Sabtu, 02 Maret 2019
Kumpulan Puisi Rasyied Rieza - PERHENTIAN HIDUP
PERHENTIAN HIDUP
Akan tiba
Masa yang tak cukup bilangan
Senja berlabur malam
Malam pun berlabur pagi
Hela nafasku insyafkan diri
Hidup tak lebih 1000 bulan
Congkak ku dungak keatas
Tundukku kurang berisi
Usia usang dimakan hari
Tak berujung makna tika ini
Sibuk menoleh isi bumi
Hanya semata puaskan diri
Rabbi hina nya pahaman ini
Syukur rabb
Karpet suci ini
Kurebahkan segala kesombongan diri
Masjid Bandaraya
Kota kinabalu sabah
01-03-2019
Rasyid Riza
Dilema Antara Nilai dan Sebuah Harapan KepemimpinanKu
Pagiku bergegas
Tika pancaran sinar matahari perlahan naik di waktu dhuha
Semua tentang Rakyat
Semua tentang Rakyat
Semua tentang Rakyat
Yaaaa ku sapu dada kutau
Dipundakku ada nilai dan harapan yang akan kutunai
Beri aku warna
Beri aku ruang
Lorong itu masih banyak yang ingin kulalui
Tika ingin kugapai
Galah panjangku pun mulai patah
Aku menggerutu
Aku tersenyum
Inilah cabaran kepemimpinanku
Cukup doa dari rakyatku
Kutunai janji atas ilmu dan kedisiplinanku
Karya
Rasyid riza
Kota Kinabalu
Sabah Malaysia
28-02-2019
“Rindu”
Rindu itu berat dan sangat melelahkan
Ya Tika hati tergadai rasa
Kelopak mata pun berbinar
Ku seru malam dibawah sunyinya rembulan
Ku renung
Khilafku banyak
Sayangku kurang
Cintaku kurang
Tak pantas bagiku memaksakan
Ya cinta itu tak mensyaratkan
Rabbi ku sadari
Esok jalan masih terus dilalui
Karya
Rasyid Riza
Kg likas
Sabah Malaysia
28-02-2019
Administrasi Diri
DiNegeri Orang
Berlaku adillah pada diri
Tika itu menjadi tugasan
Jangan kau persoal
Ini tentang kesepekatan
Hak bercampur tanggung jawab
Mesti ditunaikan
Pahit
Senang
Ah sudahla
Ini Negara Orang
Ya agar tak berbentur
Adab resam dan peraturan
Ini Negara orang
Berlaku adillah
Melihat
Mendengar
Dan ikut semua arahan
Demikian tak mempersulitmu dalam kewajiban
Syukurku
Ilmu dan pengalaman
Berbungkus rapi untukku
Karya Rasyid Riza
27-02-2019
Jabatan Imigrasi
Kota Kinabalu
Sabah
Nyanyian Daun Kelapa
Di musim Kemarau
Pagi ini cerah
Panas
Hangat
Alhamdulillah musim kemarau pun tiba
Hanya tiupan angin bernada
Antara satu pohon kepohon dedaunan nan lain di sekitarnya
Ia tak kokoh berdiri lagi
Sebab akar nya kering kerontang
Pohon dan dedaunan disekitarnya pun demikian adanya
Ia bernada laksana penuh harapan
Kepada jiwa yang memiliki akal
Dunia menyibukkan
Hingga pungkiri tugas ehsan
Akhirnya Nyanyian itu sangat menyeramkan
Tika angin menggegarmu kencang
Jiwa berakal pun hanya bisa berdiam
Tanpa perbaiki dan muhasabah diri
Sontakku menggerutu
Apa silap dan kurang
Sebegitu adilkah aku
Kepada semua makhluk Tuhan
Nyanyian Daun Kelapa
Membawa Pesan
Karya
Rasyid Riza
27-02-2019
Kota Kinabalu Sabah
Tiga Tahun Berlalu
Musim kian berganti
Alam pun ikut mewarnai
Ada demi kehidupan
Mikian pula Ada demi golongan
Bukan anasir kualitas yang menjadi pilihan
Tak lebih baik orang yang berani bertahan
Tutup telinga focus didepan
Tak Lebih hanya untuk perut sejengkal
Nalar ku berubah
Sebab ku sadari
Aku bukan bagian dari solusi masalah
Toh kenapa pula aku ingin menjadi bagian masalah
Harapku
Pandailah mewarnai
Dan bertahan jangan pernah di warnai
Rasyid Riza
26-02-2019
Kota Kinabalu
Harapan Pendiri Bangsa
Bangsa ini sepakat NKRI Harga mati
Agar terhindar tawar menawar lagi
Jelas bermuara NKRI tekad Bangsa
Tugas mutlak untuk pelihara keutuhannya
Jika NKRI acuan kesadaran Bangsa
Akan terbuang rasa keraguan didalamnya
Apatah lagi NKRI setia pada Kekuatan
Mestilah kita tangguh hadapi ancaman
Bilamana NKRI Goyah sudah
Dikhawatirkan Infiltrasi Asing akan mudah
Butuh NKRI Beribawa dan Kuat
Ideologi Pancasila sebagai perekat
Kurang bangga dengan NKRI
Patutlah diragukan Integritas Diri
Jayalah Ibu Pertiwi
GURINDAM
Rasyid Riza
Kg Likas
Kota Kinabalu Sabah Malaysia
04-03-2019
Daun dan Ranting
Musim ini berganti
Tika kemarau sejengkal dari bumi
Panas ini krontang
Dan dedaunan berselerakkan
Menjulang tegar diterpa angin panas dan hujan
Diakarmu berserakan dedaun kering yang tak cukup masa bilangan.
Ranting yang satu Coba bertahan
Lahirkan dedaunan hijau mewarnai bumi yang kerontang
Bumi ini sangat panas
Tugas mu indah wahai dahan dan ranting di pepohonan
Kau beri jalan bagi yang berguguran,kau lahirkan yang baru demi mewarnai bumi dan alam
Tegar mu bak sosok panutan
Yang sampaikan pesan
“Ini hidup ada masa dilahirkan dan sampai pada masa kematian”
“Ini hidup ada masa memberi dan ada masa menerima”
Teranglah bumi indahlah alam
Rasyid riza
04-03-2019
Kota Kinabalu
Sabah Malaysia
Tugas dari CK
Anda adalah yang terbaik
Andai yang kau oret itu kalimat
Mlknhgqwerhsgytisbsbdkabsk
Kuyakin itu kalimat terbaik darimu
Kau bungkus dengan segala kemampuanmu
Dan
Andai kalimat itu
"Anda Luar Biasa"
Itu buah kemampuanmu
Dan
Anda adalah yang terbaik
Kota Kinabalu Sabah Malaysia
Rasyid Riza
04032019
Muhammad Jayadi
4 Maret pukul 18.12
USIA MANUSIA
Karya : Muhammad Jayadi
Daun-daun berjatuhan
Usia kita di makan sang waktu
Ada yang lebih dulu meninggalkan
Kita yang hidup hanya menunggu giliran
Ada yang perlu kita tuntaskan
Adalah melaksanakan sebenar amanah di jalan Tuhan.
Halong
2019
Ikhtiar
Bismillah bermula niat
Ku awali dengan perbuatan
Bermodal iman
Harap hasil membanggakan
Kubungkus Doa
Agar jiwa tak jumawa
Perlahan kukaji ilmu
Sumber rezeki pasti menunggu
Hidup mesti diteruskan
Semangat dikedepankan
Layaknya perjuangan
Bagian azam insan beriman
Wahai hati
Berdamailah
Rezeki Allah akan Berkahi
Kota Kinabalu.Sabah
Rasyid Riza
19-03-2019
Ungkapan Dukaku diNegeri di bawah Bayu
Buat Tuan Guru Ustadz H Abdul Samad Lc Ma
Ia penuhi janjinya buat omak yang di cintainya
Menjadi Imam terakhir bagi Omaknya
Berlinang air matanya
Tersobek luka hatinya
Ia hanya mampu mendoakan
Tika jasad Omak dipembaringan
Segala tentang Omak
Melahirkan banyak pelajaran
Segala tentang Omak
Mengajarkan kesederhanaan
Segala tentang Omak
Tak pernah membebani kehidupan
Segala tentang Omak
Bak mutiara dalam lautan
Kini ribuan tangan berdoa
Bermunajaat dan bersaksi kepada Allah
Semoga Omak ditempatkan di taman syurga bersama Baginda Nabi Sahabat dan Keluarganya.
Kini anak mu menjadi Orang tua dan Rujukan Bangsa
Izin kan kami Wak
Mendoakan mu atas perjuangan mu
Melahirkan dan mendidik Guru dan orang Tua kami Al Ustadz H Abdul Samad Lc Ma
Semoga setiap Ruas Ilmu menjadi pemberat timbangan mu di syurga menghadap Allah Taala
Dan Doa kami pula
Semoga Allah memberi kekuatan kesehatan
Buat Tuan Guru kami
Untuk terus abdikan diri buat Agama dan Bangsa ini
Kota Kinabalu.Sabah
19 Maret 2019
Rasyid Riza
Ranggah sipohon Rukam
Masam mengkolat sibuah rukam
Teraso podar dibatang leher
Potang hari
rukam diambik dibawa balek
Dicuci dan segera ditenteng
Makna teraso jalani hidup
Nan masam beralih manis
Nan manis beralih masam
Tak salah lahir dari rahim kemiskinan
Sebab hidup bukan tentang keberuntungan
Ikhlas jadi acuan
Berkah jadi amalan
Ponting basaingatan
Silap salah di perbaiki
Lobih di syukuri
Kurang pun disyukuri
Pohon di pinta
Allah ridhoi
Rasyid riza
Puisi daerah
Tanjungbalai, 23 Januari 2019
Darahnya Para SYUHADA
15 March 2019 New Zealend
Dentuman suara senjata apimu pun berhasil
Berhasil bersarang didada para Syuhada
Tika mereka tunaikan tugas ke hambaanya Kepada Sang khaliknya
Kemanusiaanmu terkikis
Moralmu cederai adab resam dunia
Kau pertontonkan Luka banyak orang
Dengan bangga simbol Mu kau perlihatkan
Aku tidak takut ancamanmu
Aku hanya takut kepada Sang khalikku
Tika ku diam atas Luka ini
Dunia perlahan membisu
Keyakinanku menjadi sasaran ketidaksukaan mereka para pembenci untuk merasakan jeritan Luka ini
Darah Syuhada
Ku yakin
Tabal Yang allah beri buat kalian
Lebih mulia
Al fatiha
Rasyid Riza
Kuala lumpur,15 March 2019
#pray4newzealend
GOJOL Pahlawan Ibukota
Pagi begitu cerah
Alam kembali tersenyum
Ada raut kosong
Ada raut muram
Ada raut pasrah
Ada raut bahagia
Raut raut itu penuh harapan
Mereka melaju mengejar altar kebahagiaan
Kadang terluka hati nyawa mereka menjadi taruhan
Tegar mereka diatas normal
Ikhlas mereka jauh mulia
Mereka hanya bermimpi
Tak lebih untuk siang dan malam
Ibukota sejuta pesan
Negera bertuah tak seindah harapan
Namun hidup perlu di teruskan
Ibukota
Anak kandungmu berjuang
Rasyid riza
Jakarta, 11-03-2019
Cyle hotel
IDEALNYA PEMIMPIN
HARAPAN RAKYAT
Laksana Datar Bagai Lantai Papan,Licin Bagai Dinding Cermin
Kerjanya Diam diam Kucing,Diam Menerkam
Rujukannya Ulama
Kepentingan Rakyat
Icon perjuangannya
Matlamat azam niat diperbaikinya
Mendengar modal utama
Bersandar kepada Taqdir
Semua usaha maksimal di perbuat
Kekuatan Allah dikedepankan
Itu akhir dari perjuangan
Rasyid Riza
Kota Kinabalu,Sabah
23–03-2019
INGATAN 5 TAHUN SILAM
Terkuras harapan
Bak buih di lautan
Terhempas ke tengah berlalu ketepi
Tongkat dipegang,Latahpun datang
Besar hendak melanda,panjang hendak menindih
-
Hilang hala dan tujuan
Sebab
Biduk satu nakhoda dua
Dermaga suram dan buram
Altar bertabur si bunga rampai
-
Cukuplah
Bukan Budak budak memakan pisang
Nan lalu jadi INGATAN
Nan silaf diperbaiki
-
Damailah Negeri
Siapapun Jadi Raja,Tanganku keDahi juga
Rasyid Riza
Kota Kinabalu Sabah
20-03-2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar