ASA YANG SIRNA
By. NengIcha
Semua tak ada bagiku
Hanya sebatas angin lalu
Engkau berkemul pelangi yang ambigu
Namun bersinar bak mentari hangat untukku
Secuil waktu yang berpihak kepadaku
Telah memberi warta perihal adamu
Seduhan kopi susu suguhanmu
Hanya sekadar pemanis buatan untukku
Aku menunggu senja
Dengan sekeping rasa dan asa
Namun kini aku 'kan beranjak dari singgasana
Dan menjemput Purnama penerang langit gelita
MK. 24092020 (12:44WIB)
#Krompyang
#Aku_Sang_Pemulung
KETULUSANKU
By. NengIcha
Sepagi tadi aku menceritakan kepada embun tentang kegelisahan yang semalam
Yang belum lagi usai hingga pekat malam tenggelam
Hingga camar-camar tersedu mendengarkan kisahku
Dan mentari pagi kelu untuk menyematkan senyumnya di pagi itu
Aku menyayanginya lebih tulus dari hangat mentari
Lebih lembut dari embun basah yang memeluk pagi
Seumpama hujan, aku mendamba kehadiran lengkung pelangi
Meski keindahannya akan menghapus segala keindahan mimpi di hati
Dia pernah mengikatkan tali kasih di hatiku
Pun aku mengikatkan tali yang sama pada hatinya
Tersebab yang demikian, dia menjadi bagian dari jiwaku
Yang setiap senyum tawanya adalah sesuatu yang teramat aku damba
MK. 08102020
#Krompyang
#Aku_Sang_Pemulung
SERPIHAN RINDU
By. NengIcha
Mungkin gerimis di mata tak seharusnya keluar
Karena menahan pilu rindu berkecamuk di puncak nanar
Terbata rasa ini oleh serpihan duka mendalam
Olehmu yang tak pernah mau tahu akan rindu yang tak pernah meredam
Suatu ketika pernah aku mendamba
Dirimu menjadi akhir dalam cerita senja
Namun kisah yang telah tersusun rapi di ruas sanubari
Kini terbengkalai menjadi kisah usang yang tak akan ada arti
Engkau bintang hati yang terpasang di atap sanubari
Pijarmu kunanti menjadi pencahaya tunggal ruang jiwa
Namun engkau tak ada mau mengerti akan rintihan hati
Yang kini tertancap duri rindu liar menembus sukma
MK. 07102020
#Krompyang
#Aku_Sang_Pemulung
PEMBAIT KATA
By. NengIcha
Aku hanya seorang pemahat kata
Yang tersirat di sela-sela isi kepala
Pembait rasa yang tersemat di ruang jiwa
Namun hanya pembait kata, bukan yang tercinta
Dan semua ini, mungkin hanya bait kosong
Atau aku sedang bermimpi di siang bolong
Menganggap cintamu yang syahdu
Hanya terbingkis untuk aku satu
Cukup aku dan puisiku yang tahu
Tentang apa tertulis di dinding kalbu
Tentang hujan, tentang guruh, atau pelangi
Atau jua tentang terik mentari yang tak abadi
Aku menyimpan untukmu rasa demi rasa
Kurangkum dalam baitan melodi aksara
Kuramu jua dengan segenap rasa yang ada
Namun hanya aksara, yang tak layak untuk dicinta
MK, 09102020
#Krompyang
#Aku_Sang_Pemulung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar