UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Senin, 10 November 2014

Kumpulan Puisi Troy - FATWA SANG PUJANGGA



JAGA EGOMU 

Bila aku memang tak berharga,untuk apa engkau katakan seberapa pentingnya aku

jika saja ucapan ku ialah benalu bagimu,untuk apa engkau membantah akan semua dialog tajamku

jangan egois tentang semua kata bijak
jika itu menyakitkan,dimana ujung tajam nya agar ku tumpul kan segera

ego mu ialah perisai logam tembaga,kadang berubah warna kemerahan,hingga hijau terlalu lama,sampai" putih mendera,pantaslah emas disebut logam mulia,kilau nya tak pernah luntur atas semua kritikan 

engkau yang kumaksud
jagalah emosi serta ego mu
bacalah serta simak apa arti sebuah ucapanku yang bijak,karna sastra kataku melebur di harimu

Troy.



COBA DIKAJI

Mulanya aku hanya bisa menatap
terlama waktu berjalan
ku mulai bertanya siapa ia yang jelit
mata tajam menatapku diruang semu

senyumnya pun tak kias kulihat di gelapnya ruang kamar
kapan bermula cinta ini
aku sendiripun tak tahu
apakah ini semu sebuah hati yang memeras pikiran

entahlah tulisan ku terus mengukir sebuah nama
tiga huruf saja
biar ku perjelas lisan nya tutur hati bercengkrama pada sunyinya malam
ia dengan ku
hanyalah semu
dalam arti fatamorgana saja
tapi Tuhan pun tau dia seakan hidup disepenggal waktu hari - hari ku

hei Tuan dan nyonya aku tak gila
apalagi aku ilusi
ini nyata
bahkan aku sering bermimpi bersamanya didermaga senja
menanti pelangi dan warnanya indah

sumpah ini surat ku
ku tulis diruang pekerja seni
ku tak bermain - main
apalagi kalian bilang tulisan ini hanyalah skenario drama novelist syair

Tidak ini jelas ku paparkan
tanpa jeda ku garap diotak singa petang

Oleh : Troy.
Palembang



MERDEKA

Tak ada kata lain selain berkata merdeka ketika sangsaka merah putih sudah dicium anak negeri
Inilah bangsa ku penuh dengan ragam dan suku 
Budayanya khas dengan kotanya
dari desa hingga kekota
dari terpencil hingga terbesar
dari plosok hingga pedalaman

Namun separuhnya diperbatasan negeri
Mereka masih belum merasakan kemerdekaan itu
mereka masih buta atas ilmu
mereka masih tuli atas ajaran serta tauladan
mereka masih menangis ketika mereka didiamkan
dimana arti kemerdekaan itu tuan
Banyak masih mederita rakyat mu
banyak yang pindah dinegara tetangga demi meminta sesuap nasi

Wahai kepala negara yang amat kami banggakan
bagaimana kami harus membersihkan bendera merah putih
jika masih saja anak negeri ini merasa belum percaya jika kita telah merdeka 

Aku hanya sekedar memberitakan topik ini
bagaimana caranya esok atau lusa nanti kemenangan sebenarnya itu benar ada tutur mereka.

semoga kemerdekaan selalu ada di indonesia Raya

Oleh : Troy Cbr
Palembang
(Anak negeri)



KAU

Pecahkan saja gelas nya agar suara ibu mu meneriaki mu
sudah ku bilang jangan bermain ketika aku sedang menulis anak bodoh
apa kau tahu kenakalan mu itu membuat Tinta ku mengenai baju baru ku

sedangkan baju ini tertulis nama kekasih ku yang jauh
kau harus menggantinya
Jika tidak aku akan Marah dan bisa membuang mu didalam laut biru
Hey anak tuli
dengarkan aku
jika kau masih tersenyum menatapku
lihat saja,wajah mu itu kulukis atas kenakalan mu

Oleh : Troy Cbr
Palembang



MATA NAJWA

ketika paradigma menatap hal yang abstrak
tentunya imajinasi bercabang menebak pasti atau tidak
Benar atau salah
sesungguhnya itu sama saja seperti fatamorgana
Buram ketika dilihat dari kejauhan
jelas ketika dilihat dari kacamata pembesar

ku ingin tertawa melihat edikasi negaraku porak poranda
menelan bukti serta janji diperut buaya
hanya saja aku tak beranikan diri untuk membuat proposal surat kecil untuk kepala negara
mungkin hasilnya nihil dan akupun terjerumus dipenjara bawah tanah
lebih baik aku bungkam nada suara kupun bisu seperti malam tanpa rembulan dan bintangnya

Hei ..
mengapa kau terus memaki
sedangkan jabatanmu menunduk menatap diriku
dan kau para jenderal
mengapa kau tembak saja aku
sedangkan senjata mu luluh dan layu melihat akan ku berdiri didepan berderaku

TROY
Palembang



GADIS ANDALAS

Bidadari itu bergegas melangkah menuju sura 
percis langkahnya melewati halaman rumahku
Ku coba mengintip di tirai jendela
begitu sinarnya wajah ayumu nona

Bila saja aku bisa bertanya dari sebuah namamu
mungkin puisi ku ini amat begitu merdu terbaca dengan kata sempurna
mungkin wajah mu bukan indah karna bedak serta kemolekannya
sinar rembulan pun malu menatap kecantikanmu
karena air wudhumu

Oleh : Troy Cbr
Palembang



BIDADARI SURGA

Kutulis kan syair ku ditelaga sunyi tiada penghuni
kugoreskan cerita dengan tinta pelangi senja.
Ku mainkan nada harmonika senja
terdengar sahdu di telingga bidadari surga

Turunlah mereka serentak menari atas nada sahdu hipnotis kalbu
sembaring sutra putih tujuh warna nampak dimata ku
cantik rupawan kulit pun berkapas awan
harum kasturi pelengkap dan sempurna bidadari surga

kuberikan sebait puisi untuk mereka
dari tinta bercak darah
dan kertas dedaunan kurma
terangkai nama ku dan dirimu .


12.30 wib.
From:Troy adipati sumsel (Arpan mangku raden)
Palembang
met malam........



TIRAI

Dikau bak serigala malam
mengendap di sunyinya gelap
menyinsing embun di tanah coklat

fajar kian datang
membawa kesejukan pemikat
suara pun mulai terdengar dari tiupan angin dikaca tirai jendela

ku basuh muka yang pucat
ternyata pagi berlari cepat

Oleh : Troy
Palembang



PANTANG MENGEMIS

Berjalan ditengah kota yg panas dan gersang
menempuh jarak yang sangat jauh
demi untuk sesuap nasi

Demi bisa menghidupi diri
dan keluarga dari hina nya kehidupan

Ia berjalan menjajakan jualan
tak ada doa nya ingin menjadi kaya

Tak ada niat nya esok makan yang lezat
dipikiran nya hanya tak ada pangku tangan 
dari seseorang yang membantunya secara paksaan

Aku merintih
aku menangis melihatnya

Potret kehidupan di kota ku

Apa ini negara indonesia ku

apa ini rakyat ku
yang kaya hanya tertawa diatas mobilnya

Yang miskin hanya berkata kasihan
apa yang harus kulakukan kawan
sedangkan aku sebagian ujungnya jua

Kita bisa mengambil pengajaran
kita bisa mengambil contoh dari pak tua yang hebat
dimana kita susah masih banyak lagi diluar sana yang susah dari kita

Hidup bagaikan roda yang terus berputar
sapalah dan bantulah ketika seseorang memerlukan hartamu.

Oleh : Troy Cbr
Palembang
"Lebih baik tangan diatas dari pada tangan dibawah"...Kutipan kata yg membuat hati ku menangis.



HARMONIKA MALAM

Saat syair tiada lagi berkarya
mungkin kata sastra pudar atas embun marah
melunturkan tinta hitam di kertas daun kurma 
yang garang atas gersang tadi siang. 

edeologi menjadi debu
tafsir suara tiada lagi menggema
seakan penyair mati langkah berkata
melepas tahta istana

bermusafir tanpa arah
seakan menjadi kumbang tiada tau arah pulang
bergentang melangkah dari pagi hingga malam kelam

lalu terjunlah daku ditanah jurang
terpelosok menjadi bingkai perjalanan usai
dan ditutup dengan nada harmonika malam
dengan percik tangisan embun embun pekat malam

From(Troy Adipati Sum~sel)
Palembang



FATWA SANG PUJANGGA

Buku yang usang
Berdebu dan termakan waktu
Tergores suatu bait kata,yang mungkin amat sukar di tafsir dan dijelma

Ku lukis pohon kurma
Dibalik gelapnya dunia fana
Bermandikan gerakan dan bunyi gamelan tua

Didalam lukisan abstrak tak nyata
Ku tatap penuh ketakutan sendirinya
nadi dan jantung terhenti sesaat
lalu raga terdiam suri

Istana penyair meraung merintih
sang pujangga terlelap mati
binasa tak kembali bernada
seumpama raja istana meneruskan tanda kenapa

Makna tak bertafsir

Oleh : Troy Cbr
Palembang
(istana penyair)



MUTIARA CINTA DALAM KIASAN BAHAGIA

Diamlah sejenak
Akan kutabir cerita kemarin untuk engkau dengar
Bacalah dalam hati
Karna disini kutuliskan syair cinta kepadamu

Kemarin aku ialah pangeran berkuda putih
Dengan gagahnya ku jaga seorang putri siang malam ku tegar berdiri
ku tergoda atas kebaikannya
ku tertipu cara lembutnya
Ku binasa atas keluguan manis bujuknya

Di dermaga ku terlemas kaku dan sakit
ia pergi dengan wajah tersenyum menatapku
hingga kuda putihku jijik menatap ku
dan aku menjerit meneteskan benih kebencian terhadap mereka

atas jatuh nya aku didalam kesetiaan
Pedang yang tajam pun turut menangis menatapku
karna aku bukanlah pangeran segagah dulu
Melaikan se ekor kelinci putih terjepit didalam baja besi

Aku mencoba bangkit
Tertatih melangkah
Dan pedang setia menemani
Dulu sering menebas musuh
kini pedangku rela menjadi tongkat musafirku

Dan aku menemukanmu
Rasa pahit dan hitamku tertebus atas kehadiranmu
Yeni kasturi hidupku

By.Troy adipati
sumsel



NOVELIST

Tak ada salah nya untuk mengalah,demi kemengan satu tahta didepan
Tak ada salah nya untuk diam dan rersenyum sejenak
Demi setetes air mata kedamaian
Tak ada salahnya untuk menjerit diruang semu
Demi terdengar arti kekuatan

Sahabatku budiman dan baik hatinya
Jalani arti hidup ini berkata hati terucap
Naluri hati tak kan pernah salah dalam alunannya
Kadang saja kita salah dalam tindakan satu pikiran semata

hari ini engkaulah yang terburuk
Belum tentu esok atau lusa kau lah menjadi yang terindah

By.Troy adipati
sumsel



SURAT KECILKU UNTUK BAPAK PRESIDENT

Ini aku yang menulis dengan tinta yang nyaris pudar 
karena terlalu lama sampai ketanganmu
lama diperjalanan karena waktu yang tak berararah
karena aku rakyat tak mempunyai apa apa
bukalah surat kecilku ini
ada makna negara tersimpul di kutipan ku

Baca lah sejenak 
dengan perlahan dan perasaan 
untuk rakyat indonesiamu

ini bukan surat sehelai kertas biasa
tapi tangisan dan kesulitan rakyat 
bercampur aduk menjadi satu ditulisanku

Kini kuringkas dengan satu halaman
President yang kuhormati
dan indonesia negaraku yang kucintai

Merdeka telah diteriakan dinegara ini
darah menjadi tulisan ini

Tahta mengelilingi diatas negaramu

Tapi mengapa tangisan rakyat mu masih tak hentinya berhenti
seakan Indonesia Menjadi tempat kemiskinan dimana mana

Hay President ku
andai kita bisa bertemu dan berbincang seakan sahabat
banyak yang akan kuceritakan denganmu
dimana mana rakyatmu mengaung seperti serigala malam
menjerit merontah seakan kumbang tak tau arah pulang

Hay president ku
taukah engkau langit - langit dan atap - atap negara merapuh

Dengan perampok besar mengambil uang rakyatmu
mana tindak mu mana keagunganmu
ayo ayo president ku
bangkitlah sebesar gajah besar
tindas yang salah
junjung rakyatmu yang menangis
aku disini bukan ingin mempelajarimu President ku
tapi aku rakyatmu yang mencintai Indonesiaku


Bye.Troy Cbr
Bandung
SALAM BAHAGIA BISA MEMBACA SURAT KECILKU PAK PRESIDENT KU
INDONESIAKU TETAP ADA DALAM HATI DAN NYAWAKU...




SUMPAH KERJA

Negara ku komflik atas peperangan
Nyawa dan harta tak lagi di pentingkan
Tak ada atasan atau bawahan
Semuanya sama rata

Perlengkapan senjata dan pisau tajam telah kusiapkan
Demi mempertahankan bendera Merah putih
 
Komando tetap di depan
Mayor dan kapten tetap dikawal
sersan harus di depan bagai tameng timah panas kan datang menembus badan

Kota aceh telah di kepung lawan
Sumpah kerja tetap kuingat kan
Jika belari dalam pertempuran
Tak pandang itu kawan
Team tembak dimuka peperangan


Oleh : Troy Cbr
Bandung
Mati satu membunuh lebih bagus untuk hidup sepuluh kawan Gam 1998
Tetap kukenang di tanah Darusallam




CERITA MATI

Kasih 
Apa kau ingat aku
Kemarin kita pernah bersama
Menjalin cerita dan penuh canda
lima tahun sudah aku tak melihat mu lagi
Atas kandas nya Tali merah cinta 

Kasih 
Masih ingatkah kalungku ini
Kalung pemberianmu atas ulan tahun ke tujuh belas ku.
Kau katakan kalung kukenakan malaikat peri kecilmu
Yang selalu hadir jika senja tiba

Kasih
Kini engkau telah bahagia
Dengan seorang pemuda yang akan mempesuntingmu
Hanya satu doa ku agar kalian menjadi keluarga sakina
Menjadi ibu yang bijak dan sholeha mengajarkan
Anak - anak mu nanti
Belajar mengerti atas kekurangan suami mu nanti

Kasih
Aku tetap mengenangmu
Bunga mawar yang pernah bersemi
mengores sebait cerita mati
Kenanglah aku dan simpan cerita kita
Aku bahagia menjadi sebagian hidup mu dulu
walau hanya secangkir tinta lentera hitam

Oleh : TR0Y
Palembang



KAU YANG TERAKHIR

Banyak cerita yang kujalani
Bunga - bunga hati telah beribu kumiliki
sayang semuanya pupus atas kesalah pahaman pada diri
Kini ku temukan satu bunga hati

Ia yang begitu berbeda
Membuat ku tertawa dan terasa bahagia
Ia begitu lembut mencintaiku
sifatnya penuh kesan dan bermakna

Aku hanya bisa berkata dalam doa sujud ku
Hentikan suratan cintaku dengan dirinya saja
Karna ku telah terperangkap dalam mata hati sucinya

Dari : Troy Sang Syair
Rian ardiansyah
&
Yeni mardiah



KRITIK PEDAS

Bangsa ku banyaklah suku
Adat pun berbeda - beda
Inilah negaraku

Burung garuda berdiri tegap
Seperti jendral besar kemarin
Bendera ku merah dan putih.
Bersimpul darah yang suci putih

President dan kabinet berdiri
Mengucap sumpah demi negara
Menjauhkan korupsi dan memerdekakan rakyat jelata
Makmur adil dan bijak sana

Ini surat ku yang seribu kalinya
Yang ku tulis tanpa takut dipaksa ke pengadilan negara
Revormasilah membuat ku berani
Mengeritik sumpah kertas putih

Jangankan rakyatku
Tuhan pun tertipu atas sumpahmu
Jangan benderaku
Garuda pun tertunduk malu

Atas kambing hitam
Yang berdiri mengaung dikursi negara
Indonesia ku memanglah sempurna
Atas harta yang kita punya
Tapi sayang indonesia ku terolok
Atas ke dustaan dan kenikmatan
Raja negara pun bungkam dan diam

Oleh : Troy
Palembang



BUNGA CINTA


Telah banyak kucicipi bunga hati yang telah usai
Mulai dari Indah maupun mempesona 
Cerita berbagai versi nyaris membuat memory tak terlupa
tiga puluh bunga cinta telah kupetik menjadi segudang realita

Manis pahit duka maupun suka menjadi butir kenangan usai
Entahlah apakah ini dinamakan pangeran tersiram air kekecewaan 
Bendera kesetiaanku tumbang selalu diperjalanan
Apakah mereka mengetahui akulah yang terjatuh dijurang kekalahan

Kudaku pun haus dan lapar atas penderitaan
Kini ku temui bunga yang sama indahnya
Tapi hanya satu ku takutkan 
Akan menjadi ceritaku berikutnya
Versi berealita dan berjudul sama
Kekecewaan sang pangeran terkujur atas kekalahan

Oleh : Troy Sang Syair
Palembang



CALON ISTRIKU, ADIK KELASKU

Ceritaku dengannya
Awalnya biasa saja tiada yang istimewa awal bertemu

Dikala pagi kami sering bertemu
Melewati tangga lantai dua
Menuju kelas masing masing
Senyuman kecil selalu terlontar
sapa yang merdu menjadi kesan 

Ia aku mencintainya
hanya saja waktu belum tersurat
untuk bersama
seperti akar yang masih terbenam dibawah tanah

Selepas ku lulus lama tak ku jumpa dengannya
Entahlah apa telah menjadi cerita
Mungkin jua telah hilang selamanya
Namun ternyata suratan cinta pun hadir di hadapan kami kembali

Ya seperti senja hadir pelanginya
Cintapun menyatu bagai logam baja tak terpisah
Namun ku coba yakinkan kepadanya
Agar nanti kami bisa bersama
diatas kursi pelaminan yang sering kami bicarakan

Cintaku terakhir kuharap ia
Yang telah menangkap hatiku dari seribu bunga bunga sakura

Dari : Troy
Palembang
Rian Ardiansyah
&
Yeni Mardiah mita sari




SANG PUJANGGA

Tersusun rapi dan indah
Sahdu terbaca penuh kesan dan bermakna
Tintanya berwarna keemasan
Kertasnya pun dari daunan kurma

Sayang kadang luntur atas air matanya
Penyair tiada guru yang mengajarkanya menjadi butiran kata
Tetapi ia hanya belajar dari hati kecilnya
Dari hari - hari yang ia lewati

Pujangga tidaklah pernah tertawa lega
Apabila mereka menatap kepedihan sekelilingnya
Pujangga tak akan tau celanya
Mereka hanya bisa merangkai surat kecil bermakna
Untuk dirimu yang membacanya

Oleh : Troy Sang Syair
Palembang



HATIKU BERLABUH DI SISI MU

Sungguh banyak cerita jika kupaparkan dihidupku
Mungkin tinta hitam pun tak cukup menggoresnya
Seribu cinta telah mendekapku dengan duri - durinya
Seperti tangkai mawar yang tajam

Kecewalah yang kudapati dan kekalahan lah yang menjadi bui
sungguh sakit, pedih, nyaris membuatku berhayal kembali tentang cinta
Yang kurangkai indah hancur jua
Mereka yang kucinta, menghanyut pergi tanpa kesan

ada jua berpaling mata,maupun mata hati
Tapi aku terus tersenyum
Kalian telah benar melangkah
Dan pintu hati ku terkunci mati untuk kalian semua

Telah lama ku bermusafir cinta
banyak pula notice pengajaran kudapatkan
kedewasaan serta Puisi semakin indah
Terimakasih kalian telah masuk dan notice kecil ku

Tetapi ada satu bunga yang mendekapku saat ini
penuh kesan istimewa amat sederhana apa adanya
apakah ku terjatuh dijurang hatimu
Jika iya, pupuskanlah sayap - sayapku direlung hatimu
dan kuteperangkap abadi didalam jurang cintamu

From:Troy sang syair
Palembang



AKU BERKATA

Cintaku Bukan sehelai permainan
Tapi tanda keseriusan.
Jika hanya untuk permainan
Haraplah kau tinggalkan

Berulang ku telah berkata
Aku juga tak berpura pura
Namun jujurlah yang berkata
Kau cinta terakhirnya

Jangan ada tanda tanya
Jika aku melangkah jauh dari ragamu
Cukup saja engkau dengar ujarku
Aku pergi mencari tahta dan harta
Untuk kita dan untuk selamanya.

Bagaimana aku mampu membahagiakan
Jika senyummu tiada kau paparkan
untuk penyemangatku dihari petang
Keringatku menetes bukan air benalu dan hilang
Tapi itulah jerihku dan semangatku merangkai keindahan untukmu

Ingat cintaku bukan main - main
Jika tiada percaya
silahkan melangkah
Dan kau tinggal kan cinta ini
Yang mengukir namamu sejak kemarin
Aku berkata karna ku cinta

From:Troy
Palembang



KETIKA PUISI BERSABDA

wahai bulan sabit yang tertawa
Apa kau tau mata ku dipenuhi air senimu
Kau asik tertawa berpijar menerangi malam gulitaku
.
Wahai angin malam yang menghembus dimuka manusia
apa kau rasakan hatiku sedang panas membara
Kau asik nya berlari menikmati malam yang kuanggap semu
.
Wahai bintang kecil yang memberi nuansa gemerlip malam
apa kau tak hati ku tiada cahaya menerangi apalagi memberi kesan canda
kalian menusukku saja
dalam keindahan kalian
.
Kin kubenci malam
seakan tinta ku menjadi racun dikertas usang saja
ku benci kalian
ku benci malam

Penulis.Rian ardiansyah
Dari : Troy Sang Syair
Palembang



JERITAN HATI

untuk apa semua ku beri
jika masih saja engkau bersedih
didalam keseharian kutatap dirimu terdiam
entah apa gerangan
perhatianmu mulai terkikis
sapamu pun mulai redup

Oleh : Troy Cbr Kembali Datang
Palembang



UNTUKMU YANG KUMAKSUD

ku tinggalkan sehelai kata - kata berbingkai air mataku
kuberi tanda jejak langkah kakiku pergi
kuberi sapa lewat angin semalam bersyarat kekalahan
bila nanti kau tanyakan cinta sejati itu apa ?

berhenti mencari orang yang mengungkap pertanyaanmu
karena cinta ku kau buang begitu saja
tanpa tau cinta sejati itu ialah diriku
jika pilihanmu terbaik mungkin baik pula kau dapatkan esok nanti

untuk yang kumaksud
pergilah didalam bunga - bunga sakura yang pupus atas batangnya
karena cintaku telah tiada lagi
namamu telah kukikis menjadi abu - abu memory

Penulis:Troy Sang Syair
Palembang



KATA TAJAM KRITIKAN


Diruang megah
duduklah aku diujung kiri sudut 
Karyawan bebas berkata 
katanya ini study banding rekan kerja

Direktur mulai membuka pidato teks yang akan di bincangkan
pulpen dan kertas telah siap dituliskan menyimak apa yang ia lantunkan

Mata ku mulai mengantuk
lelah tak tidur semalam
apalagi mendengar ceramah yang tak karuan
apalagi gajian perbulan belum ditangan
tak kuasa rasanya mau ku tinggalkan meja ku duduki

nama ku di panggil keras
satu kata tak kujawab dua kata ku sedikit terdengar
buku direktur melanting mengenai dada kiriku

wajahnya yang sangar menatap ku penuh tajam
ia berkata kurang ajar, tak sopan

Ku berujar satu patah lalu semua diam
Maaf. aku tak akan tertidur jika kicauan benalu menggerayangi telinga ku

Ambil tas dan perlengkapan hingga keluar pintu

Oleh : Troy Sang Syair
Palembang



KEDENGKIAN MEROBEK HATI

Aku coba mengatakan rela
Namun hanya diujung ucapan saja
hati terbakar amarah
ku muntahkan dibalik kekalahan saja
ku berdoa diliputi air mata.
lalu sembaring menyimpan rasa pahit mendalam

Siapa orangnya
siapa mereka yang bisa melepaskan ia yang mereka cintai
jika ia masih hidup dan segar : wanita yang dicintainya
kita bisa melepaskan ia yang kita cintai hanya berujung maut tak kembali
itu bukan hakiki tapi kedengkian yang dingin merobek hati.

by : Troy Sang Syair
rabu. 07 Nov 2012.---
salam dan garis bawahi 
( seperti yang dikomentarkan sahabat Troy Sang Syair, Editor M.Sembiring )



JANGAN MENYIMPAN DENDAM SAYANG

Aku pernah mengidolakanmu
Memanjakan mu
Menjagamu dalam harimu
Ketahuilah kekasih
Ku merasa sedih didalam hati
Ku tersenyum atas kepalsuan saja
Agar dirimu lekas membenciku

Aku tahu melupakan mu begitu lama dalam malamku
Biasanya menyapa,menatap,menggenggam jemarimu
Kini tidaklagi
Raga kita terpisah kasih dan cinta mulai gelap sirna

Ketahuilah wahai kasih
Aku pergi bukan keinginanku
Tapi ku berpikir jauh
Hari ini cinta kita begitu berliku
Apalgi kau hidup bersamaku

Air matamu begitu mahal kumaksud
Jangan ada dendam.
Jika jodoh ku dirimu pasti kan kembali esok hari
Matahari akan melukis cerita kita sendiri sendiri

(Rian Ardiansyah)
dari : Troy Sang Syair
Palembang
(Kita pernah mengasihi,menyayangi,mencintai)



TANPA JEDA

ku tiup lilin malam lentera cahaya digulitanya pekat
buram tak bewarna semu pun memeluk misteri
bintang serta bulan menutup jendela nya rapat - rapat
mereka bisu terdiam sampai fajar tiba menyapa bumi

ketahuilah aku cucu adam
aku bermaksud menanyakan kedepan terjadi apa untukku
di cermin berdebu ku lihat faraz wajah buram
melawan alun - alun waktu menghantam penuh duka tajam
pelipur lara tak ada suka
sukanya pun terhempas noda
bagaikan tabir sutra terkoyak oleh belatinya kista

oh diri ku,ragamu seakan baja,roh ku seakan debu yang hanyut di air jeram
tanpa jeda hidupku,misteri terbang melayang jauh

By Request,
_____________
TROY
Palembang



DERIT AKSARAKU TERHENTI

kapan lagi kutulis puisi
sedangkan cerita cinta ku jauh akan problema
bukan aku mengeluh dalam satu hal
sedangkan pulpen ku tersenyum indah

banyak yang masih aku lukiskan
namun saja aku sukar melakukan
pikiran ku masih tertanam beku oleh kepuasan
tak lain karena dia mencintaiku dengan lembut

ku tak bisa menulis lagi
apalagi berhayal sedemikian ruap syair sajaknya 
yang bermutiara seperti kemarin
karena 
satu hal saja
pulpen ku telah diam seketika
berhentilah menulis,
karena cintamu lebih indah dari pada puisi seperti yang sudah

Oleh : Troy Cbr
Palembang



Tidak ada komentar:

Posting Komentar