WADAH IBNU
Karya : Isa suhanda
'isa,pergi dari sini
'isa,pergi kataku
Kan kulempari batu jika nan tetap sahaya
'isa,Apa harapan yang ada padaku
...
Jangan berharap padaku
Pergi jujurku perintahkan
Jika Bersikeras....
Kan ku injak - injak kepalamu
: 'isa
Cekali sahaja semuanya
Semua tak akan pernah bisu
Jika bantali pikiran...?
Pergi dari sini 'isa
Peruntunganku maju
Akan ku perhitungkan mundur
Akan ku perhitungkan padamu
Putar putaran sisa hewan - hewan piaraan
enyahkan 'isa
enyahkan 'isa
enyahkan apa bila tetap berputar
Kutusuk matamu 'isa
Enyahlah
Malah kau sembari do'a ku
Amen father.
TENTANG PEPOHONAN
Mataku membaca huruf namaku yang tak bisa di artikan otak ku.
Aku bertanya pada dan kepada setiap orang tua perempuan.
Tak hasil....
Hanya mendapat buah Maja milik dia saja
Berbeda dengan padi bahasa yang terapi niat ku
Dia bilang buah Maja milik pohon Maja
Mengapa mulutku ter buka sepontan mendengarnya
Ada
Dari dulu AKU yang terdengar.
Dia menyingkuri
Muka sambil menerangkan tentang bulan dan bintang - bintang
Aku telah sangat mengerti siangnya dengan pada perihal ini senjak bayi
Mengapa kau terangkan lagi?
Jika kau terangkan terus menerus
Dunia ini akan gelap berganti hari bukan siangnya
Dan tak memamerkan siangnya
Biarkan sajalah hilang dengan langkah saktinya
Sudalah orang tua Perempuanku
Yakinlah pada pepohonan Maja
Amen father
pergi pagi.
lama rasanya ya?!
...
Hanya ikan² yang hidup di sungai buatan²
Bisa merasakannya?
Katanya.
Tak mampu meraba,malah mengikut pada arus air
sambil melontari pembicara
Tanpa air aku mati
Tak terlirik.
sasama lagu
Apanya yang berbeda?
Ada yang di pertimbangkan
Pada yang rancu
Ataukah....
Lebih senandang saja
Tandang kandang yang merebut dengan ribut²nya hati
Aku terpesona pada sesosok cermin yang mencembung karena sinarannya
Terbiasa biasan hatinya dari bimbingan siapa ya?
Tak mengucapkan salam
Daun² yang akan melontarkannya
Itu sahaja
Karya : Isa Suhanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar