Senin, 28 November 2022
Kumpulan Puisi Merawati May - DUKA DI SUNGAI AIR BULUH
Merawati May
DUKA DI SUNGAI AIR BULUH
Kecemasan apa melebihi luapan sungai curah hujan tak henti mengguyur hati
embusan angin yang membelai pun menjadi badai
Anak-anak memacu senang menyenandungkan tawa
burung-burung pun mencandai awan
hingga halilintar bersambut kegalauan
Maka jerit pun melolong dari hulu ke hilir
menandai sungai kebekuan aliran sungai
mewujudkan bencana
hingga menorehkan luka-luka bergiliran
Lalu anak-anak pun dipaksa melenggang,
menyisir jalan setapak
melewati arus yang sunyi dan lengang
Tak disangka, mereka pulang, lalu pusaran air pun menjadi gelombang
Menerjang sanubari bagai nyawa meregang maka rumah-rumah pun terendam jauh ditelan sungai air buluh
Ya Tuhan,
bencana ini menyisakan derai air mata
sedangkan ratap ibu yang kehilangan anaknya
bagai membelah langit
hingga hati bagai tertikam duri dan rebah ke tanah
Duhai,
serakahkah kami
yang menjerit menumpahkan marah
hingga semesta menyumpahi gelombang sungai air buluh?
Bengkulu, 10 Oktober 2022
Merawati May
KETIKA TUHAN BERKATA DALAM DOA
Ketika Tuhan berkata, kutitipkan anugerah padamu
Lewat bingkai doa di balik jubah kasih sayang
Melangkahlah duhai anakku
Raihlah semua impianmu dalam gengaman doamu dibalik pintu kejayaanmu
Fatwa hidup kau ukir di atas batubatu cadas di dinding pintu sejarah perjalanan hidupmu
Genangan air mata mengiringi langkahmu
Doa acap kali terucap di bibir basah air mata ibumu
Kau pelita di balik resep obatmu nanti
Namun kau juga tulisan dalam kitab hatimu
Dua mendali kau raih di balik kertas lusuh penuh harga.
Duhai Maryam
Kau adalah estapet fatwa yang tertulis di jubah kebesaran universitas padjadjaran sebagai sejarah terpanjang di candicandi pendidikan
Bengkulu, 2022
Merawati May
SEBELUM TIBA KE OBATNYA
1)
seperti pagi,
aku datang lagi
puluhan pasien pun menanti
di atas pembaringan
yang kububuhi dengan kasih, sebelum tiba kepada obat dan pengobatan hatiku
sebagai dokter
cintaku pada sesosok pasien bukan raut wajah,
tapi cahaya hatinya
yang dibebani pesan
dan cobaan dari-Nya
maka,
seperti cericit burung
ketika ayam berkokok
pada pagi di kampung halamanku,
dokter adalah cahaya
yang memancar setelah gelap meninggalkan
malam-Nya
2)
di atas kendaraan pagi
yang meluncur
ke pintu-pintu puskesmas
telpon genggam pun
bicara manja
seperti gadis desa
mengumbar kemanjaan
setelah terkulai
di ranjang perawatan
( _inilah obat, kuresepkan lewat selembar surat cinta, yang tak mampu kupisahkan antara dokter dan sosok laki-laki biasa_ )
maka aku masuk
ke hatimu yang bersih dari dengki. karena obat paling menyentuh ke perasaan adalah cinta.
Bengkulu, 28 Agustus 2022
Merawati May
KHARISMA DUA EPISODE, DOKTERKU
1/
tekanan darahku
begitu rindu setelah detak jantungku mengucap-ucap
namamu, dokter
itu kau ucap
ketika hari pertamaku
terbaring menantikan kehadiranmu yang sendu penuh rindu
tatkala awal pertemuan kita
bergulat pada taburan obat
pada resep kerinduanku
kau seperti malaikat berwajah memikat
maka getaran itu pun
bagai arus energi yang
menyentuh ruang-ruang cinta kita
2/
seperti suara kitab
ketika lantunan ayat-ayat itu
dibacakan dengan kemerduan suara cinta
di hatimu, dan hatiku
maka obatlah sebelum kau obati sakitku. karena kalimat cinta yang mengurai perawatanmu,
bisa kubaca dari kelembutan telapak rindumu, kepadaku
dari perjalanan sakitku,
jejak pengobatan tiba
dari obat ke obat,
telah mendekatkan wajahmu
pada potret hitam putih masa lalu
mengapa obat itu menyegarkan kerinduan bagi ketukan di dada ini, dokterku?
Bengkulu, 28 Agustus 2022
Puisi Jakarta kolaborasi.
Merawati May
SEPOTONG RUMAH KEBAYA
panjang jejakmu dalam tradisi. lalu ia pun campur aduk sebagai adab dan adat, jakartaku
seperti senja
cahaya matahari menepi
di atap rumah betawi
karena lantai tegel dan dinding kayu gudang
o jakarta
sejak abad-abad lampau
ketika ujud dan wujud
masih mencair di ranah batavia ; orang-orang tionghoa lebur ke dalam tradisimu selembut
rose merah
( _terimalah rumah joglo limasan yang berdinding bapang ; sebagai sepotong baju kebaya_, katanya )
maka di benakmu
diatapi pelana terlipat
dengan teras lebar ;
ruang kebiasaan keluarga
dan tamu-tamu merenungi
perilaku sejarah
maka laki-laki mengenakan
baju koko, kain pelekat, celana batik, dan kopiah. mereka mengeja tradisi
karena rumah depok,
kaya tradisi pucuk rembung, swastika, dan cempaka
kepada siapa kebanggaan tradisi leluhur itu berkolaborasi atas nama cinta?
Bengkulu, 11 Agustus 2022
Puisi Jakarta kolaborasi
Merawati May
TARI COKEK BETAWI
inilah gerakan,
ketika tiap aksi dilontarkan
dari hitungan estetika
yang menggelar
langkah-langkah pencak silat bagi penari
tari cokek yang kau berikan;
memadukan bahasa gerak
tradisi tionghoa, arab, sunda, dan betawi pada pentas tarian
ilustrasi nada-nada yang ada
mengisi nilai gerakan
tatkala serangan itu
menyergap pesta adat
dari tiap langkah perlawanan
maka tarian cokek
yang bicara dalam hitungan
estetika,
memberi kabar pada ruang
tari dan nada bahasa gerak
secantik tradisimu, betawi
maka pada potongan gerak
kau bicara dalam pesta adat
yang melewati catatan
adab tionghoa, sunda, dan betawi
maka tari cokek
dan orang-orang betawi orak
merangkai gerakan estetis,
di antara nada gerakan
yang mencintai hati nurani
maka ia pun menitip pesan
dalam gerakan silat yang gesit menyintai penari
di panggung-panggung pementasan
Bengkulu, 17 Agustus 2022
Merawati May
MAKNA SAJAK BAGI SURAT CINTA
(* Ainun-Habibie)
1/
Inilah surat
dengan kata-kata
tanpa diksi
setelah kalimat terucap
lewat kisah abadi dalam sajakku, cintamu pun sedalam sumur tanpa dasar
Dari bahasa,
kata-kata itu berkeliaran
ke balik dadamu
yang penuh makna
kemudian, Ainun dan Habibie bergelut dalam cinta-Nya di atas struktur abadi
2/
Dari secarik kata-kata
yang dipersembahkan
bagi cinta dan kerinduan,
Ainun-Habibie pun
dihimpun dari kata-kata
rindu sejauh daya ucap
Maka angin dan aroma rindu yang tertulis dari
rangkaian sajak cinta,
membangun metapora
di dalam isi dan perasaan
dua sejoli
3/
Dari kasih sayang itu,
kau jamah perasaan Ainun, lewat tulisan ilmiah populer
yang berkaitan
dari kalimat ke kalimat
Maka terkulailah hatinya
di ujung kata terakhir yang mampu menerjemahkan kisah,
setelah surat ini mendekap Ainun-Habibie
ke barak percintaan
Bengkulu, 4 Oktober 2022
Merawati May
TELADAN CINTA KITA, KEKASIH
(bagi Ainun-Habibie)
1/
Monumen itu
bagai sosok cinta,
bersih dari kedengkian dan umpat caci
Karena kewibawaan hati
membawa kisah
dari cinta kekasih
ke jenjang rumah tangga,
adalah keabadian cinta Ainun-Habibie
Beragam cahaya
ketika matahari memancar ke ruang hati Ainun
Bahkan dari tiap tapak hati Habibie meraih puncak cinta semurni embun pagi
2/
Maka begitu luhur
keabadian suci,
setelah surat-surat cinta berkisah ke soal hati
yang penuh rindu
Mengenang kesucian kisah kasih Ainun-Habibie,
berkisah dalam tabir halus, seagung dua hati kekasih
3/
Bagai teladan ketika
kasihmu melilit cinta yang kalian ceritakan dari masa ke masa
Lalu ikon cinta
yang memadukan alam Parepare, terangkai sebagai kamus percintaan abadi, Romeo dan Juliet
Lalu, bisakah hati kekasihku cair setelah kisah kasih Ainun-Habibie bertengger
ke dalam suri teladan cerita cinta kita, kekasih?
Bengkuku, 6 Oktober 2022
Merawati May
KERAP KUBACA BERKALI-KALI
(kepada Ainun)
1/
Jika kupejam mataku
senyum dan tawamu
tampil ke dalam pita
film tanpa warna
Kita saling cinta
dalam seberkas rindu
yang kerap kali datang
menyatakan perpisahan kau dan aku
Maka surat ini kucatat
ketika mata pena begitu jeli memandang rasa
yang tertinggal setelah kau tiada
Batinku seperti pena
Merangkai tiap kata
dalam kerinduan yang tak berbatas di ujung kalimat sajakku
2/
Sepekan kau pergi sayang
aku berkelana
di sepanjang kata-kata tanpa suara
Tiap diksi
dan metapora yang hadir
ke dalam bayang-bayang wajahmu, kuhadirkan
di antara rangkaian puisi cinta di makammu
Maka kutaburkan doa-doa pada gundukan tanah keabadian ini
Karena cinta yang selama kita kembangkan dalam bunga-bunga rindu, menjadi putaran waktu ketika mimpi itu tiba
3/
Tatkala kau buka
pintu mimpiku yang sepi
kelopak matamu merekah bagai bunga
Harumnya kucium berkali-kali, hingga mimpi pun tuntas sebagai nada musikal yang tak berbatas, kekasihku
Pergilah Ainun
Doaku akan tiba
setelah ruang ajal mengantarkan
alammu ke balik
bahasa puisi yang kerap kubaca berkali-kali
Bengkulu, 7 Oktober 2022
Alhamdulilah puisi berjudul SEBELUM TIBA KE OBATNYA dan KHARISMA DUA EPISODE, DOKTERKU telah lolos di puisi nasional dalam rangka hari ikatan dokter indonesia ( IDI ) yang di adakan oleh IDI Bali.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar