UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 08 November 2019

Kumpulan Puisi Penyanjung Sunyi - LUKA MEMELUK LARA



MENYANJUNG SUNYI

Tulusku merindu
Mendekap tanpa ragu
Akan segala adamu
Tanpa alasan jitu

Kini, esok, sama
Kamu selamanya
Meski tak akan bersama
Aku sentuh dalam doa

Hening menyambut sepi
Saat terlantun kidung suci
Untuk bahagiamu, kekasih hati
Walau aku sendiri di sini

Menyanjung sunyi
Melupa mimpi
Berserah diri
Keputusan Sang Ilahi

Usah resah akan rasa
Bila kehendak-Nya bersama
Anugerah terindah
Jika berakhir tetaplah pasrah

Penyanjung Sunyi
10112019



TETAP SUNYI


Tercipta manis senyuman
Lembut sapaan
Meski luka tersembunyikan
Jerit berhimpitan

Tangis tersedu dalam gema
Tikaman tanpa jeda
Legam meremuk jiwa
Nampak indah pandangan mata

Bak taman penuh warna
Bunga-bunga bermekaran
Namun kupu-kupu berlomba
Mengisap putik, mematikan

Melangkah terhenti arah
Melaju mundur selangkah
Bagaimana terjawab tanya
Bila jawaban tak terbaca

Buntu, mati kutu
Tak depan, belakangpun bukan
Terhenti, sunyi
Kembali menguasai

Penyanjung Sunyi
08102019



BIARKAN SAJA

Janganlah cari
Aku ada di sini
Berteman sunyi

Merindu syahdu
Sendiri tanpa kamu
Nikmati waktu

Sebisa ungkap
Rindu itu menyekap
Segumpal asap

Aku damai
Memeluk hening sunyi
Tanpamu mimpi

Rindu bergelut
Logika makin kusut
Dirimu kalut

Aku sendiri
Main imajinasi
Sanjungi sunyi

Penyanjung Sunyi
02112019



ENTAH


Entah mengapa
Rindu hadir menyapa
Inginya moksa

Tanpa tersisa
Jejak cerita kita
Usai sirna

Terlena lara
Melupa rasa cinta
Atau rindu
Gemuruh penuh riuh
Hilang tanpa berbekas

Pergi berlari
Jangan hadir kembali
Akulah sunyi
Tanpa harus temani
Aksara hanya mimpi

Penyanjung Sunyi
02112019



TIADA MAKNA

Arti hadirmu
Mengisi ruang kalbu
Selalu rindu
Peluk tiada ragu
Penyemangat waktu

Namun berlalu
Kini hanya ambigu
Menjadi bisu
Jumpa tiada makna
Hilang menguap moksa

Biar berlalu
Tanpa harus menunggu
Hadir dirimu
Mengisi lagi rindu
Dalam taman hatiku

Penyanjung Sunyi
01112019



MASIH SETIA


Pahitnya rasa
Masih ada di jiwa
Tiada sirna

Temani diri
Jalani hari ini
Meskipun tak ingini

Masih setia
Memeluk lara jiwa
Beku mendera

Tetap berdoa
Nikmati kidung lara
Berserah pasrah

Penyanjung Sunyi
01112019



LUKA MEMELUK LARA


Ingin menghilang
Selalu terkenang
Jauh berlari
Kian menghampiri

Luka memeluk lara
Bahagia tanpa tawa
Mendekap tak bersua
Indah bermain aksara

Menikam jiwa
Cinta derai airmata
Senyum ceria
Ungkapan nestapa

Tiada mampu membedakan
Rasa sebuah isapan
Asa tak lagi harapan
Kebersamaan keterpaksaan

Alur sebagai kewajiban
Sakit tanpa erangan
Penyesalan kian menyakitkan
Nikmati dengan senyuman

Penyanjung Sunyi
01112019



RASA TERCABIK


Luka berdarah
Perihnya tak terkira
Namun terindah
Meski rasa tercabik
Asa jiwa tercekik

Biarlah musnah
Gejolak cinta
Sirna derita

Angan merana
Hina akan derita
Luruh dalam doa
Berpasrah kepadaNya
Mohon ampunan jiwa

Penyanjung Sunyi
01112019



CINTA TAK BERTUAN


Cinta telah memilihmu
Menempatkan rindu tiada jemu
Mengikat hasrat tanpa syarat tertentu
Memeluk erat untuk melepas temu

Kupilih sunyi sebagai keputusan
Kala rasa sebuah angan
Hati menyatu dalam dekapan
Tanda tanya untuk perjumpaan

Tangan penggenggam diri
Memenjarakan hati
Pada kebisuan sunyi
Mengikat erat temali suci

Biarlah cinta tak bertuan
Mengembara dalam harapan
Kau ... aku ... kesalahan
Maka biarkan sunyi menjadi sanjungan

Penyanjung Sunyi
01112019



TONGKAT KEHIDUPAN


Senyap telah mengungkung pekat
Membekukan rasa hangat
Berdiam bagai sekarat
Hanya mata hati menyimpan hasrat
Terlihat lamat-lamat
Seolah menyimpan luka yang kesumat

Selebar langkah tanpa asa
Menyusuri lorong lembab tak bermakna
Dingin dalam sunyi menggema
Tikaman memar meraja
Menguasai lebam jiwa

Semak semak liar terlewati
Sulur sulur berduri menancapi kaki
Mengoyak luka tanpa henti
Berdarah, mengering, silih beganti

Luka menganga tak terhindarkan
Perjalanan melingkari kepedihan
Binasa pada kenistaan
Andai tongkat kehidupan
Kehilangan kekuatan

Penyanjung Sunyi
26102019



NIKMAT SAYAT MENYENGAT


Mentari tetap tersenyum Menyambut pagi berkabut
Sapamu begitu lembut
Namun membuat hati bertambah kusut

Kita masih merajut
Bentangan rindu
Semakin semrawut
Tenunan irama pilu

Sembilu cinta menyayat kalbu
Menyengat rasa
Menjerat jiwa
Terkapar
sekarat
namun luka begitu nikmat

Penyanjung Sunyi, 21 Oktober 2019



SERIBU LUKA


Tercipta tanpa erangan
Luka yang tergoreskan
Memuncaki kerinduan
Memuai setitik harapan

Di tengadah malam
Terlantun sebuah gumam
Dari penyanjung sunyi
Memapar kedukaan hati

Namun, rindu terus berlari
Menyisakan jejak menyayat hati
Asa tinggalah kepingan luka
Aksara begitu kejam menikamnya

Kita tak lagi dekap hangat
Saling maki menghujat
Hanya membela pembenaran
Dalam segala kesombongan

Aksara cinta
Bunga asmara
Adalah senjata
Menikam seribu luka

Penyanjung Sunyi, 21 Oktober 2019



BERSEMBUNYI

Berlari lagi
Berdiam diri kini
Lalu sembunyi

Kubawa luka
Sayatan tanpa jeda
Darimu cinta

Untuk memeluk
Lara kian terpuruk
Tetap mengangguk

Meski tak rela
Jalani tanpa makna
Setuju saja

Seperti lupa
Sejati rasa jiwa
Hampir menggila

Disini pilu
Meraih hasrat sendu
Tergugu bisu

Sembunyi lagi
Kecewa pada diri
Temani sunyi

Penyanjung Sunyi
13 November 2019



SUNYIKU


Hanyalah kamu
Bahagia hatiku
Tiada lain
Mampu merajut kain
Menjadi lembar rindu

Meskipun kita
Hanya bersua kata
Namun rerasa
Semakin dalam nyata
Berdekap seirama

Sunyi rinduku
Padamu tanpa jemu
Setiap waktu
Meminang gema kalbu
Tak lepas jeda waktu

Tetap kidung
Teruslah bersenandung
Irama merdu
Merayu lagu syahdu
Selamanya sunyiku

Penyanjung Sunyi
12 oktober 2019



MENYINGGAHI KENANG

Waktu terus berputar
Tanpa melihat sesiapa tergilas
Senandung duka terkapar
Tiada sadar melintas

Bebepa purnama berlalu
Namun tak benar-benar terlewat
Hatimu masih tersimpan di kalbu
Namun tiada ingin menjabat

Menyinggahi kenang
Bukan untuk kembali bersama
Sejenak terbayang
Kutitip dengan doa

Indah harimu selalu
Tanpa harus memapar jejak
Peluklah sejati terpeluk kalbu
Lupakan gurauan sajak

Mungkin tak tersisa aku
Dalam pengembaraanmu
Namun kamu menyinggahi waktu
Tak semudah langkah berlalu

Berlalulah dalam damai
Usah menyinggahi kenang
Goresan aksara masih terus teruntai
Meski serupa bayang

Penyanjung Sunyi
17 November 2019



BAHAGIAKU


Melintasi sepi
Bertemu sunyi
Duduk bersimpuh
Angkuh meluruh

Tengadahkan tangan
Kidung suci terlantunkan
Hening malam ini
Melepaskan gundah hati

Kesunyian kebahagiaan
Tanpa gelimang kefanaan
Menepi peradaban
Luluh memeluk kepasrahan

Penyanjung Sunyi
17 November 2019



MENYIMPAN LUKA

Engkau masih yang dulu
Bersembunyi di balik senyum palsu
Melepas rindu berburu sendu
Terjaring dalam rajutan pilu

Lihatlah aku, terpuruk dalam lara
Oleh dustamu meraja
Memperbudak tulusnya rasa
Terkulai dalam dengusan nestapa

Engkau mengumbar aksara
Kosong tanpa makna
Dan ... akupun rapat menyimpan luka
Agar tak menguap bersama udara

Kusimpan demikian rapat
Meski napasku di ujung sekarat
Biarlah tetap indah terlihat
Sampai nanti kiamat

Penyanjung Sunyi
20 November 2019



PUISI SUNYI


Aksara berlarian
Mengejar kalimat terluka
Paragraf kehilangan keseimbangan
Diksi tiada bermakna

Bait-bait berkejaran
Rima tak beraturan
Ruh enggan mengisi
Puisi tak berarti

Hening melucuti inspirasi
Imajinasi terintimidasi
Puisi sunyi
Hampir mati

Penyanjung Sunyi
28112019



RESAH SENDIRI


Resah menyusupi rasa
Gelisah memainkan asa
Gundah bercengkrama di jiwa
Gulana menggema pada rongga dada

Serba salah melangkah
Menjemput lelah
Menunggu jengah
Akhirnya pasrah

Diam merindu
Menyapa malu
Gemuruh tak menentu
Tersipu dungu

Resah sendiri
Sibuk berimajinasi
Melukai hati, tak sadar diri
Lari sembunyi ... sunyi

Penyanjung Sunyi
27112019



MEMELUK SUNYI

Riuh gemuruh
Menyerbu kian gaduh
Meluruh rapuh
Saatnya rindu kisruh
Menyapa rasa tangguh

Memeluk kamu
Menyita waktu
Tanpa meragu
Kubenamkan cemburu
Meski bara merayu

Selalu sama
Rasa kita kan nyata
Terbungkus kata
Berharap ada sua
Esok akhir cerita

Meskipun kini
Hadirmu hanya mimpi
Temani hari
Kurelakan begini
Hati memeluk sunyi

Penyanjung Sunyi
24112019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar