UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 05 Februari 2021

Kumpulan Puisi Lalu Ilasta amris - PENANTIAN KU SUDAH DI DEPAN MATA



PENANTIAN KU SUDAH DI DEPAN MATA
Karya : Lalu Ilasta amris


Aku Mengerti disetiap penantian yang sabar pasti akan dateng dengan kehedak tuhan
Penantian yang sudah berapa bulan aku nantikan sudah berada di depan Mata
Penantian ini sangat mengancap pikiran ku dan mentalku
Penantian yang selalu di inginkan oleh semua orang namun aku sanggat bersukur bisa sebaar ini untuk menuggu keluar nya sebuah penantian yang aku sebutkan sebuah ujian Peroposal di kampus ku.

Ini adalah awal ku untuk menggarb lagi sebuah tujuan ku untuk membanggakan kedua orang tua ku nanti
Aku adalah orang yang tidak bisa terlepas dari motivasi semua orang tai aku juga selalu berdoa dan berusaha untuk bisa menyelesaikan ini secepat mungkin..

Mataram 02_02_2021.



KEINDAHAN ALAM INI

Alam memancarkan sinarnya ke arah jemari ku
Yang menyelimuti aku dengan kain sutra yg berhias angin malam
Dia mengajak ku ke arah yang idah sehingga aku tau apa itu dunia ke penulisan yang sesungguhnya di dalam diri ini
Malam begitu berarti di saat ada puisi yang di baca oleh angin kepada diriku..

Karya: Lalu Ilasta Amris
Mataram 18 _01_2021



MINGGU AWAL BULAN 2021

Aku termenun sambil menikmati suasa libur yang begitu menyengkan di awal bulan ini
Mencari cara supaya bisa menikmati keidahan tuhan yg di berikan kepadaku

Minggu awal bulan 2021 ini aku berterimakasih di berikan umur dan sehat dalam menjalani dunia yg seberapa ini
Yang selalu membuat diriku bahgia walupun ujian sangat lah banyak

Teimakasih minggu awal bulan 2021 ini semogga bisa lebih baik dari bulan bulan yg telah berlalu..

Karya: Lalu Ilasta Amris
Mataram 04-01-2021



DESEMBER PENUH UJIAN


Desember aku tau hadirimu saat ini karan pergantian bulan november menjadi desember tapi di bulan desember ini sangat banyak ujian bagi ku
Ujian ini merasuki pikiran ku tapi semuaini adalah perjalanan waktu yg terus mengikuti arus nya
Aku hanya bisa bersabar dengan semua ini jika ujian ini merupakan ujian yg membuat ku sekses maka aku kan jalanin dengan apa ada nya
Desember berikan aku kepuasan pada bulan mu pada apa yg telah aku lewati ini dan berikan aku dan orang tuaku tersenyum melihat ku bisa melewati ujian ini waihi desember sampekan kepada tuhan bulan ini bulan yang membuat aku bahgia sering berjalan nya hari hari di bulan desember..

Karya : Lalu Ilasta Amris
Mataram 01_12_2020



PEROPOSAL

Didalam Dunia persilatan aku kalah dalam mepertarungkan otak ku dengan peroposal-ku
Aku baru sadar perjuangan dalam mencape sebuah toga yang aku impikan sebagi bukti aku pernah menyelesakian sebuah peroposal dimasa masa kuliahku

Akan tetapi ini semua bukan apa yang aku inginkah malah sebaliknya peroposalku dicoret caret oleh pembibing yang masih belum puas dengan peroposalku

Inilah lakah menuju kesusksesay yang nyata perjalanan masih sajak butuh peroses tapa ada kata lelah didalam pengejaran hidup ini.

KARYA :Lalu Ilasta Amris
Mataram-01-09-2020.



AKTIVIS KEAGAMAN

Saya aktifis kegaman
Dan aku punbangga
Dengan kesucian idialisme
Kita bisa bersatu
Melawan penindasan
Menjadi manusia yg berguna bagi umaat nabi muhammad

Dengan kalimat suci itu
Mengikatkita dalam satu tujuan
Satu cita dan satu jiwa

Maka kita harus saling bergeggaman tanagn
Berjalan dan bersatu di atas bumi pertiwi

Tempat kita mengihat jasapahlawan
Perbedan agama,suku dan bangsa bukan menjadi alasan untuk memecah belah umat di dunia ini

Karna kita di ciptakan didunia ini harus saling menjaga dan mencintai tanah air kita

Tuhan memberi beribu ribu keindahan didunia ini
Itulah bukti keagugang tuhan agar kita jaga rawat dan cintai

Bersatu dan bergeggaman tanagan sahabatku kita semua saudara karna dunia ini milik tuhan semesta alam

Itulah semboyan indonesia BNIKA tunggal ika.


Oleh : Lalu Ilasta Amris



CATATAN SUCI

Aku mundur memilih hancur.
Kubiarkan harapanku padamu terkubur. .
Aku menyerah dengan hati yg patah meski prasaan ini masih yg terindah..
Aku paham siapa pemilik rindumu. .
Se"orang itu bukan aku , ,
Tapi Dia . .
Dia yg mencoba dekat lagi n mencoba mendekapmu lagi , tidak perlu bimbang di persimpngan , tidak perlu memandangku kasihan. .
Aku sadar. . .
Tak pernah berhasil membuatmu merelakan. .
Masih selalu dia yg kn agungkan. .
Aku cukup tau .
Bagai mana pergi dari hatimu, kembalilah padanya.
Jika memang bahagiyamu mengulang masa lalu. . . .

Karya : Lalu Ilasta Amris

JAKARTA .
---------------------
19.01.2019
---------------------
07:25
------------
@lalu ilasta amris




DEAR BIDADARI TERSEMBUNYIKU

Kenapa harus banyak tanya yang terlontarkan padahal itu semua tidak memiliki jawaban. Dan kenapa harus menjawab suatu yang tidak dipertanyakan padahal itu tidaklah terkenang. Mengulas dengan manja setiap barisan pena yang mengiringi langkah dalam pencarian. Bersinggah tak menetap membuat semua hati mulai gelisah. Kadang-kadang kisah ini seperti wayang jenaka yang membuatku ketawa tapi bisa juga menjadi drama yang membuatku menangis terkisah. Dikisahkan dengan gendang yang begitu menderang teriringi lagu kesenyapan malam. Aduhai, ini seperti roman pikisan dimalam yang bertabur musim semi kala siang hari. Dan paginya tertunda buat mencari arti. Tapi, itulah yang terjadi.

Bidadari tersembunyiku. Malam ini, langit kembali menangis seperti kamis ditempo itu. Menanti pagi jumat untuk mengatakan permisi berpamit pergi. Namun, tertahan bisikan tanah untuk sebentar mengorek isi hati. Dan sayang itu semua tidak bisa tergenang walau dengan terjangan air hujan tanda jeda menyapa bumi. Engkau tahu. Langit biru ketika pagi menghampiri seolah-olah memberikan ruang hidup bagi setiap pemimpi. Begitupun aku ketika itu yang bermimpi bersinggah dilangit untuk menyapa awan agar tidak terbang kesana kemari. Namun, awannya memang tidak bisa diajak berkompromi. Dia terus saja mengikuti arus angin yang belum pasti. Sangat berbeda dengan air laut yang selalu kembali ketempat dimana ia tinggal dan tidak akan pernah bisa pergi. Bidadariku. Apakah kamu tahu maksud isyarat dari kalimat yang penuh majas hyperkorek dan terkadang bermetafora dengan litotes yang menyampung bait kata perkata. Jika kamu tahu itu, maka hujan pada malam ini pastinya menyampaikan kepadamu dengan bisikan. Si jenakamu sekarang sedang rindu tapi sayang dia hanya sekedar rindu tidak lebih hanya untuk itu saja. Engkau tahu maknanya? Pastinya yang engkau torehkan hanya artinya saja sedangkan maknanya engkau seolah-olah amnesia diusia muda. Bukankah itu sayang sekali bidadariku.

Bidadari tersembunyiku. Hari kemaren telah aku titipkan satu surat mesra untuk engkau baca. Tapi, sayang terhanyut disungai yang akupun lupa namanya. Surat itu terhanyut dan seolah tidak ingin untuk dirimu menerimanya. Mungkin karena dia tahu bahwa selembar kertas hanyalah sebagai kabar sekilas dari warna putih yang terlintas dilihat mata. Begitulah sedikit apa yang kemaren aku sempat ingin sampaikan. Namun, sudah terlewat. Jadi, biarkan saja agar menjadi baca'an air yang menghayutkannya.

Oleh : Muhamad Yunus
Kiriman : Lalu Ilasta Amris




RINTIHAN AGEN-AGEN
Karya Lalu Ilasta Amris


Aku menjalai sebuah keinginaku
Dalam melakukan kewajiban ku
Sebagi mahasiswa di dalam kampus

Aku tidak peduli dengan apa yg aku dapatkan
Dan aku masih terus berusa samape aku benar benar menemukan hasil dalam titel serjana

Semenjak aku menduduki bangku kuliah
Aku masih binggung dengan tingkah laku
Sebagi seorang mahasiswa yg tak pernah peduli dengan akdemisi

Sekarang aku sadar bahwa aku harus benar benar berubah dan
Mencape keinginan ku dan orang tua dalam meyelesaikan kuliah
Aku tidak akan putus semangat dalam masalah ini
Karna allah menguji habanya sesuai batas kemapuan nya

Aku tak pernah meyesal karan aku adalah orang yg ingin berjuang
Hasil nya tah allah yg tau.

Bismillah saja lah
Karna lakah kai kita tidak akan kita tau
Selama kita masih berusa dan berdoa

Semogga impian ku tercape dengan batas umur dan usiaku
Nasip ku masih belum aku temu.



MALAM JUM'AT
Karya: lalu ilasta amris


Malam jumat mulai ku denagar suara suara
Merdu dari mulut seorang laki laki
Dalam bacan bacan kalimat suci al-qura'an

Malam ini malam dekapan dekapan
Manusia untuk mebacakan surat yasin
Kepada guru kepada keluarga dan kepada umat muslim
Yg sudah meniggal

Terus semakin tenang aku mendengarkan
Bacan bacan itu di malam yg istimweaini
Terimaksih malam jumat malam keagungan

Dan kita pasti bisa menjalanin
Setiap malam jumaat.



BUTIRAN DEBU
(PMII KU PMII MU PMII KITA BERSAMA)
Oleh: Lalu Ilasta Amris


Detik tetap berjalan dalam langkah kaki
Menyapa senja, sampai jumpa matahari
Tidak selamanya, hanya saja waktu yg tidak mengizinkan.
Kita akan bertemu lagi dengan senyuman di pagi hari
Malam sangatlah gelap ketika tidak ada lilin lilin kecil
Angin yang menari begitu halus menambah suasana semakin dingin
Terlihat olehku sekelumit cahaya hari ini.
Tidak setiap saat ada, tapi tidak asing bagi diri ini
Nampak lilin berjajar terhiaskan oleh sang api
Sepertinya hari ini ada yang merayakan hari jadi
Suasana kuning biru penuh kebagaan dari kader kader pmii.
Selamat Hari Lahir ke-59 tahun Pergerakanku. wahai PMII ku pmii mu pmii kita bersama
Banyak sekali panjatan harapan dan do’a
Sebuah ketulusan yang ingin ku sampaikan dalam bentuk kata
Bukan sebuah pemaksaan atau permintaan yang mengada-ngada
Tapi memang benar dari hatiku untuk kebaikanmu semata.
Aku ingin PMII tak hanya unggul dalam wacana saja
Tapi juga diikuti dengan realisasi nyata
Aku ingin PMII tak hanya fokus dalam diskusi bergadang malam saja
Tapi juga mengindahkan sholat shubuh beserta qobliyahnya yang banyak pahalanya.
Aku ingin PMII tak hanya memikirkan indonesia saja
Tapi juga mengigatkan untuk solat wajib 5 waktu
Aku ingin PMII memang benar salah satu tempatku berjuang kepada-Nya
Karena sudah banyak yang aku korbankan untuk bersanding denganmu wahai sahabat-sahabatiku yang berbahagia.
Memutuskan sahabat lama
Memutuskan kepercayaan yang ada
Memutuskan karir di organisasi internal mahasiswa
Memutus hubungan dengan orang-orang hebat yang terikat kata sayang dan cinta.
Bukan karena aku, tapi karena aku memilihmu sebagai bagian dari jiwa
Semua itu diluar dugaan cerita
Sungguh, tanganku ingin kembali meraihnya
Tapi semua itu harus ku terima dengan lapang dada
Bukan untuk siapa-siapa
Tapi untuk bergandengan tangan dengan kalian dan dengan PMII semata.
Dan sekarang kuning biru menjadi warna
Identitas diri yang bersandingkan nama
Mudah melangkaahkan kaki disini
Sejak sang bidadari melahirkanku telah lama ku kenal nama Aswaja
Tangga atas sudah ku capai dalam organisasi mahasiswa.
Nyatanya adalah tak sesuai dengan praduga
Ideologis, adalah hal yang tak ku pahami
Buku adalah pemikiran yang sulit ku megerti
Diskusi, adalah argumen tinggi yang pikiranku tak sampai
Wacana, adalah kesajaan yang terkadang tidak aku sukai.
Otakku berputar memikirkan sesuatu yang entah mungkin itu solusi
Apa aku memang butiran debu di PMII?
Apa aku memang orang yang tak pandai?
Apa aku memang tak bisa memberikan apa-apa dari diri ini?
Atau apa mungkin memang bukan tempat disini?.
Ya Allah Ya Rabbi . .
Pernah ku mengabdi pada kiai menjadi seorang santri
Pernah ku merasakan kejamnya profesionalitas organisasi
Pernah ku berjuang dalam medan tumpah darah merebut panji
Pernah ku tanpa pantang menyerah memanjat gunung yang tinggi
Dan aku juga pernah merasakan jalan berkerikil dengan telanjang kaki
Dari itu semua apa tidak ada yang bisa ku beri ?
Semua itu ku lakukan untuk meningkatkan kapabilitas diri dan mengabdi
Bukan untuk diri sendiri saja melainkan juga untuk orang-orang di sekitar yang aku sayangi.
Aku memang bodoh akan ideologi, tapi aku suka berkarya memainkan seni
Aku memang tidak suka bergelut dengan buku pemikiran, tapi aku suka buku dengan narasi indah dan penuh motivasi
Aku memang tak jago dalam berdiskusi, tapi aku lihai tersenyum manis memberikan energi.
Aku memang tidak suka berangan tinggi dalam wacana, tapi aku lincah memberikan kebaikan dalam eksekusi
Dan aku tidak suka bermulut besar saja, tapi aku akan sangat senang bila tangan kakiku memberikan sesuatu hal yang pasti.
Wahai pergerakanku PMII
Ma’afkan butiran debu ini
Aku memang tak begitu memahami ideologi
Tapi aku yakin, ada suatu hal yang bisa aku berikan dari diri ini.
Aku hanyalah anak desa yang mempunyai banyak mimpi
Aku adalah pemuda yang tak suka banyak bicara tapi penuh semangat melangkahkan kaki
Aku adalah Mahasiswa Dakwah ilmu
komunikasi yang ingin mengobati orang lain dalam mengabdi
Dan aku suka bidang jurnalistik untuk bisa membahagiakan dan menyemangati.
Dalam lautan Kuning Biru sekarang aku berdiri
Untuk kesatuan dan kebaikan Merah Putih yang suci
Denganmu pergerakanku wahai PMII
Dalam kebingkaiyan, aku masih bersamamu disini.

Mataram. 17 April 2019.



MATI LAMPU
Oleh: lalu ilasta amris


Dalam rumah ini aku melihat kegelapan yg menakutkan
Tapi aku berusaha meberanikan diri untuk tidur dikegelapan malam
Karna rumah lebih petang dari pada kuburan ku kelak

Lampu rumah padam karna kehabisan listrik
Karna aku tau aku adalah orang sederhana yg tidak terlalu banyak unag
Aku ini anak orang tua yg masih membebankan orang tua
Dengan meminta minta

Gelap nya malam ini tidak ada lampu yg bisa aku nyalakan
Tapi insallah ada allah yg menerangkan hati ku
Untu berani tidur.

Mataram.



KARTINI
Oleh: Lalu Ilasta Amris


Dalam ratapan ibu yg selalu ada
Buat anak nya penerus genrasi mendatang
Saat nya hari ini aku menulis sejarah mu wahi kartini
Dalam bait bait puisi ku.

Aku begitu bangga dengan perempuan seperti mu
Yg selalu ada untuk pempuan perempuan tangguh hari ini
Yg mengobrak gabrik semangat kaum laki laki

Karti ku aku sangat berterimaksih telah melahirkan ku
Ke indonesia ini dengan berdarah tumpah satu tanah air indonesia

Oh karti aku lah anak anak mu yg selalu meyatukan kau wanita.



DINGIN
Karya: Lalu Ilasta Amris


Malam ini aku menyadari diriku sendiri
Yang begitu mengacam tubuh ini
Dengan dingin nya malam

Badan dan tulang mulai mengkerut
Seperti ayam yang sedang sakit
Dingin ini mulai mengencang di badan ku

Aku mengabil selimut
Dan aku mulai bersembunyi di selimut itu
Dingin kaban berheti karna aku tak tahan

Kampungku di landa kedinginan.

Kampung 20/04/2019

LALU ILASTA AMRIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar