Jumat, 08 November 2019
Kumpulan Puisi Rasyied Rieza - SELEMBAR KERTAS UBI
WARNA ADAB DAQWAH
KH HASYIM ASY’ARI
Risalah amalimu membawa Sejuta Pesan.
Amanah Ruh dan Panji Islam Terus KAU Gelorakan.Tika cerca,fitnah hamun dan ancaman Yang akan meluluh lantakkan semangat dan juang,Perlahan KAU hadir membawa solusi dan warna di tengah kondisi Bangsa yang tika itu penuh dengan tekanan oleh sekutu penjajah Belanda dan Jepang Merangkak,menyelinap dari Lorong lorong Yang jauh dari sentuhan Iman,perlahan KAU buka Minda dan Tabir Kepalsuan Ummat hanya untuk menyampaikan Mandat kebesaran Islam,dari metode pendekatan berujung kepada perlawanan mengusir penjajahan,KAU tembusi Medan dengan penuh keyakinan dan berserah Mutlak hanya Kepada Tuhan.
KH HASYIM ASY’ARI
Mindamu berisi asupan Ilmu dan Amal
Didarahmu mengalir adab budaya kemurnian Islam.
KAU lahir dari Nasab Samiqna Waatoghna tunduk perintah Tuhan.
semata demi mewarnai ummah dengan pahaman murni Ahlus Sunnah Waljamaah cahaya iman.
KH HASYIM ASY’ARI
Kini Sejarah Bangsa mengukir Nama Panjangmu
gelar Hadlrah Al-Syaikh bertengger di pundakmu,amanat ummat atas Keintelektualanmu.
KH HASYIM ASY’ARI
Mikian warna Daqwahmu.
Penuh sentuhan zaman berzaman.
Membudaya Musyawarah di Negeri Ini.
Dari pelosok Negeri ke Satu Negeri
Istilah Pondok Pasantren Terkenal kini,
Lahir lah metode Kelas Yang hingga kini dikecapi.Methode disipilin ilmu kini membumi dijagad Indonesia Pertiwi
Hasil tetesan keringat perjuangan serta keteguhan diri.
Ya Rabb Tebu Ireng disana la bukti Pasantren tegak berdiri,Ahlus sunnah waljamaah disepakati,menebar Islam di Muka Bumi petanda bukti tangan dinginmu nan murni
KH HASYIM ASY’ARI
Pemersatu Pahaman dikala hala tak setujuan,menyentuh psikologi ummah agar mudah paham.duduk bersama demi ummat agar tak berserakan.dari ribuan ragam budaya Yang bertaburan.
KH HASYIM ASY’ARI
Tegur mu tak menyudutkan
Kasih mu tak memanjakan
Cinta mu tak melampaui
Hingga ya Rabbul Djalil
Munazatku dalam Doa
Taman syurga firdaus belaltar jingga
Harum kasturi di Alam sana
Pantaslah bagi jiwa mu yang bejuang demi Agama dan Bangsa Al fatiha
Karya
Rasyid Riza
26-02-2018
Kota Kinabalu
Sabah
Selembar Kertas Ubi
Jika kau fikir kertas ubi ini sudah tidak sesuai zaman kotor dan berdebu atau sudah menjadi daki zaman sekalipun langsung tak berfaedah
maka koyak robekkan,
campakkan saja di hutan kelam nan rimba.
Itu lebih baik
Akan tiba masanya
Seruan menyeru semangat hitam, roh jahat dan serigala itu keluar dari persembunyian, tangkap dan bunuh semua mereka yang telah megkoyak rabakkan kertas ubi ini
Hisap darah mereka hingga ke titisan darah yang terakhir. Hanya itu saja pilihan yang terbaik untuk kembali menjadi manusia.
Rasyid riza
16082019
Derap Langkah paskibraka
Hentakan keras
Kaki Generasi Bangsa
Menghujam kebumi
Bersaksi
Semangat berkobar
Lurus berbungkus focus
Tanggung jawab dan titisan airmata
Sigap tegap berharap berkibarlah wahai
Sangsaka Merah Putih
Haru
Menderu sesak didada
Mampu kami hanya sedemikian
Tak berbanding
Hibah nyawa dan raga yang diberikan
Harapan
Bangunlah untuk Indonesia Raya
17082019
Rasyid riza
Obor Kemerdekaan
Para Syuhada Syahid menangis
Mohon doaku panjatkan
Niat terjal menembus kelangit
Bermunajat berbungkus harap
Rabbi
Darah mereka bersaksi
Syuhada Syahid Ilahi Robbi
Bagi tanah dan negeri ini
Merdekakan akhlak kami
Merdekakan budi bahasa kami
Merdekakan ilmu dan amal kami
Mewarisi niat para syuhada
Dan NKRI ini.
Berbekal sejarah
Berbungkus semangat
Berharap lillah
Berlaku taat
Bangunlah Negeri ku
Untuk Indonesia tercinta
Amiin ya mujibassailin
Dirgahayu RI 74
Selangor, Malaysia
17082019
Idul adha 1440 H/2019 M
Syahwat dunia
Hilang sesaat
Takbir mu bergema
AsmaMu menembus aras
KuasaMu Maha Dahsyat
Alam berbisik
Angin bertiup
Subhanallah
Alhamdulillah
Allahuakbar
Maha suci mu rabb
Pertemuan hambamu di Arafah
Bukti kuasaMu
Rasyid riza
13082019
Bermohon simpati
Lesunya paras wajah
Senja itu melintasi altar harapan
Beribu aksara kata
Beribu bait bait madah
Bermohon pengakuan
Rumah besar itu keringat tertetes disana
Tertatih perlahan
Semak belukar belantara
Sabitan imas membuka ruang
Jalan terbuka luas
Sumringah pun terpancar
Hajat besar sudah didepan
Perlahan
Kenderaan itu berlahan maju
Syukur
Hajat itu
Mendaki
Pundak pundak sahabat mu.
Rasyid riza
11 dzulhijjah 1440 H
Selangor
HUJJAH
Lembaran kertas itu sama dibaca, matlamat kebersamaan sama dijaga. Kini dengan lantang suara dari lorong lorong itu terdengarkan.
Hujjah pun berdatangan
Rumah besar pun menjadi korban
Biarkanla, itu bagian dari kritikan
Kita sepakat
Agar pesan sampai kepada hajat diperhelatan.
Bukan tentang siapa lahir dahulu
Mengenal alam dan isinya.
Sejauh apa nutrisi itu
Mewarnai dinding dinding sejarah sastera
Berdamailah
Kritik itu nutrisi
Berdamailah
Ada sesuatu yang mungkin tidak tersahuti
Namun yakinlah
Bila bulan dah sabit
Esok lusa pasti purnama
Kota Kinabalu
792019
Rasyid riza
Ain, Ra, Fa Arafah
Bertalbiah
Mengakui Tauhid satu
Lailahaillallah.
Ain, ra, fa
Sepakat mengakui Esa nya Dzat sang khalik
Ain, ra, fa
Semoga memperolehi
Haji hajjah mabrur
Amiin
10 dzulhijjah 1440
Rasyid riza
Selangor
Istirahatlah sahabat
2014 silam
Kau perkenalkan dirimu
Dipersimpangan pusat kota
Dengan wajah kemerahanmu
Celotehmu, Aku lah combet luka.
Malam itu panjang
Secangkir kopi menemani malam itu
Sederhanamu dan ketawamu turut menghibur kami.
Puisi kamarmu menjadi saksi,
Saksi kebathinan mu
Bertahun suka lara
Kau oretkan di cursor fb mu
Kini
Kau terbaring
Menunggu usungan kerandamu
Dimakan istrahat terakhirmu
Siap hadap sang khalikmu
05082019
Kami hadir sahabat
Mengunjungi peraduanmu
Tenanglah disana
Dialtar taman firdaus robbi
Gg sentosa
05082019
Rasyid riza
Dahsyatnya Imsak
Menjelang imsak
Deru dengkur kota membangkit fajar.
Bangkit bergegas berpacu hayat
Bagai undian berhadiah nyata
Berlumba antara kalbu dan waktu
Tiada sesaat waktunya jeda
Fatal tersasar menggilas ragu
Beharap gusar tak berbekas di hati
Ianya bertengger beralas rindu
Yakinku singgahkan di altar KasihMu
Rasyid riza
01082019
Senjanya kota
Derunya kebisingan kota
Hilir mudik diteriknya matahari
Ada harap
Ada suka
Ada duka
Silih berganti berpapasan di sepertiga simpang.
Berteduh helakan nafas
Kembali menderu sebelum senja pun tiba
Berkah lah keringat
Sehat dan afiat
Doa ku jamaah senja
Rasyid riza
01082019
Tanjungbalai
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar