Saha gelo ?
Budak jaman new normal
Ente aya akhlaq
Ente aya malu
Umbar nafsu hewan seenak udelmu dewek
Saha gelo ?
Urang lihat ditelevisi
Budak bangor tusuk ulama
Tak aya kabar
Tak aya angin
Saha gelo ?
Saha gelo ?
Bibir mudah melukiskan kata " gila " ?
Bila mangsa ulama,kiai,ust
Tapi bibir tertutup kabut Rahwana bila mangsa tokoh kerajaan bibir lukiskan " Radikal " ?
Sungguh naif
Sungguh munafik
Hatimu
Telinga
Matamu
Telah tertutup
Ya Dia telah tutup ?
Saha gelo ?
Saha gelo ?
Wes ojo podho kuatir soal corona
Malaikat Izroil we ndue daftar ora bakal keliru
Kabeh bakala mati
Hanya karane seng ora podho
Kudune luwih khawatir karo amalmu
Wes siap di enggo sangu opo durung... ??
LB
SMA TULUS BHAKTI
16 - 9-2020
13:20
Berbagi sedikit ilmu yg sy punya :
Dalam menulis puisi yg HARUS dipahami seorang pensyair :
1. Sy mengibaratkan puisi itu adaalah sebuah bangunan rumah yg memilki :
a.pondasi
b. Tiang
c. Tembok
d. Atap
e. Jendela
f. Pintu
Semua saling berkaitan sebelum rumah dihuni rumah itu dikosongkan ( diendapkan) dulu tdk buru2 dihuni & jangan terburu- buru tuk menghiasnya apalagi melebar ketaman yg terjadi rumah tdk memilki " RUH ".
Terima kasih.
LB
Penantian
Deburan ombak
Desiran bayu
Nyanyian camar
Lembayung memayungi
Kuterpaku mematung
Melepas pandang jauh
Merindu
Ya
Merindu
Hamparan pasir putih
Saksi bisu
Kesetianku
Pengorbananku
Jenuh
Lelah
Sepi
Sunyi
Suara alam membisu
Akankah dirimu hadir
Bawa sejuta senyum
Gelora rindu menari- nari
Membiusku dalam dinding hampa
Sendiri
Wahai banyu bawalah rinduku
Bayu hembuskan nafasku tuk dia
Camar nyanyikan melodi indah
Kurunglah dia
Ikatlah dia
Bilik hatiku merindu
Kuingin rasakan hangat peluknya
Bersama dirinya selamanya
INDONESIA RIWAYATMU KINI
Indonesia dahulu penuh perjuangan dan airmata
Indonesia dahulu penuh dagelan dan pengkhianatan
Indonesia dahulu jelas tau siapa penjajahnya
Indonesia dahulu
Dahulu Indonesia masih gagah perkasa
Indonesia riwayatmu kini
Ceritanya penuh airmata dan penindasan
Indonesia riwayatmu kini
Ceritanya penuh canda,tawa badut- badut tuan takur
Indonesia riwayatmu kini
Ceritanya penuh penjilat,pengkhianatan tak peduli siapa dijilat dan siapa dikhianatin
Indonesia riwayatmu kini
Tempat kumpul bandit-bandit,kutu- kutu,tikus- tikus yang bukan hanya makan keju
Tempat kumpul tamu-tamu tuan takur
Tamu- tamu berhidung pesek namun bergaya paman gober
Indonesia riwayatmu kini
Tempat dalang memainkan wayang tanpa peduli ratapan manusia karung,kardus dan buruh
Indonesia riwayatmu kini
Tinggal menghitung hari,minggu,bulan,dan tahun
Tenggelam bersama ratusan,ribuan dan jutaan mimpi indah tuan takur
Selamat jalan Indonesia riwayatmu kini tak elok diceritakan menjelang tidur si Budi dibuaian ibu Wati
LB
Pondok Gede
09-10-2020
14:47
IMAN KURNIAWAN |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar