UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Sabtu, 19 Desember 2020

Kumpulan Puisi Mahyaruddin - DIARI RINDU





DIARI RINDU
oleh, Mahyaruddin


di tiap hari
sekarang ini
tidak ada lagi masakan yang serupa juga rasa nya pun tidak

segelas teh manis di pagi dan sore saat pergi dan pulang bekerja
tak pernah lagi tersedia

sahutan salam pun tak lagi terdengar ketika langkah pergi atau pulang

mata teduh
senyum ramah
wajah yang lembut
suara - suara do'a
tidak lagi ada

aku selalu di rumah
menunggu mu
pikirku hanya
entah engkau sedang pergi belanja
atau sekedar mampir di rumah tetangga atau sedang pengajian
aku selalu di rumah
menunggu mu pulang
menyahut salam
melihat wajah dan senyum indah itu

sartika alias sambal teri kacang
kesukaan ku
selalu tersedia tanpa ku pinta
sekarang tak lagi tersaji

aku selalu menunggu mu
dalam mimpi di tidur ku

nanti
ketika aku menikah
adakah engkau melihat ku?

aku memungut rindu pada tepi pusara mu.
Ibu.

Belawan, Juli duka.
Pondok Teduh.

#pondokteduh
@mahyaruddin_



JULI KUYUB
oleh, Mahyaruddin


aku
kuyub di bulan Juli
dan basah nya abadi
guyur menghempas hati hingga hancur

teduh itu
pergi tak kembali

aku
kuyub di bulan Juli
basah nya abadi

Pondok Teduh.
Belawan, duka Juli 2020.
#pondokteduh



JULI DUKA
oleh, Mahyaruddin


aku
kuyub di bulan Juli
dan basah nya abadi
guyur menghempas hati hingga hancur

teduh itu
pergi tak kembali

aku
kuyub di bulan Juli
basah nya abadi

pada tepi pusara putih
milik mu
Ibu

Pondok Teduh.
Belawan, duka bulan Juli 2020.
#pondokteduh



RINDU TEDUH KU
oleh, Mahyaruddin.


entah kemarau
entah penghujan
aku di guyur kering dalam tiap waktu
mengenang sosok Teduh kecintaan ku
serasa isi dunia menimbun ku dalam - dalam
hujam demi hujam seolah langit runtuh
jiwa hancur lebur
hati remuk redam

rinai duka menetes bahkan deras gemuruh isak tangis pilu pada kalbu

perih teramat sangat

Teduh ku terbaring kaku
berselimut kain putih

ia pergi

Ibu
aku rindu suara mu memanggil nama ku

Pondok Teduh.
Belawan, duka bulan Juli 2020.
#pondokteduh


DIARI RINDU
oleh, Mahyaruddin


di tiap hari
sekarang ini
tidak ada lagi masakan yang serupa juga rasa nya pun tidak

segelas teh manis di pagi dan sore saat pergi dan pulang bekerja
tak pernah lagi tersedia

sahutan salam pun tak lagi terdengar ketika langkah pergi atau pulang

mata teduh
senyum ramah
wajah yang lembut
suara - suara do'a
tidak lagi ada

aku selalu di rumah
menunggu mu
pikirku hanya
entah engkau sedang pergi belanja
atau sekedar mampir di rumah tetangga atau sedang pengajian
aku selalu di rumah
menunggu mu pulang
menyahut salam
melihat wajah dan senyum indah itu

sartika alias sambal teri kacang
kesukaan ku
selalu tersedia tanpa ku pinta
sekarang tak lagi tersaji

aku selalu menunggu mu
dalam mimpi di tidur ku

nanti
ketika aku menikah
adakah engkau melihat ku?

aku memungut rindu pada tepi pusara mu.
Ibu.

Belawan, Juli duka.
Pondok Teduh.

#pondokteduh
@mahyaruddin_



KAU YANG BERMATA BENING
Oleh, Mahyaruddin


kau yang bermata bening
kerudung biru muda
tatapan serupa tetes embun yang menyegarkan
kau bunga yang bercahaya
indah terpancar cerah
namun kau mutiara yang tertutup

gadis berkerudung biru
mata bening nya
cahaya yang lembut
kau manis yang membuat senyum
kau pandangan yang menyejukkan
kau kasih yang menyenangkan
namun kau mutiara yang tertutup

kau yang bermata bening
aku masih saja merindumu

pondok teduh.
belawan, 2018.
#pondokteduh



SUARA HATI
Oleh, Mahyaruddin.


aku mulai menyukai mu
kau
entah
biarkan aku sedikit memaksa hati mu atau juga waktu mu
walau biasa nya kau tak mau
sesekali maulah
biarkan aku dengan juang ku
jangan cepat kau patahkan
andai kau tak suka aku
tolak aku dengan ramah
agar bahagia ku tetap bahagia
tidak ia serupa luka

ya
aku mulai menyukai mu
ku harap kau juga

jangan tidak

pondok teduh.
Belawan, 2018.
#pondokteduh



NAMA MU
Oleh, Mahyaruddin


di dini hari
di sekian banyak nama yang ku gantung harapan pada bait doa

di antara nya itu
ada nama mu juga

nama mu
nama yang ingin ku ambil sumpah di hadapan leluhur mu
saat aku meminta mu

pondok teduh.
Belawan, 2018.
#pondokteduh



RINDU KESEKIAN
oleh, Mahyaruddin


rindu
hati mengaduh
perihal perih belum sembuh
lama sudah
rindu
belum usai
hingga
pada sumpah terucap nama anak Hawa

ketahuilah
rindu ini tentang
engkau

Belawan, 2018.
#pondokteduh



CERITA TUAN
Oleh, Mahyaruddin


disepanjang tepi masa
tuan bercerita pada kelopak kamboja
tentang aku

takut mu terlihat tuan
wajah mu tak lagi sama saat kau berkawan dan kesepian

aku tahu tuan
bukan hanya kamboja atau kelopak nya

tuan
kini hanya sudut itu yang kulihat jadi teman mu
sudut itu aku tahu tuan
ia penuh sunyi

resah mu terlihat tuan
saat kau sendiri melihat ke luar jendela penuh tawa
sedang kau tuan
serupa akasia di tengah sahara

aku tahu tuan
kau mulai tak berkawan

tuan
aku adalah jiwa mu

Belawan 2018
Pondok Teduh.
#pondokteduh



SAJAK BISU
Oleh, Mahyaruddin


sajak sajak bisu
diam
mata sayu lembut tak punya rayu
bibir ranum kelu
terhampar jelas rindu yang kau punya
sayang itu bukan untuk ku

sajak sajak bisu
mulai pergi
langkah nya tinggalkan jejak kepedihan
sajak sajak bisu
telah jauh pergi
jejak nya belum habis
terserak pada bayang semu
ku pungut satu satu

ia sajak bisu
hadir nya hanya luka
kini telah jauh
perih masih saja ada
bodoh nya aku yang di luka masih saja rindu akan mu

Belawan 2018
Pondok Teduh.
#pondokteduh



KEMBALI PADA NYA
Oleh, Mahyaruddin


serupa mahoni pada tepi jalan
di kemarau
daun gugur satu satu
lalu ranting ikut pula kering
akar juga tak mampu serap air
tinggal batang tua
di tebang
dan
Mati

Belawan, 2018.
Pondok Teduh.
#pondokteduh



TAK LAGI SAMA SAPA
Oleh, mahyaruddin.

kemarin riuh ramai
sekarang sunyi sendiri
besok entah
aku mulai bosan memungut rindu
sebab rindu tak lagi sama
hanya aku kurasa
di luar sana entah pula
sebab tak ada sapa

rindu pergilah
usah lagi singgah

biar saja sendiri
aku terbiasa

biar disana ramai tawa
biar disana ramai canda
biar disana ramai suara saling sapa

disini tak apa sendiri
aku ada punya rasa sadar
kerikil tak ada pantas bersama permata

aku terbiasa
menikmati sendiri
seduhan sepi sapa sapa sunyi

Belawan, 2018.
Pondok Teduh.
#pondokteduh



JATUH
Oleh, Mahyaruddin.


kau jegal mimpi panjang
hingga buyar
sisa nya bisa jadi benci
luka terlanjur menganga
dan yang paling sakit
aku merindu mu di tengah luka yang kau buat

Pondok Teduh.
Belawan, 2018.
#pondokteduh



KOSONG
Oleh, Mahyaruddin


diam tak bergetar
sepi pula tak bersuara
namun ada sesak
sedikit perih
hatiku
masih kupeluk rindu
rindu siapa mengadu

Pondok Teduh.
Belawan, 2018
#pondokteduh



BUKAN GERIMIS
Oleh, Mahyaruddin


hujan
kuyub meraba teduh
gemelatuk
gigil merindu peluk

ini tangan
pucat pasi
serasa beku tulang
tanpa hangat
si perempuan

ada sua yang terlupa

rindu

pondok teduh.
belawan, 2018.
#pondokteduh



LEPASLAH 
Oleh, Mahyaruddin

selamat malam kesepian
masih aku yang kau peluk erat
di lembar waktu berulang ku ukir nama yang sama
nama yang tergantung mimpi pada nya
membawa tanganku terlepas dari mu sepi
dan aku tertawa
dan kaki ku masih tak beralas

Belawan, 2018
Pondok Teduh.
#pondokteduh



AKU BIASA 
Oleh, Mahyaruddin


Heii.. perempuan bersepatu putih..
aku inginkan engkau
aku tidak beralas kaki
maukah kau jadi menantu orang tua ku

Belawan, 2018
Pondok Teduh.
#pondokteduh



CINTA
Oleh, Mahyaruddin


Cinta itu serupa embun pada tiap helai daun di pagi
juga seperti senja di antara petang dan maghrib
Cinta itu sang Pencipta
kalian dan aku
Cinta itu Kita

Belawan, 2018.
Pondok Teduh.
#pondokteduh



NAMA MU
Oleh, Mahyaruddin


di dini hari
di sekian banyak nama yang ku gantung harapan pada bait doa

di antara nya itu
ada nama mu juga

nama mu
nama yang ingin ku ambil sumpah di hadapan leluhur mu
saat aku meminta mu

pondok teduh.
Belawan, 2018.
#pondokteduh



SUARA HATI
Oleh, Mahyaruddin.


aku mulai menyukai mu
kau
entah
biarkan aku sedikit memaksa hati mu atau juga waktu mu
walau biasa nya kau tak mau
sesekali maulah
biarkan aku dengan juang ku
jangan cepat kau patahkan
andai kau tak suka aku
tolak aku dengan ramah
agar bahagia ku tetap bahagia
tidak ia serupa luka

ya
aku mulai menyukai mu
ku harap kau juga

jangan tidak

pondok teduh.
Belawan, 2018.
#pondokteduh



KAU YANG BERMATA BENING
Oleh, Mahyaruddin


kau yang bermata bening
kerudung biru muda
tatapan serupa tetes embun yang menyegarkan
kau bunga yang bercahaya
indah terpancar cerah
namun kau mutiara yang tertutup

gadis berkerudung biru
mata bening nya
cahaya yang lembut

kau manis yang membuat senyum
kau pandangan yang menyejukkan
kau kasih yang menyenangkan
namun kau mutiara yang tertutup

kau yang bermata bening
aku masih saja merindumu

pondok teduh.
belawan, 2018.
#pondokteduh



CINTA DI BALIK DIAM
Oleh, Mahyaruddin.


dibalik kaca jendela
ada hati meraba sepi
ada rimbun rindu pada hangat tungku cinta
diluar sana tampak daun - daun mahoni gugur bersama angin sunyi
sebagian kering
sebagian masih tampak hijau
terserak antara ranting rapuh

dibalik kaca jendela
netra bisu menatap penuh sendiri
mengais tumpukan hujan di antara petang
ada dingin menyelimuti relung dada yang masih berlubang

dibalik jendela kaca
dengus isak membuncah lemah
hasrat akan jiwa pada sketsa bahagia
nafas - nafas rindu mengalir antara nadi hingga jantung

dibalik jendela kaca
terdengar lagu - lagu syahdu penghantar mimpi akan harapan pada dinding - dinding hati
masih ada gurat luka disana
tak ada bercak darah namun perih sungguh

dibalik jendela kaca
gumam syair - syair perih mengaduh lirih
bait - bait kasih bertutur haru tercurah pada jemari - jemari kaku
mungkin engkau tidak inginkan lagi aku
dibalik jendela kaca hatiku ada nama mu yang kutulis dengan embun keikhlasan
juga dengan cinta yang tak sama
sebab cintaku luar biasa

diluar kaca jendela hatiku
aku masih sendiri meraba sepi mengais cerita sunyi diariku sendiri
antara musim hujan dan musim gugur
aku disini sendiri
dibalik kaca jendela hatiku
entah menunggumu
entah pula menunggu pusaraku

dalam diam - diamku yang lalu
aku telah mencintaimu

PondokTeduh.
PengendaraBesiTua, Belawan 2017.


RONA PESAN SINGKAT
Oleh, Mahyaruddin.


aroma pagi membuncah mimpi tadi malam
sebagian lupa
sebagian masih lekat dalam ingatan
meski hanya mimpi
aku melihatmu dengan jelas
seperti kelingking dan jari manis
dekat
pada embun ranum rimbun bercak harapan di atas daun - daun semua pohon
dan bunga

Untukmu yang pernah aku bilang "suka"

aku yang bermimpi tentang mu
malam tadi

adakah boleh kusemat namamu

dalam doaku

PondokTeduh.
PengendaraBesiTua, Belawan 2017.



HASRAT JUGA RINDU
Oleh, Mahyaruddin


berdiri pada kemelut diari sendiri
ruas ruas ranting pada dahan harapan patah satu satu
semayup angin membelai sedikit pelan
ada jalan jalan panjang
juga kerikil tajam disana
langkah langkah gontai meraja peluh tubuh
darah tanpa noda basah di antara resah malam
kepala ku hampir pecah
ku sapa waktu
dan
aku kian dekat pada pusara
lalu
mengapa belum pelangi membalut utuh luka pada hati ku
mengapa belum ku cium harum mawar tanpa takut tertusuk duri nya
mengapa belum ku sibak helai rambut nya yang panjang saat kerudung itu di buka nya di malam pertama
aku dan dia
mengapa belum ada sua

Pondok Teduh.
Pengendara besi tua, Belawan 2017.



CERITA JIWA
Oleh, Mahyaruddin


desah nafas beradu pada darah hilir mudik di antara jantung
ada gumpal daging serasa perih
serupa luka tanpa gurat
sayat nya mengukir sebuah nama
Kau
ada yang ingin ku tanya padamu
apa rindu sesakit ini

jauh rupa
jauh sapa

biar
biar aku pendam saja

PondokTeduh.
PengendaraBesiTua, Belawan 2017.



KARENA 
Oleh, Mahyaruddin


sebab aku bukan penyendiri
makanya aku ingin terus rindu
juga
pada baris - baris pinta dalam doa dan sujud ku
ku semat nama mu
adakah bertemu nanti ?
karena
aku benar cinta

Pondok Teduh.
PengendaraBesiTua, Belawan 2017.



TERLUPA RINDU
Oleh, Mahyaruddin


kepingan - kepingan hujan jatuh dalam tempias rindu
ada lubang di hati ku masih
kokoh cinta dalam harapan di antara tebing separuh terjal
mata pula menari pada sudut - sudut sepi nya sendiri berdiam pada jemari waktu
bila datang masa sua
terlupa akan rindu yang bersemayam lama di palung hati nya
kabut belum menyibak penuh resah
mengayuh rasa tak tentu arah
telaah nya hampir patah
harap belum jua lekat
simpan
rindu nya masih tersimpan di balik dipan tempat nya duduk tanpa teman
di pondok teduh
menunggu
dialog - dialog angin berpujangga rindu pada jejak - jejak mata kaki dara kelana

ada rindu yang terlupakan

sua

PondokTeduh.
PengendaraBesiTua, Belawan 2017.



MENYAPA CINTA
Oleh, Mahyaruddin.

masih rindu penghantar wajah mu pada ku di hampir setiap malam
di juang yang belum bertemu jalan
di dirimu yang cinta tumbuh pada hatiku

serupa lazuardi bermahkota pelangi
jiwa ku
engkau cantik kan

harum nafas cinta pada kelambu syurga
aku ingin ada cengkrama riak tawa di dalam nya
ada engkau

berselimut kasih

tiba embun menyapa daun
sejuk bathin dalam dekap sayang

aku terjaga
dan
masih bermimpi

Pondok Teduh.
Pengendara Besi Tua,
Belawan 2017.



TERUSIR DI NEGERI SENDIRI
Olehku pengendara besi tua.


Ini Tanah mu ?
Itu Tanah mu ?
Lantas,
Di mana Tanah Tuhan ku ?!

PondokTeduh.
Mahyaruddin, Belawan 2017.



SEMBUNYI
Olehku, Pengendara Besi Tua


kembali ku seduh mimpi tadi malam pada ranum pagi
buaian indah kelopak fajar juga senyum daun pada embun
bayang diri tampak sembunyi dari
cerita hati tentang resah yang tak sudah

rindu
jangan usik pagi ku

Pondok Teduh.
Mahyaruddin, Belawan 2017



LUKA TANPA DARAH
Olehku, pengendara besi tua


lihat ini diriku
runtuh pada harapan
di waktu yang engkau katakan usai

saat itu
aku
ingin meminta mu

pondok teduh.
Mahyaruddin, Belawan 2017



SUDAHLAH
Olehku, pengendara besi tua


sudahlah hati
tak perlu cemburu pada apa yang kau tak mampu
tak perlu juga berharap pada apa yang kau tak turut
sudahlah
diam saja pada kamar mu
kau tak punya sayap untuk terbang bersama elang
diamlah disitu
meski pada ramai yang
engkau tak selalu terlihat
sudahlah

Pondok Teduh.
Mahyaruddin, Belawan 2017.



KAU
Olehku pengendara besi tua


wah, hujan..
aku ingat akan engkau

dan
aku rindu juga

entah
engkau

Pondok teduh.
Mahyaruddin, Belawan 2017



WAJAH DAN MATAMU TAK SEAKRAB DULU
Olehku, Pengendara Besi Tua


semalam sore
aku mulai enggan berkata rindu kembali
setelah ku lihat sendiri
kau tampak dingin tak bereaksi
aku hanya merasa sedikit perih di dalam sini
seperti ada lubang di hati

Pondok Teduh.
Mahyaruddin, Belawan 2017.



KENAPA KAU USIR AKU
Olehku, pengendara besi tua


kenapa kau usir aku
aku masih rindu
kenapa kau usir aku
apa kau tidak rindu lagi?
kenapa kau usir aku
aku masih sayang engkau

kenapa kau patahkan hatiku
apa karna ....
aahhh...
sudahlah...
kau dan Tuhan yang tahu itu

Pondok Teduh.
Mahyaruddin, Belawan 2017.



KAU USIR PERLAHAN
Olehku, pengendara besi tua


ini hati ku yang kemarin engkau berkata sayang juga rindu

Ini
disini
sekarang ia sekarat
setelah engkau ungkap kepalsuan
dan
aku kesakitan

Pondok Teduh.
Mahyaruddin, Belawan 2017



SISI DALAM RUANG
Oleh, mahyaruddin


terpinggirkan atau di pinggirkan atau jiwa yang memang berlahan menepi dalam sadar
entah,
masih menggenggam sunyi
meraba sepi
tak berkawan pada kawah merapi

selamat malam untuk mu dini hari
selamat menjelang pagi

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



RINAI PAGI
oleh, mahyaruddin


pagi sederhana
pagi ku
yaa
pagi ku
masih sederhana dengan deretan rindu yang sederhana pula
rindu akan perempuan penyuguh teh dan sarapan

mengecup tangan ku dengan kasih
juga senyum manis nya yang tak lekang
melepas pergi ku mencari uang
dan menyambutku pulang dengan sayang

aku hanya lajang yang rindu berbagi sayang
bukan pecundang apalagi jalang
hanya tak punya cukup uang
meminang

pagi ku masih sederhana pada rindu sederhana
masih pula sendiri pada riuh mimpi
di malam tadi

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



DESKRIPSI RINDU KU
Oleh, Mahyaruddin


rindu itu pahit
mengkudu pada lidah waktu
rindu itu tajam
duri pada mawar
rindu itu perih
luka bertabur garam
rindu itu tajam
bilah pada pedang
rindu itu nestapa
perahu di tengah badai
rindu itu mati
pelangi di tengah merapi
rindu itu dalam
perigi pada dasar hati
rindu itu singkat
waktu pada sua tatap
rindu itu panjang
kenangan tak terganti
rindu itu tawa
harta karun dalam bersama
rindu itu tangis jauh sapa jauh rupa
rindu itu marah serapah pada jengah

rindu itu nyaman
rindu itu cantik
rindu itu manis
rindu itu dekat
rindu itu
ia disini
di tiap dengus nafas
ia disini
di tiap jengkal langkah
ia disini
di dasar jiwa ku
rindu itu

aku tidak mau membenci mu
lantaran aku terlalu rindu

sebab aku semakin rindu
padamu

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



SERUNI HATI
oleh, mahyaruddin


di atas senandung rapuh
ku hafal tiap lekuk hari
ku hafal tiap ruas masa
hingga ku mampu pisah kan mana unggu mana kelabu
namun sayang
sedikit pun tak mampu aku kibas debu rindu yang menyeruak penuh pada batin ku
aku hilang di antara ilalang sayang

serpihan rasa terbuang percuma
ku rasa

sungguh sedari kemarin yang lalu aku telah mulai malu pada gulir waktu

bergelimang pada duri bunga ku sendiri

aku tak ingin menggenggam mawar lagi
duri nya dua kali menjadikan ku mati

biarlah hanya anggrek atau cempaka

rindu ku pada rasa yang ku rindu

terbenam bersama senja

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



BELATI CINTA
oleh, mahyaruddin


kuntum belati
yaa
belati
kemarin ku simpan walau tiada henti sayatan
masih ku simpan
sebab telah tinggal dalam tikaman

terima kasih untuk luka yang kau tabur gula dan madu di tepi nya
walau pada akhirnya kau tumpahkan garam tepat ditengah nya

kau berulang matikan ku pada jiwa
cinta
engkau penuh akan binasa
mematikan yang patah
namun penuh harum syurga
membuai yang terlena

engkau
cinta
merenggut nyawa di tiap gagal

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



SALAM JIWA UNTUK MU CINTA
oleh, mahyaruddin


Salam dari segala penjuru
mewakili hatiku
hati yang engkau tahu
di dalam nya ada tumpukan tumpukan cerita tentang engkau
tentang wajahmu
tentang tangismu
tentang tawamu
tentang marahmu

tentang segala rasa yang ku punya atasmu

engkau bertahta sederhana pada dipan jiwaku
ingin ku ajak engkau menikmati angin sore
ada camar di sana
juga anggrek hijau

rindu
yaa
engkau rindu

nama indah penghias hatiku
tak lagi mampu akalku mengartikan hadirmu

dalam jauh mataku
aku mencintai mu

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



BARA RINDU
oleh, mahyaruddin


apa masih ada fotoku yang engkau simpan?
atau
masih ingatkah engkau akan raut wajahku?

aku masih menggenggam teratai berdarah
luka di tebing kelabu
ada juga bunga abadi di kawah merapi
layu namun tak mati
lalu
siapa lagi yang sudi menjadi hujan
meluluhkan penantian

aku sekarat pada harap

rinduku masih ku semai pada foto mu

dan engkau
entah pula

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



TARIAN JIWA LAMA
oleh, mahyaruddin


yha, demikianlah..
dan kerikil terus saja terseok sendiri
tersenyum dalam diam sedikit perih memang walau tanpa luka

akan ada banyak waktu terbuang percuma bila menunggu nya berlari sebab alas kaki nya telah rongsok tak mampu mengejar

kerikil malang menari sendiri pada tepi perigi

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



TERASA RASA
Oleh, Mahyaruddin


adalah aku pemungut serpih rasa di antara beberapa pilar yang terserak puing puing haru di lantai senja hingga malam bertemu pagi dan kembali menanti petang
tidak banyak yang ku pungut
namun cukup untuk menyesak kan hati ku yang ruang nya tanpa batas
terenyuh jiwa ku
tidak
belum usai
masih ada banyak rasa yang kian gugur dan kembali terserak
ada pula yang bergelayut di antara ranting ranting harapan
rasa ku
rasa mu
rasa kita
rasa yang sama
tak jarang tertutup waktu
berbingkai kata syahdu
senantiasa ku peluk erat meski angin angin sembilu membelai cadas di antara selimut ku
selalu ke genggam kuat rasa yang ku pungut
aku tak mau itu terbuang tanpa aku menyapa mu
tanpa aku menatap mu
tanpa kita yang beradu rasa
menepis sejenak jarak yang ada
membunuh sesaat waktu
meski berlalu nya kembali membentang kan rasa

rasa ku
rasa mu
rasa kita
rasa yang sama

telah banyak cerita yang terukir pada baris detik nya
pada alinea alinea nafas
pada degup jantung
pada renyah tawa
pada sendu air mata
pada apa saja yang berlalu bersama

rasa ku
rasa mu
rasa kita
rasa yang sama

terus lah hidup dalam rasa yang sama

meski nanti terpisah pada masa nya

rasa ku
rasa mu
rasa kita
adalah kita pemungut rasa yang sama

#Pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



HILANG
Oleh, Mahyaruddin


kemarin
kita begitu dekat
seperti antara senja dan maghrib
berlahan waktu mulai bembentang jarak
hingga sekarang
jarak ini seperti
subuh dan petang

aku masih saja memelihara rindu ini dalam hati

untuk engkau yang ku rindu

dari aku,
pemungut senyum dan tangis mu.

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



07 07
Oleh : Mahyaruddin


Kemarin
ia datang lagi
waktu yang sebenarnya tak ingin ku temui
sebab semakin tua rasanya tubuh ku

malam ini
angan ku ada pada gugus bintang
cerita ku ada dalam bait doa pada Tuhan
mimpi ku
harapan dan keinginan ku
saat ini adalah satu
cinta
ada cinta yang memeluk ku dalam cinta
susah senang
tangis tawa
marah ramah ku
sehat ku
sakit ku

ia
cinta yang memeluk ku dengan cinta

mati ku

ia

cinta yang tetap memeluk ku dengan cinta

dalam doa - doanya

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



HAMPA
Mahyaruddin


seperti Tenere di tengah Sahara
aku
Akasia yang sendiri

rindu akan engkau
Perempuan penepis sendiri ku

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



SEMU
Oleh, Mahyaruddin


adakah ini keseriusan atau pula gurau resah mu saja
jangan pula kau mainkan rasa pada hati sendu ku
kau buai hanyut hasrat pada jiwa
hingga harapku menggenggam mu dalam banyak cinta
lalu
bila kau tak memilih ku
atau pula tak menerima ku
untuk apa engkau singgah dalam kalam - kalam sepi ku

meski begitu
aku berterima kasih
sebab kau usir sejenak sunyi ku

walau pada akhir nya
aku harus kembali tertikam Belati sepi

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



PATAH
Oleh, Mahyaruddin


nanti
tenang saja
aku akan beranjak dari waktu mu
aku butuh sedikit waktu meredam getir ku
engkau tak perlu khawatir
nanti
aku akan pergi
hingga di tiap hela nafas engkau tak lagi mendapati rindu ku
nanti
aku akan jauh sendiri
hingga pada tiap langkah mu tak kau dapati lagi sayang ku
nanti
di petang yang panjang
yang engkau telah katakan
"aku bukan tempat mu pulang"

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



TINGGAL SEPI
Oleh, Mahyaruddin


air mata tumpah ruah tercurah darah pada bilah pelepah jengah
oohh...
sudah pergi rupanya
telah pergi berlari semua suara
semua mata
dan sudah
tidak ada lagi
yang perduli
tentang air mata
atau pula darah
hingga kering sendiri dan mati
tak lagi berkulik pada kumpulan elang
sebab diri nya hanya sebatas camar mengais hidup pada burak ombak
bingkai nyata pada kehidupan yang indah hanya pada yang indah
yang buram tetap tinggal dan tak banyak warna cerah

ia ingin lari saja sendiri

meski berkelambu sunyi

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



SENJA HILANG
Oleh, Mahyaruddin


di petang waktu itu
ada lembar kasih yang kau bawa pergi
semula aku pikir
engkau akan kembali menyapa di pagi nanti
namun hingga senja engkau ku cari
namun
mata ku tak lagi menatap mu
hingga senja berganti senja yang lain
tetap saja tak ada wajah seperti mu

kini telah pergi bersama larik rindu yang ku patri di antara mata mu

engkau hilang bersama patahan jiwa

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



PUNAH
Oleh, Mahyaruddin


semula
ada langkah ku yang ingin menggenggam jiwa bersama batin mu
namun
luruh waktu berparuh kian jauh

kau pula semakin membunuh jiwa ku
kau mainkan mimpiku
kau ikat lalu kau penggal cinta ku hingga putus harapan ku
adakah kau tahu tentang rasa hatiku kini

bukan lagi tentang cinta atau pula benci
namun tentang rasa sakit yang menjamah hati ku kian remuk
kau hujam berulang ulang jiwa ku
adakah kau tahu rasa nya?

Sayang
kau teramat indah untuk ku balas sakit
cukup sumpah serapah ini saja yang tega ku buat
matilah kau dalam bahagia

biar perih rindu
ku tanggung sendiri

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



BAWA AKU
oleh, Mahyaruddin


wahai air kehidupan hanyutkan aku hingga bermuara di tengah telaga bahagia
tak mengapa kerikil cadas menghantamku
tak mengapa ranting duri mengoyak ku
karena aku tahu tempat kembali ku

aku kumbang kelana si musafir rindu
hampir tersungkur di tengah gurun
hampir tersesat di ladang kaktus
wahai bayu sayu bawa aku meniti sepi dengan lentera
tak mengapa gelap walau tersandung
tak mengapa hampa walau sesak
karena ku tahu tempat kembali ku

aku kumbang kelana si musafir rindu
mencari embun di kawah merapi
walau melepuh namun kukuh
mencari debu di tumpukan salju
beku namun syahdu

usir aku dari kelam malam
payungi aku dari garang siang
aku kumbang kelana si musafir rindu
mencari jejak di tengah rawa

aku masih mencari mu

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermagabelawan



MIMPI KEMBALI
oleh, Mahyaruddin


ini ada sepenuh kasih yang aku punya
tersimpan masih rapi bersama harapan yang kira nya sama seperti harapmu
aku tak pernah tahu rupa mu
tubuh mu
tak juga aku tahu siapa engkau
atau pula tempat mu
aku hanya yakin
kau akan menjemput rindu ini dari hati ku
rindu kepunyaan mu
aku hanya tahu ada waktu saat dimana kau datang mengisi lubang jiwa ku
ini bukan sekedar harapan kaktus di tengah gurun akan hujan
namun harapan daun akan embun di tiap pagi

aku terus mencarimu bersama mimpi yang ku rajut sendiri
juga rindu yang tak habis ku pungut disela waktu yang
akan ku kalungkan padamu
aku tak punya banyak harta benda atau pula uang berjuta sebagai hadiah mu
namun aku punya cinta yang tak habis terkikis
aku juga punya rindu yang tak beku oleh waktu
juga kasih yang bersih
hingga sayang yang tak hilang atau pula lekang
datanglah dengan percaya yang penuh
karna kita adalah takdir

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermagabelawan



CINTA PERTAMA
oleh, Mahyaruddin


ada cinta yang membuatku selalu rindu untuk pulang

ada tatapan hangat mata yang indah penuh kasih saying

ada belaian lembut jemari tangan dalam tiap cerita

ada perempuan hebat yang selalu ku cinta

aku cinta akan engkau
mamak ku

aku tahu aku jauh dari berbakti kepadamu
aku tahu aku belum mampu membahagiakan mu
aku tahu ada mimpimu untuk ku
aku tahu ada bingkisan doa yang engkau sulam dalam tiap sujud mu untuk hadiah di tiap waktu ku
aku tahu aku tak banyak membuat senyum di bibir mu
aku tahu aku banyak menjadikan kecewa sebagai kawan mu
aku tahu aku sering mengores sakit pada hatimu
aku tahu engkau menangis untuk dan karna ku
aku tahu engkau risau akan aku
aku tahu banyak beban dalam pikiran mu atas aku
aku tahu aku tak seperti kawan kawan ku yang baik
aku tahu aku masih banyak menyimpan dosa kepada mu

maafkan aku

maafkan aku

aku cinta akan engkau
mamak ku

tak banyak yang bisa kujanjikan dan ku ucapkan padamu

aku hanya ingin engkau sehat dan tersenyum
bahagia di tiap waktu
melihatku memakai baju pengantin bersama anak mu yang baru
menantu mu yang selalu kau rindu hadir nya
aku hanya ingin engkau sehat selalu dan tersenyum bahagia dalam panjang usia

aku ingin memeluk mu
sebab aku selalu rindu

ampuni dosa ku

aku cinta akan engkau
mamak ku

aku cinta akan engkau

mamak ku

aku mencintai mu
mamak ku

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermagabelawan



MENDUNG DI SENJA
oleh, Mahyaruddin


mendung di senja
nikmati redup lazuardi petang
tak ada rona manja jingga
sedikit kelam terarak mega hitam
desah nafas pada sayup rindu menanti hujan
gontai pada cawan mimpi
aku masih merindu mu di tiap antara petang meski mendung atau juga cerah
dihela sela nafas
tertaut masih jelas pada seraut paras
rindu ku untuk mu masih tetap tegas

mendung di senja
antara rindu dan hujan
aku masih menunggu
engkau

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermagabelawan



LEMBAR KUSAM
oleh, Mahyaruddin


bercerita pada pena untaian kisah terdengar kusam pada ruas ruas kertas separuh bersih
sedikit indah pada bait kata "jiwa" dan juga "hati"

sembunyi pada lari
ingin saja pergi
usia yang tak lagi dini
rentan pada sindiran lantaran keadaan

tolong
jangan lagi gaduh pada jiwa ku
terlalu banyak isi disini
di kepala dan hati

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermagabelawan



PELUH LALU
oleh, Mahyaruddin


sudut luka
berdarah pada kenangan saat pertama asmara terkhianati bersama janji
ada hati bersimbah pasrah jengah entah kalah
ada jiwa merambah lelah pohon tanpa buah
bisu ku masih berteman iringan bisik masa silam
kaki yang tak mampu bangkit dengan cepat

sudah
sudah ku terangkan dahulu pada nya tentang lemah
lalu
pada bait janji pula terteguh harapan
namun adanya hilang pada cuaca yang tak berteman
hanyut sudah segala bekal pada perahu
tenggelam hingga dasar duka
tercekik mimpi nya si musafir rindu
pada rumpun karang yang meluka jiwa hingga nyata

tak ada penawar luka nya hingga sekarang meski cerita telah berlalu lama
saut ombak membawa ku bak bangkai pada tepi tepi parut hati
mencoba tertatih bermodal letih
berharap harapan pada nyiur nyiur yang menari tak tahu menahu
sungguh aku ingin berlari meninggalkan kalam ini
kalam penuh duri

sumpah saja aku
agar aku melupa mu

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermagabelawan



CERMIN HIDUP
oleh, Mahyaruddin


mataku masih sayu
rinduku masih juga semu
jariku kaku beku menyulam mimpi kembali
aku bosan berenang pada danau duri
aku letih pada sakit
entah itu pada asmara atau juga pada cerca yang kuterima
dari lawan atau juga kawan
atau tak ada kawan?

tidak

aku punya secarik cerita yang kau tak tahu apa apa tentang nya

aku punya untaian untaian diari
yang tentu saja tak ada yang bisa memahami nya

yhaa
tak ada

jika saja ada
aku tak akan berulang luka

rapuh belum juga sembuh
saat kudapati diri menyapa pada ramai namun tak ada sahutan hanya mata diam menoleh biasa

tidak

hidup nya tidak semudah itu
ada banyak cerita kusam pada cermin nya

cermin yang tak secerah cermin cermin di dekat nya

jika saja kau selam lebih dalam pada nya
mungkin saja kau akan diam dan tak lagi berteori tentang kemudahan mu sendiri

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermagabelawan



BERKAS USANG
oleh, Mahyaruddin


berkas usang
masih berbingkai pada cerita cerita tak terang pada gurat di antara hati
mulutku masih saja berucap rindu pada bayang tak nyata
mataku masih saja mencari mencari ruang terang
ahh.,
entah sudah berapa lama terhenti pada remang ruang ruang
sejak pelita itu meninggal kan ku sendiri bersama janji dan mimpi yang tak terpenuhi
ia telah jadi lentera pangeran lain

aahh., sudahlah,
tak perlu lagi menggali mimpi yang telah belulang puing dalam kenangan
berkas usang
tertatam namun kadang tergali di antara musim luka bila terasa saat pintas pintas rasa melewatinya
berkas usang
ia telah tertanam lama
gelap tanpa cahaya
sesekali air mata menziarahi nya
namun untuk apa
tak ada guna
meski terhanyut atau tenggelam sekalipun
ia yang meninggalkan mu tak kan mungkin kembali
ia akan tetap tertanam disini bersama berkas using

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermagabelawan



BELUM ADA WARNA
oleh, mahyaruddin


sebuah cerita
sebuah rasa pada ruas ruas daun kamboja
berkelok pada tebing tebing maya
ku genggam masih sepantas cinta untuk perempuan yang sudi nanti nya merambah pada hati ku yang kurasa sawang pun sudah berserak di antara sudut nya
juga ada seikat mayang pada wadah sederhana
yang di senja aku saban bertanya pada hilir harapan
adakah rindu untuk ku?

ini aku ada pada sayup angin di antara malam hingga kembali malam
serakan katup mimpi belum juga rapi
mata enggan bertanya tentang apa yang ia pandang
sebab masih sama seperti kemarin
belum ada warna

ada segenggam cinta yang pantas dan rindu juga ada pada wadah nya untuk perempuan nanti yang kira nya ia sudi berbagi arti pada hati

ada pada senja yang acap kali ku tanya
adakah yang merindukan ku?

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermagabelawan



ABU ABU
oleh, mahyar dermaga


pena seperempat senja
segurat tanya pada mata nya
tulis apa?
apa saja
asal kau suka
walau yang lain kurang suka
terlebih bila juga suka
asal jangan kau gores luka
luka apa saja
sebab tak ada obat nya
pahamilah dunia
ada banyak coretan cerita di dalam nya
bukan hanya tentang tawa
tapi juga tentang derita

tulislah apa saja
asal jangan kau gores luka
sebab tak ada obat nya

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



SKETSA BAYANGAN
oleh, mahyar dermaga


langkah yang hampir tak mampu ku sanggupi
disini masih tersandar sendiri
gaung ngiang bayang bayang mengalun gersang pada dinding dinding telinga

diamlah !!
kebas telingaku mendengar ocehanmu
hampir tuli aku
tenanglah
selami dirimu maka kau akan tahu
heeiii !!
jangan kau bertanya
apa kau tak mengenal batang tubuh dan jiwamu sendiri
Hahahahaha..,
kau lucu
hingga aku lupa kalau aku harus tertawa demi menghargaimu
ini realita sketsa dunia yang nyata dan kau ada di dalam nya
lelah ?
pasti
ingin mati ?!
bodoh..!!
dungu..!!
masih banyak yang belum kau lihat
masih banyak yang belum kau decap
kau belum tahu banyak
yhaaa..,
harus
kau harus terus berjalan
walau duri bara api yang kau tapaki
sakit ?!
pasti,,
tapi jangan khawatir
ada telaga dengan buah segar dan cahaya terang di ujung sana

pergilah !

jangan kau lihat aku
pergilah
tinggalkan aku

pergi !

jangan kau toleh kebelakang
tinggalkan aku, aku masalalumu

pergilah !

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



ADA YANG KU PENDAM
oleh, mahyar dermaga


sssstttt.....
jangan berisik
ada alunan lagu pada rinai hujan itu
biarkan aku mendengar nya hingga usai
lalu biarkan pula mata basah hingga kuyup wajah ku
jangan seka
biar jadi bukti pada hari
tentang rahasia segumpal hati
rahasia cinta yang tersimpan rapi pada bejana bejana rindu
aku kerap kali merindukan mu
entah berapa bait lantun kata ku rangkai untukmu
entah berapa kali pula ku sebut nama mu
dan tak usah kau tanya bagaimana bayangan mu menghantui ku
kau selalu hadir dalam tiap persekian menit di antara seluruh hari ku
raut yang tergambar jelas akan wajah pada simpul senyum yang kesemua nya mengantri abadi dalam otak ku
elok paras sederhana
perempuan yang biasa
aku jatuh cinta
dan telah sejak lama
adakah rasa yang sama yang kau punya
katakanlah
beri aku tanda

sebab aku pemendam rasa

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



PENGAP
oleh, mahyar dermaga

kenapa masih aku meratap perih di sunyi malam dalam relung hati yang sepi temaram
Aku butuh cinta wahai dunia
sebab yang lama telah hilang dan pergi tak mungkin kembali
aku butuh cinta wahai pemegang semesta
sebab aku bosan berkawan dengan sunyi
perih meradang lantaran bayang kian hilang
lalu pada apa lagi beradu jiwaku
terlalu ramai teriakan batin ku
hingga tak tahu mana yang aku atau aku
atau pula aku yang itu
wahai dunia
apa telah usai kau melihat jiwa yang merangkak lemah ini lantaran kumbang ini telah hancur dan patah sayapnya
lalu dimana pelangi ku
kau sembunyikan dimana
berikan padaku
agar aku bisa menari tanpa benci pada api yang pernah membakar ladang mimpiku hingga tinggal arang dalam perih abu rindu
aku hanya butama yang kau simpan untuk ku pula

katakanlh pd ku tntang rasa itu
siapa pun engkau
agar aku tahu

sebab aku penyimpan juga pemendam rasa

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



AKU INGIN PULANG
oleh, mahyar dermaga


ku lihat kau masih disitu menyengat menantang
kau ciptakan peluh di tiap tiap pori
kau jadikan lelah di tiap tiap raga

kapan kau pergi nya
kau masih saja disitu
bangga dengan garangmu
pekat menyengat

mengapa masih saja kau disitu
aku lebih suka melihatmu terbenam di balut senja
kau terlihat manja merona

enyahlah kau terik
aku penikmat sayup petang
aku ingin menanggalkan sejenak jirahku

pergilah kau mentari
aku merindu malam
ingin berlindung aku di balik lelahku

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



ENYAHLAH
oleh, mahyar dermaga


darah menghitam
matilah dan tenggelam
aku tak menginginkan engkau di pikiranku
pergilah jauh jauh bahkan utuhmu tak ingin ku lihat
tenang saja kau disana karena aku tak benci
tak pula dendam pada apa yang kau lakukan untuk ku
pada apa yang kau tancapkan di antara jantung dan nafasku
pada apa yang kau robek harapan ku
pada jiwa yang kau buat hampir gila
aku tidak membencimu
sebab aku bukan pecundang
aku hanya amatir yang acap kali kau lempar dengan duri mawar dengan kapal pesiar hingga pecah hatiku tercerai berai benak ku hingga hilang seperempat akal ku
padahal aku sangat lugu hingga marahpun aku tak mau
tapi kali ini
ku harap kau pergi dari otak dan jiwaku

pergilah

enyahlah

aku sudah cukup lelah

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermaga



RAHASIA
oleh, mahyar dermaga


petang
ditikam senja hampir malam
berlalu tanpa tahu
hingga tiba langit hitam
waktu memburu berlalu menderu
esok
apa masih ada udara untuk ku
apa masih kita bertemu

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



GERAH
oleh, mahyar dermaga


ini diari usang si pengecut malang yang hilang bayang lantaran tak mampu mengais huruf demi huruf yang terserak dilantai malam

merangkak
masih mencari jejak

cerita yang bermula kala hati nya tersentuh cinta
namun kemudian patah dan terluka dan juga dicampakkan
hingga ia tak mampu tertawa
banyak luka bermula kala angin mulai enggan menyapa

tertunduk lesu pada tebing bimbang

andai ini perang
tubuh nya telah banyak lubang

Ini diari usang si pengecut malang yang sembunyi di belakang ilalang
tak mampu memungut bait demi bait cerita elang

kepak nya serasa retak
tak mampu terbang

langit pula tak lagi ramah menyapa
juga isi dunia
kian sombong tinggi menjulang

yang merintih kian tersisih

materi berpeti bagai dewa dipuja dipuji

ini diari usang si anak
malang di antara megah orang orang yang melenggang tenang

sedang ia tertindih tersisih di antara yang banyak dipilih lantaran latar hidup mereka yang jernih

tak sekeruh ia yang mengarung bertarung berkubang tercekik di terik pelik kehidupan

mengapa yang di rindu nya enggan memandang bahkan tak mau menyatu beradu rindu
pada ia yang tak mampu
apa lantaran ia dalam kekurangan

ia bujang lajang terkekang di hiruk pikuk dunia yang mengangkang
Ia jatuh di antara riuh gaduh dunia yang kian keruh
Banyak keluh
banyak kesah
juga banyak peluh
hingar bingar caci maki menabuh panas melepuh

ia bujang lajang
sederhana tak banyak pinta
Ia pekerja tapi tidak kaya
ia sederhana

Ini ocehan pekat si kumbang melarat

duhai langit yang semakin renta
wahai bumi usang yang kian gersang
dengarlah untaian caci maki diri ia yang pasti mati

Ini keluh kesah resah seorang anak lajang yang tak pandai berlaku jalang

Ia bukan bandit atau pula anak muda dari sebuah cerita
ia pemuda biasa

ia tidak jahat
ia juga belum terlalu taat
lalu apa yang salah dengan nya
mengapa masih wanita enggan menyapa nya

Ini rangkaian suara ungkapan seorang bujang akan kehidupan yang mengekang

ia biasa saja
tidak berseragam tidak pula ada tittle pendidikan tinggi dibelakang nama nya

tapi apakah harus terus tersisih

Ini curahan hati seorang bujang yang ingin melepas masa lajang

materi slalu jadi alasan klasik bagi mereka yang tak memilih nya

materi tidak dibawa mati

ini bualan cakap si kumbang yang patah sayap

bilang pada keluarga mu harta tak menjamin bahagia
bilang pula pada hatimu
pangkat dan jabatan hanya sementara
rezki Maha Pencipta yang mengatur nya

aku cuma punya cinta
Cinta karna Nya
Sang Maha Kuasa

ia orang biasa tak punya lambang atau simbol atau pula lencana atau juga tanda di bahu baju nya
Yang ketika kau lihat kau histeris tak habis habis

Ia tidak iri
pada apa yang ditemui
ia sadar betul siapa dirinya
namun
apakah harus terus tersisih

Ini hanya ocehan malam diari usang
karna dunia semakin memihak pada mereka yang gila
semua dinilai dengan harta dan tahta ketampanan juga latar belakang

akhlak mulia budi pekerti tak lagi jadi

prioritas utama

ia manusia sederhana
Ia tidak pula merasa iri
namun

apakah harus terus tersisih

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



CURAHAN HATI KUMBANG KELANA SI MUSAFIR RINDU
oleh, mahyar dermaga

hikayat segumpal hati yang masih sunyi lantaran kail asmara nya belum juga terkait
dahulu pernah kutautkan harapan pada perempuan sederhana yang tawa nya renyah terdengar
tapi sayang tak sempat ku ungkap dera hati padanya yang kuning langsat
hingga telah pula ada yang milikinya

Lalu malamku hanya bersahabat dengan bayangan
siang pun berlalu seperti biasa ku rasa
entah waktu berlalu cepat atau lambat
semua tampak biasa
dan kemarin pernah pula kusimpan senyum simpul bibir nya si perempuan manis berlesung pipi sempat memang bertaut hati dalam satu perahu cinta yang dikayuh menuju pada pulau bahagia
namun sayang kandas di tengah jalan
engkau direnggut bajak laut
karam perahuku
hingga mati aku di dasar pilu
bertahun lama nya ku hancur yang ku kira ini tak nyata
padahal adanya engkau telah dimiliki orang lain

lama ku tenggelam hingga mati suri dan bangkit kembli saat nyawa baru kutemui di dunia maya hingga ku jemput menjadi nyata
ia juga perempuan sederhana
pernah pula menjalin kasih dengan nya yang berkerudung biasa
namun tak dinyana sungguh Tuhan punya rahasia
tak pula bisa bersama lama
terlepas tali asmara
tak lagi beradu kasih dengan nya

lalu
bila pula hati lemah ini dapat kan cinta hakiki yang nyata sampai mati

mencari cinta perempuan syar'i

sambil pula menunggu mati

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



SEKARAT
Oleh, mahyar dermaga


debur ombak tak lagi terdengar mesra

camar tak lagi berteman pukat
rindu aroma samudera
rindu rasa asin nya laut biru
si nelayan tergusur rumah nya
hancur
tinggal puing
tinggal pancang lapuk
nelayan malang berkaca mata nya
menitis air di pipi nya
meronta dalam sumpah serapah
apa daya
ia pasrah
kalah
petinggi bilang itu kebijakan
yhaa
membunuh mata pencaharian dan menghancurkan tempat tinggal kaum lemah
adalah kebijakan
tak ada hati
otak pun kurasa tidak

si istri nya
pedagang di pinggir pasar
belum buka dasar
tapi terampas alat jualan nya dengan kasar
menangis ia
merintih lelah
meraung
memelas
barang tetap dibawa paksa
disita segerembolan preman berseragam
tak punya nurani
tak punya hati
otak pun kurasa tidak
kata petinggi itu penertipan
yhaa
merampas merusak alat dan dagagan orang
menelungkupkan periuk kaum miskin
kata pegawai2 sombong laknat itu
ini penertipan
sialan
bukan manusia

anak nya tak dapat makan
tak dapat jajan
tak dapat bayar buku dan spp
sampai kena sp
terakhir ia drop out
tak dapat sekolah
putus cita cita nya

ulah siapa ?

Tanpa rumah
keluarga lemah tinggal dikolong jembatan
tak dapat jatah rusun yang di janjikan
kumuh

si ayah banting stir jadi pemulung
lelah berjalan
ngaso di emperan
menghirup aroma kopi seraya menelan ludah
yhaa, berasa kopi juga
kantuk mulai hinggap di netra nya
goni botot nya dijadikan alas
lengan sebagai bantal nya
belum lelap
masih tidur tidur ayam
sirine mobil patroli menghampiri
yang lain kocar kacir terbirit birit
ada yang masuk parit
tak perduli
terus berlari
dengan wajah pucat pasi
si ayah tak tahu menahu
terbangun
terkejut
beberapa orang mengepung nya
berseragam
menarik paksa
meronta
tapi tak kuasa
tubuh lemah
di gepit beberapa orang berbadan besar
menahan sakit
dinaik kan ke mobil patroli
kata nya
penertipan gepeng

ulah siapa ?

si Ibu menyusun kardus
membuat rumah baru nya
rumah kardus
belum selesai
sirine menerobos lancang
turun pegawai pegawai garang
yang lain kocar kacir terbirit birit ada yang tersungkur
anak kecil menangis
tak perduli
terus berlari
si ibu tak tahu menahu
diam terpaku
takut kalut
dipaksa ikut
tak bisa menyikut
hanya menurut
diangkut
mobil patroli
kata nya
pembersihan gepeng

si anak memukul kerincing dari tutup botol sambil bernyanyi
belum habis satu lagu
sirine datang membabi buta
yang lain kocar kacir
terbirit birit
ada yang nabrak tiang
tak perduli
terus berlari
si anak tak tahu menahu
diam beku
kaku
dibawa mobil patroli
kata nya
penertipan gepeng

ulah siapa ?

Ulah siapa !?

ULAAHH SIIAAPAAA ..!!!??

rakyat sendiri
dipaksa mati
orang sendiri
dibuat mati
ini negeri kami
tanah dan air anugerah sang Pencipta

para petinggi tak berhati
otak mungkin juga tidak
nurani nya buta
jiwa nya busuk
petinggi petinggi berdasi
pegawai pegawai ngeri
lingkup kesombongan
ingin menguasai alam

ini bukan tanah mu,
itu bukan tanah mu.

tanah kami

Anugrah ciptaan Tuhan

Sadarlah sebelum mati

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



DIARI HITAM PESAKITAN
Oleh, mahyar dermaga


dentum bisik teriakan pada telinga lugu di masa yang lalu

patah pada harapan ketika keluarga larut pada perpecahan ketika kasih sayang tak didapatkan ketika cemohonan mendera saban waktu

ketika terpuruk pada kesepian pada kesendirian

adalah manusia yang gagal dalam mimpi dan impian
ketika nafsu untuk melepas penat diserahkan pada jalan yang tidak benar
teman teman syetan membujuk merayu dengan kenikmatan sementara

terpaksa menegak alkohol hanya untuk ketenangan yang ketika mabuk lepas segalanya masalah
terpaksa memakai narkoba untuk membuat tertawa dan bahagia, hahahaha..,
hingga akhir nya ketergantungan dan menjadikan nya satu kebutuhan
hingga sekala besar
sampai memakai nya dengan jarum suntik yang disuntik kan sendiri pada tangan diri
berpuluh puluh suntik berganti ganti digunakan
adalah juga pecundang malam yang berkeliaran mencacah nafsu jalang
berulang dan berganti teman dilakukan segala kegiatan HARAM yang Merugikan yang Merusak yang Membunuh perlahan

dan sekarang
akan terbunuh perlahan

dan sekarang adalah pesakitan

penyakit yang hingga kini belum ada penawar nya
virus mematikan kini bersarang
lalu bisa apa sekarang
bahkan menangis seribu tahun pun tak kan bisa membuat keadaan berubah baik

adalah pesakitan yang sekarat menanti ajal di antara kesepian di antara pengasingan di kucilkan disisihkan tak ada tempat berbagi cerita bahkan teman sendiri menjauh pergi

adalah pesakitan yang sebab nya lantaran perilaku tak baik masa lalu

adalah pesakitan yang penyakit itu menyerang tubuh lambat namun pasti hingga mati

penyakit yang didapat dari apa yang dilakukan masa itu

adalah pesakitan yang menyesal
lupa akan sang Pencipta yang Maha Pengasih
tergoda bujuk rayu syetan yang menyesatkan

hhhuuhuuu... menangis menyesal

adalah penyesalan yang terlambat

menyesaaalll....

penyakit ini akan membunuh

membunuh perlahan

menyesaall...

Tuhan.,

jangan lagi ada pesakitan

Cukup saja

jangan ada lagi

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



NOVEMBER DALAM KENANGAN
Oleh, mahyar dermaga

November

cerita pilu dimulai dari waktu setengah senja pada 22 November tahun yang lalu
di rinai hujan hingga lebat
di derai kesal
di besar tanya
di cinta yang kandas pada akhir penetapan yang kau sah kan

ada mata ku yang terus basah meski hujan tak lagi turun
lantaran ada koyak pada hati yang masih terasa perih

aku tahu tak mampu melupakan kenangan utuh tentang kisah yang telah lewat
kenangan pada carik rindu yang kau bantah pada kata Ahh...
aku mengenang mu hingga jelas dalam tiap rintik hujan
entah pada sakit entah pula pada suka

November jingga selimuti rasa di hati yang terluka lama

November pada hujan berlari di antara duri
tak lagi hati sudi memuja putri yang melukai hati

kembalikan ruh ku
satukan dien ku kembali
kau datang dengan manis
kau pergi sisakan tangis
seharus nya kau pergi dengan ucapan salam perpisahan dan dengan senyum terakhir
bukan dengan luka yang kau tinggal kan pada dinding hati
acap kali ku cerca kau dengan kata kata tak berperi saat aku teringat senyum sadis bibir mu
kini entah apa yang terjadi pada jiwa ku sendiri
entah aku menyesal atau pula rindu padamu
namun rasa ini saban perih kurasakan mengalir di tiap hujan di tiap sendiri dan di tiap alunan lagu
ada rindu pada sembilu kelabu yang ku dekap dalam sendu
kau itu mengapa hadir dalam hidupku
lihat apa yang pada diriku
jiwaku lemah
tak mampu mematikan mu dalam pikiran ku
entah ini dendam atau pula rindu yang masih bersemayam
namun yang jelas tidak lagi ada cinta
sebab cinta telah kau bawa bersama janji yang kau ingkari sendiri
kau patahkan angan seorang pemuda lugu
kau remuk kan hati nya
hingga mati separuh hidup nya
lalu
bertahun berlalu pula
tak ada terlihat wajah mu oleh ku
hingga pada satu itu kau kembali hadir dengan sapa mu
seolah aku tanpa luka
kau memang gila
mengapa harus hadir lagi dalam hidup ku,
kau buat pedangku menghunus jantung ku sendiri
aku sudah separuh mati kenapa masih saja kau suguhkan bayangan silam akan mu tentang luka lama yang bisa saja menghantarkan ku pada kematian jiwa
mengapa kau begitu kejam merajam hatiku yang dahulu tentram
mengapa kau begitu sempurna mematikan ku pada hasrat tertinggi ku yang ingin meminang mu
mengapa

apakah karna materi

yhaa.,
jika itu alasan klasik nya
pergilah..

pergilah bersama iringan kenangan bersama bilah bilah pedang yang lama terhujam bersama arang arang harapan bersama puing puing mimpi bersama rindu pekat
bersama cinta yang tak nyata
pergilah bawa semua luka yang pernah kau tinggal kan padaku
pergilah bersama kejam mu

pergilah

aku hanya ingin hidup
aku hanya ingin tersenyum
aku hanya ingin bahagia

tanpa bayangan mu

aku hanya ingin tenang dalam sisa janjiku pada Pencipta ku.

aku hanya ingin tenang dalam dekap malam tanpa bayang kenangan

tanpa rindu dendam

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



HAMPIR MATI
oleh, mahyar dermaga


mentari buram
alam muram
senggang hilang terpanggang mengangkang di rimbun terik
di bunuh separuh malam
rembulan muram
jatuh pangkuan alam
tak menopang pincang tiang kehidupan
redam rajam hilang dendam
fermentasi alibi terserak terperangah jengah
sungguh belati mati menghujam diri kala bumi sendiri
tapi tak pernah mati
hilang elok dunia bias neraka nyata sebelum barzah
iblis iblis membunuh masa depan cucu adam
tinggal jenazah jenazah hidup berkelambu dunia gila
peluh negeri tangis jelata tak lagi jadi basa basi para petinggi apalagi penguasa
alih fungsi wadah caci maki patung patung berdasi yang hobi korupsi
tapi tak pernah mati
dan
bila mati

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermaga



ENYAHLAH
oleh, mahyar dermaga


darah menghitam
matilah dan tenggelam
aku tak menginginkan engkau di pikiranku
pergilah jauh jauh bahkan utuhmu tak ingin ku lihat
tenang saja kau disana karena aku tak benci dan tak dendam pada apa yang kau lakukan untuk ku
pada apa yang kau tancapkan di antara jantung dan nafasku
pada apa yang kau robek harapan ku
pada jiwa yang kau buat hampir gila
aku tak membencimu
sebab aku bukan setan
aku hanya amatir yang acap kali kau lempar dengan duri mawar dengan kapal pesiar hingga pecah hatiku tercerai berai benak ku hingga hilang seperempat akal ku
padahal aku sangat lugu hingga marahpun aku tak mau
tapi kali ini ku harap kau pergi dari otak dan jiwaku
pergilah
enyahlah

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermaga



RENUNG
oleh, mahyar dermaga


petang
ditikam senja hampir malam
berlalu tanpa tahu
hingga tiba langit hitam
waktu memburu berlalu menderu
esok
apa masih ada udara untuk ku ?

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermaga



PENGAP
oleh, mahyar dermaga


kenapa masih aku meratap perih di sunyi malam dalam relung hati yang sepi temaram
Aku butuh cinta wahai dunia
sebab yang lama telah hilang dan pergi tak mungkin kembali
aku butuh cinta wahai pemegang semesta
sebab aku bosan berkawan dengan sunyi
perih meradang lantaran bayang kian hilang
lalu pada apa lagi beradu jiwaku
terlalu ramai teriakan batin ku
hingga tak tahu mana yang aku atau aku
atau pula aku yang itu
wahai dunia
apa telah usai kau melihat jiwa yang merangkak lemah ini lantaran kumbang ini telah hancur dan patah sayapnya
lalu dimana pelangi ku
kau sembunyikan dimana
berikan padaku
agar aku bisa menari tanpa benci pada api yang pernah membakar ladang mimpiku hingga tinggal arang dalam perih abu rindu
aku butuh cinta
itu saja

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermaga



ADA YANG KU PENDAM
oleh, mahyar dermaga


sssstttt.....
jangan berisik
ada alunan lagu pada rinai hujan itu
biarkan aku mendengar nya hingga usai
lalu biarkan pula mata basah hingga kuyup wajah ku
jangan seka
biar jadi bukti pada hari
tentang rahasia segumpal hati
rahasia cinta yang tersimpan rapi pada bejana bejana rindu
aku kerap kali merindukan mu
entah berapa bait lantun kata ku rangkai untukmu
entah berapa kali pula ku sebut nama mu
dan tak usah kau tanya bagaimana bayangan mu menghantui ku
kau selalu hadir dalam tiap persekian menit di antara seluruh hari ku
raut yang tergambar jelas akan wajah pada simpul senyum yang kesemua nya mengantri abadi dalam otak ku
elok paras sederhana
perempuan yang biasa
aku jatuh cinta
dan telah sejak lama
adakah rasa yang sama yang kau simpan untuk ku pula

katakanlah pada ku tentang rasa itu
siapa pun engkau
agar aku tahu

sebab aku penyimpan juga pemendam rasa

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermaga



RINDU
oleh, mahyar dermaga


sesekali hubungilah aku walau hanya sekedar mengucap salam
karna mungkin entah bila kapan pula lagi kita berjumpa

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermaga



AKU CAPEK
oleh, mahyar dermaga


aku capek dengan keluhan ku
aku capek dengan tulisan ku yang cerita nya ini ini saja
aku capek dengan suaraku yang selalu parau perih
aku capek dengan pikiran ku dengan jiwaku dengan hatiku dengan segala yang kurasa segala yang ku lihat ku dengar segala yang ku pikirkan

aku capek
aku capek dengan riuh sana sini
aku capek dengan bukan saran atau kritik tapi sindiran dan ejekan akan tulisan ku yang hina
ini ku tulis bukan lantaran karena ada sebab tapi karna aku rasa
aku capek menunggu mengerti juga dilaku wajar padaku

namun
aku capek jika tak menulis meski cerita ku masih itu itu saja
namun
aku capek di cerca di kata di ejek di tawa
aku capek di anggap lelucon
aku capek
jiwaku rasaku hatiku hanya di anggap bahan olokan

tapi
aku capek tak di respon
berpasang pasang mata hanya melihat saja
menanggapi entah
aku capek dengan keadaanku
aku capek dengan sunyi tak ada hati yang mau berbagi sepi
aku capek dengan sendiri
tertinggal ditinggal terlupa dilupa diacuhkan tak dihiraukan tak di anggap
sengaja entah
mungkin
entahlah

aku capek
aku capek dengan kecewa
aku capek berharap lebih pada yang di percaya
aku capek dengan tulisan ku
cerita nya begini begini saja
aku capek menulis deritaku yang ini ini saja
aku tak berharap iba akan aku
aku hanya menulis
jangan bahas tentang ini sebab

aku capek
aku capek merangkai rindu berhari berminggu berbulan
aku capek menabung rindu
aku capek menikmati perih perih perih perih perih perih perih rindu
aku capek semua rindu yang ku tanggung derita perih nya hanya di hiraukan di acuhkan di anggap biasa saja
di anggap sampah
mungkin

aku capek dilihat berpasang mata namun tak mengubris
aku capek berkubang kecewa
aku capek berharap terus berharap lebih selalu berharap
aku capek
aku capek pada kecewa selalu kecewa dibuat kecewa
aku capek terjerat pada masa ini
aku capek menulis kata aku capek berulang ulang hingga terasa betul lemah cengeng
tidak
aku hanya ingin yang membaca ikut capek
tapi
aku tidak akan pernah capek menerima capek capek yang kutulis di atas
Haaaahhh...
Yhaa...
aku capek

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



KUMBANG TERASING 
oleh, mahyar dermaga


senandung lirih kumbang kelana si musafir rindu
tersesat dalam labirin perasaan yang beku menusuk
kemana lagi mencari bunga sedang bunga bunga itu tak memandangnya lantaran mungkin corak nya
musim kemarau ia hanya mampu berdoa juga musim dingin dan gugur ia terus berdoa dan terbang tanpa arah
hingga musim semi dia juga berdoa dan terbang mencari bunga yang bunga itu sudi untuk di singgahi dihinggapi nya
namun belum juga ada bunga yang menerima nya penuh cinta dengan sederhana
kumbang yang malang
sejauh ini umur nya namun tak jua ada bunga mau akan nya
kumbang malang
sayap nya telah patah lantatan bunga yang pernah di singgahi meracuni nya hingga lumpuh
namun dalam tatih nya tak ada lelah mengusik untuk mencari sang bunga
walau hati dan sayap nya berulang patah

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



NASKAH ASMARA LALU 
oleh, mahyar dermaga


semua tentangmu menyakitkan ku
bagai ribuan kaktus gurun bayangmu merambah di kepala dan melubangi akal pikiran ku
sedang lidahmu bagai damaskus menyayat jiwa merobek tiap jengkal mimpi indah yang kurangkai tentangmu
tapi sekarang
semua punah
hangus kelambu cinta yang ku rajut
kau bakar sendiri ladang mimpi itu
tentang mu dan istana sederhana dalam janji itu
sesederhana nya keinginan ku untuk menggandeng tangan mu dalam abadi cintaku
namun telah hancur
lebur oleh caramu
hingga yang tersisa hanya puing arang bara kenangan dan perasaan mati
mati hatiku untuk mu
karna semua tentangmu menyakitkan ku
dan kau tak kan melihat aku lagi
sebab aku telah mati untuk mu

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



KERING RINDU 
oleh, mahyar dermaga


tentang ribuan daun yang bergelayut di ranting ranting pohon
kadang tertiup angin kadang pula tersengat matahari kadang juga tersiram hujan
terkadang dimakan ulat atau juga penuh sawang laba laba
tak sedikit pula menjadi kering dan terjatuh
terlepas terhempas terserak diantara riuh kehidupan
hingga rangrang pun enggan mengendus lantaran kering gersang
lalu

apa seperti itu harapan
bergantung lama di antara impian
hingga lapuk dan terjatuh lumpuh terseok pada tangis malam
harapan akan rindu yang belum teraih
daun kering yang menikmati nikmat perih rindu nya yang belum teraih

ada atau tidak nya tampak nya sama saja
hanya selembar daun kering yang tergeletak di antara buah segar

walau demikian
meski terlampar namun mimpi nya tetap berlari pada pucuk pencapaian akan kenyataan di hidup nya

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



AMBILLAH RINDU KU 
oleh, mahyar dermaga


ada makna yang belum ku tahu dien nya meski betah jiwa bertapa pada hikayat nya
ini tentang rasa rindu yang penuhi jiwa ku yang menyayat seperti sembilu namun indah dalam sendu
ada seutas mimpiku pada harapan tentang mu yang lama kusimpan senyum manis kepunyaan mu
lalu apakah hanya berbalut angan kasih tak sampai pada akhir judul nya
ceritaku biasa pada indah perempuan yang biasa
aku hanya mampu berdoa dalam malam tenang
berharap akan kenyataan pada rindu yang ku genggam dapat engkau raih dengan senyuman
wahai perempuan apakah aku harus terus bermimpi
tidak kah sudi bagimu menyapaku hatiku
jiwaku
tersenyum padaku
mengecap sedikit rinduku
mencoba kasih sayangku
mengambil secuil cintaku
ambillah
aku tak lagi mampu menampung luka rindu

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



KOPI PAYAU 
oleh, mahyar dermaga


di pagi yang lenggang si bujang menyeduh kopi nya pada cawan plastik biasa
terseduh pula aroma rindu menyengat khayal di antara sejuk bau kayu tersiram hujan tadi malam
lalu timbul tanya pada tiap adukan di air kopi nya
bila kopi nya kan diseduh oleh perempuan indah pendamping nafas nya yang di hidangkan bersama senyum tulus dari wajah seserhana
kopi nya telah selesai
tak ada yang luar biasa semua tampak biasa seperti biasa menjelang akhir minggu
kopi nya tidak manis juga tidak pahit
deskripsi hidup pada kopi pagi
juga asmara masih mengambang perempuan nya pada ruang misteri

lalu apakah pria yang pagi nya minum susu atau pula jus yang selalu di pandang rindu oleh perempuan perempuan itu
lantas bagaimana dengan nya yang hanya mendecap kopi tubruk

apakah selalu di abaikan?
dunia semakin hilang elok penghuni nya



BERHENTI


kau tau
aku mulai mencintai mu
walau sebenar nya
aku tahu
itu hanya menyakitiku

aku hanya mampu menempatkan bayang mu pada istana megah
tak mungkin ku gapai
aku terlalu kotor
bahkan untuk menginjak genangan sisa air hujan di antara halaman nya

banyak pengawal yang siap melubangi keningku dengan mortir nya

aku juga melihat kau menutup tirai jendelamu ketika aku masih berada di seberang jalan

aku menyakiti diriku sendiri saat aku mulai mencintaimu
tak masalah bagiku
aku hanya cukup berhenti dan berpindah arah sebelum aku mati lantaran terlalu menanggung sakit karna mu

aku hanya cukup berhenti
sebelum cinta dan luka ku kian dalam

‪#‎pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



INGIN RINDU


di larut
dalam sendiri masih berkabut
sungguh tak mampu sembunyi
dari rapuh dinding hati yang rindu bertaut
tak mampu pungkiri diri
basah mata karna perih lantaran jiwa teriris bagai bayang berduri menyayat
kalah pada sunyi pekat

walau biasa bersandiwara pada tawa dan tingkah konyol yang terbuat dan mampu sembunyi di balik kegilaan
namun
saat sendiri merambah pada waktu
sunggu kalah telak

tak mampu mengelak pada sunyi
tak mampu bertarung pada sepi

sendiri
dan
mata tak mampu menahan basah dengan beragam kisah resah
adakah rindu yang terkirim akan terbalas rindu pula ?
ada banyak cerita indah dalam rasa pada rindu itu

namun sayang
belum ada yang sudi memungut rindu usang itu
rindu masih terlampar di antara lalu lalang kemegahan
terserak tak dihiraukan lantaran miskin tak ber uang
harta berpeti jadi sampul harga mati

si miskin yang rindu akan cinta
hanya mampu bercengkrama pada mimpi juga perih dan air mata nya

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua



RINTIH RINDU

tersentak dari tidur
terbangun dalam sendiri
tak kulihat siapa pun di samping ku
hanya sosok kosong
tak kudengar suara nafas lain selain nafas lirih ku sendiri juga detak pada jarum jam dinding
sesekali ringkih jangkrik juga menyapa sepi

perlahan ku nikmati dekap sunyi
menikam hingga dalam di sisi sisi hati
perih jiwa ku lantaran penuh rindu beku

Tuhan
aku rindu janji Mu

aku ingin dalam bangun di tengah tidur ku
ada wajah penuh kasih yang ku lihat yang masih terlelap
sosok perempuan pengisi sisa nyawaku
ada suara dengus nafas yang ku dengar tulus dalam tidur nya

ku jaga ia dengan nyawaku

Tuhan
aku rindu janji Mu

ada banyak rindu yang ingin ku hadiahkan untuk nya
aku memang dalam kekurangan
namun aku punya cinta sederhana untuk nya
cinta yang ku yakin tak kan usang
hingga maut datang bertandang

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermaga_belawan



KERING RINDU


tentang ribuan daun yang bergelayut di ranting ranting pohon
kadang tertiup angin
kadang pula tersengat matahari
kadang juga dimakan ulat atau juga penuh sawang dari sarang laba laba
tak sedikit pula menjadi kering dan terjatuh terlepas terhempas terserak di antara riuh kehidupan
hingga rangrang pun enggan mengendus lantaran kering gersang
lalu
apa seperti itu harapan
bergantung lama di antara impian
hingga lapuk dan terjatuh lumpuh terseok pada tangis malam
harapan akan rindu yang belum teraih

daun kering yang menikmati perih rindu nya
meski terlampar namun angan nya tetap berlari pada pucuk mimpi

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermaga



CEMBURU

maaf
aku tahu
aku tidak berhak untuk apapun atas engkau
bahkan untuk cemburu sekalipun

Tuhan
mengapa dihadirkan rasa cemburu ini di hatiku ?
aku sudah menanggung begitu banyak rindu untuk nya dan sudah sejak lama
dan aku juga harus menanggung cemburu yang juga sebab nya ia di antara yang lain ?

Sudahlah Tuhan
sudahi saja ketidak sanggupan ku ini
aku telah tinggal dalam ruang yang sisi nya penuh duri
yang angin nya menyayat dinding hatiku dari waktu ke waktu
perih teramat perih hingga derai di netra jadi peluluh di tiap malam sunyi
apa harus aku terjerembab jauh di dasar telaga duka hingga tak lagi mampu tertawa di depan nya
tidak Tuhan
jangan seperti itu
aku hanya ingin dia terus dalam bahagia dan aku ikut tersenyum bersama senyum nya
sebab Engkau tahu seperti apa rasa rindu ku
sayang dan cintaku untuk nya yang sejak lama ada
meski aku tahu
aku tidak berhak atas nya
bahkan untuk cemburu sekalipun

#pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
#teaterdermagabelawan



SILUET PEREMPUAN DIRONA SENJA
oleh, mahyar dermaga


perempuan siluet
bayang nya tersimpan dalam angan
mengalir angin sedu lamunan
aku ingin melihat engkau lebih dalam
hingga anggun bulan tak lagi ku hiraukan

semu rasa yang ku punya
tak pandai bersapa ria
aku buta
tak mampu melihat ingin dunia

ajari aku cara menggenggam angan

perempuan
aku masih tak mengerti
tentang jenis pinta

kau masih saja diam disitu tak bergeming
dalam hening

lamunan ejaan tiap tiap lekuk perempuan
ingin ku gapai engkau
hingga tepat di hidungku
agar tercium aroma nyamanmu

buai aku yang lelah dengan gerah
engkau anugrah
dalam aku yang mulai pasrah

perempuan siluet
engkau hanya bayang
dalam bimbang
hingga garang sedikit tenang

‪#‎pondokrindu.olehku.pengendarabesitua
‪#‎belawan, angan di tengah hujan



WANITA DI BALIK SENJA
oleh, mahyar dermaga.


wanita di balik senja
sembunyi tak berbunyi
wanita di balik senja
rona sederhana simpul tanda tanya
melirik mencari pemerhati
aku
aku yang memata mataimu sedari tadi
wanita di balik senja
kerudung jingga menutupi sebagian wajah nya
tak terlihat jelas curut hidung mancung nya
riak rambut nya bermain angin
merekat tak melepas kerudung biasa di kepala nya
wanita di balik senja
mata nya
terlalu dalam
ingin ku selam hingga temui dasar nya
wanita di balik senja
senyum penuh bibir nya berlari bersama hati yang bermimpi
wanita di balik senja
ada cerita semu
lugu dalam aku yang malu

‪#‎pondokrindu.olehku.pengendarabesitua
‪#‎belawan, senja hampir maghrib



PEREMPUAN PENEBAS
oleh, mahyar dermaga


engkau tersenyum anggun
engkau ciptakan harapan dalam diri ku
hingga tanpa ragu ku rajut helai demi helai harapan padamu
lambat laun semakin terpatri menjadi utuh keinginan ku meminta penuh dirimu
namun adegan nya terimprovisasi
perlahan
kau ganyang hatiku waktu yang lalu
kau remas
kau tindas
hingga kandas
kau tebas
ruas demi ruas

hatiku lembut sayang
sangat lembut
hingga luka bertahun belum tentu pulih

haa..,
apa..!
kau berfikir aku cengeng ?
lantas
apa laki laki tidak boleh berteriak kesakitan
ketika hati nya remuk redam

tidak sayang
tidak
aku tidak cengeng
aku hanya meluapkan emosi jengah ku pada realita gila

lantas
apa tidak boleh seorang laki laki biasa meminta pada permata yang dipilihnya
untuk berbagi bahagia

apa salah

kau patahkan jemari harapan dalam angan ku
kau bakar kelambu penghangat malam ku
bersama bayangan mu hangus mimpi ku

kau
perempuan penebas

maaf
karna aku menyumpah serapahmu dengan kata kata yang tak mau kumengerti
cuma ini yang ku mampu
memaki dalam kumpulan kata tak berperi

tak banyak pintaku pada waktu sekarang ini
aku ingin melihat wajah dan sorot matamu
lalu kemudian
ku ucapkan

kau
perempuan penebas

‪#‎puingrindu.olehku.pengendarabesitua.
‪#‎belawan, kenangan dalam kelam



DIARI JIWA PADA SKETSA BIRAMA RAGA TERTULIS PADA INDRA DALAM KELOPAK LOTUS NIRJINGGA DUNIA
by, mahyar


ini dialog hitam pd pelangi bisu

"ternyata, lambat laun aku juga merasakan bosan.
rasanya tidak lagi mampu menyimpan lelah.
tidak ada peri dari apa yang aku pendam tersimpan."

"sudahlah biraga, bayanganmu juga sudah mulai nanar,
guncangan demi guncangan membuatmu renta sebelum waktunya."

"mungkin, sudah waktu nya lentera itu kau lepas.
lagipula pengait mu sudah mulai lapuk termakan usia,
ada pengait lain yang mampu mengikat nya jauh lebih kokoh."

"jangan khawatir, warna warni itu akan tetap berpendar binar utuh sinar terpancar."

"kau harus siap, sebab ini siklus dunia, akan ada yang terubah, hilang, terlupa bahkan mati terbenam waktu"

"Yhaaa...."

"mungkin ada benar nya juga,
mungkin sudah saat nya aku semedi saja. diam dalam banyak lubang pada daun daun yang ku pegang sendiri."

"kenapa...?!"

"karena selama ini tidak ada satu lilin pun yang sudi mengerti apalagi perduli ketika ingin berbagi"

"yhaaa..."

"dan, mungkin tidak akan lagi ku ceritakan tentang rindu.
sebab ceritaku hanya bayu berlalu.
lagipula, mungkin aku memang lebih baik diam,
dalam foto ku yang kian buram."

"lagipula, aku juga mulai lelah butuh rehat sebelum jiwa penuh peluh jenuh"

‪#‎pondokteduh.olehku.pengendarabesitua.



SEPENGGAL JIWA DALAM BISIK DIALOG HINA SIPENGECUT CINTA
oleh, mahyar dermaga


biarlah
aku sudah terlalu lama menautkan hati padamu
namun sayangnya engkau pula tiada pernah mengetahuinya
sebabnya ialah lantaran karena aku tidak pandai mengatakan nya dengan kata yang sempurna atau pula membisikkan nya pada telingamu

biarlah
ku pendam perasaanku yang juga lantaran engkau pula telah memilih diantara yang kau pilih sedang yang kau pilih itu adalah orang diantara orang orang yang keadaan nya diluar kemampuanku
dan kau telah pula digandeng nya
yhaaa...
ia kekasihmu

biarlah
meski tidak mampu aku pungkiri hati ku yang nyaman ketika di dekatmu

biarlah
aku berhias rasa indah dengan kenyamanan yang ku dapat ketika ku tatap jauh dalam matamu

biarlah
aku sudah cukup bahagia dengan melihat raut wajah dan senyum mu dan mendengar suaramu juga merajut rindu untuk mu
aku cukup bahagia

biarlah
rasa ini seperti ini aku tidak ingin merusak nya
meski memang terkadang perih tapi itu lebih baik dari pada aku harus tidak melihatmu

biarlah
kulihat wajah sederhana mu itu meski aku berantai duri
aku telah terbiasa dengan ini
semua akan berlalu bersama deru biru
namun rasa yang kupunya untukmu tidak mampu terhapus waktu

biarlah
perasaan ini menemani kesendirianku
aku cukup bahagia

biarlah jarak ini begini
‪#‎pondokteduh_olehku_pengendarabesitua
‪#‎belawan_kasihtaksampai



HASRAT BUJANG LANANG
oleh, mahyar dermaga


tentang senyum dari raut wajah sederhana perempuan berhijab anggun
masih kusimpan rapi pahatan senyum itu
engkau sejuk kan pandangan ku
di tengah percik bara api
engkau dingin kan hati saat menatap teduh matamu
engkau lembutkan jiwa dalam suaramu yang halus
engkau perempuan indah
sungguh
ingin kuraih namamu dalam doaku
memintamu pada Sang Pencipta

bukan ragu yang bergaduh pada rasaku
tapi tanya tentang dirimu
apakah sudah engkau terpatri pada hati lain laki laki

‪#‎pondokteduh.olehku.pengendarabesitua.
‪#‎belawan. mimpi bersanding



BINGAR RESAH
oleh, mahyar dermaga


hikayat rindu seorang musafir gurun yang lama dalam gerah
rindu pada oase peluluh dahaga hidup
aku tidak meminta siapapun untuk memahami atau pula mengerti
cukup berhenti memaki
dan berhenti mendikte hidupku
cukuplah beban hidup ku
jangan tambah dengan nyanyian berkatana dari muncung miang itu

sial
lantun syahdu ejekan pilu
masih saja menghantam kupingku dua tiga kali
tidak
empat lima bahkan enam sampai tujuh kali
bukan
malah sering kali
menghujam gendang telinga
hingga bergemuruh hati
memerah wajah
memuncak amarah
kupandang wajah wajah itu
satu demi satu
kau dan kau juga kau serta kau dan kau
kalian
teman teman ku
tak mungkin ku tanam belati di jantung jantung itu
satu demi satu
wajah wajah yang ku kenali
luluh
luluh lah
sembunyi amarah di balik tawa
terpaksa tersenyum
maaf
aku cabut duluan

‪#‎pondokrindu.olehku.pengendarabesitua.
‪#‎belawan, hampir tiap malam.



SKETSA RINDU
Oleh : Mahyar Dermaga


diam
masih ku tata sepi sendiri
bergelut waktu masih dengan sunyi

menerawang anggun imaji pada sosok sosok hampa perempuan

rindu pada
perempuan peluluh dahaga kehidupan

namun
entah siapa gerangan
si perempuan tersayang

masih ku cari di antara puing mimpi
terserak
dipungut
satu satu

hati ku hampir beku

hadirlah padaku wahai bani Hawa yang engkau telah dipilih oleh Sang Penyayang untuk berbagi dengan ku
aku rindu

lama terpuruk dalam hiruk pikuk semesta asmara
lama mengiba pada surga dunia
hampir gila karna nya

sudahlah
luka lama berlalu sudah
cukuplah
cukup dua kawah tercipta di hati ku dari luka asmara dulu

aku rindu pada bidadari pengisi sisa nyawaku

‪#‎pondokrindu.olehku.pengendarabesitua.
‪#‎belawan, rindu hampir karam



DIALOG BAYANGAN PADA CERMIN HITAM


"lambat laun akan ada masa dimana secara perlahan seseorang akan berangsur angsur sedikit dilupakan dan berlahan lahan yang ada akan pergi menjauh dan akhir nya akan ditinggalkan dan dilupakan secara keseluruhan"

Lalu, apakah ini teori bumi siklus dinamika kehidupan yang harus di alami dan dijalani setiap orang,
lalu, untuk apa semua orang saling terhubung,
atau menjalin hubungan dan bla...bla...bla....

kalau begitu, musnahkan saja hati dan jiwa serta nafsu, hapus segala perasaan..
agar semua menjadi Malaikat.

aku tidak meminta keabadian,

hanya saja,
"aku benci perpisahan sebelum kematian"



PINTA
oleh, mahyar.


pintaku sederhana pada mu mutiara ku
berusahalah sebisamu untuk tetap disamping ku meraihku kala jatuh melihatku kala tertinggal menungguku kala jauh
menyapaku kala diam menamparku kala khilaf
membunuhku kala berkhianat
berusahalah semampumu untuk tetap berjalan disisiku tanpa bosan
tanpa benci
tanpa amarah
berusahalah semampumu untuk ada didekatku saat yang lain mulai tak mengenalku
berusahalah semampumu untuk ada terlihat olehku agar terobati rindu yang selalu kurajut untuk mu di tiap waktu
aku tidak memaksamu
sebab kau juga punya dunia sendiri
namun
berusahalah semampumu untuk ada bersamaku
saat yang lain jauh dariku
berusahalah semampumu untuk terus mengingatku
saat yang lain mulai melupakan ku

tanpamu
aku seperti rangkaian potongan potongan gambar utuh yang kehilangan potongan terakhir nya
Hingga
di bumi sendiri aku seperti makhluk asing

‪#‎pondokteduh_olehku_pengendarabesitua

MAHYARUDDIN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar