UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Senin, 28 November 2022

Kumpulan Puisi Sri Wahyuni Nababan - MALAM TERINDAH


 
MALAM TERINDAH

Semilir angin menembus dedaunan
Mengajak menari iringi suara jangkrik
Langit juga tak terkalahkan
Bertaburan bintang cantik

Malam kian larut
Terang telah direnggut
Saatnya beristirahat
Melepas penat

Indahnya malam ini
Meski tiada hadirmu
Menemani sepi
Asal cintamu hilangkan segala ragu

Karya : Sri Wahyuni Nababan
SUMUT, 07 Juli 2022



JELAJAH HATI

Telah kusut urat pikiran
Hadirkan berjuta kekecewaan
Saat merasa diabaikan
Miliki rasa ditinggalkan

Duhai, adikku sayang
Jangan pernah merasa terbuang
Teruslah berjuang
Layaknya kawanan perang

Tahukah engkau artinya cinta?
Selalu hadir dalam jiwa
Jelajahi hati demi dia
Meski ada kecewa tanpa disangka

Ceritakan padanya
Apa yang telah membuat nelangsa
Ciptakan suasana bahagia
Dengan melupakan segala siksa

SUMUT, 26 November 2022



(JANGAN) SEBUT KAMI PAHLAWAN

Setiap hari memberi ilmu
Mengajarkan tentang banyak pelajaran
Juga membimbing tanpa ragu
Adab dan etika juga terus diajarkan

Duhai murid-muridku tercinta
Tahukah kalian artinya seorang guru?
Mereka adalah sosok paling teristimewa
Agar dirimu tahu apa yang belum diberi tahu

Andaikan bisa kalian melihat
Bagaimana gigihnya guru mendidik
Tak akan pernah mengatakan tidak
Ketika tingkah laku dan akhlak menjadi penguat

Anak-anakku tersayang
Jangan pernah sebut kami pahlawan
Kami adalah kumpulan manusia yang sedang berjuang
Hanya ingin buta aksara terhapuskan

Jika ilmu yang diberikan
Harap gunakan dan manfaatkan
Demi masa depan
Dan rida Tuhan

SUMUT, 25 November 2022



TERIMA KASIHKU

Tak ada kata berucap
Dengan segala dukungan
Memberi penuh harap
Dari seorang teman

Berjuta manfaat telah dipetik
Dari apa yang dipinta
Meski tercipta ragu di tiap detik
Kuat dan terus menembus asa

Terima kasihku padamu
Telah menyemangati diri
Bahagia musnahkan pilu
Hati bangga serasa tinggi

Bila sudah tak mungkin bersua
Izinkan diri menjadi sahabat
Bila memang nanti juara
Tak akan lupa akan nasihat

SUMUT, 24 November 2022
(Kawan sekaligus lawan dalam segala hal.)



YANK ....

Yank ....
Adakah kau setia?
Hati ini sungguh tak percaya
Mendengar kalimat cinta
Ingin rasanya terbang ke angkasa

Yank ....
Bila sudah tak ada rasa
Jangan pergi
meski tercipta benci
Musnahkan segala yang tersakiti

Yank ....
Menanti bukanlah mudah
Jenuh di kala sepi
Terpaksa meratapi hening
Dan pasrah

Yank ....
Seandainya berpisah
Sesal jangan diucap
Sedih harus lupakan
Takdir telah berpihak

SUMUT, 24 November 2022



BODO AMAT!

dunia dalam cerita
panjang tak mengenakkan
terkisah dari pandangan mata
lalu terbunuh di keheningan

saat ini masih mencoba
detik-detik kematian
ucap salah lahirlah duka
tinta pun jadi korban

sikap tenang telah sampai
menutup wajah lalai
sesekali berkata
tanpa sadar terjeda

bodo amat!
kata-kata memakan kesakitan
bertengkar pada niat
lepaskan melalui keadaan

SUMUT, 23 November 2022



HITAM PUTIH

Sekelebat bayangan menempel di dinding
Terus menampilkan ukiran gambar semu
Seakan ada mengajak saling tuding
Jatuhkan setetes embun pilu

Hitam putih pandangan mata
Kosong menerawang jauh ke angkasa
Masih mencari titik sua
Berpasrah pada Sang Kuasa

Bila tak lagi tertuju arah
Warna pun kian menghilang
Yang terlukis akan berpisah
Pada waktu mengajak pulang

SUMUT, 23 November 2023



BANDIT BERSERAGAM

dalam satu pertemuan
saling adu kekuatan
makian demi makian
terus dilontarkan

pembahasan tak kunjung usai
masih terus lemparkan kesalahan
hasut sana hasut sini
demi mempertahankan ucapan

dasar manusia bodoh!
ketololan dipertunjukkan!
tak punya etika
apakah ini yang dikatakan bangga?

hei, bandit-bandit berseragam!
otak kalian di mana?!
haruskah kembali duduk di bangku SD?
sambil jajan dan menyeka ingus

di mana malumu?
tak seharusnya terjadi
kejar-kejaran bak film action
tapi malah perlihatkan pertengkaran

SUMUT, 22 November 2022



KECEWA ITU PASTI

jalanan sepi tak bertepi
  banyak ilalang menutupi
    jejak-jejak kaki
      lahirkan isi hati

dendam rasa percaya
  terselubung dalam duka
    munculkan getaran asmara
      dua cinta berbeda kasta

adakah jejak-jejak sejarah?
  menghempas kisah berulah
    mencoba diam dan menyerah
      tanpa menunggu kalimat salah

dusta di antara seekor kumbang
  layaknya dibunuh dan dibuang
    skenario cerita usang
      kini hanya tinggal dikenang

duhai kumbang jalang
  kau anggap apa diriku sekarang?
    kemarin ungkapkan sayang
      namun, raga bak terjengkang

puisi galau tak membuat terpukau
  dipandang sebelah mata
    ucap janji hanya di bibir
      diundang suka, dilayani derita

Kecewa itu pasti!

SUMUT, 23 November 2022




KEMBALILAH SEMANGATKU


suara denting gitar yang pernah kau petik
masih terngiang-ngiang di telinga
serasa menggelitik
menjadikan rasa rindu kembali seketika

setiap duduk dalam kesendirian
menanti dirimu menyapa ramah
gelisah hati tiada terkalahkan
oleh sebuah kata pasrah

duhai ... kawan sekaligus lawan
kembalilah kau semangatku
rindu hati tak dapat ditahan
air mata menjadi hadiah meratap pilu

kembalilah semangatku
rindu ini jadi milikmu
tetap kutunggu
meski lama bertemu

akan kucari lagi suara dentingan lalu
agar terobati rasa rindu
semoga kau diberkahi selalu
juga sehat adamu

SUMUT, 30 November 2022



PERJALANAN TIGA TUJUAN

Dalam kesendirian
Duduk dengan memandangi ciptaan Tuhan
Sembari merenung masa depan
Rasa takut tiba-tiba bermuculan

Kala tak ada lagi ungkapan hati
Emosi merampas kebahagiaan
Tertatih kaki menapaki
Jalanan penuh kehampaan

Perjalanan tiga tujuan
Adalah khayalan semata
Entah dari mana lahirnya kepastian
Menunggu pun hadirkan berjuta duka

Sambutlah kedatanganku
Berikan senyum menyentuh kalbu
Jangan pernah merasa ragu
Sirnalah segala yang membuat kelu

SUMUT, 30 November 2022



MAHLIGAI DOSA

perjalanan tiga puluh sembilan tahun
banyak rupa dan tingkah laku
kadang sulit diceritakan
meski bibir dianggap mampu

adakah suka duka yang dirasa?
lepaskan segala hasrat tanpa memikirkan Tuhan
seolah hidup selalu saja bahagia
liarkan rayu sampai terlampiaskan

mengarungi lautan asmara kasih
ada asa menemani keselamatan
namun, masih saja mendaki mahligai dosa
tercipta berjuta benih
mati mengenaskan

Tuhan ....
hidupku adalah Kuasa-Mu
matiku adalah Kehendak-Mu
diri ini meminta ampun

musnah seketika hamparan haram
bergelayut dalam angan-angan
kuatkan niat menuju suci
sebab cinta Tuhan abadi

SUMUT, 30 November 2022



AKU SI PENDOSA


gelapnya malam tak mampu mengalahkan luka
saat tuduhan dilontarkan
rasa di hati seakan merajalela
luapkan segala kemarahan

doa dilangitkan sepanjang hidup
mencerminkan bahwa ingin selamanya berharap
berkoar-koar mengisi emosi
namun, tetap berusaha mencari sejumput mimpi

aku si pendosa
tak akan ada yang percaya
selalu menjadi manusia durjana
meski berusaha untuk menenangkan jiwa

maaf jika ada salah
bukan berarti menghilang dari masalah
hanya bisa berpasrah
semoga Tuhan memberi berkah

SUMUT, 29 November 2022

SRI WAHYUNI
NABABAN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar