UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Kamis, 06 Juni 2019

UNTUKMU



Kau yang baru kukenal
Tapi telah kau curi hatiku
Bukan kecewa bahkan sebaliknya
Kubahagia karenanya

Sepuluh tahun usiamu
Bukanlah waktu yang singkat
Dalam upaya menyatu padu
Pada jalinan rasa nan erat

Selamat Hari lahir RPSku
Terima kasih kuucapkan padamu
Semakin sukses untukmu
Do'a terbaik terucapkan selalu

#Bravo
Jenk Yulva
Milad ke 10 Ruang Pekerja Seni





Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - DI HARI RAYA IDUL FITRI



# DI HARI RAYA IDUL FITRI #

Pisang emas dari perapat,
Di ikat erat setinggi Atap,
semangkin rapat aku mendekat,
Mendengar merdu lantunan Kitap,
Apalah lagi ada lontong ketupat,
Tak buka sepatu pun aku tersilap.

Jauh jauh aku berjalan,
Hanya sekedar mencari tahu,
Walaupun letih dapat ku tahan,
Nasib yang sial siapa yang mahu,
Setelah tahu sudah kutemukan,
Ku raba raba uang tiada di saku.

mulialah sungguh sebatang lilin,
Terangi malam yang semangkin dingin,
Setulus hati atas salah dan silap ku meminta ijin,
Di Idul Fitri sebagai muslim yang mukmin,
MINAL AIDIL WALPAIJIN,
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 05:06:2019





# SELAMAT IDUL FITRI #

DARI KERAGAMAN SUKU ADAT BUDAYA DAN AGAMA,
AKAN SILAP DAN KESALAHAN YANG TAMPA DI SENGAJA,
HINGGA EMOSI MEMBAKAR KE EGOAN DI DIRI,
DALAM PAHIT MANISNYA PERJALANAN INDONESIA TERCINTA INI,
JANGANLAH MENJADI PERSETERUAN DENDAM TERPENDAM,
JADIKANLAH IA SEBAGAI CONTOH TAULADAN,
YANG AKAN MENYATUKAN BARISAN KEKUATAN KITA,
DI DALAM PERSAUDARAAN JALINAN SILATURAHMI,
HENDAKNYA KITA DAPAT SALING MERASAKAN,
DI ERATNYA NAUNGAN IKATAN BHINEKA TUNGGAL IKA.

DARI KERAGAMAN SUKU ADAT BUDAYA DAN AGAMA KITA,
AKU MENGUCAPKAN KEPADA SELURUH SAHABAT TERCINTA,
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1440 H,
MINAL AIDIL WALFAIZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 04:06:2019

Senin, 03 Juni 2019

Kumpulan Puisi Ayu Ashari - SEPI PALING DEBU

HUMA DI LADANG GERSANG
Oleh Ayu Ashari


Ada damai tat kala
Hujan mengecup rumpunan daun
Merebak selaras getar yang dihantar desau bayu
Aku terperangah
ku kira aku telah kehilangan segala yang ku punya

Kemarau terlalu panjang
ladang itu mulai gersang
Apa kah aku sudah lupa
Bagaimana suara gemericik air
Ketika burung mandi di telaga
Atau desis ular yang melingkar di balik ilalang

Hem, entahlah
Lama sudah aku tak menikmati
Indahnya alam semesta
Lama sudah aku terpaku
Di huma di perladangan gersang yang selama ini kuhuni
Dimana kesunyian selalu menampakkan diri,

Hingga seorang musafir mampir
Membuka mataku betapa
Masih banyak sisi lain
Di sekitar persada ku

Oh, betapa indahnya
jika ladang-ladang tetap rimbun
Dan
Daun daun tak pernah lagi gugur

Medan, 0106019



SEPI PALING DEBU
Oleh Ayu Ashari


Sesepuh apa yang ada di jarimu
maka sayat lah bulan dengan belati
agar kabut tebal jadi jejak bintang
yang akan jatuh di tengah danau.

Anggur secawan di tepi danau
bijak mawar melepas harum
dan itu sudah cukup bagiku
sebab akan ku hapus semua medali
dan akan kutenggelamkan semua debu
debu paling debu dalam sejarah paling beku

Engkau pernah mengatakan padaku
bahwa sunyi lebih dekat dari pada puisi
tetapi sebagai hadiah dari matahari
ini kukembalikan pada mu
(sebab aku lebih akrab dengan sepi)
yang masuk ke dalam ombak
dan biarkan saja begitu
karena air danau sudah menjawabnya

setelah rindu menyentuh tubuh
bersama malam – malam di matanya

Medan, 3105019



KERINDUAN
Oleh Ayu Ashari


Bunga bermekaran
sekeranjang sepi jatuh di halaman
burung-burung dalam jerejak membatasi ruang dan gerak
Ah, adakah tempat buat sepasang kupu-kupu
untuk mengepakan sayapnya
sedang matahari hanya jadi kenangan buat daun-daun yang rimbun.

Medan,0606019



DIBALIK PERISTIWA
Oleh Ayu Ashari


Gegar menggelegar, gegap gempita di angkasa
Sorak sorai anak manusia
Menyaksikan warna warni pecah bak untaian manikam terberai
Menembus kelam malam
Mengalahkan cahaya gemintang
Asap pun turut memeriahkan

Semua mata takjub memandang
Menikmati kecantikan pesonanya
Bagai butiran hujan bercahaya turun membasahi bumi
Ada juga animasi kincir air memutar,
lampion api yang terbang
Dan entah gambaran gambaran apa lagi yang tercipta oleh kepintaran seorang hamba

Suka ria kah kita menyaksikannya
Yaa, sangat suka ria
Sebuah luapan rasa gembira yang egois
Dalam sebuah perayaan

Aneh memang kalau ada yang tak suka menikmati keindahan itu
Dan akulah salah satu keanehan itu
Sebab aku tak pernah turut menyaksikan keindahan wajah langit di kala itu

Entah berapa kali dalam hitungan waktu setahun
Langit dan bumi terluka dan menangis
Di balik kegembiraan hati anak manusia
Yang di luar sadar berperan aktif meluluh lantak kan persemayamannya

Ah, sampai kapan ini akan berlangsung
dan kita alpa oleh luapan suatu kemenangan
Menangkah kita

Entah lah.

Medan, 0506019



MERINDU NYA
Oleh Ayu Ashari


Embun menghampar menyentuh wajah bumi
Dinginnya menusuk hati
Hening dan sepi
Sayup sayup ku dengar syair syair samawi
Syahdu damai lah nurani

Subuh ini subuh terakhir
Ku peluk ramadhan tahun ini
Ah, mungkin aku masih kalah
Esok belum ku raih fitri
Sedang kabisat masih panjang kan ku lalui tuk menemui bulan nan suci ini lagi
Resah menyelimuti
"Masihkah aku di beri waktu"
Agar aku bertemu seribu bulan ini

Ya Roob
Engkau lah kekasih yang terkasih
Kasihi lah aku sebagai mana engkau mengasihi hamba hamba Mu yang sufi
Peluk aku dengan Cinta abadi Mu
Agar aku mampu memerangi ke egoan diri

Wahai KEKASIH
Beri aku kesempatan bertemu Ramadhan kembali
Sebab aku selalu merindu nya

Amiin..

Medan,0406019
SELAMAT MENYAMBUT IDUL FITRI SAHABAT
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
SEMOGA KITA KEMBALI PADA KEFITRIAN KITA

AYU ASHARI


Kumpulan puisi Ahmad Effendi Sibarani, S.Ag - KESEDIHAN



## Kesedihan ##


Sahabat, jangan kau tumpahkan air mata berhargamu.
Bahkan jika esok aku tak lagi kau lihat terbaring di ranjang ini.
Jangan percaya dengan masa kadaluarsa pertemanan kita.

Sampai kapanpun aku menyayangimu.
Tidurku mungkin kelak berpindah di dalam bumi.
Seragam pasien biru dongker tak perlu kau ganti.
Aku damai bersama kenanganku.
Aku damai mengenang kebaikan-kebaikanmu.
Mungkin bau mayat menjadi parfum keseharianku.
Dulu temanku seribu, kini hanya satu.
Mari nimati saja duduk bersamaku, selagi belas kasihan Tuhan masih mengijinkan aku menatapmu.
Kesusahanmu kuharap tak ada lagi.
Banyak sekali obat yang mudah mendapatkannya.
Beberapa suntikan membuatmu merasa iba.
Selang oksigen kau pastikan benar terpasang.
Plester mudah lepas basah oleh air mata.
Tangis ku mungkin selalu menyusahkanmu.
Kasur ini mungkin besok akan kosong.
Meninggalkan hati mulia yang kau persembahkan.





Puisi :
## Kesunyian Malam Bersama Sang Bintang ##
Oleh : Ahmad Effendi Sibarani, S.Ag


Aku terdiam duduk terpaku bersama malam.
Gelap, sunyi tiada sinar yang menyinari.
Duduk termenung menyendiri serta memainkan jari.
Sambil menanti dini hari.
Berusaha larut dalam kenangan bersama Kalutnya isi kepala.

Rindu dalam rasa, merapuhkan jiwa tanpa makna.
Sesekali terbang menerawang..
Bayangan kelam mengikutiku bersama sunyi nya malam.
Hanya malam yang mungkin menemani hati yang tersakiti.
Bersama malam yang memberikan ketenangan dalam kegalauan.
Bersabarlah atas takdir bersama rindunya alam semesta.

Dimalam hari terus kurenungi diri sendiri.
Melirik yang belum pasti ku jadikan sebuah imajinasi.
Ditemani dinginnya angin malam membara menimpa jiwa.
Menikmati indahnya malam yang penuh dengan kesunyian.
Bersama kawan Al Kindi Khomaini sang Bintang..
Menerangi Alam Pikiran.



Kumpulan Puisi MS Sang Muham - LELAKI YANG DI NANTI




LELAKI YANG DI NANTI
Karya MS Sang Muham


Lelaki di ujung jati diri
tiap hari cuma mengaisi takdir
sesekali mengukur peruntungan pribadi
sudah sepuluh tahun ia menanti
jalan belum juga tampak akhir

Hari ini di kabarkan angin barat bertiup
pertanda lengkap semua sudah genap
masihkah menanti di ujung harap

Ampun seribu ampun hamba bersujud
segala berkat tercurah di hari ahad
semoga lunas hasrat tersirat

Pupus nafsu hilang segala keinginan
ketika tercurahkan cinta di buktikan

#Billymoonistanaku, Kamiskliwon, Mei 30-2019 = 11:33 wib



SENGKETA DIRI
Karya MS Sang Muham


Hujan telah mengikis cerita
berderet panjang aroma cinta
benturan kata bersilangan terbuka
membuka jendela hati
bagi si pemilik nurani

Sebentar kesungguhan melebur jadi hasrat
betapa hati kemudian terpikat
luruh di meja mufakat

Tak tau lagi akan berkata apa
sebungkus cinta telah terbuka
untuk apa berdusta

Kemudian kita pun diam
karena sengketa diri terpendam

#Bilymoonistanaku, Jumatpon, April 03-2019 = 17:47 wib



TEMAN MAKAN TEMAN
Karya MS Sang Muham

( Kudedikasikan buat sahabat Nur Cahaya )

Tak ada berita tak ada cerita
asmara berselimut duka
di balik semuanya ada kisah lara
kau pergi bersama dia
sahabatku paling setia

Pandainya kau melipat kata
bersandiwara dalam cinta
hatimu bercabang dua

Segala rasa tertumpah jadi asa
namun terpenggal karena dusta
binasa di bakar curiga

Sungguh di luar logika
teman makan teman di anggab biasa

#Billymoonistanaku, Jumatpon, April 03-2019 = 06:26 wib



DENDAM KESUMAT
Karya MS Sang Muham


Sekali pun kau lontarkan sejuta kata
melumuri semua nada suara
hingga segalanya tinggal cerita
tapi sesungguhnya rasa telah ternoda
tercemari tak mungkin seperti semula

Sudah sempurnakah tindakan nyata
menghempaskan rasa di dada
hingga total sebagaimana mestinya

Sesungguhnya tak ada kata puas
sebab hati senantiasa ganas
meredam tanpa batas

Setelah semuanya terbalaskan tanya hatimu
sudah redakah kesumat membakar amarahmu

#Billymoonistanaku, Kamispahing, April 02-2019 = 17:41 wib



SEBELUM TERLAMBAT
Karya MS Sang Muham


Sebelum semuanya berlalu
katakanlah sesuatu
supaya tak terjerat hati pilu
terkungkung dalam seribu tanda tanya
terbawa hanyut hingga ke keabadian nyata

Setelah itu angin pun berlalu dalam bisu
sepenggal tanda tanya masih di situ
menanti meski semua tak tahu

Tak sempat terkatakan senja berlalu begitu saja
tertumpuk peristiwa menjelang hari tua
terbeban derita akhirnya terlupa

Katakanlah mumpung semuanya masih ceria
akan datang waktu semua terasa percuma

#Billyoonistanaku, Seninwage, April 29-2019 = 20:40 wib



LELAKI DI HALTE SENJA
Karya MS Sang Muham


Setelah itu dia duduk termenung
satu persatu peristiwa barusan terngiang
tak di rasakannya rambut memutih panjang
semestinya sudah menimang cucu
mentertawakan yang sesungguhnya tidak lucu
garis kemanusiaan lugu

Tiga kali di sapa tak dia rasa
pandangannya lurus hampa
lelaki di halte senja

Dalam kekosongan terhampar segala peristiwa
memikul berat beban derita
lelaki di halte senja

Pulanglah lelaki ke pelukan istri tercinta
disana ada cinta tak perlu harta

#Billymoonistanaku, Seninwage, April 29-2019 = 18:58 wib



DI PUNGGUNGKANNYA
Karya MS Sang Muham


Di punggungkanya satu persatu beban itu
tak ada komentar apalagi ragu
sekujur tubuh terbalut debu
setelah usai ia pun duduk tersipu
terima sedikit bayaran untuk itu

Tak ada kata penyesalan dalam cerita
biarpun pahit kerongkongan terasa
tapi hidup mesti peka

Sepulang kerja menyusuri senja
di sempatkanya menyantap sepotong bala bala
hidup menjadi lebih enteng dari biasa

Tapi tak setiap hari terima order serupa
ini cuma sebuah kebetulan saja

#Billymoonistanaku, Seninwage, April 29-2019 = 16:16 wib



SENJA TELAH MENUTUP CAHAYA
Karya MS Sang Muham

Apalah semestinya bisa aku catat
bukan cuma selintas bayang kilat
meskipun sudah kuusahakan untuk tetap taat
tapi hati khianat
liar bagai kilat

Tak bisa kukatakan sesuatu yang belum aku raih
seandainyapun telah terlanjur punah
pelampiasan rasa gundah

Biarlah porak poranda
segala galanya telah tiada
terbaring diam seribu bahasa

Meski tak ingin kuahiri cerita
tapi senja telah menutup cahaya

#Billymoonistanaku, Seninwage, April 29-2019 = 09:55 wib



MERAPIKAN KENANGAN
Karya MS Sang Muham


Betapa pun ku rentangkan hasrat
dalam balutan hati penuh hikmat
pun dengan segenap nurani
tapi jalan telah di rintangi
terbelenggu etika duniawi

Kini tinggal setumpuk kenangan semata
tersimpan rapi dalam pustaka jiwa
jadi nostalgia di hari tua

Bersama senja tiba ku rengkuh catatan hati
mencoba berjalan lurus tanpa menoleh kanan kiri
semoga di ridhoi Pangeran Gusti

Merapikan kenangan serupa menata hati
berjalan semampunya dan berserah diri

#Billymoonistanaku, Minggupon, April 28-2019 = 07:37 wib



DALAM KEBISUAN
Karya bersama Ibu S dan MS Sang Muham


Saat tersadar tiada lagi rindu kesasar
terpekur dalam bisu netra nanar
lalu berurai bening hiasi pipi
dalam pasrah panjatkan do'a suci
perihpun meluruh di hati

Kala rindunya tersamarkan keakuan
rasa dalam jiwa seakan terpenggal kering
semua tinggal kenangan membentang
di langit angan-angan

Entah menyesal entah pun cuma gerutu biasa
tapi senja telah menjelma
isyaratkan mentari telah condong ke barat daya

Begitulah insan fana
jalani hidup apa adanya
berserah diri pada Yang Maha Kuasa

#Belantaraibukota, Minggupon, April 28-2019 =07:17 wib



SEMOGA ABADI
Karya MS Sang Muham


Meski kau meratap bagai hilang asa
menumpahkan semua rasa
tapi sudah terlambat
kereta malam telah berangkat
menyusuri sunyi tanpa alamat

Aku pun menyesali peristiwa tanpa rencana
memporakporandakan kebersamaan kita
mencipta jarak jurang menganga

Sekarang sesal tak lagi berguna
takdirmu tak tersurat dalam dada
singgasana telah ada yang punya

Memasuki senja kurangkum serumpun doa
semogalah abadi asmara yang pernah ada

#Billymoonistanaku, Sabtupahing, April 27-2019 = 21:41 wib



SUDAH TAK BERARTI
Karya MS Sang Muham


Rinduku membentang dari utara ke selatan
serupa penggalah tak bertuan
bahkan sampai remuk rasa di dada
menahankan asmara buta
sesakkan nafas tersisa

Betapa sakitnya menahankan gelora
sedangkan raga ngembara entah kemana
tak punya tujuan hilang di lembah derita

Semogalah tersampaikan niat
padamu duhai penyambung hasrat
meski hati sudah berkarat

Aku cuma menyatakan kata hati
aku tau semuanya sudah tak berarti lagi

#Billymoonistanaku, Sabtupahing, April 27-2019 = 21:00 wib



MENCINTAI TAK HARUS MEMILIKI
Karya MS Sang Muham


Percuma
hidup terlunta penuh sengsara
semua cerita cuma pelengkap nestapa
di rantau segalanya pahit terasa
asmaraku mati pucuk di lindas derita

Kurelakan di kau pergi
demi hidup layak dan manusiawi
hidup tak cukup dengan cinta meski sedalam nurani

Menatapmu dengan tenang melintasi kehidupan
asmara memang harus di perjuangkan
tersenyum meski air mata bercucuran

Mencintai memang tak harus memiliki
perlu totalitas dan kebesaran hati

#Billymoonistanaku, Jumatlegi, April 26-2019 = 15:21 wib



TAK GENAP SEBUAH
Karya MS Sang Muham


Semakin kusadari arti diri
hidup adalah perjalanan dari satu titik
bergerak perlahan cepat seketika ketitik religi
lalu bagaimana orang itu menemukan titik balik
segitulah nyali di miliki

Varian kehidupan adalah pilihan
seperti bermain game sesuai permintaan
bebas dalam koridor sesuai ketentuan

Khilaf salah berbuah kebinasaan dalam dosa
perbuatan baik menghasilkan kekekalan dalam pahala
di atas segalanya adalah kebesaran Yang Maha Kuasa

Jika begitu masihkah kita bermegah dengan pongah
padahal kita cuma titik tak genap sebuah

#Billymoonistanaku, Jumatlegi, April 26-2019 = 13:41 wib



RENTANG WAKTU
Karya MS Sang Muham

Dalam diam beku
ku tata harapan tertinggal satu persatu
meski jalan hidup semakin membatu kaku
menyisakan kecewa demi kecewa
tetap kugapai dengan langkah tegab meski tak sempurna

Menyadari perbedaan waktu terukur
tak seperti kelayakan termasyur
keyakinan semakin samar

Meski kerap tak seirama petuah dan kenyataan
demi kemaslahatan tetap kusimpan
kini bertumpuk dalam kehidupan

Dalam pasrah berserah berpengharapan
rentang waktu ku abaikan

#Billymoonistanaku, Jumatlegi, April 26_2019 = 12:51 wib



DI LEBAK CAWENE
Karya MS Sang Muham


Jumat kliwon hari yang perkasa
keras bagai inti dari logam mulya
beradu antara ghoib dan logika
anak gembala meletakkan dasar nusantara
di lebak cawene kita berjumpa

Sudah terbaca sejak permulaan
semua tantangan mengarah ke satu tujuan
anak gembala kapankah rencana di nyatakan

Janji dari hari berganti bulan tersimpullah tahun
haus sungguh kering semuanya kelaparan
masih mampukah bertahan jika serba kekurangan

Berdiam diri menganyam kepastian
tak seorang pun mampu tentukan kesimpulan

#Billymoonistanaku, Jumatkliwon, April 10-2019 = 06:33 wib



AIR MATA PILU
Karya MS Sang Muham


Kabut menghitam di pucuk rasa
Menggenang lalu menetes di ujung netra tumpah di dada

#Billymoonistanaku, Jumatkliwon, 04102019,--



ANGKARA MURKA
Karya MS Sang Muham

Sekian lama nurani di balut angkara murka
Hari ini maukah kau mengakuinya

#Billymoonistanaku, Jumatkliwon, 04102019,--



HARUM BUNGA SEROJA
Karya MS Sang Muham

( Kudedikasikan untuk adikku RK di Tangerang )

Kau tersenyum bagai lelana mengaliri sukma
mendayu hingga meluluhlantakkan rasa
padahal masih terlalu pagi
untuk bisa di bilang bermimpi
sesungguhnya di balik rupa terselip duka

Tak ada rintang bila menatap wajahmu
sekelumit nestapa tersimpan jauh di ruang kalbu
tak seorang pun mau tau

Ada rahasia di balik rahasia hati
biarlah tersusun rapi tersimpan dalam nurani
kelak di bawa ke keabadian yang paling hakiki

Teruslah tersenyum wahai bunga seroja
harummu buat seseorang saja

#Billymoonistanaku, Jumatkliwon, April 10-2019 = 08:18 wib



PINTU HATI
Karya MS Sang Muham


Baru kemarin ku tutup pintu menuju keangkuhan
Hari ini aku sudah di goda keegoan

#Puisiduabaris, Jumatkliwon, April 10-2019 = 08:08 wib



PELINTAS BATAS NURANI
Karya MS Sang Muham


Ku tutup pintu hati dari pelintas batas nurani
Agar perjalanan ini menjadi murni

#Puisiduabaris, Kamiswage, 04082019,--



TIADA MAAP
Karya MS Sang Muham


Dengan berhamburan air mata ku panggil kau kembali
Tapi kau tetap berlalu dalam sunyi

#Puisiduabaris, Kamiswage, 04082019.--



MENGAKHIRI SENGKETA
Karya MS Sang Muham


Sungguh telah kurampungkan niat
agar tak lagi jadi sengketa
sebab sesungguhnya telah nyata
kita berbeda bakat
mari mengahiri malapetaka

Selamat jalan kekasih hati
takdir tak mempertemukan diri
kita akhiri sampai disini

Aku masih berharap suatu ketika
jalan nasib mempertemukan kita
meski di posisi berbeda

Biarkan ku tersenyum lepas
perjalanan kita masih luas

#Billymoonistanaku, Kamis, April 09-2019 = 08:38 wib



DI PADANG MA'SHAR
Karya bersama Nur'ainy dan MS Sang Muham


Sepiku hanya sekedar
di banding kelak di keabadian
benar benar sendiri pedih bagai terbakar
tiada syafaat mengantar tiada cahaya di padang kegelapan
jikalah kesasar padang ma'shar pasti rugi benar

Duh insan pencari syuwargaloka
dengan apakah akan coba di ganti pahala
tak ada kata mewakili nestapa

Jika terbayang hati gamang terbang melayang
siksa diri terpanggang di atas arang
taubat nasuha kunci pembuka gerbang

Ampuni hamba Gusti Pangeran
tunjuki jalan menuju pengampunan

#Belantaraibukota, Rabupon, April 08-2019 = 17:07 wib



SAJADAH TERBENTANG PANJANG
Karya bersama Ika Kartika dan MS Sang Muham


Sembah sujud terbentang panjang
qalbu bening menerawang
tak sanggup tengadah ke langit
di bulan suci ini hamba menjerit
tersadar karna tapak dosa kian melangit

Dengan apa mesti ku tahirkan
tumpukan khilaf salah dan noda berserakan
menutupi jalan diri menghadap padaMu Tuhan

Di bulan penuh rahmat dan ampunan
sajadahku terbentang hingga keharibaan
menjemput ampunan dariMu Tuhan

Duh Pangeran Gusti Maha Pengampun
kehadapanMu segala sembah aku haturkan

#Belantaraibukota, Kamiswage, April 09-2019 = 05:55 wib



TERINGAT KENANGAN
Karya bersama Junaid Galack dan MS Sang Muham


Lalu teringat kenangan
menyentuh hati membuatku tafakur
bermunculan nostagia ketika sejalan
meluluhkan nurani hingga ke dasar
begitu dalam asmara kurasakan

Bersamamu kekasih hati sepoi bayu bernyanyi
melantunkan kata seirama nyanyi hati
entah kapan lagi kita bisa berbagi

Kan kusimpul kenangan jadi catatan
menebus alfa di senja terabaikan

#Belantaraibukota, Rabupon, April 08-2019 = 20:02 wib



RIDHO ILLAHI
Karya MS Sang Muham


Entah pun berkarat di gerbang maut
tapi hati tetap terpaut
kuasa Illahi yang aku nunut
datangkanlah anugrahMu meski kilat
sebab bijakMu tak bisa ku sekat

Duh Gusti Pangeran Welas Asih
sekali pun telah ku sunting setiap selasih
niscaya RidhoMu tetaplah ansih

Bawakanlah sebilah kata penghapus dahaga
agar runduk raga di kancah dunia

#Billymoonistanaku, Rabupon, April 08-2019 = 19:41 wib



SINABUNG MENGGELIAT
Karya MS Sang Muham


Menggeliat marah atau sekedar berbagi talenta
dentumanmu mengguncangkan asa
hati ciut di hamparan debu beterbangan
mestikah ku menangis atau tetap berbaik sangka
debumu yang panas membutakan perasaan

Sinabung tempat nini beru karo menatap
kasihanilah anak cucumu menengadah penuh harap
sampai kapan giliran takut berubah jadi ratap

Maafkanlah jika ada salah "pencibal belo" kami
sebab sesungguhnya kau lah tahta "nini ku nini"
"persentabin" kami terimalah kata maaf dari kami

Inikah suara Tuhan yang mesti di cermati
tanah karo si malem kini tinggal mimpi

#Billymoonistanaku, Rabupon, April 08-2019 = 15:15 wib



AKU INGIN MENJEDA AKHIRKU
Karya bersama Ayu Ashari dan MS Sang Muham


Jikalau masih Dia beri aku waktu
aku ingin menjeda akhir ku
agar aku lebih lama menikmati wangi kesturi
di bawah keindahan lazuardi
atau setidaknya menutup mata tanpa pisah
dalam dekap hangat mu kasih

Biarkan semerbak bunga mengangkasa
menuntaskan suara hati dalam cerita
tak peduli semua orang angkat bicara

Begitulah kekasih hati dalam anganku yang ranum
tetap kugenggam nurani bagai bunga sekuntum

hingga akhirnya kita bisa tersenyum
Ulurkanlah tangan kasihmu
jabat erat bisik hatiku

#Belantaraibukota, Rabupon, April 08-2019 = 10:55 wib



RELA HIDUP BERTEMAN SEPI
Karya bersama Kemuning Senja Kadylla dan MS Sang Muham

Telah separuh waktu ku menanti
terjalnya alur tetap kulalui
demi membingkai indahnya kata hati
rela hidup berteman sepi

Yakinku tak memudar
kelak akan ada titik sinar
dalamnya hamparan cinta
Tetap hangat dalam bejana rasa

Telah kumatikan hati tak mau perduli
sejuta kenang terbuang tak ada arti
untukmu kusiapkan segenap hati

Andai penantian harus di akhiri
biarkan keabadian memisahkan diri
kita bersama dalam dunia hakiki

#Belantaraibukota, Rabupon, April 08-2019 = 10:10 wib



NURANI HILANG TERSAPUT BADAI
Karya bersama Wawan Setiawan Labura dan MS Sang Muham


Mengapa nurani hilang bagai tersaput badai
apa sudah tak ada tersisa lagi buat negeri
inikah bangsa yang beradab
atau telah kembali ke zaman biadab

Biadab dan beradat berbaur jadi satu
puncak kepentingan jadi alasan paling jitu
terlupakan segala santun melahirkan hati beku

Kemana arah bangsa sudah tersesat
tak seorangpun berani berbuat
takdir negeri atau cuma sebuah siasat

Aku menjadi linglung sebab kata
ketika rasa menagih semua bicara

#Belantaraibukota, Rabupon, April 08-2019 = 09:49 wib



MENGAIS MIMPI
Karya MS Sang Muham


Duhai bunda seribu tanya
masih adakah penawar hati
di antara sebungkus nasi
buat pengganjal lapar dan menutup kata
dalam geramnya dunia

Sejumput harap menggumpal di dada
entah kapan bisa kugelar di muka
menyelesaikan tirakat dunia

Itulah hidupku bunda
mengais mimpi dari sisa nestapa

#Billymoonistanaku, Rabupon, April 08-2019 = 09:39 wib



HATI PENUH RAHMAT
Karya MS Sang Muham

Pandanglah ke depan angan masih ngambang
terselip kata diantara resah
ketika hati sibuk menimbang
tapi jiwa tetap gelisah
menunggu datangmu membawa terang

Masih ku tunggu kau disini
menyisihkan sunyi dari rintangan di hati
semoga damai jiwa yang hakiki

Kusampaikan hormat bagimu yang datang meski terlambat
tak ada kata usang di hati yang penuh rahmat

#Billymoonistanaku, Rabupon, April 08-2019 = 09:19 wib



TAK KAU HIRAUKAN
Karya MS Sang Muham

Betapa tak kau hiraukan diri
padahal segala daya telah aku beri
belum sadar atau cuma salam sekedar janji
agar hati tak menyesal nanti
serupa dermaga tak berpenghuni

Biarkan kuurai mimpi
dalam larutnya malam yang tak bertepi
semoga terjawab asa dalam nurani

Begitulah kita
selalu alfa ketika sedang ceria

#Billymoonistanaku, Rabupon, April 08-2019 = 09:09 wib



MEMELUK SEPI
Karya MS Sang Muham


Sungguh kau telah memeluk sepi
dalam galau yang begitu riuh
padahal hati pergi jauh menyendiri
tapi sujudmu menuntaskan gundah
supaya jalan menjadi lumrah

Biarlah kutabung hati rusuh
tak seorang pun boleh ikut gelisah
seturut harap yang semakin pasrah

Kan ku kenangkan segala cerita
menatanya dalam jiwa

#Billymoonistanaku, Rabupon, April 08-2019 = 08:08 wib



BILA TIBA SAATNYA
Karya MS Sang Muham


Kalau sudah tiba waktu ku
mengabarkan janji bagi sesama
barangkali tak buruk rupa
atau penuh syakwasangka curiga
pada senja berlalu

Sampai sejauh kata terdengar
hati penuh bahkan mekar
segala rencana berjajar

Tak ada kata bimbang
biar pun hati ngambang

#Billymoonistanaku, Selasapahing, April 07-2019 = 09:49 wib



DALAM RENCANANYA
Karya bersama Nur'ainy dan MS Sang Muham


Semua sudah dalam rencanaNya
walau indahnya sekelebatan hadir
tapi itulah kuasaNya
agar hambaNya tafakur
menyadari keterbatasan serta kelemahan jiwa

Dalam kehampaan yang kering
suara hati tetap nyaring
menyuarakan nestapa nan terus menggaung

Begitulah insan
tak selesai meski di tutup kemudian

#Belantaraibukota, Selasapahing, April 07-2019 = 08:08 wib



PELINTAS BATAS
Karya MS Sang Muham


Tiba tiba kau muncul
menyeruak dari kehampaan yang kental
serupa tak percaya tapi ini nyata
ku ikuti jalanmu menuju ke hamparan jiwa
ingin ku tau apa sasaran utama

Terbersit pikiran tentang hayal payah
menuntun diri pada rasa bersalah
siapa yang mengantarmu hingga tiba di batas resah

Ku ikuti arah angin hingga tiba di ujung kata
membiarkan semuanya seperti apa adanya
hingga tiba di halte penuh tanda tanya

Mungkin kau hanyalah pelintas batas
mengisi relung tanpa batas

#Billymoonistanaku, Selasapahing, April 07-2019 = 06:22 wib



HUJAN DARAH DAN AIR MATA
Karya MS Sang Muham


Perhelatan nusantara usai menyisakan tragedi
semua orang menanggapi kacau sana sini
tata krama sopan santun tak perduli
sama sekali tidak njawani
bicara suka suka pokoknya begini

Serangkaian akal akalan melingkari hati nurani
semua seperti mati hati hilang nurani
siapa salah siapa betul tak di timbang lagi

Selambat lambatnya seminggu setelah pengumuman juara
kacau lah negeriku di plintir kepentingan sekelompok manusia
sungguh tragis nusantara bertumpuk mayat di mana mana

Yang bertanggung jawab kini sembunyi
hujan darah dan air mata membasahi negeri

#Billymoonistanaku, Seninlegi, April 06-2019 = 08:48 wib



DI LAIN PRIBADI
Karya MS Sang Muham

Buram pandangan ketika pikiran melayang jauh
mengitari batang asa tak hendak pulih
betapapun aku berusaha sekuat upaya
kau membisu tetap tak ada kata
hingga pupus jua iba di dada

Telah kucoba menjabarkan hati
walaupun tak seperti yang aku ingini
sesak nafas rasanya mendengar tragedi

Telah kau akhiri cerita sepihak tanpa berita
aku tertegun diam dalam seribu bahasa
menekan dalam perasaan gundah gulana

Selamat jalan kekasih hati
kita bertemu di lain pribadi

#Billlymoonistanaku, Seninlegi, April 06-2019 = 12:41 wib



NUSANTARAKU DI UJUNG TRAGIS
Karya MS Sang Muham

Telah tammat satu cerita
menanti fajar meskipun belum bersua
sembari menenangkan kegaduhan jiwa
sesuatu yang benar benar kritis
nusantaraku di ujung tragis

Berhenti menadah kerinduan
sebab kita memerlukan kepastian
meski belum di tetapkan

Nusantaraku menangis meratapi mayat bergelimpangan
sehabis perhelatan nasional membawa kegaduhan
hiruk pikuk melebihi enam lima dan sembilan delapan

Berlarilah ke Barat ke negeri Prabu Siliwangi
tinggalkan nyanyi hati meski perih sekali

#BIllymoonistanaku, Seninlegi, April 06-2019 = 06:56 wib



BERTUKAR NURANI
Karya MS Sang Muham


Berbeda dengan semula
semua kata tertuju pada pembaca
sesiapa yang menyangka
harus berakhir sejak awal
tak seorang pun bisa menyangkal

Sudahlah bereskan saja apa yang pernah kau tata
meski tak di minta ku tau apa maunya
mengakhiri semua nostalgia

Jika memungkinkan
ku benahi semua yang pernah ku lampirkan
agar tak menjadi batu sandungan

Selamat tinggal sahabat hati
semoga esok kita bertukar nurani

#Billymoonistanaku, Minggukliwon, April 05-2019 = 17:07 wib



HATI REMUK
Karya MS Sang Muham


Beberapa kali aku nasihatkan
jangan memunguti kisah terbuang
tapi tetap saja kau memaksakan
meski hati tak mungkin bisa gamblang
sebab rasa yang tertekan

Entah keberapa kali terulang
bahkan harapan mulai kering
sampai kemudian kita harus pulang

Kini cerita tercecer sepanjang kenangan
terbuang dari hati yang benar benar terlupakan
dan barangkali sudah tinggal sejumput ingatan

Tak guna membeberkan nostalgia
meremukkan hati senantiasa

#Billymoonistanaku, Mingukliwon, April 05-2019 = 10:10 wib



SEPOI SEPOI SENYAP
Karya MS Sang Muham


Ketika senja mulai mematangkan diri
kemuning berbunga dan berguguran luruh ke bumi
hati lara meregang dari ulu hati
mencemari alur yang di lalui
betapa senyap kata berbisik sepoi sepoi

Tak pernah ku duga seperti itu jadinya
tercecer sepanjang kebersamaan kita
mengering di batas kota

Sepulang dari merenungi senja
hati tersentak beku seketika
ucapanmu memilahkan alur cerita

Begitulah kejadian sesungguhnya
seperti mimpi tapi itu nyata

#BIllymoonistanaku, Minggukliwon, April 05-2019 = 09:49 wib



SESUAP HENDAK SESUAP
Karya bersama Ika Kartika dan MS Sang Muham


Kenapa insan berturut setan
padahal seberapa sih perlu yang kita makan
sesuap hendak sesuap
sudah penuh pun perut meluap

sandang pakai satu persatu
meski lemari sesak bersusun batu
kendaraan bejibun dipakai selalu satu
jiwa serakah badan tak tentu
akhirnya mati itulah yang baku

Insan takabur di olengkan angin surga
jiwa rapuh raga pun menyerempet celaka
menyesal pula pada akhirnya
Tetapkan hati berpeganganlah pada sumbu utama
tetap bersyukur ingat pada asal usulnya

#Belantaraibukota, Minggupahing, April 12-2019 = 17:31 wib



NUSANTARA BERDUKA
Karya MS Sang Muham


Sepertinya kabut pagi isyaratkan berita
angin mati tak berani angkat bicara
apalagi udara kelam serupa malam
semua jadi suram
nusantaraku di genggam bencana

Semua kurcaci bicara sesuka hati
penguasa menimbun bencana di ujung birahi
kehamilan tak tertahankan cesar problema menanti

Nusantaraku menggigil dalam geram tak tertahankan
memendam perih berbeban sengsara menekan
bukannya menyelaraskan perbedaan malah menyalakan
Apa yang sudah tersurat tetaplah tertulis
hukum alam seturut alur di garis

#Billymoonistanaku, Sabtulegi, April 11-2019 = 06:06 wib



HIDUP DALAM KEPAHITAN
Karya bersama Ika Kartika dan MS Sang Muham


Hidup berbumbu pedih kenyataan
itu suratan takdir
berbantah suatu keengganan
hingga memilih sadar
meski dalam kepahitan

Sesungguhnya hidup di tawarkan dalam pilihan
tersedia konsekwensi apapun kemauan
tangis dan tawa akhir perjalanan

Berhentilah meratap duhai insan
tembangkan nafiri sebutkan permintaan
niscaya Tuhan akan mengabulkan

Pada akhirnya kita akan berhenti di ujung jeda
ketika Tuhan memanggil pulang kepangkuan-Nya

#Belantaraibukota, Rabuwage, Mei 29-2019 = 09:59 wib



HAMPARAN KEHIDUPAN
Karya MS Sang Muham


Senandungmu lirih perih
meratapkan sesal tak putus putusnya
terbayang sejuta kekasih
tak satu pun datang menjelma
menampakkan dirinya

Jalan panjang hamparan kehidupan
tak ada halte tempat bertahan
meneduhkan kegalauan

Gadis manis berambut panjang mulai beruban
memungkiri diri entah sampai kapan
hentilah meski suram harapan

Hidup dan kehidupan telah tersuratkan
insan manusia kebagian menjalankan

#Billymoonistanaku, Rabuwage, Mei 29-2019 = 09:29 wib



SENANDUNG PENANTIAN
Karya bersama Ika Kartika dan MS Sang Muham


Sebelum mentari ke peraduan
menutup hari di mendung kelam
penantian menyisakan raga nan kusam
begitu pun angin sore tak henti senandungkan
lagu merindu di kedalaman

Sampai kapankah ku mampu bertahan
memilah senyum dan ejekan
dalam penantian yang tak berkesudahan

Masih ku genggam sebingkai janji
melunasi semua ganjalan di hati
mungkinkah akan terpenuhi

Jika harus henti sampai disini
ku berserah pada kodrat Illahi

#Belantaraibukota, Rabuwage, Mei 29-2019 = 08:48 wib



KEPUTUSAN BIJAKSANA
Karya MS Sang Muham


Sebelum kau tuntaskan kata
berilah sedikit waktu bagiku untuk bicara
menuntaskan semua cerita
agar perjalanan tak jadi buruk sangka
tertuduh menuduh atau siapa kita

Perjalanan ini segera kita akhiri
semua peran akan berganti
menentukan di mana kita harus berdiri
Tetap menanti atau berbalik mencari lorong sepi
adalah keputusan hari ini
menetapkan kata hati

Sebab sesungguhnya keputusan yang bijaksana
menentukan jalannya sejarah bangsa

#Billymoonistanaku, Selasapon, Mei 29-2019 = 13:13 wib



BADAI PASTI BERLALU SETURUT TAKDIR DAN WAKTU
Karya MS Sang Muham


Menyiapkan diri untuk di koreksi
memerlukan nyali terbuka tak tertutupi
meski sumpah serapah sejuta caci maki
mampukah diri tetap tegak berdiri
tersenyum ikhlas sampai ke hati

Sesungguhnya segala terpa dan badai melanda
hakekatnya mengokohkan jiwa
menokohkan siapa kita

Terpulang kepada siapa badai datang
meski porak poranda tapi tetap tenang
menggambarkan jiwa yang matang

Badai pasti berlalu
seturut takdir dan waktu

#Billymoonistanaku, Selasapon, Mei 28-2019 = 06:36 wib



MENANTI DENGAN SETIA
Karya MS Sang Muham


Menunggu tak berbatas waktu
menyiapkan nyali serupa pencarian sesuatu
berbagai romantika terbiarkan menjelma
menghempaskan usaha pun segala daya
pasrah berserah di batas romantika

Memunguti catatan berserak satu persatu
menanti jawab sepertinya di anggab angin lalu
meski tak di anggab tetap kutunggu

Betapa dahaga kering alang kepalang
satu satunya harapan tak akan berulang
jika tak berhasil berpantang pulang

Memasrahkan diri bergantung pada Yang Kuasa
pilihan terbaik ku wariskan padamu semata

#Billymoonistanaku, Seninpahing, Mei 26-2019 = 11:01 wib



RAHASIA SAMPAI MATI
Karya MS Sang Muham


Catatan panjang nostalgia diri
Ku simpan rapat di nurani kubawa sampai mati

#Puisiduabaris, 05262019,--



TAK BISA KU PAHAMI
Karya bersama Ika Kartika dan MS Sang Muham


Maafkan kali ini aku tak mengerti
sebab biasa datang dan pergi
kejujuran hanya menorehkan luka
dan tak bisa ku pahami
jika setia tak berguna

Ku renungi hari hari berlalu
tak ku temui alfaku
sungguh aku di ambang ragu

Aku cuma orang biasa
tak tau berhitung rugi dan laba
karena itu aku pun akhirnya terlupa

Semoga kau temukan seperti yang kau suka
kan ku simpan nostalgia di bilik paling rahasia

#Belantaraibukota, Seninpahing, Mei 26-2019 = 09:49 wib



MAAFKAN AKU HARUS PERGI
Karya MS Sang Muham


Ketika harus berakhir di ujung buntu
kau menyalahkanku
seakan aku tak mau tau
segala dalil yang kau suguhkan
cuma alasan pembenaran

Begitu ringkih kebersamaan
sedikit api membakar setumpuk persoalan
sengketa kita tak pernah berkesudahan

Akhirnya aku menyadari siapa aku
berbanding terbalik dengan keberadaanmu
maafkan aku harus berlalu

Kan ku kenang setumpuk nostalgia
ku simpan sebagai rahasia di balik rahasia

#Billymoonistanaku, Seninpahing, Mei 26-2019 = 08:38 wib



MUNGKIN KAU TAK MENGERTI
Karya bersama Kemuning Senja Kadylla dan MS Sang Muham


Kecamuk ini
tak mungkin kau mengerti
semua nada sumbang terasa
saat canda tawa tak lagi bersama

Andai kenang dapat di buang
aku ingin memangkas rasa begitu panjang
tapi apalah dayaku tak semudah selayang pandang

Kucoba menjadikan perih adalah energi
untuk tetap tegar melalui senja ini

Menata ulang nurani
merangkainya dalam satu simphoni diri

#Belantaraibukota, Seninpahing, Mei 27-2019 = 06:26 wib



AKU MEMILIH DIAM
Karya MS Sang Muham


Sungguh bukan sesuatu yang kau pikirkan
tentang apa yang aku rasakan
ketika menyajikan sisa dari afkir rasa
dan kau berkata maafkan kata
aku terjebak dalam problema

Aku masih bersikap sepolos embun pagi
mengatakan apa adanya meski nyeri di hati
pilihanku berbalik atau tetap disini

Aku memilih diam dalam seribu doa
mencatat semua peristiwa

#Billymoonistanaku, Minggulegi, Mei 26- 2019 = 20:50 wib



NAMAKU TAK ADA DI JODOHMU
Karya MS Sang Muham


Jika saja kau tak menebar harapan palsu
mungkin tak begini jalan hidupku
menggantungkan harapan bunga teratai
mempesona menawarkan janji
cuma seindah menatap tak bisa di miliki

Begitulah asmara palsu berujung nestapa
merangkai hayal menuai kecewa
pergimu menorehkan luka tiada terkira

Selamat menempuh hidup baru kekasih hati
jodoh ternyata tak mempertemukan diri

#Billymoonistanaku, Jumatwage, Mei 24-2019 =20:50 wib



MENOREHKAN LUKA
Karya MS Sang Muham


Telah kering air mata di netra
Semua sia sia kau pergi menorehkan luka

#Puisiduabaris, Jumatwage, 05242019,--



TAK ADA HALAMAN KOSONG
Karya MS Sang Muham

Kau pergi meninggalkan selaksa kenang
Catatan di hatiku tak ada halaman kosong

#Puisiduabaris, Jumatwage,05242019,--



DALAM GELAP NURANI
Karya MS Sang Muham


Setelah berlalu tinggallah aku sendiri
masih tak mengerti arti sunyi
nalarku mondar mondir dalam angan
mencari halte untuk menata jati diri
memilah hayal dari kenyataan

Dalam gelap nurani di temani sepi
lorong lorong jiwa hampa mati hati
serupa penggalah patah tak punya arti


Duh Gusti Pangeran Sumber Segala Energi
kuat mampukan hamba jalan takdir ini

#Billymoonistanaku, Jumatwage, Mei 24-2019 = 13:51 wib



MUSUH KITA SAMA TAK KENAL PANCA SILA
Karya MS Sang Muham


Terjebak di kusutnya romantika politik
hidangan yang kau suguhkan ludes
setidak delapan nyawa amblas
koban bertumbangan berserak serak
siapa menembak siapa Polisi mesti tangkas

Barat dan China adu mulut di perjamuan makan kita
kita cuma bisa menonton saja
jadi raja tega cuma lantaran kepentingan belaka

Insyaflah duhai insan Bhinneka Tunggal Ika
musuh kita sama tak kenal Pancasila
mereka merampok menjarah kekayaan alam semesta

Duh Pangeran Gusti Maha Pengampun
ampunilah mereka tidak sadar apa di lakukan

#Billymoonistanaku, Jumatwage, Mei 24-2019 =08:00 wib



SUARA NURANI
Karya bersama Raden Danasmara dan MS Sang Muham


Kupasrahkan tulus jiwa ini
kepada Sang Khaliq Penggenggam Nurani

Berharap kepingan hati menyatu kembali
dalam balutan rindu tak bertepi
dengan waktu yang terus bergulir di sisi

Dan aku masih tetap saja terdiam
tersudut kelam di ruang temaram
memandang rona surya perlahan beranjak terbenam
berganti pijar lentera malam

KepadaMu Tuhan aku berserah pasrah
sembari berharap hidup bertunas gairah
tertunduk lalu rebah rata tanah

#Belantaraibukota, Rabupahing, Mei 22-2019 = 06:06 wib



KASIH SAYANGNYA
Karya MS Sang Muham


(Kudedikasikan buat sahabatku Fajar yg opname di Jakarta)
Di awal senja kita diingatkan
ketika malapetaka datang tiba tiba
kemana mesti menghindar tak bisa
Dia menyentuh jantungmu begitu menakutkan
Dia menegur aku di pusat syaraf begitu meresahkan

Ternyata Dia begitu sayang pada kita
teguranNya begitu sempurna
mengingatkan kita sebelum ajal tiba

Begitulah sahabat kita mesti berhitung ulang
seberapa besar alfa di setiap nafas kita regang
cuma Tuhan yang tau sebab memori telah hilang

Mari kawan kita bersyukur atas teguranNya
semoga sejahtera menyertaimu senantiasa

#Billymoonistanaku, Selasalegi, Mei 21-2019 = 17:07 wib



HATIMU MENGERAS
Karya MS Sang Muham


Begitulah
hatimu mengkristal bagai pualam
tak perduli seluruh orang gelisah
terpenting dapurmu kental dengan senyum
tak perduli orang lain keluh kesah
Aduh Gusti Pangeran Maha Kasih

ubahlah hati saudara kami agar teduh
hingga memandang sesama dengan hati penuh

Sempurnakanlah doaku ini
memohonkan ampun bagimu kekasih hati

#Billymoonistanaku, Selasalegi, Mei 21-2019 = 16:36 wib



HATI TERGANTUNG
Karya MS Sang Muham


Lorong gelap
cahaya mati suri di pojok ruangan
suasana hati ikut senyap
berbalut nuansa kesunyian
terdiam sendiri di pojok redup redup

Begitulah segalanya kini hilang
ku punguti sisa hati terbuang
dari lelah yang panjang

Entah sampai kapan semuanya berujung
selama itu hati tergantung

#Billymoonistanaku, Seninkliwon, Mei 20-2019 =07:07 wib



PERJALANAN TAKDIR
Karya MS Sang Muham

Seringkali aku tetcenung
mengikuti angan terbang melayang
menyusuri sanubari hingga batas
hanyut bersama suara ngambang
tak mungkin bebas

Dalam pencarian yang tak bertepi
sebagian jiwaku pergi
mencari diri sendiri

Perjalanan ini seperti tak berujung
hingga takdir kelak merundung

#Billymoonistanaku, Seninkliwon, Mei 20-2019 = 06:16 wib



RAJA TEGA
Karya MS Sang Muham

Begitu gamblang cerita terbentang
hatimu tetap tegar dan garang
menampik semua keluh kesah kami
benar benar kau mengeraskan hati
seperti tak perduli

Pangeran kegelapan mengentalkan jiwa
begitu sulit meneteskan iba
menjadi raja tega

Kesadaran kami baru sampai disini
semogalah cepat berlalu derita ini

#Billymoonistanaku, Sabtupon, Mei 18-2019 = 06:36 wib



SEBUAH NAZAR
Karya MS Sang Muham


Setelah senja membentangkan irama
batang usia pun sudah meninggi hari
betapa kesadaran makin mengemuka
merambati hati menyusup hingga nurani
saatnya menilai apa yang telah terjadi

Sekuat apa pun upaya yang ku gelar
sementara nada suara tetap datar
pada gilirannya aku mesti tersingkir

Aku sudah berjanji serupa nazar
semua hutang akan kubayar

#Billymoonstanaku, Jumatpahing, Mei 17-2019 = 10:10 wib



TAK SEJALAN
Karya MS Sang Muham


Betapa pun aku berusaha mau tau
tapi ketika nalar harus mengaku
betapa remuk hati
menerima kenyataan pasti
ternyata aku bermimpi

Bagaimana aku harus bersikap
sementara pintu hatimu tetap kau tutup
memandangku dengan mata terkatup

Ya sudahlah
mungkin jalan kita tak searah

#Billymoonistanaku, Jumatpahing, Mei 17-2019 = 09:49 wib



KETIKA NALAR TAK BERPERAN
Karya bersama Tarsim Ginting S dan MS Sang Muham


Begitulah kalau rasa itu sudah merasuk dalam sukma
seolah nalar tak lagi berperan
sulit rasanya melepaskan angan
walau barang sekejap mata
terlepas dari ikatan

Dalam rangkaian panjang suara hati
kerap nurani bicara sendiri
memuntahkan seluruh rahasia diri

Balik kanan atau tetap menanti
jika jalan ini telah berakhir di sini

#Belantaraibukota, Jumatpahing, Mei 17-2019 = 07:27 wib



DALAM KETIDAKMAMPUANKU
Karya MS Sang Muham


Dalam dekapan yang mesra
ku peluk cuim aroma kasih-Mu
bercecer nostalgia sepanjang asa
meleleh hingga melaburi hidupku
betapa kecewa-Mu tak bisa ku kira

Tetap saja aku kekeh merasa jumawa
seakan semua adalah hasil usaha
tak pernah bisa puas itulah manusia

Ampunilah ketidakmampuanku menakar kasih-Mu
hingga akhirnya kelak ku kembali ke syurga-Mu

#Billymoonistanaku, Kamislegi, 16-2019 = 10:33 wib



KU KENANG
Karya MS Sang Muham


Kan ku kenang rindumu
dalam peluk resah yang galau
meskipun air mata masih tertera
pada netra yang berkaca kaca
menunggumu

Berkali kali ku isyaratkan
pada semilir bayu berlalu kemudian
meski tak pernah kau hiraukan

Aku pun akhirnya tersadar
dari mimpi yang pudar

#Billymoonistanaku, Kamislegi, Mei 16-2019 = !0.00 wib



DALAM KEPASRAHAN
Karya MS Sang Muham


Dermaga tempatku menanti
telah basah oleh guyur hujan siang tadi
masih terasa aroma sepi
ketika rasaku terbengkalai oleh rindu sendiri
menggantung tanpa tali

Betapa tega kau merobek asmara
membiarkan serpihan hati luka
melambaikan asmara

Tak bisa berbuat apa pun
pasrah berserah berpengharapan

#Billymoonistanaku, Kamislegi, Mei 16-2019 = 09:29 wib



MENGAKHIRI SENGKETA
Karya MS Sang Muham


Seperti sengaja betul
kau membakar hati luka nestapa
asa mendidih rasa mengepul
kalimatmu tajam melukai dada
menyeret raga tinggalkan serumpun jiwa

Terngiang ngiang terus tak hendak lesap
kalimat kalimat berceceran membuat dada berdegup
tak sepantasnya kau diam lalu pintu kau tutup

Ah sudahlah kucukupkan hingga disini
mengakhiri sengketa menyabarkan diri

#Billymoonistanaku, Rabukliwon, Mei 15-2019 = 19:29 wib



DAHAGA ASMARA
Karya MS Sang Muham


Aduh betapa dahaga diri
langit yang cerah menyiramkan perih
kerna sapa mu yang lirih
meski terbata ku sebut terus dalam hati
betapa aku rindu rasaku perih

Perjalanan panjang tak usai rasa
meski ku gulung dalam rajutan asmara
patah pucuk akhirnya

Begitulah kisah anak manusia
mendamba tetapi tersia

#Billymoonistanaku, Rabukliwon, Mei 15-2019 = 08:38 wib



AKU YANG TERBUANG
Karya MS Sang Muham


Aku mengagumimu hingga batas rasa
tingkap tingkap hati terbuka
meleleh sukma di dera asa
begitu lekat kau di jiwa
hingga tiada batas tertera

Begitulah manusia tak sempurna
kau sibakkan rasa menutup netra
tapi akhirnya terbongkar jua

Ku ulurkan kesungguhan melingkupi jiwa
agar tak ada dendam atau kesumat rasa

#Billymoonistanaku, Selasawage, April 14-2019 = 17:37 wib



MENGGENDONG LELAH
Karya MS Sang Muham


Sepanjang perjalanan pengabdian
menggendong lelah terbeban
sama sekali tak kurasakan
betapa kuk di tempatkan
menekan hingga tenggorokan

Ku anggab biasa saja
padahal rangkaian itu sudah lama terbaca
siapa menaruhnya di sana

Duh Gusti Pangeran Maha Pengampun
berilah maaf atas perlakuan yang keterlaluan

#Billymoonistanaku, Selasawage, April 14-2019 = 17:27 wib



BERPUASA
Karya MS Sang Muham


Berpuasa
mengeringkan tangki jiwa
memajang nyali sepanjang jalan kehidupan
lalu di uji dalam kenyataan
menanti pahala untuk yang lulus ujian

Berpuasa bukan menutup semua tempat terbuka
melarang orang menjajakan dagangan tersedia
lalu berkata hormatilah yang berpuasa

Hakekat sesungguhnya menebalkan iman
menangkis semua godaan
tetap kekeh meski di pojokkan

Hormatilah orang yang berpuasa
begitu pula sebaliknya

#Billymoonistanaku, Selasawage, April 14-2019 = 09:29 wib



JIWA PEKAT
Karya MS Sang Muham


Pagi masih pekat
ketika jiwa merintih karena terikat
tak tau harus bagaimana berbuat
sudut hati semua terlipat
telah kadaluarsa atau barangkali terlambat

Bukan menghindar hanya berkelit
agar bebas bernafas sedikit sedikit
melempangkan jalan yang berbelit belit

Berkata apa adanya bukan penghianat
menggunting ketika raga masih terbebat
berharap kedamaian mulai terbit

#Billymoonistanaku, Selasawage, April 14-2019 = 09:09 wib



SEGERA KU AKHIRI
Karya bersama Ika Kartika dan MS Sang Muham


Batas kenang adalah irisan benang
yang terserak bersama luka
saat menganga
dan kutak ingin semua sia- sia
meski coba lupakannya
sebab itu tak mungkin bisa
menembus batas kenang
yang kian memenjara

Membiarkan hati merintih dalam sunyi
seperti pembiaran tak perduli
melumat diri bahkan hingga nyali

Aku tak ingin terus menerus melucuti hati
karenanya catatan panjang tentang nurani
harus segera ku akhiri

#Belantaraibukota, Selaswage, April 14-2019 = 08:38 wib



BATAS KENANG
Karya MS Sang Muham


Dalam dekap yang pekat
kau rengkuh senyum kecewa
sementara rinduku lekat
pada sapa yang seadanya
hatiku semakin terikat

Tertinggal dalam batas kenang
tentang riwayat yang hilang
bersama rasa yang bening

Kan kupunguti sepanjang jalan terlalui
rasa hampa yang kian meninggi
bersamamu ku lalui jalan ini

#Billymoonistanaku, Seninpon, April 13-2019 = 20:20 wib



JAUH KAKI MELANGKAH
Karya MS Sang Muham


Sekian jauh kaki melangkah
menapaki jalan sunah
tapi kendali tak bisa di runcingkan
sebab rasa yang patah
di antara rerumputan basah

Kini tertinggal di persimpangan kata
hendak ku seka tapi tak bisa
meranalah hati karena tak senada

Maafkan ketidakmampuanku meramu kata
sebab sesungguhnya telah tumpul rasa
hilang di batas fatamorgana

#Billymoonistanaku, Seninpon, April 13-2019 = 20:10 wib



SEKUNTUM RESAH
Karya bersama Cempaka Ungu dan MS Sang Muham


Betapa pun kau tetaplah selasih
sekuntum resah yang menempel pada luka
tetes darah tak lagi basah
pada bening di dada
mengenangmu begitu pasrah

Melangkah seadanya
goyah tanpa daya
menggapaimu di ujung mata
semu maya fatamorgana

Kelu lidah
menahan pedih tertahan
habis usia tumpah
membunuh jemu penantian

#Belantaraibukota, Seninpon, April 13-2019 =19:39 wib



HINGGA UZUR
Karya MS Sang Muham


Andai pun jalan kita mesti bersilang lajur
Biarkan nurani tetap setia hingga uzur

#Puisiduabaris, Senipon, 04122019.--



M E R A G U
Karya MS Sang Muham


Senja turun memaparkan peristiwa
Aku meragu menapaki nuansa

#Puisiduabaris, Seninpon, 04122019.--



SADAR MENAPAKI SENJA
Karya MS Sang Muham


Alangkah jauh aku terseret nestapa
selama itu aku tak merasa
atau telah di bius kepasrahan
total penyerahan dalam pengharapan
begitu melelahkan

Begitu aku tersadar aku telah menapaki senja
garis garis ketuaan telah terbaca
di raut muka sang arjuna

Aduh betapa singkat waktu tersedia
tiba tiba telah di pertengahan senja
masih sempatkah menabur di saat tua

Ampunilah hamba Gusti Pangeran
jika waktuku habis di perantauan

#Billymoonistanaku, Senipon, April 13-2019 = 12:02 wib



kumpulan Puisi Puji Astuti - KETIKA HATI SABDAKAN CINTA



KETIKA HATI SABDAKAN CINTA


Tidak ada gunung, atau lautan
Begitu katanya....
Semua tampak ranum seperti hamparan bunga yang dihiasi lenggak lenggok gadis cantik pemetiknya.

Tidak ada resah, atau gelisah
Begitu mantap langkahnya menapaki hari - hari dengan pujaan hati
Begitu ketika hati telah bertekad untuk zahirkan rasa.

Ah,
Bicara apa aku
Tentang bunga, gunung, juga lautan
Mereka yang menemukan cinta tak akan jumpai itu semua sebagai penghalang.
Hanya cinta, cinta, dan bahagia

Mereka mampu menyuarakan senandung ditengah badai
Mereka mampu menari, bahkan dengan tubuh telanjang diatas bukit salju
Mereka mampu terlelap diatas tumpukan sekam yang dimakan api

Begitu dahsyatnya sebuah rasa "jatuh cinta"
Tidak ada dinding
Tidak ada tirai
Atau jarak ribuaan mill yang mampu menghalau "rasa" nya

Karna ketika hati sabdakan cinta
Manusia kecil bisa yakin bahwa dirinya begitu besar
Dan manusia papa menjadi lebih perkasa dari seorang raja

Tapi
Bagi seorang yang patah cintanya
Jangan pernah bayangkan apa yang dirasa
Bahkan sayatan pisau bersama kucuran garam cuka pada lukanya pun tak akan mampu wakili rasa.
Itulah cinta
Begitulah cinta

Dan aku.........
Aku adalah penikmat setiap desah cinta dalam resah juga gelisahnya

Kepahiang, 1 Juni 2009
18.21
#malammingguberpuisi



TERASING

Matahari meninggi
Aku berpeluh, kuseka sisa sisa lelah yang menggantung dimataku
Bising hiruk pikuk alam tak mampu mencuri nya dariku
Sebuah cahaya redup yang ku diami dalam jutaan detikku
Hanya cahaya redup
Namun mengasingkan aku dari semua kebisingan ini

Tiba tiba angin menyapaku
Aku terseret kesebuah titik sepi
Hening
Beku
Aku sendiri, berdiskusi dengan mimpi

Tentang cahaya redup itu
Yang kuingin selalu ada
Di siang
Juga malamku
Aku tau
Dia seperti embun yang akan bias
Seperti matahari yang akan tenggelam
Iapun akan padam

Setidaknya hari ini saja, 
Biarku diami keterasinganku
Dalam buaian rasa
Yang dibatasi sekat - sekat rindu

Curup, 27 Mei 2019
10.03



BUKAN PUISI


Aku tak menemukan diksi
Di antara wangian embun
Juga gulita malam
Aku hanya menemukanmu
Seiras wajah yang tak sengaja singgah

Aku tak mampu merangkai kata
Terlebih aksara
Tinta penaku beku
Sebeku bias - bias rindu
Yang menjelaga di batasan kalbu

Aku tak lagi menulis puisi
Tak lagi merangkai mimpi
Tak jua menagih janji
Bagiku warna pelangi tak lagi berseri
Karna senyap oleh cahaya matamu

Binarnya mengalahkan segenap cahaya
Yang pernah singgah di pelupuk mata
Aku sendiri
Menyulam nyanyian hati
Yang tercipta dari namamu

Kepahiang, 25 Mei 2019
22.11
#malammingguberpuisi



BENING


Tetes embun usai
Mentari telah mulai tinggi
Sementara mendung masih menggantung
Tak mau tinggalkan langit

Aku...
Sepasang mata lelah
Yang telah mencapai tepian langit
Lalu diam murung dibawah mendung

Aku tak usai
Meski sepanjang malam lunglai cucurkan bening tiada henti 
Hingga sampai di tepian ini

Butiran bening masih mendesak melalui aku
Lalu mengalir diatas wajah sayu
Wajah yang tak lagi dapat rasakan hangat ketika merona 

Aku adalah saksi
Seonggok daging yang bersedih
Karna dariku
Butir bening itu mencoba basuh setiap luka

Embun telah usai
Mentari trlah tinggi
Dan sepasang pipi, tak henti disapa bening
Entah tentang luka
Entah tentang mimpi
Atau tentang asa tak bermasa depan

Kepahiang, 17 Mei 2019
10.31



KELAN CAHAYA PAGI

Kadang,
Keindahan pagi memang tak dapat dilukiskan
Tidak dengan aksara kata
Juga deret tulisan

Seperti awan
Yang kerap kali terlihat lembut
Untuk kemudian turun sebagai hujan
Yang membadai dan porak porandakan bangunan rasa

Keindahan pagi 
Bagiku hanya warna pekat
Yang hadir untuk menggelapi jutaan cahaya
Hingga terang tak mampu menembus sudut mataku

Aku tersesat
Dalam naungan cahaya pagi ini
Dengan kelopak mata basah
Aku terperangkap dalam resah yang mulai singgah....

Kepahiang, 20 April 2019
05.48
#pagihitam



SISA ASA


Pada terik yang meninggi tadi
Mata bulatmu mengayun matahari
Hingga desiran angin menjamah bumi
Kau,
Tersenyum dalam kata pasrah
Menyerahkan asa pada pelukan Dia

Lihatlah
Ayunan bola matamu sibuk merayu
Rayu yang kau tancapkan pada kata yang tak pernah kau zahirkan dalam kata
Dan Dia mendengarnya, kan...

Bibir keringmu yang kau basahi dengan Asma - Nya menjadi penanda
Dan doa dalam diammu pun Dia dengar dan sambut
Lihatlah,
Tangan dinginmu yang bahkan tak kau tadahkan telah disambut – Nya

Tetaplah penuhi bolamatamu dengan binar rasa
Yang tergantung disisa sisa asa
Untukmu
Agar kakimu tak perlu bergetar ketika tanah yang kau pijak retak

Tetaplah membidadari
Di antara serpihan mimpi

Kepahiang, 27 April 2019
20.52
#malammingguberpuisi



JANGAN SANTUNI AKU


Biarkan
Biarkan saja jejak langkahku goyah
Tak perlu ulurkan tangan tuk kuatkanku
Karna bukan pada langkah atau tanah yang kupijak
Retak yang goyahkanku ada ditelapak kaki

Kau tau
Seperti saat matahari begitu terik
Tak perlu kau santuninya dengan tetes embun
Itu hanya menyusahkanmu saja
Biarlah ia berkelit
dibelakang awan yang murung merundung

Aku terbiasa berjalan dengan langkah goyah, begitupun matahari biasa bermandikan sengat panasnya

Kalam yang kau lisankan
Pasti akan membujuk jiwa patahku
Tapi tak kan mampu satukan patahan patahannya.
Luka kan tetap berdarah
Dan sudut mataku kan tetap basah

Aku terhimpit dengan segala resah
Yang tak tau bagaimana pun pada siapa kukesahkan
Aku sudah kerap menali mati rasaku
Tapi lagi
Terlepas dan berderai

Biar saja
Biar sepi menggantung raga jiwaku
Jangan iba
Jangan kasihan
Jangan santuni aku

Kepahiang, 20 April 2019
20.58
#malammingguberpuisi
#pohonbacaiaincurup
#cerdasmencerdaskan



BERHENTI


Apalagi yang ku cari
Ketika batasan bumi sudah berada di sisi jasadku
Aroma tanah basah sudah tercium begitu pekat

Ketika sepasukan gagak sedang menyeringai memandangiku dari kejauhan 
Liurnya menetes seakan aku adalah sebujur bangkai
Mereka menyayati tubuhku dan mengulitiku dengan rasa lapar

Aku
Seonggok bangkai bernyawa
Yang terlelap dengan berselimut air mata juga rasa luka
Apalagi yang kucari dalam keadaan ini
Kecuali berhenti

Aku berhenti bicara mimpi
Aku berhenti bicara cinta
Aku berhenti bicara rasa
Tentang warna biru yang kerap warnai sanubariku
Aku berhenti sebutnya rindu

Aku
Adalah jasad yang hidup dalam kematian
Melewati ribuan hari tanpa pagi juga senja
Bumiku berwarna pekat malam
Sedangkan tempat bernaungku adalah pemakaman tanpa kamboja juga nisan

Aku.....
Mati suri dalam jutaan mimpi

Kepahiang, 29 April 2019
18.02



KEBAHAGIAAN


Penanda apa
Gulungan awan pada sisi biru langit
Yang meneduhkan sesaat
Sampai kemudian angin membuyarkan jadi serpih di bentangan langit

Kau tau
Diantara serpihan itu aku menunggumu
Menunggu sampai kau menyentuh garis senyum disudut bibirku
Menunggu sampai kau mengecup sisa embun disudut mataku

Aku lelah
Melalui ribuan duri untuk temuimu
Hamparan bumi sampai enggan mengalasi tapak kakiku yang penuh luka ini.

Mungkin sampai senja usai dan tak akan pernah kembali 
Juga sampai embun bias dan tak akan pernah bertemu fajar lagi
Aku tak kan bisa temuimu

Sebuah kata yang diagungkan kedua pasang mata teduh itu
Yang memimpikannya menjadi milikku sejak hariku dimula hingga nafasku usai
Mungkin akan kumiliki
Mungkin pula moksa

Kepahiang, 04 Mei 2019
20.30
#malammingguberpuisi



AIR MATA


Tulang rusuk yang paling bengkok
Demikian perempuan diumpamakan
Dengan kerapuhan, kelemahan, juga penanda mudahnya ia menjadi patah

Perempuan tidaklah serapuh itu
Ada air mata, 
Yang menjadi penanda betapa kuatnya ia

Laki - laki
Kalian akan pecah jika harus menanggung perih yang kerap dibebankan pada qalbu perempuan

Air mata perempuan itu kekuatan
Air mata perempuan adalah pembasuh 
Yang darinya bibir bisa tetap sunggingkan senyum setelah lalui ribuan malam dalam tangisan

Untuk perempuan dimanapun
Dengan malam sepekat apapun
Dengan luka seperih apapun
Kita adalah perempuan
Yang akan tetap menjadi bunga mekar meski ditempatkan pada pada gurun panas atau benua bersalju

Kepahiang, 10 Mei 2019
06.34



BUNGA MERANA


Adalah setangkai bunga, yang terbiar terdampar ditepi pantai
Tak ada yang menemukannya disana
Kecuali bebatuan yang kadang menciumnya ketika debur ombak memaksa mendekatkanya. 
Ya,
Setangkai bunga merana
Warnanya masih indah, tapi tak akan lama
Matahari yang terik pasti akan keringkan kelopaknya
Atau angin darat akan bawanya ketengah samudra
Untuk kemudian lungset oleh gulung gemulung ombak 
Sudahlah
Jangan terpaku pada nasib bunga
Bukankah bunga hanyalah alam
Dan alam memiliki hukum demikian
Tiada kekalan disana
Pada bunga
Ombak
Bahkan makhluk bernyawa 😊

24-01-19
I'm back


SALAHMU PADA SUNYI

Jangan coba melerai sepi,
karna ia akan membawamu kedalam peraduan paling sunyi
di pusara yang tak bisa kau pandang pun dengar tentang cinta dan mawar merekah
Begitu lengang
Seperti nyanyian rembulan, di sisa pertiga malam
Syair apa yang mungkin kau dapat darinya

Kau diam terpaku
Menyentuh bibir rembulan dengan mata terpejam
Mendengar setiap dendang yang tak bersuara

Kau melerai sepi, kan ?
Apa yang kau dapat ?
Pekat sunyi 
Di tengah rimbunan belantara
Hanya ditemani nyanyian tanpa suara mengerjap dibawah bederang tanpa cahaya

Karya : Puji Astuti
Kepahiang, 03 Maret 2019
23.17


Kumpulan Puisi I Sha - AKU LELAH



MATI DALAM BERPUISI
I Sha


Aku tersesat dalam imajinasi
Mengira engkaulah sumber inspirasi
Tarian cinta berselimut ilusi
Hantarkan jiwamu mengisi puisi

Aku begitu konyol, hingga lepas kontrol
Hatiku diam-diam kau borgol
Aku menyerah menyimpan dongkol

Amarah bergejolak pudarkan rasa
Hantaman emosi mencekal cemburu buta Berdenging ribuan lebah di kepala
Menyengat raga tanpa nyawa

Aku mati, untuk menulis puisi
Kehilangan semua energi
Terhempas ke ruang sepi
Tergugu dalam tangis menyesali

Aku rapuh, di depanmu aku luruh
Atas nama cinta aku jatuh
Dalam cerita romansa yang trenyuh
Berselimut rindu yang telah lusuh

Aku bersimpuh, merenung
Sudah cukup hati terkatung-katung
Dilema cinta tak berujung
Biarlah kini bintang murung
Karena owl tak lagi bersenandung
...
Palembang, 30 Mei 2019





AKU LELAH
By : I Sha


Netra memerah
Tirta pun tumpah
Menahan deru amarah
Tangisku pun pecah

Pergilah
Memang aku yang salah
Rembulan pun sudah lelah
Menemani malam mencumbu resah

Aku letakkan kening di sajadah
Buang kesah untuk merendah
Selagi nurani masih terarah
Biarkan aku kembali berserah

Aku lelah
Tapi tak ingin menyerah

Palembang, 30 Mei 2019


Kumpulan puisi Samodera Berbisik - RIMBA CINTA





KEKASIHKU
Karya: Samodera Berbisik


Engkau berlari mengejar pengembaraan aksara
Menimang setitik rindu yang kutinggal di angkasa
Sepenuh hati kau kembalikan dalam rasa
Kita berpeluk mendekap luka goresan lara

Kekasih kukira engkau terlena
Meratapi koyaknya sebentang layar jiwa
Ternyata memeluk dalam rindu membara
Aku terkulai tak berdaya

Tak ada lagi keraguan membayang
Senyummu selalu terkenang
Menyelimuti seribu gamang
Dan aku luruh dalam pandang

Kupunya hati telah kuserahkan
Pada cinta yang engkau tawarkan
Kini tinggal harap kebahagian
Padamu kekasih pujaan

Kutunggu engkau di sudut malam
Untuk menyemai cinta terpendam
Pada sebentuk jiwa terdalam
Aku dan kamu saling menggenggam

Rindu kita yang sedang bergelora
Mengecup segala cerita lara
Aku kamu sepasang jiwa
Bertaut karena cinta

Tangerang, 30 Mei 2019
#Salammesrakuuntukmukekasihku



TELAGA RINDU
Karya: Samodera Berbisik

Terik menyengat jiwa
Mengusik kembali setitik lara
Bermain cerita usang di pelupuk mata
Menyentuh sendu pilu di rongga dada

Angan melayang menembus kabut
Rindu pun menepis kalut
Terduduk aku sedikit teringsut
Melepas gundah kian menyudut

Aku ingin berlari meninggalkan sesaknya perih
Menyusuri sepi bersama senandung lirih
Menemukanmu duhai kekasih
Untuk menenggelamkan seribu perih

Netramu... telagaku
Menyejuki gundah kalbu
Aku ingin menyelami rindu
Pada kehangatan jiwamu

Gundah ini menemani haru
Dekap aku dalam hangat kecupan rindu
Dan biarkan aku tenggelam dalam telaga netramu
Tanpa terucap sepatah ragu

Sejatinya dirimu
Telaga rindu
Membiru
Di setiap waktu

Tangerang, 02 Juni 2019



RIMBA CINTA
Karya: Samodera Berbisik


Perempuan puisi mengais aksara dalam setiap perjalanan. Merangkaikan dalam paragraf-paragraf kerinduan. Dan terciptalah sebuah cerita dalam lakon pementasan fragmen dunia

Ia tak lagi menyanjung sunyi, kebekuan hati pun telah mencair. Seberkas sinar melewati celah dedaunan menghangati jiwanya. Mengikis setiap jerit pilu palung nadi

Ia menyemai benih asih pada belukar rimba cinta. Bunga-bunga bermekaran, dan kumbang jantan menghisap madunya Terjadilah siklus alam untuk terjadi sebuah pembuahan.

Rimba cintanya berkembang, tumbuh subur penuh keindahan. Memecah kesunyian yang selama ini bertahta pada singgasana keheningan

Perempuan puisi bersimpuh di atas sajadah pengharapan. Air matanya berderai memecah sepertiga malam. Namun kali ini adalah bening kristal kebahagiaan. Syair mengalun merdu menghapus setiap titik titik pilu. Yang telah sekian waktu memenuhi lembar-lembar peran elegi kehidupan

Kini perempuan puisi tersesat dalam rimba cinta sehingga ia pun enggan untuk pulang. Bersama bidadari-bidari kecilnya membangun istana kebahagiaan dalam dekapan sang pangeran

Tangerang, 02 Juni 2019



PELABUHAN ASA
Karya: Samodera Berbisik


Melepas jangkar, biduk pun bersandar
Selembar layar, usai berkibar
Pohon-pohon juntaikan akar
Senjaku di tepian pantai nan hingar

Ritme rindu bersimphony seiring nyanyian alam
Terpenggal sebuah sajak dalam geram
Saat rembulan menyapa kelam
Dan aku luruh dalam diam

Aku... kamu adalah kita dalam ikatan cerita cinta
Menyemai rasa dalam aksara makna
Tanpa meminta dalam sebuah pinta
Mengalir deras hingga bermuara

Sentuhan tulusmu menyemai benih kasih
Mengusik bilik hati yang telah tersisih
Oleh serpihan segala perih
Yang mengunung berkawah getih

Teduhnya pandangan netra
Mencairkan keangkuhan rasa
Aku tak berdaya saat sepasang tangan mendekap sukma
Sehingga hati tak mampu mengelaknya
Senyummu menuntun langkah menuju pelabuhan asa

Tangerang, 31 Mei 2019



MENGAKAR DAN MENJALAR
Karya: Samodera Berbisik


Rimba paling belantara di antara perdu menjalar dan mengakar. Sepucuk pinus melambai, menari bersama sepoi sang bayu. Aku terlampau ringkih dalam rengkuhmu, untuk menatap terik sang surya hingga senja menyapa

Lantunan kidung merdu menyentuh kalbu hingga ke palung nadi. Rindu ini merintih menyambut kecupan hangat sepasang kelopak hasratmu. Aku terkulai dalam belaian kasih sayang

Tak akan pernah ada waktu membuatku berpaling dari pandangan netramu, duhai kekasihku. Tersebab jiwa telah mengakar dan menjalar mengikat seluruh persendian

Usah engkau pertanyakan lagi tentang benih asih yang tertanam, hati pun telah mendengarkan suara gemuruh kerinduan ini menunggu dekapanmu

Telah kuserahkan hati dan jiwa kepada kedalaman palung nadi hingga engkau dan aku mengakhiri, oleh sebuah akhir sejati

Tangerang, 01Juni 2019



SELAMAT PAGI CINTA
Karya: Samodera Berbisik


Tersungging senyum manis pada sepasang kelopak mawarnya. Bersenandung merdu relung hati menyanyikan lagu rindu. Tentang hadirnya cinta sang pujangga bermata elang namun bak telaga menyejukkan jiwa

"Cinta itu buta.Kan kutempuh ribuan jarak untuk memeluk jiwamu duhai kekasihku." Berkata sang pujangga dalam sepenggal syair.
"Tapi aku tak mau buta karena cinta, karena ia begitu suci." Balasan sebait sajak perempuan puisi

Selamat pagi...usah lagi risau tentang semua. Perasaan suci akan hadirnya cinta sejati. Mengaliri denyut nadi sejernih mata air dari perut bumi. Bening tiada setitik debu mengotori. Begitu indah berpadu dua hati meski harus tak saling memiliki.
.
Cinta tak pernah salah. Namun ruang dan waktu tak layak menghuni. Biarlah kita menikmati kebersamaan tanpa saling menyakiti. Mengalir sedemikian sempurna dalam siklus tangan sang Illahi Robbi
.
Tersenyumlah. Sambut sang mentari dan katakanlah dari kedalaman sanubari, Selamat Pagi Cinta

Tangerang, 03 Juni 2019



LANGIT IKUT MENJERIT
Karya: Samodera berbisik


Di hari yang fitri hati ingin kembali suci
Membuka lembaran putih tak setitikpun hitam mewarnai
Sebuah keinginan mudik yang menjadi tradisi
Mengundang kegalauan berarti

Kekecewaan begitu sakit
Saat ticket terasa menggigit
Kening semakin mengernyit
Dan langit ikut menjerit

Duuhhh..
Terpaksa mudik tertunda
Tanpa bisa berbuat apa
Senyum tercipta dengan paksa
Menutupi rasa kecewa

Esok masih ada waktu
Untuk kembali meramu mau
Di tahun mendatang bertemu
Lebaran yang di tunggu

Semoga tak ada lagi melejit
Ticket yang terjepit
Dan langit
Tak lagi ikut menjerit

Tangerang, 06 Juni 2019



PANGERAN HATI
Karya: Samodera Berbisik


Tersemat rapat dipalung terdalam, namamu indah bersemayam. Tak akan se incipun tergeser. Bait-bait rindu, tak akan aku senandungkan untukmu, keikhlasan atas kepergian aksaramu yang tertanam dalam pusara, bertabur seribu kamboja

Kesakitan luar biasa, menyelimuti ratapan jiwa, saat senyummu mengangkasa berbaur bintang gemintang. Sementara rinduku begitu bergelora mengharap dekapmu, ternyata bualan kemunafikan

Aku bersama anak-anak puisi sekarat dalam pilu menyayat. Dan...Maaf, jawabmu berlalu. Pangeran hati, semua telah menepi, namamu dilubuk hati terbingkai dalam kenangan

Kini biarlah aku merasakan apa yang tak pernah kau berikan. Sebuah ketulusan dari elang nan bertelaga penyejuk. Pergilah dengan ketenangan atau kepuasan yang entah... engkau rasakan

Pangeran hati. Maaf akupun akan pergi bersama sang pengisi sunyi yang kini mewarnai lembar-lembar hati ini

Perjalanan
Tangerang-Bekasi, 06 Juni 2019



DETAK-DETIK
Karya: Samodera Berbisik


Detak-detik berdetak menghentak
Denyut jantung memacu rasa bertindak
Ingin hasrat memeluk tanpa sesak
Kerinduan yang tiada dapat terelak

Oooh kekasihku, andai tak berjarak raga
Akan selalu terselami indahnya telaga
Dari netramu, menyejuki jiwa
Dan... aku terpaku, tak berdaya

Detak-detik berdetak tak terkendali
Selalu senyummu kuingini
Mewarnai lembaran hati
Menjelajah sunyi, dalam rindu tak bertepi

Sang pujangga, diksi kita mengasuh aksara cinta, berpuisi dalam rindu
Aku membelai, setiap detak jantung mengisi detik-detik denyut nadimu
Kukecup seribu mesra, peluh kerinduan memacu dalam laju
Saat engkau berlari menenangkan hasrat memburu

Detak-detik... biarkan mengalun syahdu
Tanpa menabuh pilu
Tiada irama sendu
Terus merah jambu yang membiru

Tangerang, 05 Juni 2019



SETITIK RINDU
Karya: Samodera Berbisik


Setitik rindu berpijar di kuncup hati
setetes embun membasahi
Bermekaran semerbak mewangi
Saat kau sentuh dengan kecupan surgawi

Busung dadamu menenggelamkan kesunyian
Kidung merdu mengalun memecah keheningan
Berdegub detik detak jantungku tak beraturan
Saat peluk bersatu menyapa kerinduan

Ketika malam tiada berbintang
Engkau datang menyemai kebahagiaan
Langit hatiku seketika cerah cemerlang
Menyambut hangatnya sebuah dekapan

Telah terbingkai dalam figura cinta
Kecupan kecupan mesra yang engkau lukiskan
Pada garis-garis sederhana bak bulir intan permata
Memenuhi hamparan hatiku yang kasmaran

Setitik rindu berkembang meluah membasahi kepingan atma
Indah membiaskan merahnya merah muda
Aku terbuai ayunan cinta yang engkau hembuskan
Pada nafas aksara-aksara puisi kita

Tangerang, 04 Mei 2019



CINTA SETITIK JEDA
Karya: Samodera Berbisik


Benih asih yang engkau semai, bersemi semisai belukar menjalar dan mengakar pada rimba rindu
.
Sang pawana berhembus menyenandungkan asmara... bergelora. Riuh melantukan doa kebersamaan dalam buncah bungahnya rasa
.
Ketika setitik cemburu membidik buntala, menyapa kepekaan rasa, merajuk inginkan belai mesra sebagai naluri jiwa. "Salahkah aku menciptanya?." lirih perempuan puisi berkata.
.
Malam berlalu, lelap pun dalam resah, sang pujangga membiarkan arutala muram dalam pejam, dan cinta setitik jeda menguasai hati sang perempuan puisi
.
Ketika pagi telah menyapa sepi menyapa. Begitu ngelangut rerasa jiwa.Tak ada senyum menghiasi tersebab Cinta Setitik Jeda

Tangerang, 07 Juni 201