MEMBUNUH RINDU
Semalam aku telah membunuh rindu
Kutikam dengan pisau tajam
Yang kutempa di atas bara api cemburu
Kuasah dengan batu kesetiaan
Ujungnya koyak terajam nestapa
Kuseret keluar dari hati
Kubungkus kain kafan berhias luka
Kukubur dibawah batu nisan dendam membara
Bertabur bunga lara aroma kamboja
Matilah kau rindu
Aku tak akan tersedu
Cukup sudah kau dustai rasaku
Dengan racun asmara yang kau hembuskan setiap waktu
Kuharap esuk rindu tak lagi mengetuk pintu hati
Karna rinduku telah mati
Bersama janji yang selalu kau ingkari
Gk, 20190228
(Genoveva Manohara)
KERINGAT TERAKHIR
Nak ....
Ini keringat terakhir
Yang bisa kususukan padamu
Tubuh kerontang jiwa meranggas
Air matapun tuntas terbakar pilu
Nak ....
Ini sisa tenaga terakhir
Yang mampu kusuapkan padamu
Esuk atau lusa apakah aku masih sanggup berdiri
Kaki mulai goyah jariku lemah
Digerogoti usia terkikis derita
Nak ....
Segeralah dewasa dan perkasalah
Genggamlah bola dunia dengan jarimu
Berlarilah mengikuti perputaran waktu
Kalahkan semua nafsu dengan imanmu
Nak ....
Kuatkanlah dirimu
Karna hidup tidaklah mudah
Perjuangan tidak ramah
Tapi percayalah
Tuhan selalu menuntun setiap langkahmu
Memberkati hidupmu
Gk, 20190223
(Genoveva Manohara)
KATA
Aku mengigil di antara ribuan kata
Puisi sunyi
Aku tersesat di barisan kata katamu
Yang selalu kueja
Penuh makna
Kutelan setiap kata
Seperti mauku
Seperti inginku
Akhirnya
Aku terluka oleh rasa
Yang kucipta sendiri
Hatiku sebatangkara
Gk, 20190219
(Genoveva Manohara)
KUSUT JIWA
Raga ini semakin rapuh dikoyak luka
Tak mampu berdiri tegak menyangga dera nestapa
Selaksa peristiwa terpasung di jiwa
Dengan gemetar kulabuhkan seluruh asa
Pada pelabuhan tua penuh nista
Lebam hati kucuci di danau air mata
Pada kubang lumpur dosa
Kusut jiwa kutimang
Kulipur dengan tembang gamang rindu terlarang
Tuhan ....
Lolongku di tengah badai derita mengoyak dada
Aku lelah
Aku menyerah
KL, 20190302
(Genoveva Manohara)
RACUN ASMARA
Genderang sunyi ku tabuh
Bertalu talu dalam kehampaan
Rindu pada kidung asmaradana
Yang mengalun mengiring tarian luka
Dalam rampak gerak hati
Bersama debar di dada
Aku terjebak di lingkar mimpi
Pendar pesonamu meracuni jiwa
Penuh harap kutunggu tetes madu
Tapi racun berbisa kutelan setiap waktu
Aku mati perlahan oleh racun asmara
Yang kau tebar di sepanjang jalanku
KL, 20190303
(Genoveva Manohara)
PULANG KE PANGKUAN BUNDA
Ketika angin sakal ribut bertiup
Kugumuli rindu dalam lautan gaduh
Cintaku terhempas pada karang keangkuhan
Menepi dari pusaran mimpi
Buih buih asmara tercecer di dermaga rapuh
Kupunguti lara dengan derai air mata
Tubuhku menggigil berselimut luka
Susah payah aku merangkak
Pulang ke pangkuan Bunda
Gk, 20190307 / Nyepi
(Genoveva Manohara)
DITIKAM RINDU
Matahari telah jauh dari ufuk timur
Sinarnya tak mampu menembus pekatnya mendung
Daun daun jati bergesekan ditiup angin
Ada sedikit gerimis yang mulai jatuh satu persatu
Tapi hujan badai melanda hati
Merobohkan ketegaran diri
Aku terkapar ditikam rindu
Mengoyak hati
Luka lama berdarah kembali
Gk, 20190306
(Genoveva Manohara)
PALACE OF THE GOLDEN HORSES
Aku termenung di sudut megahnya
Menepi dari hingar pesta
Sembunyi dari gemerlap cahaya
Bias hati bertanya
Masihkah rindumu untukku
Dan kisahmu tentangku
Kekasih ....
Di sini di hati ini
Selalu ada kisah indah tentangmu
KL, 20190304
(Genoveva Manohara)
RATU
Aku ratu yang tersesat di istana hatimu
Penuh batu batu ambigu
Juga lebam biru luka masa lalu
Aku ratu bergaun sutera ungu
Tercabik luka merah saga
Bertopeng bahagia berkasut nestapa
Aku ratu yang tak pernah duduk di singgahsanamu
Tirani memahkotai
Ketakberdayaan minangku abadi
Gk, 20190313
(Genoveva Manohara)
AKU MASIH DI SINI
Pagiku dingin dan beku
Sedingin cintamu padaku
Sebeku rinduku untukmu
Aku masih di sini
Menggigil dan rapuh
Serapuh inginku untuk bersamamu
Aku tetap di sini
Menunggu dalam badai hati
Mengitari jejak jejak biru
Jejak kisah tentang kau dan aku
Gk, 20190311
(Genoveva Manohara)
RINDU PULANG
Di puncak bukit rindu resahku tertambat
Padamu yang kusebut Ibu
Tak banyak yang kumau
Hanya ingin lelap di pangkuanmu
Setelah lelah jalanku
Ibu . . . .
Aku rindu pulang
Aku kangen bau tubuhmu yang selalu lenakan tidurku
Aku ingin berada dalam hangat pelukmu
Teduh kasihmu
Gk, 20190310
(Genoveva Manohara)
KUBIARKAN
Kubiarkan rinduku disapu angin
Bergelora dalam dekap badai
Tangisku terhampar di pantai pasir putih
Isaknya lirih selirih lagu ombak memecah karang
Kubiarkan cintaku ditelan ombak
Karam di dasar laut selatan
Dalam taburan kembang dan harum dupa
Lenyap di palung duka nestapa
Kubiarkan asmaraku larut dalam biru lautan
Berenang bersama ikan-ikan karang
Kekasih, bila rindumu tak tertahan
Menyelamlah dan lihatlah
Ada aku di antara terumbu karang
Gk, 20190323
(Genoveva Manohara)
JEJAK-JEJAK BIRU
Aku masih di sini
Dalam kepung jejak biru
Biru menyelimuti tubuhku
Yang membatasi penglihatanmu akan hadirku
Jejak yang menggores sendu
Yang selalu memalingkan wajahmu
Dari tatapku yang masih rindu
Sering aku mencoba membuka jejak usang
Penutup hati yang malang
Yang tak pernah tersentuh sinar terang
Pada lorong hati yang gelap
Tak pernah kasih sayang terkecap
Hanya ada tumpukan duka tebal
Aku tak mampu menghapus jejak-jejak biru
Akhirnya hanya lusuh pada nafasku
Dan luruh pada senyumku
Lalu runtuh di tangisku
Gk, 20190322
(Genoveva Manohara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar