Minggu, 20 Juli 2014
COPASIANA
sayang ...
ketika nanar bola mata ini , menjilati selakangan diantara koma dan titik
tetap saja mereka bebal .
hingga hujan selalu sama , bernafsu mencumbui tanah .
seandainya airnya mau melewati pucuk pohon atau atap rumah ,
mungkin ritme atau irama memperindahnya ,
ada yang pemberani , tapi tak cukup amunisi .
penginnya memberi bukti , tapi tak berarti sama sekali .
hingga menyandang gelar gelar , biar bisa terlihat sangar .
bagi siawam terbodohi hangatnya tahi ayam .
sampailah pemerhati pada titik jenuh ,
yang dijumpai bukanlah warisan atau harta peninggalan ,
tidak lebih dari sampah sampah yang berarti kejanggalan .
siapa bilang , ada kata terlambat untuk belajar .
yang ada orang orang bebal , yang perlu dihajar .
Oleh : Deky Budi
Surabaya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar