UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Rabu, 29 Juni 2011

Kumpulan Puisi Hendra Reivan Setyawan - LANGKAH




LANGKAH

meski terpaan badai datang menghantam
pantang bagiku berpaling kebelakang
jauh dimasa lalu penuh kenangan
biarlah tetap tertata dan tersimpan

disini kumulai langkahku
semua bersatu walau serba baru
dengan Bismillah
kumulai melangkah

by : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor



KELABU

diamku bukan berarti mati
pedih yang kurasa kian sesak menyedak
belenggu yang terus mengitar
tak pernah jauh dari hidupku

adakah butiran mutiara diseberang sana
yang masih tersisa untukku
meski hanya kilaunya
meski hanya kerlipnya

biar kugenggam sebagai asa
dengan sejuta pinta
dengan sejuta aksara
pahit yang kini kurasa 
pedih yang kini mendera

lepaslah sudah penaku
kugores untuk menjadi makna
beralas kanvas kelabu
bertinta biru semu
dampingi semu asaku

asal coret by:
Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat



TABIR


guratan itu kian mengikis
beribu bayang diufuk hanya fatamorgana meski tipis
semua semu.
semua kaku sendu dalam tangis
terpenjara dalam paruh denyutkan nadi sang pengais

beranjakkah dari gerbang kekakuan itu
semua diam membisu tiada yang tau
asah yang bergumpal temani setiap waktu
arungi dalam tembusi ruang dan waktu

gerbang ketidak berdayaan jadi penghalang
setiap tarikan dan helaan yang membentang
sekian kali pula tertantang untuk meraih bintang
pantang surut alang kepalang

Asal coret by:
Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat



SECAWAN ASA


secarik pinta yang tertunda
sekeping hati yang kini menyisa
sirnakan asah yang pernah tertata
luluh kian tak merupa

biruku adalah mauku
meski tak pernah padu
menyisakan harapan semu
yang kini kian membeku

adakah secercah asa diluar sana
secarik pinta yang kini kubawa
meretas rasa yang kini meraga
terlunta menatap asa yang sirna

asal coret By:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor - Jawa Barat



MIMPI

beringsut perlahan bangkit dari lamunan
sejenak terdiam terpancar sorot mata tajam
berlari namun tak gerak
bersuara namun tak gema

ingin menggapai sesuatu yang tak mampu
ingin mencapai sesuatu yang tak tentu
semua hanya ilusi.
terjaga tuk tepiskan mimpi

asal coret by:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor - Jawa Barat



SEPENGGAL HARAP


terlunta di lautan gurun berdebu
angin menghembus tunjukkan keperkasaan alam
meraga seluruh jiwa
bak manik berserak tidak bertuan

sepenggal kisah di alam fana
membawa dan memberi warna setiap peristiwa
hanyut terbuai dalam kata bermakna
terbius irama kehidupan alam nyata

tasbih doa terus berkumandang
sejumput syair terus bermunculan
senandung sendu bahasa kalbu
terus memacu dalam keputus asaan

asal coret by:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor - Jawa Barat



PARUH WAKTU

pagi mulai menyapa
saat enggan merejam kata
tersimpan aksara berjuta makna
semua hampa tak beraroma

sepi meniti pijakan hati
tiada tautan berarti
kutertatih meniti hari
adakah mentari kan bersinar lagi

secawan asah yang tertunda
membuat pedih dan terlunta
diantara paruh waktu yang tersisa
megajakku berlomba tiba disana

berat kumelangkah
limbung ku memapah
diantara asa yang membongkah
terdiam hanya merajah

asal coret by:
Hendra Reivan Setyawan
Bogor- Jawa Barat



BERLALU

mendung kelabu bergelayut diawan
kabut tebal tutupi satu keinginan
langkah meragu diam terpaku
wajah merona merah semu

lisan meradang kiasan kata
menguntai merajah hingga paruh jiwa
tapakmu menjejak kian sirna
terbawa arus tak berirama

kilatan warna yg kau simpan
kian temaram memudar
birumu tak lg padu
redup redam berbilah sendu

kemulus malam membungkus waktu
asa pun semu terdiam dan layu
setangkup rindu mengharap satu
menguntai senyum
aku pun berlalu

asal coret by:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor,Jawa Barat



MASIH ASA ITU ADA

kabut hembuskan kesejukan
embun basahi pelataran hati
mendung kelabukan harapan
asa terkubur pudar dan mati

mentari masihkah hangatkan pagi
gelap mataku tak bisa rasakan sinarmu
hanya jeruji besi yang setia menemani

bosan hidupku tiada arti
jenuh laraku ratapi diri
adakah diluar sana
masih tersisa dan mau menerima

jasadku hidup
ruh ku ada
tapi semua sia sia tak berguna
ku tak bisa berbuat apa apa

ya Allah
ampuni dosaku
ampuni khilafku
kering air mataku sampaikan taubat untukmu
dzikir dan bertasbih hanya itu pijakanku

itulah bisikan hatinya
semoga kelak kau bisa baca karyamu ini kawan

ditulis kembali By:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor Jawa Barat

ini adalah bisikan hati sahabatku,yg kini tengah berasa di Lembaga Pemasyarakatan
melalui tanganku ia curahkan isi hatinya...
sahabat tetaplah sahabat,apapun dan bagaimanapun keadaannya,,,saat kutulispun tak kuasa kutitikkan air mata....
sahabatku....melalui RPS kutuangkan karyamu,,,,jika ada kesempatan,,bacalah karyamu ini.....
inilah bisikan hatinya yg kuberi judul " masihkah asa itu ada
"



WAJAH


wajah itu seakan tak pernah lepas di pelupukku
wajah itu senantiasa menemani hariku
bulat bola mata tajam bila memandang
menjadi satu yg tak bisa kulupakan

wajah itu semakin kumelupakan
semakin kuat dia menampakkan
wajah itu tetap mengisi ruang hati 
meski kini terperih

asal coret by:
Hendra Reivan Setyawan
Bogor Jawa Barat



KIDUNG SENJA

kemulus tanpa warna kitari pelataran yang tak lagi sama
menyeruak tabir malam tanpa gema telisik dasar jiwa
senyap melanda sepi merasuki telaga tak mewarna
kidung senja lirih ratap tak berharap
tiupan angin semusim sejukan sesaat
meski semillr berlalu tanpa arah tuju

Oleh : Hendra Reivan Setyawan
Bogor



SALAM TANPA SUA

saat terpejam merebah dalam lelah
menyepi sunyi yang tak bertepi
menanti hari datangnya pagi
diujung taman sang penanti

disana ada sejumput asa seikat pinta
yang tertunda tanpa laksana
sapa tanpa kata
salam tanpa sua

adakah asa yang sama
dalam hasrat laksana bara
yang lambungkan setinggi langit
teredam hingga tak terdengar jerit

disana masih ada aksara
mengukir indah dua nama
meski kini tak lagi sama
tetap terindah hingga akhir menjelma

asal coret by: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat



PAGI

asa yang mengabut membelukar 
diantara embun pagimu 
yang telah kau tunjuk 

dan ketika datang menjemput 
kau berdiri diantara enam arah

langitpun berubah 
dalam ketidak berdayaan 
walau tinggi menjulang 
namun hanya diam dalam sajian 
warna keemasan

saat kutepis keinginan 
hanya satu kepastian 
cerita akan tetap meraga 
meski tak lagi nyata..

Oleh : Hendra Reivan Setyawan
Bogor



MALAM

suara yang tak lagi sama
jerit dalam paruhku uzurkan waktu malamku

pekat hitam dalam kegelapan 
kumasih tetap memandang 
mencoba memapah satu keinginan

merayap menggali 
penggalan kisah yang terpendam 
sangat dalam

di istana yang dulu penuh mawar 
dengan aroma menebar 
menautkanku pada biru lautmu
hingga menetes setitik air diragamu

masihkah semua menyisah 
diantara hening dan keraguan

Oleh : Hendra Reivan Setyawan
Bogor



DO'A UNTUK ISTRI KU


begitu indah hari kita lalui bersama
banyak suka dan duka
kau curahkan semua untuk keluarga
kasihmu cintamu tak terhingga

kini kau lemah tak berdaya
mataku berkaca
orang yang kucinta tengah hadapi coba
coba dari sang kuasa

ya Allah...
beri kesembuhan untuknya
beri kekuatan untuknya
hanya padamu kutorehkan pinta
hanya padamu sang pemilik kuasa
Amin....

By:Hendra Reivan Setyawan
RSD. Ciawi Bogor



TAUT KU

meraga dalam sapa tak berupa,tiap helamu tak dapat kuterka
melatimu harum tebarkan aroma namun bak fatamorgana
kiasan kata merupa sempurna tanpa wujud nyata
seakan tak ada jeda kembali buka cerita lama

haruskah terbelenggu dalam bisu
bisu yang harus tersimpan dipalung kalbu
berpacu dengan waktu dalam sayat sembilu
tiada yang tau

masihkah tautmu seindah dulu
mereka kata dalam sapa malamku
merenda kisah kasih masa lalu
dan disini kusetia menunggu

asal coret by : Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat



KARAM

aku diantara biru lautmu
yang membawaku hingga kedasarnya
sesak dadaku ditengah samudera mendera
hingga hanyutkanku dan terlunta

alunan simfony yang tercipta karam tak berirama
mendung kelabu silih berganti
selimuti hati yang kembali mati
terekam dalam ingatan tergambar dalam pandangan

tali pengikat ketulusan kembali terlepas
melepas mata rantai keiklasan
pasir putih itu tak lagi putih
ternoda onak duri yg menebar
hingga tajamnya menusuk tulang belulang

asa kembali terhempas
pinta yang kembali sirna
musnah binasa

asal coret by: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat



INGIN KU

ku bukan pujangga yang mampu merangkai kata
ku bukan emas permata yang kilaunya silaukan mata
ku hanya seorang pemula yang ingin tumpahkan rasa
meski masih belumlah pantas disebut karya

bersatulah demi keutuhan
berbagilah demi keindahan
jangan pernah ada retakkan
yang ujungnya pasti menyakitkan

berhentilah menghujat
karena belum tentu kaupun hebat
berhentilah menghina
karena belum tentu kaupun pantas disana

perbedaan pendapat itu biasa
jangan jadikan senjata untuk tidak bersama
justru satukan kata bersama
untuk pererat persahabatan hingga akhir masa

asal coret by: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat



KIASAN

musimmu telah kelabui sang malam
yang merasuk menyusuri guratan nadi yang menjalar
hingga sejenak hentikan denyut dan detaknya
sapa yang ada hanyalah kiasan sang penyair yang untaikan kata
pujangga yang melisan hiaskan aksara

segenggam padi yang ditanam
luluh tak sempat dituai
hanya karena setitik kekhilafan
adakah malamku masih bisa temui pagi

merangkai kisah dan membingkainya dengan cerita indah
bagai sepasang merpati yang terbang hingga diatas sana
tanpa amarah meski semua tak lagi meraga

asal coret by: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
HENDRA REIVAN
SETYAWAN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar