PERCAKAPAN SUNYI
Yuni Tri Wahyu
Berbincang dalam diam, timbul tenggelam ingatan silam
Tergambar pada setiap perenungan panjang
Sesaat rasa berkuasa, logika menguap kemudian hilang ditelan keangkuhan
Atas pengakuan pembenaran, entah dari mana merumuskan kejadian
Perbincangan sunyi mencekam, nurani remuk redam
Ketika kasih kian dalam, menghipnotis kejujuran
Sementara sayang, kehilangan makna
Tersesat di tengah belantara tipu daya
Melangkahlah, tinggalkan bimbang
Matahari itu nyata mengantarkanmu pada senja
Nikmati sinar keemasaan sebelum kumandang azan menutupi
Dan malam mengajak berbincang tentang sunyi-Nya
Tangerang, 30 April 2021
#sunyisepidalamhening
LAMAT LAMAT
Yuni Tri Wahyu
Aku menyimak setiap kisah terpapar
Seakan ada misteri dari tutur menawan
Senyummu mencoba menutupi, ketika ejaan kata tersendat tanya
Ada getar halus tertangkap titik rasa
Engkau tetap saja meyakinkan, dengan melompati makna ucapan
Tidak lebih sekedar perjalanan menjaring kàsih, tanpa pengecualian
Aku hanya diam dan diam sambil terus melanjutkan membaca
Oh, warna itu kian nyata seumpama pelangi, namun awan hitam terkadang hadir tiba-tiba, melumat setiap lapisan hingga tersisa pekat
Perlu engkau ketahui memori otak dan hatiku terlalu peka mencatat peristiwa
Namun aku hanya ingin menunggu, bukan menyimpulkan kisah terlewat
Suatu masa kebenaran menghampiri dan merangkum apik setiap episode dengan pandangan berkaca-kaca
Dan aku cukup mendengar lamat-lamat, menutup kisah tanpa suara
Tangerang, 30 April 2021
#sunyisepidalamhening
AKU
Yuni Tri Wahyu
Derap langkah memahat harapan
Perjuangan panjang bergelut seribu rintangan
Segenggam keyakinan adalah cambuk manis bertabur kepahitan
Tawa dan air mata melukis senyum dalam tengadah, berserah
Melakoni kisah babak demi babak perjalanan
"Aku adalah kuda liar, merumputi perbukitan hijau-Nya"
Di mana letak bagian harus kujamahi tergambar jelas di sanubari
"Catat, aku bukan keledai dengan kekang berlapis emas sepuhan"
Akan memudar tertimpa hujan
Lapuk terpanggang terik
Usah merapal mantra pura-pura
Karena firman-Nya tergariskan di dasar jiwa
Tangerang, 28 April 2021
#sunyisepidalamhening
NYANYIAN RINDU SEMUSIM
Yuni Tri Wahyu
Langkah tertatih merintih bibir menahan perih
Kekaguman ini terluka usai terbuka tabir getir
Ada kecewa menikam sedalam pengharapan akan indah rangkaian kata buaian
Membelai rasa, luluhkan dengki bersahutan nyanyian kasih surgawi
Ayat-ayat cinta terdengar damai, teduhkan kobaran bara di dada
Engkau senandungkan, lembut menyentuh gundah gulana
Aku terbius, terlelap lena sebegitu gila
Ketika tangismu kudengar menyayat atas kepergiannya, tersadar diri kasihmu menutupi ambisi
Entah apa yang terpikir mencuri damai dari keheningan zikir
Sementara dirimu sangat memahami, cinta terusung melukai ikatan suci
Hadirnya membawa rindu sesaat, sementara bahagia dari-Nya, terabai
Kini kasihnya melukaimu, terkaparlah penyesalan yang entah
Maaf aku hadir di antara dirimu, dirinya dan DIA
Sekedar mengingatkan "usaikan nyanyian rindu semusim"
Kembali pada-Nya pemilik keabadian cinta
Memilihkan mereka menjadi kebahagianmu menjemput senja
Tangerang, 03 Mei 2021
#edisibercermin
#sunyisepidalamhening
BERNYANYI MENARI MESKI SUNYI
Yuni Tri Wahyu
Riuh gemuruh suara hati pecahkan malam, lincah gerakan jemari memenuhi kertas puisi
Sunyi, meski benderang sinar rembulan menemani
Sesosok jiwa terluka, mencoba berkaca
Mencari celah di mana bisa bebenah gelisah
Setitik tikaman belati, dalam membekas, melepuh
Jantung bagai tersiram air panas
Didihkan kesumat melanglang jagat
Membakar kesadaran, terkapar kewarasan
Bernyanyi, menari, hati mengajak jemari
Merangkai kata tanpa tepi, di mana harus berhenti
Sejenak melupakan perih mengiris
Lembaran kisah silam, terbaca teramat pilu, meski senyum selalu terlukis manis
Renyah tercecap laku santun bersahaja
Tersimpan nyali membaja, buah pernikahan pahit nestapa
Bernyanyi, menari, meski sunyi terus mengiringi
Akan aku dengar sepenuh hati, barangkali mampu mengurangi beban getir selama ini
Tangerang, 07 Mei 2021
KEPADA SEPI
yuni tri wahyu
telah kujamahi sepi paling sunyi
kuluahkan cinta penuh kasih
mendekap hening dengan bening kesadaran
bersamamu keindahan harapan
perbedaan menghentikan langkah
kerikil-kerikil runcing berserak
menancap pada telapak kaki, kita
berdarah-darah mencipta jejak, jarak kian membentang
di persimpangan tak lagi searah
kepada sepi bernyanyilah meski sumbang
kudengar dengan jiwa tenang
menghanyutkan kenang usang
meski ingin kembali kunikmati
pancaran sinar rembulan
hingga fajar menggantikan
untuk menjemput hangat mentari
dan terik mengantar kembali pada senja milik kita
namun semua tinggal cerita
sepi
tangerang, 05052021
#nyanyiananginiringitarianjemari
#sunyisepidalamhening
MELINTASI NYERI
Yuni Tri Wahyu
Tak lagi hirau perbedaan, memperindah perjalanan raga
Musik terdengar semakin asyik kolaborasi seruling dan pianika
Menambah irama syahdu memesona
Gelora jiwa merambah senja
Ada getar melintasi nyeri, saat perpaduan tak lagi bersenyawa
Idealis angkuh memangkas spontanitas pikiran
Perlawanan garang menyerang, pergulatan tak terelakkan, saling menikam dengan pedang pembenaran
Kesadaran mengundang kata maaf, tapi diam telah mengunci rasa
Nyeri menyentuh naluri
Perbedaan tak berarti lagi, mengalah resah
Lalu untuk apa menegakkan benang basah kembali
Percuma, rebah berserah ke mana titah mengantar arah
Segala jalan tinggalkan jejak luka
Melintasi nyeri berulang cerita
Di persimpangan dilema, purna
Terduduk khusyuk di sajadah tua
Tangerang, 05 Mei 2021
#tarianjemari
#edisicerminretak
#sunyisepidalamhening
LEBIH DARI SEKEDAR CINTA
Yuni Tri Wahyu
Duduk menunduk terpuruk
Tiarap menatap ratap
Terpaku laku membeku
Tenggelam dendam lebam
Tanganmu menggamit sakit
Mengajak menemui bijak
Merapal aral dalam lantunan
Senandung iklas melepas
Segala penat pencatat luka
Menganga dengan taburan kamboja
Senyummu manis terlukis
Pada kanvas bekas tercabik warna-warni unik
Lebih dari sekedar cinta
Kembali engkau menuntun jemari santun
Berbincang melupakan ulah pecundang
Kemudian perlahan mendekap keheningan, sunyi-Nya sepi nyata terasakan
Tangerang, 04 Mei 2021
#edisibersamamu
#sunyisepidalamhening
SIKLUS
Yuni Tri Wahyu
Menyusuri bukit terjal, berliku namun menyenangkan
Banyak peristiwa melengkapi kenyataan
Tumbuh tunas benih ketabahan
Gugur bunga hendak pertahankan keindahan
Siklus alam adalah garis rapi, mesti dijalani
Alur dengan akhir pasti
Improvisasi mengiringi, bentuk syukur temukan jati diri
Mainkan sepenuh hati, kasih-Nya petunjuk sejati
Tangerang, 08052021
#diamkusepi
SUATU KETIKA
Yuni Tri Wahyu
Senyum terluka
Tawa merana
Bahagia bertanya
Pantaskah tercipta?
Rindu tetap biru
Kasih selalu asih
Sama seperti dulu
Tidak akan berubah
Jeda termenung dilema
Hadirku tidak berarti
Untuk langkah bijak
Maaf aku beranjak
Tali simpul kugenggam
Semoga lepas lipatan
Helai rasa terangkai
Tanpa rikuh gemulai
Tangerang, 09052021
#sunyisepidalamhening
#diamkusepi
BUKAN CINTA BIASA
Yuni Tri Wahyu
Pertemuan dua jiwa dalam perbedaan nyata menoreh kisah luar biasa
Engkau pujangga sejati, hidupmu adalah puisi
Laku seni berbagai inspirasi keseimbangan, setiap detik terlewati
Sementara aku peracik aksara misteri, terkadang elegi menguras hati, canda menutupi air mata, atau rindu mendayu pilu
Tak ada istimewa, saat jumpa rangkaian kata
Kuanggap bayang sekelebat melintasi dunia maya
Sahaja tutur terucap, sederhana langkah bertindak
Manis senyum lebih indah hati berkata
Terabai olehku tanpa jejak tertinggal di rongga dada
Salah, teramat bodoh aku menilai
Kasihmu nyata, menuntun tulus bersama ikhlas menerima
Sayang itu bukan sekedar cinta, seperti mereka
Namun suci jiwa mengetuk hening- Nya
Tembang rindu kau dendangkan, bukan cinta biasa
Kata mesra terluah adalah bukti nyata penyair sesungguhnya
Melepas topeng peracik kata maya pesona rupa
Hilang seketika setelah tipu-tipu asmara berdalih sastra
Tangerang, 11052021
#sunyisepidalamhening
#diamkusepi
AKU KEMBALIKAN NAMAMU KEPADANYA
Yuni Tri Wahyu
Erat mendekap setulus pengakuan
Menyebut kekasih dari palung asih
Aku labuhkan utuh segenap perasaan
Padamu duhai damba dan doa
Bersama mengaminkan, senja adalah keemasan kita
Bersujud, berkali-kali detik mengitari tiga rakaat
Hingga malam mengantar ke peraduan hening
Zikir mengalun menjemput renta
Ikrar telah diucap syahdu
Tengadah pinta selalu mengiringi laku
Berserah memuncaki upaya, namun harus ikhlas, bila garis tangan tergambar
Aku kembalikan namamu kepada-Nya
Tangerang, 15 Mei 2021
#sunyisepidalamhening
#diamkusunyi
TEMUILAH DI SUDUT HENING
Yuni Tri Wahyu
Bara yang tertinggal pun engkau panggul sekuat ingin
Jejak luka terpijak kian syahdu memapah pilu
Senyum peramu rindu senyap di antara karang tegar
Tidak ada lagi merah jambu bersemu malu
Abu-abu pun kian hitam berarak berkejaran
Di langit harap, saling menikam sunyi
Debar-debar seketika sepi
Semenjak nisan tertancap tanpa pusara
Temuilah di sudut hening
Masih ada doa saling bersahutan
Lafazkan bersama sisa-sisa napas terakhir
Kasih-Nya berjumpa saat ikhlas mengaminkan
Tangerang,19 Mei 2021
#sunyisepidalamhening
#diamkusepi
SENYAP
Yuni Tri Wahyu
Penjarakan saja perdebatan
Ketika kisah melerai pembenaran
Diam, sunyi kehilangan sepi
Memasung hening melupa bening
Keruh kian menggumpal, lumpur membaur tutur
Pekat saling hujat, mufakat lenyap
Ditelan keangkuhan, menuding banding
Dan ... senyap
Tangerang, 19 Mei 2021
#sunyisepidalamhening
#diamkusunyi
PENGELANA WAKTU
Yuni Tri Wahyu
Lelaki pengelana waktu berjalan diam-diam melangkahi mimpi, menjemput harapan sekuat genggaman tangan. Ada rindu selalu memburu perjuangan. Terjal bebatuan iringi senandung pilu. Kakinya tertatih menahan perih di dada luka. Senyum pahit, gambaran berat beban tersandang.
Tekadnya tenggelam, kegagalan demi kegagalan meronta, tanpa bisa berkutik. Sandaran karang jiwa mulai terkikis, kemudian kandas di tengah prahara kehidupan.
Ia ingin pulang ke kampung halaman memeluk tubuh renta perempuan yang telah melahirkan.
Menikmati elusan lembut keriput jemari, dulu begitu tangguh pecahkan kesombongan duniawi.
Namun ia hanya mampu terdiam, kaku dalam pejam menahan isak.
Tangerang, 25. Mei 2021
#requestsahabat
#semogaberkenan
ENGKAU
Yuni Tri Wahyu
Teman perjalanan dari fajar menyapa hangat mentari kecupi bulir embun
Payungi terik meradang bimbang
Gamit lengan senja memandang pelangi
Hingga hening, rapalkan doa-doa pengampunan
Purnama seterang hati memapah keikhlasan
Atas kebersamaan lewati batu-batu sandungan
Tersenyumlah sayang, dekap aku dengan kasih sejati
Biarkan tangan kita saling genggam, mesra
Engkau, aku bersama karena-Nya
Jangan biarkan angkuh kembali pangkas tunas, tumbuh kembang harapan
Kita sambut titik-titik cantik Sang Khalik
Dan garis manis ikat simpul jiwa, engkau, aku, selamanya
Tangerang, 23. Mei 2021
#sunyisepidalamhening
#diamkusepi
Yuni Tri Wahyu
Menyusuri bukit terjal, berliku namun menyenangkan
Banyak peristiwa melengkapi kenyataan
Tumbuh tunas benih ketabahan
Gugur bunga hendak pertahankan keindahan
Siklus alam adalah garis rapi, mesti dijalani
Alur dengan akhir pasti
Improvisasi mengiringi, bentuk syukur temukan jati diri
Mainkan sepenuh hati, kasih-Nya petunjuk sejati
Tangerang, 08052021
#diamkusepi
SUATU KETIKA
Yuni Tri Wahyu
Senyum terluka
Tawa merana
Bahagia bertanya
Pantaskah tercipta?
Rindu tetap biru
Kasih selalu asih
Sama seperti dulu
Tidak akan berubah
Jeda termenung dilema
Hadirku tidak berarti
Untuk langkah bijak
Maaf aku beranjak
Tali simpul kugenggam
Semoga lepas lipatan
Helai rasa terangkai
Tanpa rikuh gemulai
Tangerang, 09052021
#sunyisepidalamhening
#diamkusepi
BUKAN CINTA BIASA
Yuni Tri Wahyu
Pertemuan dua jiwa dalam perbedaan nyata menoreh kisah luar biasa
Engkau pujangga sejati, hidupmu adalah puisi
Laku seni berbagai inspirasi keseimbangan, setiap detik terlewati
Sementara aku peracik aksara misteri, terkadang elegi menguras hati, canda menutupi air mata, atau rindu mendayu pilu
Tak ada istimewa, saat jumpa rangkaian kata
Kuanggap bayang sekelebat melintasi dunia maya
Sahaja tutur terucap, sederhana langkah bertindak
Manis senyum lebih indah hati berkata
Terabai olehku tanpa jejak tertinggal di rongga dada
Salah, teramat bodoh aku menilai
Kasihmu nyata, menuntun tulus bersama ikhlas menerima
Sayang itu bukan sekedar cinta, seperti mereka
Namun suci jiwa mengetuk hening- Nya
Tembang rindu kau dendangkan, bukan cinta biasa
Kata mesra terluah adalah bukti nyata penyair sesungguhnya
Melepas topeng peracik kata maya pesona rupa
Hilang seketika setelah tipu-tipu asmara berdalih sastra
Tangerang, 11052021
#sunyisepidalamhening
#diamkusepi
AKU KEMBALIKAN NAMAMU KEPADANYA
Yuni Tri Wahyu
Erat mendekap setulus pengakuan
Menyebut kekasih dari palung asih
Aku labuhkan utuh segenap perasaan
Padamu duhai damba dan doa
Bersama mengaminkan, senja adalah keemasan kita
Bersujud, berkali-kali detik mengitari tiga rakaat
Hingga malam mengantar ke peraduan hening
Zikir mengalun menjemput renta
Ikrar telah diucap syahdu
Tengadah pinta selalu mengiringi laku
Berserah memuncaki upaya, namun harus ikhlas, bila garis tangan tergambar
Aku kembalikan namamu kepada-Nya
Tangerang, 15 Mei 2021
#sunyisepidalamhening
#diamkusunyi
TEMUILAH DI SUDUT HENING
Yuni Tri Wahyu
Bara yang tertinggal pun engkau panggul sekuat ingin
Jejak luka terpijak kian syahdu memapah pilu
Senyum peramu rindu senyap di antara karang tegar
Tidak ada lagi merah jambu bersemu malu
Abu-abu pun kian hitam berarak berkejaran
Di langit harap, saling menikam sunyi
Debar-debar seketika sepi
Semenjak nisan tertancap tanpa pusara
Temuilah di sudut hening
Masih ada doa saling bersahutan
Lafazkan bersama sisa-sisa napas terakhir
Kasih-Nya berjumpa saat ikhlas mengaminkan
Tangerang,19 Mei 2021
#sunyisepidalamhening
#diamkusepi
SENYAP
Yuni Tri Wahyu
Penjarakan saja perdebatan
Ketika kisah melerai pembenaran
Diam, sunyi kehilangan sepi
Memasung hening melupa bening
Keruh kian menggumpal, lumpur membaur tutur
Pekat saling hujat, mufakat lenyap
Ditelan keangkuhan, menuding banding
Dan ... senyap
Tangerang, 19 Mei 2021
#sunyisepidalamhening
#diamkusunyi
PENGELANA WAKTU
Yuni Tri Wahyu
Lelaki pengelana waktu berjalan diam-diam melangkahi mimpi, menjemput harapan sekuat genggaman tangan. Ada rindu selalu memburu perjuangan. Terjal bebatuan iringi senandung pilu. Kakinya tertatih menahan perih di dada luka. Senyum pahit, gambaran berat beban tersandang.
Tekadnya tenggelam, kegagalan demi kegagalan meronta, tanpa bisa berkutik. Sandaran karang jiwa mulai terkikis, kemudian kandas di tengah prahara kehidupan.
Ia ingin pulang ke kampung halaman memeluk tubuh renta perempuan yang telah melahirkan.
Menikmati elusan lembut keriput jemari, dulu begitu tangguh pecahkan kesombongan duniawi.
Namun ia hanya mampu terdiam, kaku dalam pejam menahan isak.
Tangerang, 25. Mei 2021
#requestsahabat
#semogaberkenan
ENGKAU
Yuni Tri Wahyu
Teman perjalanan dari fajar menyapa hangat mentari kecupi bulir embun
Payungi terik meradang bimbang
Gamit lengan senja memandang pelangi
Hingga hening, rapalkan doa-doa pengampunan
Purnama seterang hati memapah keikhlasan
Atas kebersamaan lewati batu-batu sandungan
Tersenyumlah sayang, dekap aku dengan kasih sejati
Biarkan tangan kita saling genggam, mesra
Engkau, aku bersama karena-Nya
Jangan biarkan angkuh kembali pangkas tunas, tumbuh kembang harapan
Kita sambut titik-titik cantik Sang Khalik
Dan garis manis ikat simpul jiwa, engkau, aku, selamanya
Tangerang, 23. Mei 2021
#sunyisepidalamhening
#diamkusepi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar