SEPTEMBER CERIA 1
By; srihan
Tak pernah kupilih bulan
Biarlah ia beredar sesuai daurnya
Tapi Tuhan telah memihkan bulan indah untukku ...
Bulan yang diliputi keberuntungan
Bulan berselimut berkah
Hatiku yang menguncup lalu merekah
Berbinar memerah ...
Dulu kudapatkan bayi merah yang lucu
Pada September ceria
Awan awan menari di kepalaku
Doa doa terlantun merdu disekitarku
Aku serupa bidadari yang bahagia
September ini pangeranku kian gagah
Bayi merah septemberku
Kini menjelma menjadi pemuda tangguh
yang sedang merobohkan gunung kesulitan
Di balik gunung itu ada cita dan asanya
Berjuanglah terus nak ....
September penuh keberuntungan
Dulu kupertaruhkan nyawaku nak
Agar kau bisa tersenyum melihat dunia
Yakinlah, September dan daur perputaran bulan senantiasa melingkupimu.dengan keberuntungan anakku
Tersenyum dan bersemangatah nak
Doa ibu menyelimuti hatimu
Pada tiap langkahmu ...
SEPTEMBER CERIA 2
By ; srihan
Mungkin musim sedang pancaroba,
kemarau ingin segera pergi
Karena mega yang dihamili janin hujan
Ingin segera turun ...
Ia mengutus petir ke bumi, memberi sinyal
Hujan lebat kan turun
Ya, mungkin seperti itu pula hatiku
Semakin kering dan tandus ...
Syukurlah, kau datang
Bersama musim pancaroba itu
Lalu pohon -pohon Sukun di depan itu
Lebat berbuah, selebat rindu yang tumbuh di hatimu ....
Pada sore temaram
Malaikatpun turun, mengikat hati kita
Di balik selendang putih itu hatiku gemetar
Lalu doa doa suci kembali mengalir
Mendoakan kita ...
September pancaroba, bertabur doa doa
September selalu kau mengajaku
Untuk tersenyum dan bersyukur
#bersyukur_september
08-09-2017
POTRET MURAM KOTAKU
By ; Srihan
Di simpang empat lampu merah itu
kau datang lagi
Kau menjual suara parau dan mimpimu ...
Dengan gitar sumbangmu
Kau tembangkan tentang luka perjalananmu
Tentang perih dan getirnya hidup
Kau terus bernyanyi tentang lingkaran
masalah yang erat membelit pikiran
dan kehidupanmu ...
Duhai pengamen,
Semua penumpang juga lampu merah
Trafic light ini sudah hapal dengan lagumu
Kidung perihmu, bahkan di pelupuk mataku pun telah terlukis wajah anak-anakmu yang rewel minta jajan
Juga isterimu yang cemberut
di tagih pemilik kontrakan dan tukang kredit
Sungguh muram potret negeriku
Kemiskinan begitu marak menempel erat
Pada sudut-sudut kota yang kumuh
Duhai pengamen, entah kapan lagumu
Berhenti mewarnai napas pengap kotaku
yang pekat dengan polusi
Kotaku yang muram dengan bau napas
Para petinggi yang mengumbar janji palsu
dan pekat dengan kemiskinan dan jeritan himpitan ekonomi bangsaku,
mereka setiap hari mengais
Sesuap nasi di bawah lampu merah trafick light....
Terus dan terus bernyanyi tentang
Kehidupan yang sumbang dan fals
Serupa suara pengamen di trafic light
# kota kembang 14-08-2017
JERITAN SEBUAH TOPENG
By ; srihan
Sebentuk topeng teronggok
di sudut kamar, ia berbincang dengan sepi,
Wahai sepi, lihatlah majikanku yang sedang mengorok pulas itu
Ia sudah lelah bercinta dengan isterinya
Ia sudah lelah seharian bersandiwara
di kantornya
Bahkan ia pun sudah lelah bergulat di kancah politik hitam
Untuk dunia, harta dan tahta
Ia membungkus dan melapisi wajahnya dengan tubuhku
Ya tubuhku selembar topeng
Saat ia, menipu dan mengecoh kehidupan
Saat ia korupsi dan mencuci uang
Ia menempelkan "aku" di wajahnya
Aku dipaksa menemaninya dalam setiap kejahatan
Tapi saat, ia sholat jum'at di mesjid
Saat ia.sarapan dengan anak anaknya
Dan bercinta di ranjang isterinya
Ia menanggalkan aku, di dalam kaos kakinya
yang busuk dan bau. ...
Duhai,
Apakah keberadaanku hanya
Sebagai pelengkap berbuat dosa ...
Ya, tuan majikanku begitu liciknya
Saat dia berbuat baik dan beramal sholeh
Aku di lepasnya begitu saja
Aku disimpannya di balik kaos kakinya
dan dilemparkan ....
Duhai sepi, aku bosan menjadi topeng
Penutup kepalsuan dan keculasan
Aku lelah membungkus wajah hitam majikanku....
Aku muak mendengar kebohongan
dan janji-janji palsu tuan majikanku
Dengarlah duhai sepi
Aku berteriak, tuan jika esok malaikat maut datang, aku tak sudi membungkus
Wajahmu lagi tuan ....
Pergilah engkau sendiri ke akhirat
dan jangan membawa "aku" ke dalam kuburmu
Cukuplah wajah aslimu yang mempertanggung jawabkan semuanya
#kota kembang13-08-2017
TENTANG SEJUMPUT NYERI
By ; Srihan
Ada sejumput sedih dan nyeri bersembunyi
di sudut ruang hatiku
Baru kusadari ada sedih dan nyeri bersarang di sana
Kupandangi dan kurasakan denyut sedih itu
Embun hangat mataku mencair
Lalu kubungkus sedih dan nyeri ini
dengan selembar doa, kuselimuti ia
dengan selembar semangatku
Kuharap di bulan berkah ini
Keajaiban akan datang, sedih dan nyeriku
Kan menjelma sebongkah bahagia
dan semangat yang menyala dalam hidupku
Man jadda wa jadda....
Siapapun yang bersunggguh sungguh
Pasti akan mendapatkannya
Meraih bintang di langit
dan menyimpannya dalam pinggan semangatku
agar ia terus benderang
dan pantang padam....
Hanya lampu mautlah yang mampu memadamkannya
Biarlah ia tetap bersinar di sana
#sejumput_semangatku
29-05-2017
ANTARA SABAR DAN RINDU
By ; Srihan
Aku ingin berenang di bening telaga sukmamu
dan menari di sudut hatimu...
Biarkan kulukis warna warna rinduku ini
pada dinding hatimu
Tapi apa daya, ini musim bertapa
Bagai ulat bertapa menjadi kepompong
yang khidmat bertapa melupakan makan
dan minum...
Ia pun moksa dalam puasa dan pertapaan
Menganyam letih dan kesabaran
Merenda rasa lapar dan dahaga
Pun menutup mata dari hiruk pikuk dunia
Hingga tiba waktunya Alloh memberi hadiah
Sepasang sayap kupu kupu
Kekasih
Mungkin aku tak sesabar ulat bertapa dan berpuasa
Namun hati kecilku pun merindukan hadiah
Sepasang sayap indah...
Agar aku dapat menari lebih indah di sudut hatimu
esok..
Oh, tapi pantaskah itu??
#kota kembang 28-5-2017
DI STASIUN ITU
By ; Srihan
Jalan di sepanjang stasiun itu,
kembali berdecit dilewati si ular besi
Masih ingatkah kau...
ada kenangan yang teringgal di sana
Diantara deru hilir mudik si ular besi itu
Dulu di sana hilir mudik juga deru cinta kita
Deru cinta yang berpacu dengan deru kereta
Kita dulu saling berpandang sangat dalam
bahkan kau tengok juga bening telaga sukmaku
Lalu kau mandi di sana
Di bening telaga sukmaku
Sambil kau ronce rencana masa depan
Kau sematkan mahkota cinta di kepalaku
Lalu kau titipkan sebongkah cinta
di taman hatiku, pesanmu ; pagarilah ia dengan kesetiaan
Ya, kekasih di sini aku menjaganya dengan pagar setiaku
#distasiun_itu
22-05-2017
EDELWEIS LERENG GUNUNG
BY: Srihan
Aku ingin menjadi Edelweis
yang setia tersenyum sepanjang waktu
Walau telah tercerabut dari akarnya
Ia terus tersenyum pada dunia
Ia sanggup menahan dahaga
dalam kering yang menyesakkan tubuhnya
Wajahnya tangguh dam ramah tetap tersenyum
pada dunia....
Ia begitu kuat, tak cengeng dan gugur
Ia konsisten tetap tegar dan terus tersenyum
Walau tubuh telah terpisah dari akarnya
Ia tak layu di hempas musim
Senyumnya abadi tak kenal letih
Ya... Semoga aku mampu menjadi Edelweis
yang tumbuh di lereng gunung hatimu
Biarkan aku tetap tumbuh di sana
Di lereng gunung hatimu...
Aku lah Edelweismu, yang telah kau temukan
dan kau rawat dengan segenap kasihmu
#edelweis_hatimu
24-5-2017
SEBONGKAH RINDU
By; Srihan
Hari ini masih kukantongi sebongkah rindu
dalam kantong hatiku
Ia kubungkus begitu rapi
dengan selembar setiaku
Biarlah ia diam di sini
bersama pertapaanku yang hening...
Biarkan sebongkah rindu ini tertidur lelap
dalam pelukan hangat selimut setiaku
Esok, ia akan kubangunkan
Saat musim semi tiba
Saat kuncup kuncup sukun mekar
di depan rumahku...
Lalu malaikat berbisik,
Pertapaanmu meronce kesabaran
dan memintal benang benang rindu sudah usai
Kekasihmu sudah datang
Bangkitlah dan bangunkan pula sebongkah rindu
yang sedang tertidur di pangkuanmu
Ia harus ikut hadir pada upacara perhelatan cinta
#ttgsebongkah_rindu
23-5-2017
SANG PEREMPUAN
BY ; Srihan
Dibalik kebaya sederhana itu
Diam diam kau simpan berjuta misteri
Keanggunan dan kelembutanmu
Namun juga kau simpan ruh kekuatan,
Kau lahirkan seorang ksatria tangguh
yang menetek pada khuldi indahmu
Anak anak cerdas dan tangguh itu
Bernaung di bawah lengan kasihmu,
Duhai perempuan ....
Lenganmu serupa sayap merpati Syurga
Memeluk hangat anak anakmu..
Di balik stagen dan kain batik anggunmu
Kau simpan, matahari dan rembulan
Kau jinakan matahari buat menjemur padi
dan juga popok bayimu...
Kau bangunkan ayam jantan berkokok
dengan mengibaskan kain batik yang melilit
di ramping dipinggangmu....
Yang kau cuci di pinggir sungai
Lalu kau taklukan malam
Bersama merebahnya tubuh suamimu
Kau jinakan buas nafsu suamimu hanya dengan seulas senyum.serupa senyum rembulan yang wangi
Hingga suamimu yang garang
Lelap terlentang meronce mimpi hingga esok.pagi
Perempuan kau nampak.lemah dan gemulai
Namun kau mampu mendinginkan gemuruh gunung.api
yang.murka saat suamimu meradang
Di balik segala lembutmu
Kau selipkan kekuatan dan kesabaran
yang menjinakan buasnya kehidupan
#aura_ sang perempuan
Kota kembang 28-06-2017
BALADA RONGGENG SRINTIL
By ; Srihan
Engkau gadis bau kencur
Tiba-tiba indah menembang sangat merdunya
gemulai menari, sangat indahnya
Memuja alam desamu yang subur,
Memuja musim yang ramah
yang melimpahkan padi dan buah- buahan
Desamu menjadi surga yang gemah ripah
Perawan Srintil
Gerangan apa yang menggerakanmu
Menembang dan menari...
Wajahmu sontak penuh binar secantik.bidadari
Seluruh warga desamu terkesima padamu
Para penari iri padamu
Wahai perawan bau kencur
Raga sucimu begitu polos dan murni
Ruh "Indang Ronggeng"memilih menitis ditubuh sucimu
Ia inginkan ritual suci buat desamu
Ia tak mau.menitis di tubuh penari lain...
Engkaulah raga yang terpilih
Sayang, banyak mata-mata buaya
Yang liar menatap cantik.dan gemulai tarian
Ronggengmu...
Dan banyak lelaki mabuk mendengar merdu
suaramu..
Srintil, tembang dan tarian ritualmu
Disalah artikan kaum lelaki yang berhati buaya
Mereka ingin melahapmu bulat-bulat...
Srintil, perawan bau kencur
Takdir suratan tanganmu nyatanya tak semanis
Wajah dan senyummu...
Mungkin nasib menjadi getir dan pahit
Tapi itulah skenario lakon hidup
Tetaplah menembang dan menari Srintil
Untuk menyambut musim hujan dan musim panen
#kota kembang 29- 06- 2017
JEMBATAN AIR MATA
By ; Srihan
Sepotong tulang rusuk lelaki,
yang ditiupkan Ruh Illahi. .
Ia menjelma sesosok wanita
Ia jelita, bintang dan bulan tersenyum ramah padanya
Tangannya terampil mengolah sawah
Ia menyulap dedaunan menjadi masakan sedap
Di rahimnya tumbuh kehidupan
Ia berbadan dua, bernyawa dua
Lalu ia pertaruhkan nyawanya demi nyawa yang baru
Sang jabang bayi....
Ia mahluk ajaib di muka bumi
Ia lembut namun sekuat karang laut
Ia penentram jiwa yang rapuh..
Ia teman sejati..
Namun, jika suratan tangannya buram
Bidadari bumi ini menanggung takdir yang pahit
Bahkan ia menyandang memar
Tapak tangan suaminya sendiri...
Ya, pemilik tulang rusuknya sendiri
Menampar dan menyiksanya,
Ia menelan pahit dan getir kehidupan dengan senyum
dan ketabahan
Ia teraniaya...
Duhai bidadari bumi itu terus berjalan
Menyebarangi jembatan air matanya sendiri
Tugas telah di tunaikan mengurus anak
berbakti pada suami....
Jembatan air mata itu membentang
Menanti langkahmu menuju gerbang syurga
Letihnya raga itu lagu lama
yang erat melekat pada pundaknya
Letihnya hati, menguras airmatanya
Lihatlah kebaya dan kain batiknya kini
Tergenang air matanya...
Bidadari bumi itu terus berjalan
Langkahnya lemah terseok-seok
Menapaki kaki kaki langit...
Ia pergi menuju pintu syurga...
Bilur-bilur luka di tubuh dan hatinya
Itulah tiketnya yang membuka gerbang
Pintu syurga...
Selamat jalan bidadari bumi
Perjuangan hidupmu penuh duri
Darah darah yang tercecer dari kakimu
Adalah saksi perjuanganmu yang perih...
#lukasang_bidadari
30 f06-2017
By; srihan
Tak pernah kupilih bulan
Biarlah ia beredar sesuai daurnya
Tapi Tuhan telah memihkan bulan indah untukku ...
Bulan yang diliputi keberuntungan
Bulan berselimut berkah
Hatiku yang menguncup lalu merekah
Berbinar memerah ...
Dulu kudapatkan bayi merah yang lucu
Pada September ceria
Awan awan menari di kepalaku
Doa doa terlantun merdu disekitarku
Aku serupa bidadari yang bahagia
September ini pangeranku kian gagah
Bayi merah septemberku
Kini menjelma menjadi pemuda tangguh
yang sedang merobohkan gunung kesulitan
Di balik gunung itu ada cita dan asanya
Berjuanglah terus nak ....
September penuh keberuntungan
Dulu kupertaruhkan nyawaku nak
Agar kau bisa tersenyum melihat dunia
Yakinlah, September dan daur perputaran bulan senantiasa melingkupimu.dengan keberuntungan anakku
Tersenyum dan bersemangatah nak
Doa ibu menyelimuti hatimu
Pada tiap langkahmu ...
SEPTEMBER CERIA 2
By ; srihan
Mungkin musim sedang pancaroba,
kemarau ingin segera pergi
Karena mega yang dihamili janin hujan
Ingin segera turun ...
Ia mengutus petir ke bumi, memberi sinyal
Hujan lebat kan turun
Ya, mungkin seperti itu pula hatiku
Semakin kering dan tandus ...
Syukurlah, kau datang
Bersama musim pancaroba itu
Lalu pohon -pohon Sukun di depan itu
Lebat berbuah, selebat rindu yang tumbuh di hatimu ....
Pada sore temaram
Malaikatpun turun, mengikat hati kita
Di balik selendang putih itu hatiku gemetar
Lalu doa doa suci kembali mengalir
Mendoakan kita ...
September pancaroba, bertabur doa doa
September selalu kau mengajaku
Untuk tersenyum dan bersyukur
#bersyukur_september
08-09-2017
POTRET MURAM KOTAKU
By ; Srihan
Di simpang empat lampu merah itu
kau datang lagi
Kau menjual suara parau dan mimpimu ...
Dengan gitar sumbangmu
Kau tembangkan tentang luka perjalananmu
Tentang perih dan getirnya hidup
Kau terus bernyanyi tentang lingkaran
masalah yang erat membelit pikiran
dan kehidupanmu ...
Duhai pengamen,
Semua penumpang juga lampu merah
Trafic light ini sudah hapal dengan lagumu
Kidung perihmu, bahkan di pelupuk mataku pun telah terlukis wajah anak-anakmu yang rewel minta jajan
Juga isterimu yang cemberut
di tagih pemilik kontrakan dan tukang kredit
Sungguh muram potret negeriku
Kemiskinan begitu marak menempel erat
Pada sudut-sudut kota yang kumuh
Duhai pengamen, entah kapan lagumu
Berhenti mewarnai napas pengap kotaku
yang pekat dengan polusi
Kotaku yang muram dengan bau napas
Para petinggi yang mengumbar janji palsu
dan pekat dengan kemiskinan dan jeritan himpitan ekonomi bangsaku,
mereka setiap hari mengais
Sesuap nasi di bawah lampu merah trafick light....
Terus dan terus bernyanyi tentang
Kehidupan yang sumbang dan fals
Serupa suara pengamen di trafic light
# kota kembang 14-08-2017
JERITAN SEBUAH TOPENG
By ; srihan
Sebentuk topeng teronggok
di sudut kamar, ia berbincang dengan sepi,
Wahai sepi, lihatlah majikanku yang sedang mengorok pulas itu
Ia sudah lelah bercinta dengan isterinya
Ia sudah lelah seharian bersandiwara
di kantornya
Bahkan ia pun sudah lelah bergulat di kancah politik hitam
Untuk dunia, harta dan tahta
Ia membungkus dan melapisi wajahnya dengan tubuhku
Ya tubuhku selembar topeng
Saat ia, menipu dan mengecoh kehidupan
Saat ia korupsi dan mencuci uang
Ia menempelkan "aku" di wajahnya
Aku dipaksa menemaninya dalam setiap kejahatan
Tapi saat, ia sholat jum'at di mesjid
Saat ia.sarapan dengan anak anaknya
Dan bercinta di ranjang isterinya
Ia menanggalkan aku, di dalam kaos kakinya
yang busuk dan bau. ...
Duhai,
Apakah keberadaanku hanya
Sebagai pelengkap berbuat dosa ...
Ya, tuan majikanku begitu liciknya
Saat dia berbuat baik dan beramal sholeh
Aku di lepasnya begitu saja
Aku disimpannya di balik kaos kakinya
dan dilemparkan ....
Duhai sepi, aku bosan menjadi topeng
Penutup kepalsuan dan keculasan
Aku lelah membungkus wajah hitam majikanku....
Aku muak mendengar kebohongan
dan janji-janji palsu tuan majikanku
Dengarlah duhai sepi
Aku berteriak, tuan jika esok malaikat maut datang, aku tak sudi membungkus
Wajahmu lagi tuan ....
Pergilah engkau sendiri ke akhirat
dan jangan membawa "aku" ke dalam kuburmu
Cukuplah wajah aslimu yang mempertanggung jawabkan semuanya
#kota kembang13-08-2017
TENTANG SEJUMPUT NYERI
By ; Srihan
Ada sejumput sedih dan nyeri bersembunyi
di sudut ruang hatiku
Baru kusadari ada sedih dan nyeri bersarang di sana
Kupandangi dan kurasakan denyut sedih itu
Embun hangat mataku mencair
Lalu kubungkus sedih dan nyeri ini
dengan selembar doa, kuselimuti ia
dengan selembar semangatku
Kuharap di bulan berkah ini
Keajaiban akan datang, sedih dan nyeriku
Kan menjelma sebongkah bahagia
dan semangat yang menyala dalam hidupku
Man jadda wa jadda....
Siapapun yang bersunggguh sungguh
Pasti akan mendapatkannya
Meraih bintang di langit
dan menyimpannya dalam pinggan semangatku
agar ia terus benderang
dan pantang padam....
Hanya lampu mautlah yang mampu memadamkannya
Biarlah ia tetap bersinar di sana
#sejumput_semangatku
29-05-2017
ANTARA SABAR DAN RINDU
By ; Srihan
Aku ingin berenang di bening telaga sukmamu
dan menari di sudut hatimu...
Biarkan kulukis warna warna rinduku ini
pada dinding hatimu
Tapi apa daya, ini musim bertapa
Bagai ulat bertapa menjadi kepompong
yang khidmat bertapa melupakan makan
dan minum...
Ia pun moksa dalam puasa dan pertapaan
Menganyam letih dan kesabaran
Merenda rasa lapar dan dahaga
Pun menutup mata dari hiruk pikuk dunia
Hingga tiba waktunya Alloh memberi hadiah
Sepasang sayap kupu kupu
Kekasih
Mungkin aku tak sesabar ulat bertapa dan berpuasa
Namun hati kecilku pun merindukan hadiah
Sepasang sayap indah...
Agar aku dapat menari lebih indah di sudut hatimu
esok..
Oh, tapi pantaskah itu??
#kota kembang 28-5-2017
DI STASIUN ITU
By ; Srihan
Jalan di sepanjang stasiun itu,
kembali berdecit dilewati si ular besi
Masih ingatkah kau...
ada kenangan yang teringgal di sana
Diantara deru hilir mudik si ular besi itu
Dulu di sana hilir mudik juga deru cinta kita
Deru cinta yang berpacu dengan deru kereta
Kita dulu saling berpandang sangat dalam
bahkan kau tengok juga bening telaga sukmaku
Lalu kau mandi di sana
Di bening telaga sukmaku
Sambil kau ronce rencana masa depan
Kau sematkan mahkota cinta di kepalaku
Lalu kau titipkan sebongkah cinta
di taman hatiku, pesanmu ; pagarilah ia dengan kesetiaan
Ya, kekasih di sini aku menjaganya dengan pagar setiaku
#distasiun_itu
22-05-2017
EDELWEIS LERENG GUNUNG
BY: Srihan
Aku ingin menjadi Edelweis
yang setia tersenyum sepanjang waktu
Walau telah tercerabut dari akarnya
Ia terus tersenyum pada dunia
Ia sanggup menahan dahaga
dalam kering yang menyesakkan tubuhnya
Wajahnya tangguh dam ramah tetap tersenyum
pada dunia....
Ia begitu kuat, tak cengeng dan gugur
Ia konsisten tetap tegar dan terus tersenyum
Walau tubuh telah terpisah dari akarnya
Ia tak layu di hempas musim
Senyumnya abadi tak kenal letih
Ya... Semoga aku mampu menjadi Edelweis
yang tumbuh di lereng gunung hatimu
Biarkan aku tetap tumbuh di sana
Di lereng gunung hatimu...
Aku lah Edelweismu, yang telah kau temukan
dan kau rawat dengan segenap kasihmu
#edelweis_hatimu
24-5-2017
SEBONGKAH RINDU
By; Srihan
Hari ini masih kukantongi sebongkah rindu
dalam kantong hatiku
Ia kubungkus begitu rapi
dengan selembar setiaku
Biarlah ia diam di sini
bersama pertapaanku yang hening...
Biarkan sebongkah rindu ini tertidur lelap
dalam pelukan hangat selimut setiaku
Esok, ia akan kubangunkan
Saat musim semi tiba
Saat kuncup kuncup sukun mekar
di depan rumahku...
Lalu malaikat berbisik,
Pertapaanmu meronce kesabaran
dan memintal benang benang rindu sudah usai
Kekasihmu sudah datang
Bangkitlah dan bangunkan pula sebongkah rindu
yang sedang tertidur di pangkuanmu
Ia harus ikut hadir pada upacara perhelatan cinta
#ttgsebongkah_rindu
23-5-2017
SANG PEREMPUAN
BY ; Srihan
Dibalik kebaya sederhana itu
Diam diam kau simpan berjuta misteri
Keanggunan dan kelembutanmu
Namun juga kau simpan ruh kekuatan,
Kau lahirkan seorang ksatria tangguh
yang menetek pada khuldi indahmu
Anak anak cerdas dan tangguh itu
Bernaung di bawah lengan kasihmu,
Duhai perempuan ....
Lenganmu serupa sayap merpati Syurga
Memeluk hangat anak anakmu..
Di balik stagen dan kain batik anggunmu
Kau simpan, matahari dan rembulan
Kau jinakan matahari buat menjemur padi
dan juga popok bayimu...
Kau bangunkan ayam jantan berkokok
dengan mengibaskan kain batik yang melilit
di ramping dipinggangmu....
Yang kau cuci di pinggir sungai
Lalu kau taklukan malam
Bersama merebahnya tubuh suamimu
Kau jinakan buas nafsu suamimu hanya dengan seulas senyum.serupa senyum rembulan yang wangi
Hingga suamimu yang garang
Lelap terlentang meronce mimpi hingga esok.pagi
Perempuan kau nampak.lemah dan gemulai
Namun kau mampu mendinginkan gemuruh gunung.api
yang.murka saat suamimu meradang
Di balik segala lembutmu
Kau selipkan kekuatan dan kesabaran
yang menjinakan buasnya kehidupan
#aura_ sang perempuan
Kota kembang 28-06-2017
BALADA RONGGENG SRINTIL
By ; Srihan
Engkau gadis bau kencur
Tiba-tiba indah menembang sangat merdunya
gemulai menari, sangat indahnya
Memuja alam desamu yang subur,
Memuja musim yang ramah
yang melimpahkan padi dan buah- buahan
Desamu menjadi surga yang gemah ripah
Perawan Srintil
Gerangan apa yang menggerakanmu
Menembang dan menari...
Wajahmu sontak penuh binar secantik.bidadari
Seluruh warga desamu terkesima padamu
Para penari iri padamu
Wahai perawan bau kencur
Raga sucimu begitu polos dan murni
Ruh "Indang Ronggeng"memilih menitis ditubuh sucimu
Ia inginkan ritual suci buat desamu
Ia tak mau.menitis di tubuh penari lain...
Engkaulah raga yang terpilih
Sayang, banyak mata-mata buaya
Yang liar menatap cantik.dan gemulai tarian
Ronggengmu...
Dan banyak lelaki mabuk mendengar merdu
suaramu..
Srintil, tembang dan tarian ritualmu
Disalah artikan kaum lelaki yang berhati buaya
Mereka ingin melahapmu bulat-bulat...
Srintil, perawan bau kencur
Takdir suratan tanganmu nyatanya tak semanis
Wajah dan senyummu...
Mungkin nasib menjadi getir dan pahit
Tapi itulah skenario lakon hidup
Tetaplah menembang dan menari Srintil
Untuk menyambut musim hujan dan musim panen
#kota kembang 29- 06- 2017
JEMBATAN AIR MATA
By ; Srihan
Sepotong tulang rusuk lelaki,
yang ditiupkan Ruh Illahi. .
Ia menjelma sesosok wanita
Ia jelita, bintang dan bulan tersenyum ramah padanya
Tangannya terampil mengolah sawah
Ia menyulap dedaunan menjadi masakan sedap
Di rahimnya tumbuh kehidupan
Ia berbadan dua, bernyawa dua
Lalu ia pertaruhkan nyawanya demi nyawa yang baru
Sang jabang bayi....
Ia mahluk ajaib di muka bumi
Ia lembut namun sekuat karang laut
Ia penentram jiwa yang rapuh..
Ia teman sejati..
Namun, jika suratan tangannya buram
Bidadari bumi ini menanggung takdir yang pahit
Bahkan ia menyandang memar
Tapak tangan suaminya sendiri...
Ya, pemilik tulang rusuknya sendiri
Menampar dan menyiksanya,
Ia menelan pahit dan getir kehidupan dengan senyum
dan ketabahan
Ia teraniaya...
Duhai bidadari bumi itu terus berjalan
Menyebarangi jembatan air matanya sendiri
Tugas telah di tunaikan mengurus anak
berbakti pada suami....
Jembatan air mata itu membentang
Menanti langkahmu menuju gerbang syurga
Letihnya raga itu lagu lama
yang erat melekat pada pundaknya
Letihnya hati, menguras airmatanya
Lihatlah kebaya dan kain batiknya kini
Tergenang air matanya...
Bidadari bumi itu terus berjalan
Langkahnya lemah terseok-seok
Menapaki kaki kaki langit...
Ia pergi menuju pintu syurga...
Bilur-bilur luka di tubuh dan hatinya
Itulah tiketnya yang membuka gerbang
Pintu syurga...
Selamat jalan bidadari bumi
Perjuangan hidupmu penuh duri
Darah darah yang tercecer dari kakimu
Adalah saksi perjuanganmu yang perih...
#lukasang_bidadari
30 f06-2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar