UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 26 Februari 2021

Kumpulan Puisi An Dark - MEMETIK BINTANG DI KECAPI CEREKAWALA


 



SKETSA HARAPAN

...saat ombak menghempas pantai...
aku masih disitu menyaksikan kerakusan nya...
dan disaat pasir itu di hanyutkan pergi...
aku pasti ia akan kembali lagi satu hari nanti..

by : AN DARK
Kuantan,Malaysia



MIMPI SEMALAM


"...di saat bulan beradu bersama bintangnya...
hati ini resah mengibarkan rindu mendatang...
memetik rasa hingga tersentuh jiwa luka...
...mengalir air kesakitan jernih mulus suci...

kesan layar mimpi yang hadir...
memaksa diri melupakan sejenak kehidupan...
memikirkan tafsiran segenap inci skrip mimpi...
adakah ia mainan lena yg terpaksa dipaksa...

namum mimpi semalam itu kian menghantui...
mengekori perjalanan minda yang semakin alpa...
mengharap suratan yang terkandung siratan...
menjadi terang seterang sang bulan itu...

persoalan demi persoalan menyesakkan ruangan ini...
hingga terlena kembali bersama makna mimpi...
dan untuk sekaliankalinya layar itu kembali berputar...
menayangkan aksi yang memang sudah di ingati...

wahai mimpi semalam yang menyakitkan...
pergi lah dikau dari lubuk pemikiran ini...
bukan tiada sudi untuk di ingati...
cuma hati ini semakin disakiti..."

(buat insan itu, hidup baik2... maafkan aku...)

by : AN DARK
MYSELF,
[AN] IN MEMORIES...
03/07/2011
12:01 A.M
KUANTAN DARUL JAHANAM...



KESETIAAN

yang mengikat rasa di hati ini hanya secebis rasa kasih yang masih tersisa kesan dari sejarah semalam...andai masih mampu membina jambatan kasih sayang itu semula, bancuhlah simen kejujuran bersama jernih air keikhlasan...agar tunjang kesetiaan akan mengekalkan struktur jambatan kasih sayang itu... selagi mana ia di takdirkan kukuh..."

BY : AN DARK
Kuantan,Malaysia



HENING MATA SI REMBULAN

"...di saat ku merenung dalam ke dasar mata mu...
aku lihat ada ruang sendu di antara rindu...
memendam sejuta rasa di jauh renungan itu...
menusuk ke pelusuk sanubari aku...

dan di kala kamu melarikan pandangan itu...
kamu tersipu malu dengan kias ku...
tidakkah kamu sedar akan sesusatu...
aku di sini sentiasa menanti kamu...

ulas senyum kamu terpancar garis-garis ikhlas...
yang mungkin tidak akan ku bertemu lagi...
kamu yang semakin ilang bersama kabus halus..
merenggut sejuta bahagia yang tercipta di sisi...

melalui pandangan mata hening kamu...
aku menerokai ruang hati mu...
mencari kunci-kunci pintu itu...
agar bisa aku buka dengan qabul ku...

semoga antara kita tiada yang terluka...
semoga antara kita tiada yang berduka...
semoga antara kita sentiasa bersama...
semoga bersama kita bertemu bahagia..."

BY MYSELF
[An Dark] IN MEMORIES
14/10/2011
01:45 A.M
PUNCAK ALAM
SELANGOR
MALAYSIA



MEMETIK BINTANG DI KECAPI CEREKAWALA

"...melihat ke dada cerekawala sepi...
terpahat kukuh sebutir permata indah...
jauh tersorok di antara debu-debu jisim...
sebuah kecapi tua yang kian di mamah anai-anai...

tergerak hati ini untuk memetik nya...
gusar memikirkan jari akan terluka...
kerna waktu memakan temalinya...
membiar karat bermaharajarela...

sang bintang cerekawala...
masih setiakah bersama bulan nya...
atau semakin pudar seri nya....
di jamah tangan-tangan hina itu...

aku yg berdiri di sini...
jauh memerhati kerdipan sinar itu...
hanya mampu berharapan kepada bintang...
semoga bahagia di sisi cerekawala itu...

aku yg di sini memetik kecapi itu...
mengalunkan sebuah lagu rindu...
membaitkan puisi-puisi syahdu...
sekadar hanya satu karya aku..."

by myself,
[An Dark] in memories
11/10/2011
04:50 p.m
Puncak Alam
Selangor
Malaysia

AN DARK








Kumpulan Puisi Asha Aza - LOVE NEVER ENDING



BE STRONG

Never tell yourself, "I am tired,,"
The more you accept that thought,,,
The more exhausted you'll become,,

But if you tell yourself,
"I can do ever more,,"

You'll find that there are no limits to
what you can accomplish.
May you find MORE POWER under the shadow of
God loving arms,,,

by : Asha Aza
Taiwan octber2011



LOVE NEVER ENDING

''Bismillah,,,,,,,
SEKARANG,diwaktu -waktu tersisa ini,ku harus menjadi asha yang lain.
Yang kokoh,yang tetap istiqomah didalam beribadah.
Yang mempunyai cita cita dan idialisme.
Yang mencari keridhoan dan cinta-NYA.
Tidak semata-mata cinta seperti Yang selama ini aku alami.
Yang membuat diriku lebih dibayang-bayangi ketakutan,kecemasan, dan serba nerka
keresah gelisahan.kesedihan dan kegunda gulana.
cinta yang bermuara hanya untuk kepentingan dan kepuasan diri.

Insya Allah,,,,aku berjanji ya Allah,
Dengan cinta yang baru yang menghuni hati ini kini,
Aku akan menebarkan cinta ke sekeliling.
Bukankan cinta kepada Allah akan menghasilkan dan mendapatkan cinta-NYA.
cinta Rasul-NYA.
Cinta orang orang beriman.

Prioritas cinta diatas cinta!
Yang akan menghasilkan kebahagiaan sejati.
Cinta yang tak akan berakhir hingga akhirat!

Cinta nan abadi!
LOVE NEVER ENDING!!!

By ASHA.
Taiwan2011augst



NEVER GIVE UP,,!!

"Kehidupan yang keras membuat ku sadar,,,
tak ada yang bisa menolong diri sendiri

Kalau kita tidak berambisi mengubahnya
aku benci pada orang yang belum bertindak
sudah banyak mengeluh!!!
hidup itu keras,,,
Tapi,, aku menikmatinya dengan segala perjuangan.
itulah yang membuatku tetap hidup dan berusaha.

By : ASHA AZA
TAIWAN 2011 BY AS'HA




ASHA AZA

Kumpulan Puisi Sheela Dinata - YANG KU SEBUT SAYANG






AKU DAN DIRIMU


Dsaat kw rindu ak..
mka saat itu akpun sdang mrinduknmu
btapa besar rasa cinta dn syangmu utkku
shingga ak tak mampu tuk brpaling drimu..
kw adlh anugrah trindah utkku
...kw penyemangat hidupku
tak ada yg bsa mnggantiknmu dri hatiku
hnya dirimu yg mampu meluluhkn hatiku
hingga aku trsadar bhwa ak mncintaimu....

by : SHEELA DINATA
Bandung



YANG KU SEBUT SAYANG

Coba kw rasakn hangat'y sinar mentari pagiii
sperti itulh rasa cinta yg ad pdku utkmu
rasa itu bsa mngalahkn smua rasa yg ad d hatiku
kw benar" yg trindah yg prnah ku temui
kw penerang jiwaku
kw penyemangat hdupku
kwlah sgala'y bgiku.....

by : Sheela Dinata
Bandung




DIANTARA KITA


Tuhan...
Jika dia Kw kirim untukku
tunjuknlah bhwa dia yg trbaik dari semua yg trbaik
ku ingin dia mngerti aku
ku ingin dia bhagiain aku
wlw tak sepenuh'y dia berikn
aku akn mngrti klw dia mncintaiku....

by : SHEELA DINATA
Bandung



DALAM TIDURMU

Saat kau terlelap
ku lihat ada kedamaian
kau tenang dalam heningnya malam
...kau bawa semua kisah kita
kdalam mimpimu
seakan malampun tak lagi sepi
ketika khayalan kita bersatu
dan membawanya ke kisah yang lain
kisah yang lebih indah dan lebih damai
ku tak mampu untuk bangunkan kamu
karna aku tak ingin kau kehilangan
kisah dalam tidurmu....

by : SHEELA DINATA
Bandung



KAMU

Mengingatmu....
mmbuat ak rindu pdamu..
begitu brartinya dirimu
...shingga ak tak mampu untuk brpaling

Dan kini ku sadar...
begitu dalam cintamu padaku
mungkin selama ini ak salah
menilaimu setengah hati

Tiada kata yang bsa menggambarkan
betapa ak sngat mncintaimu
tak kan ad yang mampu merubah
segala rasa yang ada padaku..
untukmu..

by : SHEELA DINATA
Bandung



AMPUNAN MU

Asaku hilang
sepiku pergi
saat aku bersujud di hadapanMu ya Alloh...

Dengan sgala kerendahan hatiku
...ku mohonkan ampun padaMu
aku yg berlumuran dosa
tak lagi mampu menengadahkan wajahku di hadapanMu...

Aku yang tak berdaya... ak yang lemah
menyadari akn dosa yang telah aku lakukan
di bulan suci ini aku memohon apunanMu ya Alloh
amin....

by : SHEELA DINATA
Bandung



LOVE SHOULD NOT HAVE


At the moment you go
I no longer feel lost
because I know you're not for me ...
...and if someday you come back to me
I also know because you love me ..

we both just love each other
but we may not be shared
because of you now with him
and I realized that
love does not have to have ....

by : SHEELA DINATA
Bandung

SRI R
(SHEELA DINATA)

Senin, 15 Februari 2021

Kumpulan Puisi Riri Angreini - FEBRUARI



MENYELISIK JAUH
Karya Riri Angreini


Andai saja waktu diputar ulang kembali
Aku ingin menetap di sana
Tempat di mana bahagia selalu tercipta
Meski tanpa rupiah warna-warni

Sungguh, rindu begitu dalam
Menyelisik jauh masa silam
Di sana kisah indah terbenam
Bersama cinta yang tak pernah padam

Oh, Tuhan Yang Maha Penyayang
Tolong jaga dia untukku seorang
Hingga waktu membawaku pulang

r@_nah Minang, 10-02-2021.



PALING HAK
Karya Riri Angreini


Begitu cara Tuhan menyayangimu
Dihadirkan segala keindahan
Untuk dinikmati, agar syukur
Mengalir seperti mata air pada-Nya

Ketika mata melihat
Hati membaca
Jiwa bertasbih
Mengingat jauh karunia-Nya

Wahai, kalbu
Tiada tempat engkau memulangkan rindu
Selain kepada yang paling hak
Pemilik semesta alam

r@_nah Minang, 07-02-2021.



PUJI
Karya Riri Angreini


Dia yang tersentuh embun
Tahu arti tulusnya kasih
Hadirnya memberi harum
Sampai kalbu insani

Hijaunya beri kesejukan
Damaikan jiwa, tenangkan batin
Hilangkan segala kesah
Sisakan bahagia sepanjang waktu

Dari sana syukur tercipta
Tiada henti dan putus
Kesadaran akan keagungan-Nya
Maha indah dan luas kasih-Nya

Pada harum bunga
Cinta itu menjelma
Bagai tulus perasaan
Sang pujangga di taman surgawi

r@_nah Minang, 03-02-2021.



NALURI
Karya Riri Angreini


terbaring di antara angan
dan bayang kisah lampau
mencoba mengkaji ulang
semua yang pernah terjadi

apa yang didapatkan
tak lain hanyalah
hati yang lelah
jiwa yang rapuh

hai, kalbu
bila ikuti nafsu duniawi
celaka hidup
sia-sialah umur

raja di mata
sultan di hati
kembalimu tiada guna
siksa-Nya pedihlah amat

r@_nah Minang, 02-02-2021.



FEBRUARI
Karya Riri Angreini


Februari, berkabar pada senja
Berkisah tentang datang dan pergi
Tentang luka dan bahagia
Tentang tangis dan tawa

Februari leluasa berkata-kata
Sebelum jingga hilang di balik malam

r@_nah Minang, 01-02-2021.

RIRI ANGREINI



Selasa, 09 Februari 2021

MERAH PUTIH SIPETUAH NEGERI





Jiwa tak lagi penat
Langkah akan terhentak
Pada rongga_rongga acuan
Tak akan terlilit belukar
Dan tak akan mampu melekat,
Karena merah putih negeriku
Tidak akan pernah tersesat

Lihatlah,
Sayap_sayap kebenaran Akan terbentang mengangkasa
Lalu menghias di cakrawala
Tirai_tirai senja
Akan menari
Menyambut sipetuah
Yang kusebut si "MERAH PUTIH"
Si merah, bukan hanya si merah
Si merah namun tak menyimpan amarah
Putih, bukan hanya suci
Namun,
Pembalut luka
Bagi mereka yang teraniaya
Penyejuk jiwa
Bagi mereka yang dihadang derita

Lihatlah,
Sorak_sorai si raja benua
Merahnya kini merata
Putihnya tertanam dijiwa
Hingga di pelosok nusantara
Bukan memamerkan dahaga
Namun kesatuan andil utama

Hai pemuda nusantara
Mengangkasalah,
Bentangkan sayapmu di alun_alun si jagad raya
Kibarkan semangatmu
Terbanglah bagai rajawali
Hingga semua mata tertuju
Bahwa merah adalah beranimu
Putih semangatmu
Hingga rakyat bersyahadat
Pulihlah negeriku

Karya Novrida Sitohang
Batam, 5 Februari 2021
18:59 wib




Kumpulan Puisi Endang Astuti - BERTAHAN





DUNIA FANA

Pada keagungan-Nya kubersimpuh
Berserah diri kala jiwa merapuh
Membisikkan perih dalam doa nan lirih
Tengadahkan tangan kepada-Nya tanpa pamrih

Kita adalah pengabdi setia
Paham akan makna yang fana
Semenjak mendulang sebuah rasa
Terpekur di kubangan alpa

Benar salah kerap terlalaikan
Terbiasa memakan hasutan
Bergelimang dosa tertimbun pemikiran
Tiada kesadaran di dunia hanya mampir makan

Puing-puing asa berhamburan
Ayunkan langkah meniti terjalnya bebatuan
Di sana ada cahaya dalam kegelapan
Kelak dunia tak lagi menjadi beban

By
Endang Astuti
Kebumen, 7 Februari 2021



BERTAHAN

Sekumpulan lelah mendekap
Pada kedamaian rumah kian pengap
Memaksa beranjak meninggalkan
Namun kaki masih tegak menguatkan

Rapuh membabi-buta
Tanpa sapa hangat pelukan mesra
Siapa mendengar teriakan kesepian
Sedangkan adanya ruang kosong hanya tersisa bekas ingatan

Ragu pun berbicara
Mampukah bertahan melawan kesenjangan
Di mana harapan bersembunyi di balik angan
Membatasi diri dalam rumah yang dahulu asri

Seketika senyuman merangkul penuh kelembutan
Tetaplah di sini bersamaku kawan
Kita rangkul semangat mengharu biru
Serupa tajamnya kuku meski t'lah hilang akan tumbuh baru

By
Endang Astuti
Kebumen, 7 Februari 2021



SADAR

Derap langkah terhenti di persimpangan jalan
Angan memudar bagai butiran pasir berhamburan
Sekumpulan takut bernaung dalam benak
Terombang-ambing waktu yang t'lah terkoyak

Adakah cahaya untuk sang pendosa
Penabur benihbenih angkara murka
Sesal menyeruak dalam dada
Tangis pun tak jua mereda

Seketika sadar menerangi nalar
Langitkan doa sebelum dosa menjalar
Tuhan Yang Maha Esa tak tidur
Mengampuni hamba-Nya yang sempat kufur

Perbaiki keimanan dalam diri
Sebab masa tua itu pasti
Ucap syukur atas pemberian Ilahi
Maka nikmatnya akan bertambah lagi dan lagi

By
Endang Astuti
Kebumen, 13 Februari 2021



Kumpulan Puisi Leo Sastrawijaya - SANG PEMETIK APEL



SANG PEMILIK APEL

di manakah engkau sembunyikan apel-apel itu
wahai sang pemetik apel?

sedang sore beranjak kian ranum
senja jelita mulai menampakan pesonanya, meski malu-malu

seharusnya engkau sudah berada di sana
pada ujung cakrawala

sembari bangga memamerkan pipi tembammu
sementara tanganmu tak henti memainkan anak-anak rambutmu
dengan kemayu

sungguh
engkau nampak demikian jalang dan menggoda
dengan perona bibir merah menyala
dan sebutir apel merah
tersembul dari balik bEhA

maka,
tolaklah bila ada yang melamarmu
dan katakan
'aku yang akan memilih untuk diriku!'

===========Sang Pemetik Apel============8/2/2012



KERANGKOBAR

pernah kutitipkan sehelai rindu
kepada kabut putih yang bergayut mesra
pada setiap dahan dan ranting pohon
di Karangkobar

di sana
aku menemukan damai
di antara orang-orang yang bergegas
menantang dingin,
menuju harapan

tetes peluh mereka
membuat kota damai berselimutkan kabut ini
seperti hanya seinci di bawah awan
dengan orang-orangnya yang tulus menawan

ah,
seandainya saja kamu yang mengamit mesra tanganku saat itu
maka akan kuajak engkau menyusuri setiap inci
jalan kota ini
sembari tertawa bersama
menyambut kabut,
menikmati pelangi

lalu
akan kutawarkan kepadamu
sebuah pancang dermaga
untuk kita labuhkan bahtera itu
dan memulai segalanya di sini
tempat di mana anak-anak kita tumbuh
bersanding akrab
dengan kabut dan warna pelangi

sesungguhnya
aku tak bisa menemukan kesempurnaan
sejak bertemu dan kemudian terpisahkan darimu
bahkan untuk sebuah kota magis seperti ini

==="Karangkobar" === 
Karangkobar-Banjarnegara, 1990



GERIMIS SENJA

dia seperti sebuah kenangan
menjuntai panjang
sepanjang jalan kecil ini
yang menjadi berkilat oleh kemilau bianglala
menjelang senjakala
menjelang sebuah sesi berakhir
menjelang sebuah sejarah baru ditoreh
menjelang segala kemungkinan terhampar
-di keesokan hari

(pada sebuah jalan kecil dengan gerimis, bianglala dan senja
aku melihat kenangan menjuntai
sementara dalam samar kulihat jejak masa lalu
yang kini harus kembali aku jejaki inci demi inci !

ah,
dalam gerimis senja
aku menjadi curiga
jangan-jangan;
apa yang disebut sebagai rangkaian kehidupan ini
hanyalah perulangan yang diperumit ...)

Gerimis Senja
4 Februari 2014




NEGERI INDAH DAN RUMAH PELANGI

masih ingatkah engkau wahai temanku
impian kita tentang negeri indah di balik langit biru
di dekat rumah sang pelangi, dikelilingi taman bunga dan kupu-kupu

tidakkah kamu masih merindukkannya?

untuk pergi ke sana dan menari
berhiaskan bias sinar pelangi
mendengar dongeng Sang Ratu Peri

waktu telah menggerus begitu banyak memori
tentang keindahan yang hanya kita yang mengerti
juga mimpi-mimpi nan syahdu penuh arti

lalu sebenarnya sedang ke mana kita pergi?
atau bahkan kita telah menjadi sama sekali tak mengerti lagi
untuk apa hidup ini?

lihatlah sebuah jembatan melintang tinggi
menembus tepi langit menuju rumah pelangi

pun sebuah bahana angkasa
telah bersandar di dermaga

mereka para awaknya hanya sedang menunggu kita
untuk segera melepaskan jangkar dan mengembara

melintasi laut, membelah angkasa

betapapun dewasa
kita adalah kelanjutan dari masa kecil kita
dengan segenap mimpi dan cita-cita ...

berkemaslah segera
dan tak perlu kita dengar apa kata
mereka yang tak pernah beranjak dewasa
orang-orang yang telah mati semenjak belia

kita adalah pemilik masa kecil kita
berikut semua mimpi tentang bahagia!

adakah kamu telah melupakan mimpi kita itu?

====== NEGERI INDAH DAN RUMAH PELANGI===



SEBUAH SENJA DI AKHIR JUNI - 1989

ada tangkai flamboyan yang masih menyisakan kelopak terakhirnya
ketika sepasang kakimu perlahan menapaki rumput hijau
pada sebuah sudut taman kampus kita

lalu angin sore menghempaskannya jatuh
terkulai tak berdaya di atas rumput-rumput itu

mungkinkah ini bulan Juni terakhir
untukku bisa menikmati senyum
dan tatap indah sepasang matamu?

Oleh : Leo Sastrawijaya
Purwokerto, Jawa Tengah

LEO SASTRAWIJAYA



Jumat, 05 Februari 2021

Kumpulan Puisi Nebula - RINDU TAK BERUJUNG




 
tika rentang memberimu gigil dalam mengurai rindu, tidak baginya sebab waktu tak mampu memberinya untuk membasahi ranum bibirmu, walau rinai matamu asin terkecap saat peluk bunting dirundung ingin
ketika tabah memberimu jenuh, harus bagaimana lagi tiang bisa mengibarkan setia dalam aku masih mengukur terik menyisir suap, biar kelak senyum kita pecah dalam naungan temu tak bertepi, rindu tak berujung
kini dan nanti, kau tak lekang dalam keriput tunggu, dan tak lapuk dibasuh masa.

" RINDU TAK BERUJUNG "
_nebula
#bumi_minang
Februari, 2-2021



DALAM GARIS

Apalagi yang kau tarikan _ra
ikuti saja arus, jangan kau sunsang
sebab semua dalam garis pemilik semesta, semoga kau mampu mengubah dunia dengan ranum tawamu, dan dunia akan bersimpuh andai jalan yang ditempuh adalah jejakjejak para aulia.
Kini, esok dan nanti tetaplah mencari jalan pulang, agar tak siasia nafas menghirup nikmat-Nya

Karya : Nebula
20210117



DIBENTANG WAKTU

ayi...derik yang kurindukan tak lagi derak, banyak sudah yang lalu lalang ingin aku ceritakan, tentang musim yang pucat dan tentang lengang yang dicumbu malam pun tepi pagi yang bisu, diwaktu lalu selalu ada sapa manjamu yang mengingatkan subuh telah memanggil, semua kurindukan kembali riuh adanya nda.

Ingin rasanya rentang jarak ku pintal pilin biar temu tak menyalahkan waktu, sebab laluan yang kutempuh tak memberi aku luang ke ranah sua.

Disini; kini dan nanti sebelum daunku jatuh, usaplah rinai rindu ini biar tabah dan lelap dalam menikam pinta, meski berakhir kau dan aku rebah dan hinggap di beda ranting nantinya.

_nebula / kv
Jan10-2020/2021



Hidup itu tak serumit yang kau bayangkan kasih

sebab selingkar tubuhmu dan sehirup nafas adalah karunia, maka lurus itu baik bagi awal dan akhir perjalananmu

Tika tangis membuatmu gamang, jangan tawa kau jadikan hura, walau turun dan julang telah memberimu warna rasa dalam meniti kehidupan, tabah yang tergenggam alirkan dalam tarikan nafas syukur, pada hidup bahagia kala ikhlas menyelimuti dan memompa detak jantungmu dan khabar gembira itu bagi insaninsan yang sabar.

" TUAH SELAYANG "
by – Nebula




Kumpulan Puisi Lalu Ilasta amris - PENANTIAN KU SUDAH DI DEPAN MATA



PENANTIAN KU SUDAH DI DEPAN MATA
Karya : Lalu Ilasta amris


Aku Mengerti disetiap penantian yang sabar pasti akan dateng dengan kehedak tuhan
Penantian yang sudah berapa bulan aku nantikan sudah berada di depan Mata
Penantian ini sangat mengancap pikiran ku dan mentalku
Penantian yang selalu di inginkan oleh semua orang namun aku sanggat bersukur bisa sebaar ini untuk menuggu keluar nya sebuah penantian yang aku sebutkan sebuah ujian Peroposal di kampus ku.

Ini adalah awal ku untuk menggarb lagi sebuah tujuan ku untuk membanggakan kedua orang tua ku nanti
Aku adalah orang yang tidak bisa terlepas dari motivasi semua orang tai aku juga selalu berdoa dan berusaha untuk bisa menyelesaikan ini secepat mungkin..

Mataram 02_02_2021.



KEINDAHAN ALAM INI

Alam memancarkan sinarnya ke arah jemari ku
Yang menyelimuti aku dengan kain sutra yg berhias angin malam
Dia mengajak ku ke arah yang idah sehingga aku tau apa itu dunia ke penulisan yang sesungguhnya di dalam diri ini
Malam begitu berarti di saat ada puisi yang di baca oleh angin kepada diriku..

Karya: Lalu Ilasta Amris
Mataram 18 _01_2021



MINGGU AWAL BULAN 2021

Aku termenun sambil menikmati suasa libur yang begitu menyengkan di awal bulan ini
Mencari cara supaya bisa menikmati keidahan tuhan yg di berikan kepadaku

Minggu awal bulan 2021 ini aku berterimakasih di berikan umur dan sehat dalam menjalani dunia yg seberapa ini
Yang selalu membuat diriku bahgia walupun ujian sangat lah banyak

Teimakasih minggu awal bulan 2021 ini semogga bisa lebih baik dari bulan bulan yg telah berlalu..

Karya: Lalu Ilasta Amris
Mataram 04-01-2021



DESEMBER PENUH UJIAN


Desember aku tau hadirimu saat ini karan pergantian bulan november menjadi desember tapi di bulan desember ini sangat banyak ujian bagi ku
Ujian ini merasuki pikiran ku tapi semuaini adalah perjalanan waktu yg terus mengikuti arus nya
Aku hanya bisa bersabar dengan semua ini jika ujian ini merupakan ujian yg membuat ku sekses maka aku kan jalanin dengan apa ada nya
Desember berikan aku kepuasan pada bulan mu pada apa yg telah aku lewati ini dan berikan aku dan orang tuaku tersenyum melihat ku bisa melewati ujian ini waihi desember sampekan kepada tuhan bulan ini bulan yang membuat aku bahgia sering berjalan nya hari hari di bulan desember..

Karya : Lalu Ilasta Amris
Mataram 01_12_2020



PEROPOSAL

Didalam Dunia persilatan aku kalah dalam mepertarungkan otak ku dengan peroposal-ku
Aku baru sadar perjuangan dalam mencape sebuah toga yang aku impikan sebagi bukti aku pernah menyelesakian sebuah peroposal dimasa masa kuliahku

Akan tetapi ini semua bukan apa yang aku inginkah malah sebaliknya peroposalku dicoret caret oleh pembibing yang masih belum puas dengan peroposalku

Inilah lakah menuju kesusksesay yang nyata perjalanan masih sajak butuh peroses tapa ada kata lelah didalam pengejaran hidup ini.

KARYA :Lalu Ilasta Amris
Mataram-01-09-2020.



AKTIVIS KEAGAMAN

Saya aktifis kegaman
Dan aku punbangga
Dengan kesucian idialisme
Kita bisa bersatu
Melawan penindasan
Menjadi manusia yg berguna bagi umaat nabi muhammad

Dengan kalimat suci itu
Mengikatkita dalam satu tujuan
Satu cita dan satu jiwa

Maka kita harus saling bergeggaman tanagn
Berjalan dan bersatu di atas bumi pertiwi

Tempat kita mengihat jasapahlawan
Perbedan agama,suku dan bangsa bukan menjadi alasan untuk memecah belah umat di dunia ini

Karna kita di ciptakan didunia ini harus saling menjaga dan mencintai tanah air kita

Tuhan memberi beribu ribu keindahan didunia ini
Itulah bukti keagugang tuhan agar kita jaga rawat dan cintai

Bersatu dan bergeggaman tanagan sahabatku kita semua saudara karna dunia ini milik tuhan semesta alam

Itulah semboyan indonesia BNIKA tunggal ika.


Oleh : Lalu Ilasta Amris



CATATAN SUCI

Aku mundur memilih hancur.
Kubiarkan harapanku padamu terkubur. .
Aku menyerah dengan hati yg patah meski prasaan ini masih yg terindah..
Aku paham siapa pemilik rindumu. .
Se"orang itu bukan aku , ,
Tapi Dia . .
Dia yg mencoba dekat lagi n mencoba mendekapmu lagi , tidak perlu bimbang di persimpngan , tidak perlu memandangku kasihan. .
Aku sadar. . .
Tak pernah berhasil membuatmu merelakan. .
Masih selalu dia yg kn agungkan. .
Aku cukup tau .
Bagai mana pergi dari hatimu, kembalilah padanya.
Jika memang bahagiyamu mengulang masa lalu. . . .

Karya : Lalu Ilasta Amris

JAKARTA .
---------------------
19.01.2019
---------------------
07:25
------------
@lalu ilasta amris




DEAR BIDADARI TERSEMBUNYIKU

Kenapa harus banyak tanya yang terlontarkan padahal itu semua tidak memiliki jawaban. Dan kenapa harus menjawab suatu yang tidak dipertanyakan padahal itu tidaklah terkenang. Mengulas dengan manja setiap barisan pena yang mengiringi langkah dalam pencarian. Bersinggah tak menetap membuat semua hati mulai gelisah. Kadang-kadang kisah ini seperti wayang jenaka yang membuatku ketawa tapi bisa juga menjadi drama yang membuatku menangis terkisah. Dikisahkan dengan gendang yang begitu menderang teriringi lagu kesenyapan malam. Aduhai, ini seperti roman pikisan dimalam yang bertabur musim semi kala siang hari. Dan paginya tertunda buat mencari arti. Tapi, itulah yang terjadi.

Bidadari tersembunyiku. Malam ini, langit kembali menangis seperti kamis ditempo itu. Menanti pagi jumat untuk mengatakan permisi berpamit pergi. Namun, tertahan bisikan tanah untuk sebentar mengorek isi hati. Dan sayang itu semua tidak bisa tergenang walau dengan terjangan air hujan tanda jeda menyapa bumi. Engkau tahu. Langit biru ketika pagi menghampiri seolah-olah memberikan ruang hidup bagi setiap pemimpi. Begitupun aku ketika itu yang bermimpi bersinggah dilangit untuk menyapa awan agar tidak terbang kesana kemari. Namun, awannya memang tidak bisa diajak berkompromi. Dia terus saja mengikuti arus angin yang belum pasti. Sangat berbeda dengan air laut yang selalu kembali ketempat dimana ia tinggal dan tidak akan pernah bisa pergi. Bidadariku. Apakah kamu tahu maksud isyarat dari kalimat yang penuh majas hyperkorek dan terkadang bermetafora dengan litotes yang menyampung bait kata perkata. Jika kamu tahu itu, maka hujan pada malam ini pastinya menyampaikan kepadamu dengan bisikan. Si jenakamu sekarang sedang rindu tapi sayang dia hanya sekedar rindu tidak lebih hanya untuk itu saja. Engkau tahu maknanya? Pastinya yang engkau torehkan hanya artinya saja sedangkan maknanya engkau seolah-olah amnesia diusia muda. Bukankah itu sayang sekali bidadariku.

Bidadari tersembunyiku. Hari kemaren telah aku titipkan satu surat mesra untuk engkau baca. Tapi, sayang terhanyut disungai yang akupun lupa namanya. Surat itu terhanyut dan seolah tidak ingin untuk dirimu menerimanya. Mungkin karena dia tahu bahwa selembar kertas hanyalah sebagai kabar sekilas dari warna putih yang terlintas dilihat mata. Begitulah sedikit apa yang kemaren aku sempat ingin sampaikan. Namun, sudah terlewat. Jadi, biarkan saja agar menjadi baca'an air yang menghayutkannya.

Oleh : Muhamad Yunus
Kiriman : Lalu Ilasta Amris




RINTIHAN AGEN-AGEN
Karya Lalu Ilasta Amris


Aku menjalai sebuah keinginaku
Dalam melakukan kewajiban ku
Sebagi mahasiswa di dalam kampus

Aku tidak peduli dengan apa yg aku dapatkan
Dan aku masih terus berusa samape aku benar benar menemukan hasil dalam titel serjana

Semenjak aku menduduki bangku kuliah
Aku masih binggung dengan tingkah laku
Sebagi seorang mahasiswa yg tak pernah peduli dengan akdemisi

Sekarang aku sadar bahwa aku harus benar benar berubah dan
Mencape keinginan ku dan orang tua dalam meyelesaikan kuliah
Aku tidak akan putus semangat dalam masalah ini
Karna allah menguji habanya sesuai batas kemapuan nya

Aku tak pernah meyesal karan aku adalah orang yg ingin berjuang
Hasil nya tah allah yg tau.

Bismillah saja lah
Karna lakah kai kita tidak akan kita tau
Selama kita masih berusa dan berdoa

Semogga impian ku tercape dengan batas umur dan usiaku
Nasip ku masih belum aku temu.



MALAM JUM'AT
Karya: lalu ilasta amris


Malam jumat mulai ku denagar suara suara
Merdu dari mulut seorang laki laki
Dalam bacan bacan kalimat suci al-qura'an

Malam ini malam dekapan dekapan
Manusia untuk mebacakan surat yasin
Kepada guru kepada keluarga dan kepada umat muslim
Yg sudah meniggal

Terus semakin tenang aku mendengarkan
Bacan bacan itu di malam yg istimweaini
Terimaksih malam jumat malam keagungan

Dan kita pasti bisa menjalanin
Setiap malam jumaat.



BUTIRAN DEBU
(PMII KU PMII MU PMII KITA BERSAMA)
Oleh: Lalu Ilasta Amris


Detik tetap berjalan dalam langkah kaki
Menyapa senja, sampai jumpa matahari
Tidak selamanya, hanya saja waktu yg tidak mengizinkan.
Kita akan bertemu lagi dengan senyuman di pagi hari
Malam sangatlah gelap ketika tidak ada lilin lilin kecil
Angin yang menari begitu halus menambah suasana semakin dingin
Terlihat olehku sekelumit cahaya hari ini.
Tidak setiap saat ada, tapi tidak asing bagi diri ini
Nampak lilin berjajar terhiaskan oleh sang api
Sepertinya hari ini ada yang merayakan hari jadi
Suasana kuning biru penuh kebagaan dari kader kader pmii.
Selamat Hari Lahir ke-59 tahun Pergerakanku. wahai PMII ku pmii mu pmii kita bersama
Banyak sekali panjatan harapan dan do’a
Sebuah ketulusan yang ingin ku sampaikan dalam bentuk kata
Bukan sebuah pemaksaan atau permintaan yang mengada-ngada
Tapi memang benar dari hatiku untuk kebaikanmu semata.
Aku ingin PMII tak hanya unggul dalam wacana saja
Tapi juga diikuti dengan realisasi nyata
Aku ingin PMII tak hanya fokus dalam diskusi bergadang malam saja
Tapi juga mengindahkan sholat shubuh beserta qobliyahnya yang banyak pahalanya.
Aku ingin PMII tak hanya memikirkan indonesia saja
Tapi juga mengigatkan untuk solat wajib 5 waktu
Aku ingin PMII memang benar salah satu tempatku berjuang kepada-Nya
Karena sudah banyak yang aku korbankan untuk bersanding denganmu wahai sahabat-sahabatiku yang berbahagia.
Memutuskan sahabat lama
Memutuskan kepercayaan yang ada
Memutuskan karir di organisasi internal mahasiswa
Memutus hubungan dengan orang-orang hebat yang terikat kata sayang dan cinta.
Bukan karena aku, tapi karena aku memilihmu sebagai bagian dari jiwa
Semua itu diluar dugaan cerita
Sungguh, tanganku ingin kembali meraihnya
Tapi semua itu harus ku terima dengan lapang dada
Bukan untuk siapa-siapa
Tapi untuk bergandengan tangan dengan kalian dan dengan PMII semata.
Dan sekarang kuning biru menjadi warna
Identitas diri yang bersandingkan nama
Mudah melangkaahkan kaki disini
Sejak sang bidadari melahirkanku telah lama ku kenal nama Aswaja
Tangga atas sudah ku capai dalam organisasi mahasiswa.
Nyatanya adalah tak sesuai dengan praduga
Ideologis, adalah hal yang tak ku pahami
Buku adalah pemikiran yang sulit ku megerti
Diskusi, adalah argumen tinggi yang pikiranku tak sampai
Wacana, adalah kesajaan yang terkadang tidak aku sukai.
Otakku berputar memikirkan sesuatu yang entah mungkin itu solusi
Apa aku memang butiran debu di PMII?
Apa aku memang orang yang tak pandai?
Apa aku memang tak bisa memberikan apa-apa dari diri ini?
Atau apa mungkin memang bukan tempat disini?.
Ya Allah Ya Rabbi . .
Pernah ku mengabdi pada kiai menjadi seorang santri
Pernah ku merasakan kejamnya profesionalitas organisasi
Pernah ku berjuang dalam medan tumpah darah merebut panji
Pernah ku tanpa pantang menyerah memanjat gunung yang tinggi
Dan aku juga pernah merasakan jalan berkerikil dengan telanjang kaki
Dari itu semua apa tidak ada yang bisa ku beri ?
Semua itu ku lakukan untuk meningkatkan kapabilitas diri dan mengabdi
Bukan untuk diri sendiri saja melainkan juga untuk orang-orang di sekitar yang aku sayangi.
Aku memang bodoh akan ideologi, tapi aku suka berkarya memainkan seni
Aku memang tidak suka bergelut dengan buku pemikiran, tapi aku suka buku dengan narasi indah dan penuh motivasi
Aku memang tak jago dalam berdiskusi, tapi aku lihai tersenyum manis memberikan energi.
Aku memang tidak suka berangan tinggi dalam wacana, tapi aku lincah memberikan kebaikan dalam eksekusi
Dan aku tidak suka bermulut besar saja, tapi aku akan sangat senang bila tangan kakiku memberikan sesuatu hal yang pasti.
Wahai pergerakanku PMII
Ma’afkan butiran debu ini
Aku memang tak begitu memahami ideologi
Tapi aku yakin, ada suatu hal yang bisa aku berikan dari diri ini.
Aku hanyalah anak desa yang mempunyai banyak mimpi
Aku adalah pemuda yang tak suka banyak bicara tapi penuh semangat melangkahkan kaki
Aku adalah Mahasiswa Dakwah ilmu
komunikasi yang ingin mengobati orang lain dalam mengabdi
Dan aku suka bidang jurnalistik untuk bisa membahagiakan dan menyemangati.
Dalam lautan Kuning Biru sekarang aku berdiri
Untuk kesatuan dan kebaikan Merah Putih yang suci
Denganmu pergerakanku wahai PMII
Dalam kebingkaiyan, aku masih bersamamu disini.

Mataram. 17 April 2019.



MATI LAMPU
Oleh: lalu ilasta amris


Dalam rumah ini aku melihat kegelapan yg menakutkan
Tapi aku berusaha meberanikan diri untuk tidur dikegelapan malam
Karna rumah lebih petang dari pada kuburan ku kelak

Lampu rumah padam karna kehabisan listrik
Karna aku tau aku adalah orang sederhana yg tidak terlalu banyak unag
Aku ini anak orang tua yg masih membebankan orang tua
Dengan meminta minta

Gelap nya malam ini tidak ada lampu yg bisa aku nyalakan
Tapi insallah ada allah yg menerangkan hati ku
Untu berani tidur.

Mataram.



KARTINI
Oleh: Lalu Ilasta Amris


Dalam ratapan ibu yg selalu ada
Buat anak nya penerus genrasi mendatang
Saat nya hari ini aku menulis sejarah mu wahi kartini
Dalam bait bait puisi ku.

Aku begitu bangga dengan perempuan seperti mu
Yg selalu ada untuk pempuan perempuan tangguh hari ini
Yg mengobrak gabrik semangat kaum laki laki

Karti ku aku sangat berterimaksih telah melahirkan ku
Ke indonesia ini dengan berdarah tumpah satu tanah air indonesia

Oh karti aku lah anak anak mu yg selalu meyatukan kau wanita.



DINGIN
Karya: Lalu Ilasta Amris


Malam ini aku menyadari diriku sendiri
Yang begitu mengacam tubuh ini
Dengan dingin nya malam

Badan dan tulang mulai mengkerut
Seperti ayam yang sedang sakit
Dingin ini mulai mengencang di badan ku

Aku mengabil selimut
Dan aku mulai bersembunyi di selimut itu
Dingin kaban berheti karna aku tak tahan

Kampungku di landa kedinginan.

Kampung 20/04/2019

LALU ILASTA AMRIS

Kumpulan Puisi Herawati - GERIMIS DAN RINDU



GERIMIS DAN RINDU
Oleh Herawati


Gerimis teman sepi
Jangkrik bersautan seakan tau apa yang sedang dirasa padaku
Yaitu tertinggalnya rindu yang belum terobati

Jika rindu ini masih milikmu
Siramlah bunga asmara
yang kini mulai gersang dan mengering, kekasih ....

Di sini, di batas Kerinduan
Kutitipkan,kutinggalkan satu syair untukmu sebagai rasa rindu
Dengan harapan akan sampai padamu
Pemilik hatiku ....

Surakarta, 4 Februari 2021



KETULUSAN HATI

Sebening embun kasihmu
Sejernih sumber mata air pegunungan
Dan rindu bergelora, bermuara pada ikrar suci,sehidup semati

Mendamba cinta sejati
Berharap ketulusan terpatri
Seia sekata saling memberi
Menerima kekurangan dengan setulus hati

Setahun kita lewati bersama
Meski kadang aral merintangi
Menjadi duri dalam arungi bahagia
Tapi tak goyahkan segala harap kita

Bahagia 'kan kita jelang
Berdua menghadapi dunia
Semoga selalu abadi
Sampai kelak kita menutup mata

Karya : Herawati
Solo, 30 November 2020



ANTARA KITA DAN MASA LALU

Sehebat apakah dia di matamu
Selayak mestika mana dia kausimpan di netra
Sehingga tak bisa kauhilangkan dia
di benak pikiran
Sebegitu nyaman selembar kalbu mengukir namanya
Dan aku adalah aku yang tetap banyak kekurangan
Aku sadari itu
Sepotong raga yang kubawa tiada sempurna

Tapi cobalah mengerti
ada aku di sisimu bukan dia, bukan dia!
Mengertilah, di sisimu adalah pipit, bukan merak kayangan
Aku yang setia temani sepi dan kegundahanmu
; terluka

Kasih ....
Aku menyadari melupakan seseorang yang pernah hadir memang sulit
Aku yakin itu butuh waktu
Tapi, cobalah mengerti aku

Jika engkau memahami aku
Pasti tak 'kan pernah membuka cerita lama bersama dia padaku
Remuk hati ini tanpa sadar kausebut dia
Buanglah masa lalumu, lupakanlah
Cinta sejati kini ada di matamu
; aku!

Oleh Herawati
Surakarta,27 Januari 2021



KEAGUNGAN CINTA

Kumengenal cinta karenamu
Bersamamu juga aku mengenal rindu
Adamu membuatku berarti
Dikehidupan yang penuh duri

Keraguan masih membelenggu
Tentang masa lalumu
Begitu kejam hingga engkau membisu
Pada rasa yang tersembunyi dalam kalbu

Kasih ....
Ini aku ada untukmu
Menemani di setiap suka dukamu
Walau perih kita jalani selalu
Karena keagungan asmara ada; antara aku dan kamu

By Herawati
Surakarta,9 Juni 2020



BELENGGU CINTA
Oleh Herawati


Mega menyelimuti raga
Pusara cahaya gelap tanpa sinar, suram!
begitulah, jiwa tampak terbentang durja

Andai rasa ini mampu meresapi nirwana, betapa raga rapuh tanpa daya
Ingin berontak namun tak sanggup diam dan diam seribu bahasa

Apalah daya, aku hanya bisa menerima takdir Sang Kuasa
Memohon rida-Nya agar dilapangkan jiwa
berharap bahagia akan menjemput, bersama

Surakarta,6 Februari 2021



AKULAH RINDU
Herawati


Kulepas rasaku,,bersama hening kabut malam
Sunyi,,sepi tanpa dimensi
Mata sayu kian redup
Tak berhenti butiran embun menampar pipiku

Kiranya mentari telah menjelma malam
Cakrawala pekat,,hitam tak berkesudahan
Mendung pun kian datang
Di dadaku semakin gemuruh

Akulah sekeping rindu itu,,
Meratap harap,,pada dermaga usang
Mengharap sekeping warna
Dalam semilir cinta masa lalu,,

Surakarta, 8 Feb 2020



RINDU YANG TERGODA
Oleh Herawati


Ketika mata terpejam
Mimpi itu kembali hadir bahkan selalu menghantui jiwa
Membuat resah
Tak ada gairah dalam hidup bila dirasa

Kamu yang dulu, kini hadir kembali
Membawa sejuta sesal
Ingin mengukir merenda cinta kasih yang telah tertunda
Mewujudkan impian kita dahulu

Untuk apa kaudatang
Cinta dan rindu bahkan kini telah rentas
Cukup membuat hati ini pilu
Biarkan aku bahagia dengan yang baru
Sebab namamu telah mati di hatiku

Aku yang susah payah berusaha untuk bangkit kembali
Menata jiwa yang kauubah jadi serpihan
Kini mulai hidup dan menatanya lagi
Bisa tersenyum kembali ....
Sampai saat terbangun dari tidurku
Kudapati ini hanya mimpi

Surakarta, 19 Februari 2021



UNTUK KITA
By Herawati


Laksana lilin engkau semarakkan
Kembali api di telapak tangan
Seperti hujan menggenang matamu
Pancarkan cahaya

Aku hanya tertegun menatapmu
dalam kemilau cahaya kegelapan
Seperti hujan kubiarkan rinduku
Membasai kegersangan

Meskipun raga kita jauh
Namun, hati kita tetap satu tujuan
Yang datang membawa kesejukan
Layaknya cahaya lilin dalam kelam malam
Bersinar terang

Tetaplah jadi hatiku untuk kita

Surakarta, 16 Februari 2021
HERAWATI


Senin, 01 Februari 2021

Kumpulan Puisi Mohammad As'adi - MENITI SEBUAH EKSTASE




HANYUT

Hanyut
Hanyut
Dalam kepenatan jiwa yang tak henti
Menyibak rahasia semesta
:Dimana wahai sekutum mawar sufiku
Untuk menandai cintaku padamu
Kusebut kau berkali kali
Dalam doa yang menyebar dilangit

Berkelana, berkelana mencari
Untuk menyingkap rahasia, sampai lelah
Dalam ketakutan memandangmu sejenak saja
Kaulah mawar dalam jiwa
Cinta adalah jiwa
Cinta adalah kesanggupan menerima derita
Rumi, Attar, Halajj……
Adalah derita yang melesat
Dalam kesanggupan menerima cinta
Digenangan aroma kebun mawar
Dan cawan-cawan kerinduan mereka tumpahkan
Dalam tarian jiwa bermakna sunyi
Bersatu dalam jiwa : Allah …Allah…Allah
Melebur dalam sukma

Wahai penggenggam semesta
Cengkramkan sunyi Atttar
Derita Rumi, Hallaj
Pada cintaku yang tak sampai-sampai
Pada genangan rindu
Akukah yang kini berjingkat selalu
mengejar bayang Rabiah al Adawiyyah ?
Perempuan sunyi ,
perempuan derita dalam cengkraman
bahasa Illahi
Rabiah
Ya Rabiah, kaukah perempuanku
Kalau begitu aku meminangmu
Kalau ada cinta
Aku ingin
Bersamamu
Bersauh
Bersenggama
Dalam bahasa kesejatian

Temanggung 6022021
Seperti gelombang besar , seperti badai nenghantam




SAJAK PAMFLET WARTAWAN VETERAN
-buat adikku Zaim Saidi-

Hidup matiku adalah tulisan
Aku hidup tanpa mahkota
40 tahun melanglang jagat huruf-huruf
Ada peristiwa, ada kata
Ada huruf-huruf menggonggong
Ada huruf-huruf mati
Menjelma kata tunggal
Bermakna Kemunafikan
Ada kata bersayap
Membenarkan laku salah
Menyalahkan laku benar
Kebenaran tak lagi kebenaran
Karena kebenaran
Adalah siapa yang membenarkan
Dan acapkali kebenaran yang hak
Sebagai pemikiran dijeruji besikan
Tapi ketahui wahai
Dibenamkan di dasar lautpun
Pemikiran akan tetap menjadi bunga-bunga
Aromanya akan terus dinyanyikan semesta
Kebenaran pemikiran akan tetap membentuk
Kebudayaan dan peradaban besar
Tak ada pemakaman bagi hasil pemikiran

-La tahzan !, jangan bersedih wahai adikku
Inilah sebuah masa, dimana masa yang lain
Tanpa kegelapan menjadi bagian nafas kita
Karena kegelapan sudah menjadi bagian
Dari yang merenggut cahaya milik kita
Iniah masa , Inilah cermin inilah hari-hari kita-

Kita hidup bersama sampah Koran
sampah media sosial
berita-berita sampah televisi
Hoaks dan gonggongan para buzzer
Seperti berdiri disebuah selasar asing
Di sebuah negeri yang tengah menuju pada
Kehancurannya

Inilah jaman jungkir baliknya Logika
Kata-kata tunggal, kemunafikan dan kebohongan
Bersembunyi dibalik topeng-topeng
nyaris membuat air mata seperti deras hujan
Menyaksikan sebuah pertunjukan besar
Yang tak lagi berkisah
Tentang kebahagiaan dan kebenaran hakiki
Berita –berita di hampir seluruh media
nyaris menjelma jadi
Belantara pengadilan dan kepentingan
-cover both side ?! –tinggal hanya sebagai kata
Yang tertulis di tugu prasasti
Kita tak lagi menjadi kita
Kedaulatan terampas ancaman
Tanpa keadilan

Temanggung 12022021



LELAKI DAN PISAU


Apakah ia makin tak betah dalam lelah dan sunyi
Sehingga selalu saja menatap mata pisau
yang tergeletak selalu
Di atas meja ?

-ia enggan menyingkirkan, karena kilatnya
Acapkali menembus jantungnya dengan berjuta kenangan
Ia enggan menyingkirkan karena kilatannya
Juga tak mau meninggalkannya
Cahayanya selalu berbenturan dengan cahaya matanya
: ia selalu terkenang perempuannya
Saat makan pagi berbincang kematian
Sambil tangannya mengiris sebutir apel
Dan berkata ’’ini separoh untukku, separohnya untukmu’’-

Lelaki dan pisau saling mengintai selalu
Dan lelaki itu tak henti memegangi nadi lehernya

Temanggung 20022021



SENJA DALAM UNTAIAN GERIMIS
(edisi kenes)

-Jangan-jangan
Kaulah yang membuat aku kembali berjingkat
merangkai kembali huruf-huruf tececer
di untaian gerimis senja yang lelah-
wahai perempuan yang selalu menyelinap dalam doa-doaku
bayangmu menjuntai begitu panjang,
seperti sebuah kerinduan
tak berujung pada sebuah pemberhentian-

Tapi sudahlah, sayap telah patah
Tinggal encok menatap waktu terus berjalan
Rambut memutih dan gigi berjatuhan
Dan berjalan di lorong sempit
Menjemput masa penghabisan
Dari sunyi menuju sunyi-

Temanggung 1702021




2880 JAM

Angan dalam usia yang tak lagi muda
Hanya bisa menakar, bimbang keinginan
Masihkah harapan membentang
Mengisi hari-hari tenang ?

Laju
Melaju sepi mendesah dalam angin sepoi
Pegunungan merebahkan hati
-ini hari
lama mengenang sebuah lukisan
yang berkisah panjang
dalam rajutan harapan-harapan
tak berujung

Kau sudah sampai pada ujung
Bersembunyi dibalik tirai pembatas
Aku masih disini bersama aroma rambutmu
Merenda dan menunggu kisah
-2880 jam yang tak kusangka
Menjadi kisah asmara
Dalam balutan sunyi dan nestapa

Kau sudah sampai pada ujung
Pada sunyimu
Aku disini menepis-nepis senja
Dan kepada senjaku
Aku berkisah
: bagaimana aku
Bersama semesta
kehilangan cahaya

Temanggung 02052020



SAJAK BUAT PEREMPUAN BAYANG

Kita sama-sama ingin beranjak
Meninggalkan pemakaman hati
Kembali melayari angin
Meneguk aroma bunga-bunga melati bertumpuk
Di balik bukit Sundoro
Semalam kau hadir dalam kembang lelapku
:Bunga menur…bunga menur
Katamu sambil berjingkat
Lalu menyelipkan satu kelopak
Di atas telingamu
Sebelum layu
Kau berlari-lari kecil
Menembus kabut
Yang menyelimuti keteguhan bukit-bukit

Kita sama-sama ingin beranjak
Kita disini, di gunung
Sunyimu terasa merapat dalam sunyiku
Kita sama-sama tergulung ombak
Berkubang kenangan penuh jejak
meninggalkan laut kita
membiarkan ombak begulung-gulung
memecah perahu menjadi berkeping
:angin, bukit dan ladang ilalang

Sebuah Bandar sepi
Tempat kau mengenang serpih artefak
Tempat aku menunggu desir pinus
Perlahan menggugurkan satu persatu kenangan
lalu menuliskan kembali
Sebagai sebuah kisah
Pada lembaran baru
Kalau saja ia hanya sebuah puisi
Akan merentangkan sayap-sayapnya
Huruf demi huruf
Berterbangan
lalu bersembunyi di tulang rusukmu

Temanggung 24052020



SETELAH PAGI

Setelah pergi meninggalkan luka
Pada bebatuan dan rerumputan
Biarlah kau kuletakkan di setiap desir angin
Setelah pergi meninggalkan kenangan tercabik
Kuayun-ayunkan saja pada huruf-huruf
Kusisipkan dalam setiap puisi
Yang tak kutahu pada siapa aku menuliskannya
: setiap malam ada seseorang
Selalu mengetuk pintu
Engkaukah
Atau perempuan jelmaanmu
Yang ingin menghiburku selalu ?

Setelah kemudi patah
Tak tahu kemana jiwa hendak beristirah
Sementara pelabuhan tak lagi berpenghuni
Dan kubiarkan kapal oleng
Di tengah lautan

Temanggung 15052020



MENYEDUH RINDU

(Kalau Chairil Menulis sajak untuk Dien Tamaela
atau Sri Ayati, aku menulisnya buat ‘’R” )


Segelas kopi pahit dan selintingan tembakau
Seperti hidup yang terseduh
Asap, pahit dan aroma semerbak menyan dan kopi

Purnama mulai menyibak langit
Asap kemenyan menjelma aroma kamboja
Semerbak kopi menjelma semerbak melati rambut perempuanku
Mengendarai angin pancaroba,
Membawa pada satu dermaga
-tak ada lagi pelayaran cinta , angin menabur risau selalu
Kau diam di sudut sunyimu, aku termangu di sudut sepiku-

Tanganku masih terasa basah oleh air mata terakhirnya
Yang kuusap bersama nafas menghilang
selalu menjamah kerinduanku
Senyap menari di kehampaan langit tak berbatas.

:Wahai perempuan bermata kejora, kau datang seperti menyelinap
Di tepian cakrawala selalu mengusung rindu pada lelakimu
Menempatkan hidup menjadi sebuah persetubuhan liar
Yang tak pernah mencapai puncaknya – hampa-

Dan kini ia menjelma pada perempuan sunyi
Asing menempati relung hati
Matanya selalu berbinar, tapi tak pernah mau kering dari air mata
--Kau tampak berada di tepian cakrawala, selalu mengusap kedua matamu, kau tampak mengigil, gemetar dan ketakutan.
Bersama dengan waktu dan musim, bersamaan dengan rontoknya dedaunan, hanyalah kebisuan begitu terasa menikam.
Hamparan langit, gunung dan bukit-bukit hampir tak pernah kita pahami: memberi kehidupan, memberi kesunyian- kataku

Kau berenang-renang dalam ketakberdayaan, tak pernah menepi
: Aku ingin pergi meninggalkan penjara ini ! Aku ingin menghirup udara langit biru ! Aku ingin... aku ingin bergerak bersama angin, mengalir bersama sungai-sungai dan terbang bersama kupu-kupu, dari bunga yang satu ke bunga yang lain, lelakiku telah direnggut takdir- katamu.

Purnama, ini purnama kelima sejak perempuanku tak ada
Dan aku tahu kau tengah menyelinap dalam rindumu
Pada lelakimu yang kini mengendarai cahaya
berpantulan di antara rimbunnya dedaunan.
:Beranjaklah dari dermagamu wahai
Aku ingin melihatmu
Berdansa dengan angin

Temanggung 07052020

MOHAMMAD AS'ADI