Kamis, 15 Oktober 2020
Kumpulan Puisi Sabrina Galu Chandra Kirana - PENANTIAN
PENANTIAN
Ku bawa rasa ini kealam mimpi
Agar aku bisa bertemu denganmu disana
Kurangkai setiap kata
Agar aku tak salah bicara
Kuatur setiap hela nafas
Agar aku dapat menghadapimu
Setiap detik ada kamu
Diantara fikir rasa dijiwa
Menolak sepi berkecamuk didada
Berharap semua jadi nyata
Wahai engkau yang disana
Cobalah bersabar sebentar saja
Hingga waktunya tiba
Kita berjumpa
Dan hidup bersama
Kau dan aku dalam asa yang maya
By Sabrina Galu ChandraKirana
Medan,7 oktober2020
SALAH DUNIA
Dia berdusta
Bukan salahmu
Ini kebodohanku
Dia bermanis kata
Bukan karena pesonamu
Ini juga kebodohanku
Bagaimana bisa rasa kalah oleh logika
Bagaimana bisa cinta dibutakan oleh maya
Bagaimana bisa mata bisa disilaukan dunia
Semua salah
Salah dalam menempat Sang pemilik segala
Seharusnya dihati ini penuh cinta padaNya
Bukan padamu sang penipu
Dan juga bukan padamu sang perayu
Aku terpedaya
Kini aku malu
By sabrina galu chandra kirana
Medan 23 januari 2020
KEMBALI
tak kumengerti
Apa yang ada dihati
Dihatiku...dan dihatimu...
Setelah engkau lukai
Setelah engkau sakiti
Setelah engkau dustai
Kini engkau kembali
Biar kamu mengerti
Selama ini aku telah berdamai
Dengan fikiran dan hati ini
Menerima segala kepulsuan hati
Namun engkau kembali lagi
Sudah kumengerti
Selama ini hanya permainan hati
Hanya sekedar mengusir sepi
Sepi disaat kau sendiri
Sepi disaat kau terbebas
Biarlah.......
Aku pahami
Kemana hati ini
Yang jelas bukan untuk kembali
Kau sakiti
Terima kasih
Oleh : Sabrina Kirana
MERINDU
Malam....
Sepi mencekam
Hanya terdiam
Dibelukar kelam
Hitam...
Menyelimutimu
Membalut rindu
Suram....
Penantian tanpa akhir
Mengalir seperti air
Bermuara dilaut rindu
Untukmu kasihku
Selalu merindukanmu
Medan,9November2016
Sabrina galu chandra kirana
KECEWA
Setiap detik begitu berharga
Melakukan hal yang berguna
Berfikir tentang segala
Hidup dan caranya
Selama ini hal yang tak disadari
Mencintaimu sepenuh hati
Menemani setiap hari
Namun semua tiada arti
Begitu bodoh akal berfikir
Betapa kecewa hati berasa
Menyadari semua takdir
Diri yang dijadikan boneka
Aku hanya insan biasa
Medan 23 oktober 2020
By sabrina galu chandra kirana
BUNGA
Singgah semerbak harum bungaDibawah angin nan sepoi
Terasa sejuk dan damai hati ini
Sang kumbang lalu datang
Hinggap menghisap madu bunga
Setelah puas ia pun menghilang
Kini buga itu layu
Tak terasa lagi harumnya
Tak indah lagi kembangnya
Sama siapa yang harus disalah
Tak ada siapa hanyalah amarah
Semua adalah kehendak sang kuasa
Aku mengagumi pesonamu
Medan 6 februari 2020
By sabrina galu chandra kirana
JENUH
Saat hati jenuh
Ingin rasanya mengeluh
Namun malu angkuh
Saat fikir ini lelah
Ingin rasanya marah
Namun takut salah
Saat raga ini penat
Ingin sejenak rehat
Namun tak ada saat
Saat jiwa ini merasa
Semua terasa hina
Namun ini hanya dunia fana
Aku tetap bertahan
Medan.6 februari 2020
By sabrina galu chandra kirana
DERA RINDU
Terkadang rindu ini datang tiba tiba
Menyiksa hati tiada kenal sapa
Terkadang muncul rasa benci
Pada diri
Diri sendiri yang tak bisa dimengerti
Dirimu yang tak bisa hilang dihati
Konsekuensi atas segala aksi
Menggadai harga diri
Mencari jati diri
Namun semua ilusi
Yang tak bertepi
Kamu seperti hantu
Merongrong rinduku
Mengoyak sehat fikirku
Merobek cinta murniku
Harapan palsu terus menggoda
Setiap fikir waras yang ada
Tak kenal masa ada dan tiada
Semoga saja segera sirna
Dari hayalan maya
Menjadi sebuah fakta yang nyata
Aku bukan fatamorgana
By sabrina galu chandra kirana
Medan 1 juni 2020
BUNUH RASA
Kucoba membunuh
rasa cinta padamu
Tapi aku tak mampu
Apa salahku?
Kenapa harus aku
Kucoba membunuh
Rasa rindu padamu
Walau hanya seminggu
Tapi aku tak mampu
Apa salahku?
Kenapa harus aku
Kucoba berpaling darimu
Tapi aku tak mampu
Apa salahku?
Kenapa harus aku
Kau adalah hantu
Selalu mengganggu
Dalam pikirku
Dalam hayalku
Dalam heningku
Aku ingin membunuhi
Membunuhmu dari ingatanku
Membunuhmu dari dadaku
Membunuhmu dari bayang masa depanku
Apa salahku?
By sabrina galu chandra kirana
Medan,17 juni 2020
HAMPA RASA
Aku tak pandai bersandiwara
Karena hidupku adalah realita
Aku tak pandai bersendatawa
Karena hidupku berselimut derita
Aku tak pandai bertutur sapa
Aku tak pandai merayu goda
Aku tak mampu membuatmu bahagia
Aku tak mampu mengerti semua
Tentang dirimu
Tentang sifatmu
Tentang hidupmu
Tak akan terlihat lagi senyum itu
Yang tersungging diantara bibirku
Tak akan terlihat lagi binar itu
Diantara kedua bola mataku
Karena rasa itu pergi
Entah kemana
Aku hanya manusia biasa
By sabrina galu chandra kirana
Medan,12 juni 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar