APA YANG KAU TAHU TENTANG AKU
Senyumku ialah cadar
Dari luka yang terperih
Senyum kujadikan penawar
Dari hal-hal yang membuat sedih
Bila kau lihat auraku
Warna merah dan biru menyatu
Aku adalah bara terkubur abu
Akan membakar bila hilang kebaikanku
Bila kau lihat ragaku
Hanyalah senyum yang kau tahu
Tak pernah terlintas kekejian apa yang menderu
Meluluhlantakkan tubuh lemahku
Apa yang kau tahu tentang aku?
Tak ada ...
Selain senyum yang selalu membuatmu rindu
Juga hangat dan aroma manis saat mendekapku
By : I Sha
Palembang, 28 September 2019
CINTA DAN RINDU
Kekasih...
Terbanglah...
Hitunglah...
Bintang di langit...
Kekasih....
Berlayar lah...
Tangkap lah...
Ikan di laut...
Itulah...
Cinta dan rindu ku...
Yang tak mungkin bisa
Kau hitung dan habis kan...
By : I Sha
PENARI ILUSI
Aku adalah seorang penari
Yang tak cantik, apalagi seksi
Tapi jemari ku lentik dan gemulai
Merayu lewat puisi
Katakan cinta dusta, setia pada janji
Padamu, sebuah hati
Karena itu, kau harus bisa jaga diri
Jika tak ingin ku patah kan dan ku
Tinggal pergi
Palembang, 14 February 2019
By : i Sha
BELAHAN JIWA
Aku suka kamu, kau juga sama
Kita satu dalam cinta
Karena itu aku tau apa yang kau rasa
Saat kau sakit aku pun menderita
Saat kau terluka aku rasakan pedih nya
Saat kau tertawa aku pun bahagia
Karena kaulah belahan jiwa
Sayang...
Taukah kau aku siapa
Aku adalah potongan iga
Dari rusukmu yang patah didada
Percayalah aku kan setia
Sampai Tuhan menyatu kan kita
Sampai nyawa terpisah dari raga
Karena kaulah belahan jiwa
Palembang, 14 February 2019
HyM i Sha
TERLELAP
Aku terlelap
Membawa resah
Memikirkanmu...
Aku terlelap
Setelah lelah
Menghitung rindu...
Aku terlelap
Karena menyerah
Menghantui cintamu...
Palembang, 14 February 2019
By : I Sha
HATI YANG MERINDU 1
Berkecipak dengan ombak
Melarung cinta yang penuh riak
Mengapa nafas begitu sesak
Tatkala netra menahan Isak
Terjatuh ditepian pantai
Ketika gemuruh cinta menjadi badai
Hancur berserakan bercampur pasir
Cerita asmara yang begitu getir
Ingin menangis, tapi untuk apa
Ingin tertawa tapi aku tak bahagia
Mengapa...
Aku begitu mudah terpedaya
Sunyi sendiri dimalam yang sepi
Hembusan Bayu setia menemani
Kucoba mengangkat wajah sembari melangkah kan kaki
Tengadah ke langit berharap pada sang Ilahi
Agar hapuskan kegelisahan hati
Dengan rindu yang mengiringi
Ku ukir syair ini..
Ku layang kan lewat pena Maya
Torehkan luka dengan aksara
Karena bibir tak mampu lagi bersuara
By : I Sha
HATI YANG MERINDU 2
Dilubuk hati yang terdalam
Ada rasa cinta yang ku pendam
Tersimpan dan tak akan pernah ku ungkapkan
Padamu yang ku sayang...
Rasa yang telah lama melekat
Pada hati yang tersayat
Meski api asmara menggelora penuh hasrat
Ingin memiliki walau hanya sesaat
Ditengah luasnya samudra biru
Ku berlayar mengarungi cinta mu
Diterangi cahaya rembulan yang Merindu
Terombang-ambing gelombang asmara mu...
Sampai ku terdampar ditepian
Merajut kembali semua kenangan
Menerbangkan semua impian
Berharap kita kembali bersama
By : I Sha
HATI YANG MERINDU 3
Ku nikmati tetes air membasahi
Raga ku yang gersang kehausan
Rinainya terasa dingin menyejukkan
Jiwa ku yang dirundung kegelisahan
Tuhan...
Jika hujan adalah berkah
Maka jadikanlah cinta anugerah
Meski basah oleh tetes air mata
Buatlah akhir yang bahagia
Menyatu bersama hujan
Cinta sampai ke pelaminan
Walau rintangan menghadang
Biarlah mengalir sampai tujuan
Dirimu...
Jagalah hati yang setia
Sampai di penghujung waktu
Dimana kita kan bersama
By : I Sha
SENYUMAN
Dibalik senyuman, luka aku simpan
Meski menyakitkan, mampu aku pendam
Rasa ini, biarlah jadi kenangan
Yang tak hengkang, meski berganti zaman
Tersenyum lebih baik dari pada berurai air mata
Tersenyum mampu hapuskan duka lara
Meski sendiri dalam ilusi, dan rindu masih menyelimuti
Senyuman wakilkan ketabahan hati
Tak ada yang abadi didunia
Semua akan kembali pada yang maha kuasa
Masih kah ku kejar dunia?
Tapi, hidup tanpa cinta mengapa begitu hampa
Ahhhh...penat dan lelah memikirkannya
Mengapa semua tiada guna dan sia sia
Tak ku fahami apa itu cinta
Dan bagaimana cara menggapai nya...
Senyuman hapuskan rasa gelisah
Meski hati merasa gundah
Biarlah...
Senyum ku tetap merekah...
Palembang, 10022019
DERITA ANAK SEBATANG KARA
Jangan menatap iba, tapi rengkuhlah dengan cinta
Jangan menatap hina, pada ku yang sebatang kara
Ayah aku tak punya, ibu pun telah tiada
Sebatang kara, terlunta-lunta
Masa depan tak ada, keinginan sia sia
Hanya bisa pasrah, pada yang Kuasa
Oh Bunda..
Mengapa aku terlahir sengsara
Duhai Ayah..
Ini salah siapa?
Derita anak sebatang kara
Hidup menderita hadapi takdir
Diusianya yang begitu belia
Jalani kenyataan yang getir
Masih kah hati sekeras batu?
Melihat nasib ku yang pilu
Sungguh, aku pun begitu haru
Ingin mendekap penuh rindu
Kehangatan kasih ayah dan ibu
Palembang, 13 02 2019
By : i Sha
SELAMAT MALAM
Hujan adalah berkah
Nikmat Allah untuk hambanya
Namun, ketika dunia dikuasai Angkara
Anugerah menjadi musibah
Masihkah kau kejar dunia?
Mencari nikmat sesaat
Sengsara diakhirat
Jalani hidup dengan sia sia
Tuhan sudah menegur
Bencana merajalela
Bumi pun mulai hancur
Karena kemunafikan manusia
Marilah berbenah
Sebelum alam ini musnah...
By : I Sha
PERMINTAAN
Jadilah hujan, basahi hati yang gersang
Jadilah embun, tetesi cinta dengan kesucian
Jadilah mentari, sinari aku penuh kehangatan
Jadilah rembulan, temani malam ku yang kelam
Jadilah bintang, yang tebarkan kerinduan
Jadilah imam, tuntun aku menuju surga Tuhan..
.
By : i Sha
AYAH
Ayah...
Mengapa begitu cepat engkau pergi
Tinggalkan aku sendiri
Dan belum sempat ku berbalas Budi
Atas jasamu selama ini
Ayah...
Sosok mu terpatri
Dalam sanubari
Tak dapat dipungkiri
Engkau begitu berarti
Ayah...
Sosok mu tak kan pernah ku lupa
Akan semua pengorbanan dan jasa
Mendidik daku hingga dewasa
Ayah...
Maaf kan anakmu yang terlena
Meninggalkan mu tanpa rasa berdosa
Tak jua kembali hingga kau tiada
Ayah...
Aku hanya bisa
Tengadah kelangit seraya berdoa
Bersujud memohon pada yang maha Kuasa
Agar engkau diterima disisi Nya
Diterima segala amal, diampuni segala dosa
...
Ayah...
Maafkan anakmu...
Palembang, 13022019
By : i Sha
IMPIAN
Lelah berjalan di lorong waktu
Tak ku temukan obat penatku
Sendiri mencari mu
Duhai pujangga ku...
Kaulah obat rinduku
Penawar cinta ku
Dengan kecup mesramu
Hilangkan dahaga asmara ku
Tak mampu mata terpejam
Meski malam semakin kelam
Karena hati yang gersang
Tak jua kau siram
Terbuai dalam impian
Merajut kemesraan
Menyatu dalam peraduan
Setelah lewati pelaminan
Aku merindukanmu
By : I Sha
SENJA
Pedar jingga diujung senja
Tampak indah terbalut fatamorgana
Tanda berakhirnya sinar sang Surya
Menerangi alam semesta
Termenung menatap senja
Ketika siluet bayangmu hadir di pelupuk mata
Mengulas cerita tentang kita
Kebersamaan yang meninggalkan luka
Senja membisu...
Menyaksikan perpisahan penuh haru
Antara kau Dan aku
Terhalang ruang dan waktu
Masih kah kau menunggu...
Tuhan kan mempertemukan kau dan aku?
Atau, kau kan menghilang bersama debu
Seperti senja, keindahan nya pun berlalu
By : I Sha
LUPAKAN
Rindu tak lagi ada
Jadi jangan lagi cinta kau tanya
Semua melebur bersama air mata
Berterbangan hancurkan asa
Lupakan semua janji
Cinta ini hanyalah ilusi
Bagai diatas belati
Menghujam relung hati
Lupakan tentang aku
Anggap aku butiran debu
Yang dihembus Bayu
Berbaur kabut kelabu
Lupakan kenangan
Tentang impian
Dan harapan
Yang tak mungkin jadi kenyataan...
Palembang, 15 February 2019
By : i Sha
TAKKAN TERHENTI MESKI INGIN
By: i Sha
Saat aku ingin berhenti berhayal
Bahwa bersanding denganmu adalah mustahil
Tapi engkau selalu berhasil
Yakinkanku, rasa ini tiada bisa disangkal
Saat aku ingin berhenti berharap
Relakan cinta ditelan gelap
Netraku terpejam, bibir menguap
Membawa bayangmu dalam lelap
Saat aku ingin berhenti mengingat
Kenangan bersamamu yang telah lewat
Mengapa hati serasa tak kuat
Logika dan hati bertengkar hebat
Sayang ...
Akhirnya aku tiada ingin berhenti mencintaimu
Jarak bukanlah pemisah untuk melihatmu
Waktu bukanlah pembatas untuk bersamamu
Yakin, Allah kan tunjukkan titik temu
Di mana kita kan berpisah, atau menyatu
Palembang, 06 April 2019
MEMBUKA MEMORI
By; i Sha
Kenangan tentang kita teragenda
Terukir indah dalam memori
Layaknya senja, menghilang dan kembali
Di detik yang sama kita menyapa
Semua kenangan hadir menemani
Ketika cinta terpisah tirani
Mengapa hati tak mau tersadar
Bahwa logikalah yang benar
Kerinduan menyeruak kembali
Membuka tiap lembar memori
Tiada bisa aku pungkiri
Kaulah yang aku ingini
Sampai detik ini kasih
Aku menanti meski sedih
Cinta dan janjimu kugenggam
Takkan kulepas, meski kejam
Palembang; 04 April 2019
HANYA BISA DIAM
I Sha
Sejak awal
Kau tak pernah ragu
Bahwa cintamu tidaklah semu
Beribu kali kau kata
Apa saja yang kupinta
Kau akan membuktikannya
Dan selalu
Lidahku serasa kelu
Aku tiada mampu
Tuk sebutkan apa inginku
Kini
Aku masih disini
Terdiam, dalam pangkuan sunyi
Palembang; 03 April 2019
MENATAP SENJA
By; i Sha
Berdiri menatap indahnya fatamorgana
Di tepian karang yang sama
Gemuruh ombak terdengar menggema
Tenggelamkan ribuan kisah rahasia
Di setiap detik yang sama
Kau hadir menyapa mesra
Menjelma bersama lembayung jingga
Di antara bias cahaya mentari senja
Detakan asmara layaknya ombak
Berdeburan hempaskan buih rindu
Hanyut di tepian bersama riak
Disambut hamparan pasir pilu
Kaulah jiwa di setiap aksara
Lukisan cerita cinta kita
Kaulah raga yang tercipta
Disetiap baris bait alenia
Akankah senja indah merona
Ketika gulita mulai datang
Akankah tetap terlihat memesona
Ketika kisah telah usang
Palembang; 27 Maret 2019
BIARKAN
By: i Sha
Biarkan!
Mereka cemburu
Iri dan memusuhiku
Akan kuterjang semua itu
Biarkan!
Semua hasut dan hujatan
Memecah angan
Aku tetap kukuh genggam kesetiaan!
Aku ingin bermimpi
Untuk terus kau cintai
Sampai telisik angin berbisik
" Sudah, jangan mencintaiku lagi"
Aku masih ingin kau dampingi ...
Palembang, 07 April 2019
SENJA TERTOREH LUKA
By : I Sha
Awan hitam, menyimpan keajaiban
Dimana bulir air berubah menjadi tetesan
Dan,pelangi menjelma usai reda hujan
Fatamorgana alam yang menakjubkan
Pun adanya senja
Selalu dinanti, meski hadir sekejap mata
Dimana aurora tercipta
Berselimut rona merah jingga
Siluet perempuan, membias di ufuk senja
Ia menari, meliuk patah-patah
Dengan selendang berdarah
Hatinya terluka, tersayat kata cinta
Berderai di sudut retina
Bulir-bulir bening membasahi
Renjana merajam, menikam hati
Iapun terkulai, memucat, seakan mati
Palembang, 20 Juni 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar