MENYANJUNG SUNYI
Tulusku merindu
Mendekap tanpa ragu
Akan segala adamu
Tanpa alasan jitu
Kini, esok, sama
Kamu selamanya
Meski tak akan bersama
Aku sentuh dalam doa
Hening menyambut sepi
Saat terlantun kidung suci
Untuk bahagiamu, kekasih hati
Walau aku sendiri di sini
Menyanjung sunyi
Melupa mimpi
Berserah diri
Keputusan Sang Ilahi
Usah resah akan rasa
Bila kehendak-Nya bersama
Anugerah terindah
Jika berakhir tetaplah pasrah
Penyanjung Sunyi
10112019
TETAP SUNYI
Tercipta manis senyuman
Lembut sapaan
Meski luka tersembunyikan
Jerit berhimpitan
Tangis tersedu dalam gema
Tikaman tanpa jeda
Legam meremuk jiwa
Nampak indah pandangan mata
Bak taman penuh warna
Bunga-bunga bermekaran
Namun kupu-kupu berlomba
Mengisap putik, mematikan
Melangkah terhenti arah
Melaju mundur selangkah
Bagaimana terjawab tanya
Bila jawaban tak terbaca
Buntu, mati kutu
Tak depan, belakangpun bukan
Terhenti, sunyi
Kembali menguasai
Penyanjung Sunyi
08102019
BIARKAN SAJA
Janganlah cari
Aku ada di sini
Berteman sunyi
Merindu syahdu
Sendiri tanpa kamu
Nikmati waktu
Sebisa ungkap
Rindu itu menyekap
Segumpal asap
Aku damai
Memeluk hening sunyi
Tanpamu mimpi
Rindu bergelut
Logika makin kusut
Dirimu kalut
Aku sendiri
Main imajinasi
Sanjungi sunyi
Penyanjung Sunyi
02112019
ENTAH
Entah mengapa
Rindu hadir menyapa
Inginya moksa
Tanpa tersisa
Jejak cerita kita
Usai sirna
Terlena lara
Melupa rasa cinta
Atau rindu
Gemuruh penuh riuh
Hilang tanpa berbekas
Pergi berlari
Jangan hadir kembali
Akulah sunyi
Tanpa harus temani
Aksara hanya mimpi
Penyanjung Sunyi
02112019
TIADA MAKNA
Arti hadirmu
Mengisi ruang kalbu
Selalu rindu
Peluk tiada ragu
Penyemangat waktu
Namun berlalu
Kini hanya ambigu
Menjadi bisu
Jumpa tiada makna
Hilang menguap moksa
Biar berlalu
Tanpa harus menunggu
Hadir dirimu
Mengisi lagi rindu
Dalam taman hatiku
Penyanjung Sunyi
01112019
MASIH SETIA
Pahitnya rasa
Masih ada di jiwa
Tiada sirna
Temani diri
Jalani hari ini
Meskipun tak ingini
Masih setia
Memeluk lara jiwa
Beku mendera
Tetap berdoa
Nikmati kidung lara
Berserah pasrah
Penyanjung Sunyi
01112019
LUKA MEMELUK LARA
Ingin menghilang
Selalu terkenang
Jauh berlari
Kian menghampiri
Luka memeluk lara
Bahagia tanpa tawa
Mendekap tak bersua
Indah bermain aksara
Menikam jiwa
Cinta derai airmata
Senyum ceria
Ungkapan nestapa
Tiada mampu membedakan
Rasa sebuah isapan
Asa tak lagi harapan
Kebersamaan keterpaksaan
Alur sebagai kewajiban
Sakit tanpa erangan
Penyesalan kian menyakitkan
Nikmati dengan senyuman
Penyanjung Sunyi
01112019
RASA TERCABIK
Luka berdarah
Perihnya tak terkira
Namun terindah
Meski rasa tercabik
Asa jiwa tercekik
Biarlah musnah
Gejolak cinta
Sirna derita
Angan merana
Hina akan derita
Luruh dalam doa
Berpasrah kepadaNya
Mohon ampunan jiwa
Penyanjung Sunyi
01112019
CINTA TAK BERTUAN
Cinta telah memilihmu
Menempatkan rindu tiada jemu
Mengikat hasrat tanpa syarat tertentu
Memeluk erat untuk melepas temu
Kupilih sunyi sebagai keputusan
Kala rasa sebuah angan
Hati menyatu dalam dekapan
Tanda tanya untuk perjumpaan
Tangan penggenggam diri
Memenjarakan hati
Pada kebisuan sunyi
Mengikat erat temali suci
Biarlah cinta tak bertuan
Mengembara dalam harapan
Kau ... aku ... kesalahan
Maka biarkan sunyi menjadi sanjungan
Penyanjung Sunyi
01112019
TONGKAT KEHIDUPAN
Senyap telah mengungkung pekat
Membekukan rasa hangat
Berdiam bagai sekarat
Hanya mata hati menyimpan hasrat
Terlihat lamat-lamat
Seolah menyimpan luka yang kesumat
Selebar langkah tanpa asa
Menyusuri lorong lembab tak bermakna
Dingin dalam sunyi menggema
Tikaman memar meraja
Menguasai lebam jiwa
Semak semak liar terlewati
Sulur sulur berduri menancapi kaki
Mengoyak luka tanpa henti
Berdarah, mengering, silih beganti
Luka menganga tak terhindarkan
Perjalanan melingkari kepedihan
Binasa pada kenistaan
Andai tongkat kehidupan
Kehilangan kekuatan
Penyanjung Sunyi
26102019
NIKMAT SAYAT MENYENGAT
Mentari tetap tersenyum Menyambut pagi berkabut
Sapamu begitu lembut
Namun membuat hati bertambah kusut
Kita masih merajut
Bentangan rindu
Semakin semrawut
Tenunan irama pilu
Sembilu cinta menyayat kalbu
Menyengat rasa
Menjerat jiwa
Terkapar
sekarat
namun luka begitu nikmat
Penyanjung Sunyi, 21 Oktober 2019
SERIBU LUKA
Tercipta tanpa erangan
Luka yang tergoreskan
Memuncaki kerinduan
Memuai setitik harapan
Di tengadah malam
Terlantun sebuah gumam
Dari penyanjung sunyi
Memapar kedukaan hati
Namun, rindu terus berlari
Menyisakan jejak menyayat hati
Asa tinggalah kepingan luka
Aksara begitu kejam menikamnya
Kita tak lagi dekap hangat
Saling maki menghujat
Hanya membela pembenaran
Dalam segala kesombongan
Aksara cinta
Bunga asmara
Adalah senjata
Menikam seribu luka
Penyanjung Sunyi, 21 Oktober 2019
BERSEMBUNYI
Berlari lagi
Berdiam diri kini
Lalu sembunyi
Kubawa luka
Sayatan tanpa jeda
Darimu cinta
Untuk memeluk
Lara kian terpuruk
Tetap mengangguk
Meski tak rela
Jalani tanpa makna
Setuju saja
Seperti lupa
Sejati rasa jiwa
Hampir menggila
Disini pilu
Meraih hasrat sendu
Tergugu bisu
Sembunyi lagi
Kecewa pada diri
Temani sunyi
Penyanjung Sunyi
13 November 2019
SUNYIKU
Hanyalah kamu
Bahagia hatiku
Tiada lain
Mampu merajut kain
Menjadi lembar rindu
Meskipun kita
Hanya bersua kata
Namun rerasa
Semakin dalam nyata
Berdekap seirama
Sunyi rinduku
Padamu tanpa jemu
Setiap waktu
Meminang gema kalbu
Tak lepas jeda waktu
Tetap kidung
Teruslah bersenandung
Irama merdu
Merayu lagu syahdu
Selamanya sunyiku
Penyanjung Sunyi
12 oktober 2019
MENYINGGAHI KENANG
Waktu terus berputar
Tanpa melihat sesiapa tergilas
Senandung duka terkapar
Tiada sadar melintas
Bebepa purnama berlalu
Namun tak benar-benar terlewat
Hatimu masih tersimpan di kalbu
Namun tiada ingin menjabat
Menyinggahi kenang
Bukan untuk kembali bersama
Sejenak terbayang
Kutitip dengan doa
Indah harimu selalu
Tanpa harus memapar jejak
Peluklah sejati terpeluk kalbu
Lupakan gurauan sajak
Mungkin tak tersisa aku
Dalam pengembaraanmu
Namun kamu menyinggahi waktu
Tak semudah langkah berlalu
Berlalulah dalam damai
Usah menyinggahi kenang
Goresan aksara masih terus teruntai
Meski serupa bayang
Penyanjung Sunyi
17 November 2019
BAHAGIAKU
Melintasi sepi
Bertemu sunyi
Duduk bersimpuh
Angkuh meluruh
Tengadahkan tangan
Kidung suci terlantunkan
Hening malam ini
Melepaskan gundah hati
Kesunyian kebahagiaan
Tanpa gelimang kefanaan
Menepi peradaban
Luluh memeluk kepasrahan
Penyanjung Sunyi
17 November 2019
MENYIMPAN LUKA
Engkau masih yang dulu
Bersembunyi di balik senyum palsu
Melepas rindu berburu sendu
Terjaring dalam rajutan pilu
Lihatlah aku, terpuruk dalam lara
Oleh dustamu meraja
Memperbudak tulusnya rasa
Terkulai dalam dengusan nestapa
Engkau mengumbar aksara
Kosong tanpa makna
Dan ... akupun rapat menyimpan luka
Agar tak menguap bersama udara
Kusimpan demikian rapat
Meski napasku di ujung sekarat
Biarlah tetap indah terlihat
Sampai nanti kiamat
Penyanjung Sunyi
20 November 2019
PUISI SUNYI
Aksara berlarian
Mengejar kalimat terluka
Paragraf kehilangan keseimbangan
Diksi tiada bermakna
Bait-bait berkejaran
Rima tak beraturan
Ruh enggan mengisi
Puisi tak berarti
Hening melucuti inspirasi
Imajinasi terintimidasi
Puisi sunyi
Hampir mati
Penyanjung Sunyi
28112019
RESAH SENDIRI
Resah menyusupi rasa
Gelisah memainkan asa
Gundah bercengkrama di jiwa
Gulana menggema pada rongga dada
Serba salah melangkah
Menjemput lelah
Menunggu jengah
Akhirnya pasrah
Diam merindu
Menyapa malu
Gemuruh tak menentu
Tersipu dungu
Resah sendiri
Sibuk berimajinasi
Melukai hati, tak sadar diri
Lari sembunyi ... sunyi
Penyanjung Sunyi
27112019
MEMELUK SUNYI
Riuh gemuruh
Menyerbu kian gaduh
Meluruh rapuh
Saatnya rindu kisruh
Menyapa rasa tangguh
Memeluk kamu
Menyita waktu
Tanpa meragu
Kubenamkan cemburu
Meski bara merayu
Selalu sama
Rasa kita kan nyata
Terbungkus kata
Berharap ada sua
Esok akhir cerita
Meskipun kini
Hadirmu hanya mimpi
Temani hari
Kurelakan begini
Hati memeluk sunyi
Penyanjung Sunyi
24112019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar