UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Senin, 28 November 2022

Kumpulan Puisi Mahyaruddin - NOVEMBER DALAM KENANGAN


 
NOVEMBER DALAM KENANGAN
Oleh, Mahyaruddin.


November
cerita pilu dimulai dari waktu setengah senja pada 22 November tahun yang lalu
dirinai hujan hingga lebat
diderai kesal
dibesar tanya
dicinta yang kandas pada akhir penetapan yang kau sahkan

ada mataku yang terus basah meski hujan tak lagi turun
lantaran ada koyak pada hati yang masih terasa perih

aku tahu
tak mampu melupakan kenangan utuh tentang kisah yang telah lewat
kenangan pada carik rindu yang kau bantah pada kata Ahh
aku mengenang mu hingga jelas dalam tiap rintik hujan
entah pada sakit entah pula pada suka

November jingga selimuti rasa di hati yang terluka lama

November pada hujan berlari diantara duri
tak lagi hati sudi memuja putri yang melukai hati

kembalikan ruhku
satukan jiwaku kembali
kau datang dengan manis
kau pergi sisakan tangis
seharusnya kau pergi dengan ucapan salam perpisahan dan dengan senyum terakhir
bukan dengan luka yang kau tinggalkan pada dinding hati
acap kali ku cerca kau dengan kata-kata tak berperi saat aku teringat senyum sadis bibirmu
kini entah apa yang terjadi pada jiwaku sendiri
entah aku menyesal atau pula rindu padamu
namun rasa ini saban perih kurasakan mengalir ditiap hujan ditiap sendiri dan ditiap alunan lagu
ada rindu pada sembilu kelabu yang ku dekap dalam sendu
kau itu mengapa hadir dalam hidupku
lihat apa yang pada diriku
jiwaku kau paksa lemah
tak mampu mematikanmu dalam pikiranku
entah ini dendam atau pula rindu yang masih bersemayam
namun yang jelas tidak lagi ada cinta
sebab cinta telah kau bawa bersama janji yang kau ingkari sendiri
kau patahkan angan seorang pemuda lugu
kau remukkan hatinya
hingga mati separuh hidupnya
lalu
bertahun berlalu pula
tak ada terlihat wajahmu olehku
hingga pada satu itu kau kembali hadir dengan sapamu
seolah aku tanpa luka
kau memang gila
mengapa harus hadir lagi dalam hidupku,
kau buat pedangku menghunus jantungku sendiri
aku sudah separuh mati kenapa masih saja kau suguhkan bayangan silam akanmu tentang luka lama yang bisa saja menghantarkanku pada kematian jiwa
mengapa kau begitu kejam merajam hatiku yang dahulu tentram
mengapa kau begitu sempurna mematikanku pada hasrat tertinggiku yang ingin meminangmu
mengapa

apakah karna materi

ya...
jika itu alasan klasiknya
pergilah...

pergilah bersama iringan kenangan bersama bilah bilah pedang yang lama terhujam bersama arang arang harapan bersama puing-puing mimpi bersama rindu pekat
bersama cinta yang tak nyata
pergilah bawa semua luka yang pernah kau tinggalkan padaku
pergilah bersama kejammu
pergilah

aku hanya ingin hidup
aku hanya ingin tersenyum
aku hanya ingin bahagia

tanpa bayanganmu

aku hanya ingin tenang dalam sisa janjiku pada Penciptaku.

aku hanya ingin tenang dalam dekap malam tanpa bayang kenangan

tanpa rindu dendam

Belawan.
Pondok Teduh, November dalam hujan.
#pondokteduh



TAKDIR

dan ia telah pula akan dimiliki orang lain yang jauh lebih baik hidup nya dari aku,
sedang aku masih menautkan cinta dan harapan pada nya,
lantaran kasih yang tak sampai kurasa hilang akal ku pecah lebih dari berkeping hatiku sakit teramat perih jiwaku untuk kali kedua.
ini takdir kah ?
dalam derai rinai kupaksa batinku menarik rasa yang pernah ada dan membakar nya pada tungku duka hingga biarlah menjadi abu kenangan

Oleh : Mahyaruddin Nasution



TEMPIAS LUKA
Oleh, Mahyaruddin


gurat masih basah
air mata serupa darah
sekarang hati kau buat patah
nanti entah
tentang dongeng setia mu.. ingatkah?
kau buai aku dengan bibir merekah merah
aku anggap itu sumpah

luka masih perih
bagai tersiram garam tumpah
ini harapan kau buat punah
kau bakar celah demi celah
mimpi yang kau yakinkan padaku.. masih adakah?
entah

luka ku berbalut pasrah
kau
entah

Pondok Teduh.
Belawan, Desember '19.
#pondokteduh



PEREMPUAN PATAH
Oleh, Mahyaruddin


perempuan perempuan senja
berdiri menatap surya jingga
gurat senyum terukir antara bibir dan pipi nya
manis

perempuan perempuan senja
menyimpan mimpi nya sendiri sendiri
berkhayal jauh hingga mencipta rindu tanpa tuan

meringis sendiri
manahan patah perih hati
menangis sendiri
membalut parut luka masa lalu

perempuan perempuan senja segudang cerita tentang dunia lama nya

perempuan penikmat senja
rindu masih ia simpul meski terkadang perih meradang

perempuan
sayu mengayun rayu

gemulai serupa lalang menari dalam hembus bayu

perempuan malang
hati nya terpatahkan

kemarilah
aku punya penawar luka

Pondok Teduh.
Belawan, Desember 2019.
#pondokteduh



AIR MATA PATAH
Oleh, Mahyaruddin


degup tak biasa membuncah dada
membungkus perih bukan kepalang
sedu sedan nafas tersengal pelan
denyut nadi seakan diam perlahan
mata mulai memerah
sudut nya berair dan basah
tetes nya perlahan tumpah
di pipi air mata itu patah
pun hati juga
patah sudah
pada akhir harapan yang tak pernah terucap
usai sudah yang terpendam
tinggal puing cerita masa lalu
yang akan terkenang bila sepi datang
aku akan rindu

Pondok Teduh.
Belawan, Des '19.
#pondokteduh



KATA JIWA
Oleh, Mahyaruddin


langkah gontai tapaki terjal bukit mimpi
separuh harapan nya sudah terpatri
separuh lagi buram terjuntai hampir mati
keringat nya kering sudah
air mata pun tak lagi basah
mimpi nya tergambar patah
entah mengalah entah pula kalah
jeruji jeruji kehidupan mengurung nya pada status sosial
semisal akal tak lagi jadi modal
patah arang meradang malang
hilang harapan

benci saja malam
agar lepas jerit diam
bila upeti berpeti selalu jadi tautan
tak ada mampu diri melawan
sadar betul pada kemampuan
hanya padi dalam tampian

bila lelah sudah penuh manari pada hati
dan bukit mimpi tak kunjung terlampaui
sisa nya hanya menunggu pusara sendiri
harapan dan mimpi yang
ku genggam dalam tiap keletihan yang sedari jauh telah ku siapkan untuk memikul nama mu
kini terbang bersama debu malam

uang tetaplah uang
bila tak banyak tak ada menang

apalah daya memang

hanya padi dalam tampian

Pondok Teduh.
Belawan, 30 Sep '19.
#pondokteduh

MAHYARUDDIN


Kumpulan Puisi Siamir Marulafau - KERIKIL TAJAM


 
KERIKIL TAJAM
Karya ; Siamir Marulafau


Mengapa kau biarkan kerikil tajam terbenam di relung lautan tak berkesudahan
Sementara kerikil itu tertanam di pelataran senja
Sungai yang deras itu tak tega menghanyutkan ke muara tak bertepi

Medan, 16.11.2022’



SEMANGAT DALAM JIWA

semangat dalam jiwa berkobar selalu sepanjang usia ditelan masa tidak
semangat bagai api berkobar dalam jiwa membahana sepanjang masa
bakarlah semangat dalam setiap gelombang
arahkan semangat dalam jiwa seiring napas mendesah di atas bumi Tuhan

semangat adalah pengorbanan
semangat adalah perjuangan
hidup tanpa semangat sepertinya bahtera tanpa tujuan berlayar ke pulau tanpa
nakhoda

"percayalah"
semangat segalanya dalam jiwa
kutebus dengan segala rintangan
berjuang demi rakyat
berjuang demi bangsa dan negara

"percayalah"
dunia milik kita
kita berlaku sebagai pemain di atas panggung sandiwara
semangat juang semangat rakyat berdaulat bersatu demi bangsa,mogaTuhan
paring barokah

Oleh : siamir marulafau
sm/01112013



KASIH YANG SIRNA


bertahun sudah
kasihmu sirna
dalam hidupku

kasimu terpendam
dalam jiwaku

kasihmu sirna
bercahaya tidak dalam jiwaku

kasihmu tertuang di sudut
mataku relungku sampai aku
terkapar di langit yang biru

sungguh kasihmu terlukiskan
dalam hidup sepanjang
napasku terpisahkan tidak
dalam ragaku

'yakinlah"
kasihmu kan kusimpan
dalam dada sampai
akhir zaman

Oleh :siamir marulafau
sm/27102013



SUMPAH PEMUDA


berani sungguh aku bersumpah demi negaraku bangsaku berdaulat bersatu dari sabang sampai merauke meskipun peluru menebus kulitku kutetap berjuang untuk bangsaku

siapapun musuh-musuhku kutak perduli sepanjang napasku mendesah di atas bumi pertiwi,Indonesia negara kucintai amat dalam hidupku sekalipun nyawa kupertaruhkan demi membela bangsa dan negaraku

sumpahku tak sembarang sumpah seiring kusebutkan setiap tahunnya kukenang selalu sepanjang masa perjuanganku membela tanah airku tercinta

sumpahku adalah napasku
sumpahku adalah jiwaku untuk segenap rakyatku
sumpahku adalah janjiku kutetapi untuk bangsaku
sumpahku adalah segalanya bagiku demi negara rakyat dan bangsaku

Oleh :siamir marulafau
sm/28102013



CINTAKU MENGEBARA BAGAIKAN AWAN


cintaku bagaikan
awan mencuapkan
harapan di atas langit biru

cintaku seputih awan
menggulung harapan
bersatu kelak

cintaku sesuci awan
mengurai dalam
sukma menitih dalam lara

cintaku sebersih awan
menyemai dalam
dada,mendekap pada
setiap relung

cintaku bukan sembarang
cinta
cintaku membahana
dalam doa
setiap saat aku mengenang
setiap saat aku bersujud
bersujud pada-Mu
ya, Tuhan,ampunilah
dosa-dosaku,amin ya rrabbal
allamin

Oleh :siamir marulafau
sm/30102013



PULAU TAK BERTUAN


di pagi hari
cerah mentari
mencuapkan sinar
menyerap dalam
jiwa seiring
aku berdiri di saat
hati bergelora
dengan kerinduan
akan kunantikan
bayangan-Mu
tak kunjung datang
meskipun demikian
aku pasrah sebagai
hamba atas rahmat
diberikan

Ya,Tuhan sungguh
menggugah hatiku
akan keindahan alam
semesta,dunia fana
dengan air laut
bergaram dengan
daratan tak bertuan
mestinya aku sungguhkah
aku berlabuh tanpa
bahtera?

Oleh :siamir marulafau
sm/28102013



BILA BUMI BERGONCANG


siapa bilang manusia kalang kabu tidak bila bumi bergoncang seiring batuan sesamanya sirna
manusia berhamburan menyelamatkan nyawa sementara nyawa di ujung kerongkongan

siapapun dia pandang kasih tidak bumi berbutar tetap petanda akhir zaman
yaumil mahsar menanti kedatangan insan
semua kejelekan amal kebaikan diperhitungkan menghadap Allah SWT
sepertinya manusia bagaikan anai-anai, hilir mudik menantikan panggilan

badan kepanasan perut lapar dengan rasa dahaga amat berat
pikiran tak keruan rasa kecemasan semakin menjadi di saat insan dipanggil antrik
menghadap sang Pencipta
satu persatu berbondong-bondong masuk neraka karena amalan kekejian
satu persatu berbondong-bondong masuk surga Allah karena amalan soleha

siapa yang mau ke neraka?
insan satupun tak berani tapi maksiat berbuat jua
siapa mau masuk surga?
insan setuju semua tapi beramal soleha berpangku lutut mengerjakan tidak

Oleh :siamir marulafau
sm/30102013



BILA AKU JADI PEMIMPIN

bertahun sudah kuemban
dalam impian posisiku jadi
pemimpin kelak dalam ranting
kehidupan fana membahana
dalam jiwa yang kelam
"Bila":
Aku jadi pemimpin kan kusuruh
korupsi sampai puas menyentuh
ke hati tapi semua lapangan
korupsi ditutup sampai ke ujung
langit
bila korupsi tidak tergapai kan
dipukul dengan seutas tali sampai
ke cambuk berulang kali supaya
derap hukum diketati

"Bila":
Aku jadi pemimpin kan kusuruh
melacur sepuas hati sampai dunia
diterjang sunami
bila melacur tidak kan dipukul pakai
besi,cambuk 100 kali seiring tempat
pelacuran dibakari,diperkecil dibuang
ke laut yang kering walaupun
katong kering karena sipilis

"Bila" :
Aku jadi pemimpin kan kusuruh
berjudi sampai kantong kering
meleleh bagaikan salju di siang hari
bila berjudi tidak kan ditelanjangi
di publik dan dipukul 40 kali dengan
pelepah kurma yang sadis
tempat perjudian dibakari dan
dipersempit karena dunia menangis

akasara puisi dilantunkan ke langit
moga Tuhan mengampuni segala
maksiat di muka bumi seiring penyair
bersajak bersyair,moga rakyat
selamat dunia miskin, amin ya rabal
allamin

Oleh :siamir marulafau
sm/21102013



STIUR YANG TERKENDALI


stiur kau kemudikan
membahana dalam relung
sepanjang kerinduan kugapai
dalam dunia maya kelam
mengapa tidak?aku pun merasa
sepertinya kasih di atas
sehelai daun kutebak menyisir
pantai Olora bergelora
sepanjang hayat bahwa aku
dan kau satu daratan kelahiran
meskipun raga bersatu padu
tidak, namun jiwa tertuang
dalam taman kita semai bersama
sampai alam barzah

stiur kau putar ke kiri ke kanan
mencuapkan rasa nan terpesona
dalam dunia maya seiring kugapai
rasa kerinduan di sudut mata
kau cetuskan,sementara aksara
puisi penyair menuturkan keindahan
jiwa permai terselubung dalam
relung berkepanjangan

Stiur kau arahkan ke relung
menyengat dalam kalbu membuat
pertanda bahwa aku sesaat terkapar
di batu karang Olora terhempas
dengan deburan ombak memikat
hati sampai aksara puisiku bertaburan
di jalan tak berujung dalam pejalanan
kutempuh dalam dunia maya yang
kelam, mengapa tidak?

aku semakin sadar bahwa bunga
di taman firdaus pulau Nias, pulau
idaman tersemai dalam pikiran
sesosok kumbang di perantauan
tersengat dengan keharuman dara
tanpa perfum baunya sampai
ke surga tak beralamat sampai akhir
zaman

Oleh :siamir marulafau
sm/21102013



KERINDUAN DI ATAS PASIR PUTIH


pasir putih berhamburan
menyisir pantai mencuapkan rasa
rindu akan dunia maya dalam
petemanan sampai ke ujung dunia
menyemai pertemanan tak bertepi

aku semakin yakin dunia tersenyum
akan deburan ombak menerpa
harapanku ke tepi pantai pasir putih
meskipun aku hanya mengeluskan
senyum menawan hati

pasir pantai semakin geram
menuturkan belain kasih nan kerinduan
di ujung langit tergapai sudah dalam
relung sepanjang petualanganku
di tepi laut seiring aku , kerinduanku
berada diantara pasang dan surutnya
air laut sampai kering namun kubiarkan
sungguh airmatamu kering sekering lautan
menggapai kerinduaku dalam taman
pantai berdekap dalam lubuk hati

mengapa tidak?nyiur di pantai terkecok
dengan wajah kulukiskan dengan mata
berantai seiring pasir putih menyisir
kehampaan relung bersemayam di atas
pohon benalu menyerap kerinduaku
terpikirkan selalu dalam usia muda yang
kelabu

penyairku menuturkan beningnya
kerinduan masa lalu tergapai dalam relung
sepertinya aku bersekat tidak dalam jiwamu
sebagai pertanda bahwa aku dan kau
adalah bersatu padu dalam kalbu
terpisahkan tidak sampai akhir zaman
meskipun "anjing menggonggong kafilah
berlalu" bak pepatah bersua di ujung kalbu

Oleh : siamir marulafau
sm/21102013



SEMUT


tanah gersang diserap sinar
mentari meluapkan cahaya
seiring semut berlarian di atas
pohon mencari makanan
membentuk sarang
mencari perlindungan

di saat hujan mengguyur
bumi Tuhan para semut
berkeliaran tidak
semangat berkobar
meskipun banjir meluap
di sudut kota para semut
naik ke atas mencari nikmat

jinjit semut siapa sakit
naik di atas
siapa sakit tahan saja
sepanjang desah napas
terhempas tidak di tanah
gersang diam sepanjang
Tuhan mengulurkan tangan
kanan di atas awam

jinjit semut siapa sakit
naik di atas
terpijak kepala tahankan lapar
asalkan kantong tebal
perduli amat siapa kau dan aku
bersaudara tidak

jinjit semut siapa sakit naik
naik di atas
terpijak perut tahankan saja
asalkan perut bawah tergapai
sudah sepanjang aku berkuku
mencakar apa saja dilihat
kiri kanan,persyetan semua

Oleh : siamir marulafau
sm/23102013




OPTIMIS RATAPAN REKAH SENYAP SADAR
Karya : Akhmad Husaini


Intonasi tujuan pengaruh lagu merindu
ingatan risalah gerus ancaman restu
jelita perasaan diri angkuh pesona
langgam erat ironi potensi sendu
mampu bicara nyaring gapai menentu
alam peluang cerita sungguh merenda

Optimis ratapan rekah senyap sadar
sepakat berlalu datang ingin menderu
hitam putih kehidupan terkembang senja
jejak petuah silam narasi perangai
umpama seteru rindu memadu ragu
kilau dimensi genggam menaksir
sunyi menderai malam untaian serpih

Sempurna cerita melabuh diri cerita lain
kontan santai penghujung malam tandus
gairah waktu maksud tujuan poros musim
langkah panjang dasar ultimatum sadar
jejak nafiri angkuh sudut ragam kekasih
kekal kau tahu sendiri hasrat menanti

Kelabu warna siang bentang remang
mimpi gugah perias kesumat senarai pilu
potensi ranum tabir ilusi penuh senyap
risau pendaran ratapan ingin mangkir
ironi pendam gerus bisa risau penuh canda
rutinitas panjang penuh hitungan rentang

Hulu Sungai Selatan, 29 November 2022



PESAN SEBELUM MATI
Karya : Siamir Marulafau


Walaupun tulang belulangku merapuh di tanah tak bersuluh

Namun jiwa ragaku bersemayam selalu dalam nafasmu

Sepanjang dunia tak bergulir jadi debu

Dan di sana kau tahu
Kau adalah sebagian tulang rusukku

Tak bisa dipatahkan
Tak bisa dipisahkan

Dan hanyalah Tuhan yang tahu ,kau dan aku

Medan, 26.11.2022.



KASIH DI UJUNG MAUT
Karya : Penyair Dalam Lingkaran Cinta


Kasihmu terpatrik dunia akhirat
Menyatu dalam relung
Sepanjang tangismu merajut benang di ujung maut
Tak akan sirna sepanjang masa
bagaikan bumi dengan langit

Walau nafasmu tak bersemayam di atas bumi
Namun ingatan batinku dan doaku terikat selalu di tanah tak bersuluh
Wahai,,,bundaku dan Tuhanku
Perkenankan doaku,moga ibuku selamat dunia akhirat
Biarlah kau tak berwujud lagi

Tapi aku mengingat selalu betapa sakit dan derita kau peluk
Melahirkan aku dengan ikhlas
Jiwa raga dan nafasmu kau korbankan untukku
Aku hanya menangis keras tanpa air mata dalam pelukan yang tak sirna sepanjang masa

Dan di sana aku tahu kasih ibu sepanjang jalan kenangan terdampar di Arash- Nya Allah
Aku hanya pasrah dalam impian dunia tak berujung

Kasih dan cintamu terselubung dalam hatiku
yang tak bisa dipisahkan dalam lumpur tanah diam yang tak bersuluh

Ya, Tuhanku,,,.Ampunilah dosa - dosa ibuku. Ibuku.Aamiin.


Kumpulan Puisi Sri Wahyuni Nababan - MALAM TERINDAH


 
MALAM TERINDAH

Semilir angin menembus dedaunan
Mengajak menari iringi suara jangkrik
Langit juga tak terkalahkan
Bertaburan bintang cantik

Malam kian larut
Terang telah direnggut
Saatnya beristirahat
Melepas penat

Indahnya malam ini
Meski tiada hadirmu
Menemani sepi
Asal cintamu hilangkan segala ragu

Karya : Sri Wahyuni Nababan
SUMUT, 07 Juli 2022



JELAJAH HATI

Telah kusut urat pikiran
Hadirkan berjuta kekecewaan
Saat merasa diabaikan
Miliki rasa ditinggalkan

Duhai, adikku sayang
Jangan pernah merasa terbuang
Teruslah berjuang
Layaknya kawanan perang

Tahukah engkau artinya cinta?
Selalu hadir dalam jiwa
Jelajahi hati demi dia
Meski ada kecewa tanpa disangka

Ceritakan padanya
Apa yang telah membuat nelangsa
Ciptakan suasana bahagia
Dengan melupakan segala siksa

SUMUT, 26 November 2022



(JANGAN) SEBUT KAMI PAHLAWAN

Setiap hari memberi ilmu
Mengajarkan tentang banyak pelajaran
Juga membimbing tanpa ragu
Adab dan etika juga terus diajarkan

Duhai murid-muridku tercinta
Tahukah kalian artinya seorang guru?
Mereka adalah sosok paling teristimewa
Agar dirimu tahu apa yang belum diberi tahu

Andaikan bisa kalian melihat
Bagaimana gigihnya guru mendidik
Tak akan pernah mengatakan tidak
Ketika tingkah laku dan akhlak menjadi penguat

Anak-anakku tersayang
Jangan pernah sebut kami pahlawan
Kami adalah kumpulan manusia yang sedang berjuang
Hanya ingin buta aksara terhapuskan

Jika ilmu yang diberikan
Harap gunakan dan manfaatkan
Demi masa depan
Dan rida Tuhan

SUMUT, 25 November 2022



TERIMA KASIHKU

Tak ada kata berucap
Dengan segala dukungan
Memberi penuh harap
Dari seorang teman

Berjuta manfaat telah dipetik
Dari apa yang dipinta
Meski tercipta ragu di tiap detik
Kuat dan terus menembus asa

Terima kasihku padamu
Telah menyemangati diri
Bahagia musnahkan pilu
Hati bangga serasa tinggi

Bila sudah tak mungkin bersua
Izinkan diri menjadi sahabat
Bila memang nanti juara
Tak akan lupa akan nasihat

SUMUT, 24 November 2022
(Kawan sekaligus lawan dalam segala hal.)



YANK ....

Yank ....
Adakah kau setia?
Hati ini sungguh tak percaya
Mendengar kalimat cinta
Ingin rasanya terbang ke angkasa

Yank ....
Bila sudah tak ada rasa
Jangan pergi
meski tercipta benci
Musnahkan segala yang tersakiti

Yank ....
Menanti bukanlah mudah
Jenuh di kala sepi
Terpaksa meratapi hening
Dan pasrah

Yank ....
Seandainya berpisah
Sesal jangan diucap
Sedih harus lupakan
Takdir telah berpihak

SUMUT, 24 November 2022



BODO AMAT!

dunia dalam cerita
panjang tak mengenakkan
terkisah dari pandangan mata
lalu terbunuh di keheningan

saat ini masih mencoba
detik-detik kematian
ucap salah lahirlah duka
tinta pun jadi korban

sikap tenang telah sampai
menutup wajah lalai
sesekali berkata
tanpa sadar terjeda

bodo amat!
kata-kata memakan kesakitan
bertengkar pada niat
lepaskan melalui keadaan

SUMUT, 23 November 2022



HITAM PUTIH

Sekelebat bayangan menempel di dinding
Terus menampilkan ukiran gambar semu
Seakan ada mengajak saling tuding
Jatuhkan setetes embun pilu

Hitam putih pandangan mata
Kosong menerawang jauh ke angkasa
Masih mencari titik sua
Berpasrah pada Sang Kuasa

Bila tak lagi tertuju arah
Warna pun kian menghilang
Yang terlukis akan berpisah
Pada waktu mengajak pulang

SUMUT, 23 November 2023



BANDIT BERSERAGAM

dalam satu pertemuan
saling adu kekuatan
makian demi makian
terus dilontarkan

pembahasan tak kunjung usai
masih terus lemparkan kesalahan
hasut sana hasut sini
demi mempertahankan ucapan

dasar manusia bodoh!
ketololan dipertunjukkan!
tak punya etika
apakah ini yang dikatakan bangga?

hei, bandit-bandit berseragam!
otak kalian di mana?!
haruskah kembali duduk di bangku SD?
sambil jajan dan menyeka ingus

di mana malumu?
tak seharusnya terjadi
kejar-kejaran bak film action
tapi malah perlihatkan pertengkaran

SUMUT, 22 November 2022



KECEWA ITU PASTI

jalanan sepi tak bertepi
  banyak ilalang menutupi
    jejak-jejak kaki
      lahirkan isi hati

dendam rasa percaya
  terselubung dalam duka
    munculkan getaran asmara
      dua cinta berbeda kasta

adakah jejak-jejak sejarah?
  menghempas kisah berulah
    mencoba diam dan menyerah
      tanpa menunggu kalimat salah

dusta di antara seekor kumbang
  layaknya dibunuh dan dibuang
    skenario cerita usang
      kini hanya tinggal dikenang

duhai kumbang jalang
  kau anggap apa diriku sekarang?
    kemarin ungkapkan sayang
      namun, raga bak terjengkang

puisi galau tak membuat terpukau
  dipandang sebelah mata
    ucap janji hanya di bibir
      diundang suka, dilayani derita

Kecewa itu pasti!

SUMUT, 23 November 2022




KEMBALILAH SEMANGATKU


suara denting gitar yang pernah kau petik
masih terngiang-ngiang di telinga
serasa menggelitik
menjadikan rasa rindu kembali seketika

setiap duduk dalam kesendirian
menanti dirimu menyapa ramah
gelisah hati tiada terkalahkan
oleh sebuah kata pasrah

duhai ... kawan sekaligus lawan
kembalilah kau semangatku
rindu hati tak dapat ditahan
air mata menjadi hadiah meratap pilu

kembalilah semangatku
rindu ini jadi milikmu
tetap kutunggu
meski lama bertemu

akan kucari lagi suara dentingan lalu
agar terobati rasa rindu
semoga kau diberkahi selalu
juga sehat adamu

SUMUT, 30 November 2022



PERJALANAN TIGA TUJUAN

Dalam kesendirian
Duduk dengan memandangi ciptaan Tuhan
Sembari merenung masa depan
Rasa takut tiba-tiba bermuculan

Kala tak ada lagi ungkapan hati
Emosi merampas kebahagiaan
Tertatih kaki menapaki
Jalanan penuh kehampaan

Perjalanan tiga tujuan
Adalah khayalan semata
Entah dari mana lahirnya kepastian
Menunggu pun hadirkan berjuta duka

Sambutlah kedatanganku
Berikan senyum menyentuh kalbu
Jangan pernah merasa ragu
Sirnalah segala yang membuat kelu

SUMUT, 30 November 2022



MAHLIGAI DOSA

perjalanan tiga puluh sembilan tahun
banyak rupa dan tingkah laku
kadang sulit diceritakan
meski bibir dianggap mampu

adakah suka duka yang dirasa?
lepaskan segala hasrat tanpa memikirkan Tuhan
seolah hidup selalu saja bahagia
liarkan rayu sampai terlampiaskan

mengarungi lautan asmara kasih
ada asa menemani keselamatan
namun, masih saja mendaki mahligai dosa
tercipta berjuta benih
mati mengenaskan

Tuhan ....
hidupku adalah Kuasa-Mu
matiku adalah Kehendak-Mu
diri ini meminta ampun

musnah seketika hamparan haram
bergelayut dalam angan-angan
kuatkan niat menuju suci
sebab cinta Tuhan abadi

SUMUT, 30 November 2022



AKU SI PENDOSA


gelapnya malam tak mampu mengalahkan luka
saat tuduhan dilontarkan
rasa di hati seakan merajalela
luapkan segala kemarahan

doa dilangitkan sepanjang hidup
mencerminkan bahwa ingin selamanya berharap
berkoar-koar mengisi emosi
namun, tetap berusaha mencari sejumput mimpi

aku si pendosa
tak akan ada yang percaya
selalu menjadi manusia durjana
meski berusaha untuk menenangkan jiwa

maaf jika ada salah
bukan berarti menghilang dari masalah
hanya bisa berpasrah
semoga Tuhan memberi berkah

SUMUT, 29 November 2022

SRI WAHYUNI
NABABAN


Kumpulan Puisi Merawati May - DUKA DI SUNGAI AIR BULUH



Merawati May
DUKA DI SUNGAI AIR BULUH


Kecemasan apa melebihi luapan sungai curah hujan tak henti mengguyur hati
embusan angin yang membelai pun menjadi badai

Anak-anak memacu senang menyenandungkan tawa
burung-burung pun mencandai awan
hingga halilintar bersambut kegalauan

Maka jerit pun melolong dari hulu ke hilir
menandai sungai kebekuan aliran sungai
mewujudkan bencana
hingga menorehkan luka-luka bergiliran

Lalu anak-anak pun dipaksa melenggang,
menyisir jalan setapak
melewati arus yang sunyi dan lengang

Tak disangka, mereka pulang, lalu pusaran air pun menjadi gelombang

Menerjang sanubari bagai nyawa meregang maka rumah-rumah pun terendam jauh ditelan sungai air buluh

Ya Tuhan,
bencana ini menyisakan derai air mata
sedangkan ratap ibu yang kehilangan anaknya
bagai membelah langit
hingga hati bagai tertikam duri dan rebah ke tanah

Duhai,
serakahkah kami
yang menjerit menumpahkan marah
hingga semesta menyumpahi gelombang sungai air buluh?

Bengkulu, 10 Oktober 2022



Merawati May
KETIKA TUHAN BERKATA DALAM DOA


Ketika Tuhan berkata, kutitipkan anugerah padamu
Lewat bingkai doa di balik jubah kasih sayang

Melangkahlah duhai anakku
Raihlah semua impianmu dalam gengaman doamu dibalik pintu kejayaanmu

Fatwa hidup kau ukir di atas batubatu cadas di dinding pintu sejarah perjalanan hidupmu

Genangan air mata mengiringi langkahmu
Doa acap kali terucap di bibir basah air mata ibumu

Kau pelita di balik resep obatmu nanti
Namun kau juga tulisan dalam kitab hatimu
Dua mendali kau raih di balik kertas lusuh penuh harga.

Duhai Maryam
Kau adalah estapet fatwa yang tertulis di jubah kebesaran universitas padjadjaran sebagai sejarah terpanjang di candicandi pendidikan

Bengkulu, 2022



Merawati May
SEBELUM TIBA KE OBATNYA


1)
seperti pagi,
aku datang lagi
puluhan pasien pun menanti
di atas pembaringan
yang kububuhi dengan kasih, sebelum tiba kepada obat dan pengobatan hatiku

sebagai dokter
cintaku pada sesosok pasien bukan raut wajah,
tapi cahaya hatinya
yang dibebani pesan
dan cobaan dari-Nya

maka,
seperti cericit burung
ketika ayam berkokok
pada pagi di kampung halamanku,
dokter adalah cahaya
yang memancar setelah gelap meninggalkan
malam-Nya

2)
di atas kendaraan pagi
yang meluncur
ke pintu-pintu puskesmas
telpon genggam pun
bicara manja

seperti gadis desa
mengumbar kemanjaan
setelah terkulai
di ranjang perawatan

( _inilah obat, kuresepkan lewat selembar surat cinta, yang tak mampu kupisahkan antara dokter dan sosok laki-laki biasa_ )

maka aku masuk
ke hatimu yang bersih dari dengki. karena obat paling menyentuh ke perasaan adalah cinta.

Bengkulu, 28 Agustus 2022



Merawati May
KHARISMA DUA EPISODE, DOKTERKU


1/
tekanan darahku
begitu rindu setelah detak jantungku mengucap-ucap
namamu, dokter

itu kau ucap
ketika hari pertamaku
terbaring menantikan kehadiranmu yang sendu penuh rindu

tatkala awal pertemuan kita
bergulat pada taburan obat
pada resep kerinduanku
kau seperti malaikat berwajah memikat

maka getaran itu pun
bagai arus energi yang
menyentuh ruang-ruang cinta kita

2/
seperti suara kitab
ketika lantunan ayat-ayat itu
dibacakan dengan kemerduan suara cinta
di hatimu, dan hatiku

maka obatlah sebelum kau obati sakitku. karena kalimat cinta yang mengurai perawatanmu,
bisa kubaca dari kelembutan telapak rindumu, kepadaku

dari perjalanan sakitku,
jejak pengobatan tiba
dari obat ke obat,
telah mendekatkan wajahmu
pada potret hitam putih masa lalu

mengapa obat itu menyegarkan kerinduan bagi ketukan di dada ini, dokterku?

Bengkulu, 28 Agustus 2022



Puisi Jakarta kolaborasi.

Merawati May
SEPOTONG RUMAH KEBAYA


panjang jejakmu dalam tradisi. lalu ia pun campur aduk sebagai adab dan adat, jakartaku

seperti senja
cahaya matahari menepi
di atap rumah betawi
karena lantai tegel dan dinding kayu gudang

o jakarta
sejak abad-abad lampau
ketika ujud dan wujud
masih mencair di ranah batavia ; orang-orang tionghoa lebur ke dalam tradisimu selembut
rose merah

( _terimalah rumah joglo limasan yang berdinding bapang ; sebagai sepotong baju kebaya_, katanya )

maka di benakmu
diatapi pelana terlipat
dengan teras lebar ;
ruang kebiasaan keluarga
dan tamu-tamu merenungi
perilaku sejarah

maka laki-laki mengenakan
baju koko, kain pelekat, celana batik, dan kopiah. mereka mengeja tradisi

karena rumah depok,
kaya tradisi pucuk rembung, swastika, dan cempaka
kepada siapa kebanggaan tradisi leluhur itu berkolaborasi atas nama cinta?

Bengkulu, 11 Agustus 2022



Puisi Jakarta kolaborasi
Merawati May
TARI COKEK BETAWI


inilah gerakan,
ketika tiap aksi dilontarkan
dari hitungan estetika
yang menggelar
langkah-langkah pencak silat bagi penari

tari cokek yang kau berikan;
memadukan bahasa gerak
tradisi tionghoa, arab, sunda, dan betawi pada pentas tarian

ilustrasi nada-nada yang ada
mengisi nilai gerakan
tatkala serangan itu
menyergap pesta adat
dari tiap langkah perlawanan

maka tarian cokek
yang bicara dalam hitungan
estetika,
memberi kabar pada ruang
tari dan nada bahasa gerak
secantik tradisimu, betawi

maka pada potongan gerak
kau bicara dalam pesta adat
yang melewati catatan
adab tionghoa, sunda, dan betawi

maka tari cokek
dan orang-orang betawi orak
merangkai gerakan estetis,
di antara nada gerakan
yang mencintai hati nurani

maka ia pun menitip pesan
dalam gerakan silat yang gesit menyintai penari
di panggung-panggung pementasan

Bengkulu, 17 Agustus 2022



Merawati May
MAKNA SAJAK BAGI SURAT CINTA
(* Ainun-Habibie)

1/
Inilah surat
dengan kata-kata
tanpa diksi
setelah kalimat terucap
lewat kisah abadi dalam sajakku, cintamu pun sedalam sumur tanpa dasar

Dari bahasa,
kata-kata itu berkeliaran
ke balik dadamu
yang penuh makna
kemudian, Ainun dan Habibie bergelut dalam cinta-Nya di atas struktur abadi

2/
Dari secarik kata-kata
yang dipersembahkan
bagi cinta dan kerinduan,
Ainun-Habibie pun
dihimpun dari kata-kata
rindu sejauh daya ucap

Maka angin dan aroma rindu yang tertulis dari
rangkaian sajak cinta,
membangun metapora
di dalam isi dan perasaan
dua sejoli

3/
Dari kasih sayang itu,
kau jamah perasaan Ainun, lewat tulisan ilmiah populer
yang berkaitan
dari kalimat ke kalimat

Maka terkulailah hatinya
di ujung kata terakhir yang mampu menerjemahkan kisah,
setelah surat ini mendekap Ainun-Habibie
ke barak percintaan

Bengkulu, 4 Oktober 2022



Merawati May
TELADAN CINTA KITA, KEKASIH

(bagi Ainun-Habibie)

1/
Monumen itu
bagai sosok cinta,
bersih dari kedengkian dan umpat caci

Karena kewibawaan hati
membawa kisah
dari cinta kekasih
ke jenjang rumah tangga,
adalah keabadian cinta Ainun-Habibie

Beragam cahaya
ketika matahari memancar ke ruang hati Ainun
Bahkan dari tiap tapak hati Habibie meraih puncak cinta semurni embun pagi

2/
Maka begitu luhur
keabadian suci,
setelah surat-surat cinta berkisah ke soal hati
yang penuh rindu

Mengenang kesucian kisah kasih Ainun-Habibie,
berkisah dalam tabir halus, seagung dua hati kekasih

3/
Bagai teladan ketika
kasihmu melilit cinta yang kalian ceritakan dari masa ke masa

Lalu ikon cinta
yang memadukan alam Parepare, terangkai sebagai kamus percintaan abadi, Romeo dan Juliet
Lalu, bisakah hati kekasihku cair setelah kisah kasih Ainun-Habibie bertengger
ke dalam suri teladan cerita cinta kita, kekasih?

Bengkuku, 6 Oktober 2022



Merawati May
KERAP KUBACA BERKALI-KALI

(kepada Ainun)

1/
Jika kupejam mataku
senyum dan tawamu
tampil ke dalam pita
film tanpa warna

Kita saling cinta
dalam seberkas rindu
yang kerap kali datang
menyatakan perpisahan kau dan aku

Maka surat ini kucatat
ketika mata pena begitu jeli memandang rasa
yang tertinggal setelah kau tiada

Batinku seperti pena
Merangkai tiap kata
dalam kerinduan yang tak berbatas di ujung kalimat sajakku

2/
Sepekan kau pergi sayang
aku berkelana
di sepanjang kata-kata tanpa suara

Tiap diksi
dan metapora yang hadir
ke dalam bayang-bayang wajahmu, kuhadirkan
di antara rangkaian puisi cinta di makammu

Maka kutaburkan doa-doa pada gundukan tanah keabadian ini

Karena cinta yang selama kita kembangkan dalam bunga-bunga rindu, menjadi putaran waktu ketika mimpi itu tiba

3/
Tatkala kau buka
pintu mimpiku yang sepi
kelopak matamu merekah bagai bunga

Harumnya kucium berkali-kali, hingga mimpi pun tuntas sebagai nada musikal yang tak berbatas, kekasihku

Pergilah Ainun
Doaku akan tiba
setelah ruang ajal mengantarkan
alammu ke balik
bahasa puisi yang kerap kubaca berkali-kali

Bengkulu, 7 Oktober 2022

Alhamdulilah puisi berjudul SEBELUM TIBA KE OBATNYA dan KHARISMA DUA EPISODE, DOKTERKU telah lolos di puisi nasional dalam rangka hari ikatan dokter indonesia ( IDI ) yang di adakan oleh IDI Bali.



Jumat, 11 November 2022

Kumpulan Puisi Julinar Sinaga - PESONA JINGGA DI UJUNG SENJA


 PESONA JINGGA DI UJUNG SENJA

Hujan mungkin adalah kesejukan yang
dirindukan hampir di setiap hati dan rasa meski kadang dia hadir menutup pesona siluet senja dengan panorama jingganya..

Sekali lagi tentang hujan yang membasah
di kelopak-kelopak kenangan , lalu kembali merekah di ruang ingatan..
Indah..
tenang ...
menyejukkan...
seperti tatapanmu yang terlanjur kumaknai berbeda ketika itu..
dan kau berkata jika kau rindu hujan harus kau relakan rengkuh hangat mentari untuk menjauh..

Jika rindu hujan harus kau biarkan pesona jingga tertutup awan kelam..
Karena hujan adalah keindahan yang tak bisa hadir bersama dengan hangat mentari...

Bisakah kita jawab setiap kebingungan diatas pilihan yang sama-sama indah sama-sama di butuhkan dan sama diharapkan..?

Hujan dari pagi hingga petang ketika ini menjawab segalanya bahwa keindahan yang tak bisa saling menggantikan adalah sesuatu yang tak bisa jadi pilihan tapi biarkan seluruh rasa menari menikmati setiap pergantiannya dan itu adalah bagian dari warna cinta yang sesungguhnya..

Julinar Juliet / 101122/ Jaksel


JIKA LAUT ADALAH CINTA LANGIT ADALAH RINDU BERNAMA
Karya : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga


Kepada Purnama Raya
tertulis kisah cinta berkasih
rindu bernama di langit cahaya
cinta di laut di penantian senja

bening permata berkilau sirna
diatas perahu riuh gelombang jiwa
kisah cinta datang berlalu berkasih nama
memahat di biduk hati tersembunyi
saat terpikat mengikat dalam seribu janji

Ketika laut gemuruh riuh melepas senja
Cinta berkasih terlepas raga dipantai dewata
Kasih nan sunyi memangku sukma
di langit rindu bernama

Datang berlalu sepi merindu
kasih nan sunyi pergi memburu
Cinta dan rindu , bernama selalu
memahat di laut dan langit membiru

Csablanca Raya JakSel
Selasa 260319/ 15.30 wib



BIARKAN CINTA DATANG MENEMUKANMU
By : Julinar Sinaga
#Juliet/ #BidaraJingga


Akulah penikmat sunyi
sang pemuja cinta mahar kasturi
Ketika malam datang menjemputmu
ketika itu rindu datang membezuk dan merayu
engkau kutitipkan dilubuk hatiku
dikamus cinta yang terdalam

Sayang
Kau yang belum kutemukan
kubujuk rayu dititian Doa
bersimpuh jiwa memahat ayat cinta
bergema jua
datang dan sengaja menjemputmu
Ketika Tuhan sedang masih bersamamu
ketika itu senyum hadirmu memahat Qolbu
menjemput Rindu ditaman Surgamu

Karena kutahu
Rindumu datang memanggilku

Ancol Jakarta
Selasa 260319/ 08.00 wib



CAHAYA DI LAUT KARANG INTAN BERTAPA
By : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga


Kau akan kuwawancarai
diatas pasir pantai putih
berdebu,
sedang tinta masih mengukir
di butiran pasir
sedang ombak datang sebentar
menyapa jemariku

Setelah kau bersinggah
sudah kuhias karang ditepian
pantai
dipasir putih berkilau intan
tak siang tak malam
karang menerjal ombak datang
tersapu pantai

Jangan biarkan membawanya
pergi
Bukankah jagad rayamu
sedang menyapaku
sedangkan laut bersinggah
datang kesini
sedangkan senja masih berhias
jingga
dan menyapa ombak mengukir nama
cahaya di laut karang intan bertapa

Ancol jakarta
Senin 080419/ 14.10 wib



KENDALIKANLAH EGO MU
Oleh : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingg!

Apalah sebab berdiri di atas kesombongan
sedang keangkuhan dapat merobohkanmu
dalam waktu yang sekejap

Apalah sebab membendung kebencian
sedang keangkuhanmu masih memenjara amarah jiwa dari ego dan kebisingan

Tuan yang tak terkendali
runtuhnya imanmu sebab kau dilaknat
nafsu ambisi
merezam kesombongan yang masih
tercipta kini
Jangan kau pelihara penadah raga tak
berhati mulia

Pergilah dalam kesyukuran
sebab nikmat keabadian terlahir
karena pengisi jayamu merangkul arif
peranan sahabat- sahabat di sekitarmu

Dan Tuhan takkan bersembunyi dalam keabadianmu yang memiliki hati nurani
dunia terpelihara hanya menjadi tempat sementara

hanya iman menjadikan nikmat tersembunyi
dikala merangkul.kembali keabadian
yang hakiki

Jakarta Selatan
Senin 080419/ 03.00



MASIH BANYAK YANG AKAN KUCERITAKAN KEPADAMU
By: Julinar Sinaga

Inikah tentang kita ?
dunia yang tak
terhiraukan

Fenomena berganda
berjalan diakhir masa
di tahun rezim politik
zaman

Tentang Dunia
Tentang Negeri ini
Tentang Negara kita
Seperti Negara Boneka

=========
Bekasi sunyi
Senin, 150419 / 01.30 wib
#Juliet/#BidaraJingga



PENUNGGANG KUDA DI NEGERI KOTA
Karya : julinar sinaga
#juliet/ #BidaraJingga


Sudahkah kau siapkan
jajaran anak cucumu
ikut patriot di bukit barisan senjata
sedang aku berdiri gagah
di baris depan

Peluru yang kau timang
senapang turut tergenggam
senjata dibahu kuda memburu
mengejar berlari berpacu pergi
sampai malam meniti kegelapan

Lorong lorong terjal terlintas
menerobos pintu gerbang
tanpa kandas berlalu singgah
tanpa nyerah kau tak pasrah
menuju langkah di negeri kota
lalu kau diam memandang tajam

Kudamu kencang berlari
tanpa berhenti berlari lagi
tiada batas menghindar lintas
penunggang kuda penuh bebas

Menuju jalan di negeri kota
kau bebas senapang tak lepas
pekik leher senjata dibahu
aman peluru menuju langkahmu
panas membara penunggang kuda
di negeri kota peluru baja

Kalibata city jaksel,
090419/ 02.00 wib



CINTA BERAKSARA DUKA
By : Julinar Sinaga
#Juliet/ #BidaraJingga


Akulah Cinta
yang enggan mengusik
rindu
tak membiarkan sunyi dilarut
malam
menjadi hantu-hantu
bergentayangan
bernyanyi suri di malam
kelam

Akulah cinta
disemilir cemara aksara
berduka
senantiasa bersembunyi diri
bertapa
dan cinta datang beraksara
menghamburkan rindu
sebagai penghias di malam
nan semu

Akulah cinta
cinta beraksara duka
cinta berkamus legenda
penghias cemara sunyi bertapa
senantiasa merindu
diakhir zaman
di malam nan kelam
berkepanjangan

Kalibata city
Sabtu 130419/ 23.54 wib



SEPERTI PAGI BERLAPIS SALJU
By : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga


Dingin mencekam dipagi hujan
terbujur kaku aku terdiam membeku
seperti pagi berlapiskan salju
dinding atap basah menadah
hujan membentang langit kelabu
aku merayumu dikebekuan rindu

Bibir- bibir ini terasa kaku
mengalir urat nadi disekujur tubuh
tulang- tulang tangan kaki membeku
tak terhiraukan lagi kabut kelabu
merayu langit biru
tertutup awan hitam
seisi bumi menjadi beku

Selimut salju merayu tubuh ini
dinginnya pagi tak menghangat lagi
karena aku datang merayumu
diantara kebekuan-kebekuan rindu
seperti pagi berlapiskan salju

Telaga sunyi, jaksel
090419/09.40 wib



BISIKANMU
By ; Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga


Dinda..
kakimu berpijak
memapah, menggapai diliang
di langit terbentang

Saatnya bermimpi
mengukir hidup
merakit kini
menuai harapan
dibutiran kerikil
berpijak di kaki bumi

Dinda
Kesungguhanmu
membalut luka
terkikis namamu jua
dalam jiwa jejak dunia

Takkan sirna
semangat membara
bocah kecilmu
menunggu disana..

Telaga sunyi, jaksel
090419/ 09.30 wib
JULINAR SINAGA


Kumpulan Puisi Sasmito Arif - BERANDA


 
BERANDA

Di waktu pagi yang kangen
Aku jadi teringat
Tentangmu tengah menyeduh teh buatku
Kau sajikan di beranda
Kemudian, aku berucap, "Aku mencintai senyumanmu"
Dik...
" Seperti telaga disinari purnama"

Lalu,
Engkau duduk di sampingku
Mata kita bertautan
Jemari kita berjalinan
"Kita tengah menggapai bahagia"
Dik...
"Bahagia yang belum pernah diucapkan kata-kata"

Karya : Sasmito Arif
#S4S22092022



ABADI

Tak ada yang istimewa
pagi ini
Tak ada belaian tanganmu
Membangunkanku
Dari mimpiku
Yang ada
Hanya senyuman dari bibirmu
Abadi untukku...

#S4S11112022
#ApikTanggalé

SASMITO ARIF

Sabtu, 05 November 2022

Kumpulan Puisi Eko Windarto - MONOLOG



MONOLOG

mestinya aku tak bersajak
sebab sajak hanya menjadi dahak

mestinya aku tak mengisi sajak
kerna sajak tak membuat tersedak

harusnya aku berhenti bersajak
menjadi makelar politik lebih berahklaq
apa lagi menimang korporasi yang suka ngakak
di antara sajak berserak

sebuah sajak mencatat sejarah rakyat
hati kian retak tak kuasa mengungkap sejati penjahat
hanya monolog sebuah sajak yang mampu berdialog
hingga tangan tangan siluman tak berani menantang cakrawala jiwaku

Batu, 26102022



PERJALANAN

ketidak hadiranmu membuatku gelisah dalam pencarian dan pelarian
sampai ke Thursinah dan goa Hiroq belum kutemukan
jangan biarkan aku kehilangan kecintaan
peluklah aku, adakan, gerakan dalam pemburuan
sebelum cahaya kutemukan dalam hati kebeningan akal dan pikiran terekam dalam keterlibatan di muara keillahian

Batu, 13112019

Kumpulan Tembang Kata An Dark - CERITA SECANGKIR KOPI


CERITA SECANGKIR KOPI

"...Di antara pahitnya secangkir kopi yang ku hirup...
Masih tersisa sedikit manisnya senyum kamu...
Tatkala bayu meniup sejuk membeku...
Dan hangat kopi itu hilang perlahan-lahan...
Seperti cerita kita yang hanyut bersama waktu...
Aku masih lagi mencium wanginya kopi hitam itu...
Menghadam segenap rasa dari semua deria...
Ya... Aku dan kopi itu...
Masih jua tertinggal di meja kenangan...
Yang pernah kita takluk bersama...
Secangkir kopi hitam cuma..."

~andark~
~malaysia~
10112021



SENYUMLAH

"...DAERAH KELAM GELAP YANG KAU DAMBAKAN SUATU KETIKA DAHULU, HANYALAH SECEBIS DARIPADA KISAH SILAM YANG SEBENARNYA TELAH LAMA KAU LENYAPKAN... TETAPI TIDAK BERMAKNA KAU LUPAKAN... TIDAK MUSTAHIL KAU BERJALAN DI JALAN YANG SAMA DUA KALINYA, CUMA CURAM LIKUNYA TETAP AKAN ADA BEDANYA... SAMA ADA SEMAKIN MENYAKITKAN, ATAU SEMAKIN MENYENANGKAN... SEGALANYA TERPULANG PADA KAMU... DAN JIWA, SENYUMLAH SEPERTI SELALU... KERANA HAKIKATNYA ITU JALAN YANG TELAH KAU PILIH..."
An Dark



Kumpulan Puisi Ririn Riyanti - KUTITIP RINDU


 

KUTITIP RINDU
Ririn Riyanti


Kutitip rindu
Pada puisi
Tak ingin kuakhiri
Meski aku yang mengawali

Kutitip rindu
Pada aksara bisu
Kusebut namanya selalu
Dengan rasa yang terus menggebu

Rinduku...
Tak kubiarkan dibawa sang bayu
Terbang ke langit biru

Hingga tiba di suatu masa
Rindu ini menjadi bunga indah
Bersamanya...

Sidokayo, 2 November 2022



JINAK MERPATI
Ririn Riyanti


Jika kau berpikir aku bagai merpati
Jinak dan mudah tuk kau sentuh
Kau salah besar
Semakin kau mengejarku
Aku akan semakin menjauh

Ramah bukan berarti dapat dimiliki
Apalagi dengan kata rayuan
Hatiku tak mudah tersentuh
Empatiku ...
Mati!

Berhentilah mengejarku
Bila tak ingin kau menjadi tabu di mataku

Sidokayo, 30 Oktober 2022




SENJA DI PELATARAN
Ririn Riyanti


Rona senja tak lagi jingga
Kelabu menutup langit biru
Semilir angin membawa syahdu

Di pelataran kunikmati senja
Menyiratkan luka dan bahagia
Cerita yang tak sama

Di pelataran senja kumenatap ruang
Langit dan bumi
Kosong namun tak begitu adanya

Senja ini aku nikmati sendiri
Di bawah naungan dedaunan yang melayu tua
Kusimpan sebuah rindu di balik bangku kayu
Untuk dia yang pernah ramah menyapaku

Lampura, 22 November 2022



GELAS KACA
Ririn Riyanti


Pernah berada di ruang yang sama tinggal sejarah
Kenangan hanyut larut bersama merahnya api
Menyala membakar jiwa
Istana itu tinggal puingnya
Berserak membekas jejak cerita

Andai hanya sekali ditorehkan
Mungkin akan lebih mudah melupakan
Sayang semua dihancurkan bertubi-tubi tanpa ampun tanpa jeda
Gelas kaca retak pecah seribu
Tercerai berai tak lagi dapat kembali semula

Kini langkah telah berbeda
Tak lagi seiring jalan
Mencari tujuan yang tak lagi sama
Kau dan aku tinggal nama
Terhapus luka

Lampura, 20 November 2022



GERIMIS BERBISIK
Ririn Riyanti


Gerimis berbisik lembut
Menyapa insan yang dirundung pilu
Sabarlah...
Akan kuberikan pelangi untukmu

Dua bola hitam itu menatap sendu
Pelangi takkan membiaskan cahayanya
Langit masih kelabu
Sementara senja semakin meranum tua

Gerimis berbisik lirih
Menabahkan hati yang patah
Tetaplah tersenyum
Bintang akan menghapus air matamu

Insan rapuh bertanya putus asa
Bagaimana bintang 'kan menghapus jejak sedihku
Sementara jingga tak menggurat langit

Gerimis balik bertanya
Tak percayakah engkau
Angin mamiri mampu membawa pergi mendung yang memayung hatimu?

Lampung Utara, 13 November 2022

RIRIN RIYANTI

Kumpulan Puisi Romy Sastra - SIKLUS MUSIM


EKSPEDISI BATIN


sebelum perjalanan itu sampai di batas ketidakberdayaan, aku telah menabur seribu satu kerikil di setiap pemberhentian. di batinku, kuamati burung-burung langit mengepakkan sayap seperti kilauan samudra diterpa matahari condong ke barat

aku bertandang lebih jauh lagi menyusuri misykat-misykat hati. kuda sembraniku berjingkrak menembusi garis finish. rentak napas mengguncang tangga-tangga langit dalam hening. duduk sila menjadi-jadi, dan matilah aku di dalam kepasrahan, mati yang belum pada waktunya

satu sabda menggema: duhai anak keturunanku, di sini maha raja sulaiman bertakhta, ia menguasai kerajaan langit dan bumi, sehingga semua kerajaan tunduk padanya. tuhan robbul izati menganugerahkan kerajaan agung untuk sulaiman yang beriman

sabda kedua berbisik: duhai anak keturunanku, apa yang telah kau saksikan di sepanjang perjalanan ini kau kubawa terbang? saksikanlah! ini alam maha cahaya, kau bergelumun di segara hijau, sumber rahmatan untuk sekalian alam, di sini rasulullah bertakhta, dan aku terpana. kematianku telah sampai di gerbang maha megah

"salamun qoulam mirrabbirrahim"

duhai si pencari cinta?
masuklah ke dalam rahmatku!
aku adalah aku di hati yang tahu

"innani ana allah la ilaha illa ana fa'budni"

maka, bertasbihlah sepanjang permana di dalam kematian!
sesungguhnya engkau berada di dalam kehidupan

Romy Sastra
Jakarta, 3 November 2022



SIKLUS MUSIM


di tepian hari
wajah langit syahdu
flora fauna menadah doa:
hujan turunlah, sirami alam ini!
dingin terasa

dan aku tak risau pada dentuman
kubiarkan kilatan bersahutan
adalah perjalanan angin mengawinkan awan
siklus waktu menyimpan energi:
kenapa aku takut basah?

musim itu tiba
terkadang aku lupa
bagaimana cara menikmati cinta
sedangkan kasih sayang-Nya
tak pernah berkurang:
di mana syukur?

berdoa bibir dalam ucap
sebab, jantung, hati, nadi seirama
: bertasbih
roh nyawa, satu kesatuan memuji
seperti nyanyian alam mengiringi kearifan
tak mengutuk keadaan

flora fauna girang tak lagi gersang
biota gembira turunnya hujan
keniscayaan kehidupan
lalu, akankah aku berduka? tidak!

kunikmati siklus musim ditingkah hari
serasa hidup seribu tahun lagi

Romy Sastra
Jakarta, 2 November 2022



KINANTI, PUISIKU UNTUKMU

sedari malam kau masih saja berdiri di halaman. lihatlah, purnama yang dikirimkan takdir hendak bertamu, bukalah pintu rumahmu!

sedari pagi kau masih saja menyemai embun, dan kumbangku hendak mencium aroma tubuhmu, jangan malu. pejamkan matamu!

sedini mungkin aku menyapa bestari
sambutlah kicauan kinari untukmu kinanti. aku terpatri pada suatu mimpi, adakah dikau bersaksi malam ini?

ah, senja nan eksotis membujuk rasaku kinanti, angin nakal membawa khayalku ke gaunmu yang tipis. izinkan aku menikmati sekali lagi roti yang kau berikan tempo hari. ya, kinanti. puisiku untukmu malam ini.

Romy Sastra
Jakarta, 31 Oktober 2022




TAKZIMKU KEKASIH

...cinta kutawarkan sepenuh hati, engkau telah menyemai cinta sebelum aku ada, dan aku mabuk kemaruk siang malam merindukanmu. bahkan kutusukan belati ke jantungku dengan kalimah tasbih, berharap kesaksian rindu bertemu. lalu, takzimku kekasih, engkau menghadiahkan semesta tanpa pamrih, dan aku yang sering lupa mengabdi berterima kasih, pintu ampunanmu terbuka bahkan melebihi besarnya arasy, aku menghamba runduk....

Romy Sastra
Jakarta, 10 November 2022



mengenang 10 november
ADIRATNA BANGSA

sedari awal iktibar digelar, peradaban berpendar di tanah purba tak berpenghuni, bulan meminjam cahaya pada matahari. tiba-tba buku bermenung di kepala pengkaji. tanah archaeikum menantang terik berevolusi, prokariot disorot iklim adalah kehidupan berjalan menggenggam sebongkah embrio, seiring sabda bumi berkisah arah menuju futurisme.

alam bernisbi sejurus sungsang, batang tumbuh tumbang tunggul berjamur. palkah temukan kaum berlayar bersandar ke teknologi di perjamuan mabuk, geming menilik sunyi yang gemilang, sekilas menengok ke belakang tentang sejarah silam merungkai masa depan menggenggam android.

bumi ini kecil tergadai, tatapan hampa pada megah-megah. dan tuhan dianggap bermahkota warna dipuja-puja lupa muasal. padahal "hu dzatullah" mencipta tak sia-sia, sedari awal akhir cinta dihantui apokaliptik, mesin pembunuh menabur maut berujung musnah. kelak kau dan aku berpisah kita ada di mana? aku menemukan tongkat makrifat, taklah debu menangis, alif itu kupegang.

"lalu, aku dibukakan titah rahasia batin, pada sabda guru mursyid duduk purna semalam"

nak, kau tahu apa itu adiratna bangsa? sekiranya kau tahu, jagalah! jika belum tahu, masuklah pujamu ke dalam kematian dan temui bhineka tunggal ika di sana!

sebelum kusibak jendela rumah, aroma kasih dari kekasih telah dulu menyapa. pintu-pintu mahabbah terbuka, cinta menguntum mesra menyilau jeladri jiwa.

nak, kau tahu falsafah negara?
Sekiranya belum tahu, bacalah tubuhmu! negara adalah wujud dirimu yang utuh, dan kau pahami makna burung garuda di dinding rumah, itu bukan patung aksesoris semata. perenungan ideologinya diambil ke langit ketujuh daripada sesepuh.

baiklah kita bersaksi kawan:
seiring salam pada negeri kita mengabdi
seiring salam pada diri kita memuji
seiring salam pada sesama kita berbudi
seiring salam pada sejawat kita bersahabat
seiring salam pada generasi kita berjanji
adalah bakti pada anak cucu nanti

mursyid, engkau jalan kalbuku adiratna kujaga, sepanjang doa-doa dipanjatkan.
aku membaca Indonesia pada ubun-ubun, di mana rahasia adiratna bangsa berada?

ternyata berada di jiwa-jiwa patriotik
tekad mengisi kemerdekaan indonesia
: sampai mati
merdeka, merdeka, merdeka...!!!

puisiku untukmu seroja dan
adiratnaku pahlawan bangsa.

Romy Sastra
Jakarta, 10 November 2022



OBITUARIMU HABIBIE

kau pemuda yang lahir dari parepare
menghunus cita ke benua biru
tumbuh sebagai perantau menanak cendikia
dian yang nyala di otakmu
mengurai futuristik kemajuan peradaban

lalu dari tangan kekuasaan kau dipulangkan
sebab di eropa
kakimu akan diikat menjadi liyan
hingga jalan pulang terbentang
pelopor kemajuan teknologi indonesia

kau pemuda di masa tua
menorehkan sejarah menjadi bapak bangsa
berisalah ilmu
pewaris takhta teknokrat sepanjang hayat
: berhikmat
berkarya menumbuh maruah bangsa di mata dunia

dan kau di masa kini adalah
cerita yang tersisa sebentuk anugerah
kini tubuhmu bersembunyi berkalang nisan
namamu tak padam
teknokrat itu kami rindui
: obituarimu habibie

Romy Sastra
Jakarta, 11 Oktober 2022



PESONA BUMI TAPIS

aku bersemadi di tilam hati semalam, raja buay berbisik dalam titah: "duhai tutur yang berantai, kabarkan telik sandi ini kepada suku tumi! aku si raja buay memikul amanah langit untuk keturunan, jangan biarkan hutan dirambah sembarangan! rumah-rumah gajah terbakar dan lapar. suku tumi berduka gajah ditembak mati, apa salahnya trah ganesa?"

"seandainya raja buay masih ada,
tak akan gading-gading gajah itu patah, raja buay tetua jenggala jaya dwipa"

gajah dewa rimba "ganesa wignesa wigneswara" yang tersisa di bumi jaya dwipa, belalainya menyapa dengan cinta. kenapa kearifan alam diganggu? biarkan gajah itu hidup bersahabat dengan manusia, permata rimba.

lalu, mataku terbuka pada wisata lampung way kambas berbenah, dalam lipatan sejarah lereng pesagi, ada rasa menyimpan aroma wangi di kala embun datang kenang membayang, ratu sekerumong berpayung hijau di atas gunung memandang jauh meneropong zaman, di mana umpu-umpu duduk bersanding di awan, roh-roh menguar kabarkan pesan:

"jagalah kearifan bumi lampung tak tergerus bencana globalisasi, hingga lampung tak lagi luas berganti gedung-gedung tinggi, bumi lampung wisata nan agung."

dan kubaca jejak-jejak sekala brak dalam sejarah, cikal bakal kerajaan lampung ditemukan, di setiap budaya ada cerita bermula. sejarah tak disimpan di peti mati, lestarikan! sejarah aset generasi.

istana sekala brak dikelilingi danau ranau di masa lampau dikisahkan: ekspedisi leluhur perantau tangguh, melahirkan kepaksian umpu,
anak-anak raja bersaudara berkelana dari pagaruyung ke bumi lampung.
sistem kerajaan berbentuk demokrasi berbagi tak menimbulkan sengketa. kepaksian menjadi tirani yang harmonis, adat-istiadat berdiri taat religi dalam sejarah di dada ibu, umpu berseru: "kepaksian empat umpu harus bersatu, titah raja menjadi tongkat bertuah, bersuluh."

sejarah itu, umpu beradaptasi dengan alam selaras budi, tutur leluhur disepakati tercipta budaya demokrasi hingga kini. dan kini, dari mana asal badan tuan-tuan rantaukan, mencari kehidupan di bumi lampung? lampung siap bersosialisasi berbahasa nasional yang kental, bahasa asli lampung tetap bersenandung, kearifan lokal yang mahal.

lampung menyimpan tarian nan elok dinikmati, tariannya bersolek seperti bidadari di pentas tradisi. ada kain-kain tapis di pundak muda-mudi, zaman tersenyum memandang budaya. kerajinan adiluhung lampung, peninggalan ibu-ibu cekatan dari lembah pesagi dikenal hingga ke samudra terjauh.

tapis bermanik emas, dan dipakai dewi-dewi ke bulan semalam. pesona keindahan bumi tapis penuh sensasi, corak alam flora fauna menggoda mata. dewi membawa tirai istana ke wajah nusantara. kain tapis eksotis disulam manis, siger di kepala mahkota istana, adakah dikau punya?

mari ke lampung mengenali sejarah dan budaya, kita seduh aroma kopi di secangkir puisi, kita berwisata dari martapura hingga bakauheni, ada kapal ferry menanti

lampung, puisiku berkunjung

Romy Sastra
Jakarta, 12 Oktober 2022



MADAH CINTA HABIBIE

"cintaku padamu duhai hasri ainun besari
seperti ilalang menari-nari di bumi parepare
cintaku tak lekang dek panas
kasihku tak lapuk dek hujang
sampai sepanjang umurku berkurang
lalu berpulang, kau tetap kusayang"

habibie bermadah cinta ke -
si jantung hati sampai mati

engkau habibie dan ainun
yang majenun pada cinta sehati

aku membaca hulu sejarahmu di layar kaca
dan aku berguru pada kesetiaan yang purna

Romy Sastra
Jakarta, 12 Oktober 2022



MATINYA SI SALIK DI PEDANG TAUHID


aku bersunyi dalam diri
berbisik-bisik pada hati
perkara takhali

aku hening dalam diam
bertarekat sami'an
bertarekat bashiran
bertarekat mutakalliman
bertarekat lahayatan
kuhimpun syariat
perkara tahali

aku sekarat dalam jarak
terdekat bersaksi
mengenali hakikat mati
dan aku tajali

aku terpana dalam laku
telah sampai hajatku
bertajali makrifat ilahi
dan matinya si salik
di tajamnya pedang tauhid

Romy Sastra
Jakarta, 22 Oktober 2022



MENUNGGU JAWABAN

pertanyaanku dari semalam tak kunjung kaujawab. aku menatap dari jauh, lilin di ruang tamu rumahmu masih nyala, apakah kau tertidur? atau mungkin lagi melukis sketsa seraut wajah yang lain di peraduan? sedangkan kau mengabaikan lilin di meja terangi malam 'kan segera padam. aku begadang menunggu jawaban sampai fajar tenggelam

sunrise membuka arunika, anak-anak ayam di belakang rumah berlari-lari mengejar induknya. anak ayam itu bertanya perihal bapaknya kepada si induk. cit-cit-cit... di mana bapak tak bersama kita, bu? induknya menjawab, tu bapakmu kukuruyu dari jauh mengalun merdu menyapa bunga-bunga bermekaran di halaman

secangkir pagi di ujung kretek menunggu jawaban hati tak kunjung datang semalam, di mana puisiku berserakan pada bait-bait tanya, lalu diam

Romy Sastra
Jakarta, 16-11-2022



Kumpulan Puisi MS Sang Muham - NAFIRI DARI NURANI



MENGGAPAI TIRAKAT
Karya MS Sang Muham


Apa yang telah terjadi
burung burung beterbangan kian kemari
menyembunyikan malu atau bahkan lari
barangkali menghindari tragedi
bersama munculnya matahari pagi

Kita sudah sepakat tapi malah kau pungkiri
sudah tak perduli
pada tatapan tajam menusuk hati
kukatakan kekanan malah kau kekiri
kini tersesatlah diri

Menggapai tirakat tak semudah mengikat temali
butuh pengorbanan ikhlas dari nurani

#Billymoonistanaku, Kamispon, Nov 03-2022 = 20.02 wib



MENETRALKAN KECEWA
Karya MS Sang Muham


Ada awal pasti ada akhir
mengikuti waktu yang terus bergulir
menelan habis kesempatan
meskipun sudah keluar dari kesepakatan
tapi tekad itu keyakinan

Membaca tanda tanda zaman
rasanya mustahil untuk menemukan
di sisa waktu yang di milki
menyebabkan bulu romaku berdiri
bahkan mati suri

Di bawah kaki langit telanjang rupa
kuusap dada menetralkan kecewa

#Billymoonistanaku, Kamispon, Nov 03-2022 = 15.55 wib



NAFIRI DARI NURANI
Karya MS Sang Muham


Menjajaki batasan diri
sembari berjalan menyusuri silam pribadi
di sana sini sudah tumbuh duri
merambati sekujur hati
sungguh mengganggu tapi akarnya sudah di sanubari

Harus mulai dari mana Pangeran Gusti
kumohon tuturi jalan ini
agar temaram senja bergairah lagi
meskipun tak secerah pagi hari
tapi jalan berliku mampu kulalui

Tangisan itu serupa nafiri
menggema dari kedalaman hati nurani

#Billymoonistanaku, Seninkliwon, Okt 31-2022 = 05.30 wib



BERHENTILAH SEJENAK DI HALTE USIA
Karya MS Sang Muham


Untuk apa terus meratapi senja
jika usia tak bisa jeda
waktu tak mau terhela
lebih baik merancang kodrat
meski tubuh sudah berkarat

Punguti cita cita yang pernah di gantungkan tinggi
sederhanakan suara hati
tata satu persatu seturut nurani
menepis lelah dan segala bentuk kegagalan
berserah pasrah seturut suratan

Berhentilah sejenak di halte usia
menakar diri menyingkirkan perbuatan sia sia

#Billymoonistanaku, Mingguwage, Okt 30-2022 = 19.49 wib



MENAFSIR BAHASA TERSIRAT
Karya MS Sang Muham


Kalau kau bertanya tentang rindu
tentang hati berselimut salju
tentang sanubari yang beku
coba katakan mengapa
apa alasanmu bertanya

Kalau kau bertanya tentang pilu
tentang sebuah hati membiru
tentang segala sesuatu membuatmu gagu
coba katakan untuk apa
sebab semua telah sia sia

Mari mencoba menafsir bahasa tersirat
kau akan paham cepat atau lambat

#Billymoonistanaku, Mingguwage, Okt 30-2022 = 07.27 wib



PESONA SERUPA GEGODA
Karya MS Sang Muham


Mengapa terus saja menabur harap
mengabaikan lembaran tersingkap
jika itu cuma pesona
serupa gegoda
untuk apa

Sudahilah kata bersayap
agar hati tetap
setidaknya telah tiba di halte jiwa
apa pun kenyataanya
hati sudah siap sedia

Inilah bahasaku suara dari sanubari
semoga tak salah di mengerti

#Billymoonistanaku, Sabtupon, Okt 29-2022 = 21.21 wib



DI PERSIMPANGAN KATA
Karya MS Sang Muham

Entah bagaimana aku harus berujar
mengeja bahasa tubuh tergelar
di setiap persimpangan kata
mulutku gagu bicara
kuatir menimbulkan salah sangka

Ketika kita saling bertukar pandang
berangkat dari sisi gelap ke sisi terang
tajam matamu menatap
menyisakan harap
jiwaku terombang ambing di atas atap

Lalu bagaimana kita simpulkan kalimat
jika kita tak pernah mencapai kata sepakat

#Billymoonistanaku, Sabtupon, Okt 29-2022 = 20.50 wib



RUPA RUPA FATAMORGANA
Karya MS Sang Muham

Kau merancang sebuah kebersamaan
menyibakan sepi di antara kesunyian
memintal seberkas kenyataan
sebuah mantera di balik kata
meninggalkan sejuta tanda tanya

Setelah semua bergulir
berjalan serupa air mengalir
aku pun terjerat pada kata setiap kau hadir
tak berdaya jatuh terkulai di belenggu rasa suka
benih benih cinta terlarang tumbuh di sana

Aku tersadar ketika berbenturan dengan fakta
harus memilih di antara rupa rupa fatamorgana

#Billymoonistanaku, Sabtupon, Okt 29-2022 = 20.02 wib



KAU TABURKAN GITA CINTA
Karya bersama Linda Famela dan MS Sang Muham


Entah pesona apa yang kau taburkan
hingga ku terjerat dalam lamunan
setiap hadir dalam kehidupan
aku begitu bersemangat penuh harapan
terasa bahagia selalu membuatku nyaman

Jarak tidak berarti jika kita berkomunikasi
menjaga hati, tegar dan percaya diri
merangkai perjalanan sanubari
mengejar mimpi
mewujudkan gita cinta abadi

Biarlah jarak waktu dan situasi
menguji cinta yang hakiki

#Belantaraibukota, Sabtupon, Okt 29-2022 = 19.39 wib




PINTU KESADARAN
Karya MS Sang Muham


Aku selamat dari terkaman dosa
seketika pintu kesadaran terbuka

#Puisiduabaris, Nov 28-2022 = 20.02 wib



LINGKARAN PERSOALAN
Karya MS Sang Muham


Mengembara mengelilingi pusat dilema
memilah satu persatu rencana
tak kutemukan satu pun alinea
untuk memulai suatu prasasti
yang ada penolakan dan antipati

Betapa sulit merangkai rasa
ketika sesuatu menghalangi jiwa
tungku semangat sudah tak mau menyala
mati hati
kehilangan suara nurani

Duh Pangeran Gusti percikkanlah jati diri
agar kembali membara tungku api

#Billymoonistanaku, Seninpon, Nov 28-2022 = 19.41 wib



SUARA PANGGILAN
Karya MS Sang Muham


Aku terjaga di pagi buta
tak tau entah kenapa
duduk termenung sambil mereka reka
sayup sayup terdengar suara dalam jiwa
panggilan-Mu Yang Maha Mulya

Awalnya suara itu berbisik di relung sukma
menyusup ke dasar jiwa
memanggil kau dan aku, jangan diam saja
lalu ku ayunkan langkah membawa raga
menundukkan kepala sujud di altar-Mu, di gereja

Memasuki gereja senyap melingkupi sekujur asa
ku berserah pasrah dalam hikmat bersahaja

#Billymoonistanaku, Minggupahing, Nov 27-2022 = 16.41 wib



AKU PROTES
Karya MS Sang Muham


KAU bentangkan mala petaka
mengalir hingga ke ulu jiwa
menghimpun air mata
menurut ukuran kami; itu tak adil
meninggalkan beribu pertanyaan ganjil

Salah satu tanya; kenapa harus di Cianjur
tanah menggulung hancur lebur
menggoreskan luka meninggalkan bilur bilur
duka yang teramat perih
dalam nurani yang bertindih

Maapkan naifku Tuhan, aku protes
mewakili jiwa jiwa yang polos

#Billymoonistanaku, Minggupahing, Nov 27-2022 = 05.30 wib



TELAGA BEDAH
Karya MS Sang Muham

Awan hitam bergerak dari barat ke timur
isyaratkan hujan segera keluar
juga wujud kata petuah para leluhur
mulai nyata dan tergelar
sesar Belibis yang akan bergetar

Setelah telaga bedah
semak belukar terkikis tinggalkan gelisah
akan ada lolongan dan suara gaduh
kita pun akan terperangah
menganggab semua seakan seperti tulah

Itu baru awal dari sebuah riwayat panjang
menjawab cerita sesuai pakem wayang

#Billymoonistanaku, Kamiswage, Nov 24-2022 = 10.10 wib



MUSNAH DI MAKAN WAKTU
Karya MS Sang Muham


Kau berkata di dalam aku
tentang sepi malam membeku
pun tentang dedaunan kian layu
sementara jiwaku meronta
menyesal sedemikian rupa

Telah kuringkas kata kata
tersusun dalam nada
bait demi bait nan terus membahana
meski pun kau telah menutup buku
semua riwayat telah berlalu

Aku tak kan lagi mendendangkan lagu
setelah semua musnah di makan waktu

#Billymoonistanaku, Kamiswage, Nov 24-2022 = 08.18 wib



BENCANA SEMESTA
Karya MS Sang Muham


Rahasia alam
menggulung segala sesuatu dalam kelam
hingga ke penghujung malam
tak mampu memberi jawaban
mengapa kejadian

Murka atau sapaan semata
bias di ranah jiwa
tak sempat menghindari celaka
bencana melanda kita dalam kepedihan
pasrah tak rela hanyut di derasnya penderitaan

Apa pun alasanya, terjadi di dunia nyata
berserah diri adalah kunci menentramkan jiwa

#Billymoonistanaku, Selasapahing, Nov 22-2022 = 06.40 wib



MENYIMPAN SUARA HATI
Karya MS Sang Muham

Membanting kecewa di dunia maya
memuntahkan caci maki
terpajang abadi
sisi hati terwakili
puas cuma lima menit semata

Andai bisa menimbang rasa sedikit saja
barangkali semua tak perlu terjadi
menyelusuri alasan serta mencoba mengerti
melihat dari banyak sisi
manusia tempatnya alfa

Bersabarlah meskipun pahit sekali
berusaha menerima dan menyimpan suara hati

#Billymoonistanaku, Seninlegi, Nov 21-2022 = 12.41 wib



ROMANTIKA PERJUANGAN
Karya MS Sang Muham


Menepis lelah di penghujung perjuangan
mengibaskan debu debu kecewa
tergores hati tertahan
bercak bercak luka menganga
menyisakan penyesalan

Seperti mengayuh biduk dalam perlombaan
hiruk pikuk suara
teriakkan pelampiasan
tak perduli sesama
wajah wajah kecewa karena tak terpuaskan

Hidup memang penuh romantika
kayuh terhenti di ujung usia

#Billymoonistanaku, Seninlegi, Nov 21-2022 = 12.21 wib



TETAP BERMORAL
Karya MS Sang Muham

Gadis manis berambut ikal
pesonamu merambati hati, nakal
wajah wajah kagum berbumbu harap
siapa tau disapa akrab
kecup jauh senyumu membentangkan hayal

Aku terperangkap, terikat kehilangan akal
ingin rasanya melompati garis normal
tapi segera pintu kututup
ingat akan janji dan tanggung jawab
meneguhkan kata hati dari berdiri yang labil

Gadis manis berambut ikal
tetaplah teguh, jaga hati agar tetap bermoral

#Billymoonistanaku, Rabulegi, Nov 16-2022 = 15.05 wib



DI BALIK RASA
Karya MS Sang Muham


Kau biarkan terlantar di pasar
bersama aroma asing yang tajam
sudah tak perduli pada ajar
pembiaran yang kejam
pojok hati gusar

Setelah berlalu waktu pun terus mengejar
perang dingin yang diam
terbenam dalam kubur yang tak wajar
seakan larut dan terpendam
bagai kembang tumbuh di tepi pagar

Biarlah kuterima walau hati bergetar
memendam rasa yang tak mungkin kau dengar

#Billymoonistanaku, Rabulegi, Nov 16-2022 = 14.34 wib



HBD GADIS HUJAN
Karya MS Sang Muham

( Kado ulang tahun buat AP di Borneo )

Selamat datang gadis hujan
di belantara penuh persoalan
kulihat kau menjalin hayalan
di bawah rindangnya kehidupan
sembari mendendangkan lagu kenangan

Waktu akan bergulir membentuk nostalgia
hari harimu mungkin saja terlupa
tapi bagiku tetap terjaga
menghias hati dahaga
kena tak sampai rasanya

Selamat ulang tahun gadis hujan
semoga langkahmu di mudahkan

#Billymoonistanaku, Selasakliwon, Nov 15-2022 = 05.25 wib



N U R A N I
Karya bersama Raden Saringat dan MS Sang Muham


Acap kali termagis hakiki
kejahatan lahir insani
lupa semua punya nurani
ada bertéra téra musti di jagai
dialah hati

Jaga pelihara dia sungguh sungguh
meski tubuh melepuh
tapi nurani tetap teguh
biarpun jarak waktu terus mendidih
beban yang terus menindih

Cuma sekeping hati milik pribadi
tetaplah tulus walau cobaan terus menerus menggeroti

#Belantaraibukota, Minggukliwon, Nov 20-2022 = 16.46 wib



API DI HATIKU MULAI PADAM
Karya MS Sang Muham


Aku merindui-Mu siang dan malam
tak ada yang lebih dalam
meskipun tak mampu wujud ketika kelam
tetap samar dalam temaram
hatiku mungkin sudah tenteram

Datanglah Kekasih di antara sepi
mengobati nurani yang dilanda nyeri
meskipun cuma dalam nurani
bahagia hati
di lingkupi cahaya warna warni

Kekasih hati dalam sepi yang mencekam
hadir-Mu menyalakan api yang mulai padam

#Billymoonistanaku, Minggukliwon, Nov 20-2022 = 16.16 wib




BENCANA INI SIKLUS ALAM
Karya MS Sang Muham


Satu persatu bangkit berdiri
sungsang pergolakan bumi
pagi sudah tak sesejuk dulu lagi
belum tengah hari sudah gerah sekali
semesta membela diri

Nuansa ini siklus alam terjadi
setelah satu masa berganti
alam seperti tidak perduli pada ratap tangis insani
tiap orang mesti koreksi diri
bencana atau musibah semua ini

Bersyukurlah masih bisa menatap sinar mentari pagi
baik buruk tergantung penilaian pribadi

#Billymoonistanaku, Rabukliwon, Nov 30-2022 = 06.06 wib



MELAMBUNGKAN HAYAL
Karya MS Sang Muham


Pada titik balik
berkelit hayal di rongga bilik
satu persatu seperti jungkir balik
lalu pudar menjadi titik titik
kesadaran yang terbalik

Lain hari lain pula kalimat tanya
mengembara entah kemana
kadangkala limbung menjadi frasa
hati pun kecewa
di ujung rasa

Ah begitu rumit pikiran
melambungkan hayalan

#Billymoonisatanaku, Selasawage, Nov 29-2022 = 07.37 wib



TERHAMBAT KENDALA
Karya bersama Raden Saringat dan MS Sang Muham


Prasangka menuduh jiwa
bukan aku tak mau usaha
semua terhambat oleh kendala
terbengkalai di mana mana
lalu mati kata

Adakah para tuan berencana
agar aku tak bermuram durja
jiwa mengembara entah kemana
raga tak kuasa
semua menjadi tidak berguna

Jauh nian hayal mewujud jadi cita
tapi mandul memikir cara

#Belantaraibukota, Selasawage, Nov 29-2022 = 06.00 wib

MS SANG MUHAM