RATAPAN SEBUAH TOPENG
By ; Srihan
Sejak kursi panas itu dapat kau beli Tuan
Lalu kau bersahabat denganku
Kemana saja kau pergi aku selalu bersamamu Bahkan saat kau bangun dari tidurmu
Kau sibuk mencari aku ...
dan kau melekatkan aku di wajahmu
Di depan cermin kau selaraskan
aku dengan kulit wajahmu ...
Lalu kita sama-sama belajar
Bagaimana cara "memasang senyum terbaik"
untuk dipasang dalam rapat -rapat penting
Juga untuk pertemuan- pertemuan diplomasi
Sungguh sebuah senyuman yang spektakuler
Tuan,
Sungguh aku sedih dan cemburu
Mengapa kau pasangkan aku di wajahmu
Hanya pada saat saat penting saja
Atau pada saat gawat dan kepepet saja
Aku kau letakan di wajahmu ...
Saat kau di rumah
buru-buru Kau melepasku ...
Kepada istrimu dan anak anakmu
Kau tersenyum natural.saja
Kau tak butuh menambal senyummu
yang kurang manis dan kurang greget itu
Kau tak butuh menempelkan aku
Di wajahmu ...
Mengapa Tuan ..
.
Tuan, Sungguh aku sangat cemburu
Ketika kau mencium mesra istri dan anakmu
Mengapa kau melepasku ..
Padahal bukankah aku adalah sebentuk topeng yang tampan
Bahkan lebih tampan dari wajah aslimu
Tuan, mengapa aku hanya boleh ikut cium pipi dengan musuh politikmu saja
Seusai kau berjabat tangan ...
Tapi aku tak boleh ikut mencium istri dan anakmu ?
Tuan, kadang aku lelah menemanimu
Mengikuti hari harimu yang rumit
Penuh intrik dan siasat ...
Aku pening Tuan ...
Kadang aku ingin beristirahat sehari saja
Tapi sejak kau menjadi pemilik kursi panas itu
Kau tak pernah berani keluar rumah
Tanpa menempelkan aku di wajahmu
Tuan, terkadang terpikir olehku
Aku ingin berubah menjadi topeng Badut saja
Bukan topeng Tampan seperti sekarang ini
Agar kau geli melihatku
dan lagi tak mau memakaiku
Ah, Tuan aku sangat lelah
Menemanimu berkolusi dengan siasat busuk
Bahkan kadang aku ingin muntah
Mendengar janji-janji palsumu yang berbusa
dari mulutmu ....
Sungguh Tuan, aku sangat lelah...
Aku berharap semoga Tuan segera pensiun
Agar Tuan tak membutuhkan aku lagi
Sebentuk Topeng tampan yang membuatmu
Terhormat, di kagumi dan di segani ...
#srihan _ratapan_sebuah_topeng
Kota kembang, 03-12-2017
DO'A HANGAT SEPIRING NASI GORENG
By ; Srihan
Nak, maaf cuma sepiring nasi goreng
yang emak.siapkan untukmu
dan segelas teh panas saja
Makanlah nak, sebelum kau berangkat
Pada bulir-bulir nasi itu nak
Telah kubacakan doa agar setelah sarapan
Tuhan, menyehatkan dan mencerdaskanmu nak...
Bukan makanan mewah sarapanmu nak
Cuma sepiring nasi goreng ...
Tapi ini adalah nasi yang diberkahi
Batin dan ruhmu.akan menjadi kuat
dan peka nak ...
Tajam pikiranmu, tajam hatimu
Hingga mampu kau bedakan antara yang hak
dan yang batil ....
Minumlah teh hangat itu nak,
Agar hangat perutmu
Bergegas berangkatlah nak
Kawan dan guru gurumu telah menunggu
di sana...
Nak, periksalah ban sepedamu
agar lancar perjalananmu ...
Pergilah nak, setumpuk ilmu menanti
untuk kau jemput
#srihan_doapagi_sepiring
Nasi goreng
Kota kembang,02-12-2017
SURAT UNTUK TUAN
(yang kutitipkan pada siklon Dahlia)
By ; Srihan
Tuan, tolong hentikan dulu pestamu itu
Lihat angin puting beliung itu mengamuk.
di mana-mana ...
Banjir menggenangi wargamu di sana
Jerit tangis dan air mata telah tumpah di sana
Tuan, mengapa masih berpesta
Dengar guntur dan petir menyambar-nyambar
negeri kita ....
Lihat dan dengar mereka menangis
Meratapi rumahnya yang hancur di terbangkan Puting Beliung dan di hempas banjir
Tuan dengarlah tangisan itu sangat pilu
Tuan, tengoklah mereka sebentar saja
Jangan habiskan makanan pesta itu tuan
Sedikit saja, tolong sisakan buat mereka
Lihatlah tuan
Gunung Agung di Bali, ia mengamuk
Memberontak memuntahkan lahar kemarahan
Begitu murkanya gunung itu meradang
Tengoklah langit pertiwi tuan
Ia menangis pilu ...
Tubuh pertiwi dipenuhi luka luka
yang semakin parah, digerogoti bencana
Tuan, bangunlah dari mabukmu
Bangunlah tuan ....
Mari beristigfar, mungkin ini teguran
Atau mungkin juga azab dariNya
atas dosa dosa.kita yang menggunung
#srihan_surat_utk tuan
Kota kembang ,02-12-2017
TOPENG DAN JUBAH
By ; Srihan
Mengapa begitu berat
Tuan melepas topeng-topeng itu,
Mengapa begitu berat
Tuan menanggalkan jubah keserakahan
yang bersulam dosa, dan berenda kemunafikan
Bukankah Jubah itu sangat berat
Menggelayuti pundakmu Tuan
Dan bahumu lecet bahkan berdarah
dan bernanah pula
Benar, dengan topeng dan jubah itu
Kita bisa membeli dunia
Kehormatan pun kemewahan hidup
Tapi Kita lupa, topeng dan jubah itu
Sangat mahal harganya ...
Harga diri, nama baik dan kejujuran kita
Telah kita gadaikan demi topeng
dan jubah jumawa itu ....
Tuan, sudah bahagiakah dengan topeng
dan Jubah kebesaran itu
Kursi panas , singgasana itu kini milikmu
Tapi sejak kau duduk di sana
Mata hatimu menjadi buta, tak kau lihat
Orang -orang kecil menjerit kelaparan
Pun kau menjadi tuli tuan
Tak kau dengar gelegar gunung api
yang meletus
Tanah longsor dan gelegak banjir
Yang menggenangi tanah persada
Duhai Tuan, topeng, jubah dan kursi itu
Sungguh telah nembekukan nuranimu
Serupa batu ....
#srihan
Kota kembang 01-12-2017
TUHAN MENEGURMU DENGAN BAHASA ALAM
By ;Srihan
Setiap saat Tuhan mengetuk pintu hatimu
Namun selalu terkunci,
Entah kau sedang di mana
Dengan kasihnya, Tuhan menegurmu
atas dosa dan khilafmu
Namun kau selalu berlagak dungu
Lalu Tuhan menegurmu.dengan bahasa alam
Bumi begolak dan mendidih, melahirkan gempa dan longsor ....
Bahkan bumi mendidih sangat panasnya
Hingga gunung meletus melelehkan lahar
Alam kecewa atas kesombonganmu
Alam marah akan keangkara murkaanmu
Mahkota dan Tahtamu kau salah gunakan
Kau tipu dan bohongi orang orang kecil
Langit pun sengit dan turut marah
Ia menghardik bumi dengan guntur dan petir
Bumi gemetar, hujan tercurah dahsyat
Banjir di mana- mana ....
Bayu yang lembut dan ramah
Berubah badai dahsyat mengamuk
Gerakan ombak yang murka menyapu
Rumah rumah nelayan ....
Dengar, itu adalah bahasa Tuhan
Untuk menegurmu Tuan,
Atas kesombonganmu
Atas keserakahan dan kekufuranmu
Atas dusta dan licikmu terhadap orang orang kecil yang kau makan dan kau rampas haknya
Setiap saat Tuhan datang
Mengetuk pintu hatimu,
Namun setiap saat kau pun tak pernah ada
di gubuk hatimu
Mungkin kau sedang bertamasya bersama
Para setan di sana
Tuan, tak perlu gusar
Jika hari ini Tuhan menegurmu
dengan bahasa alam yang murka
Jika esok harta dan tahtamu ikut terseret
Alam yang murka maka insyaflah
akan timbunan dosa dan kesombonganmu
#Tuhan_menegurmu_denganbahasaalam
Kota kembang,2-12-2017
POTRET MALAM (YANG SURAM)
By ; Srihan
Pada malam hitam yang melebarkan sayapnya
Kunang dan kelelawar khusuk bertasbih
Juga gemintang setiap kedipannya
mengagungkan Asmanya ...
Tapi Tuan,
Apa yang tuan lakukan
Tuan asyik berpesta syahwat
di tempat mewah itu ...
Tuan tinggalkan istri dan anak-anak
Tuan bilang "ada rapat"
Tuan, dengan bangga kau kalungi istrimu
dengan bara api yang amat panas
Kau suapi anak-anakmu bubur nanah
yang menjijikkan ...
Hingga istri dan anakmu tak kenal Tuhan
Tak kenal rumah ibadah ....
Tuan,
Benar sekarang semua orang hormat kepadamu
Tapi mereka bukan menghormati dirimu
Mereka cuma hormat pada jabatanmu
Esok jika jabatanmu dicopot
Masih hormatkah semua orang padamu ??
Jika mereka sadar bahwa selama ini
Kau telah menipu dan membodohi mereka
Masih bisakah mereka hormat
dan tesenyum ramah kepadamu ??
Tuan,
Sebenarnya dimanakah nuranimu
Tergadaikan seharga kursi yang kau duduki ?
Nyamankah singgasana itu tuan
Tapi kursi itu adalah bangku neraka
Yang mematikan akal sehat, juga imanmu
Tuan, tidak malukah kau
Sedangkan seekor jangkrik saja
Dia menghabiskan malam dengan bertasbih
Mengagungkan Asmanya
Mengapa kau belum juga pulang
dan tubuhmu pulas dalam pelukan dosa
Sedang istrimu gelisah menunggumu
#srihan_Potretsuram_suatumalam
02-12-2017
TOPENG DAN JUBAH
By ; Srihan
Mengapa begitu berat
Tuan melepas topeng-topeng itu,
Mengapa begitu berat
Tuan menanggalkan jubah keserakahan
yang bersulam dosa, dan berenda kemunafikan
Bukankah Jubah itu sangat berat
Menggelayuti pundakmu Tuan
Dan bahumu lecet bahkan berdarah
dan bernanah pula
Benar, dengan topeng dan jubah itu
Kita bisa membeli dunia
Kehormatan pun kemewahan hidup
Tapi Kita lupa, topeng dan jubah itu
Sangat mahal harganya ...
Harga diri, nama baik dan kejujuran kita telah
Kita gadaikan demi topeng
dan jubah jumawa itu ....
Tuan, sudah bahagiakah dengan topeng
dan Jubah kebesaran itu
Kursi panas , singgasana itu kini milikmu
Tapi sejak kau duduk di sana
Mata hatimu menjadi buta, tak kau lihat
Orang -orang kecil menjerit kelaparan
Pun kau menjadi tuli tuan
Tak kau dengar gelegar gunung api
yang meletus
Tanah longsor dan gelegak banjir
Yang menggenangi tanah persada
Duhai Tuan, topeng, jubah dan kursi itu
Sungguh telah nembekukan nuranimu
Serupa batu ....
#srihan
Kota kembang 01-12-2017
MUSYAFIR YANG KEHAUSAN
By: Srihan
Para musyafir itu kepanasan dan kehausan ...
dalam perjalanan hidup, begitu melelahkan
Kesulitan hidup mengikis dan menipiskan iman mereka ...
Lalu mereka berlomba lomba menuju lautan
Mereka asyik meneguk air aut yang asin
Semakin diminum semakin haus rasanya
Tak disadari perut mereka kembung
Busung membengkak ...
Mereka lupa bahwa tak boleh minum air laut
Tapi mereka malas minum air sungai
yang nampak lebih sedikit dari air lautan
Nafsu serakah menguasai jiwa dan darah mereka ....
Mereka sibuk berlomba ingin mengeduk
air lautan untuk dimiliki
Setan tertawa terbahak- bahak
Setan menyuntik vaksin angkara murka
Pada hati dan pikiran mereka
Karena mereka terlupa berwudhu
Begitu mudah setan membuat perjanjian
dengan mereka ...
Setan dan mereka sudah berjabat tangan
dan saling menanda tangani surat perjanjian
Untuk kejayaan tahta dan seonggok harta
yang sesungguhnya adalah batu bara
dari neraka ...
Saat iman terkikis habis ...
Setan meraja di dalam dada
Harta dan tahta tergenggam
Api neraka yang menyala
sudah menunggu mereka
Wahai para musyafir yang imannya hilang
dihempas bujuk rayu Setan
#srihan _musyafir kehausan
Kota kembang 14-12-2017
HAMPA DAN KOSONG
By ; Srihan
Saat kau merasa hampa dan kosong ,
maka ambilah cerminmu
Bercerminlah mengapa kau kosong
Mengapa kau hampa...
Mengapa kau hidup,
Untuk apa kau hidup, apa yang Tuhan tugaskan di pundakmu.?
Sudahkah kau melaksanakannya
Ataukah kau lalai pada tugas itu ??
Jangan -jangan kau terlalu asyik
mengejar ambisimu
dan kau tergila gila.pada dunia
Kau sibuk mengejar-ngejar tahta dan harta
Kau haus pujian dan sanjungan manusia
yang sebenarnya bukan hakmu
Diam diam kau lupakan Tuhan
Kau jauhi Tuhan ...
Sebelum Tuhan menegurmu dengan penyakit dan musibah ....
Kau benar benar lupa pada Tuhanmu
Mengapa menjadi kosong dan hampa
Karena kau telah memadatkan hatimu
dengan ghiroh dan hasrat duniawi
dan tak kau sisakan sedikit saja ruang
Untuk mengagungkan Tuhanmu
Wahai ....
Cepatlah beristigfar ...
Kemana esok kau akan pulang
Jika bukan pada Tuhanmu ...
Kepada siapakah kau akan memohon pertolongan saat musibah menimpamu
Juga siapa yang akan menyembuhkanmu saat kau sakit...
Hanya Tuhanmu, ya Tuhanmu ...
Mengapa hatimu tak tergerak untuk bersujud memohon ampunan atas kelalaian
dan kealpaanmu yang menggunung
Astagfirullohal adzim ....
#srihan_hampa dan kosong
14-12-2017
MARI MENENGOK SEJARAH
By ; Srihan
Merasa pintar namun sangatlah bodoh
Melegalkan kejahiliyahan yang haram ,
Merendahkan ahlak manusia
Lebih hina dari binatang
Wahai Bapak yang mulia
Apa tak kau cermati
ketika musim kawin kucing dan anjing tiba
Kucing dan anjing jantan itu
Tak pernah salah bidik, mereka mengejar betina untuk menyalurkan ghirohnya
Sejak jaman nabi Adam pun
Tak pernah ada kucing jantan kawin dengan sesamanya , juga ayam, bebek,
kambing dan Sapi tak pernah saling menyalurkan syahwat pada sesama jantan ...
dan hewan betina pun sama
Tak sudi jatuh cinta pada sesama betina
Lalu kegilaan jaman macam apa ini
Yang kini terjadi, manusia sudah semakin rusak moralnya ...
Lelaki menyukai lelaki secara syahwat
Pun juga wanita,
Dan hukum negara diam
Bahkan merestui kegilaan ini ...
Bapak yang mulia
Mungkin iman Bapak sudah menipis
dan tak takut lagi pada Tuhan ...
Tapi apa Bapak tidak malu
Pada binatang binatang itu
Mereka patuh dan taat pada kodrat
Jantan membutuhkan betina
Bapak yang mulia
Apa Bapak belum pernah mendengar sejarah
Tentang kaum homo seks dan Lesbian
pada jaman nabi Luth AS,
Tuhan sangat membenci dan murka
Pada golongan itu ....
Lalu adzab yang pedih itu datang
Allah turunkan hujan batu dari neraka
Hujan batu yang dahsyat dan pedih ..
Benarkah Bapak, merindukan hujan batu
bencana alam dan adzab Allah yang maha pedih di negeri tercinta ini pak ....
Sanggupkah kita menerima rangkaian adzab itu....
Sedangkan Tuhan sudah menegur kita
dengan angin badai Cempaka dan Dahlia gunung meletus
Bahkan gempa yang menewaskan jiwa ...
Mari kita berintrospeksi Bapak yang Mulia
Hak azasi itu, ada pagarnya
Mengapa kita menentang kodrat Illahi
Mengapa kejahiliyahan harus di bela,
Dilindungi dan di halalkan
Sedangkan di mata Allah itu haram
Wahai mari belajar dan menengok
pada sejarah Nabi Luth
Sejarah pedih itu tak perlu diteruskan ...
dan tak perlu terulang lagi ...
#renungan sore _srihan
21-12-2017
SRI HANDAYANI |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar