Minggu, 10 November 2019
LIAR SETAPAK JEJAK
Menggema suara perih bertakdir lara
Seisi hutan menjerit memangil hujan
Jejak -jejak senja tertumpah sebelum kembali
Rayuan tak luput dalam kebencian semata pergilah
Aku bukan kaum hawa yang lemah dan gampang di bujuk rayu
Retak sembilan garis malam tak bertuan gelombang syair duka
Ranting saja enggan jatuh ke bumi daun-daun gugur
Garis kecil ternoda oleh ucapanmu cukup tau diri ini siapa
Celotehmu seakan penawar ambisimu sungguh hebat kasih
Awan bulan bersinar bila hati diterangi oleh satu cahaya indah
Penaku tumpul diam hilang cermin redupkan gundahku
Dingin sepi menyelinap dalam ruang terukir jelas
Bening manis putih anggun bergaun sutra kematian
Melodi asaku terbuang jauh entah kemana terlalu hinakah aku
Jingga mengapa engkau hadirkan dia untukku bila sakit yang hadir
Kicauan burung-burung melintas pulang berbisik buanglah resahmu
Tataplah kedepan sesuatu menunggumu takdirnya bukan buat dirimu
Ikhlaskanlah rasa dan asa terbeli dan tercampakkan
Hiasan dunia egomu serta pernak-pernik kehidupanmu
Akulah wanita jelata tiada tahu apa itu sayang dan cinta
Ludahmu !!!
Akan aku ingat sampai ajal menjemputku
Bukit asmara kini runtuh karena ulahmu
Goresan bertinta darah makna bertabur liar
Setiap sujudku aku meminta bahagiakan dia sampai kesurga
KARYA :Tasya Aliza Putri /Laura Nabilla Putri ~~~~
Perxut 25 Agustus -2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar