Kamis, 02 Februari 2023
Kumpulan Puisi Pulo Lasman Simanjuntak - KARTU KREDIT
KARTU KREDIT
Sajak : Pulo Lasman Simanjuntak
Buah gelisah ini siap dipetik
dari pohon kehidupan tumbuh
di mesin anjungan tunai, resto siap saji
sampai menelan rakus kaki-kaki onderdil mobil
untuk belanja tanpa bunga bank
pagi dan petang
mengapa engkau tetap tenang
damai dalam layar zoom
sejak subuhhari
terus selidiki kitab suci
padahal aku sudah berpuasa lima sabat
satu hari untuk sepuluh hari berdoa
menahan lapar dan haus di padang gersang
anakku selalu saja menantang
apakah rumah sewa harus dibakar
sebab semua tamu asing akan menyerbu
dari negeri seberang lautan
berwajah hitam
aku hanya diam
membatu
sambil terus menyelesaikan puisi murahan
yang tak akan dibayar
sampai rabi datang
o, kutunggu saja
jawaban dari Tuhan
pekan mendatang
Jakarta, Minggu 29 Januari 2023
Karya : Pulo Lasman Simanjuntak
SAKRAL
menulis puisi hari ini
diiringi seruling-kecapi-rebab-gambus, dan serdam
sampai menembus tubuh
langit baru dan bumi baru
didahului doa
bernyawa biru
kenapa kembali
menjual ranjang kematian ?
padahal televisi digital
tanpa sinyal
sudah terbang beriringan
dengan serombongan lelaki
penyakitan
yang disantet
lewat para calo di terminal
kampung-kampung persungutan
Jakarta, 13 September 2022
RUMAH BUMI SANI PERMAI DALAM PUISI
i/
jemu dua kolom mau meledak
di ruang tamu rumah
penuh tipuan
tak ada Tuhan hadir
tiap mezbah pagi
karena dibangun
dengan amarah dan tangisan
perzinahan di pulau seberang
empatbelas tahun tubuhku tenang dan damai
tanpa harus disuntik obat penenang
ada sebuah perkelahian
jelang hari persiapan
ii/
berita sore
daun-daun nyaris berdarah
rontok
tersumbat mobil ambulan
berpasang mata mencoba menderek nyawa
ke dalam kabel telepon hijau
pertama disiarkan dari kota singapura
bersentuhan mata-mata
dengan sinterklaas dan pohon natal
iii/
tiba terlambat jin-jin gundul
mengeras suara
mengapa benda-benda jasmani
bertabrakan setiap laut gerimis
iv/
sudahlah
aku masih setia
menanti giliran
nama siapa
segera diseterika
hari ini juga
Jakarta, September 2022
Pulo Lasman Simanjuntak
MENGAMBANG JAUH
rumah bising
sewindu mengeja
kata batin
barang gadai tercecer
engkau mengalunkan
gamelan mati
garis telapak jemari
nomor-nomor kode judi buntut
kebutuhan perkelahian
kartu dibanting
dibangun persaudaraan
kembar memanjang
pernah telegram kanker rahim
anakmu yang perempuan menyilet lengan
sampai membusuk
sudah kehilangan bandar udara
dalam sumur subur
mengapa nyawamu menghilang
lakon buruk menyantap menu ganja
sejak engkau membenci hiruk pikuk
pasar sekejap
membakar sekolah
tanpa abjad
CAWANG–JATINEGARA SUATU SIANG
matahari ada di telapak kaki
ketika gerombolan orang
sibuk terpekur
Ini pertama bagi kita
membuka lembaran kerja
mungkinkah terbayang
jika sobat lama
enggan memberi permainan otak
polonia sudah terlewati
singgah di kampung melayu
barangkali ada senyuman
paling menakutkan
hewan membasuh terminal
angan-angan bakal melambungkan
segala rupa menjadi pewarta
KONFLIK DALAM PERISTIWA
1//
para rahib datang berbaju tanpa kancing
menelan rakus birahi
boneka lalu lalang
membawa pisau belati
potret bunuh diri
padahal setiap sore
kawan sebangku
gemar berpesta
bunga senapan
siapakah gadis
mencuri setumpuk perawan
hingga lengan tanganku
hilang ingatan
2//
lewat monolog alkohol susu
disimak pertemuan tak terduga
patung-patung arca
menyambut perkelahian
pegawai pribumi menggelepar
di altar semak belukar
3//
didakinya bukit-bukit logam
tiap persimpangan makam ibu
dalam genangan pasir
CATATAN PURBA
Sajak : Pulo Lasman Simanjuntak
tengoklah,
suatu peristiwa langka
akan terjadi di sini
manakala ada kubawa diam-diam
keriuhan rindumu tempohari
mengaca di peta para tetangga baru
setia mendendangkan koor bersama
gaudeamusnya silih berganti
ada kalanya burung-burung terbang
tanpa sayap
membuat sepertiga lingkaran batu
di tengah amukan hutan terbakar
hingga kita masih sempat
dibuatnya terkejut
oleh cuaca melepuh
segala keraguan
turut menggenapkan usia kita
waktu tiba untuk saling bercumbu
selebihnya hanya wajah kita lagi
yang makin enggan bersembahyang gaib
seakan teka-teki yang lalu-lalang dihati
jadi sebuah sepi
tak berarti
kita pun lalu saling bertanya
luka membusuk siapa
yang menyebar baunya
ke dalam bait-bait sajak ini
Jakarta, Kamis 26 Januari 2023
------------------------------------
Biodata :
Pulo Lasman Simanjuntak, dilahirkan di Surabaya 20 Juni 1961.Menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Publisistik (STP-Jakarta).Mulai mempublikasikan karya puisinya sejak tahun 1980-2023 dimuat (dipublish) baik di media cetak, media online, media sosial, serta majalah digital di Indonesia dan di Malaysia.Karya puisinya juga telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal (1997-2021), serta 20 buku antologi puisi bersama para penyair seluruh Indonesia.
Sekarang ini sebagai anggota Dapur Sastra Jakarta( DSJ), Sastra Nusa Widhita (SNW), Lumbung Puisi Indonesia (LPI), Sahabat Sastera Kita (SSK, Sabah, Malaysia), Komunitas Sastra Indonesia (KSI), Komunitas Dari Negeri Poci (KDNP), Bengkel Deklamasi Jakarta (BDJ), Pemuisi Nasional Malaysia dan Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP).
Bekerja sebagai wartawan, dan bermukim di Perum Pamulang Permai I, Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Kontak person (WA) 08561827332.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar