Sabtu, 05 November 2022
Kumpulan Puisi Maks Onesimus Talan - KESEMPATAN
SEUNTAI KALUNG
Karya : Maks Onesimus Talan
ombak menepi di lautmu
udara berhembus sejuk di dadamu
bersenandung jejak tertambat
terjalin mengerat dan berat
yang kau pinta temaram kata dalam sunyi
untuk dua insan boleh berada di tengah tetua
ketika doa bersembunyi dalam melodi
di serupakan sebagai gerimis penggoda
seuntai kalung fasih bercakap
ditutur tetua kekal menancap
semoga telinga tak tuli menyerap
dan mata tak lelah menangkap
terima kasih tiada tara
telah songsong bahtera cinta
rampungkan hening bersua makna
mencairkan restu nyata tanda bercerita
***
Timor, Sabtu 051122
Salam Seniman
CERITA SEPASANG TAPAK KAKI
Karya : Maks Onesimus Talan
Dengan tapak yang tegap
Melangkah menuju ruang penuh perhiasan
Pada sebuah kaca berbingkai
Aku melihat pantulan tubuhku yang utuh
Tidaklah berupa rangkaian seikat bunga
Ataupun boneka beruang kepunyaan masa kecil
Tidak pula sebuah puisi penuh diksi puja dan puji
Hanya mata rantai kasih sayang
Cerita sepasang tapak kaki berhutang budi
Mengenang hari dimana aku dilahirkan
Hari dimana orang tertawa sekaligus haru
Menjelang perkenalan dalam tangis sendu
Aku orang cukup beruntung
Di tengah orang-orang paling bahagia
Rembang dua wajah penuh doa mesra
Adalah orang tuaku
***
Tublopo, Kamis 031122
Salam Seniman
DETAK YANG BERIRAMA
Karya : Maks Onesimus Talan
Luruh daun-daun tua
Jatuh berguguran di musim kemarau
Berkolase menentukan unsur hara
Menggamit di atas tanah memeluk rindu
Pucuk ranting usang berlagu
Tinggi di atas kayangan sang rembulan
Semilir angin membawa debu kabarkan rindu
Tersemat di dada tuanmu suatu bayangan
Bersulam bayang-bayang hadir mencuri sukma
Sejenak menyanyikan sebuah puisi lama
Sunyi menghantar detak yang berirama
Mengalirkan suara-suara dalam doa pinta
***
Tublopo, Jumat 041122
Salam Seniman
SEPERTI ITU
Karya : Maks Onesimus Talan
Seperti daun kelapa melambai-lambai
Megah ditiup angin sepanjang pantai
Oleh asap arang sepoi mengalun abadi
Lagukan cinta memanggilku untuk kembali
Seperti kunang-kunang rayakan keharuman
Pada ketinggian isyarat berangguk dikelilingi intan
Oleh cahaya sekilap tanda setuju berpantulan
Bunga-bunga loberci di atas pohon sekebun
Seperti panasnya adegan Romeo dan Julieta
Itu kisah namanya
: CINTA
Seperti ditimang alun asmara
Itu bukan namanya
: AKU
***
Tublopo, Rabu 021122
Salam Seniman
KESEMPATAN
Karya : Maks Onesimus Talan
apa yang terindah dari pohon berbunga
saat pucuk pucuk kembali berbaris
dan daun daun bertunas dilahirkan
mendandani batangnya dalam hening
apa yang merisaukan dari musim hujan
kedatangannya tahun ini mengacaukan
beriku kesempatan untuk berpikir dan merenung
membuka hatiku yang enggan bersahabat
ada yang selalu kuingat dari rintik hujan
ia menuliskan karya dalam nadi
mengumandangkan syair-syair syukur
bersenandung mengenalmu lebih dekat
***
Tublopo, Rabu 021122
Salam Seniman
SETALI TIGA UANG
Karya : Maks Onesimus Talan
Percuma kau kumpulkan banyak harta
yang ramai menggugah rasa bicara orang
tanpa kemuliaan hanya sebatas tontonan semata
dan perhatian yang sia sia timbul berujung
Percuma kau keluarkan banyak kata mutiara
menggugah semesta hati untuk percaya
lalu meyakinkan jiwa jiwa menaruh harapan
hingga sebungkus keingkaran menghanyutkan tindakan
Sama saja melukis impian seindah pelangi
di tiap tiap lariknya menawan tatapan
terlampau angan mengambil posisi terlalu tinggi
arah tempuh cerita hidup larut dan kehilangan
Cerminkanlah ucapan dengan kelakuan
seperti petir dan guntur yang hadir menakutkan
sekali kali bersuara lantang menyeru
dan potret gambarmu lahir menepis rindu
***
Tublopo, Selasa 011122
Salam Seniman
LINGKARAN CINCIN PAHLAWAN
Karya : Maks Onesimus Talan
getah menitik luka bertakuk juang
menjelma labirin singgah bersaing
sesak tertinggal seribu kata usang
bangkit melintas relung merenung
di petilasan tertinggal dikenang
mewarisi ingatan berpilin tenang
tumpuan bercumbu rasa melanting
mendalam harum rampai bergadang
jas merahmu berkisah kejayaan
cukup tajam berkesan keberanian
napak tilas lingkaran cincin pahlawan
menyibak sejarah jangan dilupakan
selimut mimpi datanglah berdandan
merebak seluruh aku membayangkan
***
Tublopo, Kamis 101122
Salam Seniman
PINTU KENANGAN
Karya : Maks Onesimus Talan
Hujan pertama menjamah negeri ini
sembari memberi kado hingga anak sungai
melimpah air berlumpur membanjiri
bergelimang kado terindah tak bertepi
.
Pada kenangan kadar asam tinggi
ukiran kisah tersekap hadir berbagi
menjelma bongkahan rindu dijumpai
menyisakan sendu dari cinta tergadai
.
Hujan datang serupa kerinduan
deras menghujam petak harapan
bergelimang mengetuk pintu kenangan
Apa yang hendak kau sampaikan
bermimpi mengusung kegembiraan
yang tak juga hentikan setiap luapan
***
SoE, Selasa 081122
Salam Seniman
JANGAN LUPA BERSYUKUR
Karya : Maks Onesimus Talan
kumemulai memahami arti hidup
dari semesta tempat aku berpijak
sebelum mencapai impian
ada rintangan yang harus dihadapi
yang sempat pupus ditelan waktu
tak ada pula kata menyerah
mencoba menjelma tanpa lupa
di tubuh pagi berilham renjana
doa-doa kembali pada ranjang raya
bubuhi cadangan niat penuhi harapan
ucapan janji terasa hambar
berputar dalam hingar bingar
janganlah lupa berucap syukur
yang disemogakan dengan sabar
***
SoE, Selasa 081122
Salam Seniman
YANG SIBUK DAN YANG SANTAI
Karya : Maks Onesimus Talan
harum bunga pemupuk asa
menatap indahnya luar biasa
membuat bangga tertata kuasa
kalam dan sabda terangi persada
sampai kapan kita diatur oleh waktu
setelah perjuangan menimba ilmu
terkabul ketenangan dari semu
tanpa niat mengejar nafsu
bermuara keindahan karena berani
bagi tiap usaha mengalir pelangi
dari yang sibuk dan yang santai
setangkai bunga bersaksi
dari pesona jiwa bermata jeli
bagi yang sibuk dan yang santai
***
Tublopo, Senin 071122
Salam Seniman
PUCUK TUMBUH
Karya : Maks Onesimus Talan
hening sejenak di lampu merah
rambu-rambu pengingat kita
berpancang isyarat memancar asa
berpentas iman berjumbai simpuh
Pucuk kembali hijau merekah
disiram hujan nan menari mesra
merambah hasil dari bunga-bunga
balik seperti semula berlipat berbuah
catatan transaksi dari jurnal ke buku
terlampau lama melihat bumi
mati satu tumbuh seribu
tumbuh puisi di daftar pribadi tubuhmu
tak kunjung padam berimajinasi
tak layu menjumpai kesempatan baru
***
Tublopo, Minggu 061122
Salam Seniman
SEKALI SEMPAT
Karya : Maks Onesimus Talan
pertarungan ideologi menjadi makanan empuk
sajadah doa bersemayam membujuk
membawa kasta bersusuk-susuk
berharap Tuhan memberi petunjuk
hening terdiam untuk berontak
kelam menikam tenang menyimak
menjelma kemudi berkolaborasi setapak
tertuang kisah menyusuk kepak
sekali sempat ke hulu berjingkrak
menetesi impian penuh semangkuk
acap segenggam asa tembus puncak
sekali sempat ke hilir arung pekik
berpikir tenang gemborkan sorak
membakar semangat hilang panic
***
Tublopo, Minggu 061122
Salam Seniman
BERSERAH DIRI
Karya : Maks Onesimus Talan
gumpalan gumpalan asap mendaki ke puncak
tersaput dengan harum serbuk wangi
dalam lautan waktu terlukis berbakti
berjasa melihat jantungku bergerak
iring iringan melintas derap budak
tempat terpencil limpah bermimpi
hidup senantiasa ingat kepada ilahi
berputar harapan turut membentuk
pada pinggang kedahsyatan malam
prosa dan puisi lahir berkeliling
terlihat mencari tempat bersemayam
burung bersarang mengusap dada alam
pulang maklum, tinggal bergantung
disibuk semangat mengirim doa semusim
***
Tublopo, Sabtu 261122
Salam Seniman
SEMAKIN BERILMU, SEMAKIN MERUNDUK
Karya : Maks Onesimus Talan
Beserdawa
Tercurah cinta
Melintas di kepala
Wajah itu bisa kureka
Menghilang
Pulang bertandang
Menyatukan yang hilang
Lalu mempertemukan yang terbuang
Kegersangan
Gemelisik daun
Kerontang terseret angin
Melebur semestamu dari kelegaan
Menggelitik
Terangkai menetak
Melahirkan orang-orang terdidik
Semakin berilmu, semakin merunduk
Melenting
Ilmu lintabung
Ke angkasa menjulang
Fajar karma mutlak memancung
Sadar
Sabar subur
Terjaga dalam tidur
Menyambut damai riang memijar
***
Tublopo, Senin 281122
Salam Seniman
K O M P A K
Karya : Maks Onesimus Talan
Terutus dalam penantian
disibuk senja ranum mentari
menghijau tidak di lihat lagi
sampailah ia di masa penggenapan
Ada nasehat menjadi kebutuhan
diribut runduk serumpun padi
berbudi luhur tegaklah kemari
aman melipat jarak kebinasaan
Ranum mentari tersirat kenangannya
dipersunting waktu dengan selaras
kompak menampakkan hasilnya
Merunduk padi semakin berisi layaknya
Terbuat bagimu perhiasan-perhiasan emas
dengan manik-manik perak sekelilingnya
***
Tublopo, Minggu 271122
Salam Seniman
SIAP SEDIA
Karya : Maks Onesimus Talan
Menanti, berjaga dan siap sedia
Manakala kekasih akan datang
Bergelombang turun dari gunung
Mendebarkan hati hendak menyapa
Di mata ia hakim dan raja
Di tempat seribu perisai bergantung
Pembasuhan bergulir rahasia tercanang
Dalam segala hal kecuali dosa
Kekasihku datang seperti semula
Hendak mengadili utas utas janji
Kulihat pintu terbuka kunci terjaga
Bersarang penjaga penjaga istana
Bersayap menari dari tirai ke tirai
Bila perhitungan tiba sedikit merdeka
***
Tublopo, Minggu 271122
Salam Seniman
LIHATLAH KELUAR
Karya : Maks Onesimus Talan
airmata yang keluar saat sedih
tak akan mengurangi beban
lihatlah keluar dengan iman
masih banyak yang lebih susah
waktu paling sunyi adalah mengeluh
hingga subuh berdikari jutaan kantuk
melipur hati bersanding dalam remuk
lihatlah keluar hakikat penciptaan utuh
keajaiban pagi kerlap kerlip datang
membawa pergi alunan sedih
jauh rimbanya pohon menari riang
kesusahan sehari untuk sehari
esok setia menghias beribu cahaya
bernyanyi mematri kebesaran Ilahi
***
Tublopo, Kamis 241122
Salam Seniman
GUGUR BUNGA
Karya : Maks Onesimus Talan
Bodoh
Terserah kepadamu
Membungkus hawa nafsu
Seakal-akal usahanya sia-sia patah
Berlagak
Mengakali waktu
Imajinasi limpah seribu
Limbah berujung tindak tanduk
Terseret
Lamunan api
Jiwa-jiwa jadi mati
Ribuan hingga jutaan kerat
Aku
Demam dingin
Gara-gara menangkap angin
Gugur bunga menghujamkan sendu
Kau
Tak lalai
Rajin menutup diri
Cakap bermahkota hujan batu
Drama
Mengerjakan adegannya
Mendatangkan hasil serupa
Dipuji seimbang akal budinya
***
Tublopo, Minggu 201122
Salam Seniman
RINDU MELARUNG, TANGIS BERLUMUR
Karya : Maks Onesimus Talan
Sakral
Tangis berlumur
Hidup menunda kekalahan
Selendangku dirampas penjaga tembok
Pada titik-titik aman pengharapan
Perdengarkan sepenggal doa
Pagelaran pengabdian
Menghanyutkan
Rusuh
Rindu melarung
Kala senja berdandan
Aku ditemui peronda kota
Bertubuh ukiran bunga merah
Menghantarkan hiasan elok
Mengalir semangat
Memanjang
Sontak
Kidung semesta
Berserakan tak berbentuk
Berpijak dalam kabut berdebu
Dipukulinya aku seperti gendang
Suatu pertunjukan akrobat
Merasuk keputusan
Dilukainya
***
Tublopo, Jumat 181122
Salam Seniman
K E R A M A T
Karya : Maks Onesimus Talan
sakral
bersenandung keuniversalan
keputusan menunda kekalahan
menguatkan arti yang mahal
pada titik-titik aman pengharapan
tersentuh utuh sepenggal doa
diperdengarkan dalam semesta
kidung pagelaran pengabdian
berserakan tak berbentuk
berpijak dalam kabut berdebu
atas jiwa khalayak yang terkoyak
dipukulinya aku seperti gendang
suatu pertunjukan akrobat
seluruh takdirnya lepas berjuang
***
Tublopo, Jumat 181122
Salam Seniman
MENGUAT ARTI
Karya : Maks Onesimus Talan
menguatkan arti lakon hidup
damai dan beruntung yang setara
mengutamakan kasih yang setia
tanpa dipaksa laku liku meluap
siapa mengumpat pasti letup
di jalan hari kemurkaan membinasakan sesama
keangkuhan tiba, tiba juga kecurangannya
gagal dirusak akanan tertangkap
kendati menebar harta
memiutangi hati tuhan
segar seperti daun muda
tak membuat laba
sangsi mengejar kejahatan
mendapat pahala
***
Tublopo, Sabtu 191122
Salam Seniman
TESTIMONI SANG PAHLAWAN
Karya : Maks Onesimus Talan
Surut langkah sudah terlangkahkan
Di suatu masa kenanglah kami
Roda perjuangan di tubuh petani
Jatuh bangun mengoleksi harapan
Sebongkah misteri tak terpecahkan
Sesak terasa mendera membuai
Merebak pencapaian perih berlari
Kenang, kenanglah kami semusiman
Mungkin senyumku akan menjadi tangisku
Mungkin doaku akan menjadi harapanku
Mungkin tawaku akan menjadi sedihku
Kalau petani berkelahi dengan waktu
Haus akan hasil tuai pun menyatu
Pagi hingga petang berseteru
***
Tublopo, Selasa 151122
Salam Seniman
KEKASIH DALAM PREDIKSI
Karya : Maks Onesimus Talan
Aku anginkan rupamu
pada helai jingga sore ini
mengingat kau di kelam sunyi
kekasih idaman hati setia selalu
Seperti gugusan galaksi suatu subuh
kembali merayakan hari berganti
di punca tahun dalam prediksi
kuuntai doa seluas sajadah
Berdebarlah hatiku dengan sangat
kekasih, dialas bagai memengat
aku hilang bentuk menyebut
Hasrat sukma idaman menali
sampai kapan hendak tercapai
menggenta rebana bersiul murni
***
Tublopo, Senin 141122
Salam Seniman
SELASAR KECULASAN
Karya : Maks Onesimus Talan
misi dalam peradaban sebatas koar koar
memandang ke bawah, ke tempat berjuang
dengan buta dan tuli yang melarung
terasing menyisir benih ego yang disebar
banyak punya peluang tapi samar
penuh perhiasan ambisi bergantung
demi jelata suara lantang berkubang
seperti pahlawan kesiangan mekar
mengusut rahasia seberapa angka
bermata tajam pada uang saku
sisa pembayaran salinan nota nota
berita utama dunia dalam bahaya
pengabdian penuh dedikasi bernafsu
terpaku menjaga kestabilan Negara
***
Tublopo, Minggu 131122
Salam Seniman
TANPA JUDUL
Karya : Maks Onesimus Talan
Aku di negeri kesurupan
Negeri kaya ribuan pulau
Peraturannya bak musim kemarau
Orbitan kebijakan banyak karbidan
Asas dan usaha rapi tersusun
Tersiar berita segala penjuru
Luas jangkauan sehitam kuku
Manifes orientasi manis beracun
Negeri kesurupan memang mandul
Sekalipun warganya banyak hamil
Cuma melahirkan ide tanpa judul
Berjilid-jilid inti tiap manifésto
Desas-desus kabar angin di radio
Kongkalikong mengalir dalam pidato
***
Tublopo, Minggu 131122
Salam Seniman
BERSILATURAHMI
Karya : Maks Onesimus Talan
Hari pun berangkat malam
Cahaya lampu sekota bersolek
Seia sekata pulang berpokok
Setaman kita sibuk menyulam
Seorang geriliya meneriakkan semboyan
Atas kemerdekaan ia bersilaturahmi
Berikrar kesetiaan kepada tirani
Mencari kebebasan dari penindasan
Hari pun berangkat malam
Burung dara terbang berbalik
Melewati padang ia berkaum
Dari trotoar kita berpelukan
Berdaya merangkak tak henti-henti
Menemui setapak tali persaudaraan
***
Tublopo, Sabtu 121122
Salam Seniman
MENGEJAR WAKTU
Karya : Maks Onesimus Talan
Hari pun berangkat malam
Kita akan berpelukan
Sekali waktu
Menyusui
Hari pun berangkat malam
Kelam mengejar tenaga
Sesudah pertempuran
Luka-luka
Hari pun berangkat malam
Ketika menutup matanya
Berlumur senyum
Terbaring
Hari pun berangkat malam
Mimpi merangkai kepedihan
Wajah-wajahnya sendiri
Menyaksikan
Terkubur kenangan dan impian
Segenap langit menanti
Mengusut rahasia
Dikerjakan
Menuju pertempuran yang baru
Melawan dirinya sendiri
Kuntum dipetik
Merdeka
***
Tublopo, Sabtu 121122
Salam Seniman
MELINGKAR CINCIN PAHLAWAN
Karya : Maks Onesimus Talan
1\\
istana kecil di kaki bukit batu karang
berpagar barisan siwalan sekeliling
tampak dari jauh raja duduk tenang
sependiri meninjau jarak memasang
pertama aku dengar pujian bijaksana
bidak bertaktik laksana panglima
melingkar cicin pahlawan rela perkasa
di dada berkisar bersulam kesatria
saga menatap musuh ia menantang
peluru dalam darah mengalir gemilang
mendekap bumi ia berpijak bergirang
bukan panglima tampaknya raja
tiada istana menggenting hati jelata
cintanya menanti putus bertembuk setia
2\\
lihat dari jauh tampak bakal bertuan
dekat bersosok burung lugu bersiul
bertengger pada pelepah silawan
rincik-rincik menepi bernadi bedil
sarung melingkar
kalung berapit
cincin ular
bergelut
mampir
bangkai dan wajah mati
disebar
butir-butir jagung membumi
melingkar cincin pahlawan
berpintal tiga sekawan
untuk tanah airnya
seluruh aku bicara
***
Tublopo, Jumat 111122
Salam Seniman
MUSUH DALAM SELIMUT
Karya : Maks Onesimus Talan
Ada bayangan menghantui jalanan
persumbuan hidup orang orang intoleran
meski keberadaannya diliputi ketentraman
berlagak ia terjerumus dalam kengerian
Jalan yang dipilih lebar persungutan
buas dan garang kerasan melawan
tak kuasa mencicipi kepuasan
menang sendiri kegairahan
Musuh dalam selimut persaudaraan
jurus tipu muslihat dibangkitkan
jauh nian khayal kemandulan
Ada asap ada api bersebelahan
apa yang tertanam akan dipanen
bebas ulet ampuh trotoar kefasikan
***
SoE, Selasa 291122
Salam Seniman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar