Sabtu, 05 November 2022
Kumpulan Puisi Ririn Riyanti - KUTITIP RINDU
KUTITIP RINDU
Ririn Riyanti
Kutitip rindu
Pada puisi
Tak ingin kuakhiri
Meski aku yang mengawali
Kutitip rindu
Pada aksara bisu
Kusebut namanya selalu
Dengan rasa yang terus menggebu
Rinduku...
Tak kubiarkan dibawa sang bayu
Terbang ke langit biru
Hingga tiba di suatu masa
Rindu ini menjadi bunga indah
Bersamanya...
Sidokayo, 2 November 2022
JINAK MERPATI
Ririn Riyanti
Jika kau berpikir aku bagai merpati
Jinak dan mudah tuk kau sentuh
Kau salah besar
Semakin kau mengejarku
Aku akan semakin menjauh
Ramah bukan berarti dapat dimiliki
Apalagi dengan kata rayuan
Hatiku tak mudah tersentuh
Empatiku ...
Mati!
Berhentilah mengejarku
Bila tak ingin kau menjadi tabu di mataku
Sidokayo, 30 Oktober 2022
SENJA DI PELATARAN
Ririn Riyanti
Rona senja tak lagi jingga
Kelabu menutup langit biru
Semilir angin membawa syahdu
Di pelataran kunikmati senja
Menyiratkan luka dan bahagia
Cerita yang tak sama
Di pelataran senja kumenatap ruang
Langit dan bumi
Kosong namun tak begitu adanya
Senja ini aku nikmati sendiri
Di bawah naungan dedaunan yang melayu tua
Kusimpan sebuah rindu di balik bangku kayu
Untuk dia yang pernah ramah menyapaku
Lampura, 22 November 2022
GELAS KACA
Ririn Riyanti
Pernah berada di ruang yang sama tinggal sejarah
Kenangan hanyut larut bersama merahnya api
Menyala membakar jiwa
Istana itu tinggal puingnya
Berserak membekas jejak cerita
Andai hanya sekali ditorehkan
Mungkin akan lebih mudah melupakan
Sayang semua dihancurkan bertubi-tubi tanpa ampun tanpa jeda
Gelas kaca retak pecah seribu
Tercerai berai tak lagi dapat kembali semula
Kini langkah telah berbeda
Tak lagi seiring jalan
Mencari tujuan yang tak lagi sama
Kau dan aku tinggal nama
Terhapus luka
Lampura, 20 November 2022
GERIMIS BERBISIK
Ririn Riyanti
Gerimis berbisik lembut
Menyapa insan yang dirundung pilu
Sabarlah...
Akan kuberikan pelangi untukmu
Dua bola hitam itu menatap sendu
Pelangi takkan membiaskan cahayanya
Langit masih kelabu
Sementara senja semakin meranum tua
Gerimis berbisik lirih
Menabahkan hati yang patah
Tetaplah tersenyum
Bintang akan menghapus air matamu
Insan rapuh bertanya putus asa
Bagaimana bintang 'kan menghapus jejak sedihku
Sementara jingga tak menggurat langit
Gerimis balik bertanya
Tak percayakah engkau
Angin mamiri mampu membawa pergi mendung yang memayung hatimu?
Lampung Utara, 13 November 2022
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar