Jumat, 27 Januari 2012
DAWAI PENYERU PAGI
duh, sang dawai penyeru....
mengapa terus saja meratapi pagi yang hilang,
tak ada aliran darah sungsang dinadinya,
kitapun tau ritme senada pastilah itu ujungnya,
bukankah ini jadwal melembaga jadi sistem yang nyata...
bila jatuh bukan berarti tak mau berdiri lagi,
meski tujuan diujung sanubari , itupun sesadar sadarnya diri
bukankah lebih bijak meniti anak tangga,
ketimbang menyumpahi jejak tertinggal yang dulu dipuja....
tiap kita pasti bertaut dengan lainnya,
seberapa dalam pun jauhnya, kita rancang bersama.........
duh, sang dawai penyeru pagi....
bangunlah, biarkan dupa mengharumkan nuansa
atur kembali bernafaslah dengan lega,
sebab segala sesuatunya kita jalani sesuai skenarionya,
bila tak puas, tanyalah pada Sang Dalang Abadi...........
---oleh Drs Mustahari Sembiring,
---Makassar, 24 Januari 2012. serat jiwa buatmu adikku YK.--
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar