Sabtu, 02 Maret 2019
DOA DITENGAH KIAMAT
Kegelapan membungkus dursila
Sembunyikan maksiat yang tak terlihat kasat mata
Tumbuh menembus dinding batas alam astral
Sadarkah kita ??
Tahukah kita dia ada ??
Kita yang terpanggil memasuki dan menggenggam dunia keindahan
Dan duduk dengan kerendahan hati
Di antara orang – orang yang hanya bisa memandang tanpa mengerti makna
Melihat tetapi buta
Melangkah tanpa mengerti jejak yang terukir di belakangnya
Kita ada di antara mereka
Yang melontar kata maksiat dan mulut tak terkunci
Berkeringat dursila memercik noda pada setetes madu
Tuk racuni hati putih
Tuk pecah belah di antara sesama
Tuk hancurkan seni di bumi tercinta
Sadarkah kita di dalam genggaman ??
Yaa Allah ....yaa Robb ...
Kami semua yang ada di sini ...
Menyatukan tekad menggenggam panji seni
Dan memacakkannya di puncak sana
Tebarkan cahaya merasuk urat nadi
Kami yang tegak di tengah pembuat maksiat
Kami yang berada di keliling para durjana
Membersitkan pinta pada MU Yaa Robb ...
Agar mereka tak meracik angkara
Agar tak mendulang maksiat
Agar tak melontar fitnah dan aniaya
Percikkan kekuatan dan karisma pada kami yang ada di sini
Agar roh seni dan teater tak pernah mati
Di hati kami ......
Karya : Wawan Setiawan Labura
Labura, 28 Desember 2018
Malam Renungan Teater Sumatra Utara 2018
Di kota Tanjung Balai
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar