Sabtu, 05 November 2022
Kumpulan Puisi Yuni Tri Wahyu – LAKI LAKI PENGAYUH BAHAGIA
KARENAMU
Yuni Tri Wahyu
Getar-getar rindu berpacu memangkas jarak dan waktu
Berhenti pada titik kedua netra, melukis lengkung alis
Bibir memadu kasih, senyum merekah
Tanpa harus bertaut raga, bahagia
Engkau belahan jiwa, padamu aku bercermin
KarenaMu kita bersua membagi ruang luka yang setia
Pelihara pahit riwayat, tumbuh kesabaran memanen ikhlas
Perihal sunyi tempat merajut harap, kita saling mendekap
Memandang senyummu sejuk memantik semangat
AdaMu, aku kamu kuat lewati sekat
Antara ada dan tiada indah membangun cinta
Tanpa ikrar berkuasa karena tiang keyakinan; nyata
Tangerang, 03 November 2022
LAKI-LAKI PENGAYUH BAHAGIA
Yuni Tri Wahyu
Ia telah melewati terjal pendakian, menyusuri sungai berkelok ribuan keruh berganti jernih.
Ketika senja mengantar pada jalan menanjak, dikayuh roda bahagia tanpa kemewahan. Sepasang kaki gigih menari di atas pedal. Nampak gagah meski usia tak lagi muda.
Jiwa pancarkan kasih, tulus bersahaja. Meski terkadang perjalanan temukan kerikil tajam. Ia terus melaju tembusi selubung pekat kegaduhan.
Ia laki-laki pengayuh bahagia, tidak akan pernah berhenti hingga sisa usia.
Tangerang, 28 Oktober 2022
CINTA KALA SENJA
Yuni Tri Wahyu
Riuh kepak kupu-kupu berlalu
Bunga-bunga rindu tertunduk khusyuk
Kelopak merah merekah runtuh luruh terbasuh
Percik bening wening perjalanan
Meriwayatkan serpihan luka nan setia
Kesetian tanpa makna dalam penantian panjang
Terjajah dusta berkhianat kebenaran
Pembenaran menjerat kebodohan paling dungu
Pagi berjalan lewati terik panggang lembaran kisah
Terberai angin kesadaran sejuk pun tawadhu'
Menyambut cinta kala senja tiba
Keyakinan kasihNya sempurna terbaik tanpa tanya, berserah pasrah
Tangerang, 07 November 2022
TOLONG ANTARKAN AKU KEPADA CINTA TANPA BATAS
Yuni Tri Wahyu
Kekasih biarkan saja seperti ini berpeluk rindu sejujur waktu. Mengayuh bahtera tanpa biduk pelayaran. Karena arah mata angin membawa langkah ketujuan. Bukan sekedar singgah di dermaga penantian.
Tolong antarkan aku kepada cinta tanpa batas dengan sungguh-sungguh mendayung luka dengan senyum. Setia mengarungi lautan kasih sayang. Meski pelabuhan terakhir nanti kita dipertemukan.
Tangerang, 07 November 2022
PENIKMAT WAKTU
Yuni Tri Wahyu
Rindu telah membungkus sepi dengan selendang tujuh warna, hingga gerimis adalah lantunan bait-bait doa. Duhai engkau penikmat waktu, biarkan detik-detiknya selalu simpan detak paling syahdu. Mengeja namamu dalam setiap uluran kasihNya. Mungkin saja kelak jabat erat tangan kita terlepas oleh perjalanan, namun tali keyakinan akan terikat kuat, hingga Sang Maha Cinta berbicara.
Tangerang, 28112022
SKENARIONYA BEGITU INDAH
Yuni Tri Wahyu
Kesakitan itu terlalu rumit. Melilit persendian himpit pernapasan. Gamang langkah, tiap tikungan tajam menghunjam nyali. Tersaruk-saruk pada serpihan perih lingkari perjalanan. Tidak ada titik temu untuk urai gelap permukaan bumi.
Roda kehidupan terus berputar, namun aku selalu terhenti di bawah keinginan. Tak surut tangan tengadah, duduk khusyuk tasbihkan asmaMu. Mohon tambahkan kesabaran hadapi gelombang pasang.
Ternyata sekenarioNya begitu indah. Tertata manis sesuai kebutuhan. JanjiMu nyata bagi pemilik keyakinan.
Tangerang, 24 November 2022
HUJAT ANTAR MUNAJAT JEMPUT NIKMAT
Yuni Tri Wahyu
Mulut-mulut sebar aroma anyir, nyinyir
Bergemuruh bagai angin, riuh
Terbangkan rasa nyaman menganyam keberkahan
Menapaki bumi, semakin panas
Dikipasi isyu-isyu merdu kaum ghibah
Berdalih kebersamaan, entah
Dari sisi mana cacian menguar di balik senyuman
Pias hiasi basa basi padahal serupa ampas di ujung kaki
Lepas kendali memaki nurani, lupa makna hakekat diri
Menggandeng hujat bertubi-tubi
Tersambut sakit tiada terperi antar munajat serendah-rendahnya hati
Menerima, ikhlas sepenuh rasa hingga kepasrahan jemput nikmat kasihNya
Tangerang, 22 Nobember 2022
MENGAWALI LANGKAH
Yuni Tri Wahyu
Terlewat liku terjal perjalanan panjang
Berkelok, elok tersimpan dalam ingatan
Sebagai bekal mengawali langkah ke depan
Melaju bagai anak panah
Bersama ufuk timur bersinar perlahan
Hadirkan hangat semangat
Meski gerimis masih riang menari di sudut harapan
Ada warna-warni cerah sebagai tujuan
Melengkung manis bagai selendang bidadari
Adalah kamu, engkau buah hatiku
Embus napas dan denyut nadi
Untuk kembali padaNya; nanti
Tangerang, 21 November 2022
SENYUMMU MEMBUKA MATA HATI
Yuni Tri Wahyu
Gelap tertutup asap hitam
Beringas tikam penalaran
Perih tersayat riwayat
Dendam mengeram berkepanjangan
Beku hampir terkapar memeluk bara
Membakar kebodohan pelihara benci
Raga berjalan jiwa melayang tembusi batas kesadaran
Nalar mengakar menjalar melilit sakit, silam
Duhai, engkau datang tanpa diundang
Menggamit lenganku menuju peraduan lelah
Mengeja namaNya selembut aliran darah dan denyut nadi
Aku terkesiap lalu menunduk mengurai bening pemikiran
Tentang catatan tertulis dalam perjalanan panjang
Menanti hadir warna-warni di rembang petang
Senyummu membuka mata hati, menatap sunyi adalah perenungan sejati
Untuk meraih sepi paling hakiki, lanjutkan langkah abadi
Tangerang, 18 Nobember 2022
LAGU RINDU
Yuni Tri Wahyu feat Dedi Junaedi
Sinar keemasan berkilau sambut kumandang azan. Ada debar rindu bertalu-talu saat sebut asmaMu. Sungguh aku memuja tanpa alasan, begitu syahdu dari kedalaman jiwa.
Selalu kulihat rembulan walau awan kerap halangi pandangan. Kehangatan cahaya meresap ke tulang rusuk. Antar raga menuju ruang khusyuk bermunajat.
Selalu kurasakan hangat mentari ketika pagi bangkitkan nyali. Meski gerimis terkadang menghambat perjalanan.
Jadikan daun sebagai pelindung, bukankah cinta bagi kita adalah hamparan daun yang senantiasa melindungi?
Daun-daun akan selalu menghijau sejukkan pandangan, sesekali menguning kering jatuh tertiup angin. Mengiringi lagu rindu lalu luruh menyatu dengan tanah menjadi humus suburkan harapan indah atas kasihNya.
Tangerang-Kadipaten, 14 Nobember 2022
TAK ADA LAGI
Yuni Tri Wahyu
Berlalu pilu
Sirna luka
Lepas ikhlas
Senyum terkulum
Sejuta cerita
Selaksa makna
Tercatat tepat
Riwayat nikmat
Tidak ada lagi
Hasrat pengakuan diri
Emosi peluk ambisi
Rindu menjajah waktu
Kembali kasihNya, sejati
Tangerang, 13 November 2022
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar