Sepiku....
Pagi yang dingin
Dikamar kumasih terbaring
menatap langit-langit
Suara burung kenari merdu berkicau dibalik jendela
ingin kulepas malam membuang sepi
menyambut pagi dengan hati yang diputik rindu
namun dinginnya pagi seperti dinginnya hatiku
Oleh : Dewi Tisnawaty BataridgRilangi
Bulukumba, Sulawesi Selatan
Minggu, 08 Desember 2013
BIARKANLAH LUKA ITU SEMAKIN MENUSUK JANTUNGKU
haru kalbu bergetar darah
sendu biru di tikam amarah
nyanyian angin menggelar serapah
di pucuk malam purnama jiwaku semakin gelisah
mimpimimpi mulai merapal nisan angkara
udara benci tak lagi batasi diri
menembus menusuk dalam pembuluh nadiku
mengkhianati segala janji
tentang sebuah cinta yang pernah bersemi
kemudian perlahan demi perlahan
kuusung segunung keperihan hati
sampai setinggi mentari
agar kau tahu betapa tersiksanya jantungku
yang bernafas dalam lumpur rasa yang penuh luka
o,bathara durga
lekas kau selimuti sukmaku dengan keangkuhanmu
agar aku mampu menahan terjalnya tebing kalbu yang begitu sendu
sebab di sini di atas langit cintaku telah terbungkam seratus juta kabut merandu
yang semakin membuat rinduku membeku
kesepian yang panjang,telah membentang
menggerogoti amsal makna sebuah kebahagiaan rasa
dan degup jantungku semakin terkekang
di barisan kata-kata yang kau ucapkan
sebagai perpisahan
nur,
jangan kau utarakan lagi
hawa langit semakin menghimpit
pergilah saja tinggalkan pintu yang berderit
agar jejakmu masih dapat aku kait
untuk pengobat hati kala rasa semakin menjepit
nur,
pergilah,pergi sayang
Oleh : Kakek Jomblo Tampan
roemah api,1999
sendu biru di tikam amarah
nyanyian angin menggelar serapah
di pucuk malam purnama jiwaku semakin gelisah
mimpimimpi mulai merapal nisan angkara
udara benci tak lagi batasi diri
menembus menusuk dalam pembuluh nadiku
mengkhianati segala janji
tentang sebuah cinta yang pernah bersemi
kemudian perlahan demi perlahan
kuusung segunung keperihan hati
sampai setinggi mentari
agar kau tahu betapa tersiksanya jantungku
yang bernafas dalam lumpur rasa yang penuh luka
o,bathara durga
lekas kau selimuti sukmaku dengan keangkuhanmu
agar aku mampu menahan terjalnya tebing kalbu yang begitu sendu
sebab di sini di atas langit cintaku telah terbungkam seratus juta kabut merandu
yang semakin membuat rinduku membeku
kesepian yang panjang,telah membentang
menggerogoti amsal makna sebuah kebahagiaan rasa
dan degup jantungku semakin terkekang
di barisan kata-kata yang kau ucapkan
sebagai perpisahan
nur,
jangan kau utarakan lagi
hawa langit semakin menghimpit
pergilah saja tinggalkan pintu yang berderit
agar jejakmu masih dapat aku kait
untuk pengobat hati kala rasa semakin menjepit
nur,
pergilah,pergi sayang
Oleh : Kakek Jomblo Tampan
roemah api,1999
CINTA TAK PERNAH DI LUPAKAN
Kelmbutan hatinya membuatku terpana...
Melihat kehindahan Rembulan,
Sama seperti melihat keindahan wajahnya.
Sungguh kuat dia menghadapi ini semua...
Menghadapi keaadaannya yg begituh nyata.
Merasakan penderitaannya sendirian.
Dan mengukur penderitaan diatas mimpi...
Walau dia hanya Bidadari tanpa sayap,
Tapi kelembutan hatinyalah yang membuat ku seperti.....
Berada di atas awan.
Oleh: Zentha
Kiriman : Gunawan Cë'iyë RcëzQtor
Melihat kehindahan Rembulan,
Sama seperti melihat keindahan wajahnya.
Sungguh kuat dia menghadapi ini semua...
Menghadapi keaadaannya yg begituh nyata.
Merasakan penderitaannya sendirian.
Dan mengukur penderitaan diatas mimpi...
Walau dia hanya Bidadari tanpa sayap,
Tapi kelembutan hatinyalah yang membuat ku seperti.....
Berada di atas awan.
Oleh: Zentha
Kiriman : Gunawan Cë'iyë RcëzQtor
MAHA KARYA CINTA
di bangkitkannya jiwa yang rapuh
di kuatkannya jiwa yang luluh
menghadapi kerasnya badai
panasnya api
membekunya dingin
dan pedihnya luka mahaluka
dalam cinta tak pernah ada benci
karena cinta tak mengenal sakit hati
cinta hanya mengenal manisnya duka
indahnya sebuah luka
dan binar binar sakit hati
yang tetap indah dalam relung hati
sementara kebencian datang dari jiwa yang rapuh
selalu ingin menguasai
dan selalu ingin benar sendiri
cinta adalah pengorbanan
cinta adalah rasa yang megah
yang menuntumu bahagia
karena cinta adalah rasa yang luar biasa
yang diciptakan Tuhan bagi manusia....
Oleh : Jaka Malela
Jakarta
di kuatkannya jiwa yang luluh
menghadapi kerasnya badai
panasnya api
membekunya dingin
dan pedihnya luka mahaluka
dalam cinta tak pernah ada benci
karena cinta tak mengenal sakit hati
cinta hanya mengenal manisnya duka
indahnya sebuah luka
dan binar binar sakit hati
yang tetap indah dalam relung hati
sementara kebencian datang dari jiwa yang rapuh
selalu ingin menguasai
dan selalu ingin benar sendiri
cinta adalah pengorbanan
cinta adalah rasa yang megah
yang menuntumu bahagia
karena cinta adalah rasa yang luar biasa
yang diciptakan Tuhan bagi manusia....
Oleh : Jaka Malela
Jakarta
KATA HATI
-kata hati :
wktu, kni ku mulai ingat kmbali tentang wktu, wktu d.mna jntung hti ini brlabuh di dada'y,,
anggun dan sderhna, lembut manis senyum'y kni slalu trbyanx, menari indah dlm imajinasi,,
siapa dia ?
santi kata'y,,
santi, ku jtuh cinta,, jtuh cnta dgn'y gdis yg brkrudung,,
tuhan, ijinkan aku ti"pkan jantung hti ini di dada'y,, q ingin memiliki'y, berikanlah jlan utk ku meminang'y,, q cnta dia q syanx dia,,
Oleh : Frank Riyan
Wonosobo, Jawa Tengah
wktu, kni ku mulai ingat kmbali tentang wktu, wktu d.mna jntung hti ini brlabuh di dada'y,,
anggun dan sderhna, lembut manis senyum'y kni slalu trbyanx, menari indah dlm imajinasi,,
siapa dia ?
santi kata'y,,
santi, ku jtuh cinta,, jtuh cnta dgn'y gdis yg brkrudung,,
tuhan, ijinkan aku ti"pkan jantung hti ini di dada'y,, q ingin memiliki'y, berikanlah jlan utk ku meminang'y,, q cnta dia q syanx dia,,
Oleh : Frank Riyan
Wonosobo, Jawa Tengah
LELAH
Lelahku...
Perjalanan ini begitu sangat panjang
kerikil-kerikil tajam kerap membuat langkahku terjatuh..
aku berusaha untuk berdiri dan kembali berjalan..
Berjalan menyusuri tepian
saat ini aku kembali lelah dengan perjalanan ini..
hingga aku jatuh, terasa sesak dadaku...
mampukah kuberdiri melanjutkan perjalanan yang penuh dengan kerikil-kerikil tajam?
Oleh : Dewi Tisnawaty BataridgRilangi
Bulukumba, Sulawesi Selatan
Perjalanan ini begitu sangat panjang
kerikil-kerikil tajam kerap membuat langkahku terjatuh..
aku berusaha untuk berdiri dan kembali berjalan..
Berjalan menyusuri tepian
saat ini aku kembali lelah dengan perjalanan ini..
hingga aku jatuh, terasa sesak dadaku...
mampukah kuberdiri melanjutkan perjalanan yang penuh dengan kerikil-kerikil tajam?
Oleh : Dewi Tisnawaty BataridgRilangi
Bulukumba, Sulawesi Selatan
MIMPIKU
Suatu saat nanti.......
Aku ingin jadi orang sukses....
Aku berjanji akan meraih mimpi ini.......
Walaupun aku terjatuh sekalipun........
Aku akan bangun saat aku terjatuh........
Aku akan berdiri walau badai menerpa......
Aku akan semangat walau semua mengalah.....
Aku adalah aku yang pantang akan menyerah.....
Aku,akan selalu berdo'a pada Tuhan...
Berdo'a dan berusaha tuk meraih mimpi.....
Walau aku terjatuh dan sakit......
Aku berharap mimpi ini akan tercapai.......
Oleh : Oleh Putri Anzali R
Kiriman : Gunawan Cë'iyë RcëzQtor
Aku ingin jadi orang sukses....
Aku berjanji akan meraih mimpi ini.......
Walaupun aku terjatuh sekalipun........
Aku akan bangun saat aku terjatuh........
Aku akan berdiri walau badai menerpa......
Aku akan semangat walau semua mengalah.....
Aku adalah aku yang pantang akan menyerah.....
Aku,akan selalu berdo'a pada Tuhan...
Berdo'a dan berusaha tuk meraih mimpi.....
Walau aku terjatuh dan sakit......
Aku berharap mimpi ini akan tercapai.......
Oleh : Oleh Putri Anzali R
Kiriman : Gunawan Cë'iyë RcëzQtor
TENTANG TIGA RASA DI SERPIHAN MALAM.
Bulan,
kamu tak akan pernah tahu
kapan aku merindu cinta
hingga mati dan hidup
bagai tak mati dan tak hidup
ya, karena kamu berteman bintang,
sedang aku cumbui pinus kering.
Oleh : Alex Tanjung
Ciputat,
19112013.
kamu tak akan pernah tahu
kapan aku merindu cinta
hingga mati dan hidup
bagai tak mati dan tak hidup
ya, karena kamu berteman bintang,
sedang aku cumbui pinus kering.
Oleh : Alex Tanjung
Ciputat,
19112013.
SENANDUNG MANTERAMU
Ter'ngiang-ngiang
bait2 kutukan mu
yg kau snandungkan
lwat mantra indah mu,
yg tk berhujung
Makian mu Yg dhulu kau hapalkan
tk bsa lg q hapus
sdah brparut hitam
dLam catatan masa silam
nYanyian murka mu
yg sring kau pekik'kan
lewat kisah dogengmu
yg mlelapkan jiwa kami
trtdur pulas dlam ratapan airmata
bak lagu merdu
di mlam nan sYahdu
kini jd goresan masa lalu
namun,
jika sluruh dunia
mghenyak mu Hina,
sumpah demi Masa
kan Q sumbat
stiap mulut mreka
yg mgucap LapaZ hina
pdamu
kan ku hpus stiap kata
yg mgucur airmata mu,
wlau dgn merah darah q yg memucat
demi marwah mu
yg mulia.
org tua Q
BY : DerY A.S
Kiriman : Dery Alfharis Ltc
bait2 kutukan mu
yg kau snandungkan
lwat mantra indah mu,
yg tk berhujung
Makian mu Yg dhulu kau hapalkan
tk bsa lg q hapus
sdah brparut hitam
dLam catatan masa silam
nYanyian murka mu
yg sring kau pekik'kan
lewat kisah dogengmu
yg mlelapkan jiwa kami
trtdur pulas dlam ratapan airmata
bak lagu merdu
di mlam nan sYahdu
kini jd goresan masa lalu
namun,
jika sluruh dunia
mghenyak mu Hina,
sumpah demi Masa
kan Q sumbat
stiap mulut mreka
yg mgucap LapaZ hina
pdamu
kan ku hpus stiap kata
yg mgucur airmata mu,
wlau dgn merah darah q yg memucat
demi marwah mu
yg mulia.
org tua Q
BY : DerY A.S
Kiriman : Dery Alfharis Ltc
AKU BERKATA
Aku memandangi kilauan di balik hujan,
mereka menari dalam sendu yang tak beruang
mampu meliuk di atas racik lembaranku
aku datang membawa puing kemayu dunia
aku B-E-R-K-A-T-A
terbata T-A-R-A
sebatas K-A-T-A
menjamu U-D-A-R-A
Oleh : Alex Wahyu
Padang, Sumatera Barat
mereka menari dalam sendu yang tak beruang
mampu meliuk di atas racik lembaranku
aku datang membawa puing kemayu dunia
aku B-E-R-K-A-T-A
terbata T-A-R-A
sebatas K-A-T-A
menjamu U-D-A-R-A
Oleh : Alex Wahyu
Padang, Sumatera Barat
AKU BERTANYA
AKU BERTANYA
APA YANG TELAH KUPERBUAT SEMALAM
AKU BERTANYA
APA YANG BISA KUPERBUAT HARI INI
DAN..
AKU BERTANYA
APA YANG AKAN KUPERBUAT ESOK HARI
AKU TAK PERNAH BERTANYA
APA YANG TELAH MEREKA PERBUAT
BUKAN KARENA AKU SOMBONG..
BUKAN KARENA AKU TAK PEDULI
TAPI AKU TAK INGIN MEREKA SALAH ARTI
AKU BERTANYA...
SUDAH LURUSKAH JALAN KU SAAT INI.
SUDAH BENARKAH NIAT KU MELEWATI JALAN INI..
oleh : M. Syahrial, SH, MH.
Tanjungbalai,Sumatera Utara
PESONA CINTAMU
datanglah kau??!
ke ujung langit nan biru itu
karena aku selalu ada di sana
bersama ratusan juta pilu dan rindu
menatimu,duhai aressyaku
Oleh : Kakek Jomblo Tampan
bersama"ROEMAH RINDOE",2013
SYAIRKU MENYUMPAHI
Akupun tak ingin lagi menagih janji
Setelah semua waktu terbuang tak berarti
Menanti.. Dan menanti.. Aku benci !
Barangkali harus kuberanikan diri untuk beranjak sendiri
Senja kian temaram.. Sepi..
Tapi tak lagi aku bermuram sunyi..
Sudah sempat pula terucap umpatan menyumpah diri
Tak ingin menoleh kembali
Barangkali gelap pun segera melucuti nyali
Tapi siapa perduli
Sudah terlanjur menyumpahi diri
Aku pergi...
By:Sri Masta Sinulingga
Setelah semua waktu terbuang tak berarti
Menanti.. Dan menanti.. Aku benci !
Barangkali harus kuberanikan diri untuk beranjak sendiri
Senja kian temaram.. Sepi..
Tapi tak lagi aku bermuram sunyi..
Sudah sempat pula terucap umpatan menyumpah diri
Tak ingin menoleh kembali
Barangkali gelap pun segera melucuti nyali
Tapi siapa perduli
Sudah terlanjur menyumpahi diri
Aku pergi...
By:Sri Masta Sinulingga
ULIRAN MERAH JELAJAHKU
Hari ini masih sama,
biru merenung di selipan iga
di mana rahim air mata?
membuat hari bertirai niagara
kapan hati tercipta?
pernah ku bertanya ke negri cina
siapa perias lesung lara?
semakin redup kamar raja nirwana
tanyaku di tengah rimba,
menatap langit bercadar tanya
: aku ada, di leburan cerita.
Oleh : Alex Tanjung
Ciputat,
Sabtu, 07 Desember 2013
PURNA SEMENTARA
Mungkin t'lah jadi purna,
Cukupkan diri tonton dari jendela,
Kirim-kirim do'a,
Dan tetap bersahaja...
Mengikut alur,
Coba teratur,
Bukan berarti mundur,
Cuma berusaha jujur....
Lebih baik purna saja dulu,
Hadir masih belum diperlukan,
Untuk apa mengetuk pintu,
Sedang muatan sudah penuh disitu...
Memang harus ke tepi,
Bukan tarik diri,
Ada saat untuk kembali,
Dari awal memulai hari.
By : Wahyu Sumut Kembara
15 November 2013 ( Jum'at )
Sei Serindan - Asahan.
Sumatera Utara.
Jumat, 06 Desember 2013
Kumpulan Puisi Kiki Merindu Belajar Sabar - BINGKISAN HATI UNTUK KAKAKKU
BINGKISAN HATI UNTUK KAKAKKU
Oleh : Kiky Merindu Belajar Sabar
Aku, memang mengharapkanmu ada disini, namun harus ku akui yang ku miliki bukan cinta. aku pun tak tahu siapa yang aku cinta. dan aku memilih tidak memikirkan itu. mungkin dimatamu aku egois dan tidak memikirkan perasaan orang lain. tapi, haruskah ku mengkhianati perasaan? haruskah ku membohongi hati? kurasa kau pun tidak ingin jika cinta itu hanya kepuraan. maka aku memilih untuk berhenti disini. tidak akan menahan langkahmu lagi meski perih, jika kau putuskan untuk pergi pada akhirnya. mungkin begitu lebih baik, saat kau terbang mencari cinta yang lain. akan kuturut kepergianmu dengan untaian do'a dan senyuman paling indah. kau berhak untuk bahagia. kau berhak bersama seseorang yang mencintaimu dengan indah.
------------------
MUJAHADAH
Oleh : Kiky Merindu Belajar Sabar
kita masih sama dalam satu rasa
saat getir fikir menyelubungi jiwa
kita masih sama dalam satu rasa
saat kalam cinta menguntai do'a
ku lepas kau dalam naungan Sang Pemilik Cinta
sebab jalan terjal itu membutuhkanmu mendaki
menyibak fatamorgana yang dibawa oleh Tirani
hingga kau kembali dengan kemenangan yang Nyata
wahai Mujahadah
Penantianku kepadamu dalam sujud-sujud ini
tak akan pernah rapuh walau berkalung peluh
dalam kuyuban do'a yang basah
ku sematkan namamu dalam bingkai cinta
kehilanganmu bukanlah hal yang menakutkan
saat engkau hilang dalam medan kesyahidan
karena engkau tak akan pernah benar-benar hilang
seperti firmanNya yang selalu membawa kegembiraan
wahai Mujahadah
pintu Syurga menunggu ketukan
darimu wahai pejuang
jangan pernah berpaling dari jalan juang
atau murkaNya akan kau dapatkan
saksi cinta yang ku berikan
hanya dalam do'a kan ku lafadzkan
(Ummu Luwis Al-Ayyubi)
--------------------
dia diam
tapi sesungguhnya berlari...
begitulah hati yang merindu
meneguk anggur ilahi..
taman-taman do'a
ada di hatinya....
tak luput bibir bergetar
mengeja kalamNya.
begitulah pecinta
yang bersujud di tengah gulita.
Kiky Merindu Belajar Sabar
Tanjungbalai - Sumatera Utara
Oleh : Kiky Merindu Belajar Sabar
Aku, memang mengharapkanmu ada disini, namun harus ku akui yang ku miliki bukan cinta. aku pun tak tahu siapa yang aku cinta. dan aku memilih tidak memikirkan itu. mungkin dimatamu aku egois dan tidak memikirkan perasaan orang lain. tapi, haruskah ku mengkhianati perasaan? haruskah ku membohongi hati? kurasa kau pun tidak ingin jika cinta itu hanya kepuraan. maka aku memilih untuk berhenti disini. tidak akan menahan langkahmu lagi meski perih, jika kau putuskan untuk pergi pada akhirnya. mungkin begitu lebih baik, saat kau terbang mencari cinta yang lain. akan kuturut kepergianmu dengan untaian do'a dan senyuman paling indah. kau berhak untuk bahagia. kau berhak bersama seseorang yang mencintaimu dengan indah.
------------------
MUJAHADAH
Oleh : Kiky Merindu Belajar Sabar
kita masih sama dalam satu rasa
saat getir fikir menyelubungi jiwa
kita masih sama dalam satu rasa
saat kalam cinta menguntai do'a
ku lepas kau dalam naungan Sang Pemilik Cinta
sebab jalan terjal itu membutuhkanmu mendaki
menyibak fatamorgana yang dibawa oleh Tirani
hingga kau kembali dengan kemenangan yang Nyata
wahai Mujahadah
Penantianku kepadamu dalam sujud-sujud ini
tak akan pernah rapuh walau berkalung peluh
dalam kuyuban do'a yang basah
ku sematkan namamu dalam bingkai cinta
kehilanganmu bukanlah hal yang menakutkan
saat engkau hilang dalam medan kesyahidan
karena engkau tak akan pernah benar-benar hilang
seperti firmanNya yang selalu membawa kegembiraan
wahai Mujahadah
pintu Syurga menunggu ketukan
darimu wahai pejuang
jangan pernah berpaling dari jalan juang
atau murkaNya akan kau dapatkan
saksi cinta yang ku berikan
hanya dalam do'a kan ku lafadzkan
(Ummu Luwis Al-Ayyubi)
--------------------
dia diam
tapi sesungguhnya berlari...
begitulah hati yang merindu
meneguk anggur ilahi..
taman-taman do'a
ada di hatinya....
tak luput bibir bergetar
mengeja kalamNya.
begitulah pecinta
yang bersujud di tengah gulita.
Kiky Merindu Belajar Sabar
Tanjungbalai - Sumatera Utara
Kumpulan Tembang Kata Cacan Sambas - IBU
IBU
Oleh : Cacan Sambas
Engkau (Bunda)
Engkau mengajariku tuk menahan
Derasnya tangisan hujan
Supaya selalu bersabar dalam cobaan
Dan bersimpuh sujud kepada Tuhan…
Engkau sebait doa yang terbentuk
Menjagaku dari kejahatan waktu
Menjauhkan ku dari sapuan debu
Yang kan membuat ku terjatuh…
Engkau inspirasi dlm kehidupan
Menuntun tuk menyapu rintangan
Dengan slalu membangun keyakinan
Dan hati tercipta kesabaran…
Engkaulah pahlawan sepanjang usia
Keringat menjadikannya ilmu
Tangis menjadikannya cahaya petunjuk
Senja menjadikannya semangat baru…
Engkau sekumpulan awan
Tidak akan menghilang oleh rembulan
Kasih sayangmu ialah keabadian
Hingga nanti aku bermimpi dlm nisan…
Engkau tempat berpangku
Tempat bertahan langkahku
Tempat berbaginya sgala rindu
Dan tempat tuk mengadu…
Engkau (bunda) tiada terhapuskan
Oleh derasnya terpaan lautan
Oleh amarah bumi pijakan
Selalu dihatiku dan tak akan terpisahkan
------------------------
"Seorang ibu tidak pernah meminta untuk meletakkan dunia ditangannya...Namun Tutur Kata Ɣªήƍ halus,perangi Ɣªήƍ santun,Prilaku Ɣªήƍ bartanggung jawab dr seorang anak adlh kebahagian Βપªt seorang IBU"
-----------------------
Manusia:
Dagingnya tidak bisa dimakan, Kulitnya pun juga tidak bisa dijadikan pakaian.
Apakah ada selain kelembutan bicara, kesopanan dan manisnya perbuatan baik yang bisa kita berikan kepada orang lain?
Cacan Sambas
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Oleh : Cacan Sambas
Engkau (Bunda)
Engkau mengajariku tuk menahan
Derasnya tangisan hujan
Supaya selalu bersabar dalam cobaan
Dan bersimpuh sujud kepada Tuhan…
Engkau sebait doa yang terbentuk
Menjagaku dari kejahatan waktu
Menjauhkan ku dari sapuan debu
Yang kan membuat ku terjatuh…
Engkau inspirasi dlm kehidupan
Menuntun tuk menyapu rintangan
Dengan slalu membangun keyakinan
Dan hati tercipta kesabaran…
Engkaulah pahlawan sepanjang usia
Keringat menjadikannya ilmu
Tangis menjadikannya cahaya petunjuk
Senja menjadikannya semangat baru…
Engkau sekumpulan awan
Tidak akan menghilang oleh rembulan
Kasih sayangmu ialah keabadian
Hingga nanti aku bermimpi dlm nisan…
Engkau tempat berpangku
Tempat bertahan langkahku
Tempat berbaginya sgala rindu
Dan tempat tuk mengadu…
Engkau (bunda) tiada terhapuskan
Oleh derasnya terpaan lautan
Oleh amarah bumi pijakan
Selalu dihatiku dan tak akan terpisahkan
------------------------
"Seorang ibu tidak pernah meminta untuk meletakkan dunia ditangannya...Namun Tutur Kata Ɣªήƍ halus,perangi Ɣªήƍ santun,Prilaku Ɣªήƍ bartanggung jawab dr seorang anak adlh kebahagian Βપªt seorang IBU"
-----------------------
Manusia:
Dagingnya tidak bisa dimakan, Kulitnya pun juga tidak bisa dijadikan pakaian.
Apakah ada selain kelembutan bicara, kesopanan dan manisnya perbuatan baik yang bisa kita berikan kepada orang lain?
Cacan Sambas
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Kumpulan Tembang Kata Irfan Ramadhan - PUISI DINDA
MENGHINDAR
Oleh : Irfan Ramadhan
Berjalan mengikuti kata hati yang tiada berhenti dengan kemauan ini
Selalu bertanya bila keadaan ini akan terwujud,keadaan yang dapat mendamaikan antara panas dan dingin.Berlari,seakan menghindar bila telah sudah sampai limit waktu,namun berdiam bila belum sampai masanya.Aku terlalu kerdil untuk keluargaku,tak berguna pada mereka.Namun dengan orang banyak ragaku sangat dibutuhkan oleh kebanyakan orang.Sosialku,Cintaku menyentuh semua,namun kepada keluargaku sendiri aku hanya sewujud insan yang kaku,yang tiada mampu memberi penghidupan kepada kedua insan yang sangat kucintai sepanjang hidupku.Aku memang terlalu lama dalam wujud pembuktian dari jerih payah setiap usaha yang kukerjakan,namun aku berbuat dan berbuat.Aku yakin dengan semboyan YAKIN USAHA SAMPAI.Pandanglah usahaku cinta.hargailah setiap kerjaku semata untukmu dinda,untukmu nanda.Dukung aku,bertahan sedikit dengan sandungan-sandungan kecil di jalan ini,kita sedang berjalan dalam jalan yang gulita.Aku akan bawa kamu berdua kehujung jalan gelap ini.
----------------------
BERKACA - KACA
Oleh Irfan Ramadhan
Kau curi kembali mata lelakiiku.
Perhatian itu dapat ku rasa walau berjarak antaramu dan aku .
Indah dipandang diusiamu yang masih genit dengan menawarkan perhatian kepadaku.
Aku takut,aku tak kuasa menahan diri dari penglihatanmu dari ekor mata itu.Kau punya cinta dengan pandangan itu,sedang aku punya rasa dari tanggapan yang kuraih dari matamu.
Wanita cantik,jangan genit memandangku dengan topeng kasih yang kau gunakan setiap pandang aku,Aku pejantan tangguh yang tak bisah melihat wanita-wanita yang meminta perhatian dengan mata jeli itu
Tapi aku suka
Suka
Suka
Suka
Berkaca-kaca
Namun aku tetap Memandangmu dari ekor mata
------------------
PUISI DINDA
Terlalu cinta dan rasa ini padamu
Hingga pujian itu selalu ku utarakan dari mulut ini
Tak berlebihan bila cita -cita itu aku gantungkan untuk kalian di akhir hayatku nanti
Dinda...kau yang terakhir,walaupun bukan yang pertama aku jatuh hati.
Kecintaanku padamumembuatku terdiam menikmati kasih itu.
Melayang sukmaku bila kita tersandung dijalan prahara ini
Kupejam mata ini bila sudah reda hujan air mata kebahagian didepan rumah kecil kita.Asmara diantara kita mengalir dengan cinta yang tergenggam dijemari kita.Adinda inilah rasa yang tertinggal selamanya
------------------------
BISAH ATAU TIDAK
Apalagi ditunda-tunda sahabat,kt sudah menyelesaikan tugas besar,maka mari kita kumpulkan puing-puing duka lara tawa di rembuk akhir menjelang awal permaianan baru.BERGEGASLAH KUMPULKAN RELAWAN SENIMAN DALAM PERHELATAN AKBAR YANG SUDAH DIDEPAN MATA
--------------------------------
Banyak perhelatan yang akan terbit dari kepakuman berjongkok di teras rumah depan kami.Kami memang anak malam,gak punya pekerjaan,maklum cuma pengangguran,belum dapat kesempatan,nongkrong di warung dua sampai empat jam..........benar memang unkapan yang dikatakan Kaka Slank.bercerminnya kami dari motivasi yang digeliatkan oleh musisi tanah air kita.Rasa mereka adalah rasa yang nyata,bualan yang realitas,sepak terjang yang tabu,namun kembali kepada kodrat dan rezeki tubuh yang dibawa.Kemana melangkah,disitu langit dijunjung,kemanapun kami bergerak.tentu kami siapkan diri sebagai pelayan,yang kami nyamankan dengan santun kami berakhlak,bertutur,dan berkarakter.Inilah Fitrah yang diturunkan ibu pertiwi kepada ruh yang ada di jasad kami.
-----------------------------
Sahabat....
ini kapan akan berakhir,dan kapan dimulainya,tentu adalah pertanyaan yang konyol.namun ini realitas keadaan kami sebagai pencinta seni,seni ini ada disini,dihat dan setiap inci tubuh ini,terlalu mengada ada mungkin terdengarnya,namun kami termarjinalkan oleh produser yang melirik lebih dari kami budak hitam yang menjalani keperihan yang terluka basah oleh air peluh dari zat garam ditubuh kami.Namun kami berbuat,dan berbuat sampai dimana kami lelah ,jenuh,dan terdiam dalam kesendirian yang kelam.Sudah ada geliat yang bersekam dari titik kejenuhan.Kelamnya lorong panjang masih dijalani dengan tidak memperhatikan gejala demi gejala yang kepermukaan.
-------------------------------
Ruang ini tetap bergerilya mencurahkan kreativitas.Belum tahu dimana klimaks dari gerilyawan ini,yakin atau tidak,akan ada sebab dan akibat dalam sebuah pergerakan.bila ada relawan yang terluka maka jangan hentikan perjuangan tetap berkarya,seperti kata-kata bijak ada yang diberi dan ada yang memberi itulah philosophy dri perjalanan ini
------------------------------
Ruang ini terasa kwcil bila kekalutan menyelubungi tiap saat.berhembuslah nirwana kelam kelautan lepas
-----------------------------
Sejauh memandang.gelap memejamkan mata,bergenderang tabuh di ruang yang berserakan.bercumbulah dengan cinta yang kita dekap bersanding disinggasana yang berprasasti buluh-buluh perindu
-------------------------------
Harapan kau menghampiriku dengan wangi uang yang kami ingin bayarkan,12 hari menunggu dengan trategi cinta dan santun bersila,sampai kepalaku dibenturkan dengan sakit yang masih di ubun-ubun."sabar ya nak ayah akan belikan mainannya nanti,tidur dulu ya"...
------------------------------
Berhembuslah badai angin ke selatan sana.jangan berguncang tanah yang kami injak.disana telah berjanji seiya dan sekata,jangan biarkan aku terpagun dengan dogeng pengantar tidur.berpeluh,berlinang,bertengkar,berdiam diri.kita anak bunda pertiwi.
---------------------------
sederhana saja kedua kata itu.
Namun penantian yang dirasakan kepada yang berkenaan dengan itu tentulah merasakan setiap detik kebimbangan.Penantian yang melekat dalam penantian itulah penderitaan yang terkesan indah dipenantian kekal.Bercermin,berdiri,terbaring adalah aktivitas penantian itu,berkecamuk kau buat lara hati
------------------------------
Tiada kau berpikir dua kali dalam memberikan pengetahuanmu pada anak didepanmu,bergetar sekalipun perutmu tiada kau hiraukan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.Begitulah sehari harinya waktu yang kau lalui seminggu bukanlah waktu yang cukup untuk terduduk lama beristerahat dalam nikmatnya ketenangan itu,namun keindahan itu tiada kau pilih satupun dari kemewahan yang di tangan kananmu,ketika kau memproduksi satu cetakan insan yang seecara pendidikan adalah cerdas,maka kau yang akan disanjunginya,namun bila anak itu berulah dengan kepolosan usia padanya maka semua yang mengenalmu akan tuding kau,itu memang pil pahit yang ada ditubuh guru pendidik.berbuatlah,berkaryalah,bersahajalah,bercintalah dengan kasih juga cinta pada anak bangsa ini agar kelak dunia ini cerdas,tangguh,santun,dan sayang di tubuh,karakteristik,dan agama di generasi yang ijo ini.PAHLAWAN TANPA TANDA JASA
-----------------------------
Kata kata yang ku rayukan dahulu adalah padamu seorang perempuanku.Senyuman itu tak berubah dan semakin manis dengan kehadiran Anugerah dari bagian diri kita.Puspa...sentuhanmu adalah cintamu,nafasmu adalah kegembiraan kami berdua.Harii ini kita bertiga arungi Jeram hidup yang menantang,Perbekalan sudah kita bawa untuk arungi medan yang menantang didepan,namun bila ada kekurangan tentulah kita berdua yang ketahui
----------------------------
Sahabat itu lebih dari apa yang kita duga,penengah,menasehati,bercanda,bergelut,memberi,itu yang bisah aku ungkap tentang sahabat,menurut kau... Sahabat RPS, silahkan lanjut dan buat berangkai ya sahabat sekalian
---------------------------
Beban itu kami pikul sendiri,dia hanya mengumpat berjalan disampingkami,menghampiri kami dan berkata rasakanlah itu,itu akibat kamu yang terlalu
----------------------------
STOP
Stop
Stop
Genggam jemari...mari melangkah,mari bergegas,mari merajut asa yang terbelenggu.
---------------------------
Orang tua,pandanglah kami sbagai manusia,kami muak dengan ketidak pastian dan keserakahan,hoi...hentikan-hentikan jangan diteruskan,kau pendusta melalui dongeng itu,dogeng yang memulaskan kami ditidur panjang.MANAJEMENT KONFLIKMU kami sikapi sahabat
---------------------------
kutuliskan kesah ini dalam bahasa yang sederhana dan dapat dicerna oleh sahabat dalam ruang ini.Kita telah besar sahabat,telah hampir keluar dari terowongan yang panjang dan gelap.sadar atau tidaknya kita gerbong kreta senja sudah mulai ada penumpang yang berbeda kelas akan duduk dibangku kelas kita.Semua ucapan,baik nasehat,olokan,bahkan pujian,atau kritikan pedas sudah kita dengar lembut dari leksika articulasi tuturan mereka.Seniman itu mengikut rintihan jiwa yang meronta,Seniman itu menangis didepan orang ramai,Seniman itu berkarakter.Aku memulai cinta pada kesenian ini adalah dari bayangannya yang mencuri tawaku,Aku mau kau duduk dipojok.Aku duduk diserambi,dan sidasar,mulailah mendasar.Tak pada siapa sidia akan memberi.Tak akan datang si perigi mendatangi timba,takkan basah wajah bila tiada kita menyegaja meludah keangkasa.Duduklah disamping kenyataan yang nyata ini,berbaring tidur sejenak dari merahnya mata yang lelah berkerja disudut pagi subuh yang dingin.Embun pagi sampaikan pada itu bahwa kau akan merawat mentari hingga tenggelam
Oleh : Irfan Ramadhan
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Oleh : Irfan Ramadhan
Berjalan mengikuti kata hati yang tiada berhenti dengan kemauan ini
Selalu bertanya bila keadaan ini akan terwujud,keadaan yang dapat mendamaikan antara panas dan dingin.Berlari,seakan menghindar bila telah sudah sampai limit waktu,namun berdiam bila belum sampai masanya.Aku terlalu kerdil untuk keluargaku,tak berguna pada mereka.Namun dengan orang banyak ragaku sangat dibutuhkan oleh kebanyakan orang.Sosialku,Cintaku menyentuh semua,namun kepada keluargaku sendiri aku hanya sewujud insan yang kaku,yang tiada mampu memberi penghidupan kepada kedua insan yang sangat kucintai sepanjang hidupku.Aku memang terlalu lama dalam wujud pembuktian dari jerih payah setiap usaha yang kukerjakan,namun aku berbuat dan berbuat.Aku yakin dengan semboyan YAKIN USAHA SAMPAI.Pandanglah usahaku cinta.hargailah setiap kerjaku semata untukmu dinda,untukmu nanda.Dukung aku,bertahan sedikit dengan sandungan-sandungan kecil di jalan ini,kita sedang berjalan dalam jalan yang gulita.Aku akan bawa kamu berdua kehujung jalan gelap ini.
----------------------
BERKACA - KACA
Oleh Irfan Ramadhan
Kau curi kembali mata lelakiiku.
Perhatian itu dapat ku rasa walau berjarak antaramu dan aku .
Indah dipandang diusiamu yang masih genit dengan menawarkan perhatian kepadaku.
Aku takut,aku tak kuasa menahan diri dari penglihatanmu dari ekor mata itu.Kau punya cinta dengan pandangan itu,sedang aku punya rasa dari tanggapan yang kuraih dari matamu.
Wanita cantik,jangan genit memandangku dengan topeng kasih yang kau gunakan setiap pandang aku,Aku pejantan tangguh yang tak bisah melihat wanita-wanita yang meminta perhatian dengan mata jeli itu
Tapi aku suka
Suka
Suka
Suka
Berkaca-kaca
Namun aku tetap Memandangmu dari ekor mata
------------------
PUISI DINDA
Terlalu cinta dan rasa ini padamu
Hingga pujian itu selalu ku utarakan dari mulut ini
Tak berlebihan bila cita -cita itu aku gantungkan untuk kalian di akhir hayatku nanti
Dinda...kau yang terakhir,walaupun bukan yang pertama aku jatuh hati.
Kecintaanku padamumembuatku terdiam menikmati kasih itu.
Melayang sukmaku bila kita tersandung dijalan prahara ini
Kupejam mata ini bila sudah reda hujan air mata kebahagian didepan rumah kecil kita.Asmara diantara kita mengalir dengan cinta yang tergenggam dijemari kita.Adinda inilah rasa yang tertinggal selamanya
------------------------
BISAH ATAU TIDAK
Apalagi ditunda-tunda sahabat,kt sudah menyelesaikan tugas besar,maka mari kita kumpulkan puing-puing duka lara tawa di rembuk akhir menjelang awal permaianan baru.BERGEGASLAH KUMPULKAN RELAWAN SENIMAN DALAM PERHELATAN AKBAR YANG SUDAH DIDEPAN MATA
--------------------------------
Banyak perhelatan yang akan terbit dari kepakuman berjongkok di teras rumah depan kami.Kami memang anak malam,gak punya pekerjaan,maklum cuma pengangguran,belum dapat kesempatan,nongkrong di warung dua sampai empat jam..........benar memang unkapan yang dikatakan Kaka Slank.bercerminnya kami dari motivasi yang digeliatkan oleh musisi tanah air kita.Rasa mereka adalah rasa yang nyata,bualan yang realitas,sepak terjang yang tabu,namun kembali kepada kodrat dan rezeki tubuh yang dibawa.Kemana melangkah,disitu langit dijunjung,kemanapun kami bergerak.tentu kami siapkan diri sebagai pelayan,yang kami nyamankan dengan santun kami berakhlak,bertutur,dan berkarakter.Inilah Fitrah yang diturunkan ibu pertiwi kepada ruh yang ada di jasad kami.
-----------------------------
Sahabat....
ini kapan akan berakhir,dan kapan dimulainya,tentu adalah pertanyaan yang konyol.namun ini realitas keadaan kami sebagai pencinta seni,seni ini ada disini,dihat dan setiap inci tubuh ini,terlalu mengada ada mungkin terdengarnya,namun kami termarjinalkan oleh produser yang melirik lebih dari kami budak hitam yang menjalani keperihan yang terluka basah oleh air peluh dari zat garam ditubuh kami.Namun kami berbuat,dan berbuat sampai dimana kami lelah ,jenuh,dan terdiam dalam kesendirian yang kelam.Sudah ada geliat yang bersekam dari titik kejenuhan.Kelamnya lorong panjang masih dijalani dengan tidak memperhatikan gejala demi gejala yang kepermukaan.
-------------------------------
Ruang ini tetap bergerilya mencurahkan kreativitas.Belum tahu dimana klimaks dari gerilyawan ini,yakin atau tidak,akan ada sebab dan akibat dalam sebuah pergerakan.bila ada relawan yang terluka maka jangan hentikan perjuangan tetap berkarya,seperti kata-kata bijak ada yang diberi dan ada yang memberi itulah philosophy dri perjalanan ini
------------------------------
Ruang ini terasa kwcil bila kekalutan menyelubungi tiap saat.berhembuslah nirwana kelam kelautan lepas
-----------------------------
Sejauh memandang.gelap memejamkan mata,bergenderang tabuh di ruang yang berserakan.bercumbulah dengan cinta yang kita dekap bersanding disinggasana yang berprasasti buluh-buluh perindu
-------------------------------
Harapan kau menghampiriku dengan wangi uang yang kami ingin bayarkan,12 hari menunggu dengan trategi cinta dan santun bersila,sampai kepalaku dibenturkan dengan sakit yang masih di ubun-ubun."sabar ya nak ayah akan belikan mainannya nanti,tidur dulu ya"...
------------------------------
Berhembuslah badai angin ke selatan sana.jangan berguncang tanah yang kami injak.disana telah berjanji seiya dan sekata,jangan biarkan aku terpagun dengan dogeng pengantar tidur.berpeluh,berlinang,bertengkar,berdiam diri.kita anak bunda pertiwi.
---------------------------
sederhana saja kedua kata itu.
Namun penantian yang dirasakan kepada yang berkenaan dengan itu tentulah merasakan setiap detik kebimbangan.Penantian yang melekat dalam penantian itulah penderitaan yang terkesan indah dipenantian kekal.Bercermin,berdiri,terbaring adalah aktivitas penantian itu,berkecamuk kau buat lara hati
------------------------------
Tiada kau berpikir dua kali dalam memberikan pengetahuanmu pada anak didepanmu,bergetar sekalipun perutmu tiada kau hiraukan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.Begitulah sehari harinya waktu yang kau lalui seminggu bukanlah waktu yang cukup untuk terduduk lama beristerahat dalam nikmatnya ketenangan itu,namun keindahan itu tiada kau pilih satupun dari kemewahan yang di tangan kananmu,ketika kau memproduksi satu cetakan insan yang seecara pendidikan adalah cerdas,maka kau yang akan disanjunginya,namun bila anak itu berulah dengan kepolosan usia padanya maka semua yang mengenalmu akan tuding kau,itu memang pil pahit yang ada ditubuh guru pendidik.berbuatlah,berkaryalah,bersahajalah,bercintalah dengan kasih juga cinta pada anak bangsa ini agar kelak dunia ini cerdas,tangguh,santun,dan sayang di tubuh,karakteristik,dan agama di generasi yang ijo ini.PAHLAWAN TANPA TANDA JASA
-----------------------------
Kata kata yang ku rayukan dahulu adalah padamu seorang perempuanku.Senyuman itu tak berubah dan semakin manis dengan kehadiran Anugerah dari bagian diri kita.Puspa...sentuhanmu adalah cintamu,nafasmu adalah kegembiraan kami berdua.Harii ini kita bertiga arungi Jeram hidup yang menantang,Perbekalan sudah kita bawa untuk arungi medan yang menantang didepan,namun bila ada kekurangan tentulah kita berdua yang ketahui
----------------------------
Sahabat itu lebih dari apa yang kita duga,penengah,menasehati,bercanda,bergelut,memberi,itu yang bisah aku ungkap tentang sahabat,menurut kau... Sahabat RPS, silahkan lanjut dan buat berangkai ya sahabat sekalian
---------------------------
Beban itu kami pikul sendiri,dia hanya mengumpat berjalan disampingkami,menghampiri kami dan berkata rasakanlah itu,itu akibat kamu yang terlalu
----------------------------
STOP
Stop
Stop
Genggam jemari...mari melangkah,mari bergegas,mari merajut asa yang terbelenggu.
---------------------------
Orang tua,pandanglah kami sbagai manusia,kami muak dengan ketidak pastian dan keserakahan,hoi...hentikan-hentikan jangan diteruskan,kau pendusta melalui dongeng itu,dogeng yang memulaskan kami ditidur panjang.MANAJEMENT KONFLIKMU kami sikapi sahabat
---------------------------
kutuliskan kesah ini dalam bahasa yang sederhana dan dapat dicerna oleh sahabat dalam ruang ini.Kita telah besar sahabat,telah hampir keluar dari terowongan yang panjang dan gelap.sadar atau tidaknya kita gerbong kreta senja sudah mulai ada penumpang yang berbeda kelas akan duduk dibangku kelas kita.Semua ucapan,baik nasehat,olokan,bahkan pujian,atau kritikan pedas sudah kita dengar lembut dari leksika articulasi tuturan mereka.Seniman itu mengikut rintihan jiwa yang meronta,Seniman itu menangis didepan orang ramai,Seniman itu berkarakter.Aku memulai cinta pada kesenian ini adalah dari bayangannya yang mencuri tawaku,Aku mau kau duduk dipojok.Aku duduk diserambi,dan sidasar,mulailah mendasar.Tak pada siapa sidia akan memberi.Tak akan datang si perigi mendatangi timba,takkan basah wajah bila tiada kita menyegaja meludah keangkasa.Duduklah disamping kenyataan yang nyata ini,berbaring tidur sejenak dari merahnya mata yang lelah berkerja disudut pagi subuh yang dingin.Embun pagi sampaikan pada itu bahwa kau akan merawat mentari hingga tenggelam
Oleh : Irfan Ramadhan
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Kumpulan Tembang Kata Wira Ara Sudibyo - GOD YOUR CREATION IS BEAUTIFUL LET ME TAKE CARE
GOD YOUR CREATION IS BEAUTIFUL
LET ME TAKE CARE
(sungguh indah ciptaan mu tuhan izinkan ku menjaga nya)
bergejolak dalam impian.,
berkabut dalam angan hayal.
di sambut mentari indah alam mu..
kunikmati beribu alam nuansa indah cipta'an mu..
ohh indonesia ...
oohh tuhan !!!!
sungguh indah cipta'an mu..
izinkan daku menjaganya..
di dalam ribuan pemberontak dunia...
dan peluk'lah aku di dalam lumbayung dunia mu.,.
di puncak sana ku berdiri ..(sinabung di danau lau kawar)
hanya di depan kening di pelipis jari ini..
ku acungkan sebuah impian yang terindah..
yang se'akan mata terlihat lebih tajam dari seblum nya..
dan hati akan bekerja keras lebih dari sebelum nya..
dan bibir akan selalu dan terus ber'doa.
by wira ara sudibyo
di tanjungbalai sumut.
-----------------------------
sinabung sebelum meletus...
sungguh indah cipta'an mu wahai tuhan..
izin kan kami menjaga nya...
dan iringilah do'a kami tuk menenangkan nya...
haya hati yang bekerja lebih keras dari baja..
dan hanya bibir yang selalu berdo'a...
by wira ara sudibyo
--------------------------
di balik kalbu.
terpaut dalam hitam yang kelam..'
menyongsong sang ratu pujangga..
terkesima dalam mihrab nya cinta..
berlari akan ribuan debur ombak yang deras..
menghantam sang dewi intan permata jingga..
dimana hati selalu terbujur ..
kini sirna di telan badai yang menawan..
waktu seperti permata yang tak terhiraukan oleh jam..
hanya nafas saja yang dapat bercerita ...
by wira ara sudibyo
di. tanjungbalai
--------------------------
desahan jiwa ini bak desahan angin yang larut..
bisikan jiwa ini bak mahluk halus yg datang..
ritihan wajah ini bak sembilu berbisa..
dan keluhan hati ini bak kepinding yang meryap..
raga ini adalah raga berbisakan waktu.
se'akan sukma terbujur membesuk kalbu...
realita gejolak bak sukmawi dunia..
hanya rintihan airmata yang bergejolak membumbung tinggi..
by wira ara sudibyo
---------------------------
13 tahun kita berpisah.
Dan tak kan pernah jumpa lagi..
Hanya batin yang dapat bercerita kepadamu..
Betapa berarti nya dirimu di sini.. yah..
Putra sang fajar mu kini telah semakin dewasa..
Dan kepergian mu sudah semakin terasa..
Tinggal lah kau se'orang bu'..
Yang mengerti hati ini...
Akan kah kita selalu bersama..
Akan kah kita masih bisa bercanda bersama.
Yah'.. bu' ...
By wira ara sudibyo
Tanjungbalai,Sumatera Utara
LET ME TAKE CARE
(sungguh indah ciptaan mu tuhan izinkan ku menjaga nya)
bergejolak dalam impian.,
berkabut dalam angan hayal.
di sambut mentari indah alam mu..
kunikmati beribu alam nuansa indah cipta'an mu..
ohh indonesia ...
oohh tuhan !!!!
sungguh indah cipta'an mu..
izinkan daku menjaganya..
di dalam ribuan pemberontak dunia...
dan peluk'lah aku di dalam lumbayung dunia mu.,.
di puncak sana ku berdiri ..(sinabung di danau lau kawar)
hanya di depan kening di pelipis jari ini..
ku acungkan sebuah impian yang terindah..
yang se'akan mata terlihat lebih tajam dari seblum nya..
dan hati akan bekerja keras lebih dari sebelum nya..
dan bibir akan selalu dan terus ber'doa.
by wira ara sudibyo
di tanjungbalai sumut.
-----------------------------
sinabung sebelum meletus...
sungguh indah cipta'an mu wahai tuhan..
izin kan kami menjaga nya...
dan iringilah do'a kami tuk menenangkan nya...
haya hati yang bekerja lebih keras dari baja..
dan hanya bibir yang selalu berdo'a...
by wira ara sudibyo
--------------------------
di balik kalbu.
terpaut dalam hitam yang kelam..'
menyongsong sang ratu pujangga..
terkesima dalam mihrab nya cinta..
berlari akan ribuan debur ombak yang deras..
menghantam sang dewi intan permata jingga..
dimana hati selalu terbujur ..
kini sirna di telan badai yang menawan..
waktu seperti permata yang tak terhiraukan oleh jam..
hanya nafas saja yang dapat bercerita ...
by wira ara sudibyo
di. tanjungbalai
--------------------------
desahan jiwa ini bak desahan angin yang larut..
bisikan jiwa ini bak mahluk halus yg datang..
ritihan wajah ini bak sembilu berbisa..
dan keluhan hati ini bak kepinding yang meryap..
raga ini adalah raga berbisakan waktu.
se'akan sukma terbujur membesuk kalbu...
realita gejolak bak sukmawi dunia..
hanya rintihan airmata yang bergejolak membumbung tinggi..
by wira ara sudibyo
---------------------------
13 tahun kita berpisah.
Dan tak kan pernah jumpa lagi..
Hanya batin yang dapat bercerita kepadamu..
Betapa berarti nya dirimu di sini.. yah..
Putra sang fajar mu kini telah semakin dewasa..
Dan kepergian mu sudah semakin terasa..
Tinggal lah kau se'orang bu'..
Yang mengerti hati ini...
Akan kah kita selalu bersama..
Akan kah kita masih bisa bercanda bersama.
Yah'.. bu' ...
By wira ara sudibyo
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Kumpulan Puisi Wan Kumis - TANYAKU MERETAS HARI
BUKAN dunia ASING
BY : WAN KUMIS
aku kini terdiam duduk dirumah ku sendiri
lantai yg semakin mematah mapan lapuk
satu persatu berobah ujud pualam putih
ku tatap langit langit yg terus menyinar kn harapan
setelah itu ku menunduk kaku
pikiran ku pun meniti imajinasi yg tertunda
aku di ruangan yang tertata bertahun tahun sudah
jiwa ku............
naluriku..........
bhatin ku........ semua sekarang menyatu dalam lakon kehidupan
tak pun aku sehebat yg kumau
cukup lah aku di dunia yg tak asing
---------------------
TANYAKU meretas HARI
oleh :wan kumis
Telunjuk kini tak seampuh dulu
itu karena aku bukan lah sang raja
yang mampu memporak porandakan rasa kedamaian yang terbungkus
rapi dalam kepeingan hati yang terus terusik
...
lenkingan suara pun kian parau
sebab sudah terlalubanyak kalimat yang di umbar
namun tak sebait pun yg mampu mengubah
syair syair puisi jadi indah
berkali kali sudah tanya menggumpal dalm hati
namun jawaban belum juga meretas hari hari
yg kian menjadi teka teki
akukah seniman itu............
akukah penyair itu..............
atau aku hanya seorang pecundag selamanya seperti itu
di saat aku tidak hirau lagi
kegelisahan pun menjadi redup
ketakutan ku seakan tak beralasan tuk berani beranian
semua telunjuk menunjuk kearah ku
suara semakin hingar bingar
seakan aku bukan lebaran lembaran buku sakti
yg mampu mengubah tanya menjadi jawab
aku bukan apa apa hanya sosok bayangan
yang terkurung didalam ruangan gelap
dan akan keluar melalui kisi kisi hati yg berontak
-----------------------
MENEMUKAN kepolosa MU
DIDUNIAKU
BY:WAN KUMIS
sura hingar mu kini mulai meredup
bak pijar api tersiram air hujan
satu persatu kenangan itu kini bergelayut di kelopak mata
akan kah ia kembali berujud
meningkah rasa rindu di ruang ruang hati yg paling dalam
anak anak ku
bukan rindumu yang tak ku dengar ................dari kejauhan
tapi rasa ketakutan mengincar raut tua ku
karena perdebatan sengit menghantam rasa tulus mu
hati lembut mu trus meminta kapan rindu mu terobati
di rongga kepala ini
masih ada kusimpan memori kisah indah itu
akan jadi lembaran sejarah yg tak kan pernah usang oleh jaman
teruss menari
terus bersuara
dan terus mencari tempat disaat kau arti memori itu
anak anak ku
kebersamaan semakin mejauhi kita
hingga batas waktu yg panjang
keinginan ku tak lagi mampu menatap wajah wajah polos mu
samapai aku menemukan mu di duniaku
saat pijar pijar api bersinar kembali
NOVEMBER 2013
------------------------
INI KHUSUS BUAT ANAK ANAKU YG LAGI GALAU
By : wan kumis
simpan air mata mu nak............
sebab air mata itu bukan perlambang kegagalan yg abadi
di usia mu yg masih belia
masih ada kemungkinan yg teruss
mengawal setiap langkah mu
sebab rasa sayang yg kau miliki
sangat terlalu dini untuk di jadikan lembaran kegagalan
cobalah raih cinta itu dengan kesabaran dan
suprise yang menuai rasa bahagia
WAN KUMIS
Tanjungbalai,Sumatera Utara
BY : WAN KUMIS
aku kini terdiam duduk dirumah ku sendiri
lantai yg semakin mematah mapan lapuk
satu persatu berobah ujud pualam putih
ku tatap langit langit yg terus menyinar kn harapan
setelah itu ku menunduk kaku
pikiran ku pun meniti imajinasi yg tertunda
aku di ruangan yang tertata bertahun tahun sudah
jiwa ku............
naluriku..........
bhatin ku........ semua sekarang menyatu dalam lakon kehidupan
tak pun aku sehebat yg kumau
cukup lah aku di dunia yg tak asing
---------------------
TANYAKU meretas HARI
oleh :wan kumis
Telunjuk kini tak seampuh dulu
itu karena aku bukan lah sang raja
yang mampu memporak porandakan rasa kedamaian yang terbungkus
rapi dalam kepeingan hati yang terus terusik
...
lenkingan suara pun kian parau
sebab sudah terlalubanyak kalimat yang di umbar
namun tak sebait pun yg mampu mengubah
syair syair puisi jadi indah
berkali kali sudah tanya menggumpal dalm hati
namun jawaban belum juga meretas hari hari
yg kian menjadi teka teki
akukah seniman itu............
akukah penyair itu..............
atau aku hanya seorang pecundag selamanya seperti itu
di saat aku tidak hirau lagi
kegelisahan pun menjadi redup
ketakutan ku seakan tak beralasan tuk berani beranian
semua telunjuk menunjuk kearah ku
suara semakin hingar bingar
seakan aku bukan lebaran lembaran buku sakti
yg mampu mengubah tanya menjadi jawab
aku bukan apa apa hanya sosok bayangan
yang terkurung didalam ruangan gelap
dan akan keluar melalui kisi kisi hati yg berontak
-----------------------
MENEMUKAN kepolosa MU
DIDUNIAKU
BY:WAN KUMIS
sura hingar mu kini mulai meredup
bak pijar api tersiram air hujan
satu persatu kenangan itu kini bergelayut di kelopak mata
akan kah ia kembali berujud
meningkah rasa rindu di ruang ruang hati yg paling dalam
anak anak ku
bukan rindumu yang tak ku dengar ................dari kejauhan
tapi rasa ketakutan mengincar raut tua ku
karena perdebatan sengit menghantam rasa tulus mu
hati lembut mu trus meminta kapan rindu mu terobati
di rongga kepala ini
masih ada kusimpan memori kisah indah itu
akan jadi lembaran sejarah yg tak kan pernah usang oleh jaman
teruss menari
terus bersuara
dan terus mencari tempat disaat kau arti memori itu
anak anak ku
kebersamaan semakin mejauhi kita
hingga batas waktu yg panjang
keinginan ku tak lagi mampu menatap wajah wajah polos mu
samapai aku menemukan mu di duniaku
saat pijar pijar api bersinar kembali
NOVEMBER 2013
------------------------
INI KHUSUS BUAT ANAK ANAKU YG LAGI GALAU
By : wan kumis
simpan air mata mu nak............
sebab air mata itu bukan perlambang kegagalan yg abadi
di usia mu yg masih belia
masih ada kemungkinan yg teruss
mengawal setiap langkah mu
sebab rasa sayang yg kau miliki
sangat terlalu dini untuk di jadikan lembaran kegagalan
cobalah raih cinta itu dengan kesabaran dan
suprise yang menuai rasa bahagia
WAN KUMIS
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Kumpulan Tembang Kata Juank Hadapi - BILA HATI TERSAKITI
GADIS ITU....?
Terores Bait Tanpa Koma...
Tercipta Syair Tiada Nada...
Terucap Kata Dengan Tertunduk Muka...
Tika Senyum Mengalir Keseluruh Jiwa....
Lekuk Sutra Dirambutmu...
Menyadarkan Diri Dari Lamunan Kegelapan...
Dan Hati Tak Mampu Mengecup Kening Sang Halal...
Atau Memang Tiada Yang Mampu Untuk Melukiskan Panorama Suci...
Gadis Itu...?
Langkahmu Tiada Akan Terhenti...
Saat Angin Surgawi Terlintas Didepan Dinding Patamorgana...
Dan Saat Pelangi Hadir Tanpa Iringan Gerimis Ditengah Hari...
-----------------------------------------
UNTUKMU DITATAPAN YANG TIADA BERKESUDAHAN
Bila Terpejam Mata...
Bila Terbaring Raga...
Indahmu Tetap Terselimuti...
Oleh Rasa Kagum Tiada Henti...
Dalam Sendunya Keheningan Udara Malam...
Kehangatanmu Terpancar Disela-sela Bibir Yang Terkatup...
Merasuk Cepat Dinadi Jiwa...
Namun Tiada Sudi Untuk Berlalu...
Kau Yang Kupuja Dialiran Tulisan Hati...
Egoku Luntur Karena Kau...
Tapi Sungkanku Tertahan Dikursi Yang Terpaku Didasar Bumi...
Tidak Dengan Tatapan Ku...
Bak Magnet Yang Mencari Sahabat Sejatinya...
--------------------------------------------------------
HATI YANG GALAU AKAN HATI
Sapa Sudah Berjalan Ditepian Hati...
Menuju Ruang Gelap Tanpa Kesadaran...
Penuh Dengan Tumpukan Nama...
Disebuah Batu Yang Penuh Ukiran Jiwa...
Meranakah Rindu Yang Kembali Tersahuti...?
Tika Ukiran Yang Berdebu Tersapu Angin...
Dan Mengubah Kelam Menjadi Benderang...
Menutup Benderang Menjadi Gelap...
Hati Bukan Untuk Tersayati...
Hati Bukan Untuk Dinodai...
Namun Hati Untuk Dihiasi...
Dengan Wangian Semerbak...
Dan Lukisan Yang Penuh Senyum Keikhlasan...
By : Juank Hadapi
04 Desember 2013
02:06 wib
------------------------------
Disaat Langkah Ingin Berganti...
Gerimis Pun Turun Membelai Wajah Yang Berpeluhkan Tanda Tanya...
Akankah Terhenti Suatu Cerita Yang Baru Dimulai...
Atau Harus Melepaskan Genggaman Dari Batu Yang Panas...
Memang Benar Telunjuk Tiada Lagi Berarti...
Namun Ada Saatnya Bukan Telunjuk Yang Dikhawatirkan...
Tapi Pandangan Yang Akan Terhalang Kerumunan Orang2...
Dan Tiada Mampu Lagi Langkah Menuju Kebaris Terdepan...
--------------------------------
Bila Hati Tersakiti...
Apakah Sama Rasa Sakitnya Dengan Jemari Yang Teriris Pisau...
Antara Salah Dan Maaf Tidak Jauh Berbeda...
Terpisah Oleh Suatu Kata Yang Sangat Lembut...
Dan Berjarak Sehelai Rambut Yang Tipis...
------------------------------------
Kebinalan Matamu...
Bukan Membuat Samudra Itu Surut...
Bahkan Kini Dianya...
Semangkin Meluap Keangkasa...
Jangankan Senyummu, Belaian Tanganmu Pun Tak Terhirau Kini...
Dari Itu Jangan Lagi Kau Coba Menggapai...
Jika Tanganmu Tak Sanggup Untuk Menampung Derasnya Yang Turun....
----------------------------------
Kebinalan Matamu...
Bukan Membuat Samudra Itu Surut...
Bahkan Kini Dianya...
Semangkin Meluap Keangkasa...
Jangankan Senyummu, Belaian Tanganmu Pun Tak Terhirau Kini...
Dari Itu Jangan Lagi Kau Coba Menggapai...
Jika Tanganmu Tak Sanggup Untuk Menampung Derasnya Yang Turun....
-----------------------------------
Kelelahanku Sudah Diujung...
Tika Melihat Gambaran Sebuah Fenomena...
Lemah Pun Sudah Berhadir...
Tika Sang Penyiar Kehilangan Pendengarnya...
------------------------------------
Apa Arti Bintang Kecil yang Sudah Diberi...
Kalau Tiada Makna Bagimu...
Apa Masih Kurang....
Dan Apa Harus Ditambah...
Apa Harus Bintang 4 Untukmu...??
Yakinlah Kau Akan Lupa Sang Pemberi Bintang...
Sebab Tugas2 Yang Diemban Bintang 4...
Akan Lebih Sulit Dibanding Bintang 1...
--------------------------------
Kepada Kasih Yang Terungkap...
Apa Yang Diharap Dari Malam Yang Berteman Dingin...
Apa Yang Ditunggu Dari Bisunya Suara Jalanan...
Mungkin Memang Sudah Tiada Yang Mengerti...
Arti Kegelisahan...
Arti Kegaduhan...
Arti Kecemasan...
Lantang Bicara Sipemanis Bibir...
Kau Suarakan Ketenangan...
Namun Hati Berkata TIDAK...
Aku Bukan Dalam Area Kemahiran...
Aku Hanya Berada Jauh Dari Lingkaran...
Yang Berpenghuni Bintang Yang Gemerlap Penyilau MATA...
---------------------------------
Memandang Dari Arah Yang Berbeda...
Antara Cinta Kasih Yang Tertahan...
Bukan Karena Dilema Yang Meraja...
Melainkan Asa Yang Kian Meredup...
Jauhlah Sudah Rangkaian Dari Alurnya...
Terpisah Tapi Masih Terlihat...
Bagai Ungkapan Para Pujangga...
Yang Selalu Membagi Berjuta Pertanyaan...
Yang Tiada Tepat Untuk Menjawab...
Kau Yang Hadir Diderai Langkahku...
Sebentar Kita Menyapa...
Namun Terlalu Lama Tersingkir Dari Ingatan...
Kau Adalah Keindahan Yang Terpuji Dihati Bukan Dibibir...
Karena Satu Alasan...
AKU ENGGAN....
-------------------------------
Didalam Sebuah Jaring...
Siapakah Yang Akan Diselamatkan TUHAN...
Seekor Laba - Laba...?
Atau Seekor Lalat...?
----------------------------
Air Mata Itu Mengalir Tika Rasa Sakit Itu Kembali Mencabik-cabik Raga...
Ibu...
Andai Aku Mampu Memindahkan Penyakitmu...
Aku Ikhlas Untuk Dipindahkan Keragaku...
Dan Aku Ikhlas Menggantikan Setiap Tetesan Air Matamu Yang Mengalir...
Ibu...
Maafkan Aku...
Karena Aku Tiada Daya Dan Tiada Mampu...
Sembuhlah Ibu...
Senyummu Dan Canda Tawamu Selalu Kunantikan...
By : Juank Hadapi
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Terores Bait Tanpa Koma...
Tercipta Syair Tiada Nada...
Terucap Kata Dengan Tertunduk Muka...
Tika Senyum Mengalir Keseluruh Jiwa....
Lekuk Sutra Dirambutmu...
Menyadarkan Diri Dari Lamunan Kegelapan...
Dan Hati Tak Mampu Mengecup Kening Sang Halal...
Atau Memang Tiada Yang Mampu Untuk Melukiskan Panorama Suci...
Gadis Itu...?
Langkahmu Tiada Akan Terhenti...
Saat Angin Surgawi Terlintas Didepan Dinding Patamorgana...
Dan Saat Pelangi Hadir Tanpa Iringan Gerimis Ditengah Hari...
-----------------------------------------
UNTUKMU DITATAPAN YANG TIADA BERKESUDAHAN
Bila Terpejam Mata...
Bila Terbaring Raga...
Indahmu Tetap Terselimuti...
Oleh Rasa Kagum Tiada Henti...
Dalam Sendunya Keheningan Udara Malam...
Kehangatanmu Terpancar Disela-sela Bibir Yang Terkatup...
Merasuk Cepat Dinadi Jiwa...
Namun Tiada Sudi Untuk Berlalu...
Kau Yang Kupuja Dialiran Tulisan Hati...
Egoku Luntur Karena Kau...
Tapi Sungkanku Tertahan Dikursi Yang Terpaku Didasar Bumi...
Tidak Dengan Tatapan Ku...
Bak Magnet Yang Mencari Sahabat Sejatinya...
--------------------------------------------------------
HATI YANG GALAU AKAN HATI
Sapa Sudah Berjalan Ditepian Hati...
Menuju Ruang Gelap Tanpa Kesadaran...
Penuh Dengan Tumpukan Nama...
Disebuah Batu Yang Penuh Ukiran Jiwa...
Meranakah Rindu Yang Kembali Tersahuti...?
Tika Ukiran Yang Berdebu Tersapu Angin...
Dan Mengubah Kelam Menjadi Benderang...
Menutup Benderang Menjadi Gelap...
Hati Bukan Untuk Tersayati...
Hati Bukan Untuk Dinodai...
Namun Hati Untuk Dihiasi...
Dengan Wangian Semerbak...
Dan Lukisan Yang Penuh Senyum Keikhlasan...
By : Juank Hadapi
04 Desember 2013
02:06 wib
------------------------------
Disaat Langkah Ingin Berganti...
Gerimis Pun Turun Membelai Wajah Yang Berpeluhkan Tanda Tanya...
Akankah Terhenti Suatu Cerita Yang Baru Dimulai...
Atau Harus Melepaskan Genggaman Dari Batu Yang Panas...
Memang Benar Telunjuk Tiada Lagi Berarti...
Namun Ada Saatnya Bukan Telunjuk Yang Dikhawatirkan...
Tapi Pandangan Yang Akan Terhalang Kerumunan Orang2...
Dan Tiada Mampu Lagi Langkah Menuju Kebaris Terdepan...
--------------------------------
Bila Hati Tersakiti...
Apakah Sama Rasa Sakitnya Dengan Jemari Yang Teriris Pisau...
Antara Salah Dan Maaf Tidak Jauh Berbeda...
Terpisah Oleh Suatu Kata Yang Sangat Lembut...
Dan Berjarak Sehelai Rambut Yang Tipis...
------------------------------------
Kebinalan Matamu...
Bukan Membuat Samudra Itu Surut...
Bahkan Kini Dianya...
Semangkin Meluap Keangkasa...
Jangankan Senyummu, Belaian Tanganmu Pun Tak Terhirau Kini...
Dari Itu Jangan Lagi Kau Coba Menggapai...
Jika Tanganmu Tak Sanggup Untuk Menampung Derasnya Yang Turun....
----------------------------------
Kebinalan Matamu...
Bukan Membuat Samudra Itu Surut...
Bahkan Kini Dianya...
Semangkin Meluap Keangkasa...
Jangankan Senyummu, Belaian Tanganmu Pun Tak Terhirau Kini...
Dari Itu Jangan Lagi Kau Coba Menggapai...
Jika Tanganmu Tak Sanggup Untuk Menampung Derasnya Yang Turun....
-----------------------------------
Kelelahanku Sudah Diujung...
Tika Melihat Gambaran Sebuah Fenomena...
Lemah Pun Sudah Berhadir...
Tika Sang Penyiar Kehilangan Pendengarnya...
------------------------------------
Apa Arti Bintang Kecil yang Sudah Diberi...
Kalau Tiada Makna Bagimu...
Apa Masih Kurang....
Dan Apa Harus Ditambah...
Apa Harus Bintang 4 Untukmu...??
Yakinlah Kau Akan Lupa Sang Pemberi Bintang...
Sebab Tugas2 Yang Diemban Bintang 4...
Akan Lebih Sulit Dibanding Bintang 1...
--------------------------------
Kepada Kasih Yang Terungkap...
Apa Yang Diharap Dari Malam Yang Berteman Dingin...
Apa Yang Ditunggu Dari Bisunya Suara Jalanan...
Mungkin Memang Sudah Tiada Yang Mengerti...
Arti Kegelisahan...
Arti Kegaduhan...
Arti Kecemasan...
Lantang Bicara Sipemanis Bibir...
Kau Suarakan Ketenangan...
Namun Hati Berkata TIDAK...
Aku Bukan Dalam Area Kemahiran...
Aku Hanya Berada Jauh Dari Lingkaran...
Yang Berpenghuni Bintang Yang Gemerlap Penyilau MATA...
---------------------------------
Memandang Dari Arah Yang Berbeda...
Antara Cinta Kasih Yang Tertahan...
Bukan Karena Dilema Yang Meraja...
Melainkan Asa Yang Kian Meredup...
Jauhlah Sudah Rangkaian Dari Alurnya...
Terpisah Tapi Masih Terlihat...
Bagai Ungkapan Para Pujangga...
Yang Selalu Membagi Berjuta Pertanyaan...
Yang Tiada Tepat Untuk Menjawab...
Kau Yang Hadir Diderai Langkahku...
Sebentar Kita Menyapa...
Namun Terlalu Lama Tersingkir Dari Ingatan...
Kau Adalah Keindahan Yang Terpuji Dihati Bukan Dibibir...
Karena Satu Alasan...
AKU ENGGAN....
-------------------------------
Didalam Sebuah Jaring...
Siapakah Yang Akan Diselamatkan TUHAN...
Seekor Laba - Laba...?
Atau Seekor Lalat...?
----------------------------
Air Mata Itu Mengalir Tika Rasa Sakit Itu Kembali Mencabik-cabik Raga...
Ibu...
Andai Aku Mampu Memindahkan Penyakitmu...
Aku Ikhlas Untuk Dipindahkan Keragaku...
Dan Aku Ikhlas Menggantikan Setiap Tetesan Air Matamu Yang Mengalir...
Ibu...
Maafkan Aku...
Karena Aku Tiada Daya Dan Tiada Mampu...
Sembuhlah Ibu...
Senyummu Dan Canda Tawamu Selalu Kunantikan...
By : Juank Hadapi
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Kumpulan Tembang Kata Juank Hadapi - JARI ANGKUH SANG MENTOR
ARAH YANG TIADA TERARAH
Terdiamnya Sibuta Dalam Keramaian Kota...
Bingung, Jalan Mana Yang Akan Ditempuh...
Dimana Tongkat Yang Menjadi Sahabat Sejati...
Telah Patah Dan Tiada Ganti Lagi...
Kini Kedua Tanganlah Yang Meraba Dinding2 Kosong...
Yang Angkuh Dengan Diamnya...
Dan Berpaling Tika Ucap Menyapa...
Dimana Arah Jalan Pulang itu...
Tertunduk Pilu...
Membayangkan Sanak Saudara Dirumah Tua...
Yang Menanti Kepulangan Sibuta...
Dan Membawa Sedikit Pembuka Dahaga...
-----------------------------------
SEBUAH GORESAN UNTUKMU "ER"
Irama Pena Sudah Mulai Kepenghujung Malam...
Lantunan Senja Pun Terasa Memudar...
Namun Apalah Artinya Perasaan Yang Terikat Kuat...
Bila Tiada Mampu Bibir Melepaskannya...
Jemari Yang Angkuh Setia Menggenggam Pena...
Hingga Tercipta Goresan Ini Yang Tiada Bermakna...
Dengan Tetesan Air Tersandar Disahabat Pena...
Yang Sudah Tersimpul Didalam Amplop Jingga...
Sebuah Goresan Untukmu "ER"
Tercipta Sebagai Wali Kata Dalam Mihrab Cinta...
Ternanti Dalam Pentas Seribu Duka...
Dan Berakhir Dipersimpangan Cinta Yang Berkelana...
---------------------------------------------------
MEMUJAMU DIGORESAN TANPA PENA
Yang Terindah...
Salahkah Bila Memujamu Didalam Relung Hati Yang Tak Mampu Terucap...
Yang Terindah...
Salahkah Bila Tiada Habis Kata Tuk Memuja Keindahan Sang ILAHI Yang Tertitipkan Kepadamu...
Yang Terindah...
Salahkah Bila Nanti Rasa Ini Tiada Tertahan Dan Terlepas Disaat Pandangan Itu Berpadu...
Yang Terindah...
Izinkan Aku Menyimpan Semua Kenangan Tanpa Ungkapan Yang Nanti Kan Kubawa Disituasi Berbeda...
Yang Terindah...
KAU TETAP TERINDAH.
---------------------------------------
Namamu Ternoda Oleh Ucap Bibirku...
Yang Teramat Mengagumi Sosok Ketulusan Hatimu Berbicara...
Tapi Apakah Aku Salah...
Bila Hanya Sekedar Menyimpan Rasa Yang Tak Terungkap...
Namun Izinkan Aku Hanya Ingin Memandangmu Lebih Puas...
Agar Perpisahan Nanti Tiada Lagi Kusesali...
-----------------------------------------
KEMAMPUANKU YANG TIADA KEBERANIAN
Kurangkai Kata Indah Dari Bunga Yang Berduri...
Berdarah Namun Tiada Sakit Terasa...
Sebab Tangan Dengan Ikhlas Membentuk Syair...
Dari Setiap Kuntum Yang Setia Memberi Luka...
Kasih Yang Tiada Pernah Terungkap...
Walau Rangkai Tiada Arti...
Walau Sapa Belum Bermakna...
Biarlah Kekecup Keningmu Dari Udara Yang Berlalu...
Meski Tiada Terasa Tapi Itulah Ungkapan Hati...
Yang Masih Terbelengku Balutan Kesungkanan...
Padamu Yang Kutatap Dari Balik Jemari...
Dari Balik Belahan Jiwa Yang Tak Jauh...
Terdengar Suara - Suara Merdu...
Pendamping Untaian Raga Yang Terpisah...
------------------------------------
UNGKAPAN RINDU YANG AKAN MENJELMA
Yang Terindah...
Untukmu Aku Menghindar...
Meski Ceritaku Belum Tertulis Dikertas Syahdu...
Aku Akan Terus Menata Hati...
Diantara Buaian Angin Yang Berkedip Manis...
Jiwa & Perasaan Hanyut Akan Getir Lautan Merah...
Terseret Ribuan Kuda Yang Berlari Mengejar Surutnya Mentari...
Digenggaman Rembulan Malam...
Kan Ku Habiskan Uraian Pilu Disudut Rumah Tua Tanpa Penghuni...
Selamat Jalan Yang Terindah...
Senyummu Selalau Mewarnai Ingatan...
Dan Akan Membenam Didasar Jiwa...
Meski Kepiluan Akan Mendampingi Sepanjang Masa...
-----------------------------------------
CINTAKU MENUJU CINTAMU YANG BERPAGAR CINTA LAIN
Tatapmu Semakin Dingin...
Sapamu Semakin Redup...
Seakan Membalut Hati Tika Mekarnya Tertinggal...
Apa Yang Harus Dilakukan...?
Kusudah Coba Alihkan Arah...
Kusudah Coba Palingkan Wajah...
Namun Nama Yang Masih Setia Menunggu...
Dipintu Pikiran Jiwa Yang Tiada Terkunci...
Hasratku Tiada Sadar Dari Lamunan...
Imaji Tiada Pernah Berganti Warna...
Tertundukku Kini Sudah Semakin Layu...
Dengan Longlainya Kaki Dari Penopang Mengikut Serta...
Tika Tersadar Semua Hanya Patamorgana Hati...
Cintaku Salah Namun Suci...
Dan Biarlah Goresan Ini Sebagai Ganti...
Dari Mulut Yang Enggan Terbuka...
Karena Kasta & Singgasana...
-----------------------------------------
JARI ANGKUH SANG MENTOR PUTIH
Ketika Lentera Mulai Malu Menerangi...
Ketika Itu Pula Jari Angkuh Sang Mentor Mulai Menerjang...
Bagai Ganasnya Singa Melahap Santapannya...
Dengan Percikan Darah Disekitar Bibir Yang Lembut...
Jari Itu Selalu Hadir Ditemani Mentor - Mentor Kecil...
Menghantui Santapan Usang Yang Berkumpul Mencari Induknya...
Namun Tiada Arah Yang Dituju Untuk Pulang...
Sebab Lentera Mulai Malu Menerangi...
Siapa Yang Akan Datang...?
Membawa Setitik Pelita Menuju Pulang...
Apa Mungkin Mentor Lain AKan Hadir...
Dengan Jas Merah Dan Tongkat Sebagai Pendampingnya...
---------------------------------------------
Hay...
Hamparan Laut Yang Luas...
Kugenggam Kau Ditelapak Tangan Kecilku...
Meski Berlarian Dibalik Jemari Yang Lunglai...
Sedikit Tersisa Sebagai Hadiah Dari Kepulanganku...
Berlari Dan Kujaga Dipelukan Manis Dadaku...
Agar Tiada Yang Melihat Keindahan Beningmu...
Hingga Nanti Sampailah Kita Dipenghujung Jalan...
Dimana Kau Kurebahkan Bersama Kunang2 Impianku...
----------------------------------------------
Ku Urai Lagi Bait Demi Bait Tulisan Tanpa Warna...
Samar, Namun Penuh Ungkapan Hasrat Tersembunyi...
Dan Langkah Yang Patah Arah...
Diam Tersudut Dipikiran Yang Buntu...
Manis Ucap Tak Sepahit Hati...
Indah Senyum Tak Semerekah Kata...
Jauh Cinta Sebab Cinta...
Jadikan Kenagan Meski Tiada Yang Terindah.
-------------------------------------------------
HATI YANG TERPILIH AKU BUKAN PILIHAN
Hati Yang Terpilih...
Tataplah Sebentar Pelangi Tanpa Warna Itu...
Dia Sedang Merejam Jiwa Dilorong Tanpa Cahaya...
Menangisi Awan Yang Tiada Peduli...
Hingga Kini Masih Berdendang Dengan Mentari Dan Kicauan Burung...
Hati Yang Terpilih...
Tanganku Sudah Lelah Menari Dengan Jemari...
Tetes Keringat Pun Bosan Berjalan Ditubuh Yang Gemetar...
Namun Aku Masih Bisa Melangkahakan Arahku...
Menuju Nirwana Singgasanamu...
Walau Terbentang Kawat Berduri Disekelilingnya...
Hati Yang Terpilih...
Ternyata Aku Bukan Pilihan...
----------------------------------
CAHAYA & KEGELAPAN
Mega Itu Malu Dan Tertunduk...
Karena Sinarnya Berlalu Tanpa Pamit Terucap...
Pilu Pun Hadir Melihat Bintang Bersedih Hati...
Mengenang Rembulan Yang Kini Terbias Awan Hitam...
Tanpa Tersadari...
Air Kesedihan Hadir Dari Celah Penghuni Malam...
Menggoda Mega Yang Semakin Memejamkan Mata...
Dan Lambaian Tangan Yang Penuh Dengan Tanda Tanya...
Ketidakmampuan Tersirat Untuk Membelai Mahkota Panjang...
Terhalang Langkah Yang Gelap Dari Senyum Rembulan...
Kini Ketakutan Terbungkus Dilorong Jiwa...
Jiwa Lemah Yang Pergi Tiada Bertemankan Cahaya...
-----------------------------------------------
KEGALAUAN DIANTARA 2 HATI
Seribu Senyum Berpadu Duka...
Diterjang Prahara Hati Yang Mendalam...
Diantara Hati Yang Kecewa & Bahagia...
Oleh Cinta Yang Terpisah Dari Canda Lirikan Mata...
Biarkan Asa Itu Berlalu Dengan Angkuhnya Udara Pagi...
Menghadapi Deraian Sang Pelangi Jiwa...
Yang Hadir Tanpa Hujan Mendampingi...
Dan Sunyinya Kicauan Burung Diangkasa Khayalan...
Tiada Maksud Melukai Kuntum Mawar Yang Baru Mekar...
Tiada Pula Hasrat Ingin Memisahkan Ikatan Kasih Sayang...
Tapi Inilah Kisah Cerita Cinta...
Datang Dengan Lantunan Merdu Irama Hati Berseri...
Pergi Dengan Rintik Kristal Terselubung Senyuman...
-------------------------------------------------
Rinduku Bercumbu Dengan Bayang...
Tuk Melepaskan Penat Didada...
Karena Terpisah Dinding Jarak & waktu...
Biarkanlah Dianya Mengalirkan Segala Energi Yang Ada...
Dengan Belaian Udara Malam Yang Sombong...
Energi Yang Tertunda Ketika Rembulan Menyapa Malam - Malam Kelam...
Diiringi Tarian Awan Yang Angkuh Dengan Rembulan...
Terus Terusik Rindu Oleh Rindu Yang Berkepanjangan...
Kini Hanya Nyamuk2 Nakal Yang Akan Menjaga Setiap Tetesan Keringat Yang Mengalir...
Karena Ego Yang Terus Bertahta Ddiantara Prinsip Hidup Yang Koyol...
Akankah Nyamuk Mengerti Bicara Hati...
Yang Dipadati Rasa Sungkan Pada Diri
Nyamuk Selalu Mengerti...
Namun Sungkan Hinggap Kedasar Jiwa...
Yang Selalu Dipenuhi Rasa Kebesaran Jiwa Yang Tiada Arti...
Karya : Juank Hadapi & Wan Kumis
Terciptanya Goresan Ini...
Diantara Angin Malam...
Melalui Inbox Dunia Maya (Facebook)
Oleh 2 Jiwa Yang Terusik Sikap Manusia Tiada Arti...
----------------------------------------
JANGAN LAGI ADA ASA YANG TERBUANG
Hujan Telah Melampiaskan Kerinduannya Kepelataran Bumi...
Disambut Dengan Hilangnya Debu2 Yang Meraja Lela...
Menghiasi Atap Langit Jiwaku Yang Redup...
Dengan Gemerlap Cahaya Yang Menakutkan...
Sirna Sudah Asa Dihamparan Pasir Rumahku...
Terkikis Oleh Waktu Yang Sombong Tuk Kembali...
Dan Terjawab Dengan Segumpal Darah Dalam Nadiku...
Berkecamuk Dengan Lorong Hitam Diotak Kosong...
Dalam Diam Hati Yang Gundah...
Seraya Berkata....
"JANGAN LAGI ADA ASA YANG TERBUANG"
By : Juank Hadapi
Tanjungbalai,Sumatera Utara
-----------------------------
TULISANKU TERHIMPIT RINDUKU
Buku Kecil Dan Usang Itu...
Berikhlas Hati Bercumbu Dengan Jemari...
Berselimut Muara Kasih Yang Tak Sampai...
Berpeluk Dengan Embun Kesedihan...
Tulisanku Terhimpit Rinduku...
Terus Menari Lentik Jari Hitam...
Dihiasi Sebentuk Cincin Kenangan...
Dan Sapu Tangan Putih Penghapus Lara...
Tulisanku Terhimpit Rinduku...
Dikamar Kecil Dibalik Bukit Kotor...
Berteman Bau Yang Setia Disisi...
Dan Daun Pisang Sebagai Alas Rebah Ku...
By : Juank Hadapi
06 Desember 2013
22:40 wib
Terdiamnya Sibuta Dalam Keramaian Kota...
Bingung, Jalan Mana Yang Akan Ditempuh...
Dimana Tongkat Yang Menjadi Sahabat Sejati...
Telah Patah Dan Tiada Ganti Lagi...
Kini Kedua Tanganlah Yang Meraba Dinding2 Kosong...
Yang Angkuh Dengan Diamnya...
Dan Berpaling Tika Ucap Menyapa...
Dimana Arah Jalan Pulang itu...
Tertunduk Pilu...
Membayangkan Sanak Saudara Dirumah Tua...
Yang Menanti Kepulangan Sibuta...
Dan Membawa Sedikit Pembuka Dahaga...
-----------------------------------
SEBUAH GORESAN UNTUKMU "ER"
Irama Pena Sudah Mulai Kepenghujung Malam...
Lantunan Senja Pun Terasa Memudar...
Namun Apalah Artinya Perasaan Yang Terikat Kuat...
Bila Tiada Mampu Bibir Melepaskannya...
Jemari Yang Angkuh Setia Menggenggam Pena...
Hingga Tercipta Goresan Ini Yang Tiada Bermakna...
Dengan Tetesan Air Tersandar Disahabat Pena...
Yang Sudah Tersimpul Didalam Amplop Jingga...
Sebuah Goresan Untukmu "ER"
Tercipta Sebagai Wali Kata Dalam Mihrab Cinta...
Ternanti Dalam Pentas Seribu Duka...
Dan Berakhir Dipersimpangan Cinta Yang Berkelana...
---------------------------------------------------
MEMUJAMU DIGORESAN TANPA PENA
Yang Terindah...
Salahkah Bila Memujamu Didalam Relung Hati Yang Tak Mampu Terucap...
Yang Terindah...
Salahkah Bila Tiada Habis Kata Tuk Memuja Keindahan Sang ILAHI Yang Tertitipkan Kepadamu...
Yang Terindah...
Salahkah Bila Nanti Rasa Ini Tiada Tertahan Dan Terlepas Disaat Pandangan Itu Berpadu...
Yang Terindah...
Izinkan Aku Menyimpan Semua Kenangan Tanpa Ungkapan Yang Nanti Kan Kubawa Disituasi Berbeda...
Yang Terindah...
KAU TETAP TERINDAH.
---------------------------------------
Namamu Ternoda Oleh Ucap Bibirku...
Yang Teramat Mengagumi Sosok Ketulusan Hatimu Berbicara...
Tapi Apakah Aku Salah...
Bila Hanya Sekedar Menyimpan Rasa Yang Tak Terungkap...
Namun Izinkan Aku Hanya Ingin Memandangmu Lebih Puas...
Agar Perpisahan Nanti Tiada Lagi Kusesali...
-----------------------------------------
KEMAMPUANKU YANG TIADA KEBERANIAN
Kurangkai Kata Indah Dari Bunga Yang Berduri...
Berdarah Namun Tiada Sakit Terasa...
Sebab Tangan Dengan Ikhlas Membentuk Syair...
Dari Setiap Kuntum Yang Setia Memberi Luka...
Kasih Yang Tiada Pernah Terungkap...
Walau Rangkai Tiada Arti...
Walau Sapa Belum Bermakna...
Biarlah Kekecup Keningmu Dari Udara Yang Berlalu...
Meski Tiada Terasa Tapi Itulah Ungkapan Hati...
Yang Masih Terbelengku Balutan Kesungkanan...
Padamu Yang Kutatap Dari Balik Jemari...
Dari Balik Belahan Jiwa Yang Tak Jauh...
Terdengar Suara - Suara Merdu...
Pendamping Untaian Raga Yang Terpisah...
------------------------------------
UNGKAPAN RINDU YANG AKAN MENJELMA
Yang Terindah...
Untukmu Aku Menghindar...
Meski Ceritaku Belum Tertulis Dikertas Syahdu...
Aku Akan Terus Menata Hati...
Diantara Buaian Angin Yang Berkedip Manis...
Jiwa & Perasaan Hanyut Akan Getir Lautan Merah...
Terseret Ribuan Kuda Yang Berlari Mengejar Surutnya Mentari...
Digenggaman Rembulan Malam...
Kan Ku Habiskan Uraian Pilu Disudut Rumah Tua Tanpa Penghuni...
Selamat Jalan Yang Terindah...
Senyummu Selalau Mewarnai Ingatan...
Dan Akan Membenam Didasar Jiwa...
Meski Kepiluan Akan Mendampingi Sepanjang Masa...
-----------------------------------------
CINTAKU MENUJU CINTAMU YANG BERPAGAR CINTA LAIN
Tatapmu Semakin Dingin...
Sapamu Semakin Redup...
Seakan Membalut Hati Tika Mekarnya Tertinggal...
Apa Yang Harus Dilakukan...?
Kusudah Coba Alihkan Arah...
Kusudah Coba Palingkan Wajah...
Namun Nama Yang Masih Setia Menunggu...
Dipintu Pikiran Jiwa Yang Tiada Terkunci...
Hasratku Tiada Sadar Dari Lamunan...
Imaji Tiada Pernah Berganti Warna...
Tertundukku Kini Sudah Semakin Layu...
Dengan Longlainya Kaki Dari Penopang Mengikut Serta...
Tika Tersadar Semua Hanya Patamorgana Hati...
Cintaku Salah Namun Suci...
Dan Biarlah Goresan Ini Sebagai Ganti...
Dari Mulut Yang Enggan Terbuka...
Karena Kasta & Singgasana...
-----------------------------------------
JARI ANGKUH SANG MENTOR PUTIH
Ketika Lentera Mulai Malu Menerangi...
Ketika Itu Pula Jari Angkuh Sang Mentor Mulai Menerjang...
Bagai Ganasnya Singa Melahap Santapannya...
Dengan Percikan Darah Disekitar Bibir Yang Lembut...
Jari Itu Selalu Hadir Ditemani Mentor - Mentor Kecil...
Menghantui Santapan Usang Yang Berkumpul Mencari Induknya...
Namun Tiada Arah Yang Dituju Untuk Pulang...
Sebab Lentera Mulai Malu Menerangi...
Siapa Yang Akan Datang...?
Membawa Setitik Pelita Menuju Pulang...
Apa Mungkin Mentor Lain AKan Hadir...
Dengan Jas Merah Dan Tongkat Sebagai Pendampingnya...
---------------------------------------------
Hay...
Hamparan Laut Yang Luas...
Kugenggam Kau Ditelapak Tangan Kecilku...
Meski Berlarian Dibalik Jemari Yang Lunglai...
Sedikit Tersisa Sebagai Hadiah Dari Kepulanganku...
Berlari Dan Kujaga Dipelukan Manis Dadaku...
Agar Tiada Yang Melihat Keindahan Beningmu...
Hingga Nanti Sampailah Kita Dipenghujung Jalan...
Dimana Kau Kurebahkan Bersama Kunang2 Impianku...
----------------------------------------------
Ku Urai Lagi Bait Demi Bait Tulisan Tanpa Warna...
Samar, Namun Penuh Ungkapan Hasrat Tersembunyi...
Dan Langkah Yang Patah Arah...
Diam Tersudut Dipikiran Yang Buntu...
Manis Ucap Tak Sepahit Hati...
Indah Senyum Tak Semerekah Kata...
Jauh Cinta Sebab Cinta...
Jadikan Kenagan Meski Tiada Yang Terindah.
-------------------------------------------------
HATI YANG TERPILIH AKU BUKAN PILIHAN
Hati Yang Terpilih...
Tataplah Sebentar Pelangi Tanpa Warna Itu...
Dia Sedang Merejam Jiwa Dilorong Tanpa Cahaya...
Menangisi Awan Yang Tiada Peduli...
Hingga Kini Masih Berdendang Dengan Mentari Dan Kicauan Burung...
Hati Yang Terpilih...
Tanganku Sudah Lelah Menari Dengan Jemari...
Tetes Keringat Pun Bosan Berjalan Ditubuh Yang Gemetar...
Namun Aku Masih Bisa Melangkahakan Arahku...
Menuju Nirwana Singgasanamu...
Walau Terbentang Kawat Berduri Disekelilingnya...
Hati Yang Terpilih...
Ternyata Aku Bukan Pilihan...
----------------------------------
CAHAYA & KEGELAPAN
Mega Itu Malu Dan Tertunduk...
Karena Sinarnya Berlalu Tanpa Pamit Terucap...
Pilu Pun Hadir Melihat Bintang Bersedih Hati...
Mengenang Rembulan Yang Kini Terbias Awan Hitam...
Tanpa Tersadari...
Air Kesedihan Hadir Dari Celah Penghuni Malam...
Menggoda Mega Yang Semakin Memejamkan Mata...
Dan Lambaian Tangan Yang Penuh Dengan Tanda Tanya...
Ketidakmampuan Tersirat Untuk Membelai Mahkota Panjang...
Terhalang Langkah Yang Gelap Dari Senyum Rembulan...
Kini Ketakutan Terbungkus Dilorong Jiwa...
Jiwa Lemah Yang Pergi Tiada Bertemankan Cahaya...
-----------------------------------------------
KEGALAUAN DIANTARA 2 HATI
Seribu Senyum Berpadu Duka...
Diterjang Prahara Hati Yang Mendalam...
Diantara Hati Yang Kecewa & Bahagia...
Oleh Cinta Yang Terpisah Dari Canda Lirikan Mata...
Biarkan Asa Itu Berlalu Dengan Angkuhnya Udara Pagi...
Menghadapi Deraian Sang Pelangi Jiwa...
Yang Hadir Tanpa Hujan Mendampingi...
Dan Sunyinya Kicauan Burung Diangkasa Khayalan...
Tiada Maksud Melukai Kuntum Mawar Yang Baru Mekar...
Tiada Pula Hasrat Ingin Memisahkan Ikatan Kasih Sayang...
Tapi Inilah Kisah Cerita Cinta...
Datang Dengan Lantunan Merdu Irama Hati Berseri...
Pergi Dengan Rintik Kristal Terselubung Senyuman...
-------------------------------------------------
Rinduku Bercumbu Dengan Bayang...
Tuk Melepaskan Penat Didada...
Karena Terpisah Dinding Jarak & waktu...
Biarkanlah Dianya Mengalirkan Segala Energi Yang Ada...
Dengan Belaian Udara Malam Yang Sombong...
Energi Yang Tertunda Ketika Rembulan Menyapa Malam - Malam Kelam...
Diiringi Tarian Awan Yang Angkuh Dengan Rembulan...
Terus Terusik Rindu Oleh Rindu Yang Berkepanjangan...
Kini Hanya Nyamuk2 Nakal Yang Akan Menjaga Setiap Tetesan Keringat Yang Mengalir...
Karena Ego Yang Terus Bertahta Ddiantara Prinsip Hidup Yang Koyol...
Akankah Nyamuk Mengerti Bicara Hati...
Yang Dipadati Rasa Sungkan Pada Diri
Nyamuk Selalu Mengerti...
Namun Sungkan Hinggap Kedasar Jiwa...
Yang Selalu Dipenuhi Rasa Kebesaran Jiwa Yang Tiada Arti...
Karya : Juank Hadapi & Wan Kumis
Terciptanya Goresan Ini...
Diantara Angin Malam...
Melalui Inbox Dunia Maya (Facebook)
Oleh 2 Jiwa Yang Terusik Sikap Manusia Tiada Arti...
----------------------------------------
JANGAN LAGI ADA ASA YANG TERBUANG
Hujan Telah Melampiaskan Kerinduannya Kepelataran Bumi...
Disambut Dengan Hilangnya Debu2 Yang Meraja Lela...
Menghiasi Atap Langit Jiwaku Yang Redup...
Dengan Gemerlap Cahaya Yang Menakutkan...
Sirna Sudah Asa Dihamparan Pasir Rumahku...
Terkikis Oleh Waktu Yang Sombong Tuk Kembali...
Dan Terjawab Dengan Segumpal Darah Dalam Nadiku...
Berkecamuk Dengan Lorong Hitam Diotak Kosong...
Dalam Diam Hati Yang Gundah...
Seraya Berkata....
"JANGAN LAGI ADA ASA YANG TERBUANG"
By : Juank Hadapi
Tanjungbalai,Sumatera Utara
-----------------------------
TULISANKU TERHIMPIT RINDUKU
Buku Kecil Dan Usang Itu...
Berikhlas Hati Bercumbu Dengan Jemari...
Berselimut Muara Kasih Yang Tak Sampai...
Berpeluk Dengan Embun Kesedihan...
Tulisanku Terhimpit Rinduku...
Terus Menari Lentik Jari Hitam...
Dihiasi Sebentuk Cincin Kenangan...
Dan Sapu Tangan Putih Penghapus Lara...
Tulisanku Terhimpit Rinduku...
Dikamar Kecil Dibalik Bukit Kotor...
Berteman Bau Yang Setia Disisi...
Dan Daun Pisang Sebagai Alas Rebah Ku...
By : Juank Hadapi
06 Desember 2013
22:40 wib
Kumpulan Puisi Arsyad Optimal Yus - GENERASIKU
GENERASI KU......
Oleh : Arsyad Optional Yus
Generasi ku...........
Di hari ini usiaku sudah menjelang pulang, sedang generasimu baru akan pergi.
Tulang-tulangmu masih kokoh untuk susuri tingginya puncak bersalju abadi.
Cita-cita pun hebat bagai nakhoda hadapi badai ganas di tengah bahari,
Dan harapanmu masih panjang bagaikan pencarian cinta para sufi.
Sedang hari-hariku, hanya tinggal sebentar lagi.
Generasi ku....
Engkau terlahir dengan menggenggam mutiara berharga dari langit.
Yang harus engkau pertahankan walau harus menahan rasa sakit,
sakitnya nafsu karena asing dizaman menjelang penjajah bangkit,
dan musuhmu akan menghadang di depan bagaikan bukit.
Generasi ku.... ingatlah! manakala seekor singa ikut mengembik bagai seekor domba,
seluruh bumi akan mengejek dan memandangmu hina dalam derai tawa,
Engkau adalah putra singa gurun yang pantang dihina dan menyerah.
Yang selalu memilih syahid atau tegak dan bersinarnya Cahaya.
Dan....berhentilah menyerah dan jadi orang yang kalah.
Dalam darahmu mengalir semangat para syuhada ......
Keberanianmu membuat pasukan musuh buyar.
Inginkan engkau seperti mereka? membuat para pembenci gemetar...
Kibarkan bendera kemenangan.....
Dan tunjukkan kepada dunia....
Engkau adalah pejuang yang pantang menyerah...
--------------------------
PENGGALAN MAUT
Oleh : Arsyad Optional Yus
Intipan maut dari segenap penjuru,.
Tempat bersembunyi pasti kan tahu..
Ke mana saja dia tangkap..
Untuk selamat tiada terhindar..
Ingatlah hai orang yang terpedaya kenapa kau bermain saja..?
Kamu dambakan segala macam harapan padahal kematian itu makin dekat jua..
Kamu tahu, tamak itu bagai lautan kapal yang dekat dia jauhkan..
Dan ternyata kamu jadi sasaran pada gilirannya kena hantaman..
Kamu tahu, kematian itu penjagal cita..
Segala keyakinanmu, cepat, dihadang rasa..
Penggalan maut sakit dirasa..
Kamu tahu memang tidak nyaman adanya..,
Seakan-akan kamu berpesan kata..
Sambil memandangi anak-anakmu yatim merana..
Sementara ibu mereka menanggung derita..
Berteriak tangis, duka nestapa..
Rupanya dia tercekik oleh kesedihan lalu dia tampar sendiri tembam mukanya,
Dilihat orang sembarang pria padahal semula hidup terjaga..
Seorang datang padamu bawa kain kafan bakal pembungkus ragamu dalam lipatan..
Lalu tanah kuburan dia timbunkan meski air mata linang tergenang
-----------------------------
MENJATUHKAN DIRI
Oleh : Arsyad Optional Yus
Terbangun ditengah lelap yang baru sebentar
Tercekat oleh ruas rindu semakin sesak menjalar
Mendapati tak lagi untukku teduhmu melingkar
Karena aku bukanlah tiang kokoh bagimu bersandar
Semburat malam bersaksi semua hanya kelakar
Ketika menjatuhkan diri dalam sekam lalu terbakar
Berharap kan tiada sisa kecuali debu bertebar
Namun sebentuk cinta terlanjur dalam mengakar
Menjadi sekeras intan, tak serapuh tembikar
Berkali sudah terpelanting, ke segala arah terlempar
Tak jua hancur, masih utuh dan semakin bersinar
Bertahan dari segala tempat mencoba tetap tegar
Itulah kasih yang lahir untukmu tanpa tawar-menawar
Itulah cinta yang tercipta tanpa perlu ada satu ikrar
Tak ingin mengikatmu saat kulihat senyummu mekar
Tak mesti bersanding jika tanpaku harimu berpendar
----------------------------
SUARA LONCENG..........
Oleh : Arsyad Optional Yus
Sayup kelabu menebar pesona
Indah senyuman penuh cinta
Tersentuh telapak tangan penuh luka
Menari bersama teman setia
Berteriak suara loncengan sepeda
Tertindik telinga menusuk hati
Jari menari menggores kata
Meninggalkan sajak meleburkan hati
Hancur lebur tak berdansa
Air mata membasahi hati
Bergelimang noda menutup istana
Berjalan ke depan tiada henti
Pupus kepercayaan dua senyuman
Keras hati lupakan kenangan
Mawar terlepas dari genggaman tangan
Raib terkubur di benteng kerajaan
------------------------------------
Ku ...ungkapkan Makna di balik hati
Ungkapkan kepedihan begitu runcing
Gelap hati se-gegap gempita
Tiraikan terang jalan hidupku ini
Di bait ini, critakan semua ini
Sungguh hati tegores luka
Sungguhpun semua demi cita
Kulewati walau gusar
Jalani hidup yang kutempuh
Hujamkan pedih lahirkan rasa
Pun kilau cahaya kilas berlalu
Luluh di goresan hati yang begitu mendalam
Gapai hariku, singkirkan asa
Jalani hariku, tepiskan lara
Jangan ragu smua kan luruh
Ambil makna di balik semua….
-----------------------------
Para seniman sudah banyak yang senang berpolitik
Para agamawan sudah banyak yang pandai main intrik
Para wartawan sudah banyak yang pintar bikin trik-trik
------------------------------
Jelang malam dengan senyuman
Sambut pagi dengan keceriaan
Langkahkan kaki dengan pasti
Lewati hari dengan penuh arti
Tiap detik menyuguhkan satu makna
Kala ceria mengisi suasana
Waktu berlalu tak terasa
Kepergiannya mengantarku
Pada sebuah penantian
Kehadiran hari penuh makna
Menumbuhkan asa yang memerah
------------------------------
Lima pepatah Melayau yang menjadi prinsip hidup masyarakat Kota Kerang Tanjungbalai ,hingga kini masih terus terjaga dan dikenal diberbagai penjuru antara lain :
1 - HIDUP SERUMAH BERAMAH TAMAH
2 - HIDUP SEKAMPUNG TUNTUN MENUNTUN
3 - HIDUP SEDESA BINA MEMBINA
4 - HIDUP SENEGERI BERUNJUK BERI
5 - HIDUP SEBANGSA BERTENGGANG RASA
Oleh : Arsyad Optimal Yus
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Oleh : Arsyad Optional Yus
Generasi ku...........
Di hari ini usiaku sudah menjelang pulang, sedang generasimu baru akan pergi.
Tulang-tulangmu masih kokoh untuk susuri tingginya puncak bersalju abadi.
Cita-cita pun hebat bagai nakhoda hadapi badai ganas di tengah bahari,
Dan harapanmu masih panjang bagaikan pencarian cinta para sufi.
Sedang hari-hariku, hanya tinggal sebentar lagi.
Generasi ku....
Engkau terlahir dengan menggenggam mutiara berharga dari langit.
Yang harus engkau pertahankan walau harus menahan rasa sakit,
sakitnya nafsu karena asing dizaman menjelang penjajah bangkit,
dan musuhmu akan menghadang di depan bagaikan bukit.
Generasi ku.... ingatlah! manakala seekor singa ikut mengembik bagai seekor domba,
seluruh bumi akan mengejek dan memandangmu hina dalam derai tawa,
Engkau adalah putra singa gurun yang pantang dihina dan menyerah.
Yang selalu memilih syahid atau tegak dan bersinarnya Cahaya.
Dan....berhentilah menyerah dan jadi orang yang kalah.
Dalam darahmu mengalir semangat para syuhada ......
Keberanianmu membuat pasukan musuh buyar.
Inginkan engkau seperti mereka? membuat para pembenci gemetar...
Kibarkan bendera kemenangan.....
Dan tunjukkan kepada dunia....
Engkau adalah pejuang yang pantang menyerah...
--------------------------
PENGGALAN MAUT
Oleh : Arsyad Optional Yus
Intipan maut dari segenap penjuru,.
Tempat bersembunyi pasti kan tahu..
Ke mana saja dia tangkap..
Untuk selamat tiada terhindar..
Ingatlah hai orang yang terpedaya kenapa kau bermain saja..?
Kamu dambakan segala macam harapan padahal kematian itu makin dekat jua..
Kamu tahu, tamak itu bagai lautan kapal yang dekat dia jauhkan..
Dan ternyata kamu jadi sasaran pada gilirannya kena hantaman..
Kamu tahu, kematian itu penjagal cita..
Segala keyakinanmu, cepat, dihadang rasa..
Penggalan maut sakit dirasa..
Kamu tahu memang tidak nyaman adanya..,
Seakan-akan kamu berpesan kata..
Sambil memandangi anak-anakmu yatim merana..
Sementara ibu mereka menanggung derita..
Berteriak tangis, duka nestapa..
Rupanya dia tercekik oleh kesedihan lalu dia tampar sendiri tembam mukanya,
Dilihat orang sembarang pria padahal semula hidup terjaga..
Seorang datang padamu bawa kain kafan bakal pembungkus ragamu dalam lipatan..
Lalu tanah kuburan dia timbunkan meski air mata linang tergenang
-----------------------------
MENJATUHKAN DIRI
Oleh : Arsyad Optional Yus
Terbangun ditengah lelap yang baru sebentar
Tercekat oleh ruas rindu semakin sesak menjalar
Mendapati tak lagi untukku teduhmu melingkar
Karena aku bukanlah tiang kokoh bagimu bersandar
Semburat malam bersaksi semua hanya kelakar
Ketika menjatuhkan diri dalam sekam lalu terbakar
Berharap kan tiada sisa kecuali debu bertebar
Namun sebentuk cinta terlanjur dalam mengakar
Menjadi sekeras intan, tak serapuh tembikar
Berkali sudah terpelanting, ke segala arah terlempar
Tak jua hancur, masih utuh dan semakin bersinar
Bertahan dari segala tempat mencoba tetap tegar
Itulah kasih yang lahir untukmu tanpa tawar-menawar
Itulah cinta yang tercipta tanpa perlu ada satu ikrar
Tak ingin mengikatmu saat kulihat senyummu mekar
Tak mesti bersanding jika tanpaku harimu berpendar
----------------------------
SUARA LONCENG..........
Oleh : Arsyad Optional Yus
Sayup kelabu menebar pesona
Indah senyuman penuh cinta
Tersentuh telapak tangan penuh luka
Menari bersama teman setia
Berteriak suara loncengan sepeda
Tertindik telinga menusuk hati
Jari menari menggores kata
Meninggalkan sajak meleburkan hati
Hancur lebur tak berdansa
Air mata membasahi hati
Bergelimang noda menutup istana
Berjalan ke depan tiada henti
Pupus kepercayaan dua senyuman
Keras hati lupakan kenangan
Mawar terlepas dari genggaman tangan
Raib terkubur di benteng kerajaan
------------------------------------
Ku ...ungkapkan Makna di balik hati
Ungkapkan kepedihan begitu runcing
Gelap hati se-gegap gempita
Tiraikan terang jalan hidupku ini
Di bait ini, critakan semua ini
Sungguh hati tegores luka
Sungguhpun semua demi cita
Kulewati walau gusar
Jalani hidup yang kutempuh
Hujamkan pedih lahirkan rasa
Pun kilau cahaya kilas berlalu
Luluh di goresan hati yang begitu mendalam
Gapai hariku, singkirkan asa
Jalani hariku, tepiskan lara
Jangan ragu smua kan luruh
Ambil makna di balik semua….
-----------------------------
Para seniman sudah banyak yang senang berpolitik
Para agamawan sudah banyak yang pandai main intrik
Para wartawan sudah banyak yang pintar bikin trik-trik
------------------------------
Jelang malam dengan senyuman
Sambut pagi dengan keceriaan
Langkahkan kaki dengan pasti
Lewati hari dengan penuh arti
Tiap detik menyuguhkan satu makna
Kala ceria mengisi suasana
Waktu berlalu tak terasa
Kepergiannya mengantarku
Pada sebuah penantian
Kehadiran hari penuh makna
Menumbuhkan asa yang memerah
------------------------------
Lima pepatah Melayau yang menjadi prinsip hidup masyarakat Kota Kerang Tanjungbalai ,hingga kini masih terus terjaga dan dikenal diberbagai penjuru antara lain :
1 - HIDUP SERUMAH BERAMAH TAMAH
2 - HIDUP SEKAMPUNG TUNTUN MENUNTUN
3 - HIDUP SEDESA BINA MEMBINA
4 - HIDUP SENEGERI BERUNJUK BERI
5 - HIDUP SEBANGSA BERTENGGANG RASA
Oleh : Arsyad Optimal Yus
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Kumpulan Puisi Siamir Marulafau - TULANG TINGGAL DEBU
SENJA YANG TERHEMPAS
Oleh :siamir marulafau
biar senja mengalir ke tepian tidak
asalkan duka dibawa berlari
seiring langkah tersentak jangan
aksara bertabur menantikan harapan
pujangga mengurai dalam dada
berpuisi tidak mengingat senja
berkepanjangan di saat cahaya membias
di pundak seiring kepompong menunggu
dimanja karena terdampar di pantai
pengandaran
rasa kecewa menebar harapan
sepanjang lukisan terurai dalam jiwa
asalkan mata terang memandang
pelukis cakrawala siap dinantikan
sm/07112013
---------------------
TULANG TINGGAL DEBU
Oleh :siamir maulafau
tulang belulang berserakan
tinggal debu sering batin
menyelam rasa haru ditelan
kekerasan masa penjajah
di bumi pertiwi kucintai
sepanjang hayatku dengan
napas tercabik-cabik di pundaku
tulang belulang rapuh diterjang
angin mendesir sampai ke arah
timur sungguh memilukan
nan terkesan di lubuk hati
biar tulang tinggal debu terkubur
dalam tanah gersang asalkan
semangat buat rakyatku terpatrik
dalam jiwa kokoh selamanya
dari sabang sampai merauke
kutelan dalam dada, mengapa
tidak?aku bukan sembarang
pahlawan membiarkan tulangku
berpatahan di atas ilalang
di belakang rumah tak bertuan
tulang belulang berhamburan
di pojok kota berserakan ke mana
mana tapi semangat berkobar
selalu sampai tanah tumpah darahku
berdiri teguh atas perjuangan
rakyatku dengan tetesan darah
mengalir sampai ke muara sungai
kan kutampung dengan semangat
juang dengan ujung bambu
runcing pengaman bagi diriku
karena aku miskin sebagai musuhmu
sm/70112013
----------------------
APA SALAHKU?
Oleh :siamir marulafau
inilah tantangan poligamy bagi laki-laki pengecut untuk beristri lebih dari satu, sementara perzinahan rela tak diracun tumbuh bagaikan jamur asal tak mau dimadu,salah siapa itu?
inilah syair gubahan pujangga yang tak takut diracun tapi takut untuk selingkuh karena kiri kanan neraka tetap memadu
biarkan engkau rela dimadu karena bukan salahku tapi ulahmu tak tahu kamu melayaniku
jika jasamu cakapmu bagaikan madu niscaya aku kan tak akan terbang kepangkuan kupu-kupu tapi ulahmu bagaikan hantu karena kamu tak tahu diuntung
siapa yang bakal mau di madu datanglah kepadaku
akan kuobati sekuat tenagaku asalkan kamu tak memarahiku dan siap untuk terjun di ranjangmu asalkan jamu-jamuku kau yang merampung
sm/07112013
--------------------------
KEBERSAMAAN
oleh :siamir marulafau
siapa bilang kebersamaan indah tidak jika jiwa dan raga bersatu padu dalam satu wadah seiring hasrat tertahankan ego dihindarkan
kebersamaan adalah tiang kerukunan dalam masa sementara permusuhan ditiadakan karena itu membawa petaka dosa bagi orang-orang yang engkar
kebersamaan menanamkan rasa silaturahmi antar sesama
dunia tersenyum bagaikan bulan purnama memancarkan sinar dalam jiwa
sementara insan berbagi rasa mengurai rasa persaudaraan sesama
kebersamaan cetusan ayat berkumandang dalam surah Al-Imran
berpecah belah tiada berguna seiring kasih saling mendambakan karena
hidup sementara jua
harta benda dibawa mati tidak
kenangan budi dikenang jua sampai napas di telan tanah diam
pusara diingat berziarah jua karena budi tertanam dalam masa
sm/07112013
-----------------------
LIDAH YANG BASAH
Oleh :siamir marulafau
lidah menjulur ke depan
lidah melekuk kedalam
kadang basah kadang tidak
lidah berbisa seperti bisa
ular kobra
lidah basah menjilat ke segala
arah
mendesah napas nikmat
sedunia
percaya tidak tanya para
pujangga
lidah terlukiskan bagaikan
surga mengurai kenikmatan
lidah bergoyang ke kiri
ke kanan cari mangsa untuk
menjilat-jilat
lidah membuat insan
penasaran wajib dirasa
karena lidah segala-galanya
lidah alat ucap berperan
dalam bicara
lidah perasa nikmat harus
dijaga
jika lidah tak teratur cakap
dipotong bakal akan di yaumil
mahsar
sm/07112013
-----------------------
MAWAR YANG INDAH
Oleh :siamir marulafau
mawar merah kau suguhkan
dalam jiwaku membuat hidupku
semangat dalam menempuh
aktifitas dunia seiring aku
tersengat dengan kumbang
berterbangan di langit kelabu
yang kelam, mengapa tidak?
bunga mawar dengan ranting
indah mencuapkan bau harum
mengubah warna hidupku
bersinar selalu sementara
dunia kujelajahi sirna dalam
kepiluan nan hati risau
karena kuselalu berada
di ujung langit bertepi tidak
bunga mawar cantik sungguh
menawan hatiku sampai aku
terkapar di dasar laut
berlumpuran membahana dalam
setiap gerak langkahku sebagai
petanda bahwa kau saudaraku
terpisahkan tidak sampai
ke ujung dunia meskipun bersua
tidak dalam wajah namun
belaian mesra dalam bayangan
terjalin sudah di seberang lautan
kupandang sampai mentari
menarik langkah tidak menyinari
taman kita semai bersama
dalam dunia fana yang kelam
sm/07112013
---------------------
PADA SEBUAH KAPAL
Oleh :siamir marulafau
cipratan ombak menggulung
ke tepian melukiskan perjalananku
ke Merak seiring aku tertegun
dengan keindahan alam panorama
indah permai terurai dalam benak
sepanjang masa
lautan hampa kujelajahi
membuat relung terkesima dengan
panorama gunung indahnya
bagaikan surga menggugah hatiku
yang pilu sepertinya aku terbuai
dengan gelombang laut menghanjutkan
perasaanku tak terhingga sampai
aku sungguh bersandar ke tepian
sungguh aku sadar bahwa keindahan
panorama tertanam dalam ingatanku
sepertinya aku melupakan bahwa aku
berada di atas buih lautan terkira
tidak sepanjang petualanganku di atas
sebuah kapal berkecipung di atas
lautan hampa dalam hidup fana yang
kelam
lautan dengan bahteraku berkecipung
dengan layar kutancapkan dalam dada
bahwa hidup di atas lautan sungguh
indah menawan setiap saat sepertinya
hidupku terbuai dengan indahnya
lautan kutempuh dalam kehidupan fana
sm/07112013
-----------------------
BANTENG BERWARNA MERAH
Oleh : siamir marulafau
sungguh hati terkesima
dengan wajah banteng berwarna merah
sepertinya keberanian kuemban
mundur pantang di medan perang
seiring tandukmu menusuk ke dalam jiwa
sementara rakyat merindukan amat
akan seorang ibu pertiwi bernapaskan
bangsa demi kemakmuran kesejahteraan
dari zaman ke zaman
sungguh berani engkau berwajah merah
dengan tanduk menjulang ke atas
sampai ke ujung langit membahana
dalam dada setiap insan di bumi indonesia
bangsaku berdaulat berdemokrasi demi
banten kudambakan setiap saat
"percayalah"
wahai bangsaku, rakyatku pikirkanlah
nasib rakyat atas anugrah banten
bertanduk seiring keberaniaku adalah
modal utama perjuangan atas bangsaku
rakyatku merindukan kedatanganku
dengan kesejahteraan kujanjikan pada
setiap insan bagaikan merahnya lahar
pegunungan dalam perjuangan rakyat
demi kesusksesan umatku
tiada hari tiada bulan, bertahun sudah
kupikirkan penderitaan,nasib rakyat
bung Karno berwasiat moga rakyat
berjuang demi banteng bertanduk menusuk
relung jiwa rakyat terhindar dari kemelaratan
dan kemiskinan dunia fana yang kelam
selamat pada kita semua
sm/06112013
-----------------------
PUISIKU YANG TERHEMPAS
Oleh :siamir marulafau
puisi kutuliskan terhempas
di taman surga seiring pembacaku
hanyut dalam raga
puisiku berbaris 7 sudah terhempas
di langit yang ke 7 sampai ajalku
puisiku berkalimat lailahailallah
aku berada di tepi surga indahnya
bagaikan dunia terukir tidak dalam
benak,hanya Tuhan dan aku tahu
di mana letaknya,benarkah itu?
hanya kebaikan amalan menjawab
segenap rasa surga
betapa indahnya surga
betapa sulitnya masuk surga
surga indah bagi yang beramal soleha
jeleknya neraka buat orang beriman
tidak,mau apa?hidup di dunia disia-siakan
sungguh buat insan
usia berkurang setiap tahunnya
perasaan muda belia menghantui perasaan
gelora nafsu dunia membara bagaikan
air terjun sigura-gura
perasaan takut mati akan terlena
alam barzah menantikan jasad selalu
setia, mengapa tidak?
surga Allah seindah surga dunia tidak
jauh dirasa berbanding tidak karena
surga ciptaan Tuhan
sm/06112013
--------------------------------
PERJALANANKU DI NEGERI SEBERANG
Oleh :siamir marulafau
di saat udara bersahabat
insan bersatu dengan
alam seiring aku tertegun
melihat betapa indahnya
panorama di negeri
seberang dengan sinar
mentari mencuapkan
harapan kerinduan kutelan
pada masa lalu sepertinya
kehidupan mengigau
seketika kutatap bayangan
dari ke jauhan bahwa
kerinduan masa lalu sirna
sudah ditelan tanah diam
sungguh aku terkesima
dengan pandangan kau
eluskan walaupun hanya
sebatas dunia impian kau
semai dalam jiwa namun
persahabatan melukiskan
rasa bersatu tertuang dalam
relung setiap insan bahwa
kau dan aku terpisahkan
tidak dalam dunia yang
kelam, mengapa tidak?
sejak kau tanamkan rasa
kerinduan dengan semerbak
bunga mawar nan indah
terlukiskan dalam kalbu
rasanya tubuhku menggeliat
sampai ke ujung dunia
tak bertepi meskipun kulitku
bersatu dengan daging
sekutum bunga kita semai
bersama pada masa lalu
kan tak akan pudar sampai
akhir zaman
"percayalah"
kesungguhan hati nan
memeluk gunung apa daya
tangan tak sampai sepertinya
aku terhempas di batu karang
dengan lautan kering sampai
ke dasarnya sementara
hidupku bagaikan kumbang
tanpa madu dengan petualanganku
di jalan yang tak berujung
memilukan sungguh karena
senjaku menelan harapanku
berkesudahan tidak sampai
batas tertanam dalam tanah
lumpur,sungguh mempesona
memilukan hati nan kasih
tak sampai ke langit yang
ke 7 hanyalah Tuhan maha
tahu bahwa aku pasrah diri
dengan ketulusan hati
sampai diriku tersemai dalam
jiwa ragamu,salam
sm/06112013
Oleh :siamir marulafau
biar senja mengalir ke tepian tidak
asalkan duka dibawa berlari
seiring langkah tersentak jangan
aksara bertabur menantikan harapan
pujangga mengurai dalam dada
berpuisi tidak mengingat senja
berkepanjangan di saat cahaya membias
di pundak seiring kepompong menunggu
dimanja karena terdampar di pantai
pengandaran
rasa kecewa menebar harapan
sepanjang lukisan terurai dalam jiwa
asalkan mata terang memandang
pelukis cakrawala siap dinantikan
sm/07112013
---------------------
TULANG TINGGAL DEBU
Oleh :siamir maulafau
tulang belulang berserakan
tinggal debu sering batin
menyelam rasa haru ditelan
kekerasan masa penjajah
di bumi pertiwi kucintai
sepanjang hayatku dengan
napas tercabik-cabik di pundaku
tulang belulang rapuh diterjang
angin mendesir sampai ke arah
timur sungguh memilukan
nan terkesan di lubuk hati
biar tulang tinggal debu terkubur
dalam tanah gersang asalkan
semangat buat rakyatku terpatrik
dalam jiwa kokoh selamanya
dari sabang sampai merauke
kutelan dalam dada, mengapa
tidak?aku bukan sembarang
pahlawan membiarkan tulangku
berpatahan di atas ilalang
di belakang rumah tak bertuan
tulang belulang berhamburan
di pojok kota berserakan ke mana
mana tapi semangat berkobar
selalu sampai tanah tumpah darahku
berdiri teguh atas perjuangan
rakyatku dengan tetesan darah
mengalir sampai ke muara sungai
kan kutampung dengan semangat
juang dengan ujung bambu
runcing pengaman bagi diriku
karena aku miskin sebagai musuhmu
sm/70112013
----------------------
APA SALAHKU?
Oleh :siamir marulafau
inilah tantangan poligamy bagi laki-laki pengecut untuk beristri lebih dari satu, sementara perzinahan rela tak diracun tumbuh bagaikan jamur asal tak mau dimadu,salah siapa itu?
inilah syair gubahan pujangga yang tak takut diracun tapi takut untuk selingkuh karena kiri kanan neraka tetap memadu
biarkan engkau rela dimadu karena bukan salahku tapi ulahmu tak tahu kamu melayaniku
jika jasamu cakapmu bagaikan madu niscaya aku kan tak akan terbang kepangkuan kupu-kupu tapi ulahmu bagaikan hantu karena kamu tak tahu diuntung
siapa yang bakal mau di madu datanglah kepadaku
akan kuobati sekuat tenagaku asalkan kamu tak memarahiku dan siap untuk terjun di ranjangmu asalkan jamu-jamuku kau yang merampung
sm/07112013
--------------------------
KEBERSAMAAN
oleh :siamir marulafau
siapa bilang kebersamaan indah tidak jika jiwa dan raga bersatu padu dalam satu wadah seiring hasrat tertahankan ego dihindarkan
kebersamaan adalah tiang kerukunan dalam masa sementara permusuhan ditiadakan karena itu membawa petaka dosa bagi orang-orang yang engkar
kebersamaan menanamkan rasa silaturahmi antar sesama
dunia tersenyum bagaikan bulan purnama memancarkan sinar dalam jiwa
sementara insan berbagi rasa mengurai rasa persaudaraan sesama
kebersamaan cetusan ayat berkumandang dalam surah Al-Imran
berpecah belah tiada berguna seiring kasih saling mendambakan karena
hidup sementara jua
harta benda dibawa mati tidak
kenangan budi dikenang jua sampai napas di telan tanah diam
pusara diingat berziarah jua karena budi tertanam dalam masa
sm/07112013
-----------------------
LIDAH YANG BASAH
Oleh :siamir marulafau
lidah menjulur ke depan
lidah melekuk kedalam
kadang basah kadang tidak
lidah berbisa seperti bisa
ular kobra
lidah basah menjilat ke segala
arah
mendesah napas nikmat
sedunia
percaya tidak tanya para
pujangga
lidah terlukiskan bagaikan
surga mengurai kenikmatan
lidah bergoyang ke kiri
ke kanan cari mangsa untuk
menjilat-jilat
lidah membuat insan
penasaran wajib dirasa
karena lidah segala-galanya
lidah alat ucap berperan
dalam bicara
lidah perasa nikmat harus
dijaga
jika lidah tak teratur cakap
dipotong bakal akan di yaumil
mahsar
sm/07112013
-----------------------
MAWAR YANG INDAH
Oleh :siamir marulafau
mawar merah kau suguhkan
dalam jiwaku membuat hidupku
semangat dalam menempuh
aktifitas dunia seiring aku
tersengat dengan kumbang
berterbangan di langit kelabu
yang kelam, mengapa tidak?
bunga mawar dengan ranting
indah mencuapkan bau harum
mengubah warna hidupku
bersinar selalu sementara
dunia kujelajahi sirna dalam
kepiluan nan hati risau
karena kuselalu berada
di ujung langit bertepi tidak
bunga mawar cantik sungguh
menawan hatiku sampai aku
terkapar di dasar laut
berlumpuran membahana dalam
setiap gerak langkahku sebagai
petanda bahwa kau saudaraku
terpisahkan tidak sampai
ke ujung dunia meskipun bersua
tidak dalam wajah namun
belaian mesra dalam bayangan
terjalin sudah di seberang lautan
kupandang sampai mentari
menarik langkah tidak menyinari
taman kita semai bersama
dalam dunia fana yang kelam
sm/07112013
---------------------
PADA SEBUAH KAPAL
Oleh :siamir marulafau
cipratan ombak menggulung
ke tepian melukiskan perjalananku
ke Merak seiring aku tertegun
dengan keindahan alam panorama
indah permai terurai dalam benak
sepanjang masa
lautan hampa kujelajahi
membuat relung terkesima dengan
panorama gunung indahnya
bagaikan surga menggugah hatiku
yang pilu sepertinya aku terbuai
dengan gelombang laut menghanjutkan
perasaanku tak terhingga sampai
aku sungguh bersandar ke tepian
sungguh aku sadar bahwa keindahan
panorama tertanam dalam ingatanku
sepertinya aku melupakan bahwa aku
berada di atas buih lautan terkira
tidak sepanjang petualanganku di atas
sebuah kapal berkecipung di atas
lautan hampa dalam hidup fana yang
kelam
lautan dengan bahteraku berkecipung
dengan layar kutancapkan dalam dada
bahwa hidup di atas lautan sungguh
indah menawan setiap saat sepertinya
hidupku terbuai dengan indahnya
lautan kutempuh dalam kehidupan fana
sm/07112013
-----------------------
BANTENG BERWARNA MERAH
Oleh : siamir marulafau
sungguh hati terkesima
dengan wajah banteng berwarna merah
sepertinya keberanian kuemban
mundur pantang di medan perang
seiring tandukmu menusuk ke dalam jiwa
sementara rakyat merindukan amat
akan seorang ibu pertiwi bernapaskan
bangsa demi kemakmuran kesejahteraan
dari zaman ke zaman
sungguh berani engkau berwajah merah
dengan tanduk menjulang ke atas
sampai ke ujung langit membahana
dalam dada setiap insan di bumi indonesia
bangsaku berdaulat berdemokrasi demi
banten kudambakan setiap saat
"percayalah"
wahai bangsaku, rakyatku pikirkanlah
nasib rakyat atas anugrah banten
bertanduk seiring keberaniaku adalah
modal utama perjuangan atas bangsaku
rakyatku merindukan kedatanganku
dengan kesejahteraan kujanjikan pada
setiap insan bagaikan merahnya lahar
pegunungan dalam perjuangan rakyat
demi kesusksesan umatku
tiada hari tiada bulan, bertahun sudah
kupikirkan penderitaan,nasib rakyat
bung Karno berwasiat moga rakyat
berjuang demi banteng bertanduk menusuk
relung jiwa rakyat terhindar dari kemelaratan
dan kemiskinan dunia fana yang kelam
selamat pada kita semua
sm/06112013
-----------------------
PUISIKU YANG TERHEMPAS
Oleh :siamir marulafau
puisi kutuliskan terhempas
di taman surga seiring pembacaku
hanyut dalam raga
puisiku berbaris 7 sudah terhempas
di langit yang ke 7 sampai ajalku
puisiku berkalimat lailahailallah
aku berada di tepi surga indahnya
bagaikan dunia terukir tidak dalam
benak,hanya Tuhan dan aku tahu
di mana letaknya,benarkah itu?
hanya kebaikan amalan menjawab
segenap rasa surga
betapa indahnya surga
betapa sulitnya masuk surga
surga indah bagi yang beramal soleha
jeleknya neraka buat orang beriman
tidak,mau apa?hidup di dunia disia-siakan
sungguh buat insan
usia berkurang setiap tahunnya
perasaan muda belia menghantui perasaan
gelora nafsu dunia membara bagaikan
air terjun sigura-gura
perasaan takut mati akan terlena
alam barzah menantikan jasad selalu
setia, mengapa tidak?
surga Allah seindah surga dunia tidak
jauh dirasa berbanding tidak karena
surga ciptaan Tuhan
sm/06112013
--------------------------------
PERJALANANKU DI NEGERI SEBERANG
Oleh :siamir marulafau
di saat udara bersahabat
insan bersatu dengan
alam seiring aku tertegun
melihat betapa indahnya
panorama di negeri
seberang dengan sinar
mentari mencuapkan
harapan kerinduan kutelan
pada masa lalu sepertinya
kehidupan mengigau
seketika kutatap bayangan
dari ke jauhan bahwa
kerinduan masa lalu sirna
sudah ditelan tanah diam
sungguh aku terkesima
dengan pandangan kau
eluskan walaupun hanya
sebatas dunia impian kau
semai dalam jiwa namun
persahabatan melukiskan
rasa bersatu tertuang dalam
relung setiap insan bahwa
kau dan aku terpisahkan
tidak dalam dunia yang
kelam, mengapa tidak?
sejak kau tanamkan rasa
kerinduan dengan semerbak
bunga mawar nan indah
terlukiskan dalam kalbu
rasanya tubuhku menggeliat
sampai ke ujung dunia
tak bertepi meskipun kulitku
bersatu dengan daging
sekutum bunga kita semai
bersama pada masa lalu
kan tak akan pudar sampai
akhir zaman
"percayalah"
kesungguhan hati nan
memeluk gunung apa daya
tangan tak sampai sepertinya
aku terhempas di batu karang
dengan lautan kering sampai
ke dasarnya sementara
hidupku bagaikan kumbang
tanpa madu dengan petualanganku
di jalan yang tak berujung
memilukan sungguh karena
senjaku menelan harapanku
berkesudahan tidak sampai
batas tertanam dalam tanah
lumpur,sungguh mempesona
memilukan hati nan kasih
tak sampai ke langit yang
ke 7 hanyalah Tuhan maha
tahu bahwa aku pasrah diri
dengan ketulusan hati
sampai diriku tersemai dalam
jiwa ragamu,salam
sm/06112013
Kumpulan Puisi Siamir Marulafau - PAHLAWAN BERJASA
Senyumku untukmu bukan untuk siapa-siapa asalkan kau tak menipuku
karena dikau selalu dalam laraku
meskipun kau memperhatikan hidupku namun aku tetap bersamamu
terimalah salam hangat dariku
sebagai petanda bahwa kita besatu
meskipun tak bersatu dalam raga tapi berstau dalam jiwa
sampai bumi berputar sebelum gunung sinabung
meletus meratakan bumi Tuhan kubernaung
sm/27112013
Oleh :siamir marulafau
pertanyaan :
1.Apa tajuk yang sesuai pada puisi di atas?
2.Apa maksud penyair menulis puisi di atas?
3.Bagaimana penggunaan bahasa/diksi dalam puisi di atas?Apakah bahasanya sederhana atau tidak?
4.Apakah puisinya sulit dimengerti atau tidak?
5.Berapa rp hadiah yang anda ingin terima bila anda berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas?
5. Berapa nomor rekening bank anda?
----------------------
CINTA YANG TAK SIRNA
Oleh:siamir marulafau
meskipun tetesan airmata bercucuran
menembus sukma dengan hati yang amat
kesepian namun kalbu yang kubelah
di padang gersang mengharap derau hujan
membasahi seluruh harapan kita semai
bersama sebagai pertanda bahwa kau
dan aku bersatu padu dalam impian
kenangan masa lalu sirna tidak
sepanjang bumi Tuhan terpijak dengan
kaki kiri kanan
mengingatkanku
akan fatwah petuah pujangga
pada lubuk hati yang mendalam walaupun
dunia kau lukiskan agaknya jauh di seberang tapi
warna tak akan berbeda dalam dunia kelam
meskipun kau hanyut dalam buaian awan namun
awam tega tidak menahan siksaan dengan senandung
biola terdengar dengan melodi indah di hamparan
langit kau terbang membuat seluruh impianku
terhempas sampai aku tahu bahwa kau masih menyimpan
kenangan walaupun kau hanya dalam bayangan
sm/11112013
-----------------------
PAHLAWAN BERJASA
Oleh :siamir marulafau
namamu terukir di prasasti
namamu tertanam di setiap ingatan
namamu terurai dalam hening
di mana pun kau berada namamu
tersemai dalam dada
meskipun jiwa raga kau korbankan
namun cahaya hidupmu terang
benderang menyinari tanah air
kaulah pahlawan berjasa bakti
berbakti pada negara
bertanam budi dalam taman
taman kau semai membahana
sepanjang masa dikenang selalu
generasi muda
betapa agungnya kau berjuang
demi bangsa negara tanah air
tercinta mendekap dalam jiwa
sungguh kau pahlawan berjasa
mengobarkan jiwa raga keluarga
namamu terucap setiap upacara
10 november harii pahlawan, hari
pengorbanan tragedy berdarah
selamat dan sukses bunga bangsa
sampai jumpa di yaumil mahsar
sm/10/112013
----------------------
KASIHMU SERPIHAN NAPASKU
Oleh :siamir marulafau
tudingan rasa egoku dalam petualanganku
sirna tidak dalam lautan walaupun niatku bersemedi
sepanjang lautan kujelajahi mencari sebuah
kepuasan tapi aku tak sebejat kepompong kau duga
sebelum mencuap di permukaan bahwa aku
adalam penghuni dalam relungmu
kebenaran hadir akan selalu dalam wajahmu
bila keyakinan kau patrik di ujung helai rambut sebagai
petanda bahwa bersekat tidak dalam dirimu
sampai napasku di telan senja walaupun bayanganku
bagaikan semu seiring matamu terang benderang
meneropong kalbu
meskipun cipratan ombak menghempaskan ragamu
di saat kau mengigau dalam kenangan namun
hasrat kueluskan dalam jiwamu tega tidak akan membuatmu
diam bagaikan karang di tengah lautan yang biru
aku tahu bahwa kau adalah serpihan napasku sepanjang
dunia tersenyum
sm/10112013
----------------------
JANJI YANG TERURAI
Oleh:siamir marulafau
tubuh kau rebahkan di senja pagi
mengurai janji mulus kau suguhkan dalam jiwa
seiring kau dan aku menagih janji bahwa
percakapan kita semai bersama menjadi
tanaman impian dalam surga firdaus
di musim dngin pada masa lalu
meskipun tubuhku menggigil dengan napas
mendesah di celah-celah ilalang kau semai
dalam dada namun impian kucetuskan
sirna tidak akan sepanjang kecupanku belaian
kasih mesraku tertanam dalam rembulan kau
semayamkan dalam kenangan
"percayalah" kasihku di ujung jalan tak bertepi
kita lalui dalam gelora asmara membara
sampai ke ujung langit biru bersekat tidak dengan
awan putih sembari angin spoi-spoi membias
ke seluruh impianmu walaupun senjaku
menantikan kerinduan yang terlupkan pernah tidak
sepanjang akasara puisiku bertaburan
dalam jiwa ragamu
sm/10112013
-------------------------
SERPIHAN YANG TAK SIRNA
Oleh:siamir marulafau
serpihan arang kau lenyapkan
kau patahkan berkeping keping
mencuapkan beban meskipun
serpihannya menjadi debu
namun rintihan napas mendesah
sampai batas waktu sirna tidak
seiring debu terhempas dalam relung
walaupun petualanganmu sampai
ke ujung dunia
konon kau mengeluskan pandanganmu
di hamparan lautan tak bertepi
jejak bayangan menghantui selalu
dalam dirimu meskipun kau gapai
mentari menyinari hidupmu namun
sinar menghampirimu selalu sepanjang
kau merenung di tepi pantai sulawesi
yang biru
sm/10112013
----------------------
PAHLAWANKU YANG GUGUR
Oleh : siamir marulafau
10 november revolusi berdarah
sepertinya jiwaku terbuai akan perjuangan
kuemban pada masa lalu
pahlawanku yang gugur di medan perang
sepertinya bunga berguguran melukiskan
kenangan terlupakan tidak sepanjang
perjuaangan bangsaku di dunia fana yang kelam
10 november revolusi berdarah
mengurai sukma atas penderitaan perjuangan
rakyat indonesia tercinta
mundur pantang menyerah tidak
perjuangan dengan musuh-musuhku kupertahankan
seiring aku menerjang ke segala arah
10 november hari bersejarah dikenang
sepanjang masa biar tahun berganti sudah
perjuangan terbayang di wajah karena gigihnya
hati merindukan perdamaian kebebasan merdeka
tetap tergapai dalam usaha meskipun senjata
bambu runcing berkepanjangan
10 november hari pahlawan
hari tiada esok aku mengenang para pahlawanku
gugur berjuang demi kebebasan keselamatan
rakyat dari kekejaman kolonialis para penjajah
aku semakin berang berpikir habis tidak kusemai
dalam dada penderitaan para pahlawan tak berdosa
berjuang dengan ketulusan hati ikhlas karena
bangsaku tanah airku tercinta,Indonesia
sm/10112013
---------------------------
NOVEMBER REVOLUSI BERDARAH
Oleh :siamir marulafau
cucuran arah berserakan di atas
bumi pertiwi kucintai dalam jiwa
sepertinya revolusi berdarah
terbayang di wajah terlupakan
tidak sepanjang masa, mengapa
tidak?aku berjuang demi bangsaku
negaraku untuk rakyatku seiring
peluru menembus kulitku kubiarkan
perih dalam jantung bahwa akulah
pahlawan revolusi membela
segenap bangsaku dari kaum
penjajah sampai aku bebas dan
merdeka terlepas dari belenggu
penjajahan
november bulan bersejarah dalam
hidupku kukenang selalu setiap tahun
rakyatku sengsara sirna ditelan
peluru melukiskan tragedi memilukan
hati nan tertanam dalam relung setiap
umat dari sabang sampai merauke
sungguh pristiwa november membuat
diriku geram bagaikan memakan garam
lautan asin dalam hidupku cukup pahit
seiring kupertaruhkan nyawa membela
negeriku dari kekejaman dunia
meskipun pahlawan berguguran di medan
perang namun semangat jiwa berkobar
mempertahankan tanah airku
tanah tumpah darahku segenap rakyatku
berdaulat bersatu teguh berjuang
dengan bambu runcing membasmi
musuh-musuhku
pantang mundur maju terus menerus
membela bangsa dengan mencerdaskan
kehidupan bangsa bernegara,negara
republik indonesia tercinta terhempas
dari jalur kemiskinan selamat dunia
akhirat,amin ya rrabal allamin
sm/09112013
------------------------
MENGAPA AKU KORUPSI ?
Oleh :siamir marulafau
miliaran rupiah kutelan berdarah
di saat aku berkuku di kandang ayam
di negeri pertiwi tercinta seiring
sukma menegur tidak betepuk
dalam sukma karena lembaran kertas
benilai di mata dunia
sungguh memilukan hati nan
terkesima nurani rakyat dengan
penderitaan kemiskinan seiring
ulah pejabat berkepentingan
berperasaan tidak mengemban
tugas negara disita karena
penipuan, penggelapan pencurian
uang negara
biar peluru menembus jantungku
kupertahankan bumi pertiwi bersih
dengan ulasan uang bermakna seiring
muka tiada rasa bermuka tembok
di hadapan umat, Tuhan jadi geleng
kepala dengan sumpah janji mulus
tiada hentinya diucapkan dengan kitab
suci bernapaskan Tuhan
sungguh meresahkan jiwa lara
berbayang sudah kebejatan dunia
menggodok keuntungan cepat
nan kaya raya di atas penderitaan
rakyat, jadi negara mau apa?
akulah orangnya berhadapan
di mahkamah pengadilan atas korupsi
mengalir bagaikan lahar pegunungan
tiada tara meleleh tanpa hitungan detik
dengan kenikmatan luar biasa
sambil tertidur di atas uang kertas
miliaran rupiah, negara jadi mau apa?
jangan bertanya aku korupsi ,mengapa?
korupsi sepertinya pangkat nama
jabatan baru setiap pejabat berwenang
di negara tercinta,demi kekayaan
mengisi tong atas perut berfoya-foya
dengan pulpen menari-nari di atas
meterai bertinta hitam kertas putih
bersih tak sebersih hatiku kucapkan
dengan nama karena isi perut,rakyat
perduli apa?persyetan semua
-----------------------
DUNIA TERMENUNG
Oleh :siamir marulafau
Kesedihanmu mengurai dunia termenung
kegalauan membawa rasa pilu
kesedihan menyelimuti rasa indah bagai empedu
rasa rindu membuat harapan sirna jadi debu
siapa yang merasa tidak rindu
di saat kau nantikan Si Galau jantung
tertusuk dalam relung menyebar duka rasa sendu
amarah disiram denga air terjun
mengalir ke lubuk sampai ke tempat tidur
membuat jiwa tentram selalu
aksara puisiku menjadi obat bulu perindu
boru samosir galau tidak dalam kalbu
menunggu kepompong di langit yang biru
sm/08112013
karena dikau selalu dalam laraku
meskipun kau memperhatikan hidupku namun aku tetap bersamamu
terimalah salam hangat dariku
sebagai petanda bahwa kita besatu
meskipun tak bersatu dalam raga tapi berstau dalam jiwa
sampai bumi berputar sebelum gunung sinabung
meletus meratakan bumi Tuhan kubernaung
sm/27112013
Oleh :siamir marulafau
pertanyaan :
1.Apa tajuk yang sesuai pada puisi di atas?
2.Apa maksud penyair menulis puisi di atas?
3.Bagaimana penggunaan bahasa/diksi dalam puisi di atas?Apakah bahasanya sederhana atau tidak?
4.Apakah puisinya sulit dimengerti atau tidak?
5.Berapa rp hadiah yang anda ingin terima bila anda berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas?
5. Berapa nomor rekening bank anda?
----------------------
CINTA YANG TAK SIRNA
Oleh:siamir marulafau
meskipun tetesan airmata bercucuran
menembus sukma dengan hati yang amat
kesepian namun kalbu yang kubelah
di padang gersang mengharap derau hujan
membasahi seluruh harapan kita semai
bersama sebagai pertanda bahwa kau
dan aku bersatu padu dalam impian
kenangan masa lalu sirna tidak
sepanjang bumi Tuhan terpijak dengan
kaki kiri kanan
mengingatkanku
akan fatwah petuah pujangga
pada lubuk hati yang mendalam walaupun
dunia kau lukiskan agaknya jauh di seberang tapi
warna tak akan berbeda dalam dunia kelam
meskipun kau hanyut dalam buaian awan namun
awam tega tidak menahan siksaan dengan senandung
biola terdengar dengan melodi indah di hamparan
langit kau terbang membuat seluruh impianku
terhempas sampai aku tahu bahwa kau masih menyimpan
kenangan walaupun kau hanya dalam bayangan
sm/11112013
-----------------------
PAHLAWAN BERJASA
Oleh :siamir marulafau
namamu terukir di prasasti
namamu tertanam di setiap ingatan
namamu terurai dalam hening
di mana pun kau berada namamu
tersemai dalam dada
meskipun jiwa raga kau korbankan
namun cahaya hidupmu terang
benderang menyinari tanah air
kaulah pahlawan berjasa bakti
berbakti pada negara
bertanam budi dalam taman
taman kau semai membahana
sepanjang masa dikenang selalu
generasi muda
betapa agungnya kau berjuang
demi bangsa negara tanah air
tercinta mendekap dalam jiwa
sungguh kau pahlawan berjasa
mengobarkan jiwa raga keluarga
namamu terucap setiap upacara
10 november harii pahlawan, hari
pengorbanan tragedy berdarah
selamat dan sukses bunga bangsa
sampai jumpa di yaumil mahsar
sm/10/112013
----------------------
KASIHMU SERPIHAN NAPASKU
Oleh :siamir marulafau
tudingan rasa egoku dalam petualanganku
sirna tidak dalam lautan walaupun niatku bersemedi
sepanjang lautan kujelajahi mencari sebuah
kepuasan tapi aku tak sebejat kepompong kau duga
sebelum mencuap di permukaan bahwa aku
adalam penghuni dalam relungmu
kebenaran hadir akan selalu dalam wajahmu
bila keyakinan kau patrik di ujung helai rambut sebagai
petanda bahwa bersekat tidak dalam dirimu
sampai napasku di telan senja walaupun bayanganku
bagaikan semu seiring matamu terang benderang
meneropong kalbu
meskipun cipratan ombak menghempaskan ragamu
di saat kau mengigau dalam kenangan namun
hasrat kueluskan dalam jiwamu tega tidak akan membuatmu
diam bagaikan karang di tengah lautan yang biru
aku tahu bahwa kau adalah serpihan napasku sepanjang
dunia tersenyum
sm/10112013
----------------------
JANJI YANG TERURAI
Oleh:siamir marulafau
tubuh kau rebahkan di senja pagi
mengurai janji mulus kau suguhkan dalam jiwa
seiring kau dan aku menagih janji bahwa
percakapan kita semai bersama menjadi
tanaman impian dalam surga firdaus
di musim dngin pada masa lalu
meskipun tubuhku menggigil dengan napas
mendesah di celah-celah ilalang kau semai
dalam dada namun impian kucetuskan
sirna tidak akan sepanjang kecupanku belaian
kasih mesraku tertanam dalam rembulan kau
semayamkan dalam kenangan
"percayalah" kasihku di ujung jalan tak bertepi
kita lalui dalam gelora asmara membara
sampai ke ujung langit biru bersekat tidak dengan
awan putih sembari angin spoi-spoi membias
ke seluruh impianmu walaupun senjaku
menantikan kerinduan yang terlupkan pernah tidak
sepanjang akasara puisiku bertaburan
dalam jiwa ragamu
sm/10112013
-------------------------
SERPIHAN YANG TAK SIRNA
Oleh:siamir marulafau
serpihan arang kau lenyapkan
kau patahkan berkeping keping
mencuapkan beban meskipun
serpihannya menjadi debu
namun rintihan napas mendesah
sampai batas waktu sirna tidak
seiring debu terhempas dalam relung
walaupun petualanganmu sampai
ke ujung dunia
konon kau mengeluskan pandanganmu
di hamparan lautan tak bertepi
jejak bayangan menghantui selalu
dalam dirimu meskipun kau gapai
mentari menyinari hidupmu namun
sinar menghampirimu selalu sepanjang
kau merenung di tepi pantai sulawesi
yang biru
sm/10112013
----------------------
PAHLAWANKU YANG GUGUR
Oleh : siamir marulafau
10 november revolusi berdarah
sepertinya jiwaku terbuai akan perjuangan
kuemban pada masa lalu
pahlawanku yang gugur di medan perang
sepertinya bunga berguguran melukiskan
kenangan terlupakan tidak sepanjang
perjuaangan bangsaku di dunia fana yang kelam
10 november revolusi berdarah
mengurai sukma atas penderitaan perjuangan
rakyat indonesia tercinta
mundur pantang menyerah tidak
perjuangan dengan musuh-musuhku kupertahankan
seiring aku menerjang ke segala arah
10 november hari bersejarah dikenang
sepanjang masa biar tahun berganti sudah
perjuangan terbayang di wajah karena gigihnya
hati merindukan perdamaian kebebasan merdeka
tetap tergapai dalam usaha meskipun senjata
bambu runcing berkepanjangan
10 november hari pahlawan
hari tiada esok aku mengenang para pahlawanku
gugur berjuang demi kebebasan keselamatan
rakyat dari kekejaman kolonialis para penjajah
aku semakin berang berpikir habis tidak kusemai
dalam dada penderitaan para pahlawan tak berdosa
berjuang dengan ketulusan hati ikhlas karena
bangsaku tanah airku tercinta,Indonesia
sm/10112013
---------------------------
NOVEMBER REVOLUSI BERDARAH
Oleh :siamir marulafau
cucuran arah berserakan di atas
bumi pertiwi kucintai dalam jiwa
sepertinya revolusi berdarah
terbayang di wajah terlupakan
tidak sepanjang masa, mengapa
tidak?aku berjuang demi bangsaku
negaraku untuk rakyatku seiring
peluru menembus kulitku kubiarkan
perih dalam jantung bahwa akulah
pahlawan revolusi membela
segenap bangsaku dari kaum
penjajah sampai aku bebas dan
merdeka terlepas dari belenggu
penjajahan
november bulan bersejarah dalam
hidupku kukenang selalu setiap tahun
rakyatku sengsara sirna ditelan
peluru melukiskan tragedi memilukan
hati nan tertanam dalam relung setiap
umat dari sabang sampai merauke
sungguh pristiwa november membuat
diriku geram bagaikan memakan garam
lautan asin dalam hidupku cukup pahit
seiring kupertaruhkan nyawa membela
negeriku dari kekejaman dunia
meskipun pahlawan berguguran di medan
perang namun semangat jiwa berkobar
mempertahankan tanah airku
tanah tumpah darahku segenap rakyatku
berdaulat bersatu teguh berjuang
dengan bambu runcing membasmi
musuh-musuhku
pantang mundur maju terus menerus
membela bangsa dengan mencerdaskan
kehidupan bangsa bernegara,negara
republik indonesia tercinta terhempas
dari jalur kemiskinan selamat dunia
akhirat,amin ya rrabal allamin
sm/09112013
------------------------
MENGAPA AKU KORUPSI ?
Oleh :siamir marulafau
miliaran rupiah kutelan berdarah
di saat aku berkuku di kandang ayam
di negeri pertiwi tercinta seiring
sukma menegur tidak betepuk
dalam sukma karena lembaran kertas
benilai di mata dunia
sungguh memilukan hati nan
terkesima nurani rakyat dengan
penderitaan kemiskinan seiring
ulah pejabat berkepentingan
berperasaan tidak mengemban
tugas negara disita karena
penipuan, penggelapan pencurian
uang negara
biar peluru menembus jantungku
kupertahankan bumi pertiwi bersih
dengan ulasan uang bermakna seiring
muka tiada rasa bermuka tembok
di hadapan umat, Tuhan jadi geleng
kepala dengan sumpah janji mulus
tiada hentinya diucapkan dengan kitab
suci bernapaskan Tuhan
sungguh meresahkan jiwa lara
berbayang sudah kebejatan dunia
menggodok keuntungan cepat
nan kaya raya di atas penderitaan
rakyat, jadi negara mau apa?
akulah orangnya berhadapan
di mahkamah pengadilan atas korupsi
mengalir bagaikan lahar pegunungan
tiada tara meleleh tanpa hitungan detik
dengan kenikmatan luar biasa
sambil tertidur di atas uang kertas
miliaran rupiah, negara jadi mau apa?
jangan bertanya aku korupsi ,mengapa?
korupsi sepertinya pangkat nama
jabatan baru setiap pejabat berwenang
di negara tercinta,demi kekayaan
mengisi tong atas perut berfoya-foya
dengan pulpen menari-nari di atas
meterai bertinta hitam kertas putih
bersih tak sebersih hatiku kucapkan
dengan nama karena isi perut,rakyat
perduli apa?persyetan semua
-----------------------
DUNIA TERMENUNG
Oleh :siamir marulafau
Kesedihanmu mengurai dunia termenung
kegalauan membawa rasa pilu
kesedihan menyelimuti rasa indah bagai empedu
rasa rindu membuat harapan sirna jadi debu
siapa yang merasa tidak rindu
di saat kau nantikan Si Galau jantung
tertusuk dalam relung menyebar duka rasa sendu
amarah disiram denga air terjun
mengalir ke lubuk sampai ke tempat tidur
membuat jiwa tentram selalu
aksara puisiku menjadi obat bulu perindu
boru samosir galau tidak dalam kalbu
menunggu kepompong di langit yang biru
sm/08112013
Kumpulan Puisi Siamir Marulafau - DIKALA MENTARI TERBIT
KOBRA TAK BERMATA
Oleh :siamir marulafau
menyembur bagaikan semburan
gunung sinabung
kadang panas kadang dingin
menggelegar mencari arah
semburan tajam
kadang menggeliat di bawah rerumputan
kadang tak punya perasaan
siapa lawan siapa kawan disembur habis-habisan
sampai terkapar di atas karang
seiring napas mendesah kelelahan
karena merayap siang malam
mencari mangsa
sm/26112013
------------------------------
SEJAK KAPAN KAU JADI PENYAIR?
Oleh :siamir marulafau
sejak aku lahir
sejak aku melihat mentari
50.000 tahun aku disurati jadi penyair
sejak aku dalam kandungan
aksra puisi bertintakan darah
meneteskan ke muka bumi
goresan tangan dengan perasaan
pikiran terlebur dalam lara
seiring dilahirkan jadi pengarang
takdir Tuhan kusemai dalam dada
sepanjang napas mendesah
dengan lantunan puisi kubacakan
di bumi Tuhan berkepanjangan
mengapa aku jadi penyair?
aksara menjawab tak mengapalah
asalkan tabah beristighfar pada
Pencipta
suratan tangan terurai di tapak
setiap insan dilahirkan
setiap gerak menentukan bakat
bakat melukiskan insan menempuh segalanya
sejak kau lahir tersurat leter
p-e-n-y-a-i-r mengurai hasrat bukan
ambisi,pencipta aksara berderai
melambaikan huruf jadi saksi
masya,Allah
aksara puisimu mendesir bagaikan angin
memberi petunjuk umat dunia seiring
jiwa tersemai dalam seni
seiring hasrat meluap di atas langit
meskipun satu dua kata nan tertulis
sm/28112013
-----------------------
LETUSAN
Oleh :siamir marulafau
mau ke mana kita jika letusan terus menenerus mengaung bagai singa kelaparan di tenggah hutan?
mau ke mana kita bernaung jila letusan gunung sinabung menghamburkan isi bumi Tuhan dalam sekejap?
apa yang harus kubuat jika letusan gunung sinabung mengampiri diriku siang dan malam?
jika letusan memuncak lahar pun meleleh ke permukaan,tsunami pun sudah mulai mengincar
jika letusan sahsyat berkepanjangan lara semakin tersiksa
ketenangan semakin terancam
doa pun bertaburan kepada sang Pencipta
apa jadinya?
aksrara puisi bergoyang tak dapat dibaca menemui ajal
salah siapa?
siamir marulafau/27112013
------------------------
KAULAH YANG KUPILIH
Oleh :siamir marulafau
dunia tersenyum jika mentarimu
memancarkan sinar dalam jiwaku
seiring kau putra bangsaku
kan kusemai namamu dalam dadaku
kan kuceplos namamu dalam ikrarku
dunia tersenyum jika kau
mengurai janjimu di atas bumi pertiwi
seiring kau putra negeri kusanjung
meskipun kau jauh mengembara
di atas awan kelabu namun rakyat
merindukanmu karena kau harapan
bangsaku,wakil rakyatku
dunia tersenyum jika kau
menyemai rasa kasih seiring sinar
membahana dalam sukma mengubah
citra kemiskinan jadi cahaya terang
benderang di mata dunia
"Percayalah"
kaulaulah yang kupilih menjadi
bunga bangsa tertanam dalam relung
stiap rakyat karena budi baikmu
terkenang selalu bagaikan air terjun
mengalir ke setiap lara insan terpadu
bersatu teguh pendirian dalam mengetuk
namamu sebagai wakil rakyat terurai
dari masa ke masa
"Percayalah"
kaulah yang kupilih
tercantum di atas kain kanvas
tersirat dalam lara setiap insan
tersurat dalam kenyataan bahwa kaulah
putra bangsa Sumatera Utara membahana dalam
jiwa meskipun dunia bertaburan sampai
ke langit tak bertepi
namun kaulah yang kudambakan
sebagai wakil takyat
selamat sukses pada karir teremban
moga-moga Allah paring barokah,amin
ya rrabbal allamin
sm/22112013
----------------------
SIAPA YANG KUJAMAH?
Oleh:siamir marulafau
yang tak terjamah menguap dalam
pandangan
menyayat dalam jiwa
memanas dalam dada
menyemakkan dalam pikiran
membahana dalam raga
meskipun terendam perasaan galau
kadang membawa brokah
kadang membawa kesialan
terjamah bulu roma naik 100 derajat
pada siapa diadukan?
semua penasaran akan mencicipi
rasa manisnya menggeletar
sekujur tubuh terhempas
sampai ujung dunia
sm/19112013
Suka • • Berhenti Mengikuti Kiriman • 7 jam yang lalu
Nasbihanipatuloh Cayank Arashiand Maddagepeng, Drs Mustahari Sembiring, dan Juank Hadapi menyukai ini.
-----------------------
APA YANG HARUS KUBUAT?
Oleh :siamir marulafau
Nasi sudah jadi bubur dan sukar diubah kembali sepertinya begitulah nasib manusia kadang terhempas di hamparan lautan tak bertepi meskipun kita tahu bahwa itu sebuah nista akan berpasrah sebagai taqdir.
sm/05122013
---------------------------
SENJA MEMBIAS DALAM HIDUP
Oleh:siamir marulafau
meskipun malam menggulung senja
namun mataku memburam tidak akan
tatapan sekuntum bunga melati mekar
di taman kusemai dalam hidupku sepanjang
petualanganku di langit tak bertepi
kerinduan terbungkus dengan sutra
menyisir senjaku kugapai dalam renungan
rindu yang kukisahkan pada seseorang
meskipun rindu itu hanya sebatas dunia
impian kulalui dari masa ke masa
sungguh kisahku mengesankan, melukiskan
segala harapan kubentang dengan kisah
seorang anak dara mengurai segala ingatan
bahwa kenangan masa laluku menelan bisikan
hati berkepanjangan sampai aku
terhempas dengan bisikan angin spoi di tepi
pantai Losari kuemban
senja kau remas dengan tangan kananmu
senantiasa membayang dalam jiwaku meskipun
hanya bayangan kau pandang, kau raba tapi
esok lusa akan terang benderang sepanjang
kau semayamkan dalam jiwa, kau tanamkan
di ujung jalan tak berbatu
sm/12112013
------------------------
KE MANA AKU MANJA?
Oleh :siamir marulafau
dikala senja mengupas pilu
hati kadang risau ditelan awan kelabu
cahaya mentari redup
seiring induk puak ditelan tanah diam
mengigau kadang tunas layu
cahaya hidup sirna selalu
rasa sendu menghantui relung selalu
jika terbayang impian masa lalu
sungguh pahit pengalaman hidup
sepertinya bahtera hidup tanpa
stiur
berlayar ke pulau arah tak menentu
Induk puak sirna selalu
kadang relung bertanya satu
tempat manja tiada muncul
bayangan malam gelap gulita
diterpa malang diraih tidak
berbalik untung tergapai tidak
seiring manjaku sirna ditelan
derita
siapa tempatku mengadu?
cahaya meluluh redup diserap salju
airmata dihapus selalu karena
induk puak bersua tidak
sm/12112013
--------------------
UNTUK KITA SEMUA
Oleh :siamir marulafau
meskipun pohonku dan pohonmu
tersemai dalam taman sama tidak
namun air kau teteskan menyejukan
jiwaku sampai pohon kutanamkan
subur dalam taman firdaus kita
semai bersama pada masa lalu
meskipun ranting merapuh dalam
bayangan namun impian menggapai
buih kan berlabuh ke pantai losari
sepanjang napas mendesah di bumi
Tuhan akan kusimpan dalam peti
karena segalanya kuasa Tuhan
maha Pencipta seru sekalian alam
sm/1111203
-----------------------
DIKALA MENTARI TERBIT
Oleh :siamir marulafau
senyummu bagai mentari terbit
sinar cahaya menyerap kegalauan
sinar mentari mencuapkan harapan
pancaran sinar mengurai impian
bunga-bunga semerbak harumnya
mengubur sebuah misteri kehidupan
siapa bilang cahaya-Mu menyinari
relung tidak sepanjang tawakal
kusemai dalam dada
aku sujud selalu sepertiga malam
mengenang sinar-Mu membias dalam
jiwa sepanjang napasku mendesah
di bumi Tuhan
sungguh sinar-Mu mengurai sepiku
tiada batas karena cahaya kugapai
menerang jiwa sepanjang hidupku
di dunia fana menjelajah
sm/11112013
-----------------------
SEBUAH MISTERI
Oleh :siamir marulafau
sepanjang waktu kau diam tidak
menyusuri sanggarku
rembulan akan tersenyum dengan wajahmu
misteri akan berdiri di atas harapan kau gapai
kau hanya menantikan harapan di atas
langit biru menyusuri tepian musim
di saat aku mengigau kau menantikan sebuah
panggilan sampai aku memberi tanda
isyarat bahwa aku menyemai tanaman
kau tanamkan menyejukan langkahmu
meskipun demikian langakahmu dalam menemukan
solusi misteri berlari tidak sampai terhempas
di celah kehidupan sia-sia walaupun sinar rembulan
redup sekejap
harapan akan terurai dengan terang benderang
tiada gelap kau lalui di ujung jalan tak bertepi
percayalah,langkah gerak akan menyelusuri
belas kasihan sepanjang dunia terguling tidak walaupun
aku dan kau tak pernah bersembunyi di balik gunung
tapi tergapai di dasar laut yang kering meskipun
langit dan bumi bergetar
sm/11112013
Oleh :siamir marulafau
menyembur bagaikan semburan
gunung sinabung
kadang panas kadang dingin
menggelegar mencari arah
semburan tajam
kadang menggeliat di bawah rerumputan
kadang tak punya perasaan
siapa lawan siapa kawan disembur habis-habisan
sampai terkapar di atas karang
seiring napas mendesah kelelahan
karena merayap siang malam
mencari mangsa
sm/26112013
------------------------------
SEJAK KAPAN KAU JADI PENYAIR?
Oleh :siamir marulafau
sejak aku lahir
sejak aku melihat mentari
50.000 tahun aku disurati jadi penyair
sejak aku dalam kandungan
aksra puisi bertintakan darah
meneteskan ke muka bumi
goresan tangan dengan perasaan
pikiran terlebur dalam lara
seiring dilahirkan jadi pengarang
takdir Tuhan kusemai dalam dada
sepanjang napas mendesah
dengan lantunan puisi kubacakan
di bumi Tuhan berkepanjangan
mengapa aku jadi penyair?
aksara menjawab tak mengapalah
asalkan tabah beristighfar pada
Pencipta
suratan tangan terurai di tapak
setiap insan dilahirkan
setiap gerak menentukan bakat
bakat melukiskan insan menempuh segalanya
sejak kau lahir tersurat leter
p-e-n-y-a-i-r mengurai hasrat bukan
ambisi,pencipta aksara berderai
melambaikan huruf jadi saksi
masya,Allah
aksara puisimu mendesir bagaikan angin
memberi petunjuk umat dunia seiring
jiwa tersemai dalam seni
seiring hasrat meluap di atas langit
meskipun satu dua kata nan tertulis
sm/28112013
-----------------------
LETUSAN
Oleh :siamir marulafau
mau ke mana kita jika letusan terus menenerus mengaung bagai singa kelaparan di tenggah hutan?
mau ke mana kita bernaung jila letusan gunung sinabung menghamburkan isi bumi Tuhan dalam sekejap?
apa yang harus kubuat jika letusan gunung sinabung mengampiri diriku siang dan malam?
jika letusan memuncak lahar pun meleleh ke permukaan,tsunami pun sudah mulai mengincar
jika letusan sahsyat berkepanjangan lara semakin tersiksa
ketenangan semakin terancam
doa pun bertaburan kepada sang Pencipta
apa jadinya?
aksrara puisi bergoyang tak dapat dibaca menemui ajal
salah siapa?
siamir marulafau/27112013
------------------------
KAULAH YANG KUPILIH
Oleh :siamir marulafau
dunia tersenyum jika mentarimu
memancarkan sinar dalam jiwaku
seiring kau putra bangsaku
kan kusemai namamu dalam dadaku
kan kuceplos namamu dalam ikrarku
dunia tersenyum jika kau
mengurai janjimu di atas bumi pertiwi
seiring kau putra negeri kusanjung
meskipun kau jauh mengembara
di atas awan kelabu namun rakyat
merindukanmu karena kau harapan
bangsaku,wakil rakyatku
dunia tersenyum jika kau
menyemai rasa kasih seiring sinar
membahana dalam sukma mengubah
citra kemiskinan jadi cahaya terang
benderang di mata dunia
"Percayalah"
kaulaulah yang kupilih menjadi
bunga bangsa tertanam dalam relung
stiap rakyat karena budi baikmu
terkenang selalu bagaikan air terjun
mengalir ke setiap lara insan terpadu
bersatu teguh pendirian dalam mengetuk
namamu sebagai wakil rakyat terurai
dari masa ke masa
"Percayalah"
kaulah yang kupilih
tercantum di atas kain kanvas
tersirat dalam lara setiap insan
tersurat dalam kenyataan bahwa kaulah
putra bangsa Sumatera Utara membahana dalam
jiwa meskipun dunia bertaburan sampai
ke langit tak bertepi
namun kaulah yang kudambakan
sebagai wakil takyat
selamat sukses pada karir teremban
moga-moga Allah paring barokah,amin
ya rrabbal allamin
sm/22112013
----------------------
SIAPA YANG KUJAMAH?
Oleh:siamir marulafau
yang tak terjamah menguap dalam
pandangan
menyayat dalam jiwa
memanas dalam dada
menyemakkan dalam pikiran
membahana dalam raga
meskipun terendam perasaan galau
kadang membawa brokah
kadang membawa kesialan
terjamah bulu roma naik 100 derajat
pada siapa diadukan?
semua penasaran akan mencicipi
rasa manisnya menggeletar
sekujur tubuh terhempas
sampai ujung dunia
sm/19112013
Suka • • Berhenti Mengikuti Kiriman • 7 jam yang lalu
Nasbihanipatuloh Cayank Arashiand Maddagepeng, Drs Mustahari Sembiring, dan Juank Hadapi menyukai ini.
-----------------------
APA YANG HARUS KUBUAT?
Oleh :siamir marulafau
Nasi sudah jadi bubur dan sukar diubah kembali sepertinya begitulah nasib manusia kadang terhempas di hamparan lautan tak bertepi meskipun kita tahu bahwa itu sebuah nista akan berpasrah sebagai taqdir.
sm/05122013
---------------------------
SENJA MEMBIAS DALAM HIDUP
Oleh:siamir marulafau
meskipun malam menggulung senja
namun mataku memburam tidak akan
tatapan sekuntum bunga melati mekar
di taman kusemai dalam hidupku sepanjang
petualanganku di langit tak bertepi
kerinduan terbungkus dengan sutra
menyisir senjaku kugapai dalam renungan
rindu yang kukisahkan pada seseorang
meskipun rindu itu hanya sebatas dunia
impian kulalui dari masa ke masa
sungguh kisahku mengesankan, melukiskan
segala harapan kubentang dengan kisah
seorang anak dara mengurai segala ingatan
bahwa kenangan masa laluku menelan bisikan
hati berkepanjangan sampai aku
terhempas dengan bisikan angin spoi di tepi
pantai Losari kuemban
senja kau remas dengan tangan kananmu
senantiasa membayang dalam jiwaku meskipun
hanya bayangan kau pandang, kau raba tapi
esok lusa akan terang benderang sepanjang
kau semayamkan dalam jiwa, kau tanamkan
di ujung jalan tak berbatu
sm/12112013
------------------------
KE MANA AKU MANJA?
Oleh :siamir marulafau
dikala senja mengupas pilu
hati kadang risau ditelan awan kelabu
cahaya mentari redup
seiring induk puak ditelan tanah diam
mengigau kadang tunas layu
cahaya hidup sirna selalu
rasa sendu menghantui relung selalu
jika terbayang impian masa lalu
sungguh pahit pengalaman hidup
sepertinya bahtera hidup tanpa
stiur
berlayar ke pulau arah tak menentu
Induk puak sirna selalu
kadang relung bertanya satu
tempat manja tiada muncul
bayangan malam gelap gulita
diterpa malang diraih tidak
berbalik untung tergapai tidak
seiring manjaku sirna ditelan
derita
siapa tempatku mengadu?
cahaya meluluh redup diserap salju
airmata dihapus selalu karena
induk puak bersua tidak
sm/12112013
--------------------
UNTUK KITA SEMUA
Oleh :siamir marulafau
meskipun pohonku dan pohonmu
tersemai dalam taman sama tidak
namun air kau teteskan menyejukan
jiwaku sampai pohon kutanamkan
subur dalam taman firdaus kita
semai bersama pada masa lalu
meskipun ranting merapuh dalam
bayangan namun impian menggapai
buih kan berlabuh ke pantai losari
sepanjang napas mendesah di bumi
Tuhan akan kusimpan dalam peti
karena segalanya kuasa Tuhan
maha Pencipta seru sekalian alam
sm/1111203
-----------------------
DIKALA MENTARI TERBIT
Oleh :siamir marulafau
senyummu bagai mentari terbit
sinar cahaya menyerap kegalauan
sinar mentari mencuapkan harapan
pancaran sinar mengurai impian
bunga-bunga semerbak harumnya
mengubur sebuah misteri kehidupan
siapa bilang cahaya-Mu menyinari
relung tidak sepanjang tawakal
kusemai dalam dada
aku sujud selalu sepertiga malam
mengenang sinar-Mu membias dalam
jiwa sepanjang napasku mendesah
di bumi Tuhan
sungguh sinar-Mu mengurai sepiku
tiada batas karena cahaya kugapai
menerang jiwa sepanjang hidupku
di dunia fana menjelajah
sm/11112013
-----------------------
SEBUAH MISTERI
Oleh :siamir marulafau
sepanjang waktu kau diam tidak
menyusuri sanggarku
rembulan akan tersenyum dengan wajahmu
misteri akan berdiri di atas harapan kau gapai
kau hanya menantikan harapan di atas
langit biru menyusuri tepian musim
di saat aku mengigau kau menantikan sebuah
panggilan sampai aku memberi tanda
isyarat bahwa aku menyemai tanaman
kau tanamkan menyejukan langkahmu
meskipun demikian langakahmu dalam menemukan
solusi misteri berlari tidak sampai terhempas
di celah kehidupan sia-sia walaupun sinar rembulan
redup sekejap
harapan akan terurai dengan terang benderang
tiada gelap kau lalui di ujung jalan tak bertepi
percayalah,langkah gerak akan menyelusuri
belas kasihan sepanjang dunia terguling tidak walaupun
aku dan kau tak pernah bersembunyi di balik gunung
tapi tergapai di dasar laut yang kering meskipun
langit dan bumi bergetar
sm/11112013
Langganan:
Postingan (Atom)