PUISI AKU DAN LUKA KU
karya Riani pemulug
Tegal 6 desember 2020
Luka
Engkau ada saat aku memikirkan mu
Engkau ada karena aku menciptakanmu
Engkau membuatku sesak nafas
Engkau membuatku gila
Saat aku membiarkan mu
Menari nari diotak ku
Namun engkau bukanlah apa apa
Saat aku tak meratapi mu
Engkau bukanlah siapa siapa
Saat aku tidak memeliharamu
Engkau hanyalah angin lewat
Engkau hanyalah butiran noda
Dan akulah yang harus memusnahkanmu
Dari isi otakku
Dari lorong jiwaku
Karena aku tercipta untuk hidup
Bukan untuk sebuah luka
PUISI AKU
Karya Riani pemulung
Tegal 28 nov 2020
Aku adalah masa lalu
Aku adalah luka
Aku adalah air mata
Aku adalah asa
Aku adalah rindu
Aku adalah cinta
Aku adalah gelap
Aku adalah amarah
Aku adalah mimpi
Aku adalah kaki dan tangan
Aku adalah hidup
Yang dihidupkan untuk hidup
PUISI AKU DAN SAMPAH KU
Separuh hidupku
Separuh nafasku
Ku habiskan bersamamu
Mencumbuimu
Menciumi semua aroma mu
Hinga penciumanku terasa mati
Tak lagi merasakan aroma busukmu
Semua aroma menyatu
Menjadi pemicu semangatku
Untuk menyentuhmu
Menjamahmu
Memelukmu
Dalam lorong nafas ku
Dengan ikhlasku
Denan cinta kasihku
Dengan ketulusanku
Jari jari ini memilahmu
Memungutmu
Dari tumpukan kotoran
Diantara bangkai dan belatung
Namun aku tak merasa jijik
Karena bagiku
Engkaulah mutiara ku
Engkau yang terbuang
Engkaulah kehidupanku
Aku mencintaimu
Dengan rasa syukur ku
PUISI CINTA
Bila aku adalah lukamu
Jadikanlah aku sebagai obat
Penawar luka itu
Bila aku adalah cinta sejatimu
Rawatlah jagalah aku untuk mu
Bila aku adalah durimu
Menjaulah dariku
Bila aku adalah cahayamu
Jangan pernah kau padam kan cahayanya
Bila aku adalah nafasmu
Aku akan memberikan kehidupan untuk mu
Bila aku adalah mimpi dan rindumu
Jadikanlah rasa ini menjadi nyata
PAGI KU
Sang pagi telah hadir menyapa
dengan kesejukan nya
dengan sejuta keindahan nya
burung burung pun riang gembira
bersama kicauan nya menyambut sang pagi
dari balik pepohonan
Adhan shubuh mengalun syahdu
Menembus cakrawala
Merengkuh lorong jiwa
Menyentuh kalbu
Ku buka mata
ku buka hati
ku sambut pagiku
dengan rasa syukur
karena aku yakin
disetiap hadir nya sang pagi
selalu ada harapan baru
HIDUP
Berdiam diri atau berlari
Menerima atau meminta
Pasrah atau bangkit
Menangis atau tertawa
Hidup adalah pilihan
Menjadi apapun
Menjadi siapapun
Kita adalah pilihan hidup
Cintailah ,sayangilah diri kita
Kehidupan kita
Maka bahagia akan tumbuh dalam hati dan jiwa
PUISI IBU
Desember 2020
Riani pemulung
Ibu
Engkau merawat ku
Engkau menjaga ku
Sejak aku dalam kandunganmu
Engkau tak pernah meminta upah
Walau mempertaruhkan nyawa
Melahirkan aku ke dunia ini
Ibu
Engkau tak pernah mengeluh
Walau bercucur keringat
Mearawat aku
Engkau tak pernah bersedih
Walau aku sering membuatmu kesal
Ibu
Kasih sayang mu
Adalah nafas kehidupanku
Perhatianmu adalah embun
Penyejuk jiwaku
Air matamu adalah telaga dukaku
Amarahmu adalah penyemangatku
Ibu
Maafkanlah aku ,anakmu
Yang belum mampu merawatmu
Maafkanlah aku , ibu
Yang belum mampu
Membahagiakan hidupmu
Maafkana aku ,anakmu
Yang belum mampu membalas
Pemgorbanan mu
PUISI IBU
17 desember 2020
Riani pemulung
Di bahumulah tempat aku bersandar
Melepas semua air mataku
Di pangkuanmulah
Tempat aku mencurahkan
Semua isi hati ku
Dengan penuh kasih mu
Dengan jari jari lembutmu
Engkau menghapus air mataku
Walau harus kau simpan air matamu
Ibu
Dengan penuh cintamu
Engkau selalu membuatku tersenyum
Walau harus kau simpan dukamu
Engkau selalu membuatku gembira
Walau harus kau simpan tangismu
Ibu
Betapa besar pengorbananmu
Engakau merawat aku
Menjagaku
Walau harus melewati kerikil kerikil tajam
Engakau merawat aku
Engkau menjagaku
Walau harus terluka
Walau harus berurai air mata
Ibu
Aku tak akan mampu
Membalas semua pengorbananmu
Hanya do,a terbaikku
Untuk mu ibu
PUISI PEMULUNG
Karya Riani pemulug th 2012
Kami pemulung
Mencari ,mengambil
Sampah masyarakat
Tapi untuk kamu catat
Kami bukanlah sampah masyarakat
Kotor kerja kami
Tapi coba kamu renungkan
Mana yang kotor
Kerjaan kami atau mereka para koruptor
Kami para pemulung
Kami tak curi duwit rakyat
Kami tak ambil hak hak rakyat
Kami punya etika
Kami punya cita cita
Kami suka dengar musik
Kami suka dengar berita
Kami bisa menangis
Kami bisa tertawa
Kami ingin di cintai
Kami ingin di sayang
Pemulung juga manusia
SEJUTA TANYA DAN MISTERI
Goresan Riani pemulung
Anak anak jalanan berlari
Tersenyum
Tertawa
Penuh mistri
Entah apa yang mereka cari
Entah apa yang membuat nya
Hidup di jalanan
Senyum tak lagi senyuman
Tawa tak lagi kegembiraan
Air mata tak lagi kesedihan
Kebahagiaan semu yang mereka nikmati
Hidup mereka penuh cerita
Penuh mistri
Hanya Tuhan yang tahu
PUISI TUHAN KU
Riani pemulung
Saat aku terjatuh
Ku sebut Tuhan ku
Saat aku marah
Ku maki Tuhan ku
Saat aku bahagia
Ku sebut Tuhan ku
Saat aku bersyulur
Ku panjatkan doa pada Tuhanku
Saat aku susah
Saat aku senang
Saat aku kecewa
Ku sebut Tuhanku
Trimakasih Tuhan
Engkau selalu ada bersamaku
Engkau ada di hatiku
Engkau ada dalam suka dan duka ku
PUISI PINTAKU
Riani pemulung
Duhai kekasih
Jadilah engkau embun
Yag menyejukan
Lorong jiwaku
Jadilah engkau bintang bintang
Yang bersinar dengan indahnya
Menerangi dalam gelapku
Jadilah engkau nafasku
Yang selalu setia
Sampai ajal memisahkan kita
Jadilah engkau hujan
Yang meneduhkan
Jiwa ku yang tandus
Jadilah engkau lilin kecil
Yang menerangi
Sudut hatiku
Jadilah engkau nahkoda
Yang akan membawaku
Mengarugi samudra
Dan kita akan bersama sama
Menerjang ombak dan badai
Untuk mencapai
Tujuan
PUISI KARENA MU CORONA
Tegal desember 2020
Riani pemulung
Ku tatap gedung berwarna warni itu
Ku telusuri setiap sudut
Ahh tak lagi ku dengar
Suara anak anak mungil itu
Yang riang gembira
Belajar bernyanyi
Belajar berhitung
Belajar mewarnai
Belajar mengenal huruf dan angka
Halaman gedung itu terasa henig
Tertunduk pilu dalam kerinduan
Menanti kapan kwmbalinya
Wajah wajah mungil nan polos itu
Kembali lagi belajar di sekolah
Bersama teman teman
Dalam.bimbingan para guru
Yang tercinta
Corona cepat lah kau berlalu
PUISI SUARA HATI
Tegal desember 2020
Riani pemulung
Tak akan mengharap cinta
Karena aku sang pemberi cinta kasih
Tak akan menunggu cinta
Karena aku pemilik cinta abadi
Tak akan menjadi gelap oleh cinta
Karena aku cahaya cinta
Tak akan tenggelam oleh cinta
Karena aku sang samudra
Tak akan tersakiti oleh cinta
Karena aku penawar nya
Tak akan mati oleh cinta
Karena aku nafas kehidupan
RIANI PEMULUNG |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar