UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 17 Februari 2023

Kumpulan Puisi Sita Aulliya - MATAHARI, BINTANG, KEBENARAN


MATAHARI, BINTANG, KEBENARAN

Selamat pagi mentari
Hangat pancarmu telah kau bagi
Terang sinarmu telah kau beri
Kepada kami penghuni bumi
Meski disetengah putaran hari
Engkau harus sejenak pergi

Lalu,
Selamat malam gemintang
Indah cahayamu memberi terang
Pendar kerlipmu tinggi menghiasi awang
Memanjakan mata dan jiwa dalam tenang
Meski hanya di putaran malam lalu pulang
Engkau tetap tenang

Itulah kebenaran,
Terus datang tanpa bisa disembunyikan
Apapun adanya dia beri dan lepaskan
Tanpa mengurangi atau menambahkan
Disegala musim-musim kemarau pun hujan
Akan tetap menyapa serupa kepastian

Dan,
Aku yang debu papa serupa tiada
Menjadi sahaya yang jelata
Dalam kekang nafsu hasrat dunia
Tanpa menyadari bara yang bisa membakarnya
Bahwa tiada yang kekal di dunia
Semoga semua makhluk berbahagia

--------------

Matahari
Bintang
Kebenaran
Adalah tiga hal yang tidak bisa lama disembunyikan.

Karya : Sita Aulliya
Amsterdam
16/09/2022

·

RINDU

Getar itu terus berdenyut
Bersama nadi dan jantung
Dan bayangan senyuman
Utuh dipelupuk penglihatan

Namamu dalam jiwaku
Ceritamu dalam langkahku
Genggam hangatmu masih ditanganku
Bahkan mimpi setiap sudut hatiku milikmu

Rindu ini berat menyiksa
Teramat berat kurasa
Lautan air matapun bukan jawabnya
Karena tiada lagi bisa bersua

Karya : Sita Aulliya
Ouderkerk
15-02-2023

SITA AULLIYA

Senin, 13 Februari 2023

Kumpulan Puisi Suneni - PANTAI TIRTAMAYA PANTAI BERSEJARAH


PANTAI TIRTAMAYA PANTAI BERSEJARAH
Karya Suneni


Indramayu utara pulau Jawa
Adakah kesaksian sejarah purba
Ditemukan perahu kuno
Yang tertimbun ratusan tahun lalu
Di kawasan pantai Tirtamaya

Berlabuhnya Ki Buyut Tuban ke daratan
Setelah titah guru hendak berdakwah
Ki Buyut memetakan semesta dengan akidah
Bagaimana pesisir utara berpelita
Pantai Tirtamaya "air dan udara yang sejuk"
Ki Buyut Tuban bertapa

Kini, sebongkah sejarah itu dikenang
Taklah turunan lupa menjaga situs
Pantai Tirtamaya objek wisata
Aset Indramayuku untukmu berkunjung
Kutunggu dikau datang
Sepoinya pantaiku kau dikecup saying

Saudi Arabia, 12 November 2022



GUNUNG CIREMAI DAN TIGA MATAHARI
Karya Suneni


Tiga matahari menyinarimu Ciremai
Di antara desau desir angin mengitari
Gunung pujaan bermisteri
Bila pagi menyapa
Wajahmu menyapa di kejauhan
Dan bila senja tiba
Tubuhmu dibalut awan

Tiga matahari memanggulmu Ciremai
Di antara bising yang tak berpaling
Deru kota berlari mengejar sensasi
Adakah dikau dilupakan?
Kau mentari itu:
Cirebon Kuningan Majalengka
Taklah bunga-bunga edelweiss sedih
Mengharumi pendaki dataran tinggi

Tiga matahari mengkultuskanmu Ciremai
Catatan mengalas embun nan ikhlas
Membasuh daun membasah sabar
Di antara kultur berkultus moyang:
-Nyi Lingga dan auman macan tutul
-Suara gamelan menyandu purba
-Tanjakan bapak tere yang miris
Bapak yang membunuh anaknya
Tragis di kesaksian sunyi

Ciremai?
Tiga matahari merawatmu sepanjang hari

Saudi Arabia, 11 November 2022



DARMA AYU INDRAMAYUKU
Suneni

Aku bentangkan sejarah purba di lembar android
Wiralodra bertapa mendapat wangsit.

Duhai putera perkasa, pergilah ke daerah matahari terbenam, dan tinggalkan Bagelen!

Wiralodra terjaga dari pertapaan
Hening di kaki gunung Sumbing
Di mana daerah matahari terbenam itu ya, Gusti?
Satu langkah dua langkah berlalu dikawal Sepuh Ki Tinggil dalam lelaku

Dan ilalang menari-nari di tengah padang, lembah nan asri disinggahi.
Aku Wiralodra bersihkan wilayah ini dari dedemit
Kutanam bibit kusemai tauhid.
Lalu lembah yang wingit didirikan Wiralodra
Atas kesaksian nama puteri cantik Darma Ayu.

Darma Ayu dilalui sungai Cimanuk, lembah yang membentang hijau membujur
Hulu Selatan hingga menghilir Utara Jawa Barat
Lahirnya peradaban Indramayuku: "Remaja" berbenah.

Aku kabarkan satu puisiku pada dunia, tentang kelahiran suatu daerah dari Saudi Arabia.

Saudi Arabia, 17 November 2022




SELALU SETIA
Karya Suneni

Langit dan bumi menyaksikan betapa setianya aku padamu. Dari musim panas hingga musim dingin aku tetap sendiri menjaga hati, tak sedikit celah pun kubuka untuk pria lain. Hatiku serupa dinding batu, keras tak mudah dilubangi dengan palu.

Hatiku mendingin bagaikan salju. Namun hanya namamu yang terukir di hatiku. Hingga hatiku terluka penuh darah, aku selalu memaafkanmu. Seandainya kautahu bahwa aku selalu setia, setiaku tak akan habis ditelan waktu.

Saudi Arabia, 15 Januari 2023
SUNENI


Rabu, 08 Februari 2023

Kumpulan Puisi Akhmad Husaini - MENATAP ATURAN KESAN DERAAN RINDU


UJUNG HAMPARAN GELISAH MENUAI JANJI
Karya : Akhmad Husaini


Kelindan bayang cahaya bahagia
jika itu semua bisa saling meniku
intim guramang paduan salut
langgam tujuan intim status gerus
lintas raung pertanda sapa nekad
ego status perjuangan menggebu

Ujung hamparan gelisah menuai janji
ranum asumsi sisa ilusi cumbu
gelora jiwa sajian imaji sengkarut
sentimen pesona pandang bahagia ragam
watak biasa hadir melawan sangka
hikmah pandangan arus tepian ego
siasat ketegasan maksud lerai kelam

Wajar menghapus silam kesungguhan
ihwal hadir diri selera arus petuah seribu
gelora pandangan derai mengenang khawatir
dedikasi pelanjut rindu arus terkesima
ajak angan merisau tinggi hadir usaha
amsal kelindan warna panutan kecamuk

Rindu pesona cumbuan anulir
jibaku rindu sirna benalu menata
puncak harapan seteru menghimbau
ingin hadirkan ragam taktik risau
retas janji hentian ketetapan nyali
serangkai harap begitu intens antusias

Angkinang Selatan, 7 Februari 2023



MENATAP ATURAN KESAN DERAAN RINDU
Karya : Akhmad Husaini


Jelita bentang angan menata tingkah
tuntas ambisi ritus ombak kinanti
sentimen akhir bentang pertahanan selera
lindap aturan kultus aroma sengketa
memangku derap penuh cumbu
lingkup bisa saling resah menderai

Semua tentu tak mau kalah dengan lain
jalinan diri rentang pondasi jengah
dentang penuh ihwal semesta memadu
malam sengkarut menikam jejak sembilu
menyandang optimis selera bimbang
tenteram jiwa memintal ihwal kelana
lupa wujud intim jengah lewati pintas

Menatap aturan kesan deraan rindu
naluri intim rekah potret lantang
dendam mencumbu lagu jengah serta
celah kosong hadir nurani bimbang
riuh angan pandangan situasi penuh liku
hadir membingkai lukisan rindu bertalu

Gebalau pengaruh diri retas melintang
belantara penuh dengan deraan sirna
wajah nisbi intonasi seraut cumbu
takluk senyap keadaan penuh sadar
gelisah semampai arus kinanti berkesan
relung kumandang rentak jengah tempuh

Angkinang Selatan, 7 Februari 2023




BATAS PUNCAK KENDURI INGIN BERLANJUT
Karya : Akhmad Husaini


Alasan apalagi nanti bisa disampaikan
amsal terjang gemulai menunjang serta
ikatan terjal penuh kilau gemuruh riuh
langkah kesumat derajat membalut pasrah
pesan hambar hadir memenuhi puncak
tabiat ritus lagu penuh dengan kenangan

Serius tandas upaya makna selangit
hamparan koloni ilusi pandangan intim
kisruh kondisi terpaut nalar menggerutu
cemburu malam kelakar panorama
jendela ketentuan merasuk pandangan
ingatan pantas terbuai situasi remang
lirih tanggap puncak aturan strategis

Batas puncak kenduri ingin berlanjut
canda tirani kemampuan terpendam
dentang aroma daulat penuh tabiat
reportase dunia menegas irama kental
hadir sepenuh ragam menuang batas
gejolak hati meniku nuansa hadir

Fantasi lebur ingatan gejolak kondisi
efektif aturan bahagia jalan jarak ambisi
semangat senandung sayang membias bayang
celah terbuai ketentuan simponi derap menderu
beragam rasa konotsi panjang rindang intim
terbuai segenap nalar intim sensasi pendahuluan

Angkinang Selatan, 9 Februari 2023
AKHMAD HUSAINI

Kumpulan Puisi Mohammad As'adi - HENING


HENING I
(sayyidul istigfar)

Hening adalah persemaianku
Untuk menabur benih benih cinta
Allah, engkaulah Raabku
Bermukim pada hening
Heningku untuk bersujud
Siapa lagi kalau bukan Engkau ?

Tidak ada yang berhak atas heningku
karena ruhku tak lupa menepati
atas janji –kesetiaan- pada Mu
karena Kaulah aku ada dan tiada
dimana lagi tempatku berlindung
atas keburukan dan segala maksiatku
siapa lagi kalau bukan Engkau ?

Aku hanyalah debu
hamba yang tak patut menyintai Mu
tapi aku merindukan cahaya cinta
rinduku adalah nikmat-Mu
aku bersujud ya Raab dengan dosaku
aku bersujud ya Raab dengan segala nikmat Mu
karena hanyalah Engkau pembersih jiwa
pengampun segala dosa
-aku menghampiri ya Raab
Aku menghampiri –

Temanggung 6022023




HENING II


Hening Mengalir
Dalam butir butir air menetes
Wajahmu samar
Hening merebahkan jiwa
Dalam kosong menganga

-Namamu berdenyut dalam nadiku
Kaukah itu ya Mustafa
Yang kurindu ?-

Suatu ketika menempuh perjalanan panjang
Datang kepadamu di Hijaz
Di sebuah kota bercahaya
Melambaikan tangan sambil berucap
‘’Assalamualaika ya Rasulullah
Habiballah ‘’
:Rinduku kini nadiku
Tempat cintaku bersemi

Setiap hening mengalir
Wangi angin jelang fajar
Menandai cinta suci yang kau tebar
Dari ujung Umm al Qura
Sampai negeri berdinding panjang
:inilah persemaian cinta terindah
Kutabur benih kusiram dengan shalawat
- Sallallahu ala Muhammad
Sallallahu allaihi wasallam-
Engkau matahari engkau rembulan
Cahaya di atas cahaya
Aku terpesona

Temanggung 7022023




HENING III

Kembali hanyut di ruang hampa
Harap rengkuhan dalam semestaku
Sunyi tanpa batas
Menyekapku dalam suluk rindu kekasih
Sampai pada waktunya seperti pengantin
Di puncak perjumpaan
-Maharku ya Raab adalah serpih jiwaku
Dan rindu yang melaut-

Temanggung 10022023




HENING IV

Dalam hening aku belajar memahami rinduku pada Mu
Sebagaimana aku belajar merangkai huruf
menuliskan puisi
-Rindu senatiasa melahirkan kepedihan mendalam
sampai mengubah menjadi suka cinta
dalam pelukan yang hangat
Rindu selalu memberikan ruang
Untuk bertemu pandang
Jiwaku tak letih menari bersama Mu
Sungguh, heningku sejernih mata air
Untuk berlabuh dan melihat diriku sendiri

Temanggung 17022023



HENING V


Berkayuh
Dalam hening aku berayuh
Lalu berlabuh
Mengetuk pintu Mu

Temanggung 17022023




HENING VI

Senja dan awan jingga bergelatung
Mendadak jadi hening
Sendiri untuk yang keseribu kali
Dan akan kembali berkali kali

Jiwaku selalu diam seperti senja menunggu malam
Selalu berulang sampai waktu penghabisan
Dan tak kan pernah berulang kita menunggu langit jingga
Diantara menara-menara. Nabawi yang cemerlang !

Bukan! Ini bukan luka sayang
Tapi aksara cinta, air mata dan rindu
Hujan selalu menjelma
:bayangmu yang tak pernah temaram
rinduku padamu dan anak-anak kita
selalu hangat dalam pelukanku
menyeret hening dalam jiwaku

-Ya Raabku, ijinkan aku berdoa
Heningkan aku dalam kesunyian
Bukan untuk menghilangkan penderitaan
Tapi bagi segala cinta
Sampai ruhku tak bisa berpaling
tak lagi menyeret hidup yang alpa –

Temanggung03032023
MOHAMMAD
AS'ADI

Kumpulan Puisi Romy Sastra - RESONANSI LANGIT


RESONANSI LANGIT

di perjalanan yang teramat sempit, sepuluh jari membuka semesta alit. kelopak gugur gunung tursina ciut setelah dipukul sebatang alif. aku berpegang dan terbang menuju tanah lapang memandang bulan tertutup awan semalam. kuhunus pedang tauhid menghancurkan matahari sesaat, biar tenggelam kapalku ke dalam telaga makrifat. aku meminum sabda-sabda Ilahiyah di perjamuan mabuk bertobat, fanaku purna fajar menyingsing di balik matahati terbuka: neraka itu padam pada resonansi langit kudawamkan.

Romy Sastra
Jakarta, 8 Februari 2023



KEPADA TADULAKO

kepada pemilik sako nan barajo di tengah kaum adalah matrilineal kekal sebagai mandeh, panji bermarawa hitam merah kuning di alek anak daro bersunting nan salapan, cikal bakal limpapeh rumah gadang semarak diarak menuju pelaminan

kepada tadulako bertongkat tirani sedari awal kultur luhung diagungkan, tentang carano berisi isyarat limbago adat bersilang langkok bermakna taat sebagai amanah bertuah di sepanjang risalah. pesta nagari bersilih menuju demokrasi, biarkan adat penyeimbang rasa sekaligus akidah bersuluh sabda penuntun dakwah

kepada anak kemanakan keturunan ditimang-timang buaian sayang, kita mesti tahu, penghulu adat ingatkan!
bulan meminjam cahaya pada matahari
yang tak pernah padam

kepada generasi pemegang tampuk
kekuasaan terhadap nagari yang terus berkompetisi, taklah ilalang mati di tengah padang disebabkan kumbang bertaut kembang. aku membaca pikuk di setiap masa tak garis lurus putus ke surga

kepada hati nurani menghias taman-taman ilahi, pesta demokrasi yang dinanti sebentar lagi. jadikan ia ladang ibadah bukan ajang jual beli nasi basi. jika tuan amanah kupilih kelak di bilik pilkada, kacang tak lupa kulitnya. waspada melangkah, kursi empuk itu ranjau jangan silau

Romy Sastra
Jakarta, 7 Februari 2023



OBAT SAKIT TERDAPAT DI DALAM DIRI
Romy Sastra


Ketika sadar terpikirkan tujuan
tak ingin lari dari kenyataan
merasa perih ada penawar
sedangkan Tuhan selalu bersama
menyediakan segala kebutuhan

Akankah jiwa selalu gelap bermain api
'kan terbakar nanti
cahaya hati menerangi

Dan apakah air mata juga tak menyadari
penawar lara berasal dari rasa
mungkinkah nafsu tak mengetahui
mengira hati satu benda kecil

Namun
di dalam hatiku
termuat alam begitu besar
segala lara ada obatnya
surga dan neraka ada di dalamnya
bahkan cinta benci bergandengan
tak berjarak seperti misykat tak terlihat
nyata mengikat erat perjalanan

Kubaca unsur tubuh
di mana kearifan roh berperan
lalu, kukenali Maha Roh
hingga sakit terasa nikmat

sebab, aku baru saja pulang
bertandang di setiap sujud purna
berjalan berpedoman di sela-sela jurang
tak ingin tersesat jalan menempuh
kehidupan dan kematian

Obat itu kupinang setelah doa bertarung

Jakarta, 5 Februari 2023



RISAU

kekhawatiranku kepada mendung semakin jadi
mungkinkah hujan yang tumpah
akan membawa bahagia?
ketika embun tertumpang di kayu lapuk
anai-anai kian menyemai serbuk

kekhawatiranku kepada hujan tak memujuk
mungkinkah genangan yang teruk
membuat aku sibuk pada tikai
ketika iklim membadai di kemuncak asmaraloka
rinai-rinai tak kunjung reda

kekhawatiranku kepada perdu yang kutanam
tak lagi kemayu dibasahi salju
sebab organik leleh di genangan
dan lenyap ke segala penjuru
: risau

aku pesimis jika badai mengundang sansai
dan aku tak ingin jadi sosok fatalis
kelak kebunku daunnya berguguran
mendung, kau tak jahat kan?

Romy Sastra
Jakarta, 11 Februari 2023




SENJA TANPA HUJAN DI MUSIM HUJAN


aku membaca senja tanpa hujan di musim hujan,
tentang kisah asmaraloka dirangkai indah di pucuk
perdu terurai di atas kesaksian taman sasmitaloka.
cerita dirangkai syahdu, sejurus melankolis.
aku mendesah sedih dan miris, ada derai air mata
sebagai saksi kisah yang tak sempurna
di perjamuan rindu yang purna

aku membaca senja tanpa hujan di musim hujan,
tentang kisah sedari awal aku tak mengenal,
sebelum senja itu benar-benar tiba. padahal pagi
belum mengeringkan embun di atas daun jambu
yang buahnya layu. mungkinkah daun jambu itu
dirundung duka berkoloni benalu?

pagi? waktumu pada akhirnya berganti
akan tetapi, menyisakan tanya di mataku basah
dan aku telah menyalakan dian
sebelum mentari benar-benar tenggelam
maka, pulanglah kisah ke peraduan malam
biarkan aku merangkai bait-bait patah
menyempurnakan rindu yang senada

aku melukis senja dan membaca pagi
tanpa hujan di musim hujan
setelah kupulang dari tualang mencari setia

kata-kata tak luput makna

Romy Sastra
Jakarta, 15 Februari 2023



ZAMAN EDAN

aku bermimpi
bungsil jatuh di mataku
setelah badai mengaliri sungai
daun-daun berdansa
namrudz terbahak di kastil
sebab dia memanggul gandum
: kesombongan
abraham memetik matahari
istana terbakar
kutuk bala pelerai lidah
joki membawa peti mati
kuda lumpuh
pesta distorsi delik revolusi
zaman edan
ilalang menghunus pedang

Romy Sastra
Jakarta, 3 Agustus 2022

Kumpulan Puisi Rusti Arnii - SORE DAN HUJAN


MALAM
Oleh :Rusti


Bila bintangmu lagi datang
Membawa terang
Di antara bayang-bayang dan mimpi
Menyibak temaram sunyi

Ajarlah sekeping hati
Nyanyian penghapus sepi
Bersama desir angin
Menyentuh mesra dedaunan menari

Lembut serasi
Senada doa menitipkan damai
Di relung-relung tak terselami
Yang sering kali terlena oleh abai diri

Malam
Bila bintangmu kembali
Datang
Mengabarkan langit yang purnama
Ajarlah jiwa ini bernyanyi
Tuk sekadar menyibak kelam

Munajatkan asa pada Dia
Yang mencipta seluruh rasa
Satukan cerita luka atau suka-cita
Ke dalam cinta tanpa kata-kata

Gunungkidul, 6 Februari 2023



SORE DAN HUJAN
Oleh :Rusti Arnii


Di beranda rumah
Kala itu
Hujan tercurah
Menyampaikan nuansa syahdu

Memandang gembira
Tawa riang wajah-wajah lugu
Lincah bermain dan menari
Di antara bulir-bulirmu
Seperti nyanyian memecah sunyi

Di beranda rumah
Kala itu
Mendengar dongeng simbah
Adalah penghangat hati yang rindu

Penghapus sendu
Ketika aku mulai jemu
Berkelana dalam khayalan
Memeluk mimpi sebagai teman

Hujan masih setia
Saling berkejaran menyentuh bumi
Memberi kesejukkan
Meneguhkan sebatang kenangan
Yang rapuh dan sunyi

Di beranda rumah
Seindah senyuman merekah
Menemani sudut ingatan

#catatan
Gunungkidul, 2022




SESEDERHANA PAGI
Rusti Arnii

Saat kudapati pagi
selembut embun berayun
bercengkerama sunyi
di pucuk-pucuk daun

Bunga-bunga pun mekar berseri
berkelopak warna warni
menari mesra bersama irama desir angin
begitu serasi

Dalamnya cinta semesta
melukis karunia
menyatu rasa
hadirkan syukur jiwa-jiwa
kedalam hening doa-doa

Saat kudapati pagi
senada rindu bersemi
mengamini gembira
sederhana
sesederhana kasih
mengalir menyirami
batin nurani

#catatan
Gunungkidul, 2023




AKU DAN SUNYI
Oleh :Rusti Arnii


Sunyi
aku hanya ingin di sini
sejenak menepi
di ujung hari

Biar
kuceritakan tentang rasa
tentang risau
yang sering kali menghampiri
kala tak kutemukan damai dalam diammu

menekuni mimpi-mimpi semu
letih melumuri kalbu
tersasar gemerlap cerita dunia
hantarkan jejak langkahku sia-sia

Di relung bisu jiwamu
kuingin kembali satukan kisahku dan kisahmu
bersama semilir angin dan sekumpulan awan
seiring sejalan

Menikmati ketenteraman
di bentangan langit sunyi
seindah rona pelangi
ketika hati tak terbelenggu
oleh beribu keinginan diri

catatan
Gunungkidul, 2023




CATATAN MASA KECIL
Oleh :Rusti


Di beranda rumah yang kini sunyi
Kita pernah merangkai cerita
Tentang esok seindah pagi
Setulus hangat sinar mentari

Ditemani dongeng simbah
Dan senyuman hangat ibu
Celoteh kita riang tanpa ragu
Seakan hari tak ada gundah

Betapa canda dan tawa kita selalu
Mewarnai kebersamaan begitu ceria
Memaknai setiap rasa dengan sederhana
Tanpa kecewa pun ragu menjelma kalbu

Di beranda rumah yang kini sunyi
Kisah kita telah lama tersimpan
Hiasi lembar-lembar hening kenangan
Menemani rindu dari relung terdalam hati

#catatan
Gunungkidul 2023
RUSTI ARNII



Kumpulan Puisi Suyatri Yatri - PERJALANAN SUNYI



PERJALANAN SUNYI

Barangkali kelam menumbuhkan sunyi di semak-semak waktu
Dan riuh menaburkan luka lebam di kantung penuh air mata. Sementara pergulatan badai membasahi sekujur raga penuh debu. Meninggalkan kata yang tercemari oleh rasa yang entah. Mencicipi setiap duri yang menelan racun sendiri. Menjerat diri dalam lubang besar, namun tak pernah menilik pada cermin. Padahal senja telah mengingatkan bahwa sekejap mata adalah waktu untuk membungkus langit. Dan memapah bumi untuk mengenang setiap diksi yang tertanam. Setelah lengkap malam pun merambat, mendekati langkah perjalanan Dia menjadi dermaga di akhir pengembaraan

Lgp, 08022023
Suyatri Yatri



JEJAK RINDU DALAM HENING

Di jantung malam, mengemas rindu. Jejak masih saja terlihat saat netra bersitatap dengan rembulan. Dedaunan mulai meranggas dalam luka. Pekat tak lagi ingin berlama-lama memintal mimpi.

Hening adalah waktu paling tepat membungkus kisah di pertiga malam. Angin mendesir merapalkan ayatayat rindu dalam gigilan mendamba. Dia menyelinap dalam nurani memberikan damai. Tak ingin berpaling mengulur cinta dalam satu tarikan napas.

"Pengembaraan masih berlanjut, takkan kembali dalam ego mengungkung logika. Dan kunikmati tarian syahdu lantunan merdu,"

Cahaya meninggalkan titik sadar dari sejumput pengharapan

Lgp, 12022023
Suyatri Yatri
SUYATRI YATRI

Kamis, 02 Februari 2023

Kumpulan Puisi Eko Windarto - PUISI ADALAH DOA


 

PUISI ADALAH DOA


puisi adalah doa
ia hidup sepanjang masa
penuh kejutan sampai akhir cerita

Batu, 2812023




RASA


Kala kau lontarkan kata-kata
Rasamu mengelana menuju muara

Kesiur angin mamiri menebarkan aroma aksara
Merasuki napas cintamu tak terduga

Ah... diam-diam hatimu ingin meronta dan menyampaikan suka duka
Dalam tehquila yang kau teguk bersama rasa

Semangkuk soto ayam yang kau makan bersama tatapan mata
Mengisyaratkan tanda tanya tak terkira

Meja kursi pun ikut menyapa mesra
Meski bibirmu terkatup seribu bahasa

Langit pun ikut bicara dengan syahdu
Saat kau kenang encokmu

Ternyata rasa itu mengitari alun-alun kota
Sambil mencari arti cahaya cinta di antara cerita virus Corona

Dalam senda-gurau, angin dan cinta mendesah lembut sekali
Menyergap hatimu yang lepas terbuka

Sekarputih, 2412023



SEPI

Di sini, di tepi kali yang deras dan jernih sekali
Kau tinggal berkawan sepi
Dan sepi merangkak lembut melintasi pohon randu
Mengapa kau berjalan sendiri, istirah di bawah bulan itu bersama filsafat sepi yang bercumbu?

Batu, 322023



RINTIK HUJAN

pada rintik hujan
jiwa-jiwa menyelami perjalanan puisi

pada rintik hujan

kutenun aksara tanah basah dengan cahaya-Nya
berpendarlah puisi untukmu

Sekarputih, 122023



BUDAYA MASYARAKAT MADANI
Oleh: Eko Windarto


Keaneragaman budaya dalam masyarakat merupakan potensial dalam membentuk karakter manusia dalam memandang realita/ empiris yang mengitari kehidupan sosial-keagamaan. Serta merupakan kekayaan intelektual dan kultural, sehingga mengandung makna kolektifitas yang saling memberi pengaruh terhadap tatanan sosial keberagaman secara totalitas.

Budaya dalam pengertian yang luas adalah pancaran dari budi dan daya. Seluruh apa yang difikirkan, dirasakan dan direnungkan diamalkan dalam bentuk daya yang menghasilkan kehidupan.

Sejarah budaya masyarakat akan mengikuti
perubahan-perubahan zaman. Itu jelas! Dan Indonesia mempunyai kekayaan budaya. Meski begitu tetap menjadi satu kesatuan yaitu Bhineka Tunggal Ika. Dan sejarah budaya yang bagaimana untuk bisa mencapai Masyarakat Madani?

Masyarakat madani akan menjaga dan melestarikan keberagaman budaya seperti: upacara adat, tarian adat tradisional, rumah adat, musik adat, pakaian adat, , senjata tradisional sampai makanan khas. Bahkan masyarakat budaya madani akan terus menyebarluaskan budaya lokalnya melalui informasi yang semakin mengglobal. Itulah budaya masyarakat madani yang indah bagi bangsanya.

#salambudaya



DARI DESA

dari desaku
cahaya puspawarna menghimbau heningku
luruh menjadi satu menuju
dan angin dari kiblat mendengung seperti seruling pagi
menari di dalam hati menyaksikan keindahan sejati

dari desaku
percikan cahaya embun pagi
menyusuri tekstur daun hati
menjemput sejumput sumpah batinku

dari desaku
tarianmu memancarkan cahaya Dewi Sri
membuat hati tak bisa berkata-kata lagi

Batu,2222023


Kumpulan Puisi Pulo Lasman Simanjuntak - KARTU KREDIT



KARTU KREDIT
Sajak : Pulo Lasman Simanjuntak


Buah gelisah ini siap dipetik
dari pohon kehidupan tumbuh
di mesin anjungan tunai, resto siap saji
sampai menelan rakus kaki-kaki onderdil mobil
untuk belanja tanpa bunga bank
pagi dan petang

mengapa engkau tetap tenang
damai dalam layar zoom
sejak subuhhari
terus selidiki kitab suci
padahal aku sudah berpuasa lima sabat
satu hari untuk sepuluh hari berdoa
menahan lapar dan haus di padang gersang

anakku selalu saja menantang
apakah rumah sewa harus dibakar
sebab semua tamu asing akan menyerbu
dari negeri seberang lautan
berwajah hitam

aku hanya diam
membatu
sambil terus menyelesaikan puisi murahan
yang tak akan dibayar
sampai rabi datang

o, kutunggu saja
jawaban dari Tuhan
pekan mendatang

Jakarta, Minggu 29 Januari 2023




Karya : Pulo Lasman Simanjuntak
SAKRAL


menulis puisi hari ini
diiringi seruling-kecapi-rebab-gambus, dan serdam
sampai menembus tubuh
langit baru dan bumi baru
didahului doa
bernyawa biru

kenapa kembali
menjual ranjang kematian ?

padahal televisi digital
tanpa sinyal
sudah terbang beriringan
dengan serombongan lelaki
penyakitan
yang disantet
lewat para calo di terminal
kampung-kampung persungutan

Jakarta, 13 September 2022



RUMAH BUMI SANI PERMAI DALAM PUISI

i/
jemu dua kolom mau meledak
di ruang tamu rumah
penuh tipuan
tak ada Tuhan hadir
tiap mezbah pagi
karena dibangun
dengan amarah dan tangisan
perzinahan di pulau seberang

empatbelas tahun tubuhku tenang dan damai
tanpa harus disuntik obat penenang
ada sebuah perkelahian
jelang hari persiapan

ii/
berita sore
daun-daun nyaris berdarah
rontok
tersumbat mobil ambulan

berpasang mata mencoba menderek nyawa
ke dalam kabel telepon hijau
pertama disiarkan dari kota singapura
bersentuhan mata-mata
dengan sinterklaas dan pohon natal

iii/
tiba terlambat jin-jin gundul
mengeras suara
mengapa benda-benda jasmani
bertabrakan setiap laut gerimis

iv/
sudahlah
aku masih setia
menanti giliran
nama siapa
segera diseterika
hari ini juga

Jakarta, September 2022



Pulo Lasman Simanjuntak
MENGAMBANG JAUH

rumah bising
sewindu mengeja
kata batin
barang gadai tercecer
engkau mengalunkan
gamelan mati
garis telapak jemari

nomor-nomor kode judi buntut
kebutuhan perkelahian
kartu dibanting
dibangun persaudaraan
kembar memanjang

pernah telegram kanker rahim
anakmu yang perempuan menyilet lengan
sampai membusuk
sudah kehilangan bandar udara
dalam sumur subur

mengapa nyawamu menghilang
lakon buruk menyantap menu ganja
sejak engkau membenci hiruk pikuk
pasar sekejap
membakar sekolah
tanpa abjad



CAWANG–JATINEGARA SUATU SIANG

matahari ada di telapak kaki
ketika gerombolan orang
sibuk terpekur

Ini pertama bagi kita
membuka lembaran kerja
mungkinkah terbayang
jika sobat lama
enggan memberi permainan otak

polonia sudah terlewati
singgah di kampung melayu
barangkali ada senyuman
paling menakutkan

hewan membasuh terminal
angan-angan bakal melambungkan
segala rupa menjadi pewarta



KONFLIK DALAM PERISTIWA


1//
para rahib datang berbaju tanpa kancing
menelan rakus birahi
boneka lalu lalang
membawa pisau belati
potret bunuh diri

padahal setiap sore
kawan sebangku
gemar berpesta
bunga senapan
siapakah gadis
mencuri setumpuk perawan
hingga lengan tanganku
hilang ingatan

2//
lewat monolog alkohol susu
disimak pertemuan tak terduga
patung-patung arca
menyambut perkelahian
pegawai pribumi menggelepar
di altar semak belukar

3//
didakinya bukit-bukit logam
tiap persimpangan makam ibu
dalam genangan pasir



CATATAN PURBA
Sajak : Pulo Lasman Simanjuntak

tengoklah,
suatu peristiwa langka
akan terjadi di sini
manakala ada kubawa diam-diam
keriuhan rindumu tempohari
mengaca di peta para tetangga baru
setia mendendangkan koor bersama
gaudeamusnya silih berganti

ada kalanya burung-burung terbang
tanpa sayap
membuat sepertiga lingkaran batu
di tengah amukan hutan terbakar
hingga kita masih sempat
dibuatnya terkejut
oleh cuaca melepuh
segala keraguan
turut menggenapkan usia kita
waktu tiba untuk saling bercumbu

selebihnya hanya wajah kita lagi
yang makin enggan bersembahyang gaib
seakan teka-teki yang lalu-lalang dihati
jadi sebuah sepi
tak berarti

kita pun lalu saling bertanya
luka membusuk siapa
yang menyebar baunya
ke dalam bait-bait sajak ini

Jakarta, Kamis 26 Januari 2023

------------------------------------

Biodata :

Pulo Lasman Simanjuntak, dilahirkan di Surabaya 20 Juni 1961.Menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Publisistik (STP-Jakarta).Mulai mempublikasikan karya puisinya sejak tahun 1980-2023 dimuat (dipublish) baik di media cetak, media online, media sosial, serta majalah digital di Indonesia dan di Malaysia.Karya puisinya juga telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal (1997-2021), serta 20 buku antologi puisi bersama para penyair seluruh Indonesia.

Sekarang ini sebagai anggota Dapur Sastra Jakarta( DSJ), Sastra Nusa Widhita (SNW), Lumbung Puisi Indonesia (LPI), Sahabat Sastera Kita (SSK, Sabah, Malaysia), Komunitas Sastra Indonesia (KSI), Komunitas Dari Negeri Poci (KDNP), Bengkel Deklamasi Jakarta (BDJ), Pemuisi Nasional Malaysia dan Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP).

Bekerja sebagai wartawan, dan bermukim di Perum Pamulang Permai I, Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Kontak person (WA) 08561827332.



Kumpulan Puisi NengIcha - MASIH MENYAYANGIMU



IKHLAS
By. NengIcha


Sayang,
Kita berjalan menjemput kebahagiaan kita masing-masing
Dengan jalan yang berbeda yang telah kita sepakati bersama kala itu
Meski sesekali kita saling melihat lalu tersenyum bersama
Namun itu lebih baik dari pada kita berjalan bersama tapi dengan menyandang luka

With Bintang Hati
MK. 29 Januari 2023



AKU DAN DUNIAKU (1)
By. NengIcha


Cukup sampai di sini
Biarkan aku bersama duniaku
Biarkan aku dengan tawaku
Biarkan aku dengan tangisku

Cukup kunikmati sendiri duniaku
Meski terkadang senyumku palsu
Meski terkadang tawaku sembari tersedu
Meski terkadang batang tubuh ini nyaris membusuk karena luka-luka di tubuhku

Aku bahagia dengan hidupku
Aku mampu bahagia tanpamu
Aku mampu bahagia dengan segala kekuranganku
Aku mampu bahagia karena benih syukur dari Tuhan yang melimpah untukku

MK. 06 November 2022 (09:42 WIB)



AKU DAN DUNIAKU (2)
By. NengIcha


Cukup sampai di sini engkau menemaniku
Dengan segumpal cinta yang engkau bilang tulus untukku
Dengan segala rindu yang engkau bilang bengis karena aku

Aku di sini bersama bahagiaku
Aku di sini bersama luka-luka di tubuhku
Dan aku di sini tak lagi mengharap kepingan bahagia dustamu

Engkau pergilah bersama kasihmu
Engkau pergilah bersama dustamu
Engkau pergilah menuju duniamu
Biarkan aku di sini bersama tangis tawaku
Dan biarkan aku di sini menikmati duniaku
Tanpamu...

MK, 06112022



MASIH MENYAYANGIMU
By. NengIcha


Kau tahu?
Hingga detik ini, aku masih menyayangimu
Hanya saja aku berhenti menunjukkan kepadamu
Dan pada semesta yang selalu menatapku sayu

Aku malu jika terus menerus menangis pilu
Aku malu jika terus menerus membait aksara sendu
Yang tak kunjung bermekar pada kuncup bahagia yang kita tunggu

Aku menyayangimu dengan segenap hati dan jiwaku
Namun aku tak mampu membuatmu menetap dalam hidupku
Aku mendamba dirimu menjadi penutup dari kisah hidupku
Namun tawakal menjadi pilihan akhir atas dirimu

MK. 08122022



RINDUKU MASIH BEKU
By. NengIcha

Sepagi yang beku
Memasung hati yang masih merintih rindu
Namun tak terjamah oleh manisnya temu

Aku tak pernah memberi kata terakhir pada pasal itu
Karena semesta tahu aku tak akan mampu melakukan semua itu
Karena semesta tahu aku akan mati jika mengakhiri semua itu

Tak ada kata terakhir bagi dirimu
Meski pusara rindu terbengkalai sembilu
Meski bahtera rindu kandas oleh kebenaran yang tak berpihak pada rindu

Aku di sini masih jua terpasung oleh rerindu
Namun tak berharap engkau hadir membebaskanku dari lilitan rindu
Biarlah aku sendiri menikmati sakitnya rindu
Agar tak ada lagi air mata menggenang karena kebiadaban rindu

MK. 02122022 06:27 WIB



KECEWA
By. NengIcha


Jangan memberi cela di depanku
Aku takut aku tak mampu bertahan untukmu
Aku takut aku tak bisa lagi memberi maaf padamu

Engkau tahu hatiku rapuh
Engkau tahu aku nyaris kehabisan bulir bening pembasuh peluh
Dan engkau tahu kekecewaan telah mendarah dalam tubuh paling angkuh

Aku melengkapi segala kekuranganmu
Aku mengorbankan segala mimpi masa depanku
Dan aku mengorbankan duniaku untuk dirimu

Namun engkau justru membenamkan aku
Engkau justru mengacuhkan aku dalam ego paling candu
Engkau justru melupakan bagaimana engkau dulu menghamba di depanku

Aku memberimu kesempatan lagi dan lagi
Bukan aku tak mampu kembali menggapai mentari
Namun aku kasihan jika kelak tak ada yang merawat jasadmu saat mati

MK. 19122022



MASIH DIRIMU
By. NengIcha


Adalah dirimu,
Dan masih dirimu
Wajah semesta yang berbinar keteduhan seribu candu
Gelombang lautan terdahsyat dalam lubuk kalbu

Adalah dirimu
Dan masih dirimu...

MK, 24012023

Kumpulan Puisi Ign Iranur - FOTO DALAM DOMPET



FOTO DALAM DOMPET
By: IGN


Bagaimana bisa kau hapus bayangku..
Sedangkan aku masih menari-nari dalam kepalamu..

Bagaimana bisa kau hapus jejakku..
Sedangkan fotoku masih kau simpan dalam dompetmu..

Bagaimana bisa kau melupakan aku dari hidupmu..
Sedangkan wajahku masih menghiasi layar ponselmu..

Kota Kembang, 310123
Salam santunku..
Semoga berkenan..



Assalamualaikum..
Semoga harimu menyenangkan dan diberkati..

MALAIKAT PECAH
Oleh: IGN


Aku masih menunggu di sini dalam kesunyian..
Menunggu takdirku yang menyelimutiku..

Mengurai butiran rinduku..
Mencari jejakmu yang hilang dalam penerbanganmu..

Aku seperti gadis kecil di tengah hutan..
Tersesat dan kesepian seperti malaikat" patah.. "

Bandung the flowers city, 8th Feb 2023
Semoga berkenan..



KESEMPURNAAN CINTA
By: IGN


Cinta bukanlah tentang kelebihan..
Cinta bukan pula tentang kekurangan..
Cinta adalah tentang "rasa.."
Rasa untuk menerima segala kelebihan dan segala kekurangan..

Rasa menerima dan diterima..
Rasa yang selalu nyaman..
Dalam dekapan rindu yang bertahta..
Dalam balutan do'a dan harapan..
Merajut indah dalam satu untaian "Kesempurnaan Cinta.."

Kota Kembang, 030223
Salam santunku..
Semoga berkenan..



MIMPI TERINDAH
By: IGN

Duhai pujaan hati..
Rindumu selalu menghiasi langit hati..
Senyummu seindah lembayung jingga yang meluluhkan jiwaku..
Segala yang ada padamu bagai pelangi yang mewarnai hariku..

Syair cintamu bagai dersik yang melenakanku..
Aku terhanyut dalam derasnya aliran sungai kasihmu..
Jika ini mimpi, jangan biarkan aku terbangun dari mimpi terindahku..

Kau jadikan aku ratu di singgasana cintamu..
Kau wujudkan mimpi terindah dalam hidupku..
Selamanya hidup bersama denganmu..

Kaulah sandaran ternyaman bagiku seorang..
Karena akulah tulang rusukmu yang hilang..

Kota Kembang penuh cinta, 130223
Salam santunku..
Semoga berkenan..



HANYALAH KENANGAN
By: IGN


Segala tentangmu hanyalah kenangan
Roda waktu terus berputar dan aku harus berjalan
Walau sendiri aku tak akan kesepian
Mendekap rindu dalam bayangan..

Saat kau datang kembali di gelap malam
Kuhanya terpaku dan terdiam
Serupa jarum jam yang berhenti berdetik
Kisah kita hanya cerita yang tak bertitik
Biarlah waktu yang menjemputmu pergi..

Kota Kembang, 250522
#Repost in 170223
Salam santunku.




PERTAMA
By: IGN


Ketika senja digulung malam..
Kau ikrarkan janji di bawah bulan temaram..
Kisah kita takkan berakhir kelam..
Tepikan rindu yang kian menghunjam..

Syair cintamu larutkan aku dalam riak gelombang..
Dua pasang mata beradu pandang..
Bias sinar matamu menembus angkuhnya dinding hatiku..
Belaian lembutmu bangunkan tidurku..
Desah napasmu cumbui setiap lekuk tubuhku..

Kau jerat aku dengan jangkar kerinduan..
Namun akupun tak ingin lepas..
Gerak tubuhmu lenakanku dalam buaian..
Biarkan gairah memuncak hingga terhempas..

Kemudian..
Kaupun tersenyum..
Senyummu sama manisnya..
Ketika kita berjumpa "pertama.."

Kota Kembang, 230223
Salam santunku..
Semoga berkenan..



JERITAN RAKYAT
By :IGN


Hai, wakil kami yang tengah berdiri di depan..
Mengapa lempar batu sembunyi tangan..?
Kau injak-injak hak kami tanpa beban..
Dimana janji manis yang pernah kau lontarkan..?

Di sini kami hanya minta keadilan..
Tempat kami berpijak telah kau gadaikan..
Nurani telah kau singkirkan..
Pengabdianmu hanyalah kepalsuan..
Jeritan kami tak pernah kau hiraukan..

Bandung, 210222
#Repost
Salam santunku..
Semoga berkenan..


IRA GUSIRAWATI 
NOORYADIN 
(IGN IRA NUR)

Kumpulan Puisi Herawati - CINTAKU TERHEMPAS


TERHEMPAS SUDAH
Oleh Herawati


Sepenggal kisah Januari ku telah membiru
Terlukis cerita kelam yang sudah membawa haru
Dan menggemas kenang masa sesaat itu

Kini terhempas
Membuat lega kubernafas
Melupakanmu harus
Karena pilu menggiris

Harapan bersama takkan pernah ada lagi
Impian baru kan jadi pandu
Penerang jalan likunya langkah
Terimakasih sudah untuk kisah

Surakarta, 31 Januari 2023



CINTAKU TERHEMPAS
Karya Herawati


Sepasang hati merajut mimpi
Kantongi berlembar-lembar catatan perjalanan
Tantang harapan keabadian

Sudut-sudut bibir masih melengkungkan senyum
Saat sepasang sayap bidadari menghampiri
Mengganti alur menjadi sebuah pengkhianatan
Dan mimpi pun berakhir

Kukemas hati yang berantakan
Lalu melanjutkan perjalanan, sendiri
Menjadikan kisah kemarin sebagai pembelajaran hidup
Pengingat diri sendiri agar tak mudah menjatuhkan hati

Surakarta, 30 Januari 2023



TEGAR
Karya Herawati


Belenggu telah mengajarkan banyak hal
Tentang perih liku-liku kehidupan
Semua sudah kulalui seiring waktu berjalan
Sabar, tabah dan yakin

Mungkin aku tak setegar batu karang di lautan
Namun, hamparan kisahku, memetik nikmat akan sebuah hikmah

Terima kasih Tuhan atas segala fitrah
Segala sesuatu yang entah
Yang kadang membuat diri merasa bersalah
Ataupun banyak kekurangan
Setidaknya aku belajar dari pengalaman

Bahwasannya hidup ini penuh misteri
Dan harus bersyukur atas semua

Sekali lagi terima kasih untuk perjalanan hidupku

Surakarta, 29 Januari 2023




UNTUK SAHABATKU
Karya Herawati


Jika aku bagian dalam gelapmu
terangilah langkah ini
Yang semakin tertatih
jangankan untuk singgah ke muara
Menuju bibir pantai saja seakan tak mampu
Ulurkan tanganmu, papahlah aku hingga menuju singgasana

Memang engkau bukan siap-siapaku
Namun, aku merasa nyaman ada didekapmu
Ini bukan sebuah rasa
Tapi kauhadir membangkitkan jiwa yang rapuh

Ada seuntai doa dalam sujudku
Agar engkau hadir kala aku membutuhkanmu
Untukumu di sana
Sehat selalu adamu sahabat baikku

Triyagan, 7 Februari 2023



KEGETIRAN RASA
Karya Herawati


Rasa hati terkikis
Serpihan lukanya berserakan
Nan perlahan membunuhku
Hingga lenyap segala mimpi

Ingin kurengkuh asa tentangmu kembali
Meski langkah ini begitu lunglai
Atas rangkulan dendam
Yang tersirat dari sorot matamu

Aku melebur sendiri
Menguras jiwa
Begitu rapuh
Tersebab diriku yang kauselap

Sempurna sudah kegetiran
Atas dirimu yang pergi
Kini aku sendiri bermain dengan sunyi
Hingga esok pagi melaju kaki meniti waktu kembali

Surakarta, 6 Februari 2023



LUKA YANG TAK PERNAH LUPA
Oleh Herawati


Meskipun waktu terus saja berputar
Dalam benak hati tetap menyimpan banyak perasaan terbiar
Muara yang pernah terkikis tak lagi terlukis
Bahkan serpihan aksara dirundung malang melintang membekas

Sayangggg...
Andai bisa ku buka lembaran baru
Perisai diri pasti terjaga selalu
Kini semua sudah berakhir
Ketika titik-titik noda terus datang bergilir

Takkan pernah lupa akan kejadian itu
Karena ingatan tentangmu terniang diujung tandu
Walaupun sakit menyayat luka membiru haru
Sampai kapan pun hanya cinta ambigu

Sudahlah...
Serpihan hati ini hanya luka yang terkikis
Memberikan jera pada jiwa
Membawa makna tanpa sisa
Dan menyakiti tanpa terasa

Surakarta, 4 Februari 2023



GERIMIS MELANDA HATI
Oleh Herawati


Tak sanggup ku utarakan gelisah
Saat gerimis seringkali membasah
Pada relung pipi

Tak terasa semua tertahan
Melanda diujung rintiknya malam
Gigil ku terdiam
Gundah jadi delima terkesan

Dimana ada detik-detik terakhir
Yang tiada bisa berpikir
Getarkan jiwa-jiwa
Merangkul Sukma tanpa seucap kata

Surakarta, 2 Februari 2023



GAMBARAN POTRETMU
Karya Herawati


Terlintas di angan deru deburan ombak
Langkahkan kaki ini serasa berontak
Ada rindu menyelinap ke ruang jaga
Sebilas senyum potretmu terpampang gumamkan warna

Sedari bising samudera sang bayu menyambut mesra
Titian desir pasir di pantai wahana
Bukan bimbang dalam mahligai cinta
Namun hamparan seruan alam semesta

Bibir terdiam menahan segala
Sontak membuat diri bahagia
Saat cakrawala bentangkan birunya laga
Bermain di lautan lepas

Surakarta , 2 Feburari 2023



SEPENGGAL KISAH
Oleh Herawati


Sungguh sulit
Bertahan sakit
Mengapa engkau begitu tega
Mempermainkan tentang sebuah rasa

Bagaimana bisa aku bayangkan
Bagaimana bisa aku tepiskan
Semua terlanjur menjadikanku lumpuh
Tubuh serasa tertinggalkan dari ruh

Aku lelah, kau yang bedebah
Biarkanku sendiri menepi untuk mengalah
Membungkam ingin di atas ingin
Biarkanku berdamai pada hati seperti kemarin
Agar tiada sesal kemudian hari

Hati ini masih perih
Mengingat waktu itu, hatiku pedih
Begitu mudahnya dirimu melupakan
Bahkan kini keadaan yang nyaman menjadi kelukaan
Pergilah, biar aku sendiri yang mengalah

Sukoharjo, 12 Februari 2023



TIRAI SUNYI
Karya Herawati


Dekup jantung selalu terbuai dengan getar
Saat rindu menjamah tubuh menjalar
Hanyalah tentangmu duhai yang sunyi
Ketika malam larut dalam peraduan mimpi

Serasa alunan kidung berdendang
Di kala terang telah berdamai bersama mendung
Tirai jejakmu luruh menyimpan kenang
Pada hatiku sendiri dan membingung

Kasih...
Adakah secercah cahaya harap
Pada haluan rembulan
Meski terkadang pahit dilalui
Pudar oleh sepi dan gelap

Surakarta, 10 Februari 2023



TENTANG RINDU
Oleh Herawati


Tentangmu masih saja bermain di ruang imajiku
Tentangmu jua hati ini masih bicara soal rindu
Tentangmu diksi ini pun tak jeli berpuisi
Tentangmu serasa bodoh diri sendiri

Acchh entahlah
Pagi seringkali bercanda walau berselimut kabut sunyi
Awan mendung nampak bingung kemana sang mentari kan bersinar terik

Sudahlah...
Jeli mata ini memandang
Biarkan saja semua berargumen pada khiasan netra

Surakarta, 9 Februari 2023



KULEPAS DENGAN IKHAS
Oleh Herawati


Setelah lepas ku melupakanmu
Aroma wewangimu datang menghampiri
Begitu diam rasa tergeletakan
Tiba-tiba engkau hadir dalam ruang pesan

Ada apakah gerangan
Kini kau mengingatku setelah hiruk-pikuk menjadi bayangan
Sungguh tak mengerti
Ternyata dirimu baru menyadari

Ohh sudahlah
Ku terima atas maafmu
Dan jangan di ulang dengan yang lain
Cukup aku yang tersakiti
Penyesalanmu sudah buatku tiada arti lagi

Aku rela dengan seribu bahasa
Dan aku terima semua keadaan ini
Semoga dirimu bahagia dan aku bahagia dengan kesendirian ini

Janganlah datang untukku lagi
Karena semua itu sudah tak berarti
Terimakasih sekali lagi
Untukmu yang telah sadar diri

Surakarta, 9 Februari 2023



KISAH PERJALANAN
Karya Herawati

Sepanjang waktu selalu ditunggu
Kisah pun memadu temu
Menepis langkah ambigu
Berpikir panjang lewati garis liku
Bahwasannya hidup ini tentang rindu

Pada lembaran singkat cerita
Bisa saja bertepuk rasa
Saat kauhadir dalam ruang nyata
Apakah ini sebuah isyarat datangnya bahagia
Yang selama ini kuimpikan dan kujaga

Pertemuan adalah harapan yang disemoga
Terkadang singgah di ujung luka melanda
Getaran jiwa mengobati
Lambaian tanganmu menjadi denyut semangat

Akhirnya genggaman jemari sangat erat
Berbagi kasih walaupun sesaat
Terima kasih waktu
Terima kasih atas putaran rodamu

Pekalongan,15 Februari 2023




CINTA DALAM DIAM
Karya Herawati

Seribu bahasa susah diucap
Ungkapkan hati terbilang cukup
Sebesar apapun rasa didekap
Hanya kata diam mewakili harap

Cinta ialah anugerah
Harapan setiap insan
Dan cinta adalah ketulusan
Yang terkadang bisa berubah

Meskipun cinta selembut do'a
Fitrahnya tiada terkira
Namun tetap saja
Kelembutannya ada pada denyut nadi yang selalu terjaga

Hanyalah ruang hati yang paling tahu
Diam bukan berarti menyendiri
Namun diam mencari jati diri

Dimana pelabuhan dermaga terakhir menjadi saksi bisu

Surakarta, 24 Februari 2023




SENJA KELABU
Karya Herawati


Pada temaram yang lalu
Senja tersipu malu
Tunduk akan hening kelabu
Saat redup tanpa cahaya memacu

Sungkan menyapa raga
Berhiaskan warna merah saga
Atas awan mendung
Membalut larut petang

Kini jingga muram durja
Bermain dengan segala cara
Diam seribu bahasa
Tiada kata memadu aksara

Sudahlah...
Ini hanya mimpi tertinggal
Yang esuk harus terulang kembali

Surakarta, 23 Februari 2023
HERAWATI

Kumpulan Puisi Sri R - SENYUM BAHAGIA



PERJUANGAN HIDUP
Karya : Sri R


Hening sepi yang kurasakan membalut perasaan saat ini
Begitu hampa d sekelilingku
seolah tak ada lagi kehidupan
Hari-hari yang ku jalani
Membisikan berjuanglah
Berjuang menghadapi hidup
Yang semakin hari semakin tak bisa ku mengerti
Segalanya semua berubah
Tak semudah dulu
Tak sedamai dulu
Kini hanya rasa takut
Mengikuti jejakku
Rasa khawatir
Mengiringi langkahku
Semoga semua cepat berlalu
Agar hidup ini kembali tenang
Agar hidup ini kembali damai
Dan perjuangan hiduppun tidak sia-sia.

Bandung, 31 Januari 2023.



SENYUM BAHAGIA
Karya : Sri R


Kini aku mengerti
Dirimu yang selama ini diam
Bukan berarti membenciku
Tapi kau sangat mencintaiku
Hari-hariku kini berganti senyuman
Dan aku bersyukur
Karena senyum yang dulu hilang kini telah kembali
Genggam terus tanganku
Dan jangan kau lepas lagi
Satukan langkah ke depan
Menghalau segala rasa tak percaya
Berilah senyuman untuk dunia ini
Tersenyumlah dalam segala langkah
Karena senyum adalah ibadah
Bahagialah dalam menikmati hidup ini

Bandung, 31 Januari 2023.



BAYANGANMU
Karya : Sri R


Aku disini sendiri
Di saat dirimu jauh dariku
Jauh di antara ilalang-ilalang
Yang kering dan berguguran
Ku usap peluh di keningku
Ku simpan keluh kesahku
Sejenak ingin aku tertidur pulas
Hanya sekedar melupakan rasa rinduku
Namun aku tak mampu memejamkan mata
Karena bayangan dirimu yang selalu ada
Seakan kau berkata
"Bawalah aku ke dalam tidurmu"
Agar bayangmu hadir di mimpi indahku.

Bandung, 2 JAnuari 2023



KISAH KITA
Karya : Sri R

Awal jumpa aku denganmu
Saat itu tak sengaja
Dan akupun tak percaya
Di saat dirimu menyapaku

Kita sama-sama tak mengerti
Apa arti dari pertemuan itu
Semakin hari semakin berarti
Dirimu untukku dan akupun untukmu

Waktu terus berjalan
Dan haripun terus berganti
Kau dan akupun semakin terpaut
Seakan tak ada yang bisa memisahkan

Perkenalan kita terlanjur jauh
Kau membutuhkan aku
Begitu juga aku membutuhkanmu
Begitulah kisah kita berdua sampai saat ini

Bandung, 2 Januari 2023




DIAM
Karya : Sri R


Ku dekap dalam diam
Tak ada yang bisa ku lakukan
Walau hati meronta dan berteriak
Tapi aku tetap diam dan diam

Jika kau tahu apa yang aku rasa
Mungkin kau akan berkata sabarlah
Namun itu tak mungkin
Karena kau tak ada lagi disini

Hari berlalu tanpa kata untukku
Dan akupun semakin terdiam
Bertanya dan terus bertanya
Sebelum ku tau jawaban darimu

Kini sepiku tak lagi hampa
Diamku tak lagi kosong
Kala dirimu hadir kembali
Menemani hari-hariku

Bandung, 20 Februari 2023

·

NADA INDAH
Karya : Sri R


Ketika ku dengar suara air gemericik
Aku merasakan betapa indah
Nada yang hadir menembus ke dalam hati nurani
Sungguh luar biasa ciptaanMU
Tak seorangpun yang bisa menandingi kuasaMU
Sekalipun orang yang pintar dan cerdas
Hujan semakin deras
Nada yang ku dengarpun semakin indah
Sungguh sangat memukau
Aku terpesona dan aku bersyukur
Bahwa untuk mendengar nada indah tak perlu mahal
Dengan suara air hujan
Bisa tercipta nada indah itu
Semua tercipta hanya kuasaMU
Ya Allah..

Bandung, 21 Februari 2023

SRI R

Kumpulan Puisi Sri Wahyuni Nababan - AKU LELAH, TUHAN



MENEMBUS ANGKA EMOSI


saling memburu
siapa terlebih dahulu
dia atau aku
aku atau engkau
sembilu
melatari kaki-kaki kaku
ah, kelu

ingin membunuh kekuatan
tapi masih memikirkan
jejak-jejak kebahagiaan
saat kebersamaan

kini berusaha
untuk menembus angka emosi
siapa menang dan kalah
dalam menapaki jati diri

pelatuk telah digenggam
sekali geser pasti menuju kematian
bukan karena dendam
tapi boneka tempahan telah menjadi tuan

ya, kira-kira begitu
sebab candu

SUMUT, 01 Februari 2023



AKU LELAH, TUHAN

sejak hari kemarin
ada sejumput bubuk kesedihan
bukan derita,
apalagi terluka

aku seperti dedaunan kering
jatuh berguguran
di tanah-tanah gersang
tanpa mampu diindahkan

diinjak-injak,
diabaikan karena tiada berguna
lagi dan lagi

saat inilah aku sekarang, Tuhan
aku lelah dengan semua ini
aku lelah, Tuhan!

haruskah danau buatan di pelupuk mata tercipta?
akankah ada yang menyekanya dengan belaian lembut penuh kasih?

Tuhan, aku tahu keluhan ini tiada arti
aku tahu bahwa diri ini jauh dari rasa syukur
aku lupa akan semua nikmat yang Engkau berikan

namun, aku benar-benar lelah
sungguh lelah, Tuhan!

tanda seru bukan untuk memarahi-Mu
keluhanku tidak untuk memamerkan duka
ini adalah ungkapan nyata

jangan tanyakan apa sebab lelah ini
ya, jangan tanyakan
sebab aku sudah hampir kehilangan arah

maaf, Tuhan,
aku lelah ....

SUMUT, 01 Februari 2023



SELEMBAR CINTA BUATMU
By: SWN

Gemetar seluruh tubuh
Kala ingat masa kemarin
Kita memadu kasih
Bertumpuk dalam kehangatan

Masih tersemat rasa yang nikmat
Menapaki sebongkah niat
Seketika diam bersyarat
Demi cerita yang makin lekat

Rindu memang berat
Tapi akan terseret
Pada kekacauan yang erat
Terlahir pesan-pesan singkat

Inilah selembar cinta buatmu
Mengungkap sesuatu
Musnahkan segala ragu
Demi rahasia yang membeku

SUMUT, 30 Januari 2023



LAUTAN KATA
By: SWN


berlayar di lautan aksara
perahu dikayuh hingga ke kata-kata
huruf demi huruf menjadi kerangka
dirangkai dengan berjuta rasa

lautan kata telah dieja
melalui tajamnya mata pena
diksi indah membuat terlena
jemari didayung lahirkan cerita

ketika tersesat di lubuk muara
tertulis sebuah nama
buram tak terbaca
berusaha bisa meski lama

cukuplah memainkan kata
jangan merusak asa
kini berlabuh ke bilik singgah
demi sepenggal kisah

SUMUT, 29 Januari 2023




MERAYU DIKSI

dengan kata-kata mengungkap rasa
terbawa arus sejarah cinta
kumpulan aksara melekat makna
hanya ada kalimat tersisa

kumerayu melalui diksi
agar terhubung sepintas lalu
pintu maaf dibuka sirnakan benci
tebar senyum dan tawa haru

terimalah segala pinta
sebab hati telah menyeka
butiran-butiran emosi dalam suasana
menimbun paksa yang membuat luka

SUMUT, 05 February 2023



DIEMBUS CERITA


detak jantung mulai melemah
kala hati terluka
jiwa ikut berserah
demi tubuh-tubuh hina

datanglah segerombolan kupu-kupu
bergotong royong mengangkat sosok
hendak diterbangkan dan dibawa sampai ke hulu
untuk diberi perhiasan meski seonggok

jangan bawa dirinya duhai binatang indah
biarkan ia menutup mata
sampai akhirnya hadir seorang penjelajah
dan diembus cerita yang kaya karya

SUMUT, 05 February 2023



SEPARUH

lepas kendali tersulut emosi
api menyala-nyala di pinggiran dahaga
resah tak mampu dipungkiri
oleh jejak-jejak amarah yang melanda

hilang sudah separuh jiwa
menyambut luka saat dihina
bulir bening jatuh seketika
ratapan seakan penuh warna

kini musnah segala rasa
dikuasai cinta yang melena
diharap dan dipinta untuk menjeda
kata-kata membungkam lara

SUMUT, 05 February 2023



SETANGKAI BUNGA DI ATAS KERTAS


mekar kala di batang pohon
tak goyah walau diterpa angin
menari-nari dengan beralasan
kuat dan kokoh tanpa terasingkan

setangkai bunga jadi penawar
di kala musim berganti
seakan kumbang telah tercemar
oleh merahnya yang mulai mencurigai

terkulai di atas kertas
menundukkan makna pada lembaran-lembaran
aksara sudah tak puas
dengan kenyataan yang tak terelakkan

biarlah ia mengeluh
hingga kesadaran menghampiri
jangan sampai jatuh
dan mati

SUMUT, 04 Februari 2023



NADA DAN LAGU


tangga-tangga datar disentuh
dengan lembut dan penuh kasih
oleh jemari tangan yang mulai sibuk
dengan menekan tombol bertumpuk

dentingan piano
menghanyutkan suasana
awalnya dikuasai ego
mampu retakkan nestapa

nada dan lagu datang bersamaan
mendayu memasuki lubang telinga
senyap-senyap terdengar lantunan
lalu terbawa oleh rasa

di akhir lagu,
ada nada menyedihkan
seketika membuat pilu
mengusir kehampaan

SUMUT, 04 Februari 2023

SRI WAHYUNI
NABABAN

Kumpulan Puisi Yuni Tri Wahyu - BERNYANYILAH MESKI TERDENGAR SUMBANG



BERNYANYILAH MESKI TERDENGAR SUMBANG
Yuni Tri Wahyu


Sepoi angin iringi gemerisik daun, bergesekan
Tikam rindu bersahutan penuhi pikiran
Teringat tentang gemuruh hujatan salah sasaran
Ia tercengang simak celiteh-celoteh basi tanpa perasaan

Apa sebenarnya kepentingan semburkan api bakar nurani
Sekedar isapan ludah terluah di tanah mati
Terkubur di dalam runtah caci maki, tak berarti
Sisakan tetesan perih di sini, relung jiwa sang perempuan sunyi

Bernyanyilah meski terdengar sumbang
Kusimak sepenuh rasa, simpan sebagai pelajaran berharga
Lanjutkan perjalanan merakit ingin
Kalungkan selendang pelangi di pundak bidadari-bidadari berwajah puisi

Tidak ada kata lelah, menyerah, kalah
Tetap berjuang takhlukkan karang di dada sinis
Mata-mata bengis hujam kesabaran
Karena-Nya, akhir arah tujuan

Tangerang, 30 Januari 2023



LAKI-LAKI PENGUSUNG KELEMBUTAN
Yuni Tri Wahyu


Binar netra terangi gundah
Ketika kalut bergelut kabut pekat
Senyum sejuk tembusi kobaran benci
Tutur pun ramah jamah kebekuan

Nurani berselimut rindu dendam timpang keadilan
Bergelayut di pundak perempuan sunyi
Mencengkeram keras dinding kesabaran
Tak goyah, meski wejangan silih berganti
Memilin emosi sulut ambisi

Membalas kelakuan pecundang, sembunyi di balik peduli
Laki-laki pengusung kelembutan hadir dengan selaksa cinta
Menggamit lengan lebam menuju kiblat
Sujud berserah atas KemahaanNya

Tangerang, 30 Januari 2023




PEMERAN KATA
Yuni Tri Wahyu


Terdengar merdu mendayu rindu
Manis, lebih dari sesesap madu
Berbunga cerita syahdu haru biru
Bermekaran di taman dunia tipu

Sempat terbuai menanam rasa
Anggap maya tembusi pelayaran jiwa
Mereka pemeran kata!
Riuh tabur kisah pemulas luka

Usai sebar benih aksara, tertawa
Tikam kesumat, ternganga
Tatap maskara pekat tutupi angkara
Telinga tuli kerontang nurani, semat dusta

Terperdaya sepak terjang pemeran kata
Setelah sadar, luka terlanjur bicara
Aku terdiam kemas sepi menyanjung sunyi
Genggam damai tanpa bertanya lagi, pergi

Tangerang, 13 Februari 2023



RA
Yuni Tri Wahyu

Ra, permata yang kau lempar ke dalam lumpur telah aku temukan saat kepergianmu mengejar pembenaran.
Kini berkilau diterpa keadilan alam seiring doa panjang, sendu mendayu pilu.

Ra, kau tinggalkan jejak luka di ladang tandus hanya untuk mengejar kepuasan yang entah. Terbukti kini kembali datang membawa penyesalan. Maaf, sudah sangat terlambat. Hati ini telah terkubur sepi berkepanjangan.

Ra, keakuanmu berkuasa menyerang kenyataan. Memutar balik fakta seolah akulah kesalahan tidak termaafkan.

Aku tidak peduli Ra!
Andai seluruh dunia menghujat karena kabar burung yang kau terbangkan. Bagiku cukup bidadari-bidadari tak bersayap dan Sang Pencipta mengetahui semua di balik cerita.

Sudah mati, tak akan mungkin hidup lagi di hati ini meski jejakmu nyata. Kau boleh menapak tilasi walaupun sulit membuka pintu, karena kunci itu telah patah olehmu, Ra!.

Tangerang, 11 Februari 2023



LAKON
Yuni Tri Wahyu


Ia berjalan menyusuri kisah kasih bersama laki-laki berhati puisi. Setiap laku adalah inspirasi, meski halusinasi terkadang mengiris janji. Mereka mengikat rasa pada tiang keyakinan. Bahwa perjalanan berbuah manis di ujung penantian. Meski jarak dan waktu terhampar ribuan jejak.

Perempuan itu menyanjung sunyi dalam dekapan hening. Diamnya adalah sepi paling hakiki, namun tak pernah kesepian, karena setia di relung jiwa menjadi senandung doa.

Terkadang menangis tanpa air mata, teringat kepahitan silam, tak jarang pun tertawa mendengar cacian hampa mulut-mulut berwajah badut.

Perempuan sunyi memelihara luka, agar tidak kembali tertimbun derita dari para durjana. Ia telah menemukan bening kesadaran ketika sepi tawarkan dahaga, embun pun menetes dari kasih sayangNya. Maka biarkan lakon ini terus berputar hingga waktu, usai.

Tangerang, 08 Februari 2023




MERAYU KASIHMU
Yuni Tri Wahyu


Gerimis isak memecah gulita
Gempita harap sentuh keyakinan
Tarian rasa mengulum nestapa
Saling sesap rindu syahdu sendu

Mengiba raga serahkan resah jiwa
Tunduk khusyuk di sajadah tua
Mengalirlah cerita lara, tanpa jeda
Lengkapi perjalanan dosa

Meratapi percik-percik nista
Lalu melebur penyesalan paling sesal
Di puncak kesadaran
Tak lelah merayu kasihMu

Tangerang, 14 Februari 2023




SENYUMMU CANDU
Yuni Tri Wahyu


Subuh baru saja berlabuh
Sisakan debar usai melantunkan bait harapan
Secangkir kopi mengepulkan asap
Terhidang di meja kayu teras kita

Senyum merekah hangat hadirkan semangat
Seiring mengering tetes embun di puncak pepohonan
Kaki melangkah telusuri pematang nafkah
Tinggalkan jejak-jejak lelah merenda mimpi

Terlalu indah lukisan cinta
Buah pertumbuhan deretan luka usang
Kubuang dalam bulir keringat juang
Sebagian kusimpan sebagai sejarah perjalanan

Saat senja merona sambut kumandang azan
Kita nikmati sepenuh hati, lantunan diksi kehidupan
Tanpa menziarahi lebam silam
Senyummu candu paling madu menggenapi sunyinya hening sepertiga malam

Tangerang, 21 Februari 2023



BERLALU MEMELUK RINDU
Yuni Tri Wahyu


Jika diammu adalah amarah, maka izinkan aku berlalu memeluk rindu. Tapi bila sebuah perenungan, mari sama-sama perbaiki diri lanjutkan langkah lebih hati-hati. Namun jikalau untuk menghindari, tak perlu dilakukan sebab bila kisah kita benar-benar dari hati, maka akan selalu menjadi memori.

Betapa kasih ini begitu tulus, namun ketulusan saja tidak cukup mengimbangi, sesekali terlontar kata tajam menusuk hati. Tangan kurus dan tubuh ringkih ini tidak akan mampu menggapaimu.

Aku perempuan sederhana dengan sejuta luka yang mudah berdarah oleh kata-kata.

Terima kasih atas kisah yang engkau tuliskan pada lembar sunyiku. Biarlah kasih-Nya menuntun langkah selanjutnya.

Engkau terindah dan akan tetap menjadi paling indah, hingga ujung waktu menjemputku.

Tangerang, 24 Agustus 2021
YUNI TRI WAHYU



Kumpulan Puisi MS Sang Muham - MENANTI KEPUTUSAN HAKIM YANG MULYA


JALAN TERBAIK
Karya MS Sang Muham


Memanen ketidakpuasan
sekujur nyali diliputi kecemasan
waktu mati ditikam ketakutan
tak sempat melantunkan pertolongan
tragis !! tercecer sepanjang perjalanan
seperti sengaja di pertontonkan

Siapa yang seharusnya angkat bicara
jika semua orang bermuka dua
karena takut atau sedang bersandiwara
hati nuranilah yang bertanggung jawab atas semua
sayangnya ia sudah lama di bekap harta dunia
sepertinya jalan buntu, berahir kecewa

Pasrah berserah berpengharapan pada Yang Maha Kuasa
jalan terbaik melanjutkan kehidupan di dunia

#Billymoonistanaku, Rabupon, Febr 01-2023 = 20.30 wib



ADA AWAL PASTI ADA AHIR
Karya MS Sang Muham

Aku mulai terjangkiti ragu lahirkan risau
ketika tampak pucuk pucuk pinus layu
masih relevankah menunggu
padahal kereta terahir telah berlalu
menyisakan teka teki berselimut debu
sejujurnya pandanganku nanar tak tau arah dituju

Keraguan telah memandulkan harapan
satu persatu janji patah tak menemukan jawaban
seperti sia sia menghitung kekata tanpa kenyataan
perjuangan pengorbanan bertumpuk menjadi kenangan
haruskah ditutup dengan bait bait penyesalan
sementara waktu telah tercecer sepanjang jalan

Ada awal pasti ada ahir sebuah perjalanan
apapun jawaban itulah takdir sebagai suratan

#Billymoonistanaku, Rabupon, Febr 01-2023 = 14.04 wib



MENANTIKAN KSATRIA BANGSA
Karya bersama Raden Saringat dan MS Sang Muham


Kata ahli selaksa bahasa
konon tersohor dengan mantra layar kaca
pernah ku simak berita beraksara
bumi khatulistiwa indah mempesona
jambrut dan permata membentang sepanjang nusantara
melahirkan cemburu ratusan bangsa

Berlomba lomba menjajah negeri persada
anak negeri mati hati terpisah suku bangsa
di adu campur aduk tanamkan sengketa
anak bangsa pecah belah termakan politik devide it impera
tiga setengah abad di peras di ambil sari patinya
lahirlah bung Karno penyambung lidah rakyat semesta

Kini merdeka di bawah bayang bayang angkara murka
kita menantikan seseorang sebagai Ksatria

#Belantaraibukota, Selasapahing, Jan 31-2023 = 09.19 wib



ANGKARA MURKA MASIH BERKUASA
Karya bersama Nanik Sunarni dan MS Sang Muham


Ibarat raja Alengka
berbuat salah rakyat terpaksa menganggukan kepala
tak peduli langgar aturan merusak norma
menganggap benar bersikukuh memenangkannya
hanya satu satria sakti mandraguna
mengerti dan paham raja yang durhaka

Rakyat kebanyakan cuma nurut semata
para punggawa menjilat cari muka
rakyat susah tambah sengsara
teriakan insan pecah di dada
mencari keadilan tertimbun gunung tak berdaya
terjajah asa tergadai rasa

Menyajikan kejujuran berharap keadilan di dunia
mesti bersabar jangan sampai putus asa

#Belantaraibukota, Selasapahing, Jan 31-2023 = 06.30 wib



INDONESIA JELITA
Karya bersama Raden Saringat dan MS Sang Muham


Hamparan khatulistiwa
untaian kebesaran bangsa
entah punggawa entah jelata
semua terbilang yang punya
punggawa mengatur siasat berkarya
kita insan penikmat rasa

Bersama sama kita perkasa
bercerai kita rubuh tak berdaya
dalam keanekaragaman kita berbhineka
warna warni pelangi bingkai nusantara
mari ulurkan tangan kasih sesama
barat ke timur utara ke selatan satu adanya

Ikatlah simpul satu tujuan satu cita cita
Indonesia merdeka Indonesia jelita

#Belantaraibukota, Selasapahing, Jan 31-2023 = 05.35 wib



MENANTI KEPUTUSAN HAKIM YANG MULYA
Karya MS Sang Muham


Masing masing kubu bertahan kekeh pada pendirian
kekata diolah sedemikian rupa
mengalir seturut dengan dalil dalil pembuktian
membakar emosi menggugah rasa asa
katanya : kami tidak bisa di intervensi dalam penuntutan
maka para kurcaci para politisi para ahli buka suara

Dimana hati nurani kita
melucuti naif tapi membuka pertentangan
kini keadilan terinjak injak segepok lembar berharga
mata para punggawa buta warna kebingungan
maka menjadi tak jelas lagi : siap berbuat apa
katanya: ego instansi harus di pertahankan

Pak hakim yang mulya wakil Tuhan di dunia
putuskanlah dengan arif dan bijaksana

#Billymoonistanaku, Seninlegi, Jan 30-2023 = 20.02 wib




ENTAH SAMPAI KAPAN
Karya bersama Ahmad Jr dan MS Sang Muham


Senja masih tetap di sampingmu seperti dulu
sementara aku setia menjaga rindu
ketika hujan turun menyirami kalbu
setangkai bunga mawar kusilipkan di sini
untukmu penjaga hati
semoga getar rasa terasa di sanubari

Entah sampai kapan tanpa kepastian cinta
hidup tanpa aroma harum bunga asmara
biarkan ingatanku tetap lepas bebas
mengenang cinta kasih sayang yang kandas

Bila kelak suara jiwa tak mampu mewujud asmara
bayangmu akan abadi mengisi rasa

#Billymoonistanaku, Rabukliwon, Febr 08-2023 = 11.44 wib



MENCARI DIRI SENDIRI
Karya MS Sang Muham


Kau mengantarku menjemput pagi
sepanjang malam di selimuti sepi
kekata mati suri
sudah tak perduli suara hati
berpisah meski masih disini
hingga pagi merangkaki hari

Siapa yang mulai siapa pula yang harus mengahiri
sengketa hati
tak menemukan jalan untuk kembali
sudah terlalu jauh pergi

Baiknya sengketa ini kita tutup sampai disini
kita berpisah mencari diri sendiri

#Billymoonistanaku, Rabukliwon, Febr 08-2023 = 10.20 wib



SECANGKIR KECEWA
Karya MS Sang Muham


Rindu yang kau sajikan
ketika aku terbaring di sisi kesepian
sontak membangunkan sejuta pertanyaan
kabut tipis menyelinap di sanubari
mengikis sedikit demi sedikit rasa di nurani
kuyakinkan diri : ini cuma imajinasi

Sejuta tanyaku kini terjawab
ketika muka dengan muka kita bersitatap
kau sodorkan secangkir kecewa
aku tak berdaya, mati kata

Cinta memang tak selalu di ahiri dengan bersatu
menatapmu bahagia, puas rasa di kalbu

#Billymoonistanaku, Rabukliwon, Febr 08-2023 = 07.37 wib



MEMINTAL HATI NURANI
Karya bersama Raden Saringat dan MS Sang Muham


Selembar pintalan biasa
bukan selendang sutra
bukan pula songket atau logam mulia
hanya pembungkus kesabaran
menguji keiklasan kewaspadaan
mengubah arah telunjuk tuduhan

Tak mudah memang menatap kedalam sukma
di tengah ego yang ingin tampil beda
menunduk semakin dalam
mulut terkunci : diam

Memintal hati nurani seperti merajam diri
bebaskan hati menemukan jalan sejati

#Belantaraibukota, Selasawage, Febr 07-2023 = 21.41 wib



JANGAN PUTUS ASA
Karya bersama Johan Arifin dan MS Sang Muham


Sulit kupercaya
anggapanku tak mungkin kegalauan ini terjadi pada sosok tegar
ternyata tidak beda
peristiwa itu terjadi dalam lajur wajar
dan, manusiawi, siapa pun bisa terbawa
hanyut dalam irama yang pudar

Seringkali kehidupan menuntut tampil beda
padahal warna hati legam terbakar
sengketa demi sengketa merajam jiwa
tak ada tempat berkabar

Entah kata apa yang bisa kubawa
selaku sahabat, aku cuma bisa berbisik : jangan putus asa

#Belantaraibukota, Selasawage, Febr 07-2023 = 21.00 wib



SENJA MENGUNDANG NOSTALGIA
Karya MS Sang Muham



Jauh di lubuk hati terdalam
terkurung selembar nostalgia kelam
ketika sunyi ia menampakkan diri
tak bisa kupungkiri
sudah sekian lama membeku di sana
menorehkan luka dalam yang menyiksa

Awalnya aku tak perduli
tersingkirkan oleh tantangan kehidupan ini
namun tiap sunyi ia mewujud dalam hayal
seperti mengulang yang tertinggal
apalagi senjaku seringkali hampa
tak tau mau berbuat apa

Senja seringkali mengundang nostalgia
bersama sunyi ia pun tiba
ikut pula catatan hitam
serupa perih yang menikam

#Billymoonistanaku, Seninpon, Febr 06-2023 = 12.12 wib



KEADILAN PUN DI PERTANYAKAN
Karya MS Sang Muham


Ketidakpuasan melingkupi hati nurani
ketika berita rekaan satu persatu di bacakan
saat sengketa di sidangkan di meja judi
lalu media memaparkan ketidakseimbangan
di hadirkan pula para saksi dari seluruh negeri
melengkapi bumbu persidangan seperti dagelan

Sengketa semakin membahana ketika punggawa di tanya
petinggi berkata : penuntut masih bisa di kendalikan
lalu dengan pongah memamerkan bintang di institusinya
dia lupa jabatan bisa di atur di bawah tangan
atau barangkali bahasanya cuma basa basi semata
jangan jangan kurcaci pun sudah masih angin

Menantikan putusan hakim yang mulya
hati bimbang antara percaya dan ragu
apakah hati nurani masih tersisa di dada
hingga putusan mencerminkan keadilan di kalbu

#Billymoonistanaku, Minggupahing, Febr 05-2023 = 08.o8 wib



MENIMBANG KATA SEBELUM BICARA
Karya bersama Putry Blambangan dan MS Sang Muham


Mulutmu harimaumu pepatah lama
bijak mengunakan kekata
jangan sampai hilang terbilang titik koma
karena ulah lidah tak bertulang
bisa terjerumus dalam kubang
masalah pun datang

Gunakan lisanmu tepat waktu bila perlu
untuk apa mendengar berita palsu
jangan pula terburu nafsu
timbang masukan dalam jiwa
hingga lisanmu begitu berharga
niscaya terhindar dari malapetaka

Jangan lakukan sesuatu hal jika kau tak suka
lebih baik sederhana tampil apa adanya

#Belantaraibukota, Sabtulegi, Febr 04-2023 = 18.00 wib



BEKAL KEMBALI KEPADANYA
Karya bersama Putry Blambangan dan MS Sang Muham


Semua memiliki takdir
kadang apa yang terjadi kita tak habis pikir
sejuta tanya menyelimuti diri
lalu manusia menafsirkan sendiri sendiri
namun bila kita sadar siapa kita
kita akan bijaksana menjalani semua

Bekal kembali kepada-Nya sederhana sekali
seperti tersurat dalam kitab suci
menabur benih cinta kasih
tanpa pilih memilih
di perlukan kebijaksanaan untuk menjalani
balasan seringkali tak sesuai suasana hati

Pintar bersyukur tetap berharap pada Sang Pemberi
semoga selamat menjalani kehidupan di dunia ini

#Belantaraibukota, Sabtulegi, Febr 04-2023 = 13.13 wib



MENJALANI SURATAN INSANI
Karya bersama Putry Blambangan dan MS Sang Muham


Tak ada yang abadi
manusia hanyalah abdi di hadapan Illahi
siap menjalani suratan insani
termasuk meninggalkan dunia ini
kita harus pasrah diri
tak mungkin lari tak bisa bersembunyi

Suka tidak suka kita cuma bermain sandiwara
di maha panggung hidup di dunia fana
sehabis kita memerankan cerita
tersenyum manis bahkan tertawa
menangis sedih di belenggu derita
panggilan pulang pastinya ada

Terpulang kepada insan yang menjalani Takdirnya
apa yang dilakukannya ketika di dunia

#Belantaraibukota, Sabtulegi, Febr 04-2023 = 11.01 wib



SELUAS SAMUDRA
Karya MS Sang Muham

( Kudedikasikan untuk adikku Putra Gabriel di Kabanjahe )

Kau berteriak lantang mengajak perang
tak pula mengenal hitung menghitung
membaca kezoliman angkara murka
jiwamu berontak menggelora
jika benar katakan benar
jangan di pelintir merasa pintar

Hatimu terbuka seluas samudra
tangan welas asih terulur bagi sesiapa saja
merangkul sahabat menolak siasat penzoliman
pantang menolak tantangan
hambatan rintangan selesaikan dengan musyawarah
penamu tajam suaramu nyaring tak kenal lelah

Tetaplah berdiri kokoh duhai putra gunung Sinabung
pengabdianmu akan tersurat membawa terang

#Billymoonistanaku, Jumatkliwon, Febr 03-2023 = 06.00 wib



INDAH PADA WAKTUNYA
Karya bersama Kantor Ketaren dan MS Sang Muham


Harapan pupus mengorek luka
membunuh asa menenggelamkan karsa
jiwa terbilang janganlah hilang
sampai kelak di panggil pulang
kembali ke kampung halaman sejati
konon : hidup yang abadi

Biar renta usia compang camping hidup di dunia
bahkan peruntungan yang hampa di hina
seberkas harapan teruslah berkedip
menjadi lentera jiwa yang gelap
sembari menunaikan kewajiban kehidupan
seturut kehendak Tuhan

Kupegang teguh janji kehidupan dari-Nya
semua akan indah pada waktunya

#Belantaraibukota, Jumatkliwon, Febr 03-2023 = 05.20 wib



KETIKA HASRAT MENGGELORA
Karya bersama Panji Bhuana dan MS Sang Muham

Bibir-bibir yang bicara
kadangkala tak sama dengan yang dirasa
ketika hasrat menggelora
pikiran tumpul tiada daya
bersama sepi jiwa ngembara
rencana pun mati muda

Setiap insan bebas berbahasa
dalam koridor timbang rasa
bijaksana menyajikan setiap kekata
jangan sampai mengotori semesta
hati nurani tak pernah di ajak bicara
padahal penyampai-penerima memiliki hak yang sama

Mulutmu adalah harimaumu : seringkali kita lupa
lidah tak bertulang : jangan seenaknya bersilat kata

#Belantaraibukota, Kamiswage, Febr 02-2023 = 22.22 wib



KETIKA TAKDIR MEMANGGIL
Karya bersama Giselle dan MS Sang Muham


Manusia seringkali silau dengan kemilau harta
seakan mampu memuluskan jalan ke serambi Surga
padahal tanpa penyertaan Tuhan semuanya sia-sia
manusia hanyalah mahluk yang fana...
penuh noda berlumur dosa
sedangkan hidup cuma sementara

Berlomba lomba dengan menghalalkan segala cara
menumpuk pundi pundi seakan hidup tak di batasi usia
semakin tinggi level sosial semakin sombonglah dia
ketika takdir memanggil selesailah semua
bagaikan daun kering luruh ke persada
aku percaya : kematian jembatan kekehidupan selanjutnya

Milik dunia akan tetap tinggal di dunia
percayalah: tak satu pun akan di bawa

#Belantaraibukota, Kamiskliwon, Febr 02-2023 = 20.50 wib




MENGURAI MIMPI
Karya bersama Raden Saringat dan MS Sang Muham


Kidung sunyi lintasi belantara sunyi
tertiup lembut ilusi menyimpul mimpi bagai ilustrasi
menapaki imajinasi menggoyang rumbai rumbai pribadi
hawatir bangunan diri tergerus emosi
tergulung rasa memadamkan pelita di sanubari
mungkin sebaiknya berhenti sampai disini

Seketika netra seperti di selimuti
hujan membasahi pelataran hati
sekian panjang nostalgia telah di lampui
entah untuk apa semua ini terjadi

Maaf atas cerita kepiluan mengurai mimpi
tiada yang bisa ku beri kecuali seutas doa suci

#Belantaraibukota, Seninkliwon, Febr 13-2023 = 06.56 wib



MALAM SEMAKIN PEKAT
Karya bersama Johan Arifin dan MS Sang Muham


Tentang gambar silluit hitam selintas lihat
berlatar belakang bulan pucat
menambah kesan malam semakin pekat
jalan setapak basah di terpa rintik tersisa
lelaki sunyi menyusuri jalan nostalgia
entah apa yang di cari di sana

Sosok lelaki mendekati mimpi
hayal begitu besar, berjalan hingga pagi
ujung kaki dan kepala menyatu di batas kenang
terus berjalan memunguti catatan terbuang

Suara tanpa wujud berseru parau
enyahlah, menyingkir dari jalanku

#Belantaraibukota, Seninkliwon, Febr 13-2023 = 06.06 wib



PAGIKU TERLANTAR
Karya MS Sang Muham


Pagiku telah terlantar
sibuk menggantang asap, lalu terbiar
kini siang datang menghadang
panas membakar, nafas berdegup kencang
hendak mulai dari nol, ketinggalan kereta
penyesalan sudah tidak berguna

Bagimu teruna, penerus estafet cita cita
ringankan langkah, raih apa yang tersedia
perhitungkan waktu, hari esok punya tantangan sendiri
wujudkan harapan, tetap semangat, jangan berhenti

Berserah pasrah berpengharapan pada-Nya
berharap indah pada waktunya

#Billymoonistanaku, Mingguwage, Febr 12-2023 = 05.55 wib



MAAPKAN AKU KEKASIH
Karya MS Sang Muham

Maapkan aku kekasih
selama ini kabut hitam menyelimuti hati putih
kulupakan welas asih
dalam hati aku berpikir semua kulakukan tanpa pamrih
sementara sisi romantis telah tersisih
sibuk menghadapi dilema tindih bertindih

Setelah pengabdian purna, sesal datang menjelma
sementara usia seringkali mengajakku lupa
hendak berbuat raga sudah tak berdaya
akhirnya diam sembari melipat muka

Sekarang mari berbuat untuk kemaslahatan anak tercinta
sekuat mampu menata kehidupan mereka semua

#Billymoonistanaku, Jumatwage, Febr 17-2023 = 07.37 wib



MENGEJAR KESIA-SIAAN
Karya bersama Johan Arifin dan MS Sang Muham


Sering kali kita hilang dalam terang
di belenggu bayang bayang
tersesat di jalan akrab hanya karena tergesa
mengejar karsa di ujung asa
barangkali mungkin diam sejenak
membuka minda mengarah arah tak perlu bertindak

Mengabaikan kebersamaan mengejar angin
seringkali semua bisikan hati nurani di kesampingkan
menumpuk kesia-siaan di atas kesia-siaan dunia
atau bahkan tak tau lagi makna sesungguhnya

Barangkali lebih bijak berdiskusi dalam sanubari
untuk apa terus berlari mengejar mimpi

#Belantaraibukota, Jumatwage, Febr 17-2023 = 06.36 wib



MENGEJAR PAGI
Karya MS Sang Muham


Terburu buru kukejar pagi
setengah berlari sambil mengemasi jati diri
tekadku sudah bulat, akan kunyatakan hari ini
ketika bersua nanti
tak perduli apa kata orang
biar kurangkum setiap sudut pandang

Sungguh aku tak menyadari
ketika pagi yang serupa menegurku : untuk apa terus berlari
berjalan dan berlari, sama sama punya arti
bukankah sebaiknya berdialog dulu dengan nurani

Upaya diri mengejar pagi meninggalkan nostalgia panjang
aku kehilangan pedoman ketika pagi sudah hampir hilang

#Billymoonistanaku, Jumatwage, Febr 17-2023 = 05.45 wib



RASA KEADILAN
Karya MS Sang Muham


Tentang reformasi hukum
setelah sekian masa tenggelam
kemarin di pengadilan bangkit dari kematian yang padam
walaupun punggawa penuntut main mata
apalagi dibela atasan yang berkuasa
tapi hakim tetap pada keyakinannya dan setia

Ada sepercik cahaya menerangi gelapnya hati terbeban
menghadirkan kelegaan bagi pencari keadilan
meskipun upaya hukum masih berkelanjutan
di tingkat banding sengketa kembali di sidangkan

Semoga hakim banding mempunyai nurani serupa
memutus perkara dengan pertimbangan bijaksana

#Billymoonistanaku, Kamispon, Febr 16-2023 = 22.22 wib



MENABUR KEBAJIKAN
Karya bersama Putry Blambangan dan MS Sang Muham


Lewat perpanjangan tangan media kita berjabat
di guratan aksaralah kita bertatap
mari junjung silaturahmi yang erat
kedepannya indah kebersamaan semakin akrab
semoga benih benih kata selalu mendatangkan berkat
karena kalimat terucap di sertai tanggung jawab

Meskipun perbedaan menyajikan segala kemungkinan
dan jarak membentangkan keberadaan
tapi hati kecil senantiasa bicara
menyambungkan sesuatu yang tak kasat mata

Menapaki hidup di belantara kehidupan
selayaknya menabur kebajikan

#Belantaraibukota, Kamispon, Febr 16-2023 = 07.57 wib



RINDU YANG IKHLAS
Karya bersama Putry Blambangan dan MS Sang muham


Indahnya diksi tersaji karena adanya kesamaan
indahnya silaturahmi karena saling kesepahaman
tak harus sua muka bersitatap
tak jua tangan saling berjabat, baru akrab
hiasi hati dengan kejujuran dan keikhlasan
seterusnya silaturahmi pasti bisa berjalan

Kita berdiri di satu hamparan rasa yang sama
ingin berbuat walau belum kenal rupa
menghiasi taman hati di dunia
melayakkan hidup di garis kehidupan yang fana
Kebersamaan ini biarlah tetap terjaga

dan rindu yang ikhlas menghiasi jiwa

#Belantaraibukota, Kamispon, Febr 15-2023 = 05.15 wib



HUKUM SEBAGAI PANGLIMA
Karya MS Sang Muham


Wajah tertunduk menanti putusan hakim yang mulya
setelah tuntutan jaksa membakar sukma
berharap belas kasihan semata
si pembunuh tak mampu menolak perintah
cuma tau : tunduk dan patuh
perintah adalah perintah, lakukan atau patah

Gelora di dada terus gemakan doa berkelanjutan
putusan : satu tahun enam bulan
rasa tak percaya, terjawab sudah galau sukma
hukum memang harus jadi panglima

Satu babak sengketa teramat melelahkan kini jeda
menanti upaya banding ke pengadilan tinggi Jakarta

#Billymoonistanaku, Rabupahing, Febr 15-2023 = 22.02 wib



MENAKAR DILEMA
Karya bersama Putry Blambangan dan MS Sang Muham


Dengan ketekunan dan tekat yang bulat
apapun yang sukar pasti di permudah
jangan pernah menyerah
rubah tantangan menjadi sesuatu bertuah
mungkin berguna bagi sesama umat
semoga jadi berkat

Menakar dilema dengan hati terbuka
dengarkan dengan seksama, kurangi bicara
setiap insan pasti ada cela
mari berpikir bijaksana

Kadangkala riuh suara menggelitik sukma
untuk apa bersengketa, kita bersahabat saja

#Belantaraibukota, Rabupahing, Febr 15-2023 = 21.12 wib



TULISAN KITA
Karya bersama Putry Blambangan dan MS Sang Muham


Sejahtera selalu di sela kesibukan raga
meski tak bersitatap muka dengan muka
bahkan tak tau rupa sebelumnya
tapi dengan hati menata kekata
si penggagas mengarahkan corak dan rasa
lalu terhidang apa adanya

Begitulah sahabat, aku selalu menantikan coretanmu
sungguh aku belajar, meramu kekata serupa jamu
terkadang hanyut di derasnya melodi rindu yang lucu
seakan semeja kita menuliskan sajak itu

Sadar sesadar sadarnya, hidangan tersaji jauh dari sempurna
telah ku ramu sekuat ku bisa

#Billymoonistanaku, Rabupahing, Febr 15-2023 = 20.02 wib



DAHULU DAN SEKARANG
Karya bersama Johan Arifin dan MS Sang Muham


Tulisan ini mencerahkan
aku jadi paham sekarang
betapa teknologi menjadi begitu berkembang
dahulu aku berteriak : marsipongang
suara menggaung lalu hilang ditelan rimbun gunung
dan itulah kenyataan

Sekarang bukan hanya suara dikembalikan tanpa cela
semakin indah mempesona seperti membisikkan nada
melodi nurani mudah untuk disesuaikan
untung aku teriakkan nyanyian bukan makian

Saat ini jendela dunia terbuka
waspada bertindak, jaga lisan dan tutur kata

#Belantaraibukota, Rabupahing, Febr 15-2023 = 19.19 wib



SANG PENGGAGAS
Karya bersama Johan Aripin dan MS Sang Muham


Baru beberapa saat yang lalu
terkirim bahan mentah runcah tak menentu
tanpa rempah meski terkandung rasa
sekarang terhidang lengkap di depan mata
nyaris tanpa cela
sajian luar biasa sempurna

Begitu sajian terhidang di meja pelataran jiwa
semua mata bebas menatap dengan asa
komentar pun tersusun berbagai rupa
tak terpikir bagaimana sang penggagas mencipta

Kita berada di panggung maha dunia
mari berkomentar tanpa mencela

#Belantaraibukota, Selasalegi, Febr 14-2023 = 10.01



ALA BISA KARENA TERBIASA
Karya bersama JJohan Arifin dan MS Sang Muham


Membuat sesuatu tidak biasa jadi terbiasa
bukan perkara mudah, biasa biasa saja
pancangan demi pancangan di rancang di tegakkan
mengokohkan langkah ke depan
menggambar total nurani sang penggagas
karna di cipta dengan ikhlas

Semoga diberi kemudahan menabur kebajikan
tak berharap jasa apalagi pujian
laksana sinar mentari pagi
setia memberi tak harap kembali

Segala sesuatu bermuara satu harapan cita cita
berguna bagi sesama sepanjang hidup di dunia

#Belantaraibukota, Selasalegi, Febr 14-2023 = 09.29 wib



KEPUTUSAN PENGADILAN
Karya MS Sang Muham


Terbata bata kalimat di eja sempurna
masih tersisa ketegasan di sana
hukuman : mati !!!
palu pun di ketok satu kali
serempak riuh pengunjung sidang
sidang ditutup, media sibuk centang prenang

Jagad semesta diam tak ada suara
suara jiwa terwakilkan di sana
putusan mencerminkan rasa keadilan
hukum harus ditegakkan

Wajah hukum kembali bersinar penuh cahaya
setelah redup berabad abad lamanya

#Billymoonistanaku, Selasalegi, Febr 14-2023 = 06.36 wib



PERTENTANGAN MARTABAT
Karya bersama Lintasan Jiwa dan MS Sang Muham


Bila martabat sudah di perdebatkan
serupa menggantang asap di sarang laba laba
iya akan seperti angin
terasa pada wajah tapi moksa
dan bila martabat sudah di persoalkan
pada akhirnya akan berbuah kecewa di jiwa

Hadir di dunia telanjang tanpa perbekalan
lengkapi diri dalam pengembaraan di mayapada
perjalanan singkat tak perlu berlebihan
berserah pasrah pada Sang Maha Pencipta

Untuk apa bersilang sengketa, percuma
lebih bijaksana bila silaturahim kita jaga

#Belantaraibukota, Jumatlegi, Febr 24-2023 = 06.22 wib



MENYIBAKAN KELAM
Karya bersama Johan Arifin dan MS Sang Muham


Aku duduk mendatang sila membaca prosa
seraya mengatur detak nafas perlahan lahan
terasa berat memikul cerita
kata demi kata samar melukiskan perbuatan
tak mungkin memungkiri bahasa
itulah kenyataan

Adakah nada yang salah
sehingga keliru membaca berita
aku bersedia untuk memikul payah
agar irama lagu itu kembali romantika
simphoni pun menjadi indah
silaturahim tetap terjaga

Kuurai keluh kesah ini dari lubuk hati terdalam
semoga mampu menyibak kelam

#Belantaraibukota, Jumatlegi, Febr 24-2023 = 05.45 wib



MEMANAH BAYANG BAYANG SENJA
Karya MS Sang Muham


Kau memanah bayang bayang senja
tepat mengenai ulu jiwa
pudar mengurai asa
ini yang terakhir kali mendera raga
mentari pagi bersembunyi di balik mega
tak tega menatap sandiwara dunia

Kuyakinkan diri sepenuh rasa
tak akan mengulang kesalahan yang sama
sebab yang terjadi di luar nalar manusia
seperti angin melintasi samudra
meninggalkan riak bahkan badai menggila
sungguh tak pernah ku duga

Sekarang kita terlanjur terjaga
mari mengatur kata
agar detak nadi tidak senada

#Billymoonistanaku, Kamislegi, Febr 23-2023 = 21.51 wib



BAK BADAI MEMUTING BENALU
Karya bersama Raden Saringat dan MS Sang Muham

Aku tak bergelar, tak berkereta nama, bak akademia
bukan anti pula
tapi minim asesoris dunia
apalagi meraih nobel di ujung usia
semua itu aku tak punya
pun terkunci tentang fana

Sungguh aku tak berdaya
keberadaan mengunci jiwa raga
mencukur merapikan penampilan semata
sudah sekian lama, berabad tetap pemula
ada juga melaju disana, teman lama
katanya berhiaskan mantra impera

Tak ingin tau jampi jampi dari mana
untuk apa, berserah diri pada Tuhan saja
percuma memunguti kata pengadu domba

#Belantaraibukota, Kamiskliwon, Febr 23-2023 = 06.00 wib



SURATAN ILLAHI
Karya bersama Nanik Sunarni dan MS Sang Muham


Pagi pergi dan pasti datang kembali
silih berganti tak sehari pun terlewati
biarlah berlalu buanglah berat hati
siklus alam sejati
berlaku bagi setiap makhluk di bumi
ketetapan Illahi yang mesti dijalani

Kita segambar serupa Sang Pencipta
di tempatkan di dunia untuk memelihara
amanat Illahi yang sering kita lupa
memelihara bukan menguasai dengan nafsu angkara murka

Pagi yang datang dan pergi seturut kehendak Illahi
mari mensiasati hidup dalam kehidupan ini

#Belantaraibukota, Sabtukliwon, Febr 18-2023 = 06.00 wib

MS SANG MUHAM