UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Rabu, 05 Februari 2020

Kumpulan Puisi Abu Rayhan Hidayat II - JALANKU



AKSARA BIRU
Abu Rayhan Hidayat


Ekspresi tanpa rasa
Hadir bergulat dalam cerita
Akhiri nada-nada gulana

Mentari serap asa dalam karya
Hempaskan dahaga di hari terjaga
Balurkan kehangatan telaga sendu
Hangatkan raga dalam dinginnya rindu

Roda pedati mulai berputar
Rimba raya jinak terpancar
Buntal mimpi melintasi masa
Rendam dalam medan cahaya

Wahai para punggawa kalbu
Torehkan hati aksara biru

Biarkan langit cerah membiru
Hantar cerita penghilang pilu
Agar kelak terlebur sendu
Terbenam dalam haru

*
Serang, 24 Januari 2020





JALANKU
Abu Rayhan Hidayat II


Jalanku masih berdebu
Terjal dan berbatu
Mengepul derita tak juga tersapu

Tapi di jalan ini tumpuan diri
Mengais dan menjemput rejeki
Berazam tinggi dalam seribu mimpi

Terik mentari setia menemani
Ketika jalanan ungkapkan hari
Mengupas catatan jalan kritis
jalan yang tak lagi simetris

Kabut selimuti peredaran
Meluruhkan energi penghambaan
Beringas menghantam jiwa
Melemahkan perjalanan
Rangkaikan segala rasa

Kini langkahku terlalu lemah
Kadang terseret angin
dan tersapu senja

*
Serang, 26 Januari 2020





CAHAYA SEJATI
Abu Rayhan Hidayat II


Deru rinai dalam gelap malam
Hantar satu asa yang melentik
Pada semburat sinar terlampir

Mata nanar berteman kelam
Sumbang elegi di pojok depresi
bertaut pada asap gulana
yang tak berujung masa

Kenapa kau diam dalam kegelapan
jika cahaya sejati yang kau inginkan
Kenapa kau tampik bias sinar
ketika kepenatan menghantui

Takkan masuk binar pada rongga
andai gelap selalu kau peluk
Karena sinar tiada berteman
dengan katup kegelapan

Berdamailah dengan cahaya
Genggam erat pada jiwa
Agar suram bertilam gulita
Tidak lagi menemani mata

*
Serang, 25 Januari 2020





CAHAYA BINTANG
Abu Rayhan Hidayat II

Terukir aksara emas di ujung jalan setapak.
Mengiringi cahaya menebus gelapnya jejak,
rendahkan hati yang tertunduk sepi di lembayung lewati jiwa terkubur dalam nisan hati.

Kegelapan akan menghadang mengiringi berlalunya senja, padamkan kepongahan akan matahari yang merajai siang.
Lewati semua cahaya nisbi yang menemani hari.

Eratkan jiwa dan nyali
Enyahkan gulana berlapis nalar
Raih posisi terbaik dalam penghambaan
Hingga cahaya bintang hadir temani kegelapan

Karena hanya keteguhan nyali dengan seribu iman akan mampu melewati kegelapan malam
dan menikmati indahnya cahaya bintang.
Menuju lorong alternasi kehidupan.

*
Serang, 23 Januari 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar