UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Sabtu, 21 Maret 2020

kumpulan Puisi Endang Astuti - CINTAKU SEMERKAH MAWAR ITU





--------MASIH SEMU--------


Mencumbu akaramu yang masih semu
Di balik temaram malam aku bungkam
Mengintai lembaran syahdu jeruji rindu
Engkau dan aku meminang asmara tiada gamang

Bukti nyata cinta bernyawa walau samar adanya
Meretas rasa selaksa aroma wewangian syurga
Menerbangkan angan bagai merpati hinggapi sarang

Engkau adalah nyawa hidupku
Seiring detak jantung berdebar karenamu
Bersamamu kusandaran sebidang kerinduan
Menyemai sepetak cinta tanpa alasan

Meskipun temu terkurung dalam lipatan waktu
Meski engkau sebatas kekasih bayanganku
Namun bagiku nyata menghiasi relung atma
Hingga tatapan kedua netra berjarak sejengkal saja

By Endang Astuti
Kebumen, 20 Maret 2020



CINTAKU SEMERKAH MAWAR ITU

Untaian indah kujamah teruntukmu sang pencerah, engkau penghapus segala gundah, pengobat rentetan resah, penawar hati dengan segenggam janji setia pada satu cinta untuk selamanya.

Ingin kuberikan setangkai mawar merah sebagai lambang cintaku kepadamu takkan punah meski onak duri menancap pada tangkai hati penuh misteri. Cinta ini bukan sekedar halusinasi namun cinta hakiki yang datang tanpa permisi.

Duhai sang pencerah, terimalah bunga mawar merah dengan sesungging senyum sumringah penuh gairah. Percayalah cintaku semerkah mawar itu, teruslah kau pupuk dan sirami dengan ilmu agar takkan pernah layu.

Dan Tuhan pun pasti tahu, rasa yang menderaku tanpa ambigu. Cintaku tulus kala bisikku kepadamu berhembus. Menyinari lentera cinta kita tiada pupus hingga saatnya ikrar dihadapan wali berjalan dengan mulus.

By Endang Astuti
Kebumen, 16 Maret 2020



MUSNAHNYA SEBUAH ASA

Langkah kaki terhenti kala netra tak mampu membendung batas airmata, sunyi melingkupi diri ketika ingatan menjadi hambatan melangkah ke masa depan. Sendiri merenda nelangsa karena musnahnya sebuah asa.

Engkau yang dulu kucinta pergi menorehkan derita, serpihan lara jua kecewa masih membekas di dada. Cinta pupus terbawa nyiur sang bayu berhembus, layu sebelum bertemu. Tiada lagi madah asmara dibibir penuh pesona, raib tertelan masa.

Hilangnya kasih sayang sebelum berjuang mengalahkan ocehan orang, kalah sebelum berperang. Optimis tipis tiada berpikir realistis. Itulah kita yang tertakdir tak bisa bersama meski cinta pernah ada. Hanya sebatas fatamorgana sebab tak jua bersua. Namun rasa cintaku kepadamu nyata adanya untuk selamanya.

By Endang Astuti
Kebumen, 11 Maret 2020



TENTANGKU PADAMU


Masih samar tergambar
Menepi dibalik sunyi
Jiwa tertindih palungnya
Perih teraniaya janji
Rindu masih memburu
Tiada terpatahkan sampai menghunjam jemu
Ranting cinta menggeliat merantai rasa
Berkuasa meski badai prahara menerpa

Lirih terdengar rinduku bersemayam
hingga mengakar
Gigil dahsyat mengukil kala hasratmu tak lagi bersemat
Masih tentangku padamu
Sang penyejuk kalbu
Takkan mudah kuberlalu
Walau adamu tak bersamaku

By Endang Astuti
Kebumen, 9 Maret 2020




Tidak ada komentar:

Posting Komentar