KERIKIL TAJAM
Karya ; Siamir Marulafau
Mengapa kau biarkan kerikil tajam terbenam di relung lautan tak berkesudahan
Sementara kerikil itu tertanam di pelataran senja
Sungai yang deras itu tak tega menghanyutkan ke muara tak bertepi
Medan, 16.11.2022’
SEMANGAT DALAM JIWA
semangat dalam jiwa berkobar selalu sepanjang usia ditelan masa tidak
semangat bagai api berkobar dalam jiwa membahana sepanjang masa
bakarlah semangat dalam setiap gelombang
arahkan semangat dalam jiwa seiring napas mendesah di atas bumi Tuhan
semangat adalah pengorbanan
semangat adalah perjuangan
hidup tanpa semangat sepertinya bahtera tanpa tujuan berlayar ke pulau tanpa
nakhoda
"percayalah"
semangat segalanya dalam jiwa
kutebus dengan segala rintangan
berjuang demi rakyat
berjuang demi bangsa dan negara
"percayalah"
dunia milik kita
kita berlaku sebagai pemain di atas panggung sandiwara
semangat juang semangat rakyat berdaulat bersatu demi bangsa,mogaTuhan
paring barokah
Oleh : siamir marulafau
sm/01112013
KASIH YANG SIRNA
bertahun sudah
kasihmu sirna
dalam hidupku
kasimu terpendam
dalam jiwaku
kasihmu sirna
bercahaya tidak dalam jiwaku
kasihmu tertuang di sudut
mataku relungku sampai aku
terkapar di langit yang biru
sungguh kasihmu terlukiskan
dalam hidup sepanjang
napasku terpisahkan tidak
dalam ragaku
'yakinlah"
kasihmu kan kusimpan
dalam dada sampai
akhir zaman
Oleh :siamir marulafau
sm/27102013
SUMPAH PEMUDA
berani sungguh aku bersumpah demi negaraku bangsaku berdaulat bersatu dari sabang sampai merauke meskipun peluru menebus kulitku kutetap berjuang untuk bangsaku
siapapun musuh-musuhku kutak perduli sepanjang napasku mendesah di atas bumi pertiwi,Indonesia negara kucintai amat dalam hidupku sekalipun nyawa kupertaruhkan demi membela bangsa dan negaraku
sumpahku tak sembarang sumpah seiring kusebutkan setiap tahunnya kukenang selalu sepanjang masa perjuanganku membela tanah airku tercinta
sumpahku adalah napasku
sumpahku adalah jiwaku untuk segenap rakyatku
sumpahku adalah janjiku kutetapi untuk bangsaku
sumpahku adalah segalanya bagiku demi negara rakyat dan bangsaku
Oleh :siamir marulafau
sm/28102013
CINTAKU MENGEBARA BAGAIKAN AWAN
cintaku bagaikan
awan mencuapkan
harapan di atas langit biru
cintaku seputih awan
menggulung harapan
bersatu kelak
cintaku sesuci awan
mengurai dalam
sukma menitih dalam lara
cintaku sebersih awan
menyemai dalam
dada,mendekap pada
setiap relung
cintaku bukan sembarang
cinta
cintaku membahana
dalam doa
setiap saat aku mengenang
setiap saat aku bersujud
bersujud pada-Mu
ya, Tuhan,ampunilah
dosa-dosaku,amin ya rrabbal
allamin
Oleh :siamir marulafau
sm/30102013
PULAU TAK BERTUAN
di pagi hari
cerah mentari
mencuapkan sinar
menyerap dalam
jiwa seiring
aku berdiri di saat
hati bergelora
dengan kerinduan
akan kunantikan
bayangan-Mu
tak kunjung datang
meskipun demikian
aku pasrah sebagai
hamba atas rahmat
diberikan
Ya,Tuhan sungguh
menggugah hatiku
akan keindahan alam
semesta,dunia fana
dengan air laut
bergaram dengan
daratan tak bertuan
mestinya aku sungguhkah
aku berlabuh tanpa
bahtera?
Oleh :siamir marulafau
sm/28102013
BILA BUMI BERGONCANG
siapa bilang manusia kalang kabu tidak bila bumi bergoncang seiring batuan sesamanya sirna
manusia berhamburan menyelamatkan nyawa sementara nyawa di ujung kerongkongan
siapapun dia pandang kasih tidak bumi berbutar tetap petanda akhir zaman
yaumil mahsar menanti kedatangan insan
semua kejelekan amal kebaikan diperhitungkan menghadap Allah SWT
sepertinya manusia bagaikan anai-anai, hilir mudik menantikan panggilan
badan kepanasan perut lapar dengan rasa dahaga amat berat
pikiran tak keruan rasa kecemasan semakin menjadi di saat insan dipanggil antrik
menghadap sang Pencipta
satu persatu berbondong-bondong masuk neraka karena amalan kekejian
satu persatu berbondong-bondong masuk surga Allah karena amalan soleha
siapa yang mau ke neraka?
insan satupun tak berani tapi maksiat berbuat jua
siapa mau masuk surga?
insan setuju semua tapi beramal soleha berpangku lutut mengerjakan tidak
Oleh :siamir marulafau
sm/30102013
BILA AKU JADI PEMIMPIN
bertahun sudah kuemban
dalam impian posisiku jadi
pemimpin kelak dalam ranting
kehidupan fana membahana
dalam jiwa yang kelam
"Bila":
Aku jadi pemimpin kan kusuruh
korupsi sampai puas menyentuh
ke hati tapi semua lapangan
korupsi ditutup sampai ke ujung
langit
bila korupsi tidak tergapai kan
dipukul dengan seutas tali sampai
ke cambuk berulang kali supaya
derap hukum diketati
"Bila":
Aku jadi pemimpin kan kusuruh
melacur sepuas hati sampai dunia
diterjang sunami
bila melacur tidak kan dipukul pakai
besi,cambuk 100 kali seiring tempat
pelacuran dibakari,diperkecil dibuang
ke laut yang kering walaupun
katong kering karena sipilis
"Bila" :
Aku jadi pemimpin kan kusuruh
berjudi sampai kantong kering
meleleh bagaikan salju di siang hari
bila berjudi tidak kan ditelanjangi
di publik dan dipukul 40 kali dengan
pelepah kurma yang sadis
tempat perjudian dibakari dan
dipersempit karena dunia menangis
akasara puisi dilantunkan ke langit
moga Tuhan mengampuni segala
maksiat di muka bumi seiring penyair
bersajak bersyair,moga rakyat
selamat dunia miskin, amin ya rabal
allamin
Oleh :siamir marulafau
sm/21102013
STIUR YANG TERKENDALI
stiur kau kemudikan
membahana dalam relung
sepanjang kerinduan kugapai
dalam dunia maya kelam
mengapa tidak?aku pun merasa
sepertinya kasih di atas
sehelai daun kutebak menyisir
pantai Olora bergelora
sepanjang hayat bahwa aku
dan kau satu daratan kelahiran
meskipun raga bersatu padu
tidak, namun jiwa tertuang
dalam taman kita semai bersama
sampai alam barzah
stiur kau putar ke kiri ke kanan
mencuapkan rasa nan terpesona
dalam dunia maya seiring kugapai
rasa kerinduan di sudut mata
kau cetuskan,sementara aksara
puisi penyair menuturkan keindahan
jiwa permai terselubung dalam
relung berkepanjangan
Stiur kau arahkan ke relung
menyengat dalam kalbu membuat
pertanda bahwa aku sesaat terkapar
di batu karang Olora terhempas
dengan deburan ombak memikat
hati sampai aksara puisiku bertaburan
di jalan tak berujung dalam pejalanan
kutempuh dalam dunia maya yang
kelam, mengapa tidak?
aku semakin sadar bahwa bunga
di taman firdaus pulau Nias, pulau
idaman tersemai dalam pikiran
sesosok kumbang di perantauan
tersengat dengan keharuman dara
tanpa perfum baunya sampai
ke surga tak beralamat sampai akhir
zaman
Oleh :siamir marulafau
sm/21102013
KERINDUAN DI ATAS PASIR PUTIH
pasir putih berhamburan
menyisir pantai mencuapkan rasa
rindu akan dunia maya dalam
petemanan sampai ke ujung dunia
menyemai pertemanan tak bertepi
aku semakin yakin dunia tersenyum
akan deburan ombak menerpa
harapanku ke tepi pantai pasir putih
meskipun aku hanya mengeluskan
senyum menawan hati
pasir pantai semakin geram
menuturkan belain kasih nan kerinduan
di ujung langit tergapai sudah dalam
relung sepanjang petualanganku
di tepi laut seiring aku , kerinduanku
berada diantara pasang dan surutnya
air laut sampai kering namun kubiarkan
sungguh airmatamu kering sekering lautan
menggapai kerinduaku dalam taman
pantai berdekap dalam lubuk hati
mengapa tidak?nyiur di pantai terkecok
dengan wajah kulukiskan dengan mata
berantai seiring pasir putih menyisir
kehampaan relung bersemayam di atas
pohon benalu menyerap kerinduaku
terpikirkan selalu dalam usia muda yang
kelabu
penyairku menuturkan beningnya
kerinduan masa lalu tergapai dalam relung
sepertinya aku bersekat tidak dalam jiwamu
sebagai pertanda bahwa aku dan kau
adalah bersatu padu dalam kalbu
terpisahkan tidak sampai akhir zaman
meskipun "anjing menggonggong kafilah
berlalu" bak pepatah bersua di ujung kalbu
Oleh : siamir marulafau
sm/21102013
SEMUT
tanah gersang diserap sinar
mentari meluapkan cahaya
seiring semut berlarian di atas
pohon mencari makanan
membentuk sarang
mencari perlindungan
di saat hujan mengguyur
bumi Tuhan para semut
berkeliaran tidak
semangat berkobar
meskipun banjir meluap
di sudut kota para semut
naik ke atas mencari nikmat
jinjit semut siapa sakit
naik di atas
siapa sakit tahan saja
sepanjang desah napas
terhempas tidak di tanah
gersang diam sepanjang
Tuhan mengulurkan tangan
kanan di atas awam
jinjit semut siapa sakit
naik di atas
terpijak kepala tahankan lapar
asalkan kantong tebal
perduli amat siapa kau dan aku
bersaudara tidak
jinjit semut siapa sakit naik
naik di atas
terpijak perut tahankan saja
asalkan perut bawah tergapai
sudah sepanjang aku berkuku
mencakar apa saja dilihat
kiri kanan,persyetan semua
Oleh : siamir marulafau
sm/23102013
OPTIMIS RATAPAN REKAH SENYAP SADAR
Karya : Akhmad Husaini
Intonasi tujuan pengaruh lagu merindu
ingatan risalah gerus ancaman restu
jelita perasaan diri angkuh pesona
langgam erat ironi potensi sendu
mampu bicara nyaring gapai menentu
alam peluang cerita sungguh merenda
Optimis ratapan rekah senyap sadar
sepakat berlalu datang ingin menderu
hitam putih kehidupan terkembang senja
jejak petuah silam narasi perangai
umpama seteru rindu memadu ragu
kilau dimensi genggam menaksir
sunyi menderai malam untaian serpih
Sempurna cerita melabuh diri cerita lain
kontan santai penghujung malam tandus
gairah waktu maksud tujuan poros musim
langkah panjang dasar ultimatum sadar
jejak nafiri angkuh sudut ragam kekasih
kekal kau tahu sendiri hasrat menanti
Kelabu warna siang bentang remang
mimpi gugah perias kesumat senarai pilu
potensi ranum tabir ilusi penuh senyap
risau pendaran ratapan ingin mangkir
ironi pendam gerus bisa risau penuh canda
rutinitas panjang penuh hitungan rentang
Hulu Sungai Selatan, 29 November 2022
PESAN SEBELUM MATI
Karya : Siamir Marulafau
Walaupun tulang belulangku merapuh di tanah tak bersuluh
Namun jiwa ragaku bersemayam selalu dalam nafasmu
Sepanjang dunia tak bergulir jadi debu
Dan di sana kau tahu
Kau adalah sebagian tulang rusukku
Tak bisa dipatahkan
Tak bisa dipisahkan
Dan hanyalah Tuhan yang tahu ,kau dan aku
Medan, 26.11.2022.
KASIH DI UJUNG MAUT
Karya : Penyair Dalam Lingkaran Cinta
Kasihmu terpatrik dunia akhirat
Menyatu dalam relung
Sepanjang tangismu merajut benang di ujung maut
Tak akan sirna sepanjang masa
bagaikan bumi dengan langit
Walau nafasmu tak bersemayam di atas bumi
Namun ingatan batinku dan doaku terikat selalu di tanah tak bersuluh
Wahai,,,bundaku dan Tuhanku
Perkenankan doaku,moga ibuku selamat dunia akhirat
Biarlah kau tak berwujud lagi
Tapi aku mengingat selalu betapa sakit dan derita kau peluk
Melahirkan aku dengan ikhlas
Jiwa raga dan nafasmu kau korbankan untukku
Aku hanya menangis keras tanpa air mata dalam pelukan yang tak sirna sepanjang masa
Dan di sana aku tahu kasih ibu sepanjang jalan kenangan terdampar di Arash- Nya Allah
Aku hanya pasrah dalam impian dunia tak berujung
Kasih dan cintamu terselubung dalam hatiku
yang tak bisa dipisahkan dalam lumpur tanah diam yang tak bersuluh
Ya, Tuhanku,,,.Ampunilah dosa - dosa ibuku. Ibuku.Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar