UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Senin, 25 Maret 2019

Kumpulan Puisi Nimas Sayu - RASA YANG TERTINGGAL


KITA?
---------------
Nimas Sayu


Kita adalah rasa yang terpaksa menghentikan langkah
Bersimpuh kelu di pengapnya halu
Meratap menangis
Tersebab cinta yang merupa sembilu

Kita, gugusan asa yang terberai seketika
Oleh sececap pahitnya kenyataan
Berbaur dengan ketidak rela'an yang 'tak mau hilang
Mendera ... lara

Kita adalah kemunafikan
Seonggok hati yang menyekam benci
Saling memendam rindu di antara sekat pilu
Kepura-puraan yang berkedok saling mendoakan dalam rapuhnya sebuah harapan

Lampung, 25-3-2019
#Kidung_Senja




RASA YANG TERTINGGAL
----------------------------------
Oleh: Nimas Sayu


Pada titian lalu
Kita pernah berjalan bersisian
Bergandeng tangan, saling menguatkan
Saling merengkuh 'tika ketegaran mulai dipertanyakan

Kita pernah menulis satu cerita cinta
Dengan tinta tawa jua air mata
Apa kau ingat, duhai ...
Sebelum akhirnya persimpangan membuat kita saling berjauhan

Kini rindu merupa doa dan air mata
Pada hening yang paling bisu
Berkali kuseka perih yang mendera
Secara hati belum rela melepaskanmu

Lampung, 24-3-2019
#Kidung_Senja

Kamis, 21 Maret 2019

Kumpulan Puisi i Sha - KERINDUAN



KERINDUAN

Die ...
Tak perlu kau pinta rembulan, tuk terangi gelapku. Tak perlu kau petik bintang, tuk selimut rinduku. Cukup hadirmu kala netraku terpejam, temani hingga akhir malam.

Die...
Tiap degup jantung, detakkan namamu. Darahku mengalir, merahkan cintamu. Nadiku menggurat rinduku padamu. Napasku tersekat, menunggu kabarmu.

Die ...
Meski aku tahu, kau masih bisa detakkan jantung tanpaku... alirkan darah tanpa nyawaku ... tubuhmu hangat tanpa pelukanku ... Napasmu panjang tak tersumbat bayangku ...
Ketahuilah...
Aku tak berdaya tanpa hadirmu yang nyata ..
.
Palembang, 28 February 2019
HyM, i Sha 



I LOVE YOU

Sesaat, berselimut rasa takut
Kukatakan, hidupku penuh kemelut
Dan jawabannya, aku salut
Kau mencintaiku sampai dipisahkan maut

Tak perlu panjang kata
Kau terima aku apa adanya
Cinta tak bisa dipaksa
Jawaban ada pada hati kita

Selamat siang 
Palembang, 26 February 2019
HyM, i Sha 



HATI

Sekelumit tentang hati
Yang sulit dimaknai
Apalagi di jalani

Ketika iri dan dengki
Merajai dalam ruang hati
Maka hidup tak pernah merasa damai

Jagalah hati
Dengan berdzikir kepada illahi
Agar bening dan suci, seperti embun pagi

Morning 
Palembang, 26 February 2019
HyM, i Sha 



INI HIDUPKU

Jangan kau ubah aku
Seperti yang kau mau
Biarlah aku menjadi diriku
Tak perlu kau permak aku

Cintai apa kekuranganku
Maka kau tau kelebihanku
Terima sifat jelekku
Kau dapatkan kebaikanku

Jangan kau kekang aku
Dalam ruang cemburumu
Bebaskan gerak langkahku
Tapaki jalan yang ku mau

Jika kau bisa menyatu
Tuk sempurnakan hidupku
Cukup terima adaku
Yang sederhana dan lugu

Salam senja
Palembang, 24 February 2019
HyM, i Sha 



TEGAR

Aku tetap tegar
Meski kau menggertak sangar
Melihat kau semakin brutal dan liar
Menunjukkan kalau aku yang benar

Mendengar caci maki yang kau umbar
Sumpah serapah yang kau sebar
Bagiku hanyalah kelakar
Dan aku tetap tegar...

Orang lain yang akan menalar
Tak perlu ucapanku keluar
Elangku siap mencakar
Cukup aku bersabar...

Salam menuju senja
Palembang, 23 February 2019
HyM, i Sha 



JANGAN USIK AKU


Biarkan aku menangis
Luapkan sakit yang kurasakan
Jangan usik aku... Menjauhlah...
Jika hanya menambah penderitaan

Ku terima semua caki maki
Ku dengar semua sumpah serapah
Kau jadikan aku korban fitnah...
Kejam... Dimana nuranimu...

Jika aku yang harus minta maaf
Katakan dimana salahku...
Jika meminta maaf selesaikan masalah
Katakan... Kenapa harus aku?

Tahukah kamu...
Air mata ku tlah menitik
Hatiku hancur lebur
Ku mohon...
Jangan usik aku...

Palembang, 23 February 2019
HyM, i Sha 



KUATKAN IMANKU

Derita aku pikul di pundak
Netraku menahan sebak
Terima takdir yang tak terelak
Jalani hidup sebagai anak

Kisahku tidaklah enak
Cukup membuat nafas sesak
Makan pun bisa tersedak
Bila tahu alur cerita penuh riak

Tuhan... Kuatkan imanku
Meski derita menghujam disetiap langkahku
Aku tetap bersyukur kepada Mu
Selalu Engkau tunjukkan jalan padaku
Disetiap masalah yang menghampiriku

Aku adalah seorang anak yang yatim-piatu
Bertarung sendiri mempertahankan hidupku
Ditengah Angkara yang menyelimutiku
Kejamnya dunia sadarkan aku
Tiada tempat mengadu terbaik selain Engkau

Ya Allah... Kuatkan imanku
Agar aku tak berpaling dariMu
Lapangkan dadaku, lapangkan kuburku
Ya Allah... Ampuni aku...

Palembang, 22 February 2019
Hati yang Merindu, i Sha 



RENUNGANKU

Aku tak akan nyinyir
Dengan cerita yang getir
Lebih baik hiasi bibir
Memohon ampun dengan berdzikir

Setiap orang pernah kehilangan
Membuat diri merasa kesepian
Hanya kisah yang ditinggalkan
Lupakan, mari kita iklaskan

Saat singa menjadi liar
Wibawa berubah jadi sangar
Semua amarah pun terlontar
Sabar, tak ada guna berkoar

Tidak dimaya tidak dinyata
Kita dibumi yang sama
Dibawah langit yang sama
Ingat, Allah SWT saksikan semua

Aku hanya mencari sahabat
Bukan mencari mutiara berkarat
Yang pancarkan indah sesaat
Mari sama-sama bertaubat

Sahabat, jika aku ada salah aku minta maaf 
Salam

Palembang,19 February 2019
Hati yang Merindu, i Sha



PESAN IBU


Nak, lipat selimut
Meski pagi masih berkabut
Bangun, shalat subuh jangan luput
Mandilah, ada ilmu yang harus kau tuntut

Bersekolah, belajar hiasi hidup dengan akhlak
Kita memang terpisah ruang dan jarak
Semangat, hati jangan sampai retak
Agar selamat di akhirat kelak

Palembang, 19 February 2019
Hati yang Merindu, i Sha
Morning...



HATI SIAPA YANG TERLUKA, KAU ATAU AKU

Aku ini siapa sebenarnya
Katakan sejujurnya, walau menyakitkan
Jiwaku serasa singa yang meradang
Ketika terganggu tidurnya

Aku sungguh benci
Jika cintaku kau dustai
Kesuciannya kau nodai, dengan cerita ilusi
Munafik, lain di bibir lain di hati

Aku tak menyangka, kau tega
Taukah kamu, hati seorang wanita selembut sutra
Saat kau koyak sedikit saja, ia akan sangat terluka...

Jangan bermain kata
Berucap janji setia, rindu dan cinta
Jika berselubung kebohongan
Sekali lagi katakan, aku ini siapa bagimu

Hati ku menghitam, menyatu dengan malam
Membawa amarah kebencian, karena kekecewaan
Kau sungguh kejam
Permainkan ketulusan seorang wanita
Jika kau memang benar, tunjukkan padaku
Kalau aku salah menilaimu...

Palembang, 18 February 2019
I Sha
Malam hitam pekat 



KOPI CINTA

Duhai pujaan...
Tlah ku suguhkan
Serbuk-serbuk cinta
Yang ku ramu penuh cita
Terseduh dalam cawan kaca

Meski hitam adanya warna
Tlah ku campur rindu didalamnya
Dengan manis madu asmara
Hangatkan hati yang nestapa

Hati yang Merindu, i Sha
Salam pagi sahabat hati...



Menuhin album LPSM

ANUGERAH

Indah...
Kala hati bersyukur, atas semua anugerah
Pada Tuhan semesta alam, yaitu Allah..

Ia ciptakan untuk makhluk Nya, semua kebutuhan
Ia ciptakan berpasangan, untuk saling menyempurnakan
Setiap dosa, Engkau beri ampunan
Setiap salah, Engkau maafkan
Kisi dalam sifatMu yang Maha pengasih lagi maha penyayang

Terima kasih Tuhan...
Atas limpahan Rahmat dan karunia Mu
Ampuni aku atas nikmat Mu yang aku dustakan...

Terima kasih Tuhan..
Atas semua yang Engkau anugerahnya...
Ku berharap dalam doa
Semoga Engkau tunjukkan jalan menuju taman surga...
Amiiin...



TERJATUH
By: i Sha


Rindu menghujam...
Pada hati yang kau genggam
Meraup semua kebahagiaan..
Pada luka yang kau tinggalkan

Merintih...
Akan sakit yang merajam
Membuat fikiran melayang
limbung...
Dan aku pun terjatuh...
Kehilangan sayap cinta yang telah kau patahkan

Mawar tak jadi merekah
Mutiara tak lagi bersinar
Senja pun tak lagi indah
Bulan tak lagi purnama
Mentari tinggalkan gulita
mencekam hati yang gulana

Aku terjatuh...
Tenggelam didasar rindu yang tak berujung
Tersesat pada hamparan permadani cinta yang tak bertepi
Hanya melayang dalam khanyalan
Bahwa kau akan ku miliki...

Tugumulyo
Hati yang Merindu
I Sha



 SENJA FEBRUARI

Lantunan kidung senja yang syahdu
Diantara hembusan nafasmu
Diantara bibir, berhenti sejenak untuk mengucap

Lonceng lonceng rindu bergema
Menciptakan rangkaian nada
Untuk seberkas cinta
Yang terjalin diantara kita

Diantara senja sore ini
Rintikan hujan membawa kedamaian hati
Senyuman manja menghiasi
Kala magnet cinta menari

Memandang jauh dua insan
Laksana pijar bintang
Cinta inipun menerangi jiwa
Bagai panas api asmara

Membakar nadi yang menggelora
Entah berapa lama
Menyejahterakan hati bersama cinta
Sampai dipenghujung usia
Biarkan...
Cintamu menerangi malam ku...

Nusa Bali
07022019
Hati yang Merindu
I Sha



KHAYALAN 

Terbayang dalam benak
Seraut wajah seorang anak
Yang lucu menggemaskan
Yang selalu aku cemaskan

Ah, andai...
Aku bisa membawanya terbang
Melayang dalam ilusi
Membuatnya tertawa dengan riang
Meski lewat mimpi...

Sayang...
Semua hanya khayalan
Yang entah kapan jadi kenyataan
Karena kini, harus aku tinggalkan

Pengorbanan...
Yang terpaksa aku lakukan
Karena aku kembali ke perantauan
Untuk mencari penghidupan

Tak sanggup menatap alam nyata
Aku hanya bisa berkhayal dialam Maya
Melupakan semua derita
Mencoba kuat meski terluka....

Maaf kan aku Na....
Aku hanya bisa berdoa
Semoga kau bahagia
Tanpa hadirku...
Aku sayang kamu...
Selamanya...

Hati yang Merindu
I Sha



SESAK

Aku pun tak kuasa menahan Isak
Kala ku tau kebenaran
Dada pun terasa sesak
Saat ku tau cinta mu penuh kepalsuan

Kenapa...
Kalian berdua begitu tega
Menjadikan aku orang ketiga
Apapun alasannya, itu membuat aku terluka

Tak pernah kah kau berfikir
Kalau perpisahan itu getir
Apalagi dia juga tau
Kalau aku menyukaimu

Dilema cinta berbalut ilusi
Pura pura menyemangati
Jika memang kau dan dia saling mencintai
Biarlah...aku yang pergi

Meski sesak, menahan Isak...
Kala kebenaran terkuak
Aku rela...
Pergi membawa luka...
Semoga berbahagia...
Pada saat nya aku pun akan bahagia...

Salam santun sahabat Aya...

Palembang 09022019
Hati yang Merindu ( i Sha)



SALAH KU


Aku yang salah
Katakan cinta padamu
Aku yang salah
Telah merayumu
Aku yang salah
Karena rindu padamu
Biarlah...
Inilah kesalahan terakhir ku
Menghapus namamu

Aku kan bernyanyi
Menghibur hati
Karena cinta ku suci
Aku akan pergi
Kau takkan ku miliki
Sayang...
Lupakan semua janji...

Palembang, 15 February 2019
HyM i Sha



HATI YANG MERINDU

Telengkup dengan pandangan sendu
Sebongkah hati yang Merindu
Ada rasa lelah dan ragu
Membelenggu

Gelisah
Tatkala hati gundah
Perasaan berbaur tak berarah
Menggilas semua asa dalam amarah

Penat fikiran dirundung resah
Ketika rindu membuncah
Seakan bumi terbelah
Entahlah

Galau
Ketika rasaku
Tak lagi sama denganmu
Sembilu menyayat hati yang Merindu

Palembang, 17 February 2017
Hati yang Merindu, i Sha
Good night  sahabat Aya...



GADIS DIUJUNG SENJA

Berhentilah, mengejarku
Tuk mendekapku dalam pelukmu
Berhentilah, memanggilku
Agar menoleh padamu
Percayalah, keindahanku hanyalah semu
Hadirku hanyalah mimpi untukmu
Sejatinya, semua tentangku adalah palsu
Keberadaanku seperti debu

Seperti indahnya lembayung jingga
Fatamorgana diujung senja
Merona memaku netra
Dengan pesonanya

Begitu pun aku
Tak ubahnya senja
Adaku terbalut ilusi semata
Aurora yang terpancar, tidaklah nyata

Gadis diujung senja
Pancarkan aura layaknya mutiara
Bersinar sendu bagai purnama merayu
Pada sebuah hati yang terpaku
Akan kepalsuan cinta dan rindu
Saat tibalah sang waktu
Senja pun berlalu tinggalkan kisah yang pilu

Palembang, 17 February 2019
Hati yang Merindu, i Sha
Santun senja sahabat hati...



SYAIR RINDU


Elang ku...
Pagi ini aku menyapamu
Lihatlah, aku tlah berdandan ayu
Menunggu kau menjemputku
Tuk lewati hari Minggu
Memadu kasih, saling merayu

Kekasihku...
Saat kau layangkan syair rindu
Bintang berhamburan ikut sampaikan
Saat kau baca bait-bait cinta
Langit runtuh menjadi saksinya
Mampukah senyumku, mengalahkan bintang dan langit untuk memenangkan hatimu?

Tatap mataku...
Disana kau kan temukan jawaban
Akan kesetiaan yang aku janjikan
Rengkuhlah aku...kan ku beri kehangatan
Kasih sayang, cinta dan rinduku...
Milikmu...

Menanti penuh haru, hadirmu
Jangan biarkan, hari ini menjadi Minggu kelabu
Jemput aku... lewat mimpimu...
Jangan sia-siakan jerih payahku
Merias wajah nan ayu

Minggu abu abu
Palembang, 17 February 2019
HyM, isha



DIBALIK JENDELA HATI

Masih aku termangu, diam
Menatap hujan, yang masih turun
Menyentuh tetesnya yang bergulir, dingin
Melipat kedua tangan, menggigil
Hujan... sejukkan hatiku yang karam

Terbangun, karena tak lagi mimpikan
Kau, duhai pujaan...
Meski ku tau, bukan hanya aku yang merindukanmu
Tapi, aku sempat memilikimu walau sesaat

Dibalik jendela hati, kau masih ku rindukan
Cinta yang tulus masih aku simpan
Walau jauh, kau mampu hangatkan
Ragaku yang kedinginan, dalam dekap asmaramu yang menggetarkan

Dibalik jendela hati, aku lukiskan
Indah namamu juga parasmu yang menawan
Biarlah cinta ini terbingkai
Dalam sanubari, terpatri direlung hati

Kekasih...
Ingatkah akan janji?
Kau dan aku tak akan saling menyakiti
Walau takdir tak menyatukan hati
Walau cinta tak mungkin dimiliki
Kita kan tetap terikat
Menjadi sahabat
Selamanya...

Palembang, 17 February 2029
Hati yang Merindu, i Sha
terbangun tengah malam



AKU TAK SANGGUP


Malam ini...
Rinai hujan membasahi, mengguyur bumi
Terduduk dalam diam, menyatu bersama gemericik air di beranda...
Menatap kosong, penuh keraguan
Aku tak sanggup, berpisah denganmu...

Sayang....
Tetes air mata jatuh tak tertahankan
Jika kau harus pergi tinggalkan
Semua kisah, senyum dan kebersamaan
Yang pernah terjalin diantara kita

Aku tak sanggup...
Hapuskan kenangan dalam ingatan
Yang sudah terlanjur terukir
Indah dalam memory
Menelusup relung hati

Jangan pergi...
Langkahkan kaki dalam rinai
Hujan masih deras, tercurah tanpa arah
Kembalilah...
Hapuskan pelangi, dipelupuk netra ini
Karena derai air mata, tanda hati terluka
Aku tak sanggup...
Sendiri berselimut nestapa, perih tertusuk sembilu...
Karena kaulah cahaya, terangi gelap nya hati
Kaulah rindu, pelipur laraku...
Kaulah cinta, dunia akhirat ku...
Tanpamu...
Aku tak sanggup...

Palembang, 16 February 2019
Hati yang Merindu, i Sha



SECERCAH HARAPAN

Bagai kaktus di gurun pasir
Hadapi teriknya sang Surya
Tetes air mata ku bergulir
Karena hancur nya asa

Secercah harapan yang ku pinta
Kau rengut dengan paksa
Tak ku sangka begini caranya
Kau permainkan cinta dusta

Bulan purnama merayu
Pada pungguk yang terbang
Aku salah Merindu
Pada mu yang ku sayang

Hati ku yang gersang, kau siram dengan kasih sayang
Aku yang terluka, kau obati dengan cinta
Siapa sangka, kumbang hinggap disetiap bunga
Menghisap sari, lalu terbang pergi

Hilang sudah, secercah harapan
Janji setia pun ditinggalkan
Kaktus berduri jaga kesucian
Meski sendiri, aku tak pernah kesepian

Palembang, 16 February 2019
Hati yang Merindu, i Sha



JAGA DIRIMU SAYANG


Sayang apa kabar mu
Ku menunggu kau menyapa ku
Namun, kabut itu sepertinya masih menyelimuti
Hingga kau terdiam tak peduli

Sayang...
Jaga dirimu...
Aku bukan lagi bintang
Yang taburkan rindu di waktu petang
Meski ku tak rela terpisah
Mungkin ini takdir Allah
Yang telah tersurat
Walau berat...

Ku ukir semua kenangan indah
Benih benih cinta yang merekah
Dihati ku yang mulai basah
Oleh siraman embun kasihmu
Direngkuhan selimut rindumu
Dalam kehangatan sayangmu

Jaga dirimu, meski kita tak bersatu
Cinta dan rinduku masih milikmu
Kan ku jaga kelopak bunga Seroja
Ditaman hati yang nestapa
Dibelenggu duka dan lara
Karena aku cinta kau, selamanya...

Salam siang 
Palembang, 16 February 2019
Hati yang Merindu, i Sha



INDAHNYA HIDUP


Hari yang cerah, hangatkan benihbenih yang tersemai sudah
Tunasnya menggeliat enggan, menyambut bias cahaya menyilaukan

Awal Maret yang indah, kelopak mawar pun mulai merekah
Sejenak terlihat basah, kala embun meraba tanah

Burung 🐦 Berkicau dengan riang, angin berhembus tenang
Damai... Kala menyatu dengan alam...

Inilah hidupku, bahagia meski tidak sempurna
Cukup Allah anugerahkan, hati yang lapang
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah...

Selamat siang sahabat 
HyM, i Sha 
Minggu 03032019



AYAH


Engkau teteskan peluhmu, agar aku tak lapar. Engkau sediakan pundakmu, untukku bersandar. Enggkau selalu ada, saat ku teteskan air mata. Engkau yang menguatkan, saat ku putus asa ...

Ayah ...,
Engkau begitu berharga. Cintamu tiada duanya. Kasih sayangmu sepanjang masa. Takkan terganti emas permata. Jasamu tak mungkin kulupa.

Ayah ...,
Kini Engkau telah tiada. Tak ada belaian mesra. Sentuhan jemari penuh cinta.
Tiada lagi tempat mengadu. Tiada lagi yang merengkuhku.

Ayah ...,
Maafkan aku ...,
Aku merindukanmu ...,

Palembang, 07032019
I Sha 



RENUNGAN MALAM

Menyelami kelamnya malam
Seolah tak berujung terang
Hati gundah berselimut bimbang
Akan rasa yang terpendam

Langit tak berhias gemintang
Mencekam diri dalam ketakutan
Akankahku tersesat dalam kegelapan?
Adakah secercah sinar penerang?

Oh Tuhan, tunjukkan jalan ...
Agar tiada sesal
Ketika jiwa tinggalkan badan ...

Palembang, 06032019
I Sha 



Akrostik
PENJAGA HATI

Pesona yang kau biaskan
Elok merupa di alam Maya
Namun aku percaya padamu
Jagalah hatiku dengan kesetiaanmu
Alurkan cerita satu muara
Gaung lebah usah didengar
Anggaplah desau angin lalu

Hatiku telah memilihmu
Aku tahu akan perjuanganmu
Tak terhenti meski kuberlari
Insyaallah Die ... Tuhan merestui

Palembang, 06032019
I Sha 



SESALKU MEMILIHMU

Aku coba melangkah pergi, tinggalkan jenuh
Berusaha meraih mimpi, sebelum aku rapuh
Tak kusanggka jika akhirnya aku luluh
Hilang arah, limbung dan terjatuh .
..
Gendam cintamu menghantam tubuh
Kucurkan darah bercampur peluh
Remukkan hati hingga tak utuh
Rindu yang menggebu pun luruh

Aku memilihmu, tuk jadi pendampingku
Kuserahkan jiwa dan raga untukmu
Begitu besar pengorbananku
Mengapa kau tega melukaiku

Dalam hening malam aku bersimpuh
Renungkan rasa sesal yang mulai tumbuh
Oh Tuhan, laranganMu sudah kusentuh
Masihkah cahayaMu dapat kurengkuh?

Palembang, 05032019
I Sha 



ASSALAMU'ALAIKUM
MENYAPA SENJA

Akhirnya, sampai di ujung hari
Rona senja mulai menghiasi
Pendarkan bias sang mentari
Indahkan langit sore ini

Sejenak, bebaskan diri
Dari dunia yang tak terhenti

Coba mencari dalam labirin ilusi
Siapa tahu, ada kekasih hati
Yang setia menanti
Sebelum senja terbingkai
Terbenam lukisan malam yang sunyi

Palembang,05032019



DIRIMU HANYALAH MIMPI


Aksara merajam, hati yang Merindu
Sembilu menghunjam, relung kalbu
Mata tajam, menatap pilu
Sungguh kejam, kisah cintaku

Ucap tak lagi bijak
Hanya sebatas sajak
Saat semua terkuak
Raga luluh lantak

Usah kau semai
Benih cinta berduri
Pada sebidang hati
Lalu, kau biarkan mati

Rindu mulai menguliti
Menggilas bimbang pada nurani
Mengurungku di bilik sunyi
Sungguh, otakku tak lagi berfungsi

Palembang, 05032019
I Sha 



USAHLAH


Usahlah, kau ukir syair lewat aksara.
Jika hanya menggurat luka

Usahlah, kau titipkan pada gemintang.
Tentang rindu yang terlarang

Usahlah, bersumpah janji.
Jika akhirnya kau hianati

Usahlah, kau ajak aku menari.
Diatas altar cinta yang berduri...

Palembang, 05032019
I Sha 
Udah gitu aja 



BUAH FIKIRAN


Awali perbuatan, dengan bismillah
Dengan harapan, semoga berkah
Jangan tinggalkan, waktu beribadah
Dan jalankan, tuntunan Rasulullah

Jangan keluhkan, hidup tak mewah
Syukur ucapkan, meski badan lelah
Usah hiraukan, harta yang melimpah
Jika dapatkan, bukan dari Allah

Harta silaukan, hati yang serakah
Mampu bengkokkan, iman yang lemah
Percuma sesalkan, ketika Atma terpisah
Dan sesakkan, raga dalam tanah

Palembang, 05032019
I Sha 



DAMBAAN SEORANG ISTRI

Kasih ..., Aku ingin terlelap di bahumu, bukan karena bantal yang tak empuk. Tapi, dibahumulah aku sandarkan seluruh beban hidupku. Di mana kau teteskan tiap peluhmu untukku

Kasih ..., Izinkanku genggam tanganmu, bukan untuk menunjukkan bahwa kau hanya milikku. Tapi aku ingin kau selalu menjagaku, dari halhal buruk yang bisa menarikku

Kasih ... Maaf jika aku bawel dengan selalu menelfonmu, menanyakan kabarmu, bukan aku takut diduakan.
Tapi karena aku takut sendirian tanpamu ...

Kasih ..., Jagalah aku disetiap bangun dan tidurku. Lindungi aku dari kejamnya fitnah. Bawa aku menuju Ridha Allah. Jadikan aku kekasih dunia akhiratmu ...

Palembang, 04032019
I Sha



MENANTI MENTARI

Penjaga hati ...
Kau setia menemani
Kala gulita menyelimuti
Hingga malam menjemput pagi

Terlelapku dalam belenggu sunyi
Biarkanmu sendiri menatap iri
Sosokku tak sadarkan diri
Terbuai mimpi

Penjaga hati ...
Harapan belum terurai
Penantian masih tak pasti
Bersabarlah, masih ada esok hari

Meski aku terus berusaha memungkiri
Bahwa janjimu itu hanyalah ilusi
Namun, cinta mampu melerai
Perdebatan dua hati

Palembang, 04032019
I Sha 



KETIKA MALAM TIBA


Lampu-lampu telah menyala
Rumah-rumah bermandi cahaya
Warna-warni penuh pesona
Kelap-kelip di tengah kota

Indahnya belantara beton
Menarik untuk di tonton
Gemerlap lampu neon
Memikat netra penonton

Ketika rembulan bersinar temaram
Malam tak berwajah muram
Lentera kini hiasi kelam
Menemani sebelum terpejam

Sebait doa kuucapkan
Sebait aksara kulayangkan
Semoga doa terkabulkan
Semoga aksara dibacakan

Palembang, 07032019
I Sha 



TARIAN SENJA
By; i Sha


Menari ...
Kulentikkan jemari melukis bait puisi
Tentang indahnya langit senja ini
Dimana siluet bayangmu hadir
Dengan senyum manis terukir

Elangku ...
Kepak sayapmu membelah Mega
Mengejar bayangku kala senja
Sorot matamu yang tajam
Menyimpan cinta yang terejam

Kemarilah ...
Genggam jemari satukan hati
Menari dalam buaian mimpi
Berharap ini 'kan menjadi nyata
Bukan hanya fatamorgana senja

Biarlah ...
Aku ' kan tetap menari disini
Diujung senja yang indah
Sampai tiba waktunya nanti
Kita dipersatukan oleh Allah

Karena bagiku, cinta adalah anugrah
Dan kau, adalah yang terindah

Palembang, 20 Maret 2019



MENARI BERSAMA SENJA
By; i Sha


Akulah sang pemimpi ilusi
Yang menari bersama senja
Akulah sang pemilik hati
Di kastil cinta yang nestapa

Kaulah Arjuna pencari cinta
Panah asmaramu menghunjam hati
Kaulah dewa yang kupuja
Indahmu tak mampu kuingkari

Lihatlah senja ...
Di sana siluetku menari
Bersama indahnya pedar Aurora
Coba liukkan jemari berpuisi

Duhai kau yang kurindu
Adakah kau jua merasa
Debar asmara yang menggebu
Memecah langit kala senja

Terombang jiwaku dalam harap
Wujudmu hadir menjelma nyata
Merengkuh tubuhku erat mendekap
Bersama kita untuk selamanya

Disini 'kukan setia menanti
Menjaga hati untukmu ... Cinta ...

Palembang; 18 Maret 2019



TRAGIS
By ; i Sha


Kaulah Qa'is ...
yang menjadi majnun karena Layla
Kaulah Rama ...
yang menyelamatkan Shinta dari Rahwana

Tapi aku bukan Cinderella ...
yang kehilangan sepatu kaca
Aku juga bukan Cleopatra ...
yang meluluhkan Julius Caesar dengan kecantikannya

Kisah kita bagai Romeo and Juliet
Yang tak mungkin bersatu
Meski kita sama merasakan getaran asmara
Namun cinta kita tersuguh dalam cawan kaca
Yang berlumur racun berbisa ...

Palembang, 18 Maret 2019



Belajar
Akrostik

AKU MENCINTAIMU
By; i Sha

Angin ... Tolong sampaikan
Kepada seseorang di sana
Untaian syair cinta ini

Merangkai cinta, sayang juga rindu
Elegi hati mengalun syahdu
Naluri ikut bergetar pilu
Coba kau dengarkan sayang ...
Inilah rintihan hatiku
Namamu terukir di relung kalbu
Tidakkah engkau tahu ...
Aku mencintaimu
Ingin aku bahagia denganmu
Maukah kau buka pintu hatimu ...
Untuk pelabuhan terakhirku ...

Palembang; 13032019



MIMPI GADIS DI UJUNG SENJA
By; i Sha


Aku tenggelam dalam rasaku
Segudang tanya menghantui pikiran
Masihkah aku indahkan senjamu
Ataukah hanya tinggal kenangan

Kau ajak aku menari lewat puisi
Mengukir cinta di alam ilusi
Menyambung rasa lewat aksara
Bisikkan rindu saling menyapa

Berdebar kala menatap binar matamu
Bergetar kala mendengar suaramu
Segala tentangmu begitu indah
Untukmu kasih sayangku tercurah

Ingatkah saat lembayung jingga merupa
Di ujung senja wujudkan Aurora
Terbentang altar suci cinta
Menuju istana hati seindah Nirwana

Palembang; 16 Maret 2019



PILU
By; i Sha


Rasa ini akhirnya meremukkan hatiku
Menghancurkan asa dalam mimpi
Aku tiada bisa memungkiri
Cinta dan rinduku hanya untukmu

Saat kutahu akan jawabmu
Gelisah yang membalut pikiran
Hilang ... Dihempas kedamaian
Bahagia memenuhi relung kalbu

Kau, tinggalkan jejak pilu
Dalam guratan aksara sendu
Membuat buliran bening di pipiku
Mengalir tanpa mampu kutahan

Aku salut dengan kejujuranmu
Terima kasih pernah hadir di sisiku
Obati luka, hapus air mataku
Semoga bahagia dan damai selalu

Palembang: 15032019



AKU TAK RELA
By; i Sha


Seolah melati tak lagi mewangi
Aromanya hilang di terbangkan bayu
Begitulah rasa di hatimu
Perlahan-lahan lenyap bersama sunyi

Remuk jiwaku 'tak kuasa
Menahan rasa sakit yang menerpa
Saat kutahu kau begitu tega
Meranjam hati goreskan luka

Hangat mentari tak lagi menyapa
Buat melati layu berubah warna
Getar asmara tak lagi kurasa
Cintaku kandas di ujung cerita

Sudah kuungkap semua rasa
Berharap semoga engkau bahagia disana
Tapi mengapa aku tak rela
Saat kau hinggap di tangkai seroja

Palembang; 14 Maret 2019



Belajar
Puisi Patidusa; (4321 1234)

PELANGI SENJA
By; i Sha


Indah melengkung di cakrawala
Memikat sepasang netra
Pelangi senja
Menyapa

Aurora
Biaskan cahaya
Kala hujan mereda
Terukir di lembayung jingga

Palembang; 14 Maret 2019



SEPUCUK SURAT
By; i Sha


Aku mencintaimu, menyanyangimu dan merindukanmu. Tapi aku tak sanggup mengatakannya. Karena aku tak mungkin memilikimu. Dan aku tak ingin kau hilang begitu saja. Ketulusan cinta tak perlu bersama
Cukup bagiku melihatmu bahagia ...
I love you

Palembang; 12032019



PESAN UNTUK ANAKKU
By; i Sha


Nak ...
Dulu sebelum ibu pergi
Engkau sudah aku nasehati
Ucapan ayahmu kau patuhi
Kehendaknya boleh kau turuti
Kepadanya engkau harus berbakti

Anakku ...
Jika ayahmu tak peduli
Dengan keperluanmu esok hari
Jangan engkau ambil hati
Engkau harus bisa menyemangati

Anakku ...
Yang terjadi jangan di sesali
Jaga ayahmu, terus dampingi
Sampai tiba waktunya nanti
Engkau akan ibu temui

Nak ...
Engkau masa depan kami
Tuntutlah ilmu yang mumpuni
Berakhlak dan berbudi pekerti
Doa ibu selalu menyertai

Palembang; 12032019



IBU
By; i Sha

Aku melangkah ke depan, dengan tetap mengingatmu. Kau tak akan tergantikan, meski tak lagi mendampingiku.

Ibu ... Kasih sayangmu begitu tulus. Pengorbananmu begitu besar. Sosokmu tak mungkin terhapus. Meski engkau telah tiada ...

Ibu ...
Andai saja Allah izinkanku bertemu denganmu ...Aku ingin memohon maaf kepadamu ...Mengucapkan terima kasih atas jasajasamu ...Yang belum sempat aku sampaikan, ketika aku engkau tinggalkan. Sewaktu masih kecil dulu ...

Ibu ...
Aku selalu berdoa untukmu ...

Palembang; 12032019



DEWI KHAYALAN
By; i Sha


Andai aku seorang Dewi
Miliki sayap bagai peri
Kuakan terbang tinggi
Mengelilingi matahari dan galaxy

Dalam khayalan tingkat tinggi
Kan kutapaki pijar matahari
Bersenandung bersama Candra Dewi
Ajak gemintang ikut menari

Aaaaahhh ....
Andai aku seorang dewi
Berwajah cantik bertubuh seksi
Memikat dewa yang di gandrungi
Menjadi ratu di negeri ilusi
Khayalku di kastil mimpi
Memakai gaun panjang berjuntai
Berdansa dengan pangeran hati
Sampai aku terbangun esok hari

Palembang; 10032019



AKU SELALU MENGAGUMIMU
By; i Sha


Tuan ...
Engkau masih meraja
Dalam menggurat aksara
Bermajas penuh makna
Geta asmara, getarkan Atma

Aku, selalu terpaku bisu
Sendi seolah lumpuh layu
Tiap kubaca bait syairmu
Elegi hati bersenandung pilu

Aku, masih menyimpan rasa
Rasa kagum pada netra
Yang menatap, menghunjam relung jiwa
Buatku limbung 'tak berdaya

Tuan ...
Meski sajakmu 'telah berlalu
Terbang bersama angin kemarau
Namun guratan aksara sendu itu
Kusimpan dalam memory biru

Palembang; 10032019



DI UJUNG PENGHARAPAN
By; i Sha

Warna-warni pelangi menyelimuti
Kala hujan bias sinar mentari
Duhai ... Betapa kukagumi ...
Indahnya lukisanMu ya Rabbi ...

Dalam pikir coba kuurai
Akan makna hidup selama ini
Sebelum nafasku terhenti
Tunjukkan jalanMu ya Rabbi...

Takdir masih tertutup tirai
Akhir hayat masih tak pasti
Akankah aku di ampuni
Atas dosadosaku selama ini

Di ujung pengharapan
Tiada yang aku inginkan
Selain hidayah dan kemudahan
Ketika nyawa tinggalkan badan

Palembang; 09032019



SEKEPING HATI
( By; i Sha)

Saat lembayung jingga lenyap
Aku seolah masih terperangkap
Akan pesonamu yang mendekap
Meski hati mulai senyap

Aku mungkin tak rela
Kau pergi begitu saja
Memang, cinta tinggal cerita
Tapi kita pernah bersama

Benih pernah kau semai
Gersang hati kau sirami
Kasih sayangmu membelai
Damaikan sekeping hati ini

Jika menjauh adalah terbaik
Biarlah angin yang berbisik
Akan rindu yang menggelitik
Aku, tak akan lagi mengusik

Palembang; 09032019



SUARA HATI

Sepi ini membuatku terbuai. Melayang khayalan tiada bertepi. Tak sadar diri terkulai. Bak mawar kehilangan sari. Luruh ... Tertiup angin ngarai. Perlahan, jatuh ke bumi ...

Aaaahhhk ... Aku larut dalam sunyi. Tertatih meraih naluri. Coba sadarkan diri. Jangan biarkan ego menguasai. Untuk apa disesali. Biarlah dia pergi. Itu tak membuatku mati ...

Palembang, 08032019
I Sha 
Santun siang sahabat dumay ...



PERPISAHAN
( By; i Sha )


Semak perdu tampak bergoyang
Ketika angin berhembus kencang
Di langit mendung berarakan
Pertanda sebentar lagi hujan

Air mata mulai di titikkan
Kala datang badai pertengkaran
Inilah akibat menjalin hubungan
Tanpa sedia menerima kekurangan

Tuan ...
Sayangilah pasangan
Cintai dan manjakan
Dengan penuh ketulusan

Karena ketika air mata mengalir tak kau seka,
Maka diakhir cerita, berpisah juga

Palembang: 08032019



PENANTIAN SANG MAWAR
By; Isha


Perjanjian telah di buat
Engkau dan aku terikat
Namamu sudah kusemat
Agar jalinan semakin erat
Nun jauh dalam sanubari
Tidak bisa aku pungkiri
Ingin engkau ada di sisi
Agar aku tidak sendiri
Namun semua hanya mimpi

Sayang ...
Apakah engkau juga merasa
Nestapa menghampiri relung jiwa
Gelisah, kala rindu menyapa

Mawar masih setia menunggu
Akan tibanya saat itu
Waktu di mana kau menemuiku
Agar cinta kita menyatu
Raih kebahagiaan tanpa ragu ..
.
Palembang: 08032019



SENJA YANG HILANG
By ; i Sha


Aku bukan lagi senja yang merona
Indahkan ujung hari dengan sapa manja
Sungguh engkau teramat aku cinta
Namun cinta ini tiada benar adanya

Cintaku bagai butiran pasir, berhamburan
Menanti dengan getir, tiada kepastian
Meski cinta dan rindu hanya untukmu
Namun kita tak mungkin menyatu

Kau berusaha merengkuh dalam dekap
Memberiku ribuan kata penuh harap
Dengan kesungguhan dalam tatap
Mencoba jalani kisah secara bertahap

Aku takkan kuasa melihat
Lukisan wajah sedih yang melekat
Ditiap hati yang terluka
Dengan kanvas air mata

Akukan menghilang bersama senja
Ditelan malam yang gulita
Berusaha tegar menganyam luka
Dengan bait-bait lantunan doa

Lelah mencari debu dalam pasir
Dimana sucinya embun berakhir
Tiada lagi tempat tuk mengadu
Kecuali Engkau ya Rabb ku

Palembang, 25 Maret 2019



KETIKA CINTA DISABDAKAN
By: i Sha


Ketika cinta disabdakan
Entah kenapa hati bimbang
Tak pantas rasanya bersanding
Ini seolah mimpi bagiku
Karena diriku hanyalah wanita biasa
Apa benar aku kau cinta?

Cintamu menggetarkan sukma
Ingin rasanya aku menolak
Namun aku tiada berdaya
Tatap matamu buatku terlena
Akupun luruh dalam dekap asmara

Debaran rasa bergejolak di dada
Ikatan batin terjalin antara kita
Seandainya keadaan mengizinkan
Aku ungkapkan isi hatiku
Bahwa aku telah jatuh cinta padamu
Dan engkau pun sama
Akan berteriak menyambut cintaku
Kau rengkuh jiwa dan ragaku
Ajak diriku melangkah bersama, duhai ...
Nirwana pun seolah 'tlah menunggu

Palembang; 22 Maret 2019


belajar
Patidusa: Tangga 4321


Tak hengkang oleh zaman
Dalam memory ingatan
Semua kenangan
Kusimpan

Bersamamu di masa depan
Bisa aku wujudkan
Semua impian
Harapan

Bangkit raih asa kebahagiaan
Duka kau hapuskan
Kau sempurnakan
Kekurangan

Hanyalah mengharap ridha Tuhan
Setiap ucap perbuatan
Aku pesankan
Pujaan

Palembang, 1 Maret 2019
HyM, i Sha 


TEMBANG KATA :

Tak ada yang lebih kejam, dari pada fitnah
Tak ada yang lebih tajam, dari pada lidah
Jaga ucapan dan tingkah, hati-hatilah

Tak perlu sesumbar, siapa yang salah
Maha mendengar, yaitu Allah
Cukup... bersabarlah

Di setiap kejadian pasti ada hikmah
Takdir bisa kita ubah, bangkitlah
Jangan pernah menyerah...

Pagi yang cerah...
Salam 

Palembang, 22 February 2019
HyM, i Sha 

 -----------------------------------------

Jika kamu mencintaiku karena Allah
Maka cinta itu adalah anugrah
Namun, bila nafsumu ingin miliki ku
Maka cinta itu akan membakar mu

Jika kau tulus akan cintamu, maka engkau tak akan pernah menyakiti
Namun jika cinta itu hasrat, wajar bila kau tak bisa mengerti

Bagaimana cinta itu kau maknai...

----------------------------------


Cermin...
Pantulkan wajah
Dalam berbagai rupa
Tergantung kaca apa yang digunakan

Begitulah...
Dari sudut pandang mana kau menilai
Karena rupa belum tentu cermin kan hati
Dan ucapan tidak seperti yang difikirkan

Jangan tertipu oleh rupa yang lugu
Dan jangan terlena oleh rupa menawan
Karena hidup banyak kepalsuan
Jangan sampai menyesal kemudian

Santun siang sahabat pena 
I Sha

-------------------------

Aku berjalan bersama gamang
Mencari cinta yang pernah hilang
Di tengah masalah yang menghadang
Aku terus berjalan mengharap terang

Mencari kesejukan jiwa yang hakiki
Dalam dilema yang tak pasti
Tak jua aku temui
Cinta sejati

Kusadari...
Raga dan jiwa ini
Hanya milikMu... Ya Robbi...

Santun siang Die
Untuk mu, yang jauh di mata

Palembang, 27 February 2019
HyM, i Sha


MAMPUKAH AKU


Diujung cakrawala terbias guratan senja..
Namun tetap tak kutemukan kasihku jua
Kemana dia ..tanpa warta kucari hingga keujung dunia..

Lentera hatiku sudah hampir padam pendar
Karena sumbu semangat nyaris habis terbakar..
Oleh kecewa yang terus menggelepar..

Kasihku..
Lihat aku yang masih terus menunggu..
Hingga batasan pertukaran waktu
Tak perduli dinginnya angin membuatku nyaris beku..

Oleh : Jenk Yulva
Smrnda 160319

Kumpulan puisi Akhmad Husaini - CERNA HARAPAN MENDERA WACANA



PANTANG BERTAUT LAGU ASMARA MEMBILANG SUKMA
Karya : Akhmad Husaini


Segala harapan terus menopang arti berbingkai seteru
kelam waktu terpuruk kerinduan mendalam menderu
merias mimpi terbentur lelap silam menyapa seru
tak ada pilihan lain terbaik selain nyata karisma
deru segala jelita memindai rekah mengurai dilema
pantang bertaut lagu asmara membilang sukma
ketentuan pasti merebak dentang potensi meminta
datang melanjutkan segala keinginan pasti menyerta

Kandangan, 1 Maret 2019





CERNA HARAPAN MENDERA WACANA
Karya : Akhmad Husaini


Keteguhan ihwal hidup penuh dengan sapa
kehendak menakar perjumpaan kian menerpa
kumandang selera mementang hanyut candaan lupa
sekedar keinginan tinggi menggapai impian itu
jalani semua dengan sepenuh sungguh tentu
hidup tak melulu nikmat menjalani
berkah hadir untuk sesuatu
cerna harapan mendera wacana momen berkesan hidup panjang
kau bisa menjalani semuanya dengan senang
langkah gemilang kebaikan membingkai arti petualang

Kandangan, 1 Maret 2019





MENGURAI LANGKAH JEJAK TIPIS
Karya : Akhmad Husaini


Dalam lingkup pijak harapan memendar kemampuan tingkah
searah setujuan memikat lampauan mengurai langkah
jejak tipis semangat merona intim pengaruh kian rekah
sapa akrab kemudi waktu kian hunjam menyerta rona
semenjak kau tahu segala rintihan memihak kelana
untuk bisa memporakporandakan maksud diri tempias merana
gempita silam merajut penasti kekuatan penuh rentang
bongkah mumpuni membuai citra genggaman bintang

Kandangan, 1 Maret 2019





DENYUT KESUMAT BERPATRI KEMBARA KASIH MENGGERUTU
Karya : Akhmad Husaini


Sebelum ada keragu-raguan memendar harapan angkuh
menjalani dengan manis hamparan mimpi merengkuh
ada banyak ketentuan merajut jemari pasrah menikam
tegas mencapai memindai lagu kesunyian mendekam
sepanjang itu masih bisa berlanjut lebih jauh merekam
perdaya lautan kesungguhan gerak jenuh dalam sekam

Merayap pantas lamunan beriring karunia tangguh
sepenuh ketentuan merebak jitu meragukan sungguh
eksis mencintai gelora sepanjang merasakan berkuasa
merenggut semayap rasa diperuntukan pantas karisma
kadang harus merasa teramat meredam diri sempana
menegaskan mumpuni menaut langit bumi mencerna
jangan terlalu banyak berharap dari semua itu bermakna

Denyut kesumat berpatri kembara kasih menggerutu
ingin selalu senang dalam batas terpaan syahdu menyatu
semua bisa banyak dalam lenguhan rasa perdaya restu
sangkaan semua tertutup untuk bisa dijalani dengan tentu
terus merasakan segala kebahagiaan sekarang menemu
tenteram damai melengkung arah menuju waktu bersemu

Hanya sekedar jadi pengagum riuh nyata setia saja
arah kenduri terpa delima prasasti menuntas senja
tenang saja kapanpun dijalani sepenuh arti mengeja
kau teramat cantik di depan mataku begitu meraja
lampiran status diri membayang bersemi arus kinanti
terus bisa menorehkan ruang kosong disini menanti

Kandangan, 1 Maret 2019





MEMBIAS SEGALA HARAP MELAMPAUI KEHENDAK
Karya : Akhmad Husaini


Inti kelembutan diri menularkan nalar memberi
terbias segala isi hati kelindan sepenuh kenduri
menjulang hasrat langkah semburat menjelma diri
tentang segala kemungkinan bakal terjadi mematri
jejak tempias begitu menuntas perihal berpantas
ingin gejala menuangkan langkah tangguh batas

Membias segala harap melampaui kehendak
dalam rumah senyap keheningan menindak
bentang selalu menanamkan kebersamaan lagi
hidup berkutat sepenuh baja sepanjang elegi
malam merajutkan kekuatan jenuh jejak pagi
seharus senyap keinginan menerpa semangat
ilusi nyata lapangan dilanjutkan begitu giat

Sesungguhnya kau sedang mencari apa di dunia
selera lantang menimang kelembutan ragam wacana
memandang sandera menuntaskan kenyataan terpana
buah manis masa lalu menyerta dengan seksama
mengumandangkan banyak arti lambung terkesima
tertindas begitu manis merona citra ketegasan semua

Cobalah kau setia ingin mematri segenap untung
menyapa akrab kesungguhan takjub mematung
tentang kegalauan diri mesti kau hadir mencari
bisa saling mengurai lintas nyanyian cerita pasti
genggam angan ingin merindukan tautan kondisi
selalu berbuat baik jangan banyak bicara nanti

Kandangan, 1 Maret 2019





SUMBER KEKUATAN NALURI MENGENTAL KONDISI
Karya : Akhmad Husaini


Jangan gundah resah dan gelisah menyerta
kau tahu rasa akan lihai segenap intim pelita
berpegang pada lamunan jinak menakar tahta
apapun pasti kau hinggap merasa rentak jelita
menelisik genggam sejarah kelam masa silam
karena berada pada peristiwa penting kelam

Jangan terlena akan segala tak pasti hal itu
belajar banyak dari pengalaman masa lalu
untuk selalu ada hadir menegas malam berlalu
selalu ada dekapan waktu mengejar diri kelu
karena baru sekarang bisa suara lantang berlalu
dalam bayang remang keinginan segera pergi
gunakan pekerjaan sepenuh masalah ada elegi

Sumber kekuatan naluri mengental kondisi
ketentuan menjerat warna harus menegas spasi
kau bisa nyatakan bercanda keniscayaan sensasi
cuaca cukup hangat sekali hari ini menebar potensi
sarana kita untuk bisa mudah datang menjanjikan kesana
kau tentu menawarkan bawa suara sepenuh tentu merona

Jemu aturan menaklukkan serta ambigu mengitari
segala hadir dalam semampai amat bijak memberi
hunjam daulat mewarna segala arus dekapan kenduri
meraih segala keraguan tumpuan intim menanti mentari
tambatan tangguh daulat percaya tegas gempita petang
wasiat ilmu mengenang kepada generasi mendatang

Kandangan, 27 Februari 2019





RINAI SETERU KEYAKINAN GEGAS LAMUNAN JANJI BERPIAS
Karya : Akhmad Husaini

Pilihan terbaik pernah saling kumandang menawan
sadar akan segala ikatan menyapa wajah rupawan
mengenang tautan jelmaan menuntas haru perawan
hujan lebat mengiring perjalanan panjang melawan
tafakur rindu merekah senyuman mementang serta
menderas angin melindap pengaruh himpitan jelita

Rinai seteru keyakinan gegas lamunan janji berpias
mendendang warna kelembutan hati kian intim terbatas
lintas arah wahana menerawang gejolak sindir meretas
jengah penasti padu kiambang suasana tuntas bertunas
catatan hati pengaruh berpagar kenangan penasti pasti
masih banyak waktu untuk bebas menandaskan hal itu
merajam kelam pualam perasaan menebas arti setuju

Bawalah aku kemana kau suka adanya perasaan
etika merenda penguasa menggadaikan kekuasaan
begitu penting melantang memendam kumandang
melirih waktu pemukim senja kian terang rentang
notasi geliat rindu memendam rona jejak kian perih
memperdayakan kemampuan apa berpotensi lirih

Meriah pesta hadir menyapa sepanjang hari mendayu
perih igauan cahaya kian lantang membentang kemayu
bingkai langgam petuah menyerta jengah kinanti layu
latah perih deraian membelit sukma perdana merayu
orang lain tak perlu tahu dengan hal itu nanti tersedak
selalu pemerataan langkah wibawa tandas tidak-tidak

Kandangan, 27 Februari 2019





MENGHUNJAM TERPAAN IGAU KEMUDI
Karya : Akhmad Husaini


Tentang segala kemungkinan bisa saja terjadi
melintang jejak menghunjam terpaan igau kemudi
akan selalu ada keinginan untuk terus lebih membumi
silam waktu juga pernah menjalani dengan alami
tentang ketentuan penuh harap membelai jerami
memenuhi setiap kehendak menebar ikatan bertepi
tak seperti dulu lagi memang mengapai mimpi
memaksimalkan keinginan menakar ilusi meniti
terus menjadi panutan diri setiap orang makin simpati

Kandangan, 25 Februari 2019





MENITAH PORANDA TANGGUH
Karya : Akhmad Husaini


Kau terus akan merasa segala keadaan menampak teguh
bahana diri kelembutan awal menitah poranda tangguh
kalau memang itu sudah ketentuan terbaik sungguh
kelakuan di luar batas saling mementas makna
mencoba terus setia dengan segala keadaan merona
senyap melerai segala aturan terbuai sikap bahana
tenteram jiwa jaga jarak menimba ihwal kelana
lagu lembut kian jengah membuai rintis
pojok rindu memantapkan aturan kendali praktis

Kandangan, 25 Februari 2019





TEGAS UPAYA MERANCANG DIRI SADAR BERPERI
Karya : Akhmad Husaini


Pertautan diri makin intim penuh tak terhingga
lingkupan tak akan pernah kalah sebelum berlaga
petuah ketentuan semakin gerimis menuju dahaga
menolong orang lain sepenuh mampu bertenaga
mereka terus semangat kerja keras untuk keluarga
agar masa depan kian cerah mengumandang raga

Sebentar keceriaan kemestian beriring panjang
tangis dan tawa nyanyian bersama menerjang
persembahan terbaik pernah terbalut memajang
banyak godaan menghalangi kebaikan tunjang
ingin selalu diperhatikan orang memberi wejang
asal semua bisa ditampung jadi rembesan wibawa
keterkaitan antar semua memikat sepenuh tawa

Tegas upaya merancang diri sadar berperi
jalan segenap ringan memikat kepiluan diri
berdiri tegak dengan kemampuan mumpuni
kau bisa terus menyerta arah lentur memberi
semua pasti akan indah pada akhirnya nanti
iringan waktu terus berlalu kemungkinan pasti

Senyum merekah semakin bimbang menerjang sumbang
aku ini orang biasa tak punya apa-apa saling terbayang
harkat menaut perjanjian peraman jiwa rekah membentang
hujan gerimis memintal jarak sepenuh gelimang mengenang
merinai senja hari semakin menuang rekah lagu mengurai
tak akan melukiskan tentang banyak hal saling bercerai

Kandangan, 25 Februari 2019





KESEIMBANGAN SUNYI MEMBINGKAI RAGAM MENDERA
Karya : Akhmad Husaini

Kekuatan pengaruh diri menjangkau saling seksama
pendam naluri saling mengabdi kemestian bersama
mengerti perhatian banyak hendak tentu menderma
meraih hasil kejutan kebanggaan mencumbu irama
segala sesuatu membayang harapan penuh merdu
nanti rindu sepenuh makna bimbang merayu rindu

Teramat lantang melirih tahu tentang hal itu
semangat akan terus hidup akan segala restu
perbedaan baik pengharapan bersatu padu
selalu ada jalan hadapi kehidupan mengadu
mudahan mereka jadi anak-anak baik sendu
jangan pernah terbawa emosi kendalikan diri
mendapatkan banyak pengalaman memberi

Keseimbangan sunyi membingkai ragam mendera
semangat tinggi untuk menerka banyak prahara
pernah kesana dengan makna dengan manja selera
semua senang bisa membelai seksama sementara
sungguh sebuah ketetapan awal terhina bersama
bak perjumpaan bentuk salah berebutan seksama

Suasana senang berada balutan sederhana merampung
pertanyaan selalu ada dengan jawaban dulu ditampung
berlaluan sepanjang kau senang pukaukan mengepung
sepanjang terluar menyangga bimbang menerjang serta
puaslah dengan segala keadaan semakin penuh nyata
aksara semua arti menitah menata perih makna menata

Kandangan, 25 Februari 2019





MEMENDAR WARNA GERUS JELITA
Karya : Akhmad Husaini


Kau harus tahu dengan dengan segala saling menyerta
dari ragam kenyataan ihwal kehidupan kilau permata
semburat waktu jengah memendar warna gerus jelita
jangan buat orang lain iri melihat keadaan diri nyata
angan memagut untuk berkata tidak dengan hal tak tentu
semua memang harus dijalani dengan sepenuh restu
ketika jejak pualam semakin bimbang meredam nafiri merona
terus memintal ragam kebersamaan gairah mewarna

Kandangan, 25 Februari 2019





DENDAM MENEGAS TABIAT RESTU
Karya : Akhmad Husaini


Terkadang merasa jenuh juga kelamaan menunggu
hati agak terganggu dengan keadaan seperti belenggu
kau harus merasa lapang dada dengan hal itu
tak pernah ada dendam menegas tabiat restu
melebur ikatan pasti dalam koridor semangat jelmaan tentu
meremang igauan sepulang dari lebur kenduri waktu
tak biasa untuk selalu menyingkap suasana klasik
menebar segala lampauan diri terisak asyik
semua terpampang jalan hidup penuh mengusik

Kandangan, 24 Februari 2019





KEHENDAK MEMINTAL ASMARA JELITA
Karya : Akhmad Husaini


Karena aku sudah teramat mencintaimu setulus hati
jangan pernah kau akan berpaling dengan kesetiaan pasti
selalu ada waktu untuk kita selalu bersama menyemai simpati
dendang kemelut enyah dari hadapan kita
selalu mengadu umpama kehendak memintal asmara jelita
janji pernah tertuang manis sepanjang itu menyerta
kita akan terus menyemai benih kehidupan riang gembira
semua utuh dalam gelayut kemesraan membara

Kandangan, 24 Februari 2019





TERPAAN PELANGI LANGGAM MENGGEMA
Karya : Akhmad Husaini

Senandung lagu rindu mendayu prahara ragam umpama
kekasih asmara terpaan pelangi langgam menggema
menikam segala aturan tumpah ruah mengejar panorama
sekarang mereka sudah tak berdaya lagi berada
jangan pernah terbuai perasaan menunda
pikatan melambungkan hasrat terdorong merenda
satu ikatan pasti menjulang kehendak menakar darurat
perkenan segala aturan poranda keteguhan semburat
belenggu sungguh tampak pengaruh barat

Kandangan, 24 Februari 2019





DENTANG KEDAMAIAN PENUH PURNAMA
Karya : Akhmad Husaini


Sebatas kemampuan memuncak teguh lirih menderu
sikap tuntas impian candaan perangai seru
watak melimpah cernaan wujud wacana intim tak keliru
mengumbar firasat dentang kedamaian penuh purnama
rinai gempita menuang cumbuan terikat penuh drama
bisa kau raih semua dengan torehan menggema
terasa asing menopang rintihan segala martabat
lapang dada meneriap kegundahan mengenang sahabat
koridor waktu makin rintih terbuai hebat

Kandangan, 24 Februari 2019





MENUANG JEJAK LANGKAH MENOPANG
Karya : Akhmad Husaini


Sepanjang perjalanan jauh meremang tegas membara
kau akan tahu sendiri betapa susahnya kian mendera
memuncak pandang kehendak tak bisa sesuai selera
selalu ada batas menuang jejak langkah menopang
sadar dengan keadaan menimang gemulai lempang
bingkai cahaya membuai kenduri asmara berdawai
keteduhan rindu geliat pualam sadar piawai
firasat menegas kembali pada pijakan tuntas
kenangan penuh sengketa terikat hunjam terbatas

Kandangan, 24 Februari 2019





RAGAM KEINDAHAN MEMUGAR PERASAAN BEDA HABITAT
Karya : Akhmad Husaini


Terus mencoba untuk tetap setia pada keadaan merasuk
kehendak menuai serpih waktu bertaut limpahan menusuk
ragam keindahan memugar perasaan beda habitat
terpapar oleh kehendak menimpa serpihan melekat
hadir semburat makna menepi jejak penuh terikat
perdaya diri kadang memenuhi isyarat begitu tangguh
menuju impian mendalam menerjang selera sungguh
geliat canda mencandu peraman tingkah angkuh

Kandangan, 24 Februari 2019





RAGAM KEINDAHAN MEMUGAR PERASAAN BEDA HABITAT
Karya : Akhmad Husaini


Terus mencoba untuk tetap setia pada keadaan merasuk
kehendak menuai serpih waktu bertaut limpahan menusuk
ragam keindahan memugar perasaan beda habitat
terpapar oleh kehendak menimpa serpihan melekat
hadir semburat makna menepi jejak penuh terikat
perdaya diri kadang memenuhi isyarat begitu tangguh
menuju impian mendalam menerjang selera sungguh
geliat canda mencandu peraman tingkah angkuh

Kandangan, 24 Februari 2019





JEJAK EMOSI DIRI
Karya : Akhmad Husaini


Sunyi menggerus roda malam perih berderai
karena semua akan ditulis dengan penuh lerai
ketika semuanya bisa saling menata arti dalam bingkai
jejak emosi diri kian tegas riuh ketentuan ihwal merangkai
menampak segala bentuk peraman waktu makin dangkal
pesona diri terkendali irama silam mengiris kekal
aura kelembutan diri papar kesumat berpangkal
tuntutan kehendak mengejar maksud sadar
aroma jengah kenangan terpaut sisa rangkai memudar

Kandangan, 23 Februari 2019





KEKAL KEHENDAK MENENTUKAN KALIMAT MENGGORES TUNTAS
Karya : Akhmad Husaini


Sadar diri atas kemampuan dimiliki sepenuh batas
kekal kehendak menentukan kalimat menggores tuntas
ingin semua menuang beribu arti dalam rekah prioritas
kecaman diri selalu datang menegas harap menyentak
pergulatan diri terbuai segenap kealpaan naluri watak
dalam langgam kemandirian menapak sontak
tak ingin tentu ada hambatan merentang harapan
semua harus jadi bahan pembelajaran ke depan

Kandangan, 23 Februari 2019





KETENTUAN WUJUD MENAKSIR SEMBURAT KEHENDAK BENALU
Karya : Akhmad Husaini


Selalu ada kemestian diri kian sentak membuai erat
pada satu ketentuan kian bimbang merajam darurat
himpitan pilu merasuk terkaman janji menegas berat
ketentuan wujud menaksir semburat kehendak benalu
kecipak rinai pagi sambut hakikat diri bertalu-talu
bingkai ranting rapuh terhunjam pengaruh pilu
kalau kau bisa menyerta setiap ratapan kian sinis
semua tentu akan berkesudahan dengan manis

Kandangan, 23 Februari 2019





PERAMAN JANJI MENAMPAK GERUTU
Karya : Akhmad Husaini


Bila semua saling mengetahui rindu sepanjang tentu
kau menikam peraman janji menampak gerutu
lembut lamunan memijak cernaan serangkai waktu
menuju pada satu kebenaran sikap kumandang tentu
genggam naluri memapah sendu suasana berpantang
kelembutan cerita penuh warna menopang rentang
kecipak kehendak menawar kemelut riuh membentang
semua bisa saling menggores kenangan sepenuh sangsai
tak harus memaksa segala tawaran perisai

Kandangan, 23 Februari 2019





GEMPITA MENATA PENGARUH PINDAI DALAM TEMPIAS
Karya : Akhmad Husaini


Yakin semua bisa tahu menggapai hasrat lamunan membias
gempita menata pengaruh pindai dalam tempias
akui saja kekurangan dimiliki karena itu memang benar
segala tentu pasti merujuk pada ketetapan penuh sinar
kemudahan saling menampak binar harapan kian tenar
derap jelajah kemudi tanjakan berat melewati kiambang
tegas menerka pengaruh tempaan senarai bimbang
langkah pualam meretas paloma mengembara lambang

Kandangan, 23 Februari 2019





SEPANJANG HIJAU MENASBIH PENGALAMAN NYATA BERPENDAR
Karya : Akhmad Husaini


Aroma puncak tegas mencumbu naluri retas mengeja
mengajak aku dalam lingkupan sepenuh terpaan senja
hari-hari memagut cerita meluruh gempita membaja
agar hidup senantiasa penuh dengan keberkahan sahaja
percandaan sikap mengurai sensasi sepenuh jawaban
semburat kehendak menunaikan nyanyian restu beban

Sepanjang hijau menasbih pengalaman nyata berpendar
kesenangan mengancam candu diri menasbih mengedar
terdampar kelak bisa melabuhkan penuh nyanyian sadar
perjalanan berburu semayam sepenuh warna menyandar
deraian air mata menghunjam leraian ketegasan firasat
ada harapan memuncak perangai penuh makna siasat
hari ini cukup menuang gerah sekali cuacanya melesat

Sampai kau bisa menyiapkan aturan sepenuh jejak
sampiran menginjak tikaman rindu menderu pijak
sangka baik terus menjadi terbaik semua melonjak
belenggu menakar cahaya keabadian meronta gejolak
jangan melupakan gegas waktu kian intim merencana
kalau memang itu sudah bisa kau inginkan sempana

Apapun itu akan melihat banyak rindu kian menderu
pastikan diri selalu melambai sungguh derajat seteru
sedalam dingin perisai janji menguji panji memburu
merentang rutin berkesesuaian imajinasi tinggi keliru
kelembutan diri merasa status melambai akut pentas
membahana diri membingkai aroma cerdas menumpas

Kandangan, 23 Februari 2019





GURAMANG BENTANG GELISAH MENGATUR REKAH UPAYA
Karya : Akhmad Husaini


Menawan segala himpitan ritus keabadian penuh jengah
tuntas segala ratapan memaknai mengurai canda lengah
perdaya bentuk bergerilya mengatur tinggi khayalan rekah
aku selalu merindukan angan lebih pagi membuncah
agar ada celah terbuka selalu menderai ketetapan meniku
senarai harapan melebur cahaya penuh gemulai berliku

Guramang bentang gelisah mengatur rekah upaya
ketentuan awal meneriapkan bingkai taktis seraya
kalau sudah janji penuh meneriap lambung niscaya
tuntas mengabdi lamunan diri membayang gerilya
sampai kapanpun bisa kau jalani sepenuh taktis
syarat semua harus punya selaksa diri kian fantastis

Sapaan pagi datang menghinggap suara kehendak pasti
aku ingin semua bisa saling menyerta derai genggaman arti
tumpah ada saatnya sepenuh janji mengurai bias penasti
sabar dan telah menghadapi ragam manja ranum mengerti
teladan diri akan hidup kepentingan mesti akan diikuti
meluruskan jelita waktu menebar jingga wahana meniti

Mencinta dengan segenap sendu seraya menjurus bakti
redup pagi memintal gemulai prahara perangai jingga hati
terbatas kemampuan kian berhasrat dengan peluang bukti
menampak pelangi merajut kosmopolitan merintangi simpati
menggapai aturan mimpi mementang hasrat tangguh nafiri
melindap aturan harapan menerawang pasti ada sembari

Kandangan, 23 Februari 2019





MENUMPU PENASTI JUSTRU BERDAULAT SEMUDAH ANGKUH
Karya : Akhmad Husaini


Datar dekapan kemampuan menebar klimaks statis
sukma mendayu waktu sepenuh manfaat kian ritmis
gugus kendali mutu terbias nyanyian jejak romantis
rutinitas harian nanti mesti digapai dengan pasti praktis
memintal gemulai hunjaman tiada pengaruh tempias
narasi rindu memagut cerita berpantang penuh retas

Bertaut segala kesunyian beragam kehendak meniku lecut
jujur untuk terus jalani hidup sepenuh semangat memagut
kehendak hati membaca pesona intim menuntaskan rajut
kinanti merindu sendu semangat penuh cerita haru gelayut
berkeluh kesah pada ratapan sembilu menuju cumbuan akut
menambat perpaduan tirani suasana kian taktis gemilang
pengaruh gemulai suasana menuju pasti berperi lantang

Menumpu penasti justru berdaulat semudah angkuh
aku disini bukan siapa-siapa siap merajut mengeluh
pantang untuk menyerah dalam menjalani hidup patuh
semoga lekas menabuh beraktivitas kembali meluruh
rentang waktu kian bersenandung tak betah menyerta
ketentuan walau menegas warna cerita panjang menata

Bisa meraih segala dengan kerja keras begitu pantas
jangan pernah kau mengeluh hal seperti itu memintas
hanya ada jelita menegaskan kesempurnaan meretas
jadi kau harus bersyukur akan adanya siap berantas
selalu terbayang lamunan menggayut suasana gontai
senarai kisah lembut sepenuh makna membingkai

Kandangan, 23 Februari 2019





PRAHARA DIRI TERSUNGKUP LANTUNAN SENADA MERESTU
Karya : Akhmad Husaini


Kau merasakan semua nyata dirasa saling menyerta
keyakinan itu akan menjadi hasil terbaik meminta
menoreh gemilang segala kenangan bersama nyata
menandas perangai cernaan sepenuh warna menata
menantikan belaian harapan deraian menenun cahaya
membawa jalan menerka jejak semakin ringkih bergaya

Bertuah ruah mementang lerai harapan tingkah
hidup tanpa beban jalani keseharian melangkah
berada punya hajat tinggi ingin memiliki rekah
bingkai cakrawala idaman hati semua meniti
menusuk tajam gemilang gegas ke jantung hati
inisiatif diri penuh makna membingkai pasti
sehingga bisa tahu kejadian sebenarnya nanti

Prahara diri tersungkup lantunan senada merestu
meningkatkan kemampuan diri mengembang buntu
terus berupaya pada bidang sama menyerta tentu
kau tahu segala upaya mengajar percandaan gerutu
mengejar tabiat kesumat perbedaan adat menyatu
berderai kemelut jingga menatap jalan redup waktu

Kentara awal menempuh jejak sepanjang kelu
relevan awal menata kelangsungan hidup perlu
tambatan hati pengaruh langgam kekuatan pilu
semai tendensi mengarah rajutan meniku berlalu
menelusuri arus gerah menoreh hunjaman total
memberi untuk pengaruh arus zaman mengental

Kandangan, 22 Februari 2019





PENEGUH LERAI AMBISI SENGKETA PENAWAN APOLIGI
Karya : Akhmad Husaini


Sapa segala sepanjang senyum terus mengalah
selalu ada pujaan menandaskan strategis bantah
senarai harap mencumbu pagi sepenuh aksi rekah
tak dalam kabar manis merintih ambisi petuah
jalan menantikan langgam cahaya seteru langkah
ada saatnya kita berada pada titik paling bawah
bersyukurlah atas segala keadaan ada itu pernah

Gundah menyatu dalam suara kepastian merona
firasat hati memenuhi jejak kemudi penuh makna
tekad kuat memendam lamunan perdaya gulana
menyentak sendu jadi kendali selama ini kelana
kesungguhan hati ihwal ini hal cukup luar biasa
agar hidup bisa lebih tertuang sempurna terasa

Peneguh lerai ambisi sengketa penawan apoligi
semburat menumpu jejak gulana gurita berbagi
jangkauan menegas ceria menuntas perih pagi
kemampuan mendayagunakan kehendak persegi
penuh waktu menata derajat kasmaran menandas
kenangan manis bersama tanpa semburat batas

Cegah naluri membaur segala sendu imajinasi
membawa kesetiaan sepenuh hunjam konotasi
senang bangga bisa bersama dengannya beraksi
arah perubahan minta berbagi wibawa ambisi
sendu wacana seksama merekah petuah latah
kalau memang benar itu kau mau membantah

Kandangan, 22 Februari 2019





MENUMPU PADA KESENANGAN MEMENDAR CAKRAWALA
Karya : Akhmad Husaini


Kau kenang hasrat mendalam kian mendendam
tak harus beda diri tak kenal ketentuan pendam
kau bisa melihat segala hal baru disana meredam
aku akan terus berlari sepanjang penuh mampu
kompetisi akan membuat kita selangkah lebih maju
terus ada semangat untuk jalani hari-hari menuju

Menumpu pada kesenangan memendar cakrawala
ada harapan terus mengendalikan waktu membela
peraduan kata sementara dua arah menumpu cela
gebalau satu keinginan tersedu sempadan segala
rajut pandang pengalaman baru sepanjang petang
angkuh diri menghunjam lamunan seteru datang
selalu ingin mencari tahu segala keadaan bentang

Lembut harapan terpa paduan kekuatan kelabu
kau tahu arah harus meniku nyanyian lagu cumbu
jibaku merindukan nyanyian seteru menuju elegi
menemani arah derajat lampauan kehangatan pagi
pada intinya kita ada kebaikan setiap hari berbagi
kembali pada jalan kebenaran tetap pasti persegi
dosa-dosa mesti segera kau tinggalkan juga selagi

Aroma tabiat maju berkembang perangai hasrat
selalu ingin pergi jauh ke tempat sepi menjerat
sungguh ini kehormatan apa nanti kau mau gugat
dalam lenguh kehendak ada hinggapan meratap
demi sebuah kenyamanan bersama menderap
agar selalu ada terus dikenang dengan menatap

Kandangan, 21 Februari 2019





MENUMPAH RAGAM SANGKAAN TERGERUS PANTAU
Karya : Akhmad Husaini


Nampak terlihat segala derus tabir melampau
rutinitas mendendam tak bisa tinggalkan desau
mencegah aroma ketegasan bersampiran risau
kau bisa menentukan hasrat lamunan tirani
terserah apa kau mau jalani saja semua berani
terbatas banyak hakikat tentu menemu koloni

Menumpah ragam sangkaan tergerus pantau
gontai lamunan menjaga jarak berpacu galau
ranum sangka kenduri menakar jejak manis
masih ada rasa terlampau bentangan sinis
pahatan intim kenangan begitu tentu tragis
semua senang bicara tentang senarai dinamis
berbicara tentang keragaman yakin histeris

Anggapan penting menirai kekuatan senja
kultus meramu tabiat gigih mengurai kerja
hilang dari pusaran dendang lagu teguh saja
menimang sangkaan sepenuh sangka meraih
menghilangkan rasa malu mengungkap lirih
menabur cahaya tampak elegi igauan perih

Menderu ragam pengaruh intim lindapan diri
sepanjang tekad gelinjang menegaskan asri
kau bisa tetap tenang berada disana sendiri
teguh pengalaman tabik kiasan merona kebiri
selalu menyandang soal kesalahan berbahasa
rangkai ketentuan menambat seksama merasa

Kandangan, 20 Februari 2019





KEMUDI INTIM BERTEMU RIUH SENANDUNG TERBATAS
Karya : Akhmad Husaini


Pantang sekali bertaut keras indah kian membalut
tentang segala aturan kemungkinan terjadi bergelut
tak perlu berharap banyak dengan hal berbalut
harus seksama kerja keras menggali hasil pantas
terkam kecamuk segala ketajamaan hati membias
jenggala harapan menyerta lagu jejak menuntas

Kemudi intim bertemu riuh senandung terbatas
bisa kesenangan ketentuan bebas menyerta pintas
senarai gemulai lerai hakikat semakin menggulita
merengkuh kemampuan canda kiasan terpana cerita
dalam selingan asmara hari menanam ambisi menata
kapan aku bisa datang kesana lagi dengan begitu serta
segala kesadaran menerka perasaan mewangi pelita

Ambisi meretas banyak menuntas penuh makna
melirih membentang benalu singkap laju pesona
banyak lebur ketetapan seksama senarai merona
menempuh jalinan amat panjang pendam paloma
menguak tingkah tempias menyadarkan umpama
sanggah menirai lagu kesenduan kerinduan irama

Segala sesuatu mengandalkan kerisauan haluan
menjurus berkelit teramat jitu ketentuan berpaduan
tegas umpama menyerta malam penuh peraman
menyapa lagu rindu menyimpul sangka benaman
hal-hal kecil sendu akan selalu jadi permasalahan
meluapkan keinginan jauh berprasangka pilihan

Kandangan, 20 Februari 2019





TAFAKUR SENSASI MERUJUK ALUNAN KESENDUAN TABIAT
Karya : Akhmad Husaini


Mimpi mengatur alunan janji menginspirasi kekal
pengaruh lantang membentang pertemuan tawakal
karena semua berawal dari proses panjang bekal
jangan selalu berharap dengan orang lain menangkal
tampil sepenuh gemulai sepanjang menimang retas
dari pertautan kerinduan menampak asmara batas

Tafakur sensasi merujuk alunan kesenduan tabiat
dalam kekuatan gerak kebijaksanaan menghambat
membingkai optimis menyandar memintas rambat
jangan keluar dari koridor kenyataan ada kerabat
terus berupaya mencegah awal pagi merekah jabat
kelabu menyudahi peraman hari-hari nyata bertuah
dilema hidup sepanjang ketentuan mengurai latah

Hadir penuh dengan wibawa merencana tumpu
sepanjang maksud itu masih senang dan mampu
pada jalur semenjak menuntas retas membantu
bersenang diri terus jalani kehidupan menentu
ada banyak pentas kesibukan terus ada kelabu
membuai rangkaian cakrawala sendu menyerbu

Kau akan selalu melambai dimanapun juga
itu sebuah ketidaknyamanan disengaja menjaga
semoga terus memberi arti dan kapanpun menduga
apakah aku akan bisa melihatnya lebih jauh berlaga
searah setujuan membimbing arah semakin terpesona
kemana langkah arah mesti setujuan menantikan merana

Kandangan, 19 Februari 2019





TAFAKUR SENSASI MERUJUK ALUNAN KESENDUAN TABIAT
Karya : Akhmad Husaini


Mimpi mengatur alunan janji menginspirasi kekal
pengaruh lantang membentang pertemuan tawakal
karena semua berawal dari proses panjang bekal
jangan selalu berharap dengan orang lain menangkal
tampil sepenuh gemulai sepanjang menimang retas
dari pertautan kerinduan menampak asmara batas

Tafakur sensasi merujuk alunan kesenduan tabiat
dalam kekuatan gerak kebijaksanaan menghambat
membingkai optimis menyandar memintas rambat
jangan keluar dari koridor kenyataan ada kerabat
terus berupaya mencegah awal pagi merekah jabat
kelabu menyudahi peraman hari-hari nyata bertuah
dilema hidup sepanjang ketentuan mengurai latah

Hadir penuh dengan wibawa merencana tumpu
sepanjang maksud itu masih senang dan mampu
pada jalur semenjak menuntas retas membantu
bersenang diri terus jalani kehidupan menentu
ada banyak pentas kesibukan terus ada kelabu
membuai rangkaian cakrawala sendu menyerbu

Kau akan selalu melambai dimanapun juga
itu sebuah ketidaknyamanan disengaja menjaga
semoga terus memberi arti dan kapanpun menduga
apakah aku akan bisa melihatnya lebih jauh berlaga
searah setujuan membimbing arah semakin terpesona
kemana langkah arah mesti setujuan menantikan merana

Kandangan, 19 Februari 2019





MEMINTAL LAMUNAN NISBI INTERAKSI LANGGAM INSTUISI
Karya : Akhmad Husaini


Sepanjang sendu kian merintih leburan seruan senja
meramu segala lamunan sepenuh membakti mengeja
naungan perisai gundah menempuh gamang kinerja
sangka waktu wibawa ekspresi kendali mentari manja
jelmaan rindu statis menumpu arti meretas kehendak
kalau semua menjadi bagian tak terpisahkan menyeruak
jejak kenangan merestu sentimen berbuai naluri terserak

Bangga menyatu senarai lambaian penuh ritmis
aturan tanggap penuh warna riasan mimpi gerimis
beragam seteru wajah kehidupan merintis dinamis
sangkaan mutlak kehendak terbelit waktu pesimis
tetap awal tangguh menempuh ceria hati optimis
mungkin lebih kekinian tentulah sangat merenda
lambung penuh petuah kehendak pejaman senada

Memintal lamunan nisbi interaksi langgam instuisi
dendam sentimen menaut tatapan kehidupan bakti
perjuangan memuncak teramat tepat menghunjam
menegang mimpi berdalih daulat tegas hari silam
cerita indah penuh warna menderai kenduri kelam
berteman banyak kehadiran diri memuai pualam

Sepanjang masih bisa dirasakan dengan sendiri
kau pilih tentang tata ketentuan perasaan meniti
kata-kata tak disadari dengan keadaan jejak pasti
menuangkan langkah harapan berkelindan arti
tinggi tandas belenggu tengadah mengurai liku
kharisma diri memendar yakin penuh perilaku
amsal rindu memagut interaksi statis membeku

Kandangan, 19 Februari 2019





SANGKA KEMELUT WATAK AMBIGU MENIMANG WUJUD MELESAT
Karya : Akhmad Husaini


Mereka sibuk kerja sendiri tanpa menghiraukan orang lain
akankah bisa menyerta kehendak menopang canda menjalin
rangkai pengaruh perkara diri membelai silam firasat
sangka kemelut watak ambigu menimang wujud melesat
terpaan janji menopang suara meneguh peraman dahsyat
kekuatan potensi diri melerai wacana penuh tentu
cernaan ritmis dentang jarak melebur sesuatu
kau tahu mesti upaya menikam kesumat menyatu

Kandangan, 18 Februari 2019





MENERKA PESONA TANGGUH MENDERA
Karya : Akhmad Husaini


Sangkut paut kehidupan lerai semakin serempak menghentak
tabir kemestian memenuhi ragam kehendak berontak
kau bisa mengetahui segala kemungkinan tersentak
wajah penuh wibawa menerka pesona tangguh mendera
kau tinggal merasakan betapa nikmatnya hidup kembara
dalam lingkup paduan angkuh kehendak silam tertera
semua jalan lempang bakal hadir menemui berbagi rasa
kumandang pias pengalaman memikul beban berat terbiasa

Kandangan, 18 Februari 2019





SALING BERBEDA TULUS MENUNTAS
Karya : Akhmad Husaini


Belenggu retas ragam terpaan penuh makna menimpa
sebuah kisah hunjam sangat terasa menyerta sapa
akan segala kemungkinan tak nyaman diri berjumpa
terus menampak selera pandang saling berbeda tulus menuntas
karena dimensi kata terus merona igauan panjang terbatas
ranum memendar cerita dahsyat menyayat pintas
pertaruhan kehendak menimpa perilaku tersingkap
potensi kelembutan diri meneriap sangka mendekap

Kandangan, 18 Februari 2019





KETERKAITAN DIRI SADAR MENYERUPAI JEJAK PENASTI MELABUH
Karya : Akhmad Husaini


Pijak dentang waktu terus ada mengejar tentu
semenjak kau tahu segala aturan meneriap restu
berjalan lantang gerimis pantang mementang
sungguh meneguh diri pada lantunan gamang
lamunan tinggi bernuansa sendu meramu senang
kita pernah satu tujuan pasti akan mengenang

Keterkaitan diri sadar menyerupai jejak penasti melabuh
pesta pora memintal jalan pantas meremang riuh kenduri
bentangan ribuan jejak menoreh arah kemampuan menirai
berharap jenuh ketentuan intim memaknai permata berderai
membawa kita kepada senang dan kebanggaan memberi
untuk membawa pada aturan penuh pembenaran tangguh
belajar banyak pada pengalaman masa silam sungguh

Selera gairah berbuat baik pernah dimuat berdaya
lantas meramu tempat sunyi ke pegunungan seraya
untuk dapatkan semua bentuk ketentuan penuh gaya
bayang sepanjang pengaturan jelita mewarna hadir
tanda kesungguhan penuh arti jejak rekam menubir
kebanggaan teramat sangat disini semakin tersindir

Seiring waktu terus berlalu lirih mengemban sejati
tentang segala aturan meneriap godaan penuh arti
tinggal memperbaiki segala kekurangan saja nanti
bersiap membelai gejala tentu kekuatan ada meniti
tetap setia pada banyak keadaan meneriap canda
sebuah ketentuan menafsir kehendak penuh nada

Kandangan, 18 Februari 2019





HEMBUSAN ANGIN SENJA KESUNYIAN MENDAMBA
Karya : Akhmad Husaini

Kecamuk membias hati penuh makna kebiri
jangan kau artikan melebur penasti diri
belai sangkaan berperi rengkuh lebih jauh
perjalanan panjang penuh pesona ambisi
kau tahu segala menampak arah berlanjut
dalam diam kadang selalu ada pengertian

Hembusan angin senja kesunyian mendamba
selera pandang gemulai menusuk rusuk tiba
mengejar kewenangan diri kian langkah meraba
karena semua bisa saling mengutamakan jemba
terus merasa mampu menolak kekurangan daya
menambat keinginan seperti dulu lagi adanya
mengental lamunan jejak membingkai seraya

Tak ada jawaban pasti tentang hal itu
terpaan kehendak membuai etalase padu
layak tahu dengan semua kian garang tentu
jernih suara menerawang jejak menaut sangga
memuat simpul segala lamunan bertaut jingga
hambar perasaan tergadai aroma noktah bangga

Peraman semenjak rindu menuju arus menggumpal
meratap harap lindap pengaruh mantap mengental
mengejar tampak merenda waktu lenguhan luruh
tengadah waktu menikam tuntas tercetus gemuruh
pandangan prasangka memintas sengaja tangguh
semua senang bentangan tentang segala sungguh

Kandangan, 18 Februari 2019





MENIKAM RINTIH SENSASI PENAWAR PAMRIH
Karya : Akhmad Husaini


Torehan waktu terus membingkai tebaran sembari
menakar ragam keluhan hambatan statis kenduri
masihkah engkau percaya dengan hal itu memberi
semua butuh proses tidak langsung jadi sendiri
terlalu sulit untuk bisa sekedar mewujudkannya
berupaya selalu tetap mempertahankan hidupnya

Menikam rintih sensasi penawar pamrih
semua berjalan sesuai dengan kenyataan lirih
memenuhi segenap emosi diri tebaran kalimat
menyapa manis semua dengan penuh hormat
persamaan kian gontai merasuk maju teramat
untuk bisa menyatakan diri penuh semburat
pengaruh kata dimensi penusuk cerita geliat

Senang membias bentangan menyangka senang
menyikapi harap bertaut jenggala terpana ruang
serempak menyisi kehendak pendaman dentang
menakar perihal sukma dawai wacana bincang
sepanjang siang menerawang remang secercah
bergelut intim segala sangka hati membuncah

Menumpah segala keterbatasan selalu memintal
bisa kau lihat hasilnya kesenduan begitu kental
menatap begitu lebih puas sembunyi cinta mengekal
sempurna sendu senantiasa selera sukma terpental
menanam hentak perpduan hasrat tiada percuma
keheningan merenda hari meredup merasa seirama

Kandangan, 18 Februari 2019





MEMUKAU KEHENDAK CERNAAN WAKTU TERUS MENIKU
Karya : Akhmad Husaini


Alur pikiran gemulai menata kebiasaan senarai
merias perjalanan penuh makna tajam terbingkai
kita tak saling kenal sebelumnya memang gontai
kalau semua bisa diraih dengan nyata mengurai
merengkuh kenyatan sudut pandang jurus berbeda
cuma untuk selalu berdamai dengan keadaan canda

Memukau kehendak cernaan waktu terus meniku
cahaya kehidupan memudar kehendak perilaku
segenap aturan mesti dijalankan sepenuh warna
menuang kesempatan tentunya istirahat merona
selalu ada perhatian untuk membenahi gulana
lama tak kesana berubah mendasarkan terpana
memperteguh ketegasan lamunan kian terlena

Pengaruh diri menimang gigih perasaan tajam
perdaya diri tak tahu malu tak merasa kejam
risau membias tak punya apa-apa merajam
segala kehendak menyapa kekuatan hunjam
menyalami segala keadaan kehormatan diri
semua senang saling memenangkan kenduri

Bahasa sendu mencumbu igauan terlalu perih
seperti ada mereka lihat dengan penuh sedih
penampilan berbeda dengan harta berlebih
dalam kesunyian merayap dentang melirih
terngiang kecamuk damai membawa bukti
janji terikat lampauan nyata penuh bakti

Kandangan, 18 Februari 2019





MEMENTANG LIRIH PERJUMPAAN LAGU TAMPAK
Karya : Akhmad Husaini

Menangkis lantunan rindu alergi risau meritmis
melupa ragam restu sentimen bergejolak dinamis
sunyi ilusi kumandang menerpa sendu gerimis
lebur sunyi mendekam sukma mendayu manis
menuang sendu aturan lumrah panjang gebalau
igau harmonis merasuk kemudahan menghalau

Senantiasa jaga segala jeritan pesona terlenakan
sederhana itu sungguh sangat menyenangkan
menghalau tangguh risalah pesan terserak pusat
mengaca pada masa silam makin merenda firasat
tirani gerimis ada jalan melangkah ritmis siasat
perihal lagu hujan berkembang sepenuh pesat
makna tak perih bangga bisa kau sangka dahsyat

Mementang lirih perjumpaan lagu tampak
terus semangat jalani hidup dengan kompak
kau bisa memilih melebihi orang lain seksama
selalu bebas menerka harapan saling bersama
kemestian hidup menggapai segala wujud irama
karena semua saling memintal ragam diri trauma

Berusaha menghindari berada ketinggian imaji
meraih lampauan diri wacana peraman janji
menghalau selalu kemungkinan peranan teruji
terkuak sentimen terbayang tirani senja tersaji
petuah bimbang mengembang ketentuan selera
himbauan leluasa peranan ego membelai gelora

Kandangan, 18 Februari 2019





MENATA APIK LAMPAUAN SEPENUH RINDU TERKENANG
Karya : Akhmad Husaini


Cengkeram waktu kesudahan hegemoni beranda
kau bisa menerima semua dengan lapang dada
mimpi terbungkam asa kehendak silam merenda
terus selalu hadir bersama dalam senang melanda
poranda diri jika mengada kesalahan selama ini
kekuatan pikir akan menoreh terpaan alami

Menata apik lampauan sepenuh rindu terkenang
daulat pandang terpukau segala penuh lantang
agar kemudahan terasa ada jalan keluar terbaik
genggam harapan menampak jejak begitu tabik
banyak kemungkinan bisa berpandangan mistik
semua hakikatnya menunggu datang giliran antik
jemari menusuk lambaian penuh pikiran semantik

Manusia menunggu giliran untuk dijemput
bangga berusaha dengan mereka merenggut
mengakar lembut ilusi penuh sangka bergelut
sekarang mereka menampak sepenuh kalut
jangan hanya mengandalkan kemauan berlalu
sewajarnya saja untuk menikmati bila perlu

Itu semua gambaran hidup tentang dunia terkini
tentang segala kemungkinan bisa nanti kau lakoni
saksi bisu masa lalu pernah bersama mereka jalani
segala kepingan masa lalu kian terbungkam tirani
melanggar ketentuan tersemai dengan penuh sapa
agar mereka memperhatikan segala bisa menimpa

Kandangan, 18 Februari 2019





TEGAS PENDAM SERAYA MENYAPA LAGU PENUH WARNA
Karya : Akhmad Husaini


Menerawang khazanah candaan hati ambigu
selagi kau bisa lakukan itu dengan baik meragu
menantang luruh ambisi berlaga hebat berlagu
berubah itu sungguh tak mengenakkan belenggu
kalau memang itu tak terbiasa dalam mengitari
hari-hari berlalu dengan ketidaknyamanan kenari

Tegas pendam seraya menyapa lagu penuh warna
kehendak menuntaskan teman diri lindap gulana
sedari tadi kau bisa lakukan itu dengan baik merona
tentu dengan pengharapan begitu tinggi pesona
tetap itu akan terus dinantikan bersama terpana
untuk dapat menghasilkan peraman janji menyisi
memangku segala arus kehendak membuktikan ilusi

Ambisi tinggi menggeliat wajar pasti kesenangan
kau datang bawa banyak ragam kewenangan
memang semua tak bisa dalam satu pandangan
pendidikan tak tinggi di batasi kehendak angan
kau bisa menemani segenap keadaan langgam
bayangan sendu tersentak bangga jelita beragam

Bergerak lebih jauh sepenuh tentu kian restu
menyapa sungguh kedudukan jangka menentu
tentang akan kumandang membilang gerutu
antara bukti dan pandangan kegiatan waktu
untuk sementara kau kian idealis menggerus
agar kejenuhan tak selalu ada menimpa terus

Kandangan, 18 Februari 2019





PERANAN LANJUT TERBUAI SEGALA ARUS MENUSUK
Karya : Akhmad Husaini


Menaut sangka pilihan intim terusir sempana
remuk redam kehendak menawarkan makna
status bijak hadapi segala masalah mencerna
menyangka pesona terusir lara hati merona
jangkauan isyarat hati terbuai pesona bakti
menyematkan jauh keinginan tampak berarti

Peranan lanjut terbuai segala arus menusuk
hawa sejuk tenang penuh damai merasuk
hilangkan perasaan gulana mengurai kecamuk
terserah saja kau mau menuding termasuk
ambil hasil pasti kamu menggugah kendali
tenteram merasuk proses kehidupan tergali
akhirnya mereka bisa hadir lengkap kembali

Susah senang hidup kita sendiri menjalani
ingin segala ada dalam waktu tentu menemani
penantian terbiasa gelombang senarai dimensi
intim merebut gejolak jejak menubir sengketa aksi
mengemban akut cumbuan kehendak bertautan
daulat sungguh keyakinan menimpa kekalutan

Kau tahu merasa susah senang dalam hidup
terbawa oleh segala ancama menampak redup
terbuai umpama pengaruh rentang mengancam
tantangan mengumbar rasa bermacam-macam
asa terbias oleh isak merasuk rajutan memeram
sepanjang itu terus memberi penuh semayam

Kandangan, 18 Februari 2019





LAGU RAPUH JIWA SALING MEMBELENGGU LARA
Karya : Akhmad Husaini


Datang tiada sayang tepat sungguh senang
jalan kemesraan penuh nyata memanjang
nafiri merindu desau memantau gelombang
terus berupaya selalu sadar memaknai siang
berbincang sebatas lalu pergi penuh drama
kapan ada waktu kau bisa kesana seksama

Lagu rapuh jiwa saling membelenggu lara
kau tahu sendiri akan keadaan itu sementara
sibak meratap tanpa sangkaan janji mendera
baik ada kemungkinan saling bersama tertera
ketenteraman diri gebalau menghimbau kentara
kemudi sangkaan waktu menatap irama bakti
selalu ada kelebihan hidup menghadapi berarti

Senantiasa cari perhatian orang lain menangkis
jejak intim sepenuh kesenangan kian romantis
andai semua bisa saling disapa dengan dinamis
perkenan waktu menemu makna bersama terkikis
berupaya untuk terus menjadi terbaik menghantar
menopang hasrat tiada penawar tirani gemetar

Menegaskan arus potensi lagu dinamis berputar
kebulatan tekad kegigihan suatu hasil bergetar
terus merasa yakin semua bisa menantang datar
semburat imajinasi tirani hentak biasa menegas
selalu itu saja kau bisa menghadapi begitu lugas
gelora bentukan segala pesona membara tegas

Kandangan, 18 Februari 2019





CELAH PANJANG MEMINANG LEMBUT PERASAAN RESAH
Karya : Akhmad Husaini


Kau bisa menorehkan sepuas ukiran karya
sekian jejak penuh makna meredam seraya
berjalan sendu mengiring melangkah upaya
lampau sejarah mengekang wujud perdaya
perkenan belenggu melebur kehendak watak
berbias naluri jengah seraya lirih tersentak

Celah panjang meminang lembut perasaan resah
berapa lama bisa bertahan kepentingan sanggah
menghabiskan banyak waktu kian menyatu betah
kagum kreativitas mereka dalam budaya tingkah
sigap meratap ketetapan ihwal ketentuan latah
menuang ego tergurat langkah perdaya merona
perkenan perangai kemampuan daulat pesona

Segenap igau celoteh impian nyata meretas
berapa banyak jalan bakal ditempuh melintas
kemana akan membentang saling merasa batas
kemungkinan selalu ada jalan terbiasa tuntas
gigih menyibak kecamuk tentu senarai hantar
keintiman lembut menegas seraya makna binar

Kalau memang sudah derap hidup memutar
redup pintal sembilu kenang rasa sebentar
cerna rindu asmara terlalu banyak mengumbar
panjang lebar pengaruh dendam merasuk nalar
dinamika pandang tampak teramat busuk
perubahan mendasar kelak detak merasuk

Kandangan, 18 Februari 2019





PENGARUH PANDANG TERBIAS SENYUMAN HAMBAR
Karya : Akhmad Husaini


Merasuk cernaan kian lirih pejaman ambisi
tirani kian lantang membilang aroma kondisi
sambungan elegi menegas lindapan potensi
terserah apa kau mau nanti menuju sensasi
derai seteru menuju ragam bermaksud tentu
kemungkinan saling merasa jelmaan gerutu

Pengaruh pandang terbias senyuman hambar
kemelut pengalaman panjang menyapa kabar
kesunyian redam penasti sembunyi pengobar
mengemban seksama paduan saling menggema
tentang keraguan segenap pijakan segala irama
memberi terka bayangan menggejala seksama
harap terkenang kekang sepenuh lantas paloma

Banyak teriakan setia pada kemelut pulang
selayaknya itu terus kau lakukan menjelang
pandang sinyal kombinasi jengah kepalang
mengurai silam menguji candaan petualang
selalu ada cerita kemajuan senantiasa patut
menikam kemajuan memenuhi makna merajut

Merias segala firasat senada kian jelas meragu
ragam potensi tumpah dalam peraman belenggu
banyak tawaran hidup semakin perlu menunggu
senarai cumbu akan terus berbuah sepenuh lugu
kesempatan emas akan terbias serta torehan cerah
bergelut segala akrab percakapan tak tentu arah

Kandangan, 18 Februari 2019





MEMBAYANG TUNTAS BEGITU REMANG KETEGUHAN BENTANG
Karya : Akhmad Husaini


Panas kian membara pusara berpacu semakin lirih
menempuh jejak keraguan haluan pasti berperi tindih
dentang waktu meremang keindahan etalase perih
mendenyut hasrat tambatan akut merajut pamrih
ketentuan dasar memendar seksama hunjam menatap
bernaung pada keresahan perjanjian memagut mantap

Membayang tuntas begitu remang keteguhan bentang
inilah janji kehidupan kita sepenuh nyata meremang
harus keluar dari masalah tanpa menyalahkan orang
denyut ambigu harapan menampak sunyi menimang
menyandar kehendak akses kesenangan meniku garang
akan datang selalu menantang kemelut berbaur sangka
klaim intim rentang sensasi otomatis berpicu jangka

Tebaran janji ego menguji arah latah membelah
kenduri arus seksama prasangka jengah berubah
tempias imajinasi remuk redam pengaruh sumpah
sandaran padu-padan terngiang gemuruh arah
bertemu dalam benak segala mengiring romantis
peranan janji tirani melecut keinginan rupa taktis

Retas kecamuk diri terpadu sendu saling tentu merindu
silsilah kuncup sandaran kehendak ambisi tinggi merdu
selalu ingin pergi jauh dari rumah searah langkah memadu
merenda kelembutan sungguh menentukan waktu beradu
peraman candu irama senantiasa hunjam sepenuh hentak
kesan manis selalu terikat perjanjian kenangan berontak

Kandangan, 17 Februari 2019





KENANGAN LEMBUT CERITA GUNDAH GERUTU MERASUK
Karya : Akhmad Husaini


Dentang seikat cumbuan sepenuh harapan potensi
wujud pengaruh dalam penantian panjang reaksi
selalu ada ragam kekurangan di batas diri menyisi
sanggup mencerna degup cerita lengang substansi
membangun dengung perasaan gamang berpantang
wacana semburat menantikan gemulai meremang

Kenangan lembut cerita gundah gerutu merasuk
belenggu mengurai terpaan cinta penuh kecamuk
ikatan jelmaan persendian gagah mengurai menusuk
akhir dari beban ketentuan memindai petuah nyata
pandangan diri menanti jejak penuh kenduri meminta
senarai kompak meneruskan cerita panjang menata

Hidup untuk terus memikat jalinan sungguh ragu
sebuah kisah panjang memindai sepanjang tunggu
menikam segala tautan mengurai cumbuan belenggu
sisa mencerai bakti menggugah senarai mendendam
senandung lagu rindu potensi menyumpah kelam
berkenan waktu menuju sembilu menguras dentam
aku datang dengan sepenuh senyuman memeram

Merenda cerita kesenangan rindu tandas sengkarut
intim lamunan memikat candaan penuh cemberut
kita harus berjuang melawan ketidakadilan tersambut
akan ada membukti penjenguk malam teduh menurut
saatnya untuk selalu menguji latah menderai seru
berbeda pandang tak nyata mengurai merdu menderu

Kandangan, 16 Februari 2019





MENGULANG KENANG BAYANGAN BERSINGGUNGAN
Karya : Akhmad Husaini


Rambang jelita membalur keinginan nyata
membayang segenap celoteh musim menyerta
deru debu langkah perjalanan sejarah sengketa
dalam semangat ketegasan cukup tinggi menata
belai kemenangan menjemput imajinasi pagi
membelai silam citra wacana mengatur elegi

Dalam kenang terhampar harap lebih maju
ketentuan ihwal ingin lebih baik lagi menuju
menata ritmis potensi rindu gemilang berjanji
terus akan ada kemampuan tinggi menderai arti
senyum rekah tentu menyumbang ketentuan diri
ukir sejarah pengaruh tabiat menderai kenduri

Mengulang kenang bayangan bersinggungan
sumbang kecamuk merajut ringkih berhalangan
sadar semampai pengaruh arus menelaah pijakan
menanam segala sudut sempurna arah ketegasan
taktis riuh romantis menjemput rindu mencanda
bahagia itu bila semua saling menyerta senda

Semangat terus jalani hari-hari berbilang
teruslah berjuang menyambut malam senang
menemu ragam restu pujaan hati bertandang
selalu manja dan pujaan menaut gemilang
terus berlari dengan sepenuh tinggi mencetus
jalan kepastian membangun pengaruh kultus

Kandangan, 16 Februari 2019





LELAKI PENDIAM MENEMBUS HUJAN
Karya : Akhmad Husaini


Mengurai jarak sepanjang pengaruh dekapan janji
ranum upaya mengurai senarai penuh cinta menguji
pindai senyum rekah tabiat merangkum pijakan sesaji
rencana meragu tikaman nafiri mengegas purnama imaji
terus berbagi kesungguhan hati dengan lenguh irama
lindap peraman irama senada penuh gerak menggema

Lelaki pendiam menembus hujan
ingin selalu mengadu meritmis beban
ragam ikhlas aturan jalani kenangan
merasuk tuntas menggebu lamunan
sentimen menjalani akulturasi membelai
mendalam keadaan makna mengurai

Datang menegur arus kian jauh sempadan
petuah seksama panjang junjung penawaran
memilih menemani gelora wacana pendaran
lerai beban untuk menguji diri menyangka
konsekuensi lamunan mengigau prasangka
larut menggayut pendaran nyata menerka

Ratapan penuh cerita panjang mendengung seteru
mempersiapkan lebih lanjut apa adanya menderu
menaklukkan segala endapan berpindai lagu seru
letupan igau harap mengejar gemulai sensasi justru
batas kelembutan imaji diri jalinan menebar nutrisi
agar kau tahu bisa semakin semangat dalam ambisi

Kandangan, 16 Februari 2019




FIRASAT NALURI MENUANG PINDAI
Karya : Akhmad Husaini


Lenguh harapan bingkai kehendak
dalam pagutan rindu terpaan jejak
pengaruh arus bertaut nada bijak
berteman himpitan tegas melintas
selera mengurai lembut cahaya bias
daya upaya mengembang tempias
pesona diri terbaring rintih tuntas
menurut segala kehendak gontai
mengiring ego sentimen cerai-berai
firasat naluri menuang pindai
dedikasi merdu meluapkan tingkah
proses pikat rasa senarai langkah
upaya jauhkan diri dari serakah

Kandangan, 3 Maret 2019





RELUNG WAKTU PENTAS TABIAT BATAS
Karya : Akhmad Husaini


Tampak sendu nyanyian rindu rayu
terus ada kehendak mendayu
dalam nalar rekah umpama layu
menanjak pengaruh hembusan bayu

Relung waktu pentas tabiat batas
akan ada banyak harap membias
kau tahu segala menampak lekas
hinggap suara tersekat meretas

Ranting waktu bingkai arus sandera
menyimak segala lirih silam selera
tumpah ruah tersentak ego mendera

Silau peraman jiwa terpindai garang
jerit harap memintal intim petualang

Kandangan, 3 Maret 2019





JALAN TERJAL MENGHIMPIT DALIH
Karya : Akhmad Husaini


Agar kau tahu segala sesuatu tak mudah untuk diraih
akan selalu ada jalan terjal menghimpit dalih
semua nyata menyerta membentang kian gigih
rekam jejak kian hidup melebur hasrat selaras
lembut ingatan berpantang jarak meneguh jelas
bila sadar terkekang waktu menoreh pijakan pantas
suara-suara gamang menggaung begitu tertata
jangan pernah kau harap selalu ada nyata di depan mata
bingkai sendu nada limpahan asmara tebaran pesta

Kandangan, 3 Maret 2019





MENGIKAT RAGAM KEMELUT RINTIH
Karya : Akhmad Husaini


Selalu ada alasan diri kumandang pengaruh lirih
malam silam pertautan mengikat ragam kemelut rintih
sepanjang itu masih bisa kau cerna dengan gigih
memantapkan segala kehendak menakar bimbang
hunjaman waktu terpikat arus menampak irama kiambang
kepercayaan sepenuh bukti menawarkan empati
selalu ada jalan kebenaran menderap mimpi berarti
tautan waktu tentu mengurai sembilu meniti
kelabu hari membingkai pesona tikaman arti

Kandangan, 3 Maret 2019




SENARAI CERITA PIAWAI PERJALANAN MENGESANKAN
Karya : Akhmad Husaini


Tampil memendar teramat penting meresah
menggapai segala keinginan renda mendesah
bentang waktu mengkebiri cerna memisah
rahasia memantapkan kesyahduan gelisah
siasat diri menenun pandang lagu bingkai
segala perangai cernaan jejak merangkai

Senarai cerita piawai perjalanan mengesankan
dalam kelembutan sendu makna tak terpisahkan
wacana mengumbar lembut usaha menata pelukan
beribu rasa menggeliatkan cernaan impian tindasan
kalau memang sudah itu kenyataan kau berdayakan
rajutan membias cahaya sepenuh gempita harapan
cerita cengkeram didapatkan menemani perjalanan

Ambisi meretas jejak penuh pikatan seraya
emban tebaran kelakuan memanfaatkannya
semesta terus berkhayal membayang semua
belenggu mencinta tatanan keraguan bersua
kalau wibawa bisa saling menebarkan sinergi
penawar jitu statis meremang deraan mimpi

Seru kebanggaan menerpa kemampuan restu
setajam pandangan ikatan kepastian menuju
ada banyak kemampuan memendar waktu
agar kau tidak penasaran lagi dengan hal itu
kau kenang aneka kerinduan mendalam tentu
bila semua terkaman kian menyatakan melaju

Kandangan, 5 Maret 2019





MENGIRING LUKA JENGAH BERLATAR KEBIRI
Karya : Akhmad Husaini


Pendam karunia statis cumbuan prosa kalimat
watak ikatan noktah menebar canda kesumat
terbang berpantang bergelimang tenang hemat
gundah lekat kemayu sapa akrab menentu hari
lirih himpitan cumbu menegas berpaduan jemari
terbang jauh tunas ikatan lirih bertitian sanubari

Mengiring luka jengah berlatar kebiri
terawang sentimen kekalutan tanda materi
merasa lebih hebat dari lain kekuranganmu
hidup terlelap kerlap-kerlip redup menemu
sempurna melengkapi jejak sejarah semu
simpati nurani merekam noktah meramu
pualam senandung gegap serta bertemu

Aku akan terus merasakan harapan menawan
gamang kelanjutan menaut indah paras rupawan
silang sengketa pemahaman kian lanjut melawan
noktah terbuai irama senada penuh jejak perawan
bergandengan tangan meratakan hubungan mantap
penggalan sendu nestapa kemungkinan meratap

Lindapan api asmara menuai kemenangan ambisi
jatuh bangun menderapkan sepenuh perhatian diri
kesepian menatap wahana perangai jitu memahami
ada beragam pekerjaan menyingkap di muka bumi
urai kisah manis sepanjang silam menyerta bersemi
mereka saling keterikatan satu sama lain membumi

Kandangan, 5 Maret 2018





PERKENAN RINDU SEPANJANG NISCAYA MEMAGUT ARTI
Karya : Akhmad Husaini


Petuah kesunyian hentak igauan jemari
gayutan lenguh tabiat musim janji menari
igauan sentimen balut bakat senja memberi
menuju kepada keabadian sama mengitari
melonjak keinginan lirih tiku beban tabiat
menghinggapkan meredam banyak hakikat

Perkenan rindu sepanjang niscaya memagut arti
lagu sendu teman sepanjang tujuan mengerti
belajar banyak dari orang sekitar terbatas
mampu merajut ritus bermakna retas
lembut kentara sambut rasa tuntas
situasi tambatan pusaka melintas
pengaruh kelembutan lantas

Taktis restu peraman kecipak sendu gerutu
kedatangan menantang jawaban sepenuh tentu
akan terus menggenggam rindu majemuk restu
melindap asmara terus pengaruh waktu sempana
perkiraan resiko menandas di depan mata sederhana
pandangan sekelumit mengurai citra negatif merona
jejak kehampaan menikam pantas memudar warna

Pualam cinta restu memindai deras mewangi
bila semua tahu akan segala kenyataan menerangi
berpikir jauh untuk masa depan gemilang pelangi
memintal kesunyian sepanjang tentu merindu cumbu
canda tawa harapan merenda restu tentu menggebu
tak akan memaksakan cerita untuk hal itu kelabu

Kandangan, 5 Maret 2019





TIKAMAN WAKTU MENDEDAH BERIBU WACANA SENARAI
Karya : Akhmad Husaini


Kau bisa memilih dengan sebaik mungkin tentu
aku ingin kau tahu tentang segala keadaan mutu
selera nalar beda dengan kenang kelainan waktu
sentimen gejolak arah meniku cumbuan dendam
mengurai keterpaduan jejak merekah pendam
memantapkan suara segenap geliat meredam

Karena semua bisa menandas haluan penuh arti
tak ingin menyulitkan kedatangan semburat bukti
sukma merajut ketentuan memihak perangai bakti
melindap padanan janji dalam genggam cukup pasti
membawa kepada suasana silam penuh kenang mesti
semburat masih mengemuruhkan takdir menuntas arti
melabuh jauh mendendam firasat lambaian jenuh penasti

Telaah sunyi malam siang tampilan gemulai haru
citra memberi menerima warna terdiri menderu
dalam diam memanggil harap menanam cemburu
mengenang bimbang gelembung dentang menyeru
berdasarkan pada kenyataan sebenarnya serta keliru
keintiman merajut ketentuan jejak meratap perlu

Tikaman waktu mendedah beribu wacana senarai
menumpah haluan menyergap igauan pesta lugas
sesuatu bakal mengabdi menakar perhatian tegas
bingkai kehidupan merentang tikuan selaras tirai
mereka datang dengan sepenuh sangka mengurai
agar hari menderukan tabiat dirasakan menderai

Kandangan, 5 Maret 2019





MENEGAS RINDU KEHENDAK MENYIMPUL ARTI
Karya : Akhmad Husaini


Selalu ada perkenan diri melambai begitu taktis
perihal senang menyatu kenduri kepuasan praktis
aturan tak harus memaksa kenyamanan diri merintis
namun harus ada segala timbal balik menuju terang
ini bukan sebatas kehendak tapi keinginan rentang
mulai merebut hati orang kian rentang berpicu senang

Menegas rindu kehendak menyimpul arti
dengan segala bentuk mudah arah mengerti
senang merenda kisah penuh bangga menanti
jalani saja semuanya dulu tuntas meramu pasti
setelah tinggi bingkai juang meremang terlewati
jadikan bangga jejak penuh santun menderap
kaitan diri menerka pijakan senandung harap

Terus berusaha kejadian dimanapun merona
sehingga kau bisa bermesraan sepenuh makna
akan masih banyak angan menindih restu kelana
terkadang harus memikirkan ketentuan pesona
tegas merasuk bayang kumandang lagu mendayu
rayakan pertautan dendang syahdu merayu

Petuah riang gurindam ilusi merasa sangka jelita
sempurna ketangguhan perintah kembali meminta
kuasa diri merajut keriuhan terjangan ambisi menata
selangkah lebih maju mencerna eja bahasa meronta
gemulai hari semakin halus dengan rangkuman dinamis
melambai prahara jengah melanda dimensi optimis

Kandangan, 5 Maret 2019





PINDAI LESTARI MENGUJI ALUNAN MENANTI
Karya : Akhmad Husaini


Mengarungi momen sempurna sepanjang jalan
semoga rencana tepat sesuai penantian pelan
membingkai lagu cinta seksama mengemban
senarai cerita manis memagut cahaya sempadan
aku ingin semua meretas membayang senang
berjalan sejauh mengiring berlari kumandang

Kita harus sabar menunggu bergiliran memadu
iba merintih kerinduan alunan sepenuh syahdu
memendam tatanan retas kelana menang padu
tujuan menjemu merintih taburan remang sendu
kelembutan kinanti memberi mendayu sanjung
merentang waktu menegaskan kesumat relung
ikatan padu penasti menuju status kilatan ujung

Pindai lestari menguji alunan menanti
datang untuk pergi lagi ambigu meniti
akulturasi merentang pagi selalu jelas pasti
aksi merentak mendayu semampai empati
sebuah kekuatan tentu bersama menikmati
rinai janji petuah gemulai seksama memindai
semu pengaruh waktu membingkai status landai

Bersusah tentu meremang purnama membara
mencerna segala cumbu landai meniku prahara
terus memperdaya gejolak diri ringkih mendera
pernah bersusah payah dalam hidup menggelora
mementas kerinduan menikam lambaian tentu
selalu menantikan kesenduan asmara merestu

Kandangan, 4 Maret 2019




SETERU KONDISI MEMENUHI HASRAT MENJULANG WAKTU
Karya : Akhmad Husaini


Langkah bidang terjaga tujuan penghalang gema
disini kau hebat akan mengarahkan penuh irama
titik ihwal kehidupan peraman canda buai aroma
penawar candaan hati meretas damai selalu dilema
takluk kemilau jingga menembus aura kehidupan
nuansa tegas lindap sebatas ini bisa kau kenalkan

Seteru kondisi memenuhi hasrat menjulang waktu
kelak kau bisa menyimpul arus lebur terkuak satu
genggaman sengketa hadir segala kedamaian gerutu
akan ada banyak mimpi kian bergelut perihal restu
peraman lantunan elegi taktis semburat menuju tentu
kau bisa akan menirai pengharapan sepenuh gaya
tujuan umpama maksud kehendak lautan seraya

Langkah pasti meremang jejak penuh bingkai
aturan tampak jengah himpitan tiada melerai
terbanyak kegunaan maksud tersaji membelai
teramat indah nyata ada saling menyerta damai
lamunan menggerus senyap malam berpindai
menoreh asmara hasrat bersua gigih merinai

Menegaskan gejolak meremang jalan syahdu
menanam ragam ketentuan ancaman merdu
semesti nalar tersemai indah tengadah beradu
proses senantiasa membumi merekah sendu
segalanya akan merenda irama bersemi terharu
melayarkan banyak kemampuan terburu-buru

Kandangan, 21 Maret 2019





MENCANDA LANGGAM SEAKAN KEINGINAN BERPINDAI ASAL
Karya : Akhmad Husaini


Mengejar laju angan memintal cita saling kerja keras
merona mimpi terbuai sesak harapan bingkai pentas
penampilan kurang memungkinkan merasuk pantas
titah kemelut kerinduan semakin mendalam batas
tentu akan banyak dijalani proses kian kelam nanti
rute pergerakan harian mesti dilewati dengan pasti

Mencanda langgam seakan keinginan berpindai asal
realita menyerta gegas waktu menumpu canda semisal
tergugah terurai bermateri selera kuncup seteru pasal
semua sungguh nyata di depan mata kian mengganjal
banyak rasa menuang langkah penuh cinta menyesal
perangai ego kemelut tumbuh membaur sangka pintal
menghadapi hari-hari sepenuh senang bangga sangkal

Dengan pembicaraan dan pengaruh pantang idaman
tak bisa budaya mementang setiap pergi alur berteman
terbuai irama sendu menumpu lagu syahdu terkaman
menambat jalan kemilau jejak peraman jingga halaman
agar semua tak berakhir dengan sia-sia tentu menyatu
pendaran tuntas senang kau akan tahu dengan semua itu

Senarai sendu tentu ragam kelanjutan restu
kalau kau tahu akan segala menumpas tentu
terus terang dalam jelma ketentuan ada perlu
menambat diri kehendak naluri tegas memadu
ihwal segala semua merajut suara meretas tabu
padahal bisa menata diri lebih baik menunggu

Kandangan, 21 Maret 2019





KETETAPAN WAKTU MENJURUS PADUAN SIRNA HARI
Karya : Akhmad Husaini


Apapun itu bisa kau merasakan sepenuh tegas
pantang mundur dari arus kendali tentu lugas
pamor menganggap pantang melaju hasil gegas
tak selalu tanggap dengan harapan orang lain
merajut ambisi segala ketentuan tak kenal pasti
melambung jengah perjalanan sepenuh naluri

Ketetapan waktu menjurus paduan sirna hari
jatuh bangun mengejar aroma seksama kebiri
seimbang malam tak berdaya penuh kenduri
tak sabar lagi melakukan itu agar lantas berseri
selama mimpi itu terus berserah tentu mencari
semua dikerjakan dalam menuai hasil mengitari
igau meratap senada arah potensi iring berperi

Menyerta ego diri kecamuk belenggu beribu dendam
melelahkan pesona dengan begitu nyaman meredam
testimoni kerinduan menumpuk jejak menyatu kelam
humbalang tinggi naluri cerna sembilu menuju malam
optimis derai menerpa semua dengan sepenuh silam
karena semua rata akan kau rasakan dengan pualam

Tirani kerinduan menyatu ambisi menikam aksi
sajak melankolis menikam asmara arus kondisi
ada saatnya sepenuh mengurai harga diri serasi
jalani semua dengan minimal seperti biasa saksi
bayangan menarik lintas di depan mata menyisi
kau senang riang kian sepenuh pantang ambisi

Kandangan, 19 Maret 2019





STATUS KELU PERIHAL JEMARI PERANGAI MENUNJANG
Karya : Akhmad Husaini


Seberapa jauhkah perjalanan hidup elegi berperi
terbingkai segenap kemungkinan jauh ikatan diri
menuntaskan ragam jemu bekal hentakan jemari
kau bisa senang dengan semua itu warna mencari
perkenan kehendak pagutan arah buntu memberi
gapai ketentuan hasrat tinggi lewati onak dan duri

Status kelu perihal jemari perangai menunjang
memenuhi bawa segala senang teramat riang
meninjau perangai kesatuan begitu tampang
hasrat cumbuan pikat menggeliat lantang
menunjang perkenan peram peluang
menasfir berpicu bersiasat tunjang
hentak senandung rasa jenjang

Warna nyata kegundahan berlagu menjulang desir
menegaskan bayang kehidupan terbentang pesisir
memukau sukma kehendak penuh bimbang terusir
candaan senarai dendam menegas lambang menyitir
mereka bisa mengetahui banyak tentang kagum getir
menuangkan sendu langkah ketangguhan khawatir

Kau tahu akan segala naluri retas lahir menampak nyata
menakarkan penjuru laju ambigu suasana sekitar menata
segala kemungkinan menyadarkan sepenuh bukti meminta
hadir sepenuh harapan tabiat sepenuh rekah menanti rata
ego membingkai aturan gejala kehendak nyata menyerta
beri jarak cukup jauh berada saling seksama menggurita

Kandangan, 18 Maret 2019





MERENDA SENJA MENGEJA JEJAK PURNAMA TERTATIH
Karya : Akhmad Husaini


Jalan kesepahaman kian menirai tabik dentang
menikam kesenduan jejak pengaruh lantang
kau harus tahu menyertakan apoligi petang
gunung dan pantai bisa teduhkan merentang
semburat ketuntasan pendar hentakan tarian
sungguh jalankan segala rutinitas keseharian

Merenda senja mengeja jejak purnama tertatih
pengaruh merenda keabadian hati kian merintih
geliat semesta menakar penasti sepanjang hari lirih
menggerakkan cumbuan ikhtiar menegas tandas perih
perangai jiwa mementangkan nyanyian sukma menagih
melambaikan kelembutan kemenangan bertaut jingga gigih
tabiat merisaukan keterpurukan dengan segala cerita menagih

Berapa lama kau bisa bertahan dengan sepenuh tentu
bertaut keintiman diri jejak naluri pasrah sangka restu
pergi jauh menopang perasaan kegamangan menyatu
jejak silam tertatih merintih semenjak lirih menggerutu
dendam jiwa menderaikan penuh perasaan takjub waktu
lambaian reranting memukau tak akan terlupakan begitu jitu

Selalu ingin berbenah tentang ketetapan gelimang
deru perjuangan pijakan panjang berkenan gamang
keterbatasan segala meneriapkan percandaan remang
dedikasi rindu asmara sepenuh tabiat gontai menerpa
jalan menggerus sepenuh kumandang menggeliat lupa
perubahan nyata menampakkan mata saling menyapa

Kandangan, 18 Maret 2019





DEKAP WAKTU SELERA PANDANGAN SEMAKIN STATIS
Karya : Akhmad Husaini


Penawar tabiat jejak sengketa semakin terpana
jalan ketetapan penawar haru sepenuh makna
nalar merajut ketentuan jelmaan memijak cerna
cahaya keintiman ketentuan ihwal statis sempana
selalu ada hal baru akan dilakukan sepanjang rona
gegap gempita berjalan hidup mesti dilewati terlena

Tenteram risalah ragu hikayat sendu belenggu
tak kenal akan waktu mengiyakan saja meragu
senantiasa bertenang kembali semula berlagu
tak tahu akan disampaikan segala menunggu
risau melabuh kegundahan menyapa penasti
untuk menguraikan nestapa merasuk berbakti
kalau kau ingin tahu segala tabiat menirai arti

Dekap waktu selera pandangan semakin statis
banyak waktu koridor pijak menghimpit taktis
amsal terperinci waktu terbatas senada kritis
melihat tabiat akal dengan bergejolak romantis
perkenan nafsu angkara kesesuaian melindap
mengurai jelita lamunan canda menderai harap

Ingin menyesuaikan keadaan sepenuh rindu
gelayut pagi kelebihan dimiliki terurai sendu
sampai pengaruh statis meramu intim beradu
tatap pandang kemesraan penuh dengan merdu
tak ada tersangkut paut saling rintang menggebu
giat berwasiat ketetapan senandung penuh kalbu

Kandangan, 18 Maret 2019





BERBILANG NALAR KEKHAWATIRAN MENGHUNJAM
Karya : Akhmad Husaini


Pantas merasakan silam menunjang kerling ambisi
memaknai diri tercerai situasi lahir menatap kondisi
memantapkan masa depan terancang sepenuh ilusi
remang malam menanggap cahaya penuh terlampaui
anggapan petuah seksama mematut perasaan menepi
dalam jerat waktu mengais mewarnai piawai berperi

Berbilang nalar kekhawatiran menghunjam
ragam sangkaan lirih berbalut rona terpejam
status senang semakin kembara idaman retas
searah waktu berlalu menikam ragu menuntas
bisa meraih mimpi dengan sepenuh arti batas
sadar atas segala kekurangan adat mementas
bisa merasa segala harapan menyerta lantas

Buaian langgam irama pantang jarak gemuruh
nyanyian manis selera perkenan waktu meluruh
tersusun warna menunggu peraman kenduri jenuh
selalu kesungguhan membingkai hari-hari remang
kiambang santai meneguh restu ingatan panjang
melabuh watak siasat perangai jelita berdendang

Sukma terseret arus jengah pendam takjub tangguh
terlelap mimpi menautkan rentak kebenaran pengaruh
menyeimbangkan keinginan mencernakan arti sungguh
berontak menata hari ingatan silam tergenggam patuh
mengambil pengalaman silam begitu hasil memuaskan
sebuah kenangan teramat indah sangat mengesankan

Kandangan, 18 Maret 2019





MENAMPAK SETERU LINANGAN MEREMANG LURUH
Karya : Akhmad Husaini


Tangguh mengiris rindu nyanyian seteru menguat
menempuh jarak sepanjang kian menunjang hasrat
petuah lagu ambigu menjejak merintih gemulai tabiat
agar senantiasa bisa mengambil banyak hikmah erat
mengeluh kisah keseharian mencibir instuisi merdu
selalu ada hal baru mengejar beragam tingkah sendu

Menampak seteru linangan meremang luruh
memikat kiambang tegas purnama gemuruh
kualitas ditentukan mampu terbaik separuh
rantai panjang meniku cumbu suara tengadah
banyak menanggungkan kehidupan gundah
pengharapan baru sepenuh kepastian indah
jelmaan janji lagu-lagu memantapkan faedah

Hanya untuk membuai keyakinan diri semburat pagi
tak usah ragu dengan itu nanti saling membias terbagi
tentu akan mengarah kepada keinginan lebih baik lagi
belajar banyak dengan keadaan masa lalu penuh elegi
kau tahu akan segala menimpa irama penuh apoligi
saling memantapkan berada pindai canda merentak
jenggala memeram candaan seteru menimpa watak

Tangguh merinai suasana tabik menukas seksama melaju
bentang lingkup aturan senantiasa membuai tentu menuju
tabiat menyanyikan kerinduan sendu kembara jelita maju
pertemanan sunyi merindukan warna semakin tentu setuju
berdentang waktu menata arus kultus menambatkan kalbu
tingkah ragu semenjak lahir perangai menandaskan cumbu

Kandangan, 18 Maret 2019





SEPATUT ASA KERINDUAN TERUS MEMENDAM KUASA
Karya : Akhmad Husaini


Jalani saja semua dengan sepenuh normal menderas
hujan masih bertahan di malam dingin sepenuh pias
aturan memikat kejengahan waktu menaksir pantas
menanam segala perkenan berganti mewarna tuntas
cernaan hari membingkai retas kekuatan sempana
hangat rasa menasbih kerinduan menanam warna

Sepatut asa kerinduan terus memendam kuasa
semua perlu waktu dan proses dilewati biasa
kau bisa senang mereka tumbuh besar merasa
kegetiran amsal iring menantang rindu berbisa
segala kemudahan bisa kau tampilkan menanti
agar tak ada merasa diri selimut saling tersakiti
tegas mendalam aturan sangkaan penuh penasti

Menuang hujan dalam ranah gelimang sederhana
pualam senja menata perihal jejak remang terpana
tetap berada di batas senantiasa memaksa terlena
terkenang waktu mengarus penampakan wacana
gerus terbatas perjalanan sepenuh jangkau makna
sangkaan merenda damai dengan kepastian kelana

Sepanjang perjalanan malam penuh kenang
kau bisa meraih segalanya dengan berjuang
menggugah perjalanan sehati catatan panjang
meneruskan keperluan meneguh uraian terang
jangan tergoda nikmat dunia batas sementara
hanya sebentar tak pernah memuaskan kentara

Kandangan, 8 Maret 2019





DAULAT RINDU MENAKAR KEHAMPAAN SEPENUH WARNA
Karya : Akhmad Husaini


Tuntas merambatkan jejak meniku sempana pintas
sampai kapan kau mampu bertahan dengan retas
hadirkan siasat diri meneguh gempita terka lintas
titah bingkai hening menerawang tumpuan terbatas
kembara segala lamunan cadas tersekat menuntas
belenggu kemestian tercurah segenap risau lantas

Daulat rindu menakar kehampaan sepenuh warna
senarai hentak meneruskan percumbuan merona
menata sandaran keprihatinan bergolak sempana
tertanam bayang masa depan merasakan terlena
ingin segala mengatur keintiman perangai gulana
gejolak menangkis harapan menyadarkan cerna

Menawarkan kehendak seteru menyeru iklim logika
merangkaikan haru dinamis sepenuh kerinduan suka
jangan hinggapkan perkenan sendiri tersedu sangka
menikam riasan mimpi bergelut ketentuan menerka
bisa menerangkan sejauh ingin kemana saja mereka
sepanjang itu masih bisa berkenan lelap seketika

Dulu pernah menjalani ragam keinginan lantang
kau tulus melukiskan bayang harapan berwenang
kalau semua bisa gegas piawai ketetapan bintang
percumbuan malam melintang keteguhan rentang
terus tersenyum membawa arti serta menimbang
saling percaya diri menegaskan dera gelombang

Kandangan, 8 Maret 2019





LANGGAM CAHAYA BERDERAI LEMBUT MENANTI SENADA
Karya : Akhmad Husaini


Impian tegas memanen sungguh canda sengsara
kilau kenangan terlena batas sentimen mendera
semburat pagi meraih bayangan menyerta ceria
mengurai waktu sudut pandangan begitu statis
memenuhi setiap harapan derap langkah mistis
sejauh upaya bisa kau memungkinkan gerimis

Langgam cahaya menderai lembut menanti senada
kemana menuju jalan sepenuh keraguan pertanda
arah jalan perjanjian seteru sudi menunggu canda
kau harus puas dengan yakin perubahan itu tiada
sepanjang pencapaian masih tetap kekurangan ada
jangan pernah gontai jalani terjang hidup merenda

Bentangan seksama rancangan cukup intim menyatu
senantiasa senang tegaskan cumbuan penuh tentu
mereka suka pergi dendam mewarna pesta itu
dalam tanya besar menuju senja membantu
sesuatu membuat senang bahagia meminta
meretas senang satuan kemelut menata

Tegas harapan memunculkan permukaan hanyut
firasat rindu menegas kembara menukas gelayut
gegas waktu menyemburatkan aroma tabiat susut
sementara jangkau dengan mudah niscaya menaut
terang menenangkan kenangan masa lalu bergelut
akhir manis menghadirkan sapaan menjejak irama
panorama indah kelihatan menampakkan seksama

Kandangan, 8 Maret 2019





HIKAYAT LEKAT GEMPITA WAKTU BERPANTANG TABIAT
Karya : Akhmad Husaini


Sungguh itu akan membuat rasa kebahagiaan sejenak
tatkala arah menemukan tuju sudah merasuk benak
pantang bingkai kerinduan dalam keniscayaan pasti
menentu kepada segala kesenangan sepenuh bias arti
bawa ragam kenyamanan menghinggap malam sejati
perlu banyak kebanggaan membendung haru penasti

Kemelut berpendaran seteru prahara menebar kelabu
dalam igauan mimpi merona tahta bersemi menggebu
mereka terus usaha untuk terhindar masa depan tabu
menuntas kualitas lebih baik dari sekarang menyerbu
tajam ingatan mengabdi ragam sambil suara nyaring
semua itu tak usah kau ragu lagi saling nyata beriring
kalau semua terkonsep dengan baik sewajar terjaring

Memindai tujuan laksana lagu merindukan sembilu
kita akan terus terbang tinggi ke angkasa kian lalu
selalu ada hal penting akan mudah dituliskan perlu
dinding ratapan masa silam menatap setajam pilu
melintasi segala kebenaran semakin gerus hunjam
makna hati terserak waktu menembus batas tajam

Hikayat lekat gempita waktu berpantang tabiat
ajak aku dalam kesenangan begitu pasti hakikat
memaknai cerita sadar kerendahan derai terikat
gerus tautan mimpi terkesan terpindai menyekat
kau merasakan semangat seperti dulu lagi adanya
kekuatan mendendam membaurkan arus perdaya

Kandangan, 8 Maret 2019





SETERU KONDISI MEMENUHI HASRAT MENJULANG WAKTU
Karya : Akhmad Husaini


Langkah bidang terjaga tujuan penghalang gema
disini kau hebat akan mengarahkan penuh irama
titik ihwal kehidupan peraman canda buai aroma
penawar candaan hati meretas damai selalu dilema
takluk kemilau jingga menembus aura kehidupan
nuansa tegas lindap sebatas ini bisa kau kenalkan

Seteru kondisi memenuhi hasrat menjulang waktu
kelak kau bisa menyimpul arus lebur terkuak satu
genggaman sengketa hadir segala kedamaian gerutu
akan ada banyak mimpi kian bergelut perihal restu
peraman lantunan elegi taktis semburat menuju tentu
kau bisa akan menirai pengharapan sepenuh gaya
tujuan umpama maksud kehendak lautan seraya

Langkah pasti meremang jejak penuh bingkai
aturan tampak jengah himpitan tiada melerai
terbanyak kegunaan maksud tersaji membelai
teramat indah nyata ada saling menyerta damai
lamunan menggerus senyap malam berpindai
menoreh asmara hasrat bersua gigih merinai

Menegaskan gejolak meremang jalan syahdu
menanam ragam ketentuan ancaman merdu
semesti nalar tersemai indah tengadah beradu
proses senantiasa membumi merekah sendu
segalanya akan merenda irama bersemi terharu
melayarkan banyak kemampuan terburu-buru

Kandangan, 21 Maret 2019