UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Kamis, 16 Juni 2016

RUMAH ANGKER



Ada saatnya nanti aku tak mampu berdiri tepat dihadapanmu guna menghadiahkan ciuman dan satu pelukan, tapi tenang kekasih, Akan ada yang mewakiliku malam itu, sebuah surat yang diperuntunkan untukmu, kehangatan tulisan, cerita keindahan akan dirimu.
Aku menuliskannya pada malam bulan Ramadhan, sesudah Tarwih tepat pukul 11 malam, diantara angin syahdu, bebatuan tersusun rapi di halaman rumah, rumput jepang dan sebuah Gajebo berornamen klasik.
Kekasih, begitu aku ingin menemuimu malam ini, bercengkrama melawan rasa gundah, rasa pilu yang mengikat rindu, kusampaikan melalui waktu, hadiah menarik kupersiapkan, sebuah teka-teki singkat yang akan menghantarkanmu menujuku kelak, sebuah tempat di ujung barat, saat daun-daun kering dan pohon-pohon pucat, berbunga layu tak lagi ada serangga yang bertamu. Seperti aku yang tak mampu menuai keindahan yang membumbui hatimu, kelembutan nun senantiasa merambah langkah kecilmu
aku terpesona, terperdaya akan kesederhanaanmu, bening matamu seakan gemintang enggan untuk meninggalkannya, lembut suaramu menjadi pemimpin soneta dari kicauan burung gereja.

~Alex Wahyu~

Beni Sultan
Kemarin pukul 17:17
"RUMAH ANGKER"
Penulis : Beni Sultan

Sebuah rumah bercat biru tanpa pagar yang kini tak berpenghuni dan ditumbuhi semak belukar.
Rumah yang cukup besar itu dulunya di huni oleh keluarga pak Kila'.
Mereka merupakan warga baru pindahan dari kampung sebelah. Belum lama rumah itu di tinggali istri dari pemilik rumah meninggal dengan cara yang tidak wajar. Dileher korban terdapat tanda hitam seperti bekas cekikan.

Konon katanya pada saat kejadian sang istri sedang berada di ruang makan dekat dapur sedangkan yang lain sedang bersantai di ruang keluarga menonton tayangan tv. Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari belakang, merekapun bergegas menuju ruang makan dibagian belakan rumah dan mendapati korban sudah tewas dengan leher menghitam seperti bekas cekikan.
Setelah kejadian itu hal aneh dan penampakan kerap muncul mengganggu penghuni rumah.

Setahun kemudian pemilik rumah menikah lagi, dan lagi-lagi istri sang pemilik rumah mendapat teror penampakan penampakan dari makhluk aneh di rumah tersebut.
Hingga suatu ketika mereka memutuskan meninggalkan rumah itu begitu saja setelah melihat penampakan sosok tinggi besar dan membiarkan rumah itu terbengkalai begitu saja hingga saat ini.

Dari cerita warga yang beredar konon lahan yang dibanguni rumah tersebut merupakan tanah angker tempat para penunggu kampung (makhluk halus) bersemayam...

Penulis : Beni Sultan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar