UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Rabu, 04 Maret 2020

Kumpulan Puisi Suyatri Yatri - CEMBURU NEGERI SENGKETA



CEMBURU NEGERI SENGKETA
: Suyatri Yatri

Tersebab terlalu sayang
Mengakibatkan cemburu keterlaluan
Matahari membakar
Emosi pun terbakar
Maka mengabulah rindu
Cinta terpana bersimbah air mata
Mengais rimah waktu di perbatasan
Memaknai bongkahan tanah di negeri sengketa

Rohul, 25022020
#Sabda_Negeri



Sengketa Alam


Matahari hanya sesaat panas
Setelah itu hilang bersama gabak
Di ujung-ujung ranting
Ia tak paham dengan kilatan tanda
Hanya bermain di ketiak awan
Kemudian menggelegar
ketakutan jiwa-jiwa
Agar tunduk mengakui dasyatnya
Meraup pujian dari kehebatannya

Angkuhnya bukit-bukit menjulang tinggi
Tepukan tak cukup sekali
Angin berseru dengan sombongnya
Ia paling hebat menggenggam delapan jurus mata angin
Semua menunduk pada kilat

"Di derasnya arus kan terseret juga raga rapuh tanpa mahkota"

Rohul,
Hak Cipta ©2020 Suyatri Yatri
Semua hak terpelihara



HILANG TAK BERBEKAS


Saat bersuara
semua berceloteh
menggiring rasa
berebut kata
saling tertawa
memberi pemahaman cerita

Saat diam
semua hening
hanya detak jarum jam terdengar
memahami makna
yang sering terlupa

Apa bisa?
menatap langit
tak biru lagi
sebab gabak menutupi
matahari tak ingin hadirkan sinarnya
walau hanya sesaat saja
sebab yang tak tersebabkan
bila bicara soal nurani
dan diskusi harga diri

Apa yang didapatkan?
hanya kepingan kecewa
dari segurat sinis
cibiran miris
pemilik ambisi
harapkan puji
kemudian pergi
hening tanpa gerakan

Rohul, 13032020
Hak Cipta Suyatri Yatri ©2020




VAKSIN BERSINERGI DENGAN LARIK SYAIR

Secuil pun tak hendak kurampas ladangmu
Aku menari terbang mendekati pelangi bukan menyalip jalanmu
Alurku membisik lurus menuntun diksi
Dia yang kusebut ayah mengajarkan kepak sayap camarku

Malamku bersama pijaran kerlip bintang Membimbing aku memberi virus di bait aksaraku
Sorot mata tajam kebencianmu adalah vaksin bersinergi dalam larik syairku
Senyum simpul kuhaturkan atas kedengkian yang meraja di jiwamu

Tak perlu berprasangka dengan kata-kata tajam
Tiada pengaruhi geliat tingkahku
Tongkat dalam genggaman akan kutancapkan di kota sastra
Takkan surut walau racun mematikan kau tebarkan di jantungku

Rokan Hulu - Riau, 20 Maret 2018
Suyatri Yatri
@Hak cipta terpelihara



KEPERGIANMU TELAH MEMBERI TANDA
( Untuk ayah Ishak Yussof Waghih Lapan )

Di bait kata berhimpun makna
Mencari matahari malam menjadi kenangan
Senyum canda masih berhias di bibir pantai Marina
Sederet nasihat menjejak dalam di timbunan pasir

"Anakku, lihat gelombang di lautan menghempas karang
Teguhmu bersandar kesabaran
Gugurkan putik risih di antara kerabat ziarah karyawan
Karyamu menyimpan makna walau hanya secuil diksi
Puisikan kembali gugur di Marina
Sebab menyentuh di jiwa
Ingin kugugurkan debu dosa yang menjerat dan segera lepaskan segalanya,"
Bisik ayah Waghih menyambut perjumpaan sambil memelukku.

Salam takzim perjumpaan berakhir nasihat kenangan
Senyum ramahmu sambil memegang buku Goresan Jiwa milikku
"Kita ambil gambar kenangan terakhir Marina."

Baru setengah jalan kita membuhul ikatan kebersamaan
Dendangan bait sajakmu bernada indah
Munajat jiwa menatap langit mendung berkabung
Tangis memecah kerabat saat terlalu cepat kepergianmu

Purnama meredup bersandar di langit
Duka bertabur atas jawaban bertabur bunga
Meninggalkan tanda di setiap lembaran makna
Doa mengiringi keranda sunyimu menuju peristirahatan abadi

Ujungbatu-Riau, 18 Maret 2018
#SuyatriYatri
SUYATRI YATRI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar