UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Senin, 01 Maret 2021

Kumpulan Puisi Iman Kurniawan - KEKASIH SYURGA



KEKASIH SYURGA

Lima belas tahun tlah berlalu
Kubuka album merah muda
Terawang angan menggoda
Menari- nari burung- burung
Melantunkan simphoni klasik
Teringat
Terkenang
Penuh rasa
Saat indah bersamamu

Kekasih syurga
Pacar abadi
Terbingkai buku suci
Terikat keranda kencana
Tersimpul janji abadi

Suka
Duka
Airmata
Amarah
Canda tawa
Terbalut aksara indah
Terpintal dalam sajadah Rohman Rohim
Terkurung kerangkeng lintang

Bidadari penuh cinta
Bidadari tulang rusuk
Nyanyian ayat- ayat cinta
Mengalun bagai simphoni klasik
Lembut belai sayapmu
Sukma terlena dan terkapar
Dekap hangat kekasih syurga

Love Bird
Pondok Gede
08:27
25 Feb 19



MENTARI DALAM GENGGAMANKU

Mentari dalam genggamanku
Genggamanku penuh bara
Bara bergelora menghujam
Menbakar sombongnya
Hingga terkoyak- koyak tubuhku

Kan kubuka genggaman tanganku
Kulempar mentari ke tubuhmu
Tubuhmu penuh kebusukan
Kebusukan,kemunafikan
Topeng indah penuh racun berbisa

Kukatakan padamu mentari
Tetaplah kau dalam genggamanku
Biarkanlah mega menangis
Menangis rindu hangatnya dirimu
Kan kubingkai mentari dalam keranda
Keranda kematian bagimu sang durjana

Mentari tertunduk pasrah dalam pelukanku
Mega merana
Banyu membisu
Bayu mematung
Negeriku gelap
Negeri merana
Tercabik-cabik
Badut- badut penuh pesona
Tebarkan tawa penderitaan

Saatnya nanti
Kan kulepas mentari kembali tersenyum
Kala hutanku kembali perawan
Kepak garuda memayungi nusantara
Merah putih berkibar
Anak negeri kembali bernyanyi,menari
Bebas
Lepas
Tertawa

Love Bird
Pondok Gede
28 Feb 19
07:37



TIDAK

Tidak
Aku membenci dan mencintai
Berdusta dan jujur
Selingkuh dan setia padamu
Karena aku bukan malaikat dan iblis

Tidak
Air mata dan tawa
Tertawa dan marah
Hujan dan kemarau
Hidup dan mati
Karena aku bukan Tuhan

Penaku
Jari
Mata
Lidah
Telinga
Terpenjara Rokib Atid
Syairku
Nyanyian
Tarian
Tak seindah 'Ainul Bariyah di taman Na'im

Tidak
Kataku tidak
Biarlah Ruhku melesat secepat cahaya
Jasadku terbungkus syair
Kutitip rangkaian Alif,Ba,Ta,Tsa di bilik hatimu
Bukalah dan bacalah
Kala kau rindu padaku
Teriring airmata dan doa
Kala Tuhan turun ke rumah
Sampaikan pada Tuhan
Tidak ada Benci di hatiku pada insan
Hanya senyum dan syair kulukiskan

LB
Pondok Gede
3 Februari 2021
18:59



PURNAMA DI ATAS TELAGA

Berteman hembusan bayu
Katak benyanyi keroncong
Jangkrik mengalunkan simphoni klasik
Banyu terbuai pelukan rembulan
Sunyi

Purnama di atas telaga
Tersenyum manja di punggung awan
Lintang menari kecak
Menanti
Bayangan dalam bingkai banyu

Malam semakin mencekam
Lolongan liar bangunkan kudukku
Sahut menyahut bagai paduan suara
Terkurungku sendiri dalam keranda salju

Dingin
Merasuk rongga kulitku
Merah kelopak mataku
Purnama kini mulai tertidur
Bayangmu tak tampak jua
Sendiri
Telaga biru hening
Di manakah dirimu
Kututup tabir cintaku
Kukubur bayang dirimu
Dalam tenangnya telaga tak bertuan

Love Bird
Pondok Gede
4 Maret 19
13:27



KETIKA CINTA BICARA

Ketika cinta bicara
Burung - burung bernyanyi
Mawar,melati merekah indah
Lintang berkelap kelip merayu
Ilalang melambai lambai memanggil yang jauh merapat dekap

Wajahmu terlukis dalam kanvas
Senyummu terukir didinding mega
Tangis,tawa terbalut selimut nirwana

Ketika cinta bicara
Tak kenal jarak
Tua muda berbunga bunga
Dunia bagai daun kelor
Indah
Indah dan indah

Terlena
Terbuai
Tersibak jasad diatas dipan
Hanyut dalam buaian iblis

Ketika cinta bicara
Rayulah Dia
Peluklah Dia
PadaNya cinta suci nan abadi
Jangan kau lepas Dia
Biarkan dirimu tenggelam telaga kautsar
Hingga sang fajar menyambutmu

LB
Pondok Gefe
6 Juli 19
20:28



LINGKARAN IBLIS


Berputar
Berputar
Awal Adam tercipta
Hingga diri binasa dalam kubangan jahanam
Terus
Terus
Merayu
Menggoda
Menjadi teman abadi dalam lolongan api abadi

Lingkaran Iblis
Tak kenal kawan
Ceraikan janji suci dua anak Adam
Dalam bingkai syahwat terkapar jasad

Lingkaran Iblis
Penuh warna warni bianglala
Harta
Tahta
Kecantikan
Bagai oase

Berlari
Menjauh
Hamparkan sajadah
Hiasi bibirmu dengan rayuan ayat - ayat cinta
Katakanlah penuh asa
Aku
Kau
Bersatu karena cinta-Nya

LB
Pondok Gede
8 Juli 19
17:42



TAK TOK TAK TOK

Tak Tok Tak Tok
Tok Tak Tok Tak
Irama mensayat hati
Mengiris nurani
Terkuras airmata

Tak Tok Tak Tok
Tok Tak Tok Tak
Sembilan badut duduk manis
Penonton menangis
Penuh histeris

Bagai irama Izroil menari- nari
Tak Tok Tak Tok
Tok Tak Tok Tak
Lebih indah irama kuda berlari

Tak ada hati nurani
Nurani tergadai dibuntelan kentut
Kentut berlalu tak lebih semenit
Tak Tok Tak Tok
Tok Tak Tok Tak
Tak sirna abadi terukir indah dalam kurungan jahanam selamanya

LB
Pondok Gede
4 Juni 19
16:38



KUPU KUPU KECIL

Kupu kupu kecil terbanglah
Menari nari riangnya
Tak lelah
Tersenyum

Satu bunga satu bunga
Kau tetap riang
Lelah sirna
Bernyanyilah

Tubuh mungil penuh pesona
Kumbang kumbang nakal
Merayu menggoda
Setialah

Selimuti tubuhmu tabir suci
Bibir manis tasbih
Langkah tegap
CintaNya

Teruslah riang bernyanyi tertawa
Hiasi bilik hati
Ayat cinta
Abadi

LB
Pondok Gede
30 Juni 19
06: 43



SIRNA

S urya tak tampak tersenyum
I ngin ia berontak apalah daya
R aut wajah lelah disudut jalan
N yanyian bocah jalanan liar
A sa terbang bersama kabut

S uara suara sumbang pekikan telinga
I ndah bagai tarian topeng monyet
R iang topeng topeng kemunafikan
N ina bobokan sang tuan
A irmata tak berguna lagi

S uara bocah bocah lantunkan ayat ayat cinta
I man terkurung kerangkeng maut
R indu tak terpatri dihamparan sajadah
N yawamu kan melayang..melesat tinggalkan sesal
A lam gelap penuh azab menantimu

S esal
I nsyaf
R aib
N iat
A lasan seribu bahasa manis dibibir saja

LB
Pondok Gede
28 juni 19
15: 59



AKHIRNYA GELAP


Secercah asa telah tergantung dipundak lintang
Harap bias sinar hidupkan tunas- tunas
Rintik- rintik melodi menyapa
Terasa sejuk lorong- lorong hati insan
Bersama dentang tarian sang waktu

Oh..leleleooo...leleleooo
Akhirnya gelap
Akhirnya sirna
Asa
Ghiroh
Dalam kerengkeng sang durjana
Berbalut jubah hitam bak Iblis

Ketukan palumu kalahkan suara suci
Tangisan
Darah
Tersapu bagai hujan menepis debu

Tertawalah
Badut- badut jalanan
Puaskan hasrat birahimu
Dalam tumpukan Yuan dan Dollar
Bersama tuan dan nyonya bermata sipit

Namun
Ku yakin
Tangan- Nya
Mata- Nya
Telinga- Nya
Pena- Nya
Kan mengukir namamu tuan dan nyonya
Dalam lilitan rantai Malik
Abadi dalam dasar api abadi
Namamu

Oooleleleoooo
Leleleooo...leleleooo
Leleleoo

LB
Pondok Gede
27 Juni 19
16:47



MENGHUNUS MENTARI

Dalam diamku ada amarah
Amarah bergelora menari- nari
Belati ditangan kanan
Menghunus mentari dalam bingkai gelap

Pusara tak bernisan saksi bisu
Tubuh- tubuh suci tersungkur
Terkoyak
Mencium bumi

Belatiku kan tetap terhunus
Padamu mentari
Hingga sinarmu sirna dalam balutan hina
Tertawalah
Menarilah
Diatas airmata,darah tak bertuan

Padamu rembulan belatiku kan merobek tubuhmu
Pada ngarai belatiku kan mencencang anggunmu
Belatiku kan tetap menari- nari hingga kau terdiam
Berselimut hitam dalam lorong nista
Terhapus namamu bersama rintik sang mega

LB
Pondok Gede
26 juni 18
13:51



MENGHUNUS MENTARI

Dalam diamku ada amarah
Amarah bergelora menari- nari
Belati ditangan kanan
Menghunus mentari dalam bingkai gelap

Pusara tak bernisan saksi bisu
Tubuh- tubuh suci tersungkur
Terkoyak
Mencium bumi

Belatiku kan tetap terhunus
Padamu mentari
Hingga sinarmu sirna dalam balutan hina
Tertawalah
Menarilah
Diatas airmata,darah tak bertuan

Padamu rembulan belatiku kan merobek tubuhmu
Pada ngarai belatiku kan mencencang anggunmu
Belatiku kan tetap menari- nari hingga kau terdiam
Berselimut hitam dalam lorong nista
Terhapus namamu bersama rintik sang mega

LB
Pondok Gede
26 juni 18
13:51



SATU

Satu hari tubuhmu terkurung dinding putih tak bersahabat
Satu hari berteman sunyi
Satu persatu jarum, selang menghiasi tubuh lemah
Satu satu airmata mengalir bagai tsunami
Rintihmu
Tangismu
Menghiasi harimu

Tak ada bidadari yang menemanimu
Sendiri tersandera waktu
Tubuh kurus berbalut kulit
Saksi bisu tak terbantahkan
Kini kau melawan dan menahan deritamu

Terbaring
Berselimut
Berkawan lamunanan
Bibir tak henti menyebut asmaMu

Bersabarlah
Tersenyumlah
Walau ku tau berat untukmu
Hanya airmata isyarat darimu
Tuhan sayang padamu

LB
RS Masmitra
25 Juli 19
07:34



KASIH SAYANGMU


KasihMu tak terbatas hitungan
KasihMu melebihi luas lautan samudra
KasihMu tak pandang kaya,miskin,hitam dan putih
KasihMu bukanlah sepanjang galah

SayangMu
Hanya Kau yang pilih
Bisa aku,kau dan dia
Bila sayangNya hadir menyapamu
Sambutlah
Peluklah
Jangan kau lepaskan

Bila Dia sayang
Dia kan mencobamu
Kekayaan
Kemiskinan
Kehilangan
Sirna
Bagai hujan menyapu debu

Tak ada seorang pun
Mampu halangi sayangNya
Aku,kamu dan dia
SayangNya merasuk bilik- bilik hati
Penuh warna warni bianglala
Terang bagai senyum mentari
Ikatlah
Dalam tiang- tiang putih sukma
Jangan biarkan terbang darimu

Mengapa kau marah
Mengapa kau menangis
Mengapa kau menghujat
Kawan
Bukankah Dia tunjukan cintaNya padamu
Bukankah semua milikNya
Kita berasal dariNya
Kita pun kembaliNya
Tinggal waktu Izroil menyapa kita

Kawan

LB
RS Masmitra
26 Juli 19
20:21



KASIH SAYANGMU


KasihMu tak terbatas hitungan
KasihMu melebihi luas lautan samudra
KasihMu tak pandang kaya,miskin,hitam dan putih
KasihMu bukanlah sepanjang galah

SayangMu
Hanya Kau yang pilih
Bisa aku,kau dan dia
Bila sayangNya hadir menyapamu
Sambutlah
Peluklah
Jangan kau lepaskan

Bila Dia sayang
Dia kan mencobamu
Kekayaan
Kemiskinan
Kehilangan
Sirna
Bagai hujan menyapu debu

Tak ada seorang pun
Mampu halangi sayangNya
Aku,kamu dan dia
SayangNya merasuk bilik- bilik hati
Penuh warna warni bianglala
Terang bagai senyum mentari
Ikatlah
Dalam tiang- tiang putih sukma
Jangan biarkan terbang darimu

Mengapa kau marah
Mengapa kau menangis
Mengapa kau menghujat
Kawan
Bukankah Dia tunjukan cintaNya padamu
Bukankah semua milikNya
Kita berasal dariNya
Kita pun kembaliNya
Tinggal waktu Izroil menyapa kita

Kawan

LB
RS Masmitra
26 Juli 19
20:21



MENGAPA DIAM

Mengapa kau diam
Kala marwah terinjak kebodohan
Kebodohan terbungkus kemunafikan
Kemunafikan menari- nari
Menari - nari dan tertawa diatas pusara pertiwi

Mengapa kau diam
Ikan tak lagi hidup bebas
Terperangkap pukat harimau
Pukat harimau mengkoyak isi perut lautku
Kau hanya terdiam

Tambang emas tak lagi berkilau
Hutan tak lagi perawan
Lautan tak ada ikan lagi
Tersisa hanya hutang menjadi gunung

Kerakusan
Kedunguan
Kemunafikan
Ada dalam kantong bajumu

Diammu tinggal menghitung hari
Diammu tinggal menghitung menit
Diammu tinggal menghitung detik
Kau akan tergerus haq
Tersisih dan hilang dalam balutan kisah usang
Ibu kan kembali tersenyum
Tanpamu dalam pelukan hangat
Tercoreng noda hitam diwajahmu selamanya

Love Bird
Pondok Gede
1 Mei 19
11:18



MAWAR MERAH


M erekah tubuhmu penuh pesona
A roma tubuh terbungkus semerbak
W ajah berseri tergores warna kanvas
A rtistik penuh misteri tak terungkap
R ona merah penuh khayal tentang dirimu
M enari- nari angan dipunggung mega
E ntah sampai kapan kukubur rasa ini
R asa ingin bibir mengucap namun terkunci
A ku beranikan nyanyikan bait cinta
H arapan terhampar dalam biduk kabul tercatat abadi ditangan- Nya

Love Bird
Pondok Gede
29 April 19
13:42



UMI KURNIYAWATI


U ntaian kata- kata indah terlukis
M engalun indah bagai simphoni klasik
I ndah menari- nari meraba- raba lorong hati
K etika kulihat wajahmu dibalik tabir
U ntaian do'a malam kudus
R iang burung menggodaku
N yanyian burung bagai paduan suara
I ngin segera kuikat cinta suci
Y a Tuhan
A lam khayalku menggelitikku
W ajah cantik dan indah
A kankah dia menjadi permaisuriku
T utup usia ku ingin bersamanya
I ndah kenangan tersimpan dalam album biru

Love Bird
Pondok Gede
26 April 19
14:38



CINTAMU MENYELIMUTI ALAM

Lintang menari- nari poco- poco
Surya tersenyum tersipu malu
Mega merah merona
Rembulan lembut menyapa
Alam berseri penuh canda

Namamu tlah terukir indah disisi-Nya
Kala dirimu hanya sebuah nama
Adam Hawa berjanji suci dengan namamu
Bumi dan langit tercipta karena namamu

Insan beriman
Malaikat
Bahkan Robmu bersholawat atasmu
Wahai insan mulia
Ya Habibi
Ya Mustofa

Cintamu menyelimuti alam
Cintamu hingga ke akhir ajalmu
Ummati
Ummati
Tubuh suci terbujur diatas pembaringan
Alam terkurung dalam tabir gelap
Mega menangis
Malaikat menangis
Sahabat
Istri
Putri
Menangis
Tak ada kata-kata
Airmata deras basahi kota suci

Kembali kepelukan sang kekasih abadi
Ya Rosulullah
Salamun'alaik
Syafaatmu kunanti
Abadi dalam kamar firdaus-Mu

Love Bird
Pondok Gede
26 Maret 19
19:23



RASA

Ranum wajahmu dibalik tabir
Anganku menari- nari bersamamu
Semua tentangmu kulukis diatas awan
Alangkah indah cinta berbalut putih melati

Aku ingin menari salsa bersamamu
Sinar matamu tajam menghujam sukma
Aku terkapar panah senyummu
Rinduku terkurung sangkar hatimu

Riuh gemuruh ombak bergoyang poco- poco
Alunan ayat-ayat cinta dari bibir manismu
Siram angkuhnya iblis dalam hati
Angin pun tersenyum manja

Aku diam bagai sebongkah karang
Saat kau dekap jasad ini
Aliran darah mendidih hangatkan jiwa
Rasa hati selalu bersamamu

Ruang kamar penuh warna pelangi
Aku sulam namamu dalam buku suci
Sayang jadilah kau bidadari tak bersayap
Airmata saksi bisu saat kupinang dirimu dengan Bismillah

Love Bird
Pondok Gede
2 April 19
09:08

IMAN KURNIAWAN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar