NIAN
Tahukah engkau bintang, tentang gigilku semalaman
Seumpama mereguk samudera, memandangmu tiada bosan
Bodoh nian gumam sang bulan, tentang mustahil penantian
Lalu rebah seiring langit tumpah, dinginkan perapian
Oleh : Urs Meliala
FnNf.30-01-2017
ULAT
Kupu-kupu, namamu kelak
Jika sampai pada waktu, prosesmu mutlak
Serangga, gelarmu berwatak
Perusak, bagi hijau hak
Abaikan saja penghina kepompongmu
Bahkan anggapan mati keharusanmu
Kelak warna dan gurat kepakmu
Adalah jejak magis bagi cucumu
FnNf, 23-12-2016
KOPI DAN BINTANG
Di ujung cakrawala kuharap bintang, terang bertandang
Jatuhkan pinta tentang gula, pada pekat kopi hitam
Di lambung malam ku eja sayap awan, menghitam garang
Jatuhkan pinta tentang bara, pada episod api silam
Seduh kopiku perlahan beku, dalam dekap lengang
Sedang laguku kian memilu, dalam decak burung hantu
FnNf.23-09-2016
BIMBANG
Aku khawatir
Embun esok pagi, adalah serpihan raut malam yang murung
sebab mega teramat sangar, hardik dan rampas rona bintang
Lalu pintaku
Sempurnakan saja menjadi hujan, sebab kaki pemangku malam berkalang debu kemustahilan
Karya : Urs Meliala
FnNf.22-09-2016
PUAN
Pedih berserbuk, berputik majemuk
Menggaruk pandang setumpuk bercak, sisa gerimis angan dirujuk
Engkau limau puan, pada prosa usang menganga
Sungguh berkarat ukiranmu bukan, bahkan pada nampan singgasana bulan
Oleh : Urs Meliala
FnNf,25-07-2016
URS MELIALA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar