Rabu, 04 Maret 2020
Kmpulan Puisi Perempuan Puisi - LUKA TERGORES ELEGI
LUKA TERGORES ELEGI
Oleh: Perempuan Puisi
Buih-buih kenangan terus berkejaran, menghempas gundukan pasir harapan. Gemuruh ombak tak ubah nyanyian. Mengalun perlahan, lalu kuat menghantam karang masa depan.
Kulit-kulit kerang berserakan, runcing menusuk kaki-kaki telanjang. Menggores sedalam elegi kehidupan. Luka kian menganga, darah bercucuran, namun mata tak bisa berlinang.
Melebam hitam membalut palung hati. Mengapa masih saja segar dalam ingatan, sekuat apapun melarung kenyataan pada luasnya samudera.
Bersimpuh diri saat keheningan, meluahkan kepahitan setulus penerimaan. Namun perih tetap bertahan, meski tanpa erangan.
Tangerang, 24 Februari 2020
MASIH SAJA
Oleh: Perempuan Puisi
Masih saja engkau sibuk mengasah luka dengan senyum kebanggaan. Beberapa dasa warsa telah terlewati, tak jemu menghunuskan pedang dusta di pusaran kalbu. Hingga belukar rindu perlahan lepas, terpangkas tajamnya alibi yang bersilang pada sepasang bibirmu.
Waktu terus berlalu, tanpa peduli siapa yang menunggu ataupun terlampaui. Namun aku telah berkali-kali berputar bermandi peluh, tanpa berpindah langkah. Masih saja bergelut dengan terjal perjalanan.
Tak ada kemenangan, tiada juga kekalahan. Hati terpaku kokohnya pilar batu, tanpa kesuburan hanya lumut-lumut nampak indah menutupi. Andai kaki terpeleset, raga terkapar, jatuh sejajar tanah basah.
Dan ... engkau masih saja terus melucuti kesabaran, meski jiwaku telah terkubur tanpa pusara.
Tangerang, 10 Maret 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar