UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Minggu, 02 Juni 2019

Kumpulan Puisi Hidayat Almansuri - BIMBANG SANUBARI



BIMBANG SANUBARI

Kau
yang berulangkali
mencoba tuk menggenggam hati

Bisakah
rasa ini kau miliki

Mengikat sanubari
dengan kesungguhan diri
dalam kebimbangan isi
yang selalu datang
silih berganti

Akankah
semua ini kan abadi
entahlah

Mengapa disetiap saat
bayangmu selalu datang
menghampiri

Mungkinkah
hatiku telah terkunci

Sungguh
aku tiada mengerti

#Hidayat
kediri 30 mei 2019



DI DINGIN PAGI

Cahaya mentari
membelah langitku
di awal hari ini
yang begitu sunyi

Dedaunan
yang bergoyang tertiup angin
seakan melambai-lambai
bagai bocah kecil
yang minta di peluk
saat terbangun dari mimpi

Ia begitu dingin
dengan lembar yang basah tersiram embun
di hadapan sang fajar yang menanti

Dan sepi ini
begitu sempurna
dengan hilangnya
bayang-bayang indahmu di pelupuk mata

Semua seakan menjauh pergi
bagai malam tadi
yang menghilang
tanpa permisi

#Hidayat
Kraksaan 03 juni 2019



RASA DI MALAM SEPI


Sendiri
terjaga di malam sepi
hanya memandang bintang
di langit yang tinggi

Terfikir tentang rasa hati
tuk selalu berbagi
semua isi
dari dalam nurani

Rasa yang berbisik
kadang lirih
kadang pula bergemuruh
bagai debur ombak
di lautan yang biru

Rasa yang datang
tanpa harus mengusir

Berbisik
namun terdengar nyata

Mengisi
namun tak membuat sesak

Rasa yang mengajak
tanpa memaksa
karena ikhlas jiwa
adalah jalannya

Sesuci embun
yang mengiringi hadirnya
berharap sejuk abadi
di hati yang dihinggapi

#Hidayat
Kraksaan 07 juni 2019



SINAR KEYAKINAN

Alam memang selalu
menghadirkan kejutan
dengan memberi kita
banyak jalan sebagai pilihan

Yang kadang kala
membuat kita bingung
karena akhirnya
tak seperti yang kita harap kan

Tapi aku selalu
memiliki satu kekuatan
yaitu keyakinan

Hingga bila nanti
malam tiada lagi
ber tabur bintang
dan siang pun
tiada lagi ber cahaya

Aku ber harap dengan pasti
pada keyakinan diri

Yang 'kan memberi sinar
tuk menerangi jalan
di gelap nya alam ini
agar tak tersesat
dalam kelam nya hidup

#Hidayat
Kediri,14 juli 2019



MIMPI YANG DUSTA

Kau yang selalu datang
bersama rayuan manja
kala malam mulai menyapa

Kau imingi otak ku
dengan keindahan semu
membuai semangat ku
hingga terkapar tak berdaya

Kau lah mimpi yang dusta
selalu mencoba bayangi rasa
menitik rasa penasaran di jiwa
tentang keindahan
yang tak berkesudahan

Sampai kapan kah
kau kan selalu menjajah otak ku..?

Tidak
tak kan ku biarkan
semua ini berlarut
di hidup ku

Ku kan bergegas temui pagi
meminta ke relaan nya
meminjamkan Sang Surya pada ku
tuk membakar
semua mimpi yang hanya
angan belaka

#Hidayat
Kediri,14 juli 2019



KSATRIA SENJA

Ku mulai hari
Kala Sang Mentari
Mulai tergelincir pasti
Di langit atas bumi

Ku langkahkan kaki
Laksanakan tugas suci
Bersama do'a dalam hati
Pada Sang Ilahi Robbi

Senja ku arungi
Dengan semangat tinggi
Sepenuh keyakinan diri
Untuk keberkahan hidup ini

Ksatria senja
Berjuang dengan seksama
Menyatukan kemampuan jiwa dan raga
Untuk sebuah cita-cita

#Proling,30/07/19




Puisi kolaborasi
Edisi 30

Hidayat - Dini Amelia
DI BERITA PAGI


Membuka mata di awal pagi. Sambil di temani secangkir kopi dan sajian berita dari media informasi.
Apa kabar, untuk dosa-dosa yang di tuhankan.
Juga mantra-mantra beraroma benci
Yang dengan tamak menjagal beberapa hak privacy..?

Apa kabar untuk drama-drama munafik berlevel smart tertinggi,
Seperti makanan basi yang dikomsumsi berulang kali...?

Sungguh sebuah ironi di kehidupan yang memuja kebebasan, namun tanpa perasaan.
Yang bisa berbuat semaunya tanpa berfikir lagi akibatnya.
Apakah ini yang di sebut ber ekspresi dalam kebebasan..?

mentari pagi
para tokoh bernyanyi
di surat kabar

Jkt - Semarang, 27/11/19



Puisi kolaborasi
Edisi 29

Hidayat - Nhirya Alisha
BAYANGAN MERINDU


NA : Sosokmu nan rupawan
Kubuka disetiap lembar sunyi
Kusebut dalam kerinduan
Terselip di setiap doa hati.

HA : Usah kau sanjung adaku
Hanyalah seorang pria lalu
Usah pula kau beri rindu
Hanya 'kan membebani kalbu.

NA : Dari kejauhan tempatku
Kucoba peluk erat bayangmu
Begitu sangat berartinya hadirmu
Walau hanya dalam khayalan semu.

HA : Hanya bisa kupanjatkan
Do'a tulus murni pada Tuhan
Semoga kau bisa dapatkan
Segala apa yang kau cita-citakan
Dalam likunya perjalanan kehidupan.

Cibubur - Jkt,26/11/19



Puisi kolaborasi
Edisi 28

Hidayat - Pita Yishun Arsya
BILAKAH DAMAI ITU SINGGAH


Malam ini angin berdesir tak biasa
Ada kelam yang mewarnainya
Hening sunyi beraroma anyir darah
Entah di bumi mana tanah berubah merah.

Aku sendiri menyaksikan
Hilangnya inti rasa kemanusiaan
Mungkin bila sudah habis masa dunia
Semua ini akan mereda.

Tirani keculasan seakan enggan melenggang
Harum nirwana entah kapan bertandang
Desingan peluru bilakah kelak akan hilang
Sungguh, aku berharap merdeka itu segera datang.

Mungkin perdamaian sebatas angan
Bila dijadikan sebagai adu kekuatan
Sebab semuanya itu
Hanya akan melahirkan dendam baru.

Jkt-Singapura ,25/11/19



Puisi kolaborasi
Edisi 26

Hidayat almansuri - Ifa Fadillah As-syawal
DI BAYANG PELANGI HATI


IFA : Setitik embun memberikan kesejukan atma
Aksa memandang penuh asa di ujung cakrawala
Ketika sadar hadirmu tak jua ada
Meniti bayangmu disetiap sengal lara

HA : Usah kau raba adaku
Hanya 'kan membuat kecewa hatimu
Karena kusadar siapa aku
Hanyalah bayangan semu yang coba hadir di kehidupanmu

IFA : Aku melukismu dalam kanvas biru
Menarik disetiap fatamorgana sembilu
Di ujung senja kian kelabu
Memberikan oase dalam peluk pilu

HA : Moga 'kan kau dapati warna indah harapan
Dari sebilah pelangi hati yang tertawan
Agar ku pun bisa saksikan
Senyumanmu yang sungguh menawan.

Jkt - Bekasi , 24/11/19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar