UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 06 Desember 2013

Kumpulan Puisi MS Sang Muham - TERPASUNG DIRANJAU JIWA





TERPASUNG DIRANJAU JIWA
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Aku terpasung pada ranjau jiwa
meliliti desah nafas nadi asa

Entah sudah berapa lama begini
seperti didunia orang mati
terhampar tak bertepi

Sebuah kemarahan tak bertema
kini melegenda
menilik guratannya, ini pasti luka diatas luka
membiarkan alam meramu obatnya, celaka
ternyata karma bersaksi tak serupa
sampai kapan terperangkap disana ??

# Pondok bambu istanaku,Sabtu,09/11/2013=08:17wib
-------------------------------------------------



ALFA INI KUBASUH DENGAN AIR MATAKU
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Tiba-tiba aku merasa hampa
semua sia-sia belaka

Berjuta tanda tanya ngambang dirongga dada
berdesakan tak beraturan lahirkan fatamorgana
mestinya tak usah merenda cerita ?

Maafkan jika aku berlalu
kubawa serta berlaksa penyesalanku

Saat jeda : menatap lurus kedalam kalbu
tak perlu bernyanyi dengan suara sendu mendayu
alfa ini kubasuh dengan air mataku

#Pondok bambu istanaku,Kamis,07/11/2013=06.00wib
------------------------------------------------



HIDUPKU SEDERHANA, TAK KUPUNYA APA YANG KAU PINTA
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Jangan mengundangku keperhelatan eporia
lalu mem-fakirkan nurani secara paksa

Jangan mengundangku kepesta paduka
lalu me-mahfumkan dunia serupa berhati mulya
tiap adegan telah disekenariokan penuh sandiwara

Jangan mengundangku kesensasi tanpa jeda
menyiapkan agenda penuh jebakan berlabel asmara
memainkan peran selugu perawan desa
hanya karena kuhadirkan diri apa adanya
mencoba mengurai arti kebersamaan terbina
memposisikan duduk sama rendah berdiri sama tinggi pula

Jangan mengusungku menjemput matahari penuh bara
hidupku sederhana, tak kupunya apa yang kau pinta

# Pondok bambu istanaku,Rabu,06/11/2013=12:15wib
------------------------------------------------



IJINKAN AKU MENJADI DIRI SENDIRI
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Maafkan jika tak satupun tanyamu terjawab
tak ingin niat tulus jadi penyebab

Baru saja mencoba menyamakan langkah seirama
jalani lembaran hidup senyatanya
telah kusisihkan segala gelaran tersandang diraga

Jangan menafsirkan aksara ketulusan berkamus semaunya
menterjemahkannya sebagai ketaklukan sepenuhnya
memproklamirkan diri selaku pemenang tunggalnya
merasa bisa mengendalikan maju mundurnya
lupa diri, arogansi mendiktekan selera
menjajah kehidupannya serupa budak belian saja

Maafkan jika tak semua hasrat bisa terpenuhi
ijinkan aku menjadi diri sendiri

# Pondok bambu istanaku, Rabu,06/11/2013=11:10wib
-------------------------------------------------



HARAPAN SEMU
Karya Drs Mustahari sembiring sang muham.-


Kelangit biru kuhaturkan kata
mewakili rasa tertinggal disukma

Bawalah kembali harapan semu
menggantung ditiang langit tercatat janji palsu
tak ada lagi sangkutan buat beradu

Tak perlu menggali kanal baru
jika hendak merajut benang biru
telah kuimpaskan hutang piutang masa lalu
meski tak sempat raga bertemu
tak perlu mencari salah/benar untuk itu
serahkan pada Hakim Adil Sang Maha Tau

Jika hendak membaca murninya suara kalbu
mampirlah dipustaka kehidupanku

# Pondok bambu istanaku, Rabu,06/11/2013=10:30wib
-------------------------------------------------



SADARKAN AKU TUHAN
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Jika kuhitung berkat MU
aku malu, kututup mukaku

Tak sadar aku mabuk harta dunia kukejar
bersungut-sungut dan terus menuntut ingin sejajar
aku sudah begini kenapa belum begitu, aku berujar

Jika kuhitung Welas Asih MU
aku malu, tak pernah berterima kasih pada MU

Dibelenggu kedagingan hatiku rapuh haus keduniawian
pangkat martabat kujabat terasa hampa kekurangan
membandingluruskan hidupku pada sukses orang lain

Sadarkan aku Tuhan, nikmat KAU beri tak terhitung lagi
terima kasih jika hingga kini jantungku berdenyut pasti

# Pondok bambu istanaku, Minggu, 03/11/2013=14:04wib
----------------------------------------------------



MARI BERIBADAH PAGI
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Baru kusadari kini
lumbung kesunyian hati luber terisi
jika sanubari ibarat PC
perlu revisi ?!
atau meng-instal ulangnya sama sekali
me-remove program tak selaras nurani
bahkan men-delete virus penyusup ke hati

Tampilkan program dasar dengan pasti
singkirkan asesoris bebani hidup ini
mari kita segarkan jasmani hiburkan rohani
dengarkan suara Tuhan memanggil : mari bernyanyi
buka mata, buka hati aminkan FirmanNYA minggu ini
dirumah Tuhan kita beribadah pagi

Duh Tuhanku,ini aku ; dosaku semerah karmiji
ampuni aku Tuhan, tahirkan jiwa raga ini
ijinkan kulanjutkan hidupku seturut kodrat Illahi
mampukan kutetap tegar sebagai Bhayangkara sejati

# Pondok bambu istanaku, Minggu,3/11/2013=07:55wib
--------------------------------------------------



JANGAN MERANCANG DUKA LARA
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Sulit mendapatkan bahagia
jangan merancang duka lara

Tenang air disamudra itu pertanda
pastikan kedalamannya
hanyutkan kita

Jangan memesan benih lara
menyuburkan luka jiwa
lalu kebingungan mencari penawarnya
sayang, tiket cuma buat sekali jalan saja

Pelihara, nikmati yang ada
masih banyak lebih susah ketimbang kita

Berhentilah bersungut-sungut muntahkan segala murka
hidup ini daur ulang dari gema yang berakar direlung sukma

# Pondok bambu istanaku, 02/11/2013=23:55wib
--------------------------------------------



SIAPA SALAH,SALAH SIAPA
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Sekian warsa merancang bangun bekal jadi modal
uang bukan segala-galanya tetapi segalanya perlu modal

Melegenda dimana-mana, memicu nafsu saling berlomba
lupakan kodrat insan kamil ciptaan sempurna
berjemaah menimbun harta, asalnya milik negara

Seperti tak punya muka, punya tapi setebal tembok cina
bangga suka-suka berbagi keringat rakyat semesta
mumpung lagi berkuasa
jangan sia-siakan kesempatan ada
sikat habis mari nikmati selagi bisa
dipa,modal kerja,dukungan oprasional bagi rata

Polisi, Komisi atau apapun namanya : tenang saja
satu dua tidak mau, selebihnya sama saja
jika sampai diruang sidang, itu apesnya dia
sekian banyak pelakunya, toh cuma berapa terdakwa
lainnya aman-aman saja
siapa salah, salah siapa ?

# Pondok bambu istanaku, sabtu,02/11/2013=13:30 wib
---------------------------------------------------



JIKA SALAH JATUHKAN SANGSI ATAU BERI KESEMPATAN PERBAIKI DIRI
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Sudah cukup lama aku disini
tegak berdiri sejajar cemara nyanyikan elegi

Tak sekelebatpun illusi melintasi
bahkan udara kaku mati suri
aku tak lalai sama sekali

Bagaimana mungkin berbenah diri menata hati
tak sekalipun kesempatan diberi
kalau pun dipersilahkan, cuma memenuhi instruksi
hasilnya pasti, digagalkan lagi
penzoliman ini diulang berkali-kali
institusi atau akal-akalan pribadi ?

Jika salah jatuhkan sangsi atau beri kesempatan perbaiki diri
mengapa menyiksaku tak terperi, pantaskah kuterima ini ?

# Pondok bambu istanaku, sabtu,02/11/2013=09:18wib
----------------------------------------------------



CAHAYA ILLAHI
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Aku berdiri diatas tanah labil,
tak satu apapun bisa kupegang agar tenang
tak perlu meradang
sebab semua sesuai label
saat peruntungan kukejar, menyerah pun pantang
diperjalanan kurang waspada ,
aku terkena razia......

Aku berdiri diatas tanah labil,
tangan dan kakiku dibelenggu orang batil

Jika masa hukuman ada batasnya, jalan ada ujungnya
mestinya jalan kutempuh jua ada ukurannya
siksa bathin berakhir sampai disini
cahya Illahi bersinar lagi

#Pondok bambu istanaku,Jumat,06/12/2013=12:32wib
-------------------------------------------------



CATATAN MALAM MASA LALU
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Mengenangkan riwayat
malam semakin pekat
kerna dulu jika selasar malam bertandang
hingga pagi menjelang
tubuh ngambang

Sependek itu kisah tammat
tinggalkan sebaris catatan tenggorokan tersumbat
jika dulu penat,
kini makin berat

Semoga jalan ini masih panjang untuk kulangkahi
sebisanya perbaiki diri
selebihnya serahkan pada Illahi

#Pondok bambu istanaku, Jumat, 06/12/2013=19:49wib



TERUSLAH BERTANYA

Sunyi yang paling senyap pun lelap,
dibelantara sukma yang kalap,
robohlah pondasi jiwa , luluh lantak , bias entah kemana,
... yang kupungut satu persatu tak berbatas siang dan malam,
catatan yang kupinjam dari serumpun bunga kertas, pinggiran trotoar -
tumbuh segan mati tak hendak , hidup seadanya……

Saat kau sodorkan beribu ribu tanda tanya,
tentang pemuda desa yang menantang ganasnya metropolitan,
tentang cita cita anak petani menjadi jendral Polisi,
tentang riwayat nekad anak medan…….

Bagaimana mesti kujawab sejujurnya, apa adanya , ini rahasia kehidupan,
sedangkan semua jawaban telah lama melarikan diri, bersembunyi
yang tampil dan terkena razia langsung diamankan entah kemana ?
bahkan sebagian besar fakta kebenarannya sudah lama dimusiumkan,
terakhir dinyatakan : dilarang untuk digagas, dipikirkan apalagi dibicarakan ….

Yang ada tinggal satu dua realita kehidupan ,tapi sudah berkali kali di edit,
yang disenyawakan dengan patung patung penghias taman kota,
itupun tak berani mengukir nama penggagasnya,
katanya : nggak sopan dimuka umum, telanjang apa adanya..
tapi tak apalah ; teruslah tanyakan apa saja
karena hakekatnya: tanyamu adalah jawaban atas tanyamu
jadi, tetaplah bertanya, apapun pertanyaanmu…
sebisanya jagalah agar tanya tak kehilangan magnanya…….

----------- Batavia, 07 September 2011.------------
----------- oleh Drs Mustahari Sembiring. Jawaban atas semua tanyamu.----



BHAYANGKARA SEJATI

Selamat jalan bhayangkara sejati,
tegabkan langkahmu tunaikan kewajiban,
menyongsong medan tugas yang baru,
berbhakti bagi negri, tunaikan tugas mulya, bhayangkara negara

sekian warsa kita bersama,
berlaksa suka duka mewarnai kebersamaan kita,
datangmu dulu membawa harapan, wujudkan impian
dibawah kepemimpinanmu, tugas dan kewajiban tunai dijalankan

sepanjang waktu kita bersama, bertumpuk pula sejumlah alfa
disana sini sikap perbuatan kami menyayatkan luka
bahkan menggoreskan kenangan pahit didada,
kini...semua itu , satu persatu bermunculan dipelupuk mata..

setelah waktu bergulir merentangkan sejuta nostalgia,
negara memanggilmu , tunaikan tugas baru
tapi tuntunan dan bimbinganmu kan tetap abadi didada,
jadi pelita menuntun langkah kaki menunaikan tugas pengabdianku...

kini,
tiba saat berpisah,
selamat jalan bhayangkara negara,
doa tulus kami mengantarkan langkah pengabdianmu
kenanglah kami orang orang yang mencintaimu,
terima kasih kami tak berbatas untukmu

selamat jalan bhayangkara negara,
tetaplah nyalakan semangat jiwa ksatria Tribrata
menunaikan tugas mulya : melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat
tetap setia pada sumpah : Catur Prasetya selama lamanya........

-----oleh Drs Mustahari Sembiring.-------------------------------------------
-----Makassar, 2 Nopember 2011. sajak pengantar Tugas Bhayangkara Negara.-----
-----( disusun atas pesanan adekku bhayangkara wanita, ditanah jawa )-----



KAU ANTARKAN AKU KEGERBANG PENCERAHAN

Ketika itu , dengan tersoek-seok kutelusuri jalan berlumut
mencari gerbang pencerahan ,impian tiap jiwa yang ngembara,
agar fokus derap kaki menyusuri jalan karma, suara hati,
aku tau, ketika itu sapamu ragu penuh tanda tanya
kerna jarak meregangkan jejak,nuansa yang berwarna warni
apalagi hadirku belum lagi lepas sewindu....

maka kusapa adindaku dengan bahasa serendah kalbu,
beruntunglah aku bak menerima lotre berhadiahkan jagad semesta,
betapa ramah tutur bahasamu, meneduhkan degub jantung saat itu
bahkan aku hampir tak berani menuturkan hasrat sebab bahasaku berkarat,
sekian lama terkubur hiruk pikuk ibukota, tertimbun tanggung jawab semesta
duh adindaku wahyu sumut : tak kutau apa jadinya gemuruh disukmaku,
andaikata tak kau ulurkan peta , buat kutelusuri menjabarkan warna jiwa..
meski tembangku dangkal magna, miskin tata bahasa dan kering beritanya...
tapi aku akan tetap berkata-kata ,berkarya sepenuh jiwa raga, tak ingin kau kecewa....

peta jiwa yang adinda berikan adalah gerbang kalbu,
jadi arena suarakan rintihan perih warna hidupku,
jadi tiang pancang tegaknya asa dan harapan baru bagiku,
jadi wahana saat kuteriakkan nada sumbang atas penzoliman jalan pengabdianku
jadi serat optik yang mengantarkan bahasa jiwa kepada simpulnya,
jadi jendela hati yang merepleksikan tautan pribadi,
jadi kaca benggala agar dapat kubaca siapa aku sebenarnya,
bahkan jadi apa saja layaknya tongkat sakti bagi sang pengembara,
dan menuntunku kegerbang agung merdekanya jiwa terpenjara...

duh , adindaku wahyu sumut kembara,tuntunanmu lentera bagi hidupku
bagaimana lagi mesti kuhaturkan terimakasihku, meski bukan itu yang kau mau
tiap kali penaku merajut kata, kutitipkan cinta kasih putih kanda buatmu,
agar kemanapun kaki kau jejakkan, lentera cinta putih dariku kumatraikan atasmu
jika ada yang berani merintangi jalan itu, biar kutetas hingga tuntas...
sebab ditiap langkah kakimu kutitipkan rindu putih yang sederhana milikku,
anak desa Diski,kecamatan Sunggal, tempat tersimpannya tali pusarku
semoga kau catatkan adaku dilembaran hidup kehidupanmu....
terima kasihku kuuntai hingga ujung usia menghentikanku....

-----oleh Drs Mustahari Sembiring. ------------------------
-----Makassar ,29 Oktober 2011. serat jiwa, tilik sandi untuk adindaku wahyu sumut -----kembara.---



MANTERA PANDAWA LELANA

Duh adinda,
sontak kagetku gelegar mantera yang adinda asmakan,
menyadarkanku dari lelah yang meliliti asa
mantera yang adinda ucapkan menumbuhkembangkan nyali yg terkungkung,
meski terseok seok, akan kucoba tetap tegar
kan kurayapi jalan karmaku seiring tembang mantera adinda
aku mahfum kini, tak ridho bila kutakar kuasa sang Ghoib...

tapi sebagai ciptaan dari tanah liat, hatiku galau, jantungku risau
menatap kedepan nyaliku pilu, kakiku beku...
betapa jauh kini aku tertinggal dari seangkatanku,
padahal tak kutau dimana alfa, culfa atau sengajaku
dan tak seorangpun bersaksi atas dusta , lalai atau cacat celaku -
menjalani pengabdian

salahkah aku bila putih kukatakan putih,
aibkah itu, bila ku meradang garang membela kebenaran
berdosakah aku bila kutegakkan garis lurus kesepakatan...
kenapa disepanjang jalan yang kulalui terpasang perangkap teraksimilasi
dan ketika aku sadar, aku telah tertinggal didepan
penzoliman ini sungguh tersistimatik, terurai sepanjang pengabdianku
bicaraku fakta, faktaku berbukti adanya,
tidak hanya suara sumbang anak bangsa kehilangan pekerjaannya,

ambillah semua yang semestinya kumiliki, tapi jangan bunuh masa depanku
jangan patahkan cabang dan jangan kebiri ranting generasiku
salahkah aku kalau didunia maya ini kutelanjangi asliku ?
patutkah kuterima hukuman atas apa yang tak pernah kulakukan ?
kalau mulutku diam , siapa pula yang mengerti nyatanya penzoliman ini ?
kalau tanganku berhenti meneriakkan suara hati,
apa jadinya generasi dibelakangku waris mewariskan ketidak benaran ini,

ya..ada sang Ghoib yang akan mengembalikan warna sejatinya,
tapi bukankah kita mesti berusaha, tidak cuma nerimo semata...
mantera pandawa sang lelana kirimanmu, kusimpan jadi benih ulu jiwa
kelak kan kuurai dalam kisah mengurai tali jiwa,
meski air mata pembasuh duka lara,
kusunting tembangmu dalam wadah kahuripan suarga loka,
Sang Ghoib jualah yang melurusklan kebenarannya,
kepada NYA kita berkiblat, memasrahkan jiwa raga...
terima kasih adindaku wahyu sumut, disepanjang karyamu kutitipkan cintaku..

---oleh Drs Mustahari Sembiring.----
---Makassar, 27 Oktober 2011. catatan kecil atas mantera adinda wahyu sumut,
--- dalam sajak " NAMAMU TETAP HARUM... "



IJINKAN AKU MENANGIS

Ijinkan aku menagisi diriku,
supaya airmata kembali kehulunya
jadi embun cikal bakal mutiara

Ijinkan aku menangisi hidupku,
sebab memang itulah karmanya
agar insyaf jiwa, terima fitrahnya

Ijinkan aku menangisi keberuntunganku,
ketika sungsang hidup dan kehidupan
toh tak akan ada empati yang kuharapkan

Ijinkan aku menangisi keberadaanku,
meskipun kalian semua menganggabku cengeng,
kerna senja telah melambaikan panggilannya.....

Ijinkan aku menangisi ketololanku,
karna menganggab kalian tau apa yang aku tau,
padahal semua sudah terjadi, jalan hidup ini.....

-----oleh Drs Mustahari Sembiring.------------
-----Makassar, 16 Nopember 2011. Catatan harian tentang ketololan dan tangisanku.—




Tidak ada komentar:

Posting Komentar