Minggu, 08 Januari 2012
KALAU DARAH KITA SENADI ( dua )
Kalau darah kita senadi,
mengalir dari desa Diski, perjuman Serbajadi
mestinya dilenganmu ada legam,tanda lahir
dijemari tanganmu ada keloid, bekas luka lama
sebab dulu kita berlarian digerimis pagi,
saat bersepeda dari desa Paya bakung,
membawa gumbahang, talas hutan begitu banyak
untuk makanan peliharaan dibelakang rumah,
ketika kakiku terjerat dijeruji speda, putuslah jeruji itu
tapi dari nadiku mengalir darah merah, merah sekali
peluh dan air mataku mengalir kedada,
meski tangisku tak bersuara ,kutahan perih tak terkira...
keloidmu dan keloidku sama dijeruji speda,
air matamu dan air mataku, sewarna saat itu...
lalu darah dan air mata itu membasuh jiwa,
membulatkan tekad lelaki dari Diski,
merambahi belantara ibu kota, bermodalkan keyakinan
darah merah yang menggelegakkan semangat,
hingga tegakku tegar tanpa ragu,
berdiriku kokoh sebab kalian semua berdiri dibelakangku,
ketika nadi kita tersimpul pada tekad nan bulat
menaklukkan kemiskinan, sebab sudah capek sengsara..
masih ingatkah semua itu ???!
kalau darah kita senadi,
mestinya sewarna deritaku, laraku
tapi kenapa kau ingkari karma, melupakan kodrat
kelak, saat aku pulang keasal kehidupan,
pasti akan kurunut semua pengingkaranmu.....
tapi pasti sudah kau siapkan jawab,
atas alpa, sengaja atau pembiaranmu yang membuat luka
sayatan yang melahirkan keloid abadi didalam hati ini.....
---oleh Drs Mustahari Sembiring.----
---Makassar, 07 Januari 2012. Catatan tertinggal di Sapo terulang, desa Diski.-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar