Bagaimana mesti kukatakan rasa,
jika hasrat telah terbelenggu diruas berbuku tunggal,
dimana kata adalah kunci kepada hakiki yang akhir
dalam kesederhanaan yang kusut,
ritme kehidupan......
Bagaimana mesti kusebutkan harap
jika sepanjang jejak, detak jantung tetap tak stabil
saat tiap-tiap ruang telah jenuh dengan pujian,
membuat mual lambung keyakinan, bahkan impian memudar
bersama nada-nada sumbang....
Biarkan aku sejenak merenungi jejak
meski akhirnya berujung kecewa.....
---oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham / putra fajar.-----
---(J) Trunojoyo tiga satu kosong, Selasa 29 Jan 2013 . 15:00 wib.--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar