KOPI PAGI
Sanggupkah melupa
Sentuhan hangat di bibir
Semanis wajah kekasih yang selalu melintas di ujung harap
Masih engkau pemilik rasa
Penghuni ceruk hati penyeka perih dalam gundah diri
Tak pernah terganti
Kopi kapal api
Gk, 20200924
(Genoveva Manuhara)
AKU CEMBURU
Sepasang merpati terbang melintasi senja
Memekik nyaring menggemakan sajak rindu
Menyanyikan lagu abadi tentang cinta
Menari riang seolah mencumbu batas cakrawala
Sepasang merpati makhluk merdeka cintanya bebas menembus nirwana
Aku cemburu
Aku cemburu
Norma norma telah memenjarakan rinduku
Kasihku hanya bermekaran di dada
Cinta bagiku tak harus memiliki
Berkali aku tersandung sendu
Padamu yang telah menghidupkan pijar biru di hatiku
Aku cemburu
Aku cemburu
Padamu yang telah mengikatkan hati
Pada siapa
Dan entah di mana
Gk, 20201019
(Genoveva Manuhara)
OKTOBER KELABU
Biarlah
Biarlah aku pergi jauh
Berlari tanpa hati
Sambil berharap cemas
Punguti serpihan asa yang tercecer di ujung usia
Sementara asa melambung mengelabuhi angan
Semua luka telah terbeli dengan harga yang sangat tinggi
Menggadaikan nurani juga jati diri
Kutatap Oktoberku yang keruh
Dengan peluh yang tersisa
Tertatih menyusur lorong hati yang tak lagi berpenghuni
Gk, 20201018
(Genoveva Manuhara)
BIMBANG
Akhirnya tiba saatnya kau melangkah jauh
Meninggalkan sisa bayang punggung
Tanpa menoleh lagi demi diri
Akupun hanya terpekur
Melepasmu dengan sejuta rasa sesak yang menyumbat paru
Haruskah aku merelakanmu?
Sedang hatiku terlanjur terpaut pada sosokmu
Dan tak mungkin aku mampu kokoh berdiri tanpa engkau penopangku
Gk, 20201014
(Genoveva Manuhara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar