UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Minggu, 29 Januari 2012

CATATAN RAHASIA, PUTRA FAJAR


Duh, lelana putra samudra,adikku...
meski kutengadahkan wajah buruk pula rupa,
tak hendak kutampik bentangan lukis nyata,
apalagi selepas gonjang ganjingnya panggung adikuasa,
jangankan untuk mengais rizki seadanya,
menarik nafas pun kalau bisa jangan bersuara,
wajah asing gentayalangan menyebar teluh politik,
dimana mana dilukisnya wajah punggawa,
kalau mau ini, kalau mau itu..kalau mau aman..pilih dia ?!!
pada gilirannya, bendera kemenangan menyisikan tiang sang saka,
semua rakyat melata-lata , busung lapar dimana mana
dukamu, dukaku, duka yang membentang sejauh nusantara
semua itu tak hendak kutampik, adikku sebab aku ada disana
saat bedil serdadu memaksa henti tubuh busung lapar,
aku ikut terkapar bersama mereka,
duh adikku, justru yang memilukan sukma meluluhlantakkan jiwa lara
dipojok menara gading wajah munafik tertawa bangga,
dia koordinator pengerah massa, tadi berada dibarisan kita
bukankah dia adalah saudara kita , senasib pula tadinya
satu sisi busung lapar sisi lain kenyang tertawa lebar,
duh adekku, lihatlah siapa yang mengisikan peluru kebedil serdadu
bukankah dia lelaki yang tinggal se gang denganku,
selebihnya tak lagi dapat kucatat dengan logika,
sebab akhirnya kutemukan diri terbaring tak berdaya,
mengambang diantara serdadu dan pemilik tubuh busung lapar itu....

-----oleh Drs Mustahari Sembiring-------
-----Makassar, 27 Januari 2012. Catatan harian prajurit bhayangkara.---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar