MENGEJAR SYURGA YANG HAQIQI
Ia jatuh dan terhempas berkali-kali dalam terjal curam luka
Meminjamkan bahagianya dan menerima duka sebagai gantinya
Tersenyum seolah bahagia menari di raut wajahnya
Meski nyatanya perang tengah berkecamuk dalam dadanya..
Meratap di setiap sujudnya
Meminta bahagia untuk orang yang dikasihinya
Meski dirinya sendiri tak pernah diam menghapus air mata dan membalut lukanya
Dia tak menanti pujian
Terima kasihpun tak ia tunggu
Ia hanya lelah membangun Syurga yang tak pernah kunjung usai...
Lalu ia putuskan mengejar Syurga yg haqiqi.
Masita shanti
Takalar.29-ocktober-2019
MENGALAH MESKI TAK RELA
Habis sudah kata tuk kuteriakkan
pendengaranmu telah tertutup oleh suara desahnya yang manja
habis sudah air mata tuk kutuangkan
matamu telah tertutup oleh kecantikan dan keindahannya yang memabukkanmu
tak akan ada lagi yang bisa menjernihkan pikiranmu
tsunami hasratmu tengah membuncah keruhkan hati nuranimu
cukup sudah kuyakinkanmu tuk memilih
dan cukup sudah kubersabar u/ waktu yg kubuang percuma tuk menanti insyafmu
kini biarkan kupergi dengan sayatan hati yang terluka
memilih mengalah meski tak rela
membiarkanmu bahagia dengan kebahagiaan semu yg tengah memabukkanmu
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
MIMPI
Aku menemuimu lagi diam2
sembunyi2
bagai musang dikandang ayam tengah malam
mengendap2
dengan dada berdebar dan harap2 cemas
aku menemuimu lagi diam2
diujung malam dilebatnya rimba bawah sadarku.
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
KABUT PAGI
sungguh terlalu dingin yg dibawa kabut pagi ini
mengusik lelap tidurku menggigil
lemas dibawah sehelai selimut kusut yg tak lagi harum
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
BAIKNYA BEGINI
Biarkan kunikmati derasnya waktu yang mengalir memutari zaman...
Aku menginginkan saat2 seperti ini bahkan jauh sebelum kumengenal duka dan air mata
bahkan jauh sebelum kumengenal tawa dan bahagia...
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
RINDU SEBERAT KA’BAH
Karya : Masita Shanti
kadang berkecil hati
saat melihat mereka yg mampu
bolak-balik Mekkah dengan mudahnya
dan semakin miskinlah aku dari sudut pandangq sendiri
semakin malanglah aku dari sudut pikirq sendiri
kadang hanya bisa merintih lirih
oh Tuhan...sungguh rinduku seberat Ka'bah
mungkinkah suatu saat nanti
aku bisa melihat dan menyentuhnya
meski hanya sebatas Umrah
sungguh rinduku hanya u/ menyentuh Ka'bah.
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
Biarkan kunikmati derasnya waktu yang mengalir memutari zaman...
Aku menginginkan saat2 seperti ini bahkan jauh sebelum kumengenal duka dan air mata
bahkan jauh sebelum kumengenal tawa dan bahagia...
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
RINDU SEBERAT KA’BAH
Karya : Masita Shanti
kadang berkecil hati
saat melihat mereka yg mampu
bolak-balik Mekkah dengan mudahnya
dan semakin miskinlah aku dari sudut pandangq sendiri
semakin malanglah aku dari sudut pikirq sendiri
kadang hanya bisa merintih lirih
oh Tuhan...sungguh rinduku seberat Ka'bah
mungkinkah suatu saat nanti
aku bisa melihat dan menyentuhnya
meski hanya sebatas Umrah
sungguh rinduku hanya u/ menyentuh Ka'bah.
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
HARAPAN
Kepergianmu tak hanya membawa serta harapan terindahku
tapi juga membawa bait2 yg selama ini selalu mampu mengisi kekosonganku...
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
BIARLAH
Setelah 4 kali putus sambung aku melepas kepergianmu yg tak qketahui ternyata u/ yg terakhir kalinya...
Karena setelah itu aku sah jadi milik orang lain.
jika ada hal yg sgt ingin qtanyakn trakhir kalinya padamu.
Q hanya ingin tahu,apa aku pernah berarti dalam hidupmu meski hanya sekejap saja?
Apa kau pernah merasakan separuh dari rasa sakit yg qrasakn krn tak bisa memilikimu utuh seperti inginku...???
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
LUKISAN RASA
Aku tak pernah bisa melukiskan gambaran masa depan dalam impianku pada kanvas hidup ini ketika kau tak ada disisiku...
Kehilanganmu akan memenuhi kanvas hidupku dgn warna hitam yang menggelapkan mata...
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
Setelah 4 kali putus sambung aku melepas kepergianmu yg tak qketahui ternyata u/ yg terakhir kalinya...
Karena setelah itu aku sah jadi milik orang lain.
jika ada hal yg sgt ingin qtanyakn trakhir kalinya padamu.
Q hanya ingin tahu,apa aku pernah berarti dalam hidupmu meski hanya sekejap saja?
Apa kau pernah merasakan separuh dari rasa sakit yg qrasakn krn tak bisa memilikimu utuh seperti inginku...???
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
LUKISAN RASA
Aku tak pernah bisa melukiskan gambaran masa depan dalam impianku pada kanvas hidup ini ketika kau tak ada disisiku...
Kehilanganmu akan memenuhi kanvas hidupku dgn warna hitam yang menggelapkan mata...
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
RUANG PEKERJA SENI
maaf jika dindingmu penuh coretan kotor unek2ku
maaf jika dindingmu penuh goresan gambar ruang rasaku
dan maaf jika dindingmu penuh oleh bercak darah yang mengalir dari segumpal hatiku yang berlumuran sayatan duka
karena hanya didindingmu kubisa lemparkan semua sampah dalam benakku
menguras racun yang mencemari kemurnian hatiku
disini...
DiRuang pekerja seni
kubisa teriakkan kepedihanku
meski kadang sumbang dan menguap sirnah dihempas gelombang zaman...
Makasih karena telah membiarkanku
bersandar dipundakmu
mendengarkan rintih lirih nuraniku yang teraniaya hidup.
Masita shanti
Takalar-Sulawesi selatan
08-12-2013
……………..***……………
RUMAH IMPIANKU
lama sudah kuberdiam diri
menbiarkan hujat dan caci maki dunia
bercengkrama dgn lirih isak tangis nurani yang semakin menyekat dada
Tuhan kulelah jadi benalu
kapan rumah impianku jadi nyata
kuingin rasakan khusyuk beribadah dirumahku sendiri
mendidik anak2ku dirumahku sendiri
dan membina rumah tanggaku dirumahku sendiri
tanpa campur tangan yang lain
tanpa aturan yang terasa memanggang jantung
dan memekakkan telingaku
dan membunuh karakterku
Tuhan wujudkanlah impian si lemah ini jadi nyata
kuingin punya rumah sendiri
Rumah idaman yang kuimpikan.
Amin...
Masita shanti
Takalar Sulawesi selatan
08-12-2013
……………..***……………
AKU INGIN LEPAS
seperti burung yang terbang bebas diangkasa raya
tanpa sekat dikiri kanannya
tanpa rantai yang mematahkan kaki dan sayapnya
aku ingin lepas
seperti ikan yang berenang bebas menyelami terumbu karang dicelah bebatuan
tanpa jaring khutbah yg tak masuk akal
aku ingin lepas
seperti udara yang bebas berhembus kemana saja
dan menyentuh apa saja
tanpa aroma busuk yang menusuk kedalam hatinya
aku ingin lepas
dari neraka penuh aturan ini
dimana bernafaspun bukan atas inginku
dimana hidupku terasa bukan milikku
Masita shanti
Takalar Sulawesi selatan
08-12-2013
……………..***……………
RENUNGAN MALAMKU
andai mati adalah akhir dari segalanya
tak akan ada yang mendahuluiku u/ mereguk kebahagiaan dunia sebanyak2nya
mencicipi nikmatnya cawan2 dosa sepuas2nya
tapi mati belum seperdua jalan kita sobat...
Masih panjang proses kehidupan abadi yang akan kita jelang
yang akan mengantarmu pada akibat perbuatanmu hari ini...
Semakin pongah dan sekarakah kamu dalam meraih kebahagiaan dunia
tanpa pilah pilih halal dan haram
salah dan benar
maka semakin berat pula dampak dari apa yang akan kamu pertanggung jawabkan nanti...
Jadi jangan pernah bertanya mengapa kutak ikut jalanmu
mereguk madu zina dan segala nikmatnya
karena mati belum seperdua jalan dari proses hidup yang akan kita lalui.
Masita shanti
Takalar Sulawesi selatan
07-12-2013
EUTANASIA CINTA
ia trdampar mengenaskan
brsama hati yg brlumuran darah
laksana ikan yg trjebak di daratan
sekarat menanti ajal
Air matanya kering,suaranya parau
Ia terus menanti keajaiban
dimana harapannya akan trjawab
tpi khidupan tak punya apa2 u/nya kecuali duka
Sharusnya ia sadar
ia tak perlu lagi bermimpi
tak perlu lagi brharap
krn ketika cintanya telah di eutanasia sharusnya seluruh penderitaan itu ikut mati
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
EUTANASIA CINTA part 2
Dia bersimpuh memohon kebahagiaan untuk kekasihnya
tak perduli dia sendiri menghabiskan sisa usianya untuk menangis...
Menyembunyikan dukanya bertahun-tahun...
Dibalik gelak canda dan senyum yg tak pernah sirnah...
Menyembunyikan hati yang penuh hujaman duri
dibalik rimbunnya bunga yang bermekaran...
Membiarkan bibirnya dipenuhi nyanyian cinta...
Tapi dinafasnya sesak oleh alunan keresahan...
Eutanasia cinta...
Betapa indah untuk di dengar
tapi menyekat dada dengan kepedihan yang tak berkesudahan....
Masita shanti
Takalar-06-juli-2018
SYURGAKU
Disini kuletakkan hatiku
pada rapuhnya jiwa seorang hamba
karena kuyakin...
Ada Dia yang Maha kuat
Disini kurangkai indah mimpiku
Pada papahnya jiwa seorang hamba
karena kuyakin ada Dia yang Maha kaya
Disini kusandarkan harapanku
pada awamnya seorang hamba
karena kuyakin ada Dia yang Maha tahu
Dan disini kuserahkan seluruh bakti cintaku
pada seorang hamba yg bukan siapa-siapa
karena Dia Tuhanku
memilihnya sebagai Syurgaku
DEAR Imamku terkasih
Masita shanti
Takalar-06-juli-2018
TELAGA HARAPAN
kusangka cinta yang mengalir
menelusuri tepian telaga hatimu
sejernih angan dan khayalanku
nyatanya keruh jua terpancar
gemericik rindu terus mengalun
memecah sunyi disepanjang arus
tiada sepercik pikirpun terlintas
ragumu surutkan kebersamaan
bersama kecewa dari masa lalu
kucoba singgah dalam hatimu
rasakan sejuknya telaga asmara
sangkaku dapat hapuskan lara
lalu kenapa...???
Hanya karena sebait fitnah
lalu engkau berpaling arah
tinggalkan jiwa merana...
Masita shanti
Takalar-19-Februari-2004
HARAPAN
Jatuh bangun kuraih mimpi yang timbul tenggelam dari pandanganku...
Tuhan berikan aku kekuatan agar tak terjerembab dalam jurang keputus asaan...
Biar duka dan kecewaku ini berakhir pada buah manisnya ketika keadaan dan kemenangan berpihak pada kebenaran.
Masita shanti
Takalar-19-Februari-2004
SUJUD SYUKURKU
Seperti melihat seberkas cahaya dalam gelap gulita
seperti mnemukan sbuah mata air ditengah padang pasir
itulah gambaran prasaanku saat ini
keadilan yg selama ini kurasa bagaikan bayangan u/ kuraih
kini ia menampakkan wujudnya u/ kusentuh dan kugenggam
selangkah lagi aku lepas dari sandera ktidak adilan yang selama ini membunuh jiwaku
mematikan semangatku dan merenggut senyumanku...
Makasih Tuhan...
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
BEBAS
Tak lagi kutemukan diriku lemas dalam terali ketidak adilan
tak lagi kutemukan hatiku berlumuran darah teraniaya perih
tak lagi kudengar rintih lirih jiwaku meneriakkan keadilan
kini aku bebas...
Sebuah tangan hukum yang masih berpihak pada kebenaran menarikku dari lembah ketidak berdayaanku
dan membawaku pada pulau kejayaan bersama kebenaran ditanganku.
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
Takalar-19-Februari-2004
SUJUD SYUKURKU
Seperti melihat seberkas cahaya dalam gelap gulita
seperti mnemukan sbuah mata air ditengah padang pasir
itulah gambaran prasaanku saat ini
keadilan yg selama ini kurasa bagaikan bayangan u/ kuraih
kini ia menampakkan wujudnya u/ kusentuh dan kugenggam
selangkah lagi aku lepas dari sandera ktidak adilan yang selama ini membunuh jiwaku
mematikan semangatku dan merenggut senyumanku...
Makasih Tuhan...
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
BEBAS
Tak lagi kutemukan diriku lemas dalam terali ketidak adilan
tak lagi kutemukan hatiku berlumuran darah teraniaya perih
tak lagi kudengar rintih lirih jiwaku meneriakkan keadilan
kini aku bebas...
Sebuah tangan hukum yang masih berpihak pada kebenaran menarikku dari lembah ketidak berdayaanku
dan membawaku pada pulau kejayaan bersama kebenaran ditanganku.
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
RINDU
sungguh tak enak jauh darimu
mata terpejam tapi enggan terlelap
Perut lapar tapi mulut enggan tuk mengunyah
aku laksana sebatang pohon yang ranggas kehilangan daunnya
laksana bunga yang tak lagi memiliki kelopaknya...
Tanpamu
ya tanpamu semuanya jadi terasa hampa...
Hanya rindu yang sentiasa menemaniku melewati detik-detik yang qrasa enggan berlalu...
Rindu yang setia mendekap hatiku yg rapuh tanpa hadirmu
Karya : Masita Shanti
Talakar, Sulawesi Selatan
Talakar, Sulawesi Selatan
RUMAH IMPIAN
lama sudah kuberdiam diri
menbiarkan hujat dan caci maki dunia
bercengkrama dgn lirih isak tangis nurani yang semakin menyekat dada
Tuhan kulelah jadi benalu
kapan rumah impianku jadi nyata
kuingin rasakan khusyuk beribadah dirumahku sendiri
mendidik anak2ku dirumahku sendiri
dan membina rumah tanggaku dirumahku sendiri
tanpa campur tangan yang lain
tanpa aturan yang terasa memanggang jantung
dan memekakkan telingaku
dan membunuh karakterku
Tuhan wujudkanlah impian si lemah ini jadi nyata
kuingin punya rumah sendiri
Rumah idaman yang kuimpikan.
Amin...
Masita shanti
Takalar Sulawesi selatan
08-12-2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar