan berapa lama kita hidup, akan tetapi bagaimana kita mengisi kehidupan yang fana ini.





Puisi :
**SEDIH KU, MUNGKIN BUKAN SEDIHMU**
Oleh : Ahmad Effendi Sibarani


Sedih ku ...
Ketika aku dibangunkan Allah pada malam hari, namun diri lebih memilih nikmatnya tidur lagi dari pada mengambil air wudhu lalu bersimpuh sujud dihadapan-Nya.

Sedih ku ....
Ketika aku sedang berkendara pribadi, lalu ada seruan untuk shalat di salah satu rumah Allah, namun diri lebih memilih melanjutkan perjalanan hingga shalat berjamaah ku terlewatkan.

Sedih ku ....
Ketika kedua orang tua masih ada, kita kurang memedulikannya. Ketika mereka telah tiada, baru menyesal sejadi-jadinya.

Sedih ku ....
Ketika dititipi harta melimpah oleh Allah, fakir miskin dilupakan. Ketika diri ditimpa kesempitan, baru berharap punya harta melimpah agar bisa bersedekah. Angan-anganku yang semu.

Sedih ku ....
Ketika sehat wal afiyat majelis ilmu kulalaikan, Ketika jatuh sakit baru berharap bisa ikut duduk menyimak kajian-kajian.

Sedih ku .... Bukan Sedihmu....
Ketika dapat pasangan hidup yang sholihah sukanya dizalimi, hatinya disakiti, nafkah tidak diberi, bisanya hanya mencaci-maki, Setelah ditinggalkan pasangan, merengek minta balikan.

Sedih ku ....
Ketika gelar akademik sudah sampai S1, S2 atau bahkan S3, namun sholat tidak diperhatikan, al-Quran di dalam lemari kaca dimusiumkan.

Sedih ku ....
Ketika memilih calon pasangan hidup yang diprioritaskan adalah harta dan dunianya, tanpa melihat kepada agama dan akhlaknya.

Sedih ku ....
Ketika kuat berlari kesana kemari berolahraga, namun hatinya mengeluh saat imam membaca surah-surah panjang dalam shalat.

Sedih ku ... Mungkin Bukan Sedihmu...
Ketika dunia lebih diprioritaskan dari pada akhirat. Padahal, dunia ini fana dan akhirat kekal abadi.

Rabu, 04 Maret 2020

SKETSA DIRI



Dulu aku adalah rona
Dengan puja puji sanjung membuai
Sekarang mendiam karena murung yang kau cipta

Inilah hidup Bertasbih diatas roda kehidupan

Oleh : Galucus Tomananta
Kerang city
03032020

kumpulan Puisi Ayu Ashari - LABIRIN KHAYAL



AYAT SURGA

Seumpama Kau hakimi sgala perkaraku
Jadikanlah kelemahan berpijar
merambahi makna
Ataupun hunuskan petuah petuah pusaka
Agar dapat ku petik buah ranum yang Engkau titiskan di dalamnya

Ayu Ashari medan 02032020



MEMBALUT SESAL

Sejenak memoar melintasi hari hari nan wangi
saat kelambu asmara tertembus tetabuhan tapak
mengerat jejak gulirkan bola ambisi
pada serumpun kasih yang telah terkoyak
Terangkat kembali melalui sajak sajak sunyi

Ah, semestinya sejak awal kusadari
mencintainya adalah luka yang terbentuk
menikahi jiwanya merupakan hal yang terburuk
gembirakan perasaannya juga hal yang terkutuk

Ooo...
Mentari kian condong di kaki langit
Maka kusisipi akal sehat dengan petuah petuah bijak
mengembalikan kelembutanku yang dipaksa terberai oleh cabikan angkara murka
lalu memelukmu dalam gerimis hujan
Pun membangun malam malam dengan tangisan tahajud
Agar aku dan dosaku
turut gugur bersama buncahan air mata nelangsa semesta

Tak kusangka seribu aral mencuci hatiku
tuangkan penawarnya dengan mata bercadar
Sempurnakan makrifat
Lengkapi janji pada pemberhentian mimpi

Sampai cinta fana kehilangan rasa
menjadi lirik lirik bisu
yang tersimpan dalam kitab kitab lama

Ayu Ashari medan 01032020



KANTATA TAKWA

Menemukan Mu di antara serakan ratusan onak berduri yang menghadang
Serasa menembus titik surga di antara warna warni dunia
Semakin panjang alur iman kuikuti
Penat dan resahkupun semakin menghilang

Wahai Kekasih
Pabila nanti harum kesturi menyentuh sekujurku
Ketika langit memucat melukis pesona cakrawala

Euforiaku akan kantata takwa semoga kan tetap terjaga
Dan
Pabila segala sangsi bagiku larut mencair
Larungkanlah letih yang bergejolak di jiwa
Pada ketenangan arus sungai menuju muaranya

O...
Akulah merpati patah sayap pun terkapar
yang tengah Kau hantar
Akulah air berlumpur yang tengah Kau lebur
Pada putaran roda yang mendekati ujung

Aku melati yang terpetik
Pada janji Mu yang tersepakati
Pabila roda telah berhenti

Ayu Ashari medan 28022020



LABIRIN KHAYAL

Kali ini malam merangkak tanpa bintang
ataupun rembulan
Hanya kunang kunang kecil terlihat menari di balik rimbun dedaunan
sambil bersenandung ria bersama sunyi
Anginpun berkesiur lirih perihal hati yang terkoyak sepi

Lagi..
aku terjebak di labirin khayal
Berhalusinasi pada dirimu tuan
Hingga aku lelah menerawang,
namun nyatanya engkau
hanyalah sisa bayangan yang terkenang

Mengapa siluetmu selalu menghampiriku
bersama rindu yang terus mengiba
Bahkan terkadang menjelma bahagia
Namun sedetik berlalu
bisa pula duka nestapa

Apakah selama ini aku memang
tak berdaya menolak penghianatanmu
sehingga terpedaya oleh kesemuanmu..?

Ah, Pasrah sudah aku pada sebuah pengharapan
akan kebahagiaan yang tidak berkesudahan
Meski telah berkalikali aku semogakan

Ayu Ashari medan 24022020



HARUSKAH JATUH CINTA LAGI

Bagai kilatan petir yang membelah bumi
Pancaran teduh manik matamu
butakan mata hati ini

Aku terpanjat
Sesaat dunia seakan berhenti berotasi pada porosnya
terkersima pesona kharismamu

Apakah aku kembali terjatuh
ke dalam lubang cinta
bak palung laut terdalam
takjub aku akan kegagahanmu
lantunmu lembut bijaksana
sungguh merupakan perpaduan yang sempurna
tak jemu mataku memandangmu

Inikah jatuh cinta...?

Ah, terlalu lama aku tenggelam
dalam kesendirian
Hingga aku lupa bagaimana rasanya
Jatuh cinta,

Tapi masih pantaskah...?
Sedang senja di langitku semakin menua
Anak anak yang lahir dari rahim malampun
semakin bersiap melepas siang
Merangkul petang, membangun istananya sendiri

O, haruskah cermin ku pecah
Menantap buruknya rupa...?
Tidakkah sudah sepantasnya aku
Duduk bersedekap dalam sunyi
Menghitung keriput buku jari
Beralas permadani mencumbu cinta abadi Ilahi.

Aku malu untuk bicara cinta lagi.

Ayu Ashari medan 23022020



SEPENGGAL KISAH

Laksana kaktus yang tumbuh di padang tandus
Ada misteri tersembunyi diantara duri durimu
tinggalkan sejarah bagi kelinci yang tercekat haus

Engkau kerap mendongeng apapun
di malam malam beringsut subuh
(Tentang srigala licik berjubah merah menyamar menjadi peri
Atau kupu kupu tak mampu terbang lagi karena tertusuk durimu yang beracun)

Namun kendati asaku yang hampir lenyap dari angan kembali memperlihatkan wajah,
tampaknya semua sekadar ilusi,
lantaran prasangka dari musim semi di ujung hulu
tak jua mau pergi,
Tersebab sebuah teka-teki
belum bisa kupecahkan dari matahari,
yang merubah langit biru menjadi kelabu tua
saat bulan tiba tiba hadir tepat di tengah tengah
pada siang hari

Dan sebagai orang yang mengerti tentang pilsafat
aku tak ingin terjebak di suatu tempat,
karena buatku semua itu hanya basa-basi
dari piknik pikiranku perihal apa yang pernah kau ucapkan.

"Kalau kau arus sungai
akulah kelok jalannya,
jika kau mercusuar malam hari,
akulah ingatanmu pasak berapi."

Meski engkau pun tahu bahwa
gairah gelombang, lenguh guruh
maupun pangkal hasrat badai di dalam kamar
acapkali diendapkan sepi sepi dalam lelap mimpi

ah, semestinya kau ikut merasakan getaran perihnya
Walaupun harus dimulai dari peristiwa lama
yang selalu terlihat baru pada samar malam.

Maka seperti apa yang tergambar
pada bola mata kita,
hendaknya kita selalu saling menjaga dari empasan ombak
lalu riaknya kita ambil dan kumpulkan dalam mangkok,
agar tak ada lagi segala yang bernama hukuman pada setiap musim gugur.
lantas hanya menjadi kenangan bagi
sepenggal kisah usang dan tergantung di tembok kearoganan

Tapi kukira semua itu bagai memetik bintang
Sebab bagiku
Cintamu hanyalah secawan madu rasa empedu
Sedang asa hanya mimpi yang di kejar waktu dan berlalu.

Ayu Ashari medan,08032020



ANGIN MALAM

Angin malam
seakan tanpa ampun menyiksaku
menciptakan gigil dalam tubuh yang meringkuk kaku
getarkan bibirku gumamkan namamu
lirih tiada daya
tak sebanding dengan deru rindu yang bergulung di dalam kalbu

Ah, sampai kapankah
Siksa yang indah ini menemaniku..?

Kadang ingin kulontarkan protes
kepada para penyair yang melagukan nada
"Kalau cinta tidak harus memiliki!"

Tidakkah mereka maklum
betapa sulit meyakini kalimat itu..
Sedang memilikimu adalah citacita ku..
melihat dan mengusap wajahmu
tat kala pagi menjelang adalah
impian yang tiap malam aku nantikan

Tapi jika rasa ini salah
waktu kita salah
bagaimana bisa aku mengungkapkan
Tentang caraku mencintaimu..

ENTAHLAH…

Ayu Ashari medan 10032020



TIDAK ADA JUDUL

Purnama mengambang di tengah telaga
Sisakan cahaya di sela sela ilalang
Mengapa angsa jantan masih meragu untuk berenang
Sekedar basahi bulu atau celupkan kepala

Ayu Ashari Medan 08032020



BUKALAH MATAMU

Aku yang datang padamu malam ini,
bukanlah syair yang bermain dalam sisa hujan,
atau tembang kenangan penuh luka
yang acap kali kunyanyikan
tapi, tentang sebutir air mata
yang ingin menjelma jadi rindu
untuk kembali mendayung perahu di atas sungai berbatu,
sambil melewati daun-daun hijau
atau musim bangau terbang ke selatan

Maka jangan kau makamkan
cinta kita yang lestari
biarlah ia tumbuh bagai bunga bermekaran
agar kupu kupu dapat hinggap di pucuknya.

Lalu naikklah engkau
ke anak tangga rumah panggung di tepi sungai itu
engkau dapat melihat
bulan sedang merenda alam
dengan cahayanya

Jangan kau tutup ke dua matamu
Jangan pula kau ingkari
Nikmati saja keindahan malam ini

O, sebutir air di kelopak mata
angin bertiup menguak sunyi
Mari kita lupakan luka lama
agar arus membawa kita kembali
pada malam bermandikan purnama

Ayu Ashari Medan 08032020



KANTATA TAKWA

Menemukan Mu di antara serakan ratusan onak berduri yang menghadang
Serasa menembus titik surga di antara warna warni dunia
Semakin panjang alur iman kuikuti
Penat dan resahkupun semakin menghilang

Wahai Kekasih
Pabila nanti harum kesturi menyentuh sekujurku
Ketika langit memucat melukis pesona cakrawala
Euforiaku akan kantata takwa semoga kan tetap terjaga
Dan
Pabila segala sangsi bagiku larut mencair
Larungkanlah letih yang bergejolak di jiwa
Pada ketenangan arus sungai menuju muaranya

O...
Akulah merpati patah sayap pun terkapar
yang tengah Kau hantar
Akulah air berlumpur yang tengah Kau lebur
Pada putaran roda yang mendekati ujung

Aku melati yang terpetik
Pada janji Mu yang tersepakati
Pabila roda telah berhenti

Ayu Ashari medan 28022020



HARUSKAH JATUH CINTA LAGI

Bagai kilatan petir yang membelah bumi
Pancaran teduh manik matamu
butakan mata hati ini

Aku terpanjat
Sesaat dunia seakan berhenti berotasi pada porosnya
terkersima pesona kharismamu

Apakah aku kembali terjatuh
ke dalam lubang cinta
bak palung laut terdalam
takjub aku akan kegagahanmu
lantunmu lembut bijaksana
sungguh merupakan perpaduan yang sempurna
tak jemu mataku memandangmu

Inikah jatuh cinta...?

Ah, terlalu lama aku tenggelam
dalam kesendirian
Hingga aku lupa bagaimana rasanya
Jatuh cinta,

Tapi masih pantaskah...?
Sedang senja di langitku semakin menua
Anak anak yang lahir dari rahim malampun
semakin bersiap melepas siang
Merangkul petang, membangun istananya sendiri

O, haruskah cermin ku pecah
Menantap buruknya rupa...?
Tidakkah sudah sepantasnya aku
Duduk bersedekap dalam sunyi
Menghitung keriput buku jari
Beralas permadani mencumbu cinta abadi Ilahi.

Aku malu untuk bicara cinta lagi.

Ayu Ashari medan 23022020

AYU ASHARI


Kumpulan puisi Herawati - AKU SELALU UNTUKMU




AKU SELALU UNTUKMU
Oleh Herawati

Suatu kelak pada batas satu takdir
Saat adaku tiada lagi kau dengar
Jangan kau cari
Biarkanku pergi

Kan kucari sebuah asa
Meraih ketenangan jiwa
Bukanku menjauh darimu
Atau berlari darimu
Hanya ku ingin kedamaian

Mengertilah sayang
Bahwa aku membutuhkanmu seperti ya dulu
Selalu ada untukku

Dan rindu ini akan selalu untukmu
Suatu kelak kita kan bertemu
Kan ku buktikan hati hanya untukmu

Surakarta,1 Maret 2020



BERAKIR SEBUAH CERITA
Oleh Herawati


Telah ku tutup lembaran
Cerita
Yang tak ingin ku buka kembali

Kaku lidah kelu
Saat ku sebut namamu
Lunglai tanganku
Menulis aksara namamu
Seakan enggan bersamamu

Ego yang terus berkuasa
Memuncaki jiwa dan meraja
Ku tak peduli lagi bersama
Karena sudah tak pantas ku rindukan

Biarlah ku pergi
Membawa hati
Karena tanpamu aku masih sanggup
Menjadi kehidupan ini

Surakarta ,23 Februari 2020



CINTA SEMU
Oleh Herawati


Bersama sang bayu malam
Kuselipkan tinta bertubuh luka
Dalam aksara penuh nanar
Malam yang hitam
Kobarkan rasaku, kian tak mementu
Atas cintamu yang semu

Aku tersadar akan cintamu bukan untuk ku
Usahaku memghibur diri
Agar tak kecewa oleh perlakuanmu

Biarlah semua cerita cinta
Ku rangkai dalam dinding kaca
Kan terpendam dalam rasa
Dan tak akan ku buka lagi

Surakarta 19 maret 2020



BUKAN AKU MERAGU
Oleh Herawati


Rasa pedih menggerogoti jiwaku
bukan meragu sayangmu tapi masih pantaskah aku bersamamu
bila dihatimu masih ada dia

Aku tau banyak bidadari yang ingin kau singgahi
Ibarat kata,kau adalah kumbang pemanis madu
salahkah aku bila meragukan mu

Antara ada Dan tiada rasa suka
Cukup aku pendam sedalam kelam
Aku tak ingin hatiku terluka
hancur berkeping keping berserakan seperti dulu
Aku ingin bangkit lagi bahagia seperti mereka

Surakarta ,7 Maret 2020



PENANTIAN

Kau biarkan aku menanti
Mendekap rindu lembah sepi
Tak berarti lagikah diri ini
Sedang hadirmu hiasi sanubari?

Lihatlah di ujung sana
Pada serumpun ilalang gersang
Serupaku yang sedang menantikan
Siraman kasih duhai pujaan

Masihkah dengan amarahmu
Oleh salahku yang lalulalu,
Haruskah aku meronta
Meratapi sesal yang mendera?

Kembalilah, sayang
Tak sanggup hati menanggung siksa
Bila rasa harus kutebus lara
Jangan biarkan cinta ini ada..

Surakarta 7. Maret 2020
HERAWATI


Kumpulan Puisi Retno Rengganis - DEBAT BATIN INI KARENAMU CORONA



KELANA DI LAUT MARMARA TURKI
Karya : Retno Rengganis


Secangkir kopi mahal di atas kapal
Kuseruput membakar lidah nakal
Ada perih yang kulempar di tengah laut Marmara

Biarlah rindu terdampar di selat Bosphoru
Takkan lagi menuli

Kulayarkan sajak-sajak
Kembali menyusuri arah yang entah

Berharap kelana membawa berkah
Atas doa-doa di setiap itikaf.

CEPU 29-2-2020.



#Butiran_Butiran_Pasir_Oh_Indahnya_Cinta.
BEKU DI GUNUNG ULUDAG
Karya : Retno Rengganis


Kutitipkan gelisah di antara dingin
perihku bermukim di salju

Kaki-kaki menebar benih air mata
menjadi butiran-butiran kilau hampa

Biarlah selaci janji meretas musim
kutinggal kenangan beku membatu

Meski seok kuhimpun doa
sebelum segala tiada

Getar mata selaput salju
nanar bayangan seputih kafan
dingin makin menyekap

Puncaknya jatuh tertidur
menjelma Puteri kayangan
hidup di lumpur putih

Padamu puncak gunung Uludag
tumpahlah bait-bait sesak
di sinilah napas tersedak.

Cepu 27-2-2020



DEBAT BATIN INI KARENAMU CORONA
Karya : Retno Rengganis


Sudut mata mengembun
bibir bergetar atas doa ditasbihkan
seiring pertarungan gejolak jiwa

Antara berontak dan tunduk pada aturan
seakan kalap memonopoli kebutuhan

Dosa apa ini Tuhan
mustikah setiap ujian adalah pengorbanan?

tersenyumlah 
menangislah

Jangan tanya....
mengapa dunia saat ini terasa sepi?
mengapa udara saat ini semakin dingin?
mengapa cahaya saat ini semakin redup?
semua telah berubah abu-abu?

Aroma dunia seakan telah apek
membungkam setiap manusia
tanpa mengenal siapa dan siapa

Jerit pilu, tangis sendu tidak lagi semu
separuh jiwa bagaikan dipertaruhkan

Ya Allah peluk erat kami
hanya zikir pasrah gerak ini

ingin berontak
ingin menolak
apa daya

Ya Allah 
Rahasia apa di balik semuanya
( "Tanyaku dalam keraguan yang pahit" )
Malam seperti terbuka mempersilahkan bangun
kaki melangkah tangan tengadah
meraba pinta dari selaksa cinta
keluh kesah terluahkan

Bening mulai jatuh satu-satu
tanpa bapak tanpa ibu
piatu!

Menolak tersentuh lelah jatuh
optimis badai berlalu runtuh

;Wajah berpaling!

;Jiwa menolak!

;Nurani berteriak!

( "Salah siapa ini?" )
Kembali perdebatan terkutuk diinjak-injak kekafiran

Tindakan apa yang harus dilakukan
dalam keadaan segenting ini?
kecuali tetap diam
patuh aturan

Semedi, meditasi, i'tikaf
berserah diri.

Cepu 24-3-2020.



GLI

Betapa megahnya gereja HAGIA SOPHIA
Laun menjadi masjid indah pesona

Di sudut-sudut ruang
Mata sipit berbulu lembut
Asyik ikut bertasbih

Gli....
Kucing terpopuler penunggu Hagia
Mencuri pandang lirikan mata

Ada ingin membelai
Ada ingin menggendong
Ada ingin mengajak bercanda

Gli memandangku seperti rindu
Gli seakan bercerita tentang cinta
Gli mencurahkan rasa sayang

Seiring waktu terkabar duka
Engkau kini telah meninggal dunia

Ingatanku saat bertemu
Kamu duduk manis menopang dagu
Dibalik gentong berlari di kolong

Aku mengejarmu berjingkat
Teman-teman memanggil "cepat!"
Pertemuan singkat aku dan Gli cat

Hagia Sophia rumah Gli
Kucing penghuni masjid di Turki
Kini dia telah pergi tak kembali

Gli sudah di surga Illahi
Selamat jalan si cantik Turki

Karya : Retno Rengganis
Cepu 10 Nov 2020



KUNANG-KUNANG YANG LARA

Kunang-kunang di gelap malam
Mencari mimpi di seperempat kelam
Membasuh muka berwudhu embun
Sujud i'tikaf menangis meminta ampun

Kunang-kunang berekor bintang
Kerlip pudar biasnya pendar
Merintih sakit teriak meradang
Lentera di ekor semakin pudar

Kunang-kunang sakit terkapar
Menekan nyeri sedemikian rupa
Haruskah badan fani dan tepar
sebab sendiri sepi dia bagai yang papa

CEPU 1/8/2017
RETNO RENGGANIS.



SINDIRAN SAYANG KOK


Jalan bergoyang
Menjengkang selangkang
Bumiku meradang
Baru talok beton runtun di pasang

Sri Huning menjerit melengking
Jalan berlobang banyak truk guling
Dana ngocor di gondol maling
Dalihnya Pemkab yang rada mbeling

Hai cing jangan memicing
Usah berpura matamu sok juling
Lirik tuh jalan sebelah berpafing
lah ini kita jalannya di atas beling
( Pecahan kaca banyaknya Kecelakaan )

Dasar para wakil Bagong
Di colek, di sindir pura bengong domblong
Mata picik , kuping tuli taunya sundel bolong
Jadinya rakyat menjerit kebanyakan di todong

Lara hati lara di pake tameng
Rakyat kecil bisanya merintih.cengeng
Pemimpin korupsi ngakak mirip celeng
Lagak diskusi hasilnya melenceng

Uh .. gak mikir dulu kau kacung
Di pilih rakyat kamu beruntung
Ee.. kini jalanmu sok anclung-anclung
Begitu di demo kau akan hidup mbambung

Dinamika bang
Cerita negeri seberang
Jadikan introspeksi membuka gerbang
Agar negeri makmur dari Merauke hingga Sabang.

CEPU 2/8/2017
RETNO RENGGANIS.



KEBAIKAN ITU MUTIARA AMAL

Siapakah diri ini dari mereka semua
Diri bagaikan si kerdil yang hina
Membawa berjalan menempuh kehidupan
Belum bisa sempurna

Bisanya hanya berharap sudi, kiranya Sang Maha di Maha Cinta
Memandang
Sekecil apapun kebaikan-kebaikan ini

Sebelum datangnya penyesalan,
menyeru pada diri sendiri
Apa itu kebenaran dalam kebajikan

Usah ambisi akan kemewahan semu
Usah ambisi akan kedudukan semu
Usah tergiur akan keindahan semu
Yang nyata walau sebiji debu kebaikan
Itulah mutiara amal harta terbawa pergi
Ke negeri kekal abadi dan keselamatan hakiki.

Cepu 1/8/2017
RETNO RENGGANIS.



NIKMATNYA NYERI RINDUKU

Kutekan dada
Nyeri tetap ada
Di sana adakah luka
Atau hanya karena kangen saja

Duh sakit sedemikian nyeri
Mungkin ini terbawa naluri
Satunya jalan kumainkan jemari
Merangkai kosa agar rasa tak fani

Kekasih jauh
Kulempar sauh
Agar rindu berlabuh
Padanya cintaku yang teduh

Ingin bermanja-manja
Sambil memandang netramu yang teja
Duhai kekasihku yang sahaja
Kulabuhkan rasa ini untukmu saja

Ridho-Mu Tuhan
Daku kan tetap bertahan
Seiring berjalannya waktu yang terban
Hingga akhir temu di pelaminan
Amin yarobbalalamin.

Cepu 31/7/2017
RETNO RENGGANIS.



BIJAK MENILAI TEMAN

Kita ada banyak teman
Teman bermain masa kecil
Teman masa remaja
Teman sepekerjaan
Teman hidup
Dan berbagai teman yang lain.
Itu di dunia tentu.

Maka yang berupa usah kau jadikan patokan untuk memilah warna
Sebab persahabatan atau berteman yang tulus
Tidak akan memandang,
Harta
Kedudukan
Keindahan dan kejelekan
Bodoh atau pintar
Kere atau konglomerat
Disini aku akan bicara bijak menilai teman:
Adakah dari semua teman itu menemanimu hingga kelak di kemudian hari ?.

Setiap yang bernyawa pasti akan menemui kematian
Namun sebelum mati, bermacam ujian dan tantangan kita lalui
Hanya kekuatan iman dan taqwa semua itu akan bisa kita lalui

Di dalam kita bergembira masih ada yang bersedih
Kalau kita bersedih adakah mereka bergembira ?

Hanya teman sejati yang dapat menghadirkan senyuman
Menjadikannya hidup kembali ceria
Memberi kekuatan ketika di uji cobaan
Kehadirannya menyentuh kalbu
Menyalakan obor mengharapan

Betapa syukur di karuniai teman sejati
Sebab kehadirannya mendamaikan hati
Karenanya teman sejati membawa jiwa makin mendekat pada Robbi
Untuk menitis mata pengharapan dalam putihnya kalbu

Tiada yang menjadi impian kecuali Rahmat-Mu
Kasih Alloh yang terbias
pada ketulusan sekeping hati seorang insan bernama teman.

Cepu. 31/7/2017
RETNO RENGGANIS.

NB :
Mencungkil catatan mutiara insani
Tak ada istilah kedudukan dalam bersahabat.
Semua sama.
Dan kau tau ? TEMAN SEJATI ITULAH AMAL.




SEMPURNA DENGAN CINTA NYA

Sekarang aku sadar
Hidup itu indah, hidup itu cinta
Bisa sempurna karena cinta
Dia, ---
Nya
.

Aku belajar menata hati
Bisu meski meradang
Riang meski lelah nan letih
Tegar namun gamang
Tak sebanding
Akan kasih-Mu
Cinta itu cinta
Kamu ---
Nya
.

Aku merandek membujuk derai air mata
Sebak di relung kutimang manja
Itu karena ingin ciptakan bahagia
Agar lega dan kulihat cinta
Ada-Mu
.

Yang sempurna memainkan atas hidupku
Kuikuti gerak dan laguan kisah
Hingga cinta kembali diam pejamkan mata
Itu Kamu telah pergi
Hati mati
Keabadian
Dunia hakiki
Aku dan Engkau satu
Sempurna.

Cepu 12/8/2017
RETNO RENGGANIS.



GELORA CINTA DI SELISIP DAUN HATI

Pada keping-keping puisiku ini
Aku ingin terbangun dari tidur dan mimpi
Kan kutulis sajak cinta buat seseorang
Tentu dia yang paling aku kasihi pula sayangi
Karena ada kangen menyentil daun hati

Tiap-tiap kupandangi pesonamu
Fotomu, iihh kumis itu
Aku malu, tapi rindu ---

Mencintai itu anugerah
Aku di sini, kamu di sana
Tapi kita tetap bisa berpelukan
Dalam doa dan syair

Usah mengajariku tentang kasih yang tak pernah usai
Karenanya aku tak bisa mencintaimu dengan sederhana
Sebab dari tiap rongga dada ini
Aku mencintaimu dengan segenap kerumitan
Dengan kelelahanmu,
Dengan segenap pahit getir hidupmu
Dan aku ingin semuanya menjadi indah bagai kerlip bintang di atas gelombang pelangi

Kubuka pintu azaliku untuk kau masuki
Rengkuh dekap dalam tangis cintamu, aku maui
seperti pungguk yang merindu rembulan
Kemudian sang rembulan tunduk bersimpuh mengiringi sujudmu

Itu aku yang ingin dirimu
Bersama bergandeng tangan, genggam jemari membuka pintu aroyan.

Kepedulian yang takkan pernah usai akanmu kasih
Kini seakan telah kutemukan sandaran, yang melilit jiwaku akan bait-bait cintamu
Yang akan membawa makna jalan menuju Ridho-Nya
Ya Alloh perkenankanlah
ya Robbi mudahkanlah
Amin yarobbalalamin.

Cepu . 10/8/2017.
RETNO RENGGANIS.



Tanyahatinuranimu.
MERDEKA? HANYA KAMUFLASE?

Jika dari Sabang hingga Merauke ada pekik merdeka
Teriak lantang tanpa beban prakata

Adakah kau dengar para duafa merintih di kolong neraka
Mengais sampah menjilati belatung

Dadamu berbusung Garuda
Di meja-meja pertuan agung
Tetapi apa?

Negerimu berkabung karena luka
Sang merah putih berkibar merintih
Karna tau!
Merdeka hanya sandiwara

Aku di sini bicara tentang warna hidup
Bukan lukisan pelangi yang indah redup
Kau hias kerlap kerlip negerimu
Namun tak kau benahi akhlakmu
Itukah kamu!
Yang ingin di panggil bangsa Indonesia?
Munafik!
Taik kucing!

Lihat!
Buka matamu
Jangan terpicikkan

Negeri ini penuh dengan pecundang
Yang bisa menghakimi tetapi tidak bisa bersujud raga dan hati
Untuk sedikit saja introspeksi

Aku menangis
Aku merintih
Yang papa makin papa
Yang jaya makin jaya
Indonesia bukan merdeka
Tetapi terluka dan menderita.
Itulah aku Indonesia yang kau bilang merdeka!

Satu saja pintaku
Warnai aku dengan warna indah jiwamu
Saling bergandeng tangan
Kumandangkan gema takbir merdeka setulus nurani
Indonesia harus tetap belajar tentang kepedulian
Tentang kasih yang di terapkan pada panji sang perkasa
Itulah GARUDA PANCASILA

Bila ujung lidahmu banyak berucap dzikir
Ingat akan sumpah para pejuang yang menentang imperialisme
Tiga setengah abad dalam penjajahan
Dengan tinta nyata para pahlawan kami
" Sesungguhnya kemerdekaan itu hak seluruh bangsa "

Cepu. 9/8/2017
RETNO RENGGANIS.



BULAN SABIT YANG REDUP


Ladang puisiku malam ini
Begitu tandus
Mencari arti kata dari sederet kalimat puitis
Yang kau kirim dari rumah surga

Aku ingin menyusu di kantung-kantung azimatmu
Kuteguk secangkir saja manismu
Biarkan dahagaku tidaklah kerontang

Malam ini sajak-sajak yang kutulis
Penggalan kalimat yang tersusun dari percakapan-percakapan
Antara ada dan tiada

Malam ini kembali aku kedinginan
Sepi pecah
Luka memerah
Nyeri merekah
Aku teramat sayah
Lelah

Bulan sabit di atas pucuk ranting cemara
terlihat biru semu
Redup, dan redup.

CEPU 7/8/2017
RETNO RENGGANIS.



SMILE, LOVE AND RIDHO

Hujan kembali meneteskan rindu
Aku terkesiap
Karena hujan meninggalkan genangan haru
Walaupun ada pelangi di sudut hati

Ada getaran di kisah rintik
Ada aliran darah menggemericik
Ladang puisiku kembali menyapa
Memeluk rindu padamu cinta
Di fajar yang dini

Tentang dingin inilah jalan membelai puisi-puisiku
Untuk lebih dekat pada Sang Cinta
Mengepakkan sayap-sayap kasih
Mencumbu aroma kasturi di harum-Nya

Merinduimu itu hakku
Mendekapmu itu harus
Sebab cinta bagiku napas
Hidup pada ridho iklas
Syukur.

CEPU. 6/8/2017
RETNO RENGGANIS.

Catatan :
Gaulillah manusia dengan senyuman yang menawan dan bertaqwalah kepada Alloh dalam keadaan nyata dan bersembunyi.tonjolkan yang terbaik pada dirimu sebagai yang engkau inginkan dari insan yang lain.pula jauhkan yg engkau benci.sebab manusia tidak bisa melihat aibnya sendiri.
🙏 😎.



DADAKU DAN DADAMU TIDAK SAMA

Dadaku dan dadamu jelas tidak sama
Di antaranya ada perbedaan-perbedaan
Juga pemahaman-pemahaman
Tentang sebuah perjalanan mencari makrifat
Dalam i'tikaf yang sebenarnya

Aku bersedekah rasaku untuk ketulusan
Bukan kemunafikan
Jadi aku tak bisa mengikuti jejakmu
menghalalkan cara yang bagiku adalah haramku
Dosakah aku?
Hinakah kamu?
Tidak!

Sebab kita punya keyakinan sendiri-sendiri
Walau aku tahu
Cinta kita sama
Cinta kepada cinta
Dia!
Cinta di atas cinta
Ya CINTA.

Dadamu dan dadaku sungguh berbeda
Irama napas kita sama
Senyum kita sama
Nur di dalam tengkuk terdalam
Itu yang membedakan
Pemahaman!

Dan dadaku pula dadamu
Tetap berbeda.

Cepu. 4/8/2017
RETNO RENGGANIS.



PEREMPUAN MELATI

Aku perempuan melati
Wangi putih aromaku
Aku melepas sauh pada dermaga yang kumau
yang penuh aroma puji-pujian
Yang penuh bait-bait sajak
Dari sebuah catatan langit

Aku ini perempuan melati
Laparku mengunyah kuncup-kuncup
Hausku menjilat madu putik emasmu
Yang kutaburi bubuk doa-doa
Yang kuremaskan dari sujud i'tikaf
Permohonan

Kunikmati segenap rasa
Karena aku perempuan melati
Tak sudi menangis di hadapan kamu
Meski sejarah napasku pilu
Laraku luka membusuk
Tetaplah aku harum dalam senyum
Iklas

Aku perempuan melati
Berjaga terus menjaga
Melangitkan asa dalam doa-doa
Bersama sajak dan puisi
Hati.

CEPU. 4/8/2017
RETNO RENGGANIS.



LUKA YANG TERTIKAM

Ada yang melintas berbaris
Adalah desah kerinduan yang paling liris
Seperti gerimis mataku menangis
Luruh satu-satu kembali pada sendu

Malam terus memandangiku
Ketika jemariku menari melukis kata membentuk kalimat puitis
Penuh coretan gelisah menghitam keindahan mengemas lara

Apa pedulimu akanku
Jika semua sama tanpa jeda mencundangiku,
Malam yang retak
Biarlah air mataku menjelma puisi mati

Haruskah ada kita?
Haruskah ada bila?
Haruskah ada tanya?
Jika malam membungkus pasti
Membiarkan ragu melumer di mata hati.

CEPU. 20/8/2017.
RETNO RENGGANIS.



PERASAAN ITU LAUT


Bisa bermain kecipak di atas kerikil-kerikil nikmat
Bisa bersenda dengan gemericik riak
Bisa bersenandung bersama angin semilir
Bisa menari dengan camar indah meriuh

Aku seibarat di tengah samudra
Gulungan ombak bagai monster menakutkan
Aku tenggelam separuh kelam
Tanganku menggapai-gapai meraih mimpi
Muzizat azimat dari sang Cinta
Bisakah?
Sedakku diantara jerit rintih
Sebab dahsyatnya angkara laut itu perasaan
Yang bisa menghancurkan setiap detik

Mampukah?
Lagi-lagi tembang rindu
Mempertanyakan nada
Dan aku ini hanya ciptaan sajak jelata
Yang bermain kecipak di pinggir samudera.

CEPU 19/8/2017
RETNO RENGGANIS.



PEDIH PILU KARNA BULAN MEMBISU


Aku melihat bulanku makin redup di balik pohon cemara
seperti ada sederet sajak yang disembunyikan di pucuk ranting-ranting
Suara daun hatikah?
Atau mungkin suara semilir angin yang menggodaku akan laguan sajak palsu

Namun dari lirih bisik-bisik dedaun cemara
ada kata berupa kalimat
Yang sempat kubaca memedih mata
Hingga perih meluruhkan bening
Membentuk cerung luka
Sebab sang rembulanku sedang membagi cinta

Aku yang merana atau ini memang cerita disengaja
Yang telah terangkum begitu rapi pada sebuah agenda
Tapi mengapa aku yang terpilih untuk tertatih
Mengapa?

Lagi-lagi asa membelai perih merapal pedih
Bulanku semakin menjauh entah itu
Dan kulihat berarak-arak dalam gumpalan
Awan kelabu di atas kabut hitam tentang sepi yang sunyi
Melengkapi cerita ini.

Cepu 18/8/2017
RETNO RENGGANIS.



Edition Luka diatas Luka.
LUKA DAN KENANGAN ITU SEKARAT TUAN

Air mata ini tuan
Menitis tak henti bagai jarum-jarum hujan
Menikam mataku 

Katamu tak apa
Sebab duka dan nyeri itu cuma bahagia yang retak dan pecah
Tapi sakit dan perih tuan 

Meninggalkan kenangan yang tetap terselip di rongga dadaku
Begitu beku membatu
Menumpuk jutaan luka bagai terperangkap di jiwaku nan hampa

Aku lelah tuan
Aku tak sanggup lagi menerima hinaan-hinaan
Yang setiap waktu menghujam dan merajam
Aku makin tenggelam di samudera puisi sunyi

Kini senandungku merintih-rintih tak pernah istirahat
dalam riuh jeritku dalam hening sendiku
Itu hampa tuan
Hampa!

Aku ingin mengambil sebilah pedang
Ingin kuharakiri kenangan
Kucincang jadi serbuk debu
Lalu kularung dalam selokan berbaur comberan
Di samping kuburan tua yang najis
Karena aku muak tuan

Aku harus bagaimana
Tanyaku kepadamu tuan
Sedangkan darah sudah berceceran dari tengkuk hingga membasah jari-jari kuku mata kakiku
Dan lihatlah sajak puisiku sekarat
Menanti terkubur di dasar palung gelap.
Tuan?

CEPU 17/8/2019
RETNO RENGGANIS.



SATU RASA DALAM SAJAK DAN PUISI

Air matamu meneteskan rindu
Berbentuk lukisan senandung puisi
Kamu kangen pula diri, sedemi kasih yang tumpah di laut sayang

Kuntum-kuntum rasa semakin membiru
Ingin melipat pagi dan senja menjadi satu waktu detik
Menjelma perjumpaan di tepi pantai rindu
Dan bersamamu pastinya membentuk sajak-sajak
Pula puisi-puisi syahdu.

Kembali kita saling peluk
Kembali kita saling genggam jemari
Bersenda rindu di lipatan puisi
Kau ajari aku mengenal lekuk-lekuk
Liuk titik, koma dan cara merangkum membelai cinta itu sastra
Kita sama-sama berani mencumbui ilusi, imaginasi.

CEPU. 16/8/2017.
RETNO RENGGANIS.



TIKUS TIKUS BERTOPENG


Topeng.. topeng
Mukamu mirip Tek ogleng
Jalanmu degleng
Tingkahmu glelang gleleng
Pingin rasa hati nempeleng

Wajah-wajah palsu
Nyruduk sana sini mencari susu
Penjilat bagaikan auman A... su
itulah gambaran manusia berhati bisu
Nyusup jadi pembela rakyat yang palsu

Antororoootttt.. cruut
Muka topeng kayak cerurut
tikus-tikus kota bermulut ciut
Tebar pesona mencari pengikut
Pandai diplomat sana sini nyikut

Ahay topeng.. topeng badut
Perut buncit itu gendut
Gambaran para puan penjilat nyatut
jika di tangkap hahaha..cut!
Miliknya tinggal cangcut.

Cepu 14/8/2017
RETNO RENGGANIS.

JADILAH YANG AMANAH BELA BANGSAMU
PERBAIKI AKLAKMU TUK BANGUN NEGRIMU




INI CINTA BUKAN LAGI RAPUH
DAN EGOKU


Meski sejarahku lara dan koyak
Aku tak sudi menangis
Di hadapan kamu puan

Aku membangun benteng asaku dengan tetes darah pedihku
Yang kulumat menjadi badai
Kujinakkan dan kulilit dengan desah napasku

Biarlah air mataku kini sunyi
Karena senyumku adalah senjata untuk membunuhmu
Bila tatapanmu berusaha mengusik pesonaku

Jiwaku merah saga
Yang siap bertarung melawan binalmu di setiap laga
Kuperangi, kucabik hasratmu, kutikam hingga kau terbirit tunduk dalam ampunku

Aku yang lara kini menjadi angkara bisu
Mataku adalah mata batinku
Ucapku rentetan sajak dan puisi
Kubangun benteng acuhku
Serupa karang diam terhempas gelombang

Seandainya kini kutuang kepedihanku pada satu cangkir cinta
Itu kamu puan
Yang terpilih istimewa dari ribuan kerlip kunang-kunang
Pejantan pada jerit kelam

Aku memanggil kemurnian imanmu sebagai mahkota
Untuk mengaliri geliat kasihku hingga kepala dan hatiku
Untuk menuju denyut-denyut zaman akhir aku menang mengalahkan ego asa
Bila cintamu itu benar-benar iklas

Merasa dekat dengan wajah dan suaramu
Menjadikan keanehan yang dimaklumi
Sebab celotehmu menjelma kidung dan puisi-puisi cinta kuingini
Dari kesekian lelahku berkelana mencari cahaya cinta putih.

CEPU. 14/8/2017
RETNO RENGGANIS.



BEDINDANG EDAN JAMANE

Jamane jaman edan
apapun jadi rebutan
Tinggal tulis cuap ucap rasa berupa sajak puisi berderetan
Sungguh ciptakan pujangga-pujangga karbitan
Tinggal jiplak buka google berupa editan
Persetan!
Katanya puan

Tebar pesona
Hiasi dinding berona-rona
Sungguh indah berjuta pancasona
Namun sayang semua hanya fatamorgana
Ini bukan realita!
Tetapi semua juga ada di kehidupan nyata
Ingat yang ingat, pula ada yang membabi buta

Halal.. halal.. haram.. haram
Yang pintar jaya, yang bodoh tenggelam
Dan, maya bagai kehidupan temaram
Ingat yang ingat, yang lupa akan hancur dan karam
Dengar wahai para dan para mata hatimu yang hitam
Raba Dia di dasar hatimu paling terdalam
Pastinya jalanmu akan ada rasa terhujam

Lihatlah mentari
Diciptakan untuk menyinari
Itulah gambaran kehidupan sehari-hari
Supaya dikau dan Dia satu ciptakan indah warna warni
Bukan merenda menumpuk sulaman merusak sanubari
" Apa yang kau dapat wahai puan " tanya inti hati putiknya sari

Pabila kebiadaban,
kemunafikan,
keegoisan,
Menekan
Tidakkah dikau puan
Merasa riskan?

Semprol
Begajol
Trondol
Tolol
Hatimu telah mati
Bagaimana bisa menata jalan yang kau titi
pemikiranmu persis seperti SURTI
Si bahlul di tembangnya JAMBRUT bukan KRISPATI
Kerja di kota pulang kampung perut buncit bilange bapake mati
Hahahaha.. " mati opo mati? "
Timbul pertanyaan ini di hati

Alamak
Jaman penuh orang tamak
Pemikiranya seganas biawak
Tapi bukan pada awak
Sono noh, jauh di negara sono yak!

Hai coy, masih bersambung
Usah bimbang dan merudung
ceritaku pasti endingnya gak bikin bingung
Cuma pasti ada puan yang tersinggung
Itulah si bahlul pola pikirnya yang gemblung
Kikiki.. sorry, sini geh tak ambung 

Biar tulisanku ini panjang
Penting jiwa happy berdendang
Aselolaaayyyy.. yuk bunyikan gendang
Berjingkrak-jingkrak tung dang, tung dang
Wkwkwkwk.. dikau puan kayak bedindang
Anak kodok berdangdutan tandak sampur tendang 

CEPU 13/8/2017
RETNO RENGGANIS.



KUTIMANG KUAYUN BUAH CINTAKU

Kalau kau tanya tentang hati
Bersama sajak dan puisi aku beri'tikaf
Mendekapmu dalam timang doa yang kudus
tanpa keluhkan nyeri perih

Biarlah ini menjadi kepedihan dan keridhoan paling surga
Kuteduhkan untuk menggetarkan cakrawala
Agar permintaanku akanmu sebagai yang sholehah dan sholeh terkabulkan

Duhai buah cinta permata hati
Kutimang kuayun dengan segenap rasa terpatri
Sungguh indah cara Alloh menghadirkan dirimu lewat rahimku
Dengan segenap sahaja seperti bintang, engkau anak-anak kudus sahabat dan obat
Di saat gundah mengikat

Hidup bagai bermakna dengan segala tingkah sifat jenaka
Canda tawa sang penghibur rasa
Aku masuk dalam anugerah tiada tara, melupa pedih yang mengiris perih

Permata cinta kutimang kuayun
Bersama sajak dan puisi kusuarakan hati dengan derap kesabaran
Kuiringi langkah-langkah kaki mungilmu menuju masa depan pendewasaan

Keindahan mengetuk pintu langit, terus menjaga dan terus berjaga dalam doa-doa
Bersama syair merintih menangis atas permohonan-permohonan
Membelaimu, mendekapmu erat-erat dalam gendongan kasihku yang paling putih

CEPU. 24/8/2017
RETNO RENGGANIS.



RINDUUUUUU

Tak ada jejak
Rindu merangkak
Di jurang sajak
Ini malam cintaku bagai terkoyak

Menemukanmu di dada puisi
Seperti memanggil-manggil aksara
Untuk mengiris-iris bait-bait yang kusam
Menjadi sebuah pertanyaan

Mengapa?
Bagaimana?
Harus seperti ini.

CEPU 22/8/2017
RETNO RENGGANIS.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarohatuh ( Pertemuanku dengan Gli kucing di HAGIA SOPHIA TURKI )
Innalilahi wainnailaihi rodjiun, kudengar kabar duka tentang #GLI
RETNO RENGGANIS






Kumpulan puisi Indudewi /BDH - DALAM CINTA



DALAM CINTA
Karya : Indudewi /BDH


Selamat pagi jelita
Sambutlah seikat Romneya
Cium harum tiap kuntumnya
Anugerahkan senyum pesona

Marilah melangkah bersama
Menggugah hari-hari romansa
Menatap pagi berpeluk manja
Penuh kata merayu asmara

Rasakanlah...,pejamkanlah mata
Debaran-debaran di dada
Melantunkan merdu rasa jiwa
Aku jatuh cinta....

Indudewi/BDH.020520.06:00


MEMBATU
Karya : Indudewi/BDH


Senyap menepi kesendirian
Bagai denting memecah kesunyian
Kilas kenanganmu mencengkam
Menuliskan indah janji dan penantian

Ku usap air mata tanpa sesal
Biar langkah berdarah dalam aral
Kusingkap selubung kebimbangan
Jauh ku buang jemu kelukaan

Luhku,telah kuberikan segala terbaik
Tak kupedulikan hasut membisik
Ku pungkas harapan di satu titik
Asmaraku membatu tiada terusik

Luhku,betapa jiwaku sendu
Memanggul segunung rindu padamu
Bagai angin ia merasukiku
Hidup bagai mati tanpamu

Indudewi/BDH.01maret20.21:29



SEMU-SEMU RINDU
Karya : Indudewi/BDH


Kugigit bibir lembut meredam
Kecewa menyemai jauh harapan
Tiada tersisa biar sebatas igauan
Padam mentari tanpa pijaran

Telah kurayu asmara berkasih
Ku gayut tangan biar tak pergi
Tapi langkah lemah terjatuh
Genggamku lepas janjipun berlalu

Kuteriakkan namamu di tepi samudera biru
Namun tenggelam deru ombak bergemuruh
Terus tanpa henti menangisimu
Tersimpuh diri sayu membeku

Luhku ,takkan pernah menerima
Semua cerita usailah pula
Jiwaku terdiam dalam syahdu
Terbelenggu semu-semu rindu

Indudewi/BDH.240320.18:34



TIARA SEPI
Karya : Indudewi/BDH


Gerimis kembali menitis
bersahutan bagai rayuan puitis
Percikanya menerpa jendela
memerca wajah bersemu lara
Terlena menembus kilas waktu
Sebelas asmara bertaut sendu
Menggigit bibir meredam syahdu
Betapa tersengal nafas merindu
Luhmu melangkahi pusaran kehidupan
Merengkuh pencarian sepanjang zaman
Kahtulistiwa menghampar harapan
Mentari bahagia tertutup awan
Aku baiduri bersanggul tiara sepi
Menguntai kuntun-kuntum kasturi kasih
hati mudaku mati
Terbelenggu takdir kasih tak sampai

Indudewi/BDH.Ciamis.291219.06:00



KANGEN
karya: Indudewi/BDH


Ku utus bayu mengabarkan rindu
Bersama seluruh keluh kesah kalbu
Jauh jarak kutempuh
Betapa Luhmu ingin bertemu

Kusulam sapu tangan berbenang ungu
Penuh corak warna jiwaku
Hanya untukmu penawan kasih
Semoga sua asmara bersemi

Sanggul berhias untai cempaka
Selaras bibir bergincu merah
Sebinar rembulan di mata
Segala padaku untukmu jua

Duhai kasih...
Luhmu menanti...
Datanglah mengulur jemari
Menghapus hariku nan sepi

Indudewi/BDH.Naganraya.241219.06:02



IDENTIK (bagian kedua)
Karya: Indudewi/BDH


Takkan hilang sepanjang masa
Legenda asmara kita
Terbit terang mentari kehidupan
Lembut temaram syahdu rembulan

Engkaulah kalimah suci asmara
Warna terindah tiada dua
Menghiasi garis takdir jiwaku
Dalam sebelas masa kasihku

Engkaulah awal tanpa akhir
Karenamu diriku lahir
Akulah genap rusukmu
Peneman hidup dan matimu

Indudewi/BDH.naganraya.221219.19:15




DI TAPAL BATAS
Karya : Indudewi / BDH


Aku berdiri di tapal batas negeriku
Ranah indah imperium cintaku
Tanah kasih bersemai bunga - bunga
Luhur budaya tenteram suasana

Damaiku di ujung batas samudera
Kunikmati sejuk sepoi belaian bayu
Bersenandung cerita bahagia dan airmata
Yang terpendam semenjak dahulu

Binar pandangan, senyum keramahanmu
Menawan hatiku, hangat menyambutku
Kesederhanaanmu bersahaja
Camar bulan yang penuh pesona

Indudewi / BDH. mojokerto.010319.08:35



SEPANJANG USIA
Karya : Indudewi /BDH


Kembang sore nan harum
Kuhirup semerbak angin rindumu
Hentikanlah sejenak waktumu
Singgahlah di sini memandangiku

Ingatkah engkau kilas masa lalu
Menulis rajuk manja dan merayu
Dalam semu-semu cinta remaja
Bermimpi sejuta harapan bahagia

Hujan tak jua reda
Suluh asmara tak jemu menyala
Walau tak pernah terucap kata
Kasihku bergema sepanjang usia

indudewi /BDH. Mojokerto.270219.16:17



HANTARAN CINTA
Karya :Indudewi /BDH


Kain ini tipis
Menerawang guratan bersemu biru
Kata janjimu puitis
Menerawang sekat ruang hatiku

Hanya sedikit kusuma
Menghias selingkar emas permata
Hantaran biasa menyiratkan jiwa
Bersahaja seperti pribadimu adanya

Wahai cinta indah
Terimalah gugur delima
Sambutlah jemari dara cempaka
Satukanlah jiwa dalam cawan asmara

Hangat kerling matamu menggoda
Kau buat aku tersipu merona
Hari ini temali terikat antara kita
Semoga berbahagia hingga ke ujungnya

Indudewi / BDH.mojokerto.170219.08:22



JATIDIRI
Karya. : Indudewi / BDH


Diam,sendiri
Jauh lepas dalam lamunan
Membaca kembali jatidiri
Melintasi lembar-lembar kenangan
Masa-masa berlalu
Berjalan seiring waktu
Akulah dirimu
Yang tertutup tatap mata fanaku
Bersatu dalam semesta kecilku
Mengharungi kesejatian
Dalam ketidak sadaran

Indudewi / BDH.Mojokerto. 150319.23:30



MEMOAR FEBRUARI
Karya : Indudewi / BDH


Gerimis pagi mengiring hadirmu
Memberi salam, damaikan hatiku
Tanganmu mengulur meraih jemari
Membawaku melangkah pergi
Jalanan tergenang terasa licin
Terpaan angin menghempas dingin
Tapi kau tetap tenang dalam senyuman
Bersabarlah untuk sebuah kebahagiaan
Aku menggigit bibir dengan sejuta rasa
Getaran jiwaku ikhlas percaya

"Lihatlah Luh, mahidhara ini
Indah penuh kusuma mewangi
Lihatlah pohon di tengah padang
Begitu teduh dan rindang
Hijau dan bersemi
Akarnya menjulur hingga tepian sungai
Dialah dirimu adanya
Yang hidup dengan anugerah berlimpah
Maha jelita di mahligai mulia
Penuh pesona bertahta tiara permata
Akulah sudra sahaya
Hina dina yang singgah dalam kelana
Tertidur lelah di bawah bayanganmu
Pulas terlena nyanyian dedaunanmu
Penuh mimpi kejatuhan kembangmu
Duhai Luh
Kulangkahi berpuluh masa dan waktu
Hidup dan mati,datang dan hilang
Kasihku abadi,untukmu sepanjang zaman"

indudewi / BDH. Mojokerto120319.07:53



PUJA DEWI
Karya. : Indudewi / BDH


Cantikmu dewi
Mengundang rentaknya guman hati
Menyilaukan mata selayang mentari pagi
Lena lirih memanggilmu kasih

Senyumanmu dewi
Mekar bak kusuma surgawi
Terselip sebagai tiara suci
Di antara merdu senandung bidadari

Cintaku dewi
Menari-nari lemah gemulai
Menyemai sejuta harapan dan mimpi
Bercumbu rayuan janji suci

indudewi / BDH.Mojokerto.030319.18:47



SAJAK RINDU KEDUA
Karya : Indudewi / BDH


Desir bayu lambaikan kelambu
Dingin menembus ruang rindu
Dalam desah resah kalbu
Liling bayangmu menemaniku

Tebaran embun menghalang pandang
Kikis hilang di sinar mentari pagi
Menyulam rasa berkasih sayang
Mengikat janji setulus hati

Sepasang camar terbang berpasangan
Berkejaran di atas awangan
Airmata jatuh berlinangan
Mengenang kasih tak kesampaian

Kerasnya ombak menghempas pantai
Memaksa pasir untuk berubah
Indah asmara bagaikan mimpi
Takdir tertulis untuk berpisah

Hari berganti masa
Rambut memutih usia menua
Lembar hati membekas jua
Cinta terpendam untuk selamanya

indudewi / BDH.Mojokerto.040319.15:01



SAJAK SAMUDERA RINDU
Karya : Indudewi /BDH

Usah jemu menjejak pasir
Walau di sapu ombak dan buih
Cinta akan tetap terukir
Bersanding janji setulus hati

Terpandang jauh ujung samudera
Mentari redup di akhir senja
Terkenang masa saat berpisah
Basah pipi berlinang airmata

Kembang cempaka berguguran
Layu jatuh di haribaan
Tenang memendam perasaan
Sejuta luka tetap tertahan

Hari demi hari berlalu
Bagai air titisan salju
Sepatah hati menggenggam rindu
Sampai bilakah kembali bertemu

Indudewi /BDH.Gianyar. 250319.17:42
PARAMITHA
INDUDEWI


Kumpulan Puisi Suyatri Yatri - CEMBURU NEGERI SENGKETA



CEMBURU NEGERI SENGKETA
: Suyatri Yatri

Tersebab terlalu sayang
Mengakibatkan cemburu keterlaluan
Matahari membakar
Emosi pun terbakar
Maka mengabulah rindu
Cinta terpana bersimbah air mata
Mengais rimah waktu di perbatasan
Memaknai bongkahan tanah di negeri sengketa

Rohul, 25022020
#Sabda_Negeri



Sengketa Alam


Matahari hanya sesaat panas
Setelah itu hilang bersama gabak
Di ujung-ujung ranting
Ia tak paham dengan kilatan tanda
Hanya bermain di ketiak awan
Kemudian menggelegar
ketakutan jiwa-jiwa
Agar tunduk mengakui dasyatnya
Meraup pujian dari kehebatannya

Angkuhnya bukit-bukit menjulang tinggi
Tepukan tak cukup sekali
Angin berseru dengan sombongnya
Ia paling hebat menggenggam delapan jurus mata angin
Semua menunduk pada kilat

"Di derasnya arus kan terseret juga raga rapuh tanpa mahkota"

Rohul,
Hak Cipta ©2020 Suyatri Yatri
Semua hak terpelihara



HILANG TAK BERBEKAS


Saat bersuara
semua berceloteh
menggiring rasa
berebut kata
saling tertawa
memberi pemahaman cerita

Saat diam
semua hening
hanya detak jarum jam terdengar
memahami makna
yang sering terlupa

Apa bisa?
menatap langit
tak biru lagi
sebab gabak menutupi
matahari tak ingin hadirkan sinarnya
walau hanya sesaat saja
sebab yang tak tersebabkan
bila bicara soal nurani
dan diskusi harga diri

Apa yang didapatkan?
hanya kepingan kecewa
dari segurat sinis
cibiran miris
pemilik ambisi
harapkan puji
kemudian pergi
hening tanpa gerakan

Rohul, 13032020
Hak Cipta Suyatri Yatri ©2020




VAKSIN BERSINERGI DENGAN LARIK SYAIR

Secuil pun tak hendak kurampas ladangmu
Aku menari terbang mendekati pelangi bukan menyalip jalanmu
Alurku membisik lurus menuntun diksi
Dia yang kusebut ayah mengajarkan kepak sayap camarku

Malamku bersama pijaran kerlip bintang Membimbing aku memberi virus di bait aksaraku
Sorot mata tajam kebencianmu adalah vaksin bersinergi dalam larik syairku
Senyum simpul kuhaturkan atas kedengkian yang meraja di jiwamu

Tak perlu berprasangka dengan kata-kata tajam
Tiada pengaruhi geliat tingkahku
Tongkat dalam genggaman akan kutancapkan di kota sastra
Takkan surut walau racun mematikan kau tebarkan di jantungku

Rokan Hulu - Riau, 20 Maret 2018
Suyatri Yatri
@Hak cipta terpelihara



KEPERGIANMU TELAH MEMBERI TANDA
( Untuk ayah Ishak Yussof Waghih Lapan )

Di bait kata berhimpun makna
Mencari matahari malam menjadi kenangan
Senyum canda masih berhias di bibir pantai Marina
Sederet nasihat menjejak dalam di timbunan pasir

"Anakku, lihat gelombang di lautan menghempas karang
Teguhmu bersandar kesabaran
Gugurkan putik risih di antara kerabat ziarah karyawan
Karyamu menyimpan makna walau hanya secuil diksi
Puisikan kembali gugur di Marina
Sebab menyentuh di jiwa
Ingin kugugurkan debu dosa yang menjerat dan segera lepaskan segalanya,"
Bisik ayah Waghih menyambut perjumpaan sambil memelukku.

Salam takzim perjumpaan berakhir nasihat kenangan
Senyum ramahmu sambil memegang buku Goresan Jiwa milikku
"Kita ambil gambar kenangan terakhir Marina."

Baru setengah jalan kita membuhul ikatan kebersamaan
Dendangan bait sajakmu bernada indah
Munajat jiwa menatap langit mendung berkabung
Tangis memecah kerabat saat terlalu cepat kepergianmu

Purnama meredup bersandar di langit
Duka bertabur atas jawaban bertabur bunga
Meninggalkan tanda di setiap lembaran makna
Doa mengiringi keranda sunyimu menuju peristirahatan abadi

Ujungbatu-Riau, 18 Maret 2018
#SuyatriYatri
SUYATRI YATRI

Kumpulan Puisi Penyanjung Sunyi - MENUNGGU WAKTU



MENUNGGU WAKTU

badai melandai
santai damai
kisruh luruh
gemuruh runtuh

emosi menepi
bara mengembara
semoga sirna
tertelan kesabaran

berkali melukai
kesetiaan bertahan
diam memendam
pasrah entah

mengubah arah
berbalik mengusik
menunggu waktu
perlahan meninggalkan

penyanjung sunyi
ngs, 27 februari 2020



TINGGAL BAGAIMANA

malam tiada cahaya
senyap mengurai cerita
adakah sepi tak bermakna
atau sunyi dalam doa

bahagia adalah rasa
merasakan setiap peristiwa
tanpa memilih aroma
Wangi, atau menyengat jiwa

air mata dalam tawa, menguap
ataupun terbahak saat meratap
semua terlihat sama
tinggal bagaimana memaknainya

penyanjung sunyi
ngs, 09032020



TERNYATA

aksara terangkai nyata
sarat makna tereja
mengisi riuh gelora
jiwa menanti rasa

tertata angan, menghilang
menghapus segala kenang
namun debar menyerang
tiada sanggup terhalang

ternyata enggan berlalu
memunggungi desakan rindu
menyeruak memilin kalbu
luluh berpeluk pilu

termiliki jiwamu di hati
tak mungkin terganti
meski luka mewarnai
kasihku terpatri .... sunyi

penyanjung sunyi
ngs,05 maret 2020



USAH LAGI

Menepi diri
Melepas mimpi
Menyimpan imajinasi
Jauh di bilik hati

Menepis rindu
Saat menyeru
Berlalu tak berseteru
Runtuh mengharu

Kenang jejak tertinggal
Menyudut kisah sepenggal
Rinai berderai berjejal
Mengurai gemuruh sesal

Usah lagi peluk harap
Biarkan semua menguap
Mengangkasa bagai asap
Sementara sunyi, biarlah tetap senyap

Penyanjung Sunyi
25 Maret 2020

Kmpulan Puisi Perempuan Puisi - LUKA TERGORES ELEGI



LUKA TERGORES ELEGI
Oleh: Perempuan Puisi


Buih-buih kenangan terus berkejaran, menghempas gundukan pasir harapan. Gemuruh ombak tak ubah nyanyian. Mengalun perlahan, lalu kuat menghantam karang masa depan.

Kulit-kulit kerang berserakan, runcing menusuk kaki-kaki telanjang. Menggores sedalam elegi kehidupan. Luka kian menganga, darah bercucuran, namun mata tak bisa berlinang.

Melebam hitam membalut palung hati. Mengapa masih saja segar dalam ingatan, sekuat apapun melarung kenyataan pada luasnya samudera.

Bersimpuh diri saat keheningan, meluahkan kepahitan setulus penerimaan. Namun perih tetap bertahan, meski tanpa erangan.

Tangerang, 24 Februari 2020




MASIH SAJA
Oleh: Perempuan Puisi

Masih saja engkau sibuk mengasah luka dengan senyum kebanggaan. Beberapa dasa warsa telah terlewati, tak jemu menghunuskan pedang dusta di pusaran kalbu. Hingga belukar rindu perlahan lepas, terpangkas tajamnya alibi yang bersilang pada sepasang bibirmu.

Waktu terus berlalu, tanpa peduli siapa yang menunggu ataupun terlampaui. Namun aku telah berkali-kali berputar bermandi peluh, tanpa berpindah langkah. Masih saja bergelut dengan terjal perjalanan.

Tak ada kemenangan, tiada juga kekalahan. Hati terpaku kokohnya pilar batu, tanpa kesuburan hanya lumut-lumut nampak indah menutupi. Andai kaki terpeleset, raga terkapar, jatuh sejajar tanah basah.

Dan ... engkau masih saja terus melucuti kesabaran, meski jiwaku telah terkubur tanpa pusara.

Tangerang, 10 Maret 2020

Kumpulan Puisi Akhmad Husaini - MEMBINGKAI REMANG SENDU KARISMA



MENATA CELAH KOSONG MENGUMBAR INSTUISI
Karya : Akhmad Husaini


Selalu timbul perasaan saling berbeda
kau pasti dalam tabir kemesraan
duplikat datang saling bertegur sapa
lagu-lagu manis teman seperjalanan
datang menyerta rindu segala kondisi
histeria meradang temuan ambisi

Menata celah kosong mengumbar instuisi
aku ingin hidup bebas merdeka disini
kalau memang itu sudah kau mau
malam merintih sepanjang tentu
meraih solusi cinta terbaik seraya
sungguh ini sebuah hal niscaya
kau percaya dengan segala mengada

Pejam niscaya merajut tali asmara
selalu akan muncul hal terindah
menerpa suara bangga tak sudah
selalu dekat setiap hasrat tentunya
gerimis mengundang terpa beradu nyata
ritus wacana menabur prahara

Tentang sesuatu membias mengabarkan hasrat
jejak niscaya saling percaya bersampiran
pemahaman perintah akan kita datangi
datang membantu dengan kemampuan ada
cengkeram dengan warna merajut rasa
dengung menata tabiat penuh redam

Kandangan, 3 Maret 2020






TERUS MEMBERI HAKIKAT PENGARUH RENTANG
Karya : Akhmad Husaini


Teramat rindu selalu menyerta sendu
pagi indah mengemban seribu senyuman
kelembutan dimiliki patut disyukuri
apakah hanya ada dalam mimpi saja
kesenangan sungguh bisa saja adanya
sandera wacana mengelus deraan air bah

Dengarkan suara hati rakyat pinggiran
membayang senang jalan lekat alunan pasti
deru prasangka membaur cahaya irama
senyap merayap upaya mendedah ratap
tinggi lamunan berbalik arah hampa tatapan
berbenah nalar akrab merajut padanan
tuntas memburu lautan semangat kekuatan

Terus memberi hakikat pengaruh rentang
pantas harapan sejauh bagian menyerta
janji kebesaran naluri berpadu jelmaan
selalu hadir rindu menegas hari-hari
dalam diam aku selalu datang meramu tuju
kalau memang itu sudah keputusan memantik

Aku dan dia satu ikatan pasti tentu
upaya hidup memberi kebaikan lamunan
sekali saja jalan mesti ditempuh
kebanggaan akan geliat terasa nyata
lerai ratapan rayu tentu bersatu
pendam aturan selaksa taktis menentu

Kandangan, 3 Maret 2020






MEMENTANG JAWABAN LURUS SEPENUH TENTU
Karya : Akhmad Husaini


Akan jadi pilihan cukup membanggakan
alangkah indah kalau semua bisa dirasa
tepi pesona menyerta langgam niscaya
kita harus tekun merindu makna seteru
jalan kelembutan meniku suara gerutu
derap kekuatan tangguh kelana waktu

Mementang jawaban lurus sepenuh tentu
dapatkan wajah spektakuler semua nyata
hanya sekedar untuk menegaskan senja
senyum pesona mengitari lintasan hari
menghalau rindu akar warna romantis
hamparan aturan menakar harkat berpadu
teramat rindu pantang merestu sendu

Pagi indah meneteskan seribu senyuman
senang sungguh bisa saja adanya
sandera wacana mengalir deraan air bah
membayang semua jalan kebahagiaan pasti
senandung merdu menggapai cinta
hal ihwal kekalutan kekhawatiran

Letupan kilau ambisi menirai tuntas
dendam tabir alur tujuan mendera
tak kelihatan kau ada dimana merentang
rindu syahdu tertanam menahan tentu
kemelut sejahtera menuai kentara
seperti pancaran ufuk menentu tabik

Kandangan, 2 Maret 2020






MEMBINGKAI REMANG SENDU KARISMA
Karya : Akhmad Husaini


Hadir menerpa waktu begitu jengah
kerja keras lelah karena bahagia
mementang lurus mencakup tertatih liku
dengan suara tinggi meretas damai menderu
cerita simpuh bangga waktu meniku
pandang kumandang sensasi menerawang

Membingkai remang sendu karisma
senada menderas pijakan energi
renda aturan berpijak ringkih harapan
terus berjalan mengiring canda
mengejar merenung sungguh senang
merona sunyi sepanjang tentu
senyum menimbang tangguh arti

Tafsir waktu kembara menentu
bawa keceriaan hari sepenuh bangga
dalam segala aturan menyerta
kian niscaya bersenandung pasti
lihat dunia sana-sini berpadu
mengitari mega menampak sayap tertatih

Selalu ada harapan saling mengerti
mengiring kecukupan di tengah kehangatan
kecipak dingin alur pendam bergema
lewati segala rintang bergelayut
jejak mesti menggerus nestapa
kau harus tahu akan semua menata

Kandangan, 2 Maret 2020





PERTAPA LEMBUT SEMU MENGURAI MISTIS
Karya : Akhmad Husaini


Menuntas restu sepanjang aturan pinta
karena kau mencinta sepanjang nyata
sepanjang rindu menegas rasa senang
ragam menghimpit sentuhan relung
membelai restu senyum perkenan hakikat
pitua sunyi kelembutan mengurai ambisi

Pertapa lembut semu mengurai mistis
padu padan suara mengaca ritmis
pergulatan semu nyanyian cemburu
datang membawa senyum kecut
puisi terus mengalirkan banyak arti
rangkai cipta di ujung gersang
pandang suara saling bermakna

Karena semua bisa saling merindu
kecewa pasti akan terus saling dirasa
semangat kebaikan membenam sangka
sengketa isyarat berjuang memendar sembilu
teguh perasaan tegas lamunan tinggi
kesempatan terbaik pernah ada

Tak harus lepas kendali menutur pasti
rangkai individu sepanjang tentu
terpaan liku sadar sepenuh sepi
menumpu segala liku sepanjang tentu
langsung menaklukkan kekuatan penuh restu
tentu rindu akan menggerus ambisi

Kandangan, 24 Februari 2020





KELU JELAGA AROMA RETAS PANORAMA
Karya : Akhmad Husaini


Bagaimana semua bisa saling menentu
sungguh ini kekuatan tiada tara
menatap akrab jejak tangguh meronta
cerna pesona hentakan ragam hakikat
menebar arah senyuman penuh kelindan
genggam erat imitasi dendam positif

Kelu jelaga aroma retas panorama
rindu menderu arah mata angin
tertanam jiwa pesona etalase sintesis
memilih untuk bersunyi diri membelai
pasrah rindu menggapai sepenuh tentu
semua butuh proses panjang menjalani
kau tahu rinai senja mencerna aroma

Hidup mengadu arus nyata senantiasa
bila dipandang kentara pemukim
lantas apa akan dilakukannya
bahagai itu bisa saling dirasa
warna hidup sepanjang arti
membentang ragam kehendak berhaluan

Sadar membelai canda semusim
tepat waktu aturan kian nelangsa
menganggap aturan sepenuh pilu
malam seribu cahaya restu
memendar segala hal nyata menyatu
senyum mengembang semburat tentu

Kandangan, 14 Maret 2020





BATAS KEMBARA MENEKUK DEKAMAN KELATU
Karya : Akhmad Husaini


Ragam aturan sepanjang geliat kesumat
satu tujuan awal tebaran gemulai canda
pencapaian hebat penuh adat menimpa
jalinan kepastian harapan menyerta terpa
sisa-sisa peradaban jompak masa lalu
agar bisa lebih kompak lagi meniku

Batas kembara menekuk dekaman kelatu
bila saatnya nanti telah tiba pendaran
mengungkapkan canda sepenuh aturan
selagi kau masih bisa mengejar waktu
cinta kita tak pernah terhingga menyatu
bercerita banyak tentang segala kesenangan
lelakon perih banyak kuasa bisa kau berikan

Gembira menegaskan kalimat lantang
gelora komitmen sunyi sepanjang restu
sepenuh gejolak mengejar bukti serius
tikaman wacana menggerus lembut ritus
harapan untuk selalu lebih baik lagi
senyap malam purnama mengelabui

Akan terus berkhidmat dimana suka
intim mimpi itu terus akan dirasakan
kecamuk dengan sepenuh pasti dasarnya
nalar tak terhingga mengejar keakraban
rentang pengetahuan sunyi sepanjang tentu
tandas aturan belenggu menikam mutiara

Kandangan, 11 Maret 2020





JEJAK HUJAN WACANA MENDERAI KARISMA
Karya : Akhmad Husaini

Harus mengerti perjalanan mengurai waktu
memoar latah lekat berpadu tujuan
kau simak jalan begitu menawar jitu
langkah terawang memindai rasa asing
menggapai kegigihan saling mencerna
mengejar langkah pelangi di lingkup absolut

Kariau tandas lantunan gema siasat
rahasia terbaik mematri aturan kesumat
kenangan membangun pualam lalu retas
kalau jumpa hasil petuah kemungkinan
visual diri rindu silam menata lumrah
berubah janji tandas menimpa ratap
terbang jauh menuju jalan pengabdian

Jejak hujan wacana menderai karisma
langgam nalar tertatih di ujung ringkih
puing sandera wacana menangkap pasti
langkah berarti tabiat tentu bervariasi
irama penghambaan gejolak nyata
meramu tujuan hentak usia berlanjut

Bangga sendu memutar tujuan akut
terus berlari seiring janji menanti
dendam ikatan sepenuh tegas seraya
selalu membangun akan akhirnya
terapan kalut nyanyian rindu membelit
menuai canda arah tentu kian menderu

Kandangan, 10 Maret 2020






MEMBAYANG SEGALA HARAPAN TERPAUT JANJI
Karya : Akhmad Husaini


Antusias paduan dendam menuju ragu
hidup tersandera keinginan sejahtera
fantastis semua identitas seru menderu
lambang aroma tegas kencana menentu
tali temali menjalin piranti multiguna
saling memantau arus wibawa menyerta

Membayang segala harapan terpaut janji
raut upaya menggayut sendu berkenan
ejaan patut sandaran adu bergeliat
rencana bertutur ratap sepenuh indah
reaksi ambisi menubir komtemplasi
datang kesana dengan sepenuh tingkah
restu perangai banyak memikat hati

Kenang kelindan merajut nestapa bertepi
menggeliat irama sendu nyanyian tentu
menegas pengaruh canda menuju restu
mengemban sunyi dalam latah perkiraan
seia sekata tabik menderai cerita damai
terus mengabdi karya sepenuh lintasan

Keluh kesah terus memendar arti
ragam proses tinggi menghimpit bakti
segala rencana menuai aturan pasti
takluk gelisah keinginan rentang usia
dentam dentum pertahanan menasbih
pelanjut harapan kejayaan renjana

Kandangan, 9 Maret 2020





MENEGUH SENDU CANDAAN HAKIKAT BERLALU
Karya : Akhmad Husaini


Gembira senang sambut hari penuh arti
sadar impian kemaruk watak menanti
kecipak diri melamun sangka wacana
perihal umpama jejak merebut antusias
jangan samakan aku dengan orang lain
bias ratap ambigu sendu sembilu bersekutu

Meneguh sendu candaan hakikat berlalu
kebebasan matang terus mementang bakti
selalu ada kisah resah dendam meredam
dalam khayal perihal nestapa berbimbangan
semburat lengang batas kehendak bertutur
bebas kenduri mementang tambatan meniti
bidik impian lajang memburu senarai laku

Berkumpul rasa menikam arti berkenan
senalar waktu dalam haluan menjalin
terbuai perasaan tinggi batin memantau
sebuah kepastian hadir teramat bijak
jangan pernah menebar kerinduan seteru
aku harus bangga dengan keadaan ini

Toleransi menguji derai gerimis berpaduan
jauh tirai menebar jangkauan penghantar
selalu ada hilir mudik kelana penentuan
memantau kisah kasih teramat langgam indah
gemulai lirih mengatur paduan sengketa layu
lerai luruh naluri candaan hakikat pasrah

Kandangan, 9 Maret 2020




LANGGAM ATURAN MENATA RASA MENCUMBU
Karya : Akhmad Husaini


Berjalan beriring sanderaa kian tabik
menggerus watak tak terasa janggal
jejak rintihan dalam igauan pasti
bertukar wujud statis meritmis pendam
gempita waktu arus tertuju sangka
searah setujuan melengkapi seteru

Langgam aturan menata rasa mencumbu
perih luka lelakon menata lembut
sebuah kesungguhan teramat hebat
selalu ada asa menghinggap rahasia diri
pesona virtual hari memendam ambisi
lagu-lagu merdu seluas membahana
ketetapan hati seksama meniti pasti

Dulu kita pernah saling bersama mengitari
sesaat menyemai prahara akulturasi kenari
sejak kapan kau menikmati tikuan arus
junjung tinggi harkat memantik sendiri
dalam bayang langkah mengguramang
tegas seksama berhimpit nalar kian remang

Teramat sungguh menggeliat tikaman tentu
mementang jawaban lirih kecintaan nyata
gerus luas pernah ada menyerta intim
merenda jejak pagi selingkuhan musim
memendar kosmos ratap kepiluan hati
bahagia menikmati segala kenyataan hidup

Kandangan, 23 Maret 2020





MENUAI LANTAS HARAPAN SEPANJANG CERNA
Karya : Akhmad Husaini


Redup wahana aturan bertemu kehendak
upaya untuk selalu menikmati hasil
sosok panutan datar awal kehidupan
terus bermimpi tinggi sepanjang tentu
menebar ranah asyik kelindan pasti
sangat memandang kian lantang

Menuai lantas harapan sepanjang cerna
ada banyak potensi hal cernaan merasuk
dalam deraan igau lara hati merasuk
dentang pesona lerai petuah terbentuk
ragam isyarat memberi suasana kembara
merintih pilu sejajar tatanan seksama
jangan ganggu aku dalam kesepian pasti

Rahasia sunyi sepanjang takluk
dalam sunyi diam berbimbang
terbang jauh menuju gapaian puncak
bertemu kita dalam seru waktu setuju
penuh dengan segala kemungkinan
meratap makna sepanjang gejolak

Senyum bahagian kiambang senang
warna-warni kehidupan berakhir retak
aku ingin semua akan bisa jadi nyata
menerpa jejak rindu sampiran sempurna
sunyi gelimang mementang kemudi rentang
semburat kecamuk lamunan membahana

Kandangan, 23 Maret 2020