Album puisi #BidaraJingga
HATI YANG BERTAKHTA
By : Julinar Sinaga
Segelintir perindu mencari tahu
Di mana menemukan cinta?
Pada suatu tempat bermukim indah
Atas keagungan Tuhan,
ia membaca semesta
Yang tahu menuai rindu
lalu menyisakan waktu
Menuang doa di kalbu
Rindu yang ditempatkan pada insan,
adalah keadaan
Alam berkata bijak meskipun diam
Rindu yang ditempatkan pada Tuhan
Menyimpan permata menghiasi jiwa
adalah ketetapan
Memahat hati pada sebuah nama...
Hati yang bertakhta
Tetapkan cinta tak bernoda
Senantiasa mengukir kisah
Menerima penghargaan:
Indahnya anugerah
#SangMahaRindu
BJ,JS/03032021/ Bogor
Album puisi #BidaraJingga2021
SERPIHAN MALAM
Pada angan yang menyapa di tempias kala sepi sendirian
Pada rindu yang mengalir sejuk seperti semilir kala hujan berjatuhan..
Ingin kutitip sapa rindu pada kelopak daun tapi iya berguguran...
Ingin kulafadz bisik cinta pada bintang tapi terhalang kegelapan...
Atau lebih baik disepi ini..
Di dingin ini..di kelam ini..
Kurangkai saja bait bait rindu biar jadi puisi..
Atau kususun saja bait bait cinta agar iya jadi senandung...
Barangkali nanti saat hujan reda, kelam berlalu dan dingin pun terhenti
Kau hadir
Dan punya waktu untuk membacanya..
Hingga kau tau
Kata ini kurangkai untukmu di tengah hujan...
Wassalam.
Julinar Sinaga
JBN 323.
Album puisi #BidaraJingga
AKU HANYA SECANGKIR KOPI
By : Julinar sinaga
Kau belum mengenalku dari dekat
Jika kau tahu siapa aku
kan kuaduk manis kopi cinta untukmu.
yang kutuang ke dalam secangkir gelas Rindu
Agar kau rasakan,
betapa nikmatnya kopi pahit manisku
ketika diaduk, segelas kenikmatan,
dapat membuaimu,
dengan kehangatan
dengan berpegang erat
menggenggam secangkir kopiku
Biar kau tahu..
Walau aku tidak terlihat
Karena aku si hitam pekat
walau bubukku terasa kelat
Tapi kau terasa nikmat
menelanku, menghirupku
bahkan mencariku
setiap saat kau mau
kau tetap meneguh kopiku
Semakin kau telan,
Semakin kau rasakan kenikmatan
Semakin kau genggam
Semakin sering kau hirup
tubuh kopi pahit manisku
Bahkan ke penjuru dunia pun
kau sibuk mencariku,
Sebab aku, walau tak terlihat olehmu
Tapi keharuman pahit manis kopiku
dapat meramu kenikmatanmu
dalam wewangianku sepanjang waktu
Jika kau datang kepadaku
hanya seteguh kopi cinta
yang kutitip lalu melekat
menikmati seluruh tubuhmu
BJ,JS/210919/28022021, JakTim
JULINAR SINAGA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar