Lima belas tahun tlah berlalu
Kubuka album merah muda
Terawang angan menggoda
Menari- nari burung- burung
Melantunkan simphoni klasik
Teringat
Terkenang
Penuh rasa
Saat indah bersamamu
Kekasih syurga
Pacar abadi
Terbingkai buku suci
Terikat keranda kencana
Tersimpul janji abadi
Suka
Duka
Airmata
Amarah
Canda tawa
Terbalut aksara indah
Terpintal dalam sajadah Rohman Rohim
Terkurung kerangkeng lintang
Bidadari penuh cinta
Bidadari tulang rusuk
Nyanyian ayat- ayat cinta
Mengalun bagai simphoni klasik
Lembut belai sayapmu
Sukma terlena dan terkapar
Dekap hangat kekasih syurga
Love Bird
Pondok Gede
08:27
25 Feb 19
MENTARI DALAM GENGGAMANKU
Mentari dalam genggamanku
Genggamanku penuh bara
Bara bergelora menghujam
Menbakar sombongnya
Hingga terkoyak- koyak tubuhku
Kan kubuka genggaman tanganku
Kulempar mentari ke tubuhmu
Tubuhmu penuh kebusukan
Kebusukan,kemunafikan
Topeng indah penuh racun berbisa
Kukatakan padamu mentari
Tetaplah kau dalam genggamanku
Biarkanlah mega menangis
Menangis rindu hangatnya dirimu
Kan kubingkai mentari dalam keranda
Keranda kematian bagimu sang durjana
Mentari tertunduk pasrah dalam pelukanku
Mega merana
Banyu membisu
Bayu mematung
Negeriku gelap
Negeri merana
Tercabik-cabik
Badut- badut penuh pesona
Tebarkan tawa penderitaan
Saatnya nanti
Kan kulepas mentari kembali tersenyum
Kala hutanku kembali perawan
Kepak garuda memayungi nusantara
Merah putih berkibar
Anak negeri kembali bernyanyi,menari
Bebas
Lepas
Tertawa
Love Bird
Pondok Gede
28 Feb 19
07:37
TIDAK
Tidak
Aku membenci dan mencintai
Berdusta dan jujur
Selingkuh dan setia padamu
Karena aku bukan malaikat dan iblis
Tidak
Air mata dan tawa
Tertawa dan marah
Hujan dan kemarau
Hidup dan mati
Karena aku bukan Tuhan
Penaku
Jari
Mata
Lidah
Telinga
Terpenjara Rokib Atid
Syairku
Nyanyian
Tarian
Tak seindah 'Ainul Bariyah di taman Na'im
Tidak
Kataku tidak
Biarlah Ruhku melesat secepat cahaya
Jasadku terbungkus syair
Kutitip rangkaian Alif,Ba,Ta,Tsa di bilik hatimu
Bukalah dan bacalah
Kala kau rindu padaku
Teriring airmata dan doa
Kala Tuhan turun ke rumah
Sampaikan pada Tuhan
Tidak ada Benci di hatiku pada insan
Hanya senyum dan syair kulukiskan
LB
Pondok Gede
3 Februari 2021
18:59
PURNAMA DI ATAS TELAGA
Berteman hembusan bayu
Katak benyanyi keroncong
Jangkrik mengalunkan simphoni klasik
Banyu terbuai pelukan rembulan
Sunyi
Purnama di atas telaga
Tersenyum manja di punggung awan
Lintang menari kecak
Menanti
Bayangan dalam bingkai banyu
Malam semakin mencekam
Lolongan liar bangunkan kudukku
Sahut menyahut bagai paduan suara
Terkurungku sendiri dalam keranda salju
Dingin
Merasuk rongga kulitku
Merah kelopak mataku
Purnama kini mulai tertidur
Bayangmu tak tampak jua
Sendiri
Telaga biru hening
Di manakah dirimu
Kututup tabir cintaku
Kukubur bayang dirimu
Dalam tenangnya telaga tak bertuan
Love Bird
Pondok Gede
4 Maret 19
13:27
KETIKA CINTA BICARA
Ketika cinta bicara
Burung - burung bernyanyi
Mawar,melati merekah indah
Lintang berkelap kelip merayu
Ilalang melambai lambai memanggil yang jauh merapat dekap
Wajahmu terlukis dalam kanvas
Senyummu terukir didinding mega
Tangis,tawa terbalut selimut nirwana
Ketika cinta bicara
Tak kenal jarak
Tua muda berbunga bunga
Dunia bagai daun kelor
Indah
Indah dan indah
Terlena
Terbuai
Tersibak jasad diatas dipan
Hanyut dalam buaian iblis
Ketika cinta bicara
Rayulah Dia
Peluklah Dia
PadaNya cinta suci nan abadi
Jangan kau lepas Dia
Biarkan dirimu tenggelam telaga kautsar
Hingga sang fajar menyambutmu
LB
Pondok Gefe
6 Juli 19
20:28
LINGKARAN IBLIS
Berputar
Berputar
Awal Adam tercipta
Hingga diri binasa dalam kubangan jahanam
Terus
Terus
Merayu
Menggoda
Menjadi teman abadi dalam lolongan api abadi
Lingkaran Iblis
Tak kenal kawan
Ceraikan janji suci dua anak Adam
Dalam bingkai syahwat terkapar jasad
Lingkaran Iblis
Penuh warna warni bianglala
Harta
Tahta
Kecantikan
Bagai oase
Berlari
Menjauh
Hamparkan sajadah
Hiasi bibirmu dengan rayuan ayat - ayat cinta
Katakanlah penuh asa
Aku
Kau
Bersatu karena cinta-Nya
LB
Pondok Gede
8 Juli 19
17:42
TAK TOK TAK TOK
Tak Tok Tak Tok
Tok Tak Tok Tak
Irama mensayat hati
Mengiris nurani
Terkuras airmata
Tak Tok Tak Tok
Tok Tak Tok Tak
Sembilan badut duduk manis
Penonton menangis
Penuh histeris
Bagai irama Izroil menari- nari
Tak Tok Tak Tok
Tok Tak Tok Tak
Lebih indah irama kuda berlari
Tak ada hati nurani
Nurani tergadai dibuntelan kentut
Kentut berlalu tak lebih semenit
Tak Tok Tak Tok
Tok Tak Tok Tak
Tak sirna abadi terukir indah dalam kurungan jahanam selamanya
LB
Pondok Gede
4 Juni 19
16:38
KUPU KUPU KECIL
Kupu kupu kecil terbanglah
Menari nari riangnya
Tak lelah
Tersenyum
Satu bunga satu bunga
Kau tetap riang
Lelah sirna
Bernyanyilah
Tubuh mungil penuh pesona
Kumbang kumbang nakal
Merayu menggoda
Setialah
Selimuti tubuhmu tabir suci
Bibir manis tasbih
Langkah tegap
CintaNya
Teruslah riang bernyanyi tertawa
Hiasi bilik hati
Ayat cinta
Abadi
LB
Pondok Gede
30 Juni 19
06: 43
SIRNA
S urya tak tampak tersenyum
I ngin ia berontak apalah daya
R aut wajah lelah disudut jalan
N yanyian bocah jalanan liar
A sa terbang bersama kabut
S uara suara sumbang pekikan telinga
I ndah bagai tarian topeng monyet
R iang topeng topeng kemunafikan
N ina bobokan sang tuan
A irmata tak berguna lagi
S uara bocah bocah lantunkan ayat ayat cinta
I man terkurung kerangkeng maut
R indu tak terpatri dihamparan sajadah
N yawamu kan melayang..melesat tinggalkan sesal
A lam gelap penuh azab menantimu
S esal
I nsyaf
R aib
N iat
A lasan seribu bahasa manis dibibir saja
LB
Pondok Gede
28 juni 19
15: 59
AKHIRNYA GELAP
Secercah asa telah tergantung dipundak lintang
Harap bias sinar hidupkan tunas- tunas
Rintik- rintik melodi menyapa
Terasa sejuk lorong- lorong hati insan
Bersama dentang tarian sang waktu
Oh..leleleooo...leleleooo
Akhirnya gelap
Akhirnya sirna
Asa
Ghiroh
Dalam kerengkeng sang durjana
Berbalut jubah hitam bak Iblis
Ketukan palumu kalahkan suara suci
Tangisan
Darah
Tersapu bagai hujan menepis debu
Tertawalah
Badut- badut jalanan
Puaskan hasrat birahimu
Dalam tumpukan Yuan dan Dollar
Bersama tuan dan nyonya bermata sipit
Namun
Ku yakin
Tangan- Nya
Mata- Nya
Telinga- Nya
Pena- Nya
Kan mengukir namamu tuan dan nyonya
Dalam lilitan rantai Malik
Abadi dalam dasar api abadi
Namamu
Oooleleleoooo
Leleleooo...leleleooo
Leleleoo
LB
Pondok Gede
27 Juni 19
16:47
MENGHUNUS MENTARI
Dalam diamku ada amarah
Amarah bergelora menari- nari
Belati ditangan kanan
Menghunus mentari dalam bingkai gelap
Pusara tak bernisan saksi bisu
Tubuh- tubuh suci tersungkur
Terkoyak
Mencium bumi
Belatiku kan tetap terhunus
Padamu mentari
Hingga sinarmu sirna dalam balutan hina
Tertawalah
Menarilah
Diatas airmata,darah tak bertuan
Padamu rembulan belatiku kan merobek tubuhmu
Pada ngarai belatiku kan mencencang anggunmu
Belatiku kan tetap menari- nari hingga kau terdiam
Berselimut hitam dalam lorong nista
Terhapus namamu bersama rintik sang mega
LB
Pondok Gede
26 juni 18
13:51
MENGHUNUS MENTARI
Dalam diamku ada amarah
Amarah bergelora menari- nari
Belati ditangan kanan
Menghunus mentari dalam bingkai gelap
Pusara tak bernisan saksi bisu
Tubuh- tubuh suci tersungkur
Terkoyak
Mencium bumi
Belatiku kan tetap terhunus
Padamu mentari
Hingga sinarmu sirna dalam balutan hina
Tertawalah
Menarilah
Diatas airmata,darah tak bertuan
Padamu rembulan belatiku kan merobek tubuhmu
Pada ngarai belatiku kan mencencang anggunmu
Belatiku kan tetap menari- nari hingga kau terdiam
Berselimut hitam dalam lorong nista
Terhapus namamu bersama rintik sang mega
LB
Pondok Gede
26 juni 18
13:51
SATU
Satu hari tubuhmu terkurung dinding putih tak bersahabat
Satu hari berteman sunyi
Satu persatu jarum, selang menghiasi tubuh lemah
Satu satu airmata mengalir bagai tsunami
Rintihmu
Tangismu
Menghiasi harimu
Tak ada bidadari yang menemanimu
Sendiri tersandera waktu
Tubuh kurus berbalut kulit
Saksi bisu tak terbantahkan
Kini kau melawan dan menahan deritamu
Terbaring
Berselimut
Berkawan lamunanan
Bibir tak henti menyebut asmaMu
Bersabarlah
Tersenyumlah
Walau ku tau berat untukmu
Hanya airmata isyarat darimu
Tuhan sayang padamu
LB
RS Masmitra
25 Juli 19
07:34
KASIH SAYANGMU
KasihMu tak terbatas hitungan
KasihMu melebihi luas lautan samudra
KasihMu tak pandang kaya,miskin,hitam dan putih
KasihMu bukanlah sepanjang galah
SayangMu
Hanya Kau yang pilih
Bisa aku,kau dan dia
Bila sayangNya hadir menyapamu
Sambutlah
Peluklah
Jangan kau lepaskan
Bila Dia sayang
Dia kan mencobamu
Kekayaan
Kemiskinan
Kehilangan
Sirna
Bagai hujan menyapu debu
Tak ada seorang pun
Mampu halangi sayangNya
Aku,kamu dan dia
SayangNya merasuk bilik- bilik hati
Penuh warna warni bianglala
Terang bagai senyum mentari
Ikatlah
Dalam tiang- tiang putih sukma
Jangan biarkan terbang darimu
Mengapa kau marah
Mengapa kau menangis
Mengapa kau menghujat
Kawan
Bukankah Dia tunjukan cintaNya padamu
Bukankah semua milikNya
Kita berasal dariNya
Kita pun kembaliNya
Tinggal waktu Izroil menyapa kita
Kawan
LB
RS Masmitra
26 Juli 19
20:21
KASIH SAYANGMU
KasihMu tak terbatas hitungan
KasihMu melebihi luas lautan samudra
KasihMu tak pandang kaya,miskin,hitam dan putih
KasihMu bukanlah sepanjang galah
SayangMu
Hanya Kau yang pilih
Bisa aku,kau dan dia
Bila sayangNya hadir menyapamu
Sambutlah
Peluklah
Jangan kau lepaskan
Bila Dia sayang
Dia kan mencobamu
Kekayaan
Kemiskinan
Kehilangan
Sirna
Bagai hujan menyapu debu
Tak ada seorang pun
Mampu halangi sayangNya
Aku,kamu dan dia
SayangNya merasuk bilik- bilik hati
Penuh warna warni bianglala
Terang bagai senyum mentari
Ikatlah
Dalam tiang- tiang putih sukma
Jangan biarkan terbang darimu
Mengapa kau marah
Mengapa kau menangis
Mengapa kau menghujat
Kawan
Bukankah Dia tunjukan cintaNya padamu
Bukankah semua milikNya
Kita berasal dariNya
Kita pun kembaliNya
Tinggal waktu Izroil menyapa kita
Kawan
LB
RS Masmitra
26 Juli 19
20:21
MENGAPA DIAM
Mengapa kau diam
Kala marwah terinjak kebodohan
Kebodohan terbungkus kemunafikan
Kemunafikan menari- nari
Menari - nari dan tertawa diatas pusara pertiwi
Mengapa kau diam
Ikan tak lagi hidup bebas
Terperangkap pukat harimau
Pukat harimau mengkoyak isi perut lautku
Kau hanya terdiam
Tambang emas tak lagi berkilau
Hutan tak lagi perawan
Lautan tak ada ikan lagi
Tersisa hanya hutang menjadi gunung
Kerakusan
Kedunguan
Kemunafikan
Ada dalam kantong bajumu
Diammu tinggal menghitung hari
Diammu tinggal menghitung menit
Diammu tinggal menghitung detik
Kau akan tergerus haq
Tersisih dan hilang dalam balutan kisah usang
Ibu kan kembali tersenyum
Tanpamu dalam pelukan hangat
Tercoreng noda hitam diwajahmu selamanya
Love Bird
Pondok Gede
1 Mei 19
11:18
MAWAR MERAH
M erekah tubuhmu penuh pesona
A roma tubuh terbungkus semerbak
W ajah berseri tergores warna kanvas
A rtistik penuh misteri tak terungkap
R ona merah penuh khayal tentang dirimu
M enari- nari angan dipunggung mega
E ntah sampai kapan kukubur rasa ini
R asa ingin bibir mengucap namun terkunci
A ku beranikan nyanyikan bait cinta
H arapan terhampar dalam biduk kabul tercatat abadi ditangan- Nya
Love Bird
Pondok Gede
29 April 19
13:42
UMI KURNIYAWATI
U ntaian kata- kata indah terlukis
M engalun indah bagai simphoni klasik
I ndah menari- nari meraba- raba lorong hati
K etika kulihat wajahmu dibalik tabir
U ntaian do'a malam kudus
R iang burung menggodaku
N yanyian burung bagai paduan suara
I ngin segera kuikat cinta suci
Y a Tuhan
A lam khayalku menggelitikku
W ajah cantik dan indah
A kankah dia menjadi permaisuriku
T utup usia ku ingin bersamanya
I ndah kenangan tersimpan dalam album biru
Love Bird
Pondok Gede
26 April 19
14:38
CINTAMU MENYELIMUTI ALAM
Lintang menari- nari poco- poco
Surya tersenyum tersipu malu
Mega merah merona
Rembulan lembut menyapa
Alam berseri penuh canda
Namamu tlah terukir indah disisi-Nya
Kala dirimu hanya sebuah nama
Adam Hawa berjanji suci dengan namamu
Bumi dan langit tercipta karena namamu
Insan beriman
Malaikat
Bahkan Robmu bersholawat atasmu
Wahai insan mulia
Ya Habibi
Ya Mustofa
Cintamu menyelimuti alam
Cintamu hingga ke akhir ajalmu
Ummati
Ummati
Tubuh suci terbujur diatas pembaringan
Alam terkurung dalam tabir gelap
Mega menangis
Malaikat menangis
Sahabat
Istri
Putri
Menangis
Tak ada kata-kata
Airmata deras basahi kota suci
Kembali kepelukan sang kekasih abadi
Ya Rosulullah
Salamun'alaik
Syafaatmu kunanti
Abadi dalam kamar firdaus-Mu
Love Bird
Pondok Gede
26 Maret 19
19:23
RASA
Ranum wajahmu dibalik tabir
Anganku menari- nari bersamamu
Semua tentangmu kulukis diatas awan
Alangkah indah cinta berbalut putih melati
Aku ingin menari salsa bersamamu
Sinar matamu tajam menghujam sukma
Aku terkapar panah senyummu
Rinduku terkurung sangkar hatimu
Riuh gemuruh ombak bergoyang poco- poco
Alunan ayat-ayat cinta dari bibir manismu
Siram angkuhnya iblis dalam hati
Angin pun tersenyum manja
Aku diam bagai sebongkah karang
Saat kau dekap jasad ini
Aliran darah mendidih hangatkan jiwa
Rasa hati selalu bersamamu
Ruang kamar penuh warna pelangi
Aku sulam namamu dalam buku suci
Sayang jadilah kau bidadari tak bersayap
Airmata saksi bisu saat kupinang dirimu dengan Bismillah
Love Bird
Pondok Gede
2 April 19
09:08
IMAN KURNIAWAN |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar